Anda di halaman 1dari 24

i

Daftar Isi

Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 3
BAB I ...................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 4
B. TUJUAN .......................................................................................................................... 5
1. Tujuan Umum ................................................................................................................ 5
2. Tujuan Khusus ............................................................................................................... 5
C. SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................................................... 5
D. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................................... 6
A. LATAR BELAKANG KEHIDUPAN DAN PRESTASI YANG DI RAIH
IMOGENE KING ............................................................................................................... 6
B. SUMBER-SUMBER TEORITIS ..................................................................................... 7
C. PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS ................................................................ 8
D. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI ............................................................. 8
E. BENTUK LOGIKA ........................................................................................................... 9
F. PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS ILMU PERAWATAN .................................. 10
G. PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT .......................................................................... 11
H. TINJAUAN KRITIS ........................................................................................................ 11
THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971) .................................................................... 12
Sistem Personal ..................................................................................................................... 14
1. Persepsi ......................................................................................................................... 14
Ruang ...................................................................................................................................... 15
Sistem Interpersonal ................................................................................................................ 15
Sistem Sosial .......................................................................................................................... 17
2. Otoritas ............................................................................................................................. 17
ii

Pembuatan keputusan .............................................................................................................. 17
Konsep Manusia .................................................................................................................... 18
Konsep Lingkungan .............................................................................................................. 19
Konsep Sehat ......................................................................................................................... 19
Konsep Keperawatan ............................................................................................................ 19
BAB III ................................................................................................................................ 23
3. 1 KESIMPULAN .......................................................................................................... 24

3


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah menyelesaikan
tugas mata pelajaran Konsep Dasar Keperawatan dengan membahas Imogene King dalam
konsep dan teori-teorinya dalam keperawatan dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Amiin Yaa Robbal Alamiin.












4

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia,
kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang
kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi
keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya,
perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat di organisir dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-
fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang
dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang bersifat
terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi,
komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).

5

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori keperawatan
Imogene King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan nantinya.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar manusia sebagai calon perawat.
b. Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatan
c. Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan sebagai ide moral
d. Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan teori keperawatan sedini mungkin

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Makalah
ini terdiri atas 3 Bab yaitu : Bab I. Pendahuluan, Bab II. Isi, Bab III. Penutup. Referensi makalah
ini terdapat dalam dua sumber yaitu buku dan internet.

D. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan
teoridan model keperawatan?
2. Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan apa
sajakah faktor-faktor yangmempengaruhi teori keperawatan?
3. Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori
keperawatan?









6

BAB II
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG KEHIDUPAN DAN PRESTASI YANG DI RAIH
IMOGENE KING
Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez (anorchestra
pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan penari,nama gadis, Brady)
Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935 (meninggal, 1955); menikah Raja
Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak tiri: dua anak, satu anak perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. Johns Hospital of
Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan,
dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelors of Science in Nursing Education dari st.
Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari Teachers College,
Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois
University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di Universitas
Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory : general concepts of
human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala
penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan
kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio
State University, Columbus.Manuskrip buku pertamanyaToward a Theory For Nursing:
General Concepts of Human Behaivor telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan 1972
menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-
1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center,
Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee
on Women in the Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida.
Manuskrip buku keduanya A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process dikirimkan ke
penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.
7

Dia adalah anggota American Nurses Association, the Florida Nurses Assosiation dan
beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul
Curriculum and Instruction in Nursing, yang di terbitkan tahun 1986.

B. SUMBER-SUMBER TEORITIS
King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari
buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan
untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk
menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan
spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk memilih
konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan
menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-
pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori
dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia
menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:
1. Individu-individu
2. Kelompok-kelompok
3. Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah memperhatikan
kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang menerima
premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, maka
kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1. E. Erikson
2. A.L Gessel
3. Gibson
4. L. Hall
5. A.T. Jersild
6. J. Piaget
7. I. Orlando
8

8. H. Peplau
9. H. Selve

C. PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS
Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley dan K.R
Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangan definisinya
mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian B.B Minkley's
telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di akui. Dalam memeriksa "communication",
teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavin dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat.
Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlando dan J.Bruner telah diperiksa untuk
informasi"interaction " Dan" transact ion". Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan denganself-
action,dan interaksi dalam mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi
juga digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputi tiga
bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku keperawatan
yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkan sistem personal,
interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masing dari komponen tersebut
menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena sebagai individu, manusia menukar materi,
energi, dan informasi dengan individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam
sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau
lebih berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok dengan kepentingan dan kepedulian
yang sama dalam masyarakat dan di sebut sebagai sistem sosial.

D. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI
Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
1. Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang dengan
orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di arahkan untuk mencapai
tujuan.
2. Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
3. Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke orang berikutnya, baik secara
langsung atau tidak langsung.
9

4. Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan.


5. Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam
system sosial,peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
6. Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.
7. Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus-menerus dalam diri individu secara
selular, molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong individu-
individu bergerak menuju kedewasaan.
8. Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan.
9. Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi
antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.

E. BENTUK LOGIKA
King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978, yang
mana pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan deduksi.
1. Pribadi (Person)
Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :
a. individu-individu makhluk social
b. individu-individu makhluk bersense
c. individu-individu makhluk rasional
d. individu-individu makhluk perasa
e. individu-individu makhluk pengontrol
f. individu-individu makhluk bertujuan tertentu
g. individu-individu makhluk berorientasi tindakan
h. individu-individu makhluk berorientasi waktu
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak
untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan
mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan.


10

2. Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan
mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam lingkungan internal dan
eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia untuk meraih potensi maksimal
bagi kehidupan keseharian.
Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-
interaksi lain.
3. Lingkungan (Environment)
King menyatakan pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan
lingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat. Pencocokan
kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan masyarakat, setiap manusia
menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuat transaksi dengan individu dan benda-
benda di lingkungan.

F. PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS ILMU PERAWATAN
1. Praktek
Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupakan satu
fungsi interaksi antara individu, grup, dan lingkungan. Dia menyatakan teori Karena ini abstrak,
tidak dapat diterapkan secara langsung pada praktek keperewatan atau program-program yang
konkret dalam ilmu perawatan. Pada saat data empiris dapat teridentifikasi, terdefinisikan dan
tergambarkan, maka teori ini berguna dan dapat diaplikasikan dalam situasi-situasi yang
nyata.Teori ini dan GORN (The Goal Oriented Nursing Record) berguna dalam praktek perawat
untuk menyediakan rencana-rencana individual dan perawatan pada saat menyemangati
partisipasi aktif dari klien dalam fase membuat keputusan. GORN merupakan satu pendekatan
dalam keefektifan dokumen perawatan keperawatan.

2. Pendidikan
Kerangka berpikir King telah di gunakan di Ohi State University bagi design kurikulum
progam keperawatan dan di tampilkan dai University of Texas Houston. Konsep-konsep King
sangatlah berguna dalam mengembangkan kerangka berpikir. Berguna dalam pendidikan
keperawatan, praktek keperawatan, dan menjabarkan hipotesa bagi penelitian. Menyediakan alat-
11

alat sistematis sebagai pandangan profesi perawat,Pengorganisasian tubuh, pengetahuan
keperawatan dan penjelasan keperawatan sebagai disiplin ilmu.
3. Penelitian
Penelitian dapat dibuat dan diadakan untuk menerapkan sistem ini di unit rumah sakit,
diperawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang dan masa yang akan datang,
komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.

G. PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT
Ia menyatakan banyak profesi yang memiliki misi utama dalam menyampaikan
pelayanan sosial memasyarakatkan penelitian yang berkelanjutan untuk menemukan
pengetahuan baru yang akan di terapkan untuk memperbaiki praktek dasar bagi praktek
keperawatan adalah pengetahuan, aktivitasnya di jaga oleh keintelekan dan pengaplikasian
intektual yang di terakan dalam praktek nyata.

H. TINJAUAN KRITIS
1. Kesederhanaan (Simplicity)
Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Mengenai stres yang kurang jelas karena ia
menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus
menghapus pembuat stres dari lingkungan rumah sakit. Dia memberikan contoh pengaruh negatif
stres bagi pasien dengan pencabutan sensor dan overload sensor. King menyatakan bahwa
definisi-definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secara konseptual dari identifikasi
karakteristik. Ia menyatakan bahwa kritik-kritik, menyatakan contoh kegunaan pengetahuan
konsep-konsep keperawatan, namun contoh itu bukanlah definisi konsep. Ia berpikir bahwa
kebanyakan kritik tidak berbeda dengan definisinya dari pembuat stres dan mereka berbeda.
2. Keumuman (generality)
Keterbatasannya penerapan daerah-daerah keperawatan dimana pasien-pasien tidak dapat
berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang
baru lahir, dan pasien-pasien psikiatrik. King memppercayai bahwa kritik menisyaratkan bahwa
teorinya akan dialamatkan kepada setiap orang, peristiwa, dan situasi yang tidak mungkin.


12

3. Kesesuaian empiris
Masih dalam tahap-tahap awal, King mengumpulkan data empiris dalam proses interaksi
perawat-pasien yang membawa kepada pencapaian tujuan. Apabila perawat diajari tujuan dan
apabila itu digunakan dalam keperawatan pencapaian tujuan dapat diukur bersama dengan
keefektifan penanganan perawatan. Dan karena teorinya relatif baru pengujian empiris dan masih
dapat dilihat jika terdapat hubungan diantara konsep-konsep tersebut.

THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku
terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta
alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi
yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971.
King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai
sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King
mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya
(Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan
lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan
lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam
memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga
sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems
(individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri,
organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial, perasaan,
rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari keyakinannya
tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi
perawat dengan klien.
1.Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
3.Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
13

4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hal tersebut
mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat
5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi sehingga
membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya.
6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat
berbeda.
Human being mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan yang fundamental :
1. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan.
2. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.
3. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu tidak mampu untuk
membantu dirinya sendiri.
Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pikirkan,
bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan untuk memelihara
kesehatannya.
Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar tentang
human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan (Theory of Goal
Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal systems, dimana
dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-sama di organisasi
pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam mempertahankan status kesehatan
sesuai dengan fungsi dan perannya.Dalam interpersonal systems perawat-klien berinteraksi
dalam suatu area (space).
Menurut King intensitas dari interpersonal system sangat menentukan dalam menetapkan dan
pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang
dijelaskan sebagai sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan
dalam setiap situasi praktek keperawatan, meliputi:
1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang
dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
14

2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan dengan
pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada
orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian
tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia
dengan lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem
sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan
kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan
lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan
lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh kembang
mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu
mencapai kematangan.
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang. Waktu
adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang
unik dari setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi
interaksi antara perawat dengan klien.
A. Kerangka Konsep Imogene M. King
King mengemukakan dalam. kerangka konsepnya, hampir setiap konsep yang dimiliki
oleh perawat dapat digunakan dalam asuhan keperawatan.
Sistem Personal
Menurut king setiap individu adalh sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem
personal konsep yang relevan adalah sebagai berikut :
1. Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi
berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar
15

belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami
oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal

2. Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri
adalah individu atau bila seseorang berkata AKU. Karakteristik diri adalah individu yang
dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan. Perturnbuhan dan perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini biasnya
terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksikan walaupun individii itu berfariasi, dan
sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti clan memuaskan. Tumbuh kembang dapat
didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial
untuk mencapai aktualisasi diri.

3. Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-
reaksi lain untuk penampilanya.
Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif,
individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu,
transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Defmisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik
yang disebut territory dan pcrilaku orang yang menempatinya.

4. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain
merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian
yang lain.
Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interkasi antraa manusia. Interaksi
antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP.
16

Konsep yang relefan dengan sistem interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran
dan stress.


5. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau
lebih didalam hubungan timbal balik.

6. Komunikasi
King mendefmisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan
dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon,
televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual,
transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu
orang keorang lain.
Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah
jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.

7. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal
berdasarkan persepsi mereka. Dirnensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau
rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu

8. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai
pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set
perilaku yang di harapkan pada orang yang meriducuki posisi di social sistem, set prosedur atau
aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.


17

9. Stress
Definisi stress menurut king adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia
berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan,
perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informasi antara seseorang
dengan lingkungannya untuk mengatur stressor.
Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi
pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang
dipengaruhi oleh pengalaman lain, individual, personal, dan subyektif.
Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal,
perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme
pengaturan antara praktek-praktek dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan
sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.

1. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan
dengan pengaturan formal dan infonnal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal
atau organisasi.
2. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi
yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi
definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.

3. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam
organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan
pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terns
menerus, dan berorientasi pada tujuan.

18

4. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergartungan dapat diubah.
King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok
dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenai bahwa status
berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

B. Asumsi King
King rnengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun
irnlisit. Asumsi eksplisit meliputi:
1. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan
untuk kesehatan manusia
2. Individu adalah sosial, mengirim. rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada
kegiatan waktu.
3. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.
4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam
membuat keputusan mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas
dan menerima atau menolak keperawatan,
5. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu
tentang semua aspek ki sehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.
Sedangkan asumsi implisit meliputi :
1. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
2. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau
pengambilan keputusan.
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak kesehatan.

C. Pandangan King Terhadap Keperawatan
Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya.
19

Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu disebut
sebagai sistem personal, ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem
interpersonal. Sistem social tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang
sama dalam satu komunitas atau masyarakat

Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling
berinteraksi dengan sistem lainya secara terbuka/ Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka
yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia.
Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang
diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.

Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara
berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan ekstemal melewati rentang
sehat sakit, dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh rsseorang atau individu
untuk mencapai kehidupan sehari-sehari yang maksimal.

Konsep Keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan
perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada
gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat
transaksi.
D. Analisa Teori
Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep
keperawatan menurut King adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dan klien
yang secara bersama-sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi
keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing
merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan
tujuan, mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.

20

Tahapan prosedur analisa teori :
1. Sumber Teori (Origins)
Dalam menemukan teori, King secara bertahap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang
dimulai pada periode 1961-1966, yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General
Concepts of Human Behavior). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan
literatur. Pada tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul Kerangka Kerja
Konseptual Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing). Selanjutnya pada tahun
1968-1972. King menyimpulkan teori keperawatan sebagai berikut:
a. Gambaran yang sistematis dari keperawatan adalah syarat mutlak untuk mengembangkan
keperawatan.
b. Pada periode ini pula (1971) ia mengatakan, perawat adalah individual dan professional tetapi
keperawatan belum sebagai ilmu. Pada tahun 1980-1981 mempublikasikan teori keperawatannya
sebagai suatu sistem, konsep dan proses. Pada suatu pertemuan King mengatakan teori sistem
dari ilmu perilaku mendukung pengembangan interaksi yang dinamis. King mengidentifikasi
sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi: personal sistem (individuals), interpersonal
sistem (groups) dan sosial sistem (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem elayanan
kesehatan, dll) yang disebut dengan Dynamic Interacting Systems. Hal ini timbul dari asumsi
dasar King bahwa jika tujuan keperawatan concern terhadap pencapaian tujuan dari setiap
individu dan kelompok serta suatu alasan yang dapat diterima, berarti hal ini merupakan suatu
sistem yang terbuka dan pada akhirnya kerangka kerja konseptual hams diorganisir untuk
menggabungkan ide-ide.
Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi
manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang
terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal Attainment). Konsep utama dari teori
Goal Attainment meliputi: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh
kembang, waktu dan uang (Marriner,A. 1986). Teori King merupakan model leori induktif yang
memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, discusi, penelitian dan lain-lain.
2. Makna (Meaning)
King mendefenisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan
dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh ilmu
pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge), yang diperkuat oleh dua metode:
21

a. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset
b. Prosedur lain dapat juga dengan menelusuri ulang dan dapat diteliti dengan pengembangan
sembilan konsep utama teori Goal Attainment
Manfaat dari teori ini adalah:
a. Mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan.
b. Dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan.
c. Konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk
menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik.
d. Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konsep yang dijadikan dasar praktek
keperawatan profesional.
Keterkaitan dari beberapa pernyataan King dan konsepnya :
a. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten.
b. Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori.
3. Kecukupan Logis (Logical Adeguacy)
Konsep teori ini diprediksi dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan
iptek, sosial, ekonomi dan politik, karena sistem ini terbuka dan dinamis. Teori ini cukup adekuat
dan logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh beberapa riset.

4. Manfaat (Usefulness)
Banyak riset dan studi yang mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis perawatan
klien dan sistem pelayanan keperawatan. Walaupun teorinya bersifat abstrak dan tidak dapat
segera diaplikasikan secara konkrit pada praktek keperawatan dan program pendidikan
keperawatan, namun bila berkenaan dengan situasi nyata maka teori ini harus terlebih dahulu
didefenisikan, diidentifikasi dan diuraikan baru dapat diaplikasikan. Perawat-perawat yang in gin
mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari
konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki
kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi
aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan. Teori ini merupakan hasil riset dan dapat
dikembangkan kembali melalui riset, sehingga teori ini masuk dalam desain kurikulum
pendidikan keperawatan.
5. Generalisasi (Generalizability)
22

Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian
besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mernpunyai keterbatasan khususnya
penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya :
Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.

6. Parsimony
Konsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat dijelaskan secara mudah dan dapat
dipahami meskipun cukup komplek dan defenisi yang dikemukakan cukup jelas.























23



BAB III
PENUTUP

Setelah menguraikan msalah dan semua teori -teori dari Imogene King di
atas maka dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi -
konsekuensi yang bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang
Imogene King yang selalu aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan
para perawat, agar menjadi perawat yang professional.
Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human Being. Teori
pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) berfokus pada interpersonal systems. Menurut
King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai
individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan
berorientasi pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi, persepsi,
komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang.
Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan
dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada
pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan
dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru
dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi
keperawatan yang spesifik. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu
dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teori ini dapat
menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik.
Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan
menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini
juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu
berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus
psikiatri.
24

Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus
mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal
Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu
sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputus
3.1 KESIMPULAN
1. Agar teori bermanfaat dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus fokus
minimalnya terhadap satu ospek proses perawatan.
2. Teori Imogene King memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan
implementasi dala proses perawatan.
3. Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang di
inginkan.
4. Penelitian sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan
yang sempurna.

3.2 SARAN
1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori -teori dari para
pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah
sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang
akan dating, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
3. Hubunag dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu
fungsi interaksi antara individu, group dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai