Anda di halaman 1dari 16

PARADIGMA KEPERAWATAN ( Manusia,Lingkungan,Kesehatan,Keperawatan )

MENURUT VIRGINIA HENDERSON

KELOMPOK 2 :

1. DENI M. BETTY 201111089


2. ELISABETH A.T. PUKAN 201111006 ( TIDAK AKTIF )
3. ELISABETH L. MARUT 201111013
4. ENGLID RONDO 201111027
5. ELVIANA B. ANABIDA 201111028
6. FRIDOLIN B. KOLO 201111033
7. FRENCIANA FUNAN 201111018
8. FRANSISKA ARI KONDO 201111023
9. HERLIN S. DJONI 201111040

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami boleh menyelesaikan sebuah makalah
dengan tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan

 Judul “ Paradigma Keperawatn (manusia,lingkungan,kesehatan,keperawatan) menurut


Virginia Henderson” yang
memenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajarinya. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf danmemohon 
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yangkami buat kurang
tepat atau tidak berkenandihati para pembaca. Dengan ini sayamempersembahkan makalah ini 
dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Tuhanmemberkahi makalah ini sehingga dapat me
mberikan manfaat bagi kita semua.

Kupang, 4 September 2020

Penyusun

 
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan khusus

1.4 Manfaat penulisan makalah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TEORI KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON

2.2 DEFENISI KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON

2.3 MODEL KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

2.4 HUBUNGAN ANTARA MODEL KEPERAWATAN DENGAN PARADIGMA KEPERAWATAN

2.5 KONSEP UTAMA TEORI VIRGINIA HENDERSON

2.6 TUJUAN KEPERAWATA MENURUT VIRGINIA HENDERSON

2.7 HUBUNGAN PERAWAT-PASIEN-DOKTER

2.8 APLIKASI TEORI HENDERSON DAAM PROSES KEPERAWATAN

2.9 KEKUATAN DAN KELEMAHAN DARI TEORI HENDERSON

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “ penolong individu,saat sakit


atau sehat,dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk
Kesehatan,pemulihan,atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya
sendiri jika mereka mempunyai kekuatan,keinginan,atau pengetahuan”(Harmer
Henderson,1955;Henderson,1996).
Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah
kebebasan.Henderson dalam teorinya mengategorikan Empat Belas kebutuhan dasar semua
orang dan mengikut sertakan fenomena dari ruang lingkup lain berikut
ini:Fisiologis,psikologis,sosiokultural,spiritual,dan perkembangan.Tujuan keperawatan
menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan Kesehatan
lainnya (Tomey dan Alligood,2006),Membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi.Dan
latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien
melaksanakan 14 dasar kebutuhan Henderson,1966.

Model konsep keperawatan yang di jelaskan oleh Virginia Henderson adalah Model
konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji
individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan
Kesehatan,penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.Pemahaman konsep tersebut
dengan di dasari keyakinan dan nilai yang dimilikinya di antaranya: pertama, manusia akan
mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang
kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari individu akan mengalami
ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi
oleh pola asuh,lingkungan dan Kesehatan ; ketiga, dalam melaksankan aktifitas sehari-hari
individu dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok diantaranya terhambat dalam
melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan
aktifitas.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Teori keperawatan Virginia Henderson?


2. Definisi Kesehatan menurut Virginia Henderson?
3. Bagaimana model keperawatan menurut virginia Henderson?
4. Apa hubungan antara medel keperawatan dengan paradigma keperawatan?
5. Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson?
6. Apa tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson?
7. Bagaimana hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson?
8. Bagaimana aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan?
9. Bagaimana kekuatan dan kelemahan dari teori Henderson?
1.3 TUJUAN UMUM
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah
Keperawatan yang berjudul “ Paradigma keperawatan
(Manusia,lingkungan,Kesehatan,keperawatan)” menurut Virginia Henderson.

1.3.1 TUJUAN KHUSUS


Sedangkan tujuan khusus penulisan makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan dalamrumusan masalah agar pembaca dapat memahami dan
mengerti tentang teori dan model keperawata

1.4 MANFAAT PENULISAN MAKALAH

1. Memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca dan sebagai


sarana memperluas pengetahuan mengenai PARADIGMA
KEPERAWATAN
(MANUSIA,LINGKUNGAN,KESEHATAN,KEPERAWATAN.) MEURUT
VIRGIN HENDERSON.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TEORI KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON


Virginia henderson lahir di kansas city missouri pada 1897. Ia tertarik dengan
keperawatan selama perang dunia 1 karena keinginannya untuk membantu personel militer
yang sakit atau terluka .pada tahun 1918,ia belajar keperawatan disekolah perawat militer di
Washington ,D.C. dan lulus pada 1921 kemudian,ia meraih gelar B.S. dan M.A. dibidang
pendidikan keperawatan tahun 1926.sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale University
school of Nursing. Ia menerima gelar Hononary Doctoral dari Catholic University of America,
Pace University,University of Rochester , university western ontario,dan Yale University .
bukunya yang dipublikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960) ,Basic principles of
nursing Care (1960) dan principles and practice of nursing (1939)

2.2 DEFINISI KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (defenisi keperawatan).
Defenisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya.ia
mengatakan bahwa defenisi keperawatan harus menyertakan prinsip keseimbangan fisiologis .
defenisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama
Stackpole .henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah defenisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional.menurutnya tugas unik perawat adalah membantu individu,baik
dalam keadaan sakit maupun sehat,melalui upaya nya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai,yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki
kekuatan,kemampuan,kemauan,atau pengetahuan untuk itu.Di samping itu,Henderson juga
mengembangkan sebuah model keperawatan keperawatan yang di kenal dengan ‘’The Actifities
of living’’.Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu undividu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin.Menjalankan tugasnya secara mandiri,tidak
tergantung pada dokter.Akan tetapi,perawat tetap menyampaikan rencananya pada sewaktu
mengunjungi pasien

2.3 MODEL KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON


Virginia Herderson adalah ahli teuri keperawatan yang telah memberi pengaruh besar pada
keperawatan sebagai profesi yang mendunia.Ia membuat model konseptualnya pada awal
1960-an,ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri.Masalah intinya adalah
apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal
kinerja.Pertanyaan ini merupakan hal yang penting samapi 1950-an,perawat lebih sering
melakukan instruksi dokter.Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik
dalam keperawatan.Pada saat ia menulis pada 1960-an ia di pengaruhi oleh aspek negatif dan
positif dari praktik keperawatan pada masa itu.Hal tersebut mencangkup:
 Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
 Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata
 Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu
 Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di
Amerika serikat diberbagai bidang layanan kesehatan

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan, perubahan sosial tidak
diragukan lagi memainkan peranan besardalam perkembangan pandangan dan ide-idenya.
Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki pengaruh besar pada
pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu insiatifnya
diarahkan pada meberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan pasien.
Virginia Handerson diminta untuk mempublikasikan model konseptual oleh International
Council of Nurses (ICN).

Handerson sangat dipengaruhi ole Edward Thorndyke, yang banyak melakukan penelitian dalam
bidang kebutuhan manusia berdasarkan teori-teori Thorndyke dan defenisinya sendiri tentang
keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi 14 jenis tugas yang berusaha
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi 14 kebutuhan
manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa:

 Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi
 Perawat harus selalu mencoba menepatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin

Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuha-kebutuhan tersebut, diperlukan


asuhan keperawtan dasar. Oleh karna itu Henderson menyimpulkan bahwa asuhan
keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh :
rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, institusi untusi untuk penderita cacat mental, rumah
perawatan, keperawatan distrik, dan perawatan dirumah.

Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya dirumah sakit umum.
Henderson juga menkankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam model ia
menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan.
Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :

 Urutan aktifitas yang harus dilakukan


 Aktifitas perawat perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
 Perubahan-perubahan yang harus dibuat

Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :

 Fungsi unik dari keperawtan


 Upaya pasien kearah kemandirian
 Asuhan keperawtan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
 Perencanaan asuhan keperawatn yang akan dberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi
dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi mulai menelaah sifat
aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju
kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya, terdapat
kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Penggunaan
kerangka kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing kebutuhan asuha dan terutama
penekanan pada kebutuhan untuk merencanakan asuhan merupakan prinsip yang sama
pentingnya, karena menandai mulainya perawat berpikir secara kontruktif tentang
pekerjaannya.

Secara umum,aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terapeotik
dari dokter

2.4       HUBUNGAN ANTARA MODEL KEPERAWATAN DENGAN PARADIGMA


KEPERAWATAN

1. Manusia

Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu
kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal.
Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan
emosional.

2. Lingkungan

Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

3. Sehat dan Sakit

Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan
kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat
inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya.
Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat
dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan
kemandirian.

4. Keperawatan

Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit
atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan
adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera
mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian
dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri
tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum
Henderson menjelaskannya lebih lanjut.

 
2.5       KONSEP UTAMA TEORI VIRGINIA HENDERSON

1. Manusia

Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan


untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk
meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Ke 14  kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut:

 Bernapas secara normal


 Makan dan minum dengan cukup.
 Membuang kotoran tubuh.
 Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
 Tidur dan istirahat.
 Memilih pakaian yang sesuai.
 Menjaga suhu tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan
 Menjaga tubuh tetap barsih dan terawat serta melindungi integument
 Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
 Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,kebutuhan,rasa
takut,atau pendapat.
 Beribadah sesuai dengan keyakinan.
 Berkerja dengan tat cara yang mengandung unsur prestasi
 Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan raeksi.
 Belaja rmengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan Kesehatan serta menggunakan fasilitas Kesehatan
yang tersedia

Ke empat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat di klarifikasikan menjadi 4


kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
Kebutuhan dasar poin  1-9 termasuk komponen kebutuhan biologis, poin  10
dan  14 termasuk komponen kebutuhan psikologis, poin  11 termasuk kebutuhan
spiritual, dan poin  12 dan 13 termasuk komponen kebutuhan sosiologis.

Menurut Henderson, keempat belas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatan dipengaruhi oleh :

 Usia
 Kondisi emosional (mood dan temperamen)
 Latar belakang sosial dan budaya
 Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan ketidakmampuan
sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status mental.

 
2. Keperawatan

Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai
fungsiindependence di dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar
manusia (14 komponen di atas). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki
pengetahuan biologis maupun sosial.

3. Kesehatan

Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu
akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak,
serta pengetahuan yang cukup.

4. Lingkungan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:

 Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
 Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
 Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
 Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
 Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran
tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
 Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.

2.6       TUJUAN KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA  HENDERSON


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan
kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang di pandang sebagai
komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan
dasar. (Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson
peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau  memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan
adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu
diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya
adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan
kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.

2.7       HUBUNGAN PERAWAT-PASIEN-DOKTER


Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson (dalam asmadi, 2008), hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri

 Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien

Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pannganti (substitute)
didalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan
pasien yang berkurang. Disini perawat berfungsi untuk melengkapi.

 Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.

Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat
berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini bersifat relative, sebab tidak ada
satupun manusia yang tidak bergantung kepada orang lain. Meskipun demikian, perawat
berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.

 Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana


perawatan bagi pasien.Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebuhan dasar tersebut dimodifikasi
berdasarkan kondisi patologis dan factor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional,
status social atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.

Kaitannya dengan dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa


perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri
mempertanyakan filosofi yang memperbolehkan dokter memberi perintah kepada
perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam
melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan
yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehinnga
dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.

2.8      APLIKASI TEORI HENDERSON DALAM PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian Keperawatan

Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap


proses perawatan tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan,
dan penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai
keperawatan tidak secara langsung sesuai dengan langkah – langkah dalam proses
perawatan, tetapi terdapat hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut
Henderson, perawat harus memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal
dalam kesehatan dan adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat
dapat mengambil kesimpulan dari data-data yang ada. Henderson menyatakan,
bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang dipengaruhi oleh usia, latar
belakang budaya, keseimbangan emosional,dan kapasitas fisik, serta intelektualnya.
Semua ini akan dipertimbangkan dalam mengevaluasi hasil perawatan yang
dibutuhkan oleh pasien.

1. Diagnosa Keperawatan

Analisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa


tersebut dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson tidak
secara spesifik membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin
dokterlah yang akan membuat diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan
atas dasar diagnosa tersebut. Diagnosa Keperawatan berhubungan dengan
bagaimana mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya
dengan atau tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan, keinginan,
dan pemgetahuan. Berdasarkan pada data-data yang tersedia, dan analisa terhadap
data tersebut, perawat dapat mengidentifikasi secara actual berbagai masalah,
seperti pernafasan yang tidak normal. Sebagai tambahannya, juga masalah-masalah
potensial lainnya dapat teridentifikasi.

2. Perencanaan (intervensi) keperawatan

Setelah diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat akan


menyusun rencana perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini, Henderson
menyatakan: dengan rencana perawatan ini, maka perawatan yang efektif dapat
direncanakan lebih baik. Suatu rencana yang tertulis akan mendorong munculnya
ide-ide tentang kebutuhan individu, kecuali jika terdapat aturan-aturan lain yang
harus dilakukan oleh individu tersebut secara rutin.Tidak terlaksananya perencanaan
dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya. Selanjutnya suatu rencana
perawatan membutuhkan modifikasi secara berkesinambungan yang didasarkan
pada kebutuhan individu. Henderson menyarankan penulisan rencana perawatan
dapat diikuti dengan kebutuhan perawatan secara bertahap. Dia menekankan bahwa
perawatan harus selalu disusun sesuai dengan kebutuhan individu, dan rencana
terapi dari dokter. Henderson menggaris-bawahi tahap-tahap perencanaan sebagai
jalan untuk membuat rencana bagi pemenuhan kebutuhan individu. Perencanaan
yang selalu diperbaharui harus didasarkan pada kebutuhan individu tersebut, lebih
dispesifikan, dan dapat diimplementasikan, serta disesuaikan dengan adanya terapi
medis. Perencanaan perawatan yang ditulis, intinya adalah hasil dari identifikasi
kebutuhan perawatan dari individu. Walaupun Henderson tidak menggunakan istilah-
istilah seperti saat ini, tetapi intinya adalah sama.

3. Implementasi keperawatan

Implementasi sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi Henderson,


implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan pasien
sesuai dengan kebutuhan 14 komponen tersebut di atas. Sebagai contoh: dalam
membantu individu terhadap kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba
untuk lebih mengetahui metoda-metoda dalam membujuk pasien untuk beristirahat dan
tidur sebelum diberikan obat-obatan. Henderson  juga menyatakan, bahwa fungsi utama
dari perawat ini tentu saja harus dilakukan untuk mendukung rencana terapi medis,
sehingga perawat perlu melakukan tidakan-tindakan yang disarankan medis dalam
perawatan. Aspek implementasi penting lainnya dalam pembahasan Henderson adalah
hubungan antara perawat dan pasien . Perawat harus menjadi pihak luar yang
memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran bagi pemenuhan ukuran
tersebut . Henderson juga berbicara mengenai kualitas dari keperawatan, perawat yang
berkompeten akan menggunakan proses interpersonal dan prediksi-prediksi selama
memberikan perawatan .

4. Evaluasi

Henderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada


kecepatan atau derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent
kembali seperti hari-hari normal . Hal ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang unik
dari perawat. Untuk tujuan evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan individu
juga harus diamati dan diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai
kemampuan fungsional individu dilakukan sebelum dan sesudah proses perawatan .
Semua perubahan akan dicatat untuk dievalusi .

2.9       KEKUATAN DAN KELEMAHAN DARI TEORI HENDERSON

Kekuatan:

1. Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada
keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang
mencari fungsi unik dari profesi perawat.
2. Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama
karir keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
3. Henderson mendefinisikan profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah
profesi yang mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter.
4. Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset
ilmuan dibidang yang lain seperti konsep Maslow.

  Kelemahan :

3. Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada
penyembuhan fisik semata atau pada upaya memandirikan pasien.
4. Teori kurang pragmatis.
BAB  III

PENUTUP

 3.1       KESIMPULAN

Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam


definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan
dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan
untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya
disajikan dan digunakan di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara
berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi
oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh. Jika
saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu adalah
penggabungan teori. Karyanya harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat
mengejar gelar akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik
keperawatan dan untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan
pasien.

3.2       SARAN

Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-


teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini,
diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting
bagi perawat untuk menjalankan praktik keperawatan. 

 
DAFTAR  PUSTAKA
 

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokterran ECG.

Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah
Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New
York:Macmillan.

https://novitakusumaa.wordpress.com/2014/12/02/teori-model-konsep-keperawatan-virginia-
henderson/

Anda mungkin juga menyukai