Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 3:

1.WINDHA FRISHA P
2.VRIMA AYU FEBRIANI (19631831)
3.ALDI SETIYANA

SEJARAH TEORI KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON


Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan
keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer
yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer
di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A.di bidang
pendidikan keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University
of America, Pace University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan
Yale University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960),
Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).
Sumber : Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).
Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan
fisiologis.Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang
dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat
adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat
tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien. (Asmadi, Ns. S.
Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.)
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat
sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan,
pemulihan , atau kematian
yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan,
keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson,1996). Proses
keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan. Henderson
dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan
mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini: fisiologis, psikologis,
sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk
mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai
tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas
dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien
mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu
perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.
(Sumber : Asmadi, Ns. S. Kep.2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran
ECG).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang
saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit, dalam hal
memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan tanpa
bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan
cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Konsep keperawatan Virginia Henderson


Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu
baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan serta agar meninggal dengandamai.
(Sumber : Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.)
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan.
1.Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan,kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat maupun
sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia 
3. Kesehatan 
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi
sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan
yang cukup.
4. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b.Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Potter A Patricia, Perry G Anne (1992) Fundamentals Of Nursing -Concepts Process &
Practice 3rd ed. London Mosby Year Book.

APLIKASI TEORI HENDERSON DALAM PROSES KEPERAWATAN


1. Pengkajian Keperawatan
Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap proses
perawatantergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan
penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan tidak
secara langsung sesuai dengan langkah – langkah dalam proses perawatan, tetapi terdapat
hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus memiliki
pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan dan adanya penyakit.
Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat mengambil kesimpulan dari data-data
yang ada. Henderson menyatakan, bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang
dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional,dan kapasitas fisik,
serta intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan dalam mengevaluasi hasil perawatan
yang dibutuhkan oleh pasien.
2.DiagnosaKeperawatan
Analisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa tersebut
dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson tidak secara spesifik
membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin dokterlah yang akan
membuat diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan atas dasar diagnosa tersebut.
Diagnosa Keperawatan berhubungan dengan bagaimana mengidentifikasi kemampuan
individu untuk menentukan kebutuhannya dengan atau tanpa bantuan yang turut
memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan pemgetahuan. Berdasarkan pada data-data
yang tersedia, dan analisa terhadap data tersebut, perawat dapat mengidentifikasi secara
actual berbagai masalah, seperti pernafasan yang tidak normal. Sebagai tambahannya, juga
masalah-masalah potensial lainnya dapat teridentifikasi.
3.Perencanaan(intervensi)keperawatan
Setelah diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat akan menyusun rencana
perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini, Henderson menyatakan: dengan rencana
perawatan ini, maka perawatan yang efektif dapat direncanakan lebih baik. Suatu rencana
yang tertulis akan mendorong munculnya ide-ide tentang kebutuhan individu, kecuali jika
terdapat aturan-aturan lain yang harus dilakukan oleh individu tersebut secara rutin.Tidak
terlaksananya perencanaan dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya. Selanjutnya
suatu rencana
perawatan membutuhkan modifikasi secara berkesinambungan yang didasarkan pada
kebutuhan individu. Henderson menyarankan penulisan rencana perawatan dapat diikuti
dengan kebutuhan perawatan secara bertahap. Dia menekankan bahwa perawatan harus
selalu disusun sesuai dengan kebutuhan individu, dan rencana terapi dari dokter. Henderson
menggaris-bawahi tahap-tahap perencanaan sebagai jalan untuk membuat rencana bagi
pemenuhan kebutuhan individu. Perencanaan yang selalu diperbaharui harus didasarkan
pada kebutuhan individu tersebut, lebih dispesifikan, dan dapat diimplementasikan, serta
disesuaikan dengan adanya terapi medis. Perencanaan perawatan yang ditulis, intinya
adalah hasil dari
identifikasi kebutuhan perawatan dari individu. Walaupun Henderson tidak menggunakan
istilah-istilah seperti saat ini, tetapi intinya adalah sama.
4. Implementasi keperawatan
Implementasi sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi Henderson,
implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan pasien sesuai
dengan kebutuhan 14 komponen tersebut di atas. Sebagai contoh: dalam membantu individu
terhadap kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba untuk lebih mengetahui
metoda-metoda dalam membujuk pasien untuk beristirahat dan tidur sebelum diberikan
obat-obatan. Henderson juga menyatakan, bahwa fungsi utama dari perawat ini tentu saja
harus dilakukan untuk mendukung rencana terapi medis, sehingga perawat perlu melakukan
tidakan-tindakan yang disarankan medis dalam perawatan. Aspek implementasi penting
lainnya dalam pembahasan Henderson adalah hubungan antara perawat dan pasien .
Perawat harus menjadi pihak luar yang memahami kebutuhan pasien dan memberikan
ukuran-ukuran bagi pemenuhan ukuran tersebut . Henderson juga berbicara mengenai
kualitas dari keperawatan, perawat
yang berkompeten akan menggunakan proses interpersonal dan prediksi-prediksi selama
memberikan perawatan .

5. Evaluasi
Henderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada kecepatan atau
derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent kembali sepertihari-hari
normal . Hal ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang unik dari perawat. Untuk tujuan
evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan individu juga harus diamati dan
diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai kemampuan fungsional individu
dilakukan sebelum dan sesudah proses perawatan . Semua perubahan akan dicatat untuk
dievalusi .
Sumber : Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan. Jakarta
Penerbit Buku Kedokterran ECG.

Tujuan Keperawatan Menurut Henderson

Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk
bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien
untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan
mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang
mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana
D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat
belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan
adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan
fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah
mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba


Medika.

Anda mungkin juga menyukai