Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MATA KULIAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

PARADIGMA KEPERAWATAN (KONSEP MANUSIA)

KELOMPOK I

Annisa Diviyanti (P3.73.20.2.17.001)

Aranya Wikantari (P3.73.20.2.17.003)

Atiiah Dwiningtyas (P3.73.20.2.17.005)

Aufiah Dhia Ulhaq (P3.73.20.2.17.007)

Berlian Kelline (P3.73.20.2.17.009)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 3

2017 2018
PARADIGMA KEPERAWATAN

1.2 DEFINISI PARADIGMA


1. Paradigma adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan,
memaknai, menyikapi,serta memilih tindakan atas fenomena yang ada.
2. Paradigma juga bisa diartikan suatu diagram atau kerangka berpikir seseorang dalam
menjelaskan suatu masalah atau fenomena dari suatu kejadian.

Definisi Paradigma Menurut Para Ahli

1. Paradigma adalah cara bagaimana kita memandang dunia. (Adam Smith, 1975)
2. Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari
setiap kenyataan. (Ferguson)
3. Paradigma juga sebagai model, pola atau pandangan dunia yang dilandasi pada dua
karakteristik yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukkan keberadaannya
terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam
kelompoknya. (Thomas Kuhn, 1979)
4. Paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang mengukur teori
itu, berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu
diselidiki. (Depkes RI, 1989)
2.2 DEFINISI KEPERAWATAN
1. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
dengan bentuk pelayanan mencakup biopsikososio-spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus
kehidupan manusia.
2. Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk
beraktivitas. (Florence Nightingale, 1895)
3. Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehtan, pencegahan penyakit, perawatan dan
rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. (Martha Roger, 1970)
4. Keperawatan ialah proses aksi dan interaksi untuk membantu individu dari berbagai
kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status kesehatan mereka
pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan. (Dorothea Orem, 1971)
5. Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik keperawatan
berdasarkan ilmu keperawatan, yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada
klien. (Callista Roy, 1976)
3.2 DEFINISI PARADIGMA KEPERAWATAN

1. Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan .
2. Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh
mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang
membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan di antara teori tersebut guna
mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja
keperawatan.

Definisi Paradigma Keperawatan Menurut Ahli

1. Paradigma keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat,memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. (Gaffar,1997)
2. Paradigma keperawatan adalah interaksi antara manusia yang menerima perawatan,
lingkungan tempat menusia berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang
garapan keperawatan serta tindakan keperawatan. (Kozier ,2000)
PARADIGMA DALAM KONSEP MANUSIA

1.2 DEFENISI MANUSIA


1. Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio kultural dan spiritual yang utuh dan unik,
mandiri, dinamis, rasional dan berkemampuan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya, agar dapat bertahan hidup dan berkembang.
2. Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan
satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai
macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992)
3. Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis). (Kozier,2000)
4. Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi
dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi.
(La Ode Jumadi, 1999:40)

Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka,
sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.

2.2 KARAKTERISTIK MANUSIA


1. Manusia sebagai makhluk yang unik
Mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda
2. Manusia sebagai sistem adaptif/terbuka
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual
sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan
lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif.
Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping
yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk
merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan
prilaku yang maladaptif
3. Manusia sebagai makhluk holistik
- Manusia sebagai makhluk bio
- Manusia sebagai makhluk psiko
- Manusia sebagai makhluk sosial
- Manusia sebagai makhluk spiritual
3.2 KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

1. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia Menurut MASLOW

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsure-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan
yang paling penting dahulu kemudian meningkatkan yang tidak terlalu penting. Untuk dapat
merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada
tingkat di bawahnya. Ciri kebutuhan dasar mansia:Manusia memiliki kebutuhan dasar yang
bersifat hekterogen. Setiap pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama,akan tetapi karena
budaya, maka kebutuhan tersebut ikud berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan
manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut ( potter dan patricia, 1997 ) :

Kebutuhan fisiologis/ dasar

Kebutuhan akan rasa aman dan tentram

Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi

Kebutuhan untuk dihargai

Kebutuhan untuk aktualisasi diri

A. KEBUTUHAN FISIOLOGI/ DASAR


Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara
fisik dan kimiawi.
Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel,
jaringan,organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
Menurut Abraham Maslow kebutuhan fisiologi sangat mendasar, paling kuat dan paling jelas
dari antara sekian kebutuhan adalah untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Yaitu
kebutuhan untuk makan, minum,tempat tinggal, sexs tidur dan oksigen. Manusia akan menekan
kebutuhannya sedemikian rupa agar kebutuhan fisiologis (dasar)nya tercukupi. Sebagai contoh:

pengeluaran zat sis, di mana seseorang harus mengeluarkan zat-zat sisa yang sedah tidak
terpakaioleh tubuh. Karena jika tidak di kelurkan akan mengakibatkan
penyakit/pembentukan penyakit.
Oksigen (O2) merupakan salah satu kebutuhan vital untuk kehidupan kita. Dengan
mengkonsumsi oksigen yang cukup akan membuat organ tubuh berfungsi dengan
optimal. Jika tubuh menyerap oksigen dengan kandungan yang rendah dapat
menyebabkan kemungkinan tubuh mengidap penyakit kronis. Sel-sel tubuhyang
kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan perasaan kurang nyaman, takut atau sakit.
Menguap adalah salah satu sinyal tubuh kekurangan oksigen selain karena mengantuk.
B. KEBUTUHAN AKAN RASA AMAN
Kebutuhan akan rasa aman ini baiasanya terpuaskan pada orang-orang yang sehat dan
normal.Seseorang yang tidak aman akan memiliki kebutuhan akan keteraturan dan setabilitas
yang sanggat berlebihan dan menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak di
harapkannya.berbeda dengan orang yang merasa aman dia akan cenderung santai tanpa ada
kecemasan yang berlebih. Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca jelek, kecelakaan,infeksi,
alergi, terhindar dari pencurian dan mendapatkan perlindungan hukum
Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dariteror, dan lain
sebagainya.
Sebagai contoh :

Seseorang membangun rumah untuk melindungi diri dari hujan panas memenuhi
kepuasan untuk dirinya
Saat indonesia di jajah kita melawan penjajah tersebut dan akhirnya merdeka karena
saat terjajah kita tidak merasa amanan.

C. KEBUTUHAN SOSIAL
Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan rasa memiliki
tempat di tengah kelomoknya.
Sebagai contoh :

Dimana seseorang yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama membuat suatu
kelompok/berkumpul karena mereka ingin diperhatikan dalam tujuannya dan
dapat memberikan perhatian atas klompok tersebut.
Kebutuhan cinta seorang anak oleh ibunya, itu sanggat berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak misal seorang anak tercukupi kebutuhan akan kasih sayang maka
perkembangan anak akan optimal berupa fisik maupun psikologinya karena perhatian
yang di berikan ibu kepada anaknya.

D. KEBUTUHAN AKAN PENGHARGAAN


Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan penghargaan
yakni:
1. HARGA DIRI adalah penilaian terhadap hasil yang di capai dengan analisis, sejauh mana
memenuhi ideal diri. Jika individu selalu sukses maka cenderung harga dirinya akan tinggi dan
jika mengalami kegagalan harga diri menjadi rendah. Harga diri di peroleh dari diri sendiri dan
orang lain. Harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan,
kecukupan, prestasi, ketidak tergantungan dan kebebasan
Kebutuhan harga diri meliputi:

Menghargai diri sendiri


Menghargai orang lain
Dihargai orang lain
Kebebasan yang mandiri
Preshies
Di kenal dan di akui
Penghargaan
2. PENGHARGAAN DARI ORANG LAIN
meliputi prestis, pengakuan, penerimaan,perhatian, kedudukan,nama baik serta penghargaan.
Penghargaan dari orang lain sanggat di perlukan dalam kehidupan karena dengan penghargaan
itu seseorang akan menjadi lebih kreatif, mandiri, percayaakan diri sendiri dan juga lebih
produktif.
Kebutuhan penghargaan dari orang lain meliputi :

Kekuatan
Pencapaian
Rasa cukup
Kompetisi
Rasa percaya diri
kemerdekaan

Sebagai conoh:

Seorang pemahat di puji oleh pelanggannya maka iya akan lebih semangat
dalam membuatmemproduksi karyanya dalam jumlah maupun model.
Seorang guru yang mengajar, mengabdi bertahun-tahun dan mendapatkan pengangkatan
pegawai negeri oleh pemerintah

E. KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI

Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari
yang dia bisa. tingkatan tertinggi dari perkembangan psikologis yang bisa dicapai bila semua
kebutuhan dasar sudah dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi dirinya mulai dilakukan.
Pada saat manusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada semua tingkatan yang lebih
rendah , melalui aktualisasi diri di katakan bahwa mereka mencapai potensi yang paling
maksimal.
Manusia yang teraktualisasi dirinya:

Mempunyai kepribadian multi dimensi yang matang.


Sering mampu mengasumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak.
Mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yang di kerjakan dengan baik.
Tidak tergantung secara penuh pada opini orang lain.

Sebagai contoh:

Saat kita mengetahui bahwa minggu depan akan ada ulangan maka kita akan belajar lebih
agar mendapatkan kepuasan dalam ujian dan mendapatkan nilai baik
2. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Virginia Henderson

Perkembangan definisi keperawatan yang dikembangkan oleh Virginia Henderson didasari oleh
2 (dua) hal, yaitu :

1. Sering ikut serta di dalam merevisi buku-buku keperawatan

2. Ditemukannya kasus tentang tidak adanya izin yang memenuhi syarat untuk memberikan
kenyamanan dalam bentuk pelayanan / asuhan keperawatan yang berkompeten bagi konsumen di
beberapa negara.

Henderson meyakini bahwa seharusnya sebuah teks yang menjadi sumber bagi praktek
keperawatan juga menggambarkan tentang definisi keperawatan. Selanjutnya prinsip-prinsip dan
praktek keperawata harus dibangun atas dasar kaidah-kaidah keprofesian, serta berasal dari
definisi profesi keperawatan itu sendiri.

Henderson melakukan suatu proses untuk mengatur praktek keperawatan melalui proses
perizinan dari setiap negara. Untuk menyempurnakan hal tersebut dia yakin bahwa keperawatan
secara eksplisit harus didefinisikan dalam artian sebagai tindakan dari para perawat. Tindakan
tindakan tersebut digaris bawahi dengan parameter legal dari fungsi perawat dalam merawat
klien / pasien dan memberikan perlindunga bagi masyarakat umum dari praktek-praktek yang
tidak berkompeten, ataupun tidak sempurna. Pernyataan pernyataan dari pihak yang berwenang
tentang fungsi keperawatan pada tahun 1932 dan 1937 telah dipublikasikan oleh Asosiasi
Perawat Amerika (ANA / American Nurse Association), namun menurut Henderson pernyataan-
pernyataan tersebut belum spesifik dan tidak memuaskan; sehingga pada tahun 1955 munculah
definisi tentang profesi keperawatan dari ANA sebagai berikut :

Profesi keperawatan diartikan sebagai suatu tindakan untuk melengkapi beberapa tindakan dari
tim kesehatan, antara lain: dalam mengobservasi, melakukan perawatan, memberikan
nasehat/anjuran bagi yang sakit, terluka atau yang lemah, mencegah dari tertularnya penyakit
lain, serta membantu dalam pemeliharaan status kesehatannya. Disamping itu profesi ini juga
bertugas membina dan membimbing petugas lainnya, termasuk dalam pemberian pengobatan
kepada pasien (sebagai tugas kolaboratif/limpahan). Oleh karena itu dalam bekerja diperlukan
keahlian khusus yang termasuk di dalamnya adalah ilmu biologi, fisika, dan ilmu sosial; serta
aplikasinya yang juga perlu digali lebih dalam untuk menambah wawasan dalam menegakan
diagnosa keperawatan atau membantu dalam pemberian terapi atau ukuran-ukuran lain yang
perlu koreksi.

Pernyataan tersebut di atas dipandang sebagai sebuah pernyataan tambahan saja, karena
fungsifungsi keperawatan teridentifikasi, tetapi definisinya masih sangat umum dan kurang jelas.
Dalam pernyataan yang baru, perawat bisa mengamati, merawat, dan memberikan nasehat /
anjuran bagi pasien dan bisa membina pegawai lain tanpa dibina oleh dokter, tetapi dilarang
untuk mendiagnosa, memberikan resep, atau mengoreksi masalah keperawatan. Pada tahun 1995,
definisi keperawatan yang pertama dari Henderson dipublikasikan dalam revisi buku
keperawatan Bertha Harmer, sebagai berikut:
Keperawatan yang utamanya adalah membantu individu baik sakit ataupun sehat dengan
tindakan tindakan yang memberikan kontribusi bagi kesehatan atau kesembuhan, atau bahkan
suatu kematian Yang didorong dengan kekuatan, keinginan, dan pengetahuan. Keperawatan
merupakan kontribusi yang bersifat unik untuk membantu individu agar mandiri dengan
memberikan bantuan seperlunya..

Fokus Henderson terhadap perawatan individu lebih ditekankan pada komponen-komponen


dalam keperawatan, sebagai berikut:

1. Bernafas secara normal

2. Tercukupinya kebutuhan makan dan minum

3. Mengurangi zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh

4. Mengubah dan memelihara bentuk tubuh yang diinginkan

5. Tercukupinya kebutuhan tidur dan istirahat

6. Memilih pakaian yang tepat/sesuai

7. Menjaga suhu tubuh dalam rentang yang normal dengan menyesuaikan pakaian dan
memodifikasi terhadap kondisi lingkungan

8. Menjaga kebersihan tubuh dan kerapihan

9.Menghindari bahaya terhadap kondisi lingkungan dan menghindari jatuhnya korban lain

10.Berkomunikasi dengan orang lain untuk menyalurkan emosi, kebutuhan, ketakutan, dan
berpendapat

11.Beribadah sesuai dengan satu kepercayaan

12.Bekerja dengan semangat untuk mencapai keberhasilan

13.Berperan atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi

14.Belajar menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia untuk menemukan atau memuaskan
rasa ingin tahu yang akan membantu meningkatkan kondisi kesehatan.

Pada tahun 1966, Henderson menyatakan pendapatnya mengenai definisi keperawatan yang
dipublikasikan oleh The Nature of Nursing, dan pendapatnya tersebut dipandang sebagai
kristalisasi dari ide-idenya, yaitu sebagai berikut:

Fungsi unik perawat adalah membantu individu baik sehat, maupun sakit dengan
tindakantindakan yang memberikan kontribusi bagi kesehatan atau penyembuhan, atau untuk
memperoleh kematian dengan damai, dan harus dilakukannya tanpa bantuan, sehingga sangat
membutuhkan kekuatan, kemauan, serta pengetahuan. Untuk dapat melakukan hal tersebut, maka
dapat dilakukan berbagai cara agar dapat mempercepat kemandirian pasien sesegera mungkin.

Situasi yang ideal bagi seorang perawat adalah berpartisipasi penuh dalam bekerja secara tim
dengan kelompoknya tanpa campur tangan pihak lain, dan mendayagunakan kekuatan fisik yang
dimiliki, keinginan, serta pengetahuannya untuk mencapai deraja kesehatan secara optimal.

Pada kenyataannya saat itu tugas-tugas perawat sangat dibatasi, peran profesinya juga dalam
pembatasan, serta kebutuhan untuk memberikan prioritas keperawatan yang unik sesuai kondisi.

Bagaimanapun Henderson menganjurkan kepada perawat, agar berperan-serta aktif dalam


menunjukan fungsi-fungsinya terhadap tenaga kesehatan lainnya yang mungkin peran tersebut
dapat membantu dan meningkatkan keahliannya. Didasari oleh berbagai keadaan secara luas,
fungsi keperawatan tersebut akan berbeda antara daerah yang satu dengan daerah lainnya,
walaupun berada dalam satu negara. Jumlah perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya akan
berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh perawat. Konsekuensinya, hal ini akan
menimbulkan kebingungan terhadap berbagai peran perawat, terutama sejak adanya praktek
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://serpihanilmuku.blogspot.co.id/2012/08/definisi-keperawatan-pakar-dunia.html
2. https://shantirosmaharani.wordpress.com/2013/12/06/paradigma-keperawatan/
3.

Anda mungkin juga menyukai