1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas ridloNYa kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok membuat makalah keperawatan dengan judul “Teori
dan Konsep Keperawatan Afaf Ibrahim Meleis”. Tak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan dalam
makalah kami.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan bagi pembaca
“Teori dan Konsep Keperawatan Afaf Ibrahim Meleis” serta memberikan pengetahuan
pula tentang pemberian asuhan keperawatan tentang Teori Keperawatan Menurut Afaf
Ibrahim Meleis
ttd
Penyusun
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentang substansi dasar yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain falsafah
manusia, kesehatan, keperawatan, dan lingkungan. Dalam hal ini terdapat suatu
hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara falsafah, paradigm dengan model
ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan
keperawatan. Banyak teori yang telah diperkenalkan oleh para ahli keperawatan.
Salah satunya adalah model konsep keperawatan yang dikembangkan oleh Afaf
Ibrahim Meleis. Teori yang diperkenalkannya adalah Teori Transisi. Model konsep
4
yang diperkenalkan oleh Meleis tersebut menekankan bahwa seseorang akan
mengalami masa transisi dalam hidupnya. Peran perawat dalam hal ini membantu
individu tersebut dalam masa transisi agar mampu memenuhi kebutuhan self-care
B. RUMUSAN MASALAH
2. Jelaskan tentang konsep mayor dan definisi teori keperawatan menurut Afaf
Ibrahim Meleis
3. Apa sajakah bagan konseptual dari teori keperawatan menurut Afaf Ibrahim
Meleis
Ibrahim Meleis.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Meleis.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
pertama di Mesir yang mendapatkan delar MPH dan PhD dari Egyprin
University. Meleis mengagumi dedikasi dan komitmen sang ibu kepada profesi
melakukannya.
gelar MS dalam bidang keperawatan pada tahun 1964, gelar MA dalam bidang
6
sosiologi pada tahun 1966, dan sebuah gelar PhD dalam bidang Medical and
dan instruktur di The University of California, Los Angeles dari tahun 1966
sampai 1968 dan sebagai asisten profesor dari tahun 1968 sampai 1971. Pada
Theory. Pada tahun2002, nama Meleis dinominasikan dan menjadi nama sebuah
sekolah keperawatan yaitu Meleis Bond Simon Dean of The School of Nursing
Transition theory adalah salah satu nursing theory yang dicetuskan oleh
Afaf Ibrahim Meleis, teori ini mulai dikembangkan pada tahun 1960. Transisi
adalah konsep yang sering digunakan didalam teori perkembangan dan teori
Webster, transisi berarti pergerakan dari satu keadaan, kondisi, atau tempat ke
kondisi lainnya.
transisi yang tidak efektif dalam kaitannya dengan peran yang tidak efektif.
mengenal atau kinerja dari peran atau perasaan dan tujuan yang terkait dengan
7
peran perilaku seperti yang dirasakan oleh diri sendiri atau oleh orang lain
Health and illness (sehat dan sakit) terdiri dari proses pemulihan, hospital
discharge (keluar dari rumah sakit), dan diagnosis dari penyakit kronis.
seseorang yang memiliki minimum dua tipe transisi, dimana tidak adanya
adanya overlaping dari transisi, maka esensi dari hubungan antara kejadian
8
perubahan dan perbedaan, rentang waktu, peristiwa dan poin utama.
pada derajat kesesuaian antara apakah pemahaman tentang proses dan respon
dan apakah merupakan harapan dari respon dan persepsi dari individu
tentang perubahan. sifat dari pengalaman transisi terdiri dari lima subkonsep
yaitu:
a. Kesadaran (Awarness)
dari tingkatan kesesuaian antara apa yang diketahui tentang proses dan
respon serta harapan dasar apa yang ditetapkan tentang respon dan
b. Ikatan ( Engagement),
9
pertimbangan awareness mempengaruhi level dari engagement, tidak
yang tidak lazim, perasaan yang tidak sama, atau memandang sesuatu
atau melihat dunia dan yang lainnya dengan jalan yang berbeda dan ini
10
dapat digunakan perawat kepada kliennya untuk mengetahui tingkat
transisi sebagai time span dengan indentifikasi titik akhir. Berawal dari
periode yang tidak stabil, kebingungan, stress berat sampai menuju fase
akhir dengan adanya permulaan baru atau periode yang stabil. Meleis,
pengalamantransisi.
11
aktifitas yang lebih terlibat dalam perubahan perubahan berdasarkan
pengalaman.
transisi yang sehat. Kondisi transisi terdiri dari personal, komunitas, atau
faktor social yang bisa mempercepat atau menghalangi proses dan outcome
yang dialaminya bisa arti positif, negative, ataupun tidak memiliki arti
12
4. Pola Respon (Pattern of Response ( process indicator and outcome)) adalah
a. Feeling Connected
b. Interacting
13
Waktu, ruang, dan hubungan biasanya menjadi hal penting dalam
transisi.
transisi sehat atau tidak. Ada dua indicator penting yang digunakan yaitu
situasi baru atau lingkungan baru. Penguasaan dan memiliki rasa baru
transisi
5. Nursing Therapeutics
ukur yang dapat diaplikasikan secara luas untuk intervensi terapeutik selama
14
persiapan klien dalam menghadapi perubahan dapat menjadi asuhan
range theory maka, teori ini dikembangkan berdasarkan riset yang menggunakan
dengan berbagai tipe grup, yang terdiri dari populasi geriatric, popoulasi
caregiver, wanita imigran, dan orang yang memiliki penyakit kronis. Transition
transisi oleh penyediaan perspektif yang komprehensif pada konsep nature dan
hubungan antar konsep sudah jelas di jabarkan mengenai gambaran relasi antar
konsep dimana secara umum TeoriTransisi ini terdapat input (nature transition)
yang akan mempengaruhi transisi dari klien, nature transisi akan dihambat atau
difasilitasi tergantung dari kondisi dan situasi yang ada di dalam dirinya,
komunitas, dan sosial dari klien, dalam proses yang transisi di harapkan nantinya
akan mencapai outcome yang positif (transisi yang sehat) sehingga klien akan
berada kembali dalam situasi stabil setelah transisi. Adanya proses transisi dari
15
teori yang sederhana adalah sebuah teori yang memiliki jumlah konsep yang
D. Asumsi Teori
1. Nursing
a. Perawat adalah pemberi pelayanan utama pada klien dan keluarganya yang
2. Person
16
a. Transisi melibatkan pergerakan dari proses dan berubah dalam pola
individu
3. Health
4. Environment
yang sehat.
Ciri khas dari teori ini adalah pada kelengkapan peran, framework
transisi, dan middle-range transition yang disusun oleh Meleis dan teman-
17
2. Bentuk dari transisi meliputi :
dalam, yang mana hubungan ini tidak akan terjadi tanpa adanya
kesadaran.
g. Persepsi manusia dan pemahaman arti akan situasi sehat dan sakit
pengaruh transisi.
pencapaian.
terapeutik). Hubungan ini adalah proses yang saling timbal balik yang
F. Bentuk Logika
literatur untuk menemukan informasi. Hal ini pada awalnya dibentuk sebagai
18
konsep inti dari keperawatan dan kemudian sebagai middle-range teori. Teori ini
dibentuk dengan pencapaian dari integrasi dari apa yang dikenal dengan
keperawatan yang terapeutik untuk orang-orang dalam masa transisi. Teori ini
lanjutan lebih baik dan untuk menyediakan konsep untuk studi lanjutan.
1. Praktik
persiapan pulang dari rumah sakit dan pada diagnosa kronik. Tentu saja, studi
19
alzheimer, wanita imigran, dan orang-orang dengan penyakit kronik dan
kondisi transisi dan indikator proses dan pencapaian dari bentuk respon
2. Pendidikan
Teori transisi digunakan secara luas pada pendidikan sarjana dan masteral di
seluruh dunia. Teori ini bertumbuh secara internasional dan terintegrasi dalam
pendidikan mereka yang sudah berlangsung selama 15 tahun ini dan banyak
3. Penelitian
transisi dalam studi mereka sebagai dasar teori untuk penelitian. Program
penelitian meleis adalah secara alamani berdasarkan pada teori transisi dan
banyak peneliti yang menguji secara empiris teori transisi melalui studi
mereka.
H. Pengembangan Lanjutan
20
Teori transisi adalah bagan kerja (framework) yang dapat menjadi
perkembangan lebih lanjut, di uji dan disaring, berdasarkan pada filosofis Meleis
pada perkembangan teori yang terbentuk secara siklis, dinamis dan terus
berkembang. Teori transisi berlanjut terus dan di uji, disaring untuk menjelaskan
pada berbagai tipe transisi. Karena dukungan empirikal yang cukup oleh
banyaknya studi yang dilakukan maka teori ini ada, studi lanjutan akan bertujuan
untuk melakukan studi intervensi untuk mencoba teori ini melalui intervensi
yang berdasarkan pada teori, selanjutnya teori ini akan memberikan kekuatan
a. Clarity (Kejelasan):
Menurut Chinn & Kramer (2004, 2008) dalam Tommey & Alligood (2010,
hal. 748), clarity merujuk kepada bagaimana teori dapat dimengerti dengan
baik, dan bagaimana konsep disajikan dengan jelas dan konsisten. Definisi
konseptual dari Teori Transisi cukup jelas dan mencakup pemahaman yang
yang akan mempengaruhi transisi dari klien, nature transisi akan dihambat
atau difasilitasi tergantung dari kondisi dan situasi yang ada di dalam
dirinya, komunitas, dan sosial dari klien, dalam proses yang transisi di
harapkan nantinya akan mencapai outcome yang positif (transisi yang sehat)
sehingga klien akan berada kembali dalam situasi stabil setelah transisi.
21
Adanya proses transisi dari input-proses-outcome, sama-sama dipengaruhi
b. Simplicity (Kesederhanaan):
Sebuah teori yang sederhana adalah yang memiliki jumlah konsep yang
minimal (Tommey & Alligood, 2010). Teori Transisi, dalam hal ini, sangat
sederhana dengan lima konsep utama yaitu (1) tipe dan pola transisi; (2)
kekayaan pengalaman transisi; (3) kondisi transisi; (4) pola respon; (5)
detail, namun disi lain konsep dalam theory ini cukup banyak.
c. General (Umum)
telah menunjukkan jika teori ini relevant untuk semua populasi dalam
transisi, tergantung dari tipe transisi yang dialami oleh populasi. Cakupan
dari theory ini dapat diaplikasikan pada kelompok geriatric, ibu hamil,
menurut saya kurang cocok diterapkan pada pasien dengan penyakit akut,
22
tahap kondisi transisi. Teori ini bersifat lebih konkrit dari model conceptual
d. Accessibility
Teori Transisi telah diuji dan didukung oleh Meleis dan yang lainnya sebagai
macam grup populasi dalam tipe-tipe transisi yang berbeda. Hal ini
dikarenakan teori ini bersumber dari konseptual model dan riset-riset yang
ada maka, teori ini telah memberikan panduan yang cukup dapat
luas.
Teori Transisi dengan focus kepada masyarakat dengan tipe transisi yang
ini. Teori transisi ini juga penting dikarenakan teori ini telah memiliki
cakupan dan panduan yang cukup jelas dalam aplikasinya dilapangan, teori
ini focus pada keberagaman dari individu atau kelompok dalam menjalani
proses transisi. Dimana proses transisi yang efektif akan membuat individu
berada pada fase yang baru dan mampu memulai kehidupan yang baru dari
pelayanan kesehatan.
23
1. Kelebihan
Perawat dapat belajar memahami kondisi transisi yang dialami oleh pasien
sesuai dengan kondisi transisi pasien, contoh dari kondisi stabil ke kritis, dari
2. kekurangan
Teori transisi bersifat bersifat kompleks dan multidimensi serta memiliki pola
24
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
tentang Teori Transisi diantaranya Tipe dan Pola dari Transisi, Properties of
kesehatan.
asuhan keperawatan, dimana perawat dapat mengkaji terlebih dahulu jenis dan
pola transisi yang dialami oleh pasien serta menentukan aspek-aspek yang
sehingga diperoleh output yang baik dari proses transisi pasien tersebut
B. Saran
dialami oleh pasien dalam tingkatan apapun, serta dapat memberikan intervensi
25
dapat membuat suatu bukti empiris dari penerapan teori transisi pada kasus-
kasus yang beragam, serta membuat analisis dari penerapan teori tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Elsevier.
Aligood, M. R. (2014). Nursing Theorists: and Their Work (8th Ed).Missouri: Elsevier.
Company
Company
26
27