Anda di halaman 1dari 9

TEORI DAN PRAKTEK KEPERAWATAN

A. Teori Keperawatan

1. Definisi Teori Keperawatan

Definisi teori menurut beberapa ahli, teori merupakan sekelompok

konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata dan menjelaskan suatu

proses. Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka

konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis

terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan

hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk

menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu

fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman

dalam penelitian.Teori adalah serangkaian konsep yang saling terkait yang

menspesifikasi hubungan antar variabel

Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang menjelaskan

tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang

didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori keperawatan biasanya

banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu model konsep

dalam keperawatan. Selain itu, karena model praktek keperawatan

mengandung hal-hal dasar seperti keyakinan dan nila-nilai yang menjadi

dasar sebuah model. Untuk itu, dianggap sangat perlu untuk memiliki dan

mempelajari mengenai teori dan model keperawatan yang telah ada karena

dianggap sangat dibutuhkan oleh perawat untuk jadi acuannya.

2. Tujuan Teori keperawatan


Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan

ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan

yang ingin dicapai diantaranya :

a Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan

tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan

keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek

keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratas.

b Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk

memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan

kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai

masalah keperawatan.

c Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah

dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan

tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat

dipertimbangkan.

d Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan

filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam

tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

3. Karakteristik Teori Keperawatan

Beberapa ahli menyebutkan tentang batasan karakteristik dari ilmu

kepeperawatan. Menurut Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983)

menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori keperawatan:

a. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai

hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti


hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan

dan keperawatan.

b. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan

dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan

menggunakan cara berpikir yang logis.

c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori

keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun masalah

kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan.

d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge

keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.

e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki

kualitas praktek keperawatan

B. Praktek Keperawatan

1. Pengertian Praktik Keperawatan

Praktik Keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional

(Ners) melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun

tenaga kesehatan yang lain dalam memberikan asuhan keperawatan yang

holistic sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya (CHS,1992).

Menurut American Nursing Association (ANA) : perlakuan terhadap

kompensasi pelayanan profesinal yang memerlukan pengetahuan khusus

tentang ilmu biologi, fisika/ilmu alam, perilaku, psikologi, sosiologi dan teori

keperawatan sebagai dasar untuk mengkaji, menegakkan diagnose,

melakukan intervensi, dan wvaluasi upaya peningkatan dan pemertahanan

kesehatan; penemuan dan pengelolaan masalah kesehatan, cidera, atau

kecacatan; pemertahanan fungsi optimal; atau meninggal dengan nyaman


NCBSN(National Council of State Boards of Nursing) : Praktik

keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam

mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang

proses kehidupan dengan mengkaji status kesehatannya, menentukan

diagnose, merencanakan dan mengimplementasikan strategi perawatan

untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respons terhadap perawatan dan

pengobatan.

2. Tujuan Praktik Keperawatan Professional

a. Membantu individu untuk mandiri

b. Mengajak individu atau masyarakkat berpartisipasi dalam bidang

kesehatan

c. Membantu individu mengembangkan potensi untuk memelihara

kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam

memelihara kesehatan

d. Membantu individu memperoleh derajat secara optimal

3. Unsur-unsur keperawatan

a Keperawatan sebagai ilmu dan seni merupakan implementasi ilmu fisika

biologi, perilaku manusia dan ilmu sosial

b Keperawatan sebagai profesi berorientasi pada pelayanan unutk

membantu orang lain dalam mengatasi perubahan yang timbul akibat

gangguan kesehatan/ penyakit

c Sasaran : individu/pasien, keluarga, kelompok masyarakat dan

masyarakat

d Jasa kepeawatan mencangkup pelayanan kesehatan oleh para perawat

yang bekerja sama dengan tenang lain dalam pencegahan penyakit,


pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, penyembuhan dan pemulihan

kesehatan.

4. Ruang Lingkup Peran Perawat Profesional

Peran perawat Sesuai Loka Karya Nasional 1983 :

a. Pelaksana pelayanan keperawatan

b. Pengelolaan pelayanan keperawatan dan istitusi pendidikan

c. Pendidik dalam keperawatan

d. Peneliti dan pengembangan keperawatan

5. Model Praktek Keperawatan Profesional

a Pengertian Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem

(struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat

profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk

lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).

Hubungan anatar jasamani dan rohani tidak padat dipisahkan

dengan model komplementer dan sumplementer. ( Virginia

Handerson,1966)

Model praktik keperawatan adalah diskripsi/gambaran dari praktik

keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan filosofi konsep dan teori

keperawatan. (Deden Dermawan,2013)

b Tujuan MPKP

Tujuan MPKP adalah sebagai berikut :

1) Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.

2) Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan pelaksanaan

asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.


3) Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.

4) Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.

5) Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan

keperawatan bagi setiap tim keperawatan

c Pilar – pilar dalam Model Praktik Keperawatan Professional (MPKP)

Dalam model praktik keperawatan professional terdiri dari empat

pilar diantaranya adalah

1) Pilar I : pendekatan manajemen keperawatan

Dalam model praktik keperawatan mensyaratkaan pendekatan

manajemen sebagai pilar praktik perawatan professional yang

pertama. Pada pilar I yaitu pendekatan manajemen terdiri dari

a) Perencanaan dengan kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang

MPKP meliputi (perumusan visi, misi, filosofi, kebijakan dan

rencana jangka pendek ; harian,bulanan,dan tahunan)

b) Pengorganisasian dengan menyusun stuktur organisasi, jadwal

dinas dan daftar alokasi pasien.

c) Pengarahan

Dalam pengarahan terdapat kegiatan delegasi, supervise,

menciptakan iklim motifasi, manajemen waktu, komunikasi efektif

yang mencangkup pre dan post conference, dan manajemen

konflik

d) Pengawasan

e) Pengendalian.

2) Pilar II: sistem penghargaan


Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik

keperawatan professional berfokus pada proses rekruitmen,seleksi

kerja orientasi, penilaian kinerja, staf perawat.proses ini selalu

dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada

penambahan perawatan baru.

3) Pilar III: hubungan professional

Hubungan professional dalam pemberian pelayanan

keperawata (tim kesehatan) dalam penerima palayana keperawatan

(klien dan keluarga). Pada pelaksanaan nya hubungan professional

secara interal artinya hubungan yang terjadi antara pembentuk

pelayanan kesehatan misalnya antara perawat dengan perawat,

perawat dengan tim kesehatan dan lain – lain. Sedangkan hubungan

professional secara eksternal adalah hubungan antara pemberi dan

penerima pelayanan kesehatan.

4) Pilar IV : manajemen asuhan keperawatan

Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah

pelayanan keperawat dengan mengunakan manajemen asuhan

keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen asuhan keperawat yang

diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan

proses keperawatan

d Komponen Model Praktik Keperawatan

Terdapat 4 komponen utama dalam model praktek keperawatan

professional, yaitu sebagai berikut :

1) Ketenagaan Keperawatan
Menurut Douglas(1984) dalam suatu pelayanan profesional,

jumlah tenaga yang diperlukan tergantung pada jumlah pasien dan

derajat ketergantungan pasien.

2) Metoda pemberian asuhan keperawatan :

Sistem pemberian asuhan keperawatan adalah suatu

pendekatan pemberian asuhan keperawatan secara efektif dan efisien

kepada sejumlah pasien. Setiap metoda memiliki keuntungan dan

kerugian masing-masing.

3) Proses Keperawatan

Proses keperawatan merupakan proses pengambilan

keputusan yang dilakukan perawat dalam menyusun kegiatan asuhan

secara bertahap. Kebutuhan dan masalah pasien merupakan titik

sentral dalam pengambilan keputusan.

4) Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam

sistem pelayanan keperawatan, karena melalui pendokumentasian

yang baik, maka informasi mengenai keadaan Kesehatan pasien

dapat diketahui secara berkesinambungan. Disamping itu,

dokumentasi merupakan dokumen legal tentang pemberian asuhan

keperawatan. Secara lebih spesifik, dokumentasi berfungsi sebagai

sarana komunikasi antar profesi Kesehatan, sumber data untuk

pemberian asuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian,

sebagai bahan bukti pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan

asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Deden Dermawan,S.Kep.,Ns, Pengantar Keperawatan Profesional, Gosyen


Publising

Sitorus, Ratna.2006.Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah


Sakit:Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di
Ruang Rawat.Jakarta:EGC.

Budiono. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta. Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai