DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Keperawatan
KDK Theori Keperawatan Merle H. Mishel tanpa ada halangan suatu apapun.
Penyusunan makalah ini berdasarkan pencarian informasi yang kami
lakukan melalui media seperti : internet. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini tidak terselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang konsep
keperawatan menurut Merle H. Mishel.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui konsep teori keperawatan Merle H. Mishel.
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
adalah adanya tambahan mengenai konsep ketidakpastian dalam kontek
suatu penyakit sebagai stresornya, hal ini sangat penting bagi keperawatan.
4
Pemikiran Probabilitas dimaknai sebagai keyakinan terhadap kondisi yang
terjadi yakni ekspektasi kepastian dan suatu prediksi atau peluang diabaikan
(Mishel, 1988).
10. Events Congruence
Events congruence mengacu pada konsistensi antara yang diharapkan dan
pengalaman penyakit terhadap peristiwa terkait.
11. Structure Providers
Struktur provides adalah sumber daya yang tersedia untuk membantu orang
dalam menginterpretasikan kerangka stimulus.
12. Social Supports
Dukungan social mempengaruhi uncertainty dengan cara membantu individu
untuk menginterpretasikan arti dalam suatu peristiwa.
13. Cognitive Capacities
Kapasitas kognitif adalah kemampuan seseorang untuk mengelola informasi
dalam kendala situasi, ini mencermikan kemampuan bawahan.
14. Inference
Inferensi mengacu pada evaluasi uncertainty yang terkait menggunakan
ingatan pengalaman.
2. Nurse
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons)
melalui proses interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya
dengan membutuhkan keterampilan untuk mendukung kesehatan (health)
dan kesejahteraan (well-being).
3. Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam
berinteraksi dengan orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks
5
yang dapat berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan dan
keadaan baik.
4. Environment
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam
berinteraksi dengan orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks
yang dapat berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan dan
keadaan baik.
6
Bagian 2 : Teori Yang Direkonseptualisasi
Dua tahun setelah diagnosis, Rosa kembali ke pusat untuk pemeriksaan
lanjutan. Lily meminta Rosa untuk merefleksikan pengalaman kankernya. Rosa
menjelaskan waktu munculnya diagnosis dan pengobatan kacau dan didominasi
oleh ketidakpastian, dan dia bertanya-tanya bagaimana ia dan keluarganya
berhasil melewatinya, tapi ia mengatakan kepada Lily bahwa secara bertahap ia
memandang pengalaman kanker memberikan arti baru dalam hidupnya dan
membantu ia menentukan prioritas. Dia meninggalkan pekerjaan yang tidak
disukainya dan sekarang mengarahkan energinya kearah hubungan dia dengan
anak remajanya. Rosa dan suaminya baru-baru menikmati perjalanan bulan madu
kedua ke Bali yang lama tertunda. Dia mengatakan pada Lily bahwa dia sekarang
menyambut setiap harinya sebagai kesempatan untuk menjalani hidup dan
membahagiakan anak-anaknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketidakpastian adalah ketidakmampuan untuk mengartikan sebuah
makna yang berkaitan dengan situasi sakit, terjadi ketika pengambil
keputusan tidak mampu melaksanakan tugasnya dalam memaknai secara
7
objektif, atau ketidakmampuan untuk memprediksi secara akurat hasil yang
diharapkan.
Skema Kognitif adalah interpretasi subjektif seseorang tentang
penyakit, pengobatan, dan pemberian asuhan. Kerangaka stimulus adalah
bentuk, komposisi, dan struktur stimulus mengenai persepsi seseorang yang
dibentuk secara struktur membentuk suatu skema kognitif. Pola gejala
adalah tingkat gejala yang ditunujukkan secara konsisten yang dimakna
sebagi pola atau konfigurasi. Familiaritas Kejadian adalah derajat situasi
kebiasaan atau pengulangan atau terdiri dari berbagai isyarat atau tanda
yang dapat dipahami. Ilusi dijabarkan sebagai kepercayaan yang dibentuk
akibat ketidakpastian.
3.2 Saran
Sebagai perawat setidaknya kita harus mengetahui teori-teori
keperawatan yang telah dicetuskan oleh pendahulu kita. Tidak kalah
pentingnya kita perlu untuk menerapkan teori teori tersebut pada tempat kita
bekerja maupun dikehidupan sehari-hari kita. Kita sebagai perawat tidak
dapat mengetahui hasil akhir dari kerja kita, namun kita harus tetap
berusaha memberikan yang terbaik agar mendapatkan hasil yang terbaik
pula meskipun hasil tersebut bukanlah hal yang kita harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R. & Tomey, Ann M. (2013). Nursing Theorists and their Work (7th
ed.). Maryland Heights, Missouri : Mosby Elsevier.
Meleis, Alaf Ibrahim. 2010. Transitionstheory : middle-range and situation
specific theories in nursing research and practice. New York : Springer
Publishing Company.
8
Parker, Marilyn E. & Smith, Marlaine Cappelli, 2010. Nursing theories an nursing
practice. 3rd ed. Philadelphia : F. A. Davis Company.