Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual
yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model
konseptual keperawatan. Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas
asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan
riset keperawatan dan diimplementasikan di dalam praktek keperawatan.
Teori keperawatan memberikan otonomi professional dengan cara
membimbing fungsi profesi dalam pendidikan, praktik, dan riset keperawatan.
Pemahaman perawat terhadap berbagai teori keperawatan akan menjadikan khasanah
bagi perawat untuk lebih memahami keperawatan. Hasil yang diharapkan setelah
memahami model dan teori keperawatan dengan benar diharapkan perawat dapat
lebih akontabel dalam menjalankan profesinya. Pada akhirnya perawat professional
diharapkan dapat menerapkan teori untuk menggambarkan, menjelaskan ataupun
memprediksi praktek keperawatan.
Banyak teori yang telah diperkenalkan oleh para ahli bidang keperawatan.
Salah satu ahli bidang keperawatan yang mengembangkan teori keperawatan adalah
Merle H. Mishel yang dikenal dengan Mishel’s Uncertainty in Illness Theory.
Merle Helaine Mishel lahir pada tahun 1939 di Boston, Massachusetts.
Mishel lulus dari University of Boston dengan gelar B.A tahun 1961 dan
memperoleh gelar M.S pada area keperawatan jiwa di Universitas California tahun
1966. Mishel menyelesaikan gelar M.A dan Ph.D. pada area psikologi social dari
Claremont Graduate School di Claremont, California, tahun 1976 dan 1980.

1
Penyusun penelitian disertasi Mishel di dukung oleh National Research Service
Award untuk mengembangkan dan menguji alat ukur Perceived Ambiguity in Ilness
Scale, yang sekarang dikenal dengan Mishel Uncertainty in Ilness Scale (MUIS-A).
Diawal karir profesionalnya, Mishel bekerja sebagai perawat jiwa diruang
rawat akut dan lingkup komunitas. Saat menyelesaikan study doktoralnya, mishel
bekerja sebagai asisten profesor hingga menjadi profesor sepenuhnya di fakultas
keperawatan California State University di Los Angles. Mishel bekerja sebagai
perawat terapis di komunitas dan lingkup praktis pribadi dari tahun 1973 hingga
1979. Setelah menyelesaikan studi doktoralnya pada area psikologi social, Mishel
menjadi Associate profesor di University of Arizona College of Nursing tahun 1981
dan diangkat menjadi tahun 1988 hingga 1991. Ketika di Arizona, Mishel
memperoleh berbagai hibah intramural dan ekstramural yang mendukung
pengembangan lanjutan kerangka teoritis mengenai Ketidakpastian dalam Penyakit.
Selama periode ini, Mishel melanjutkan karirnya sebagai perawat terapis dengan
program transpalasi jantung di University Medical Center. Mishel kemudian
bergabung sebagai anggota pada American Academy of Nursing tahun 1990.
Mishel kemudian pindah ke timur tahun 1991 dan bergabung sebagai profesor
di University of North California di Chapel Hill School of Nursing, dan Mishel
dinobatkan sebagai the endowed Kenan professor of Nursing Chair 1994. Rekan
Mishel di National Institute of Nursing Research mempersembahkannya Research
Merit Award tahun 1997 dan mengundangnya untuk mempublikasikan hasil
penelitiannya sebagai contoh dari studi intervensi keperawatan yang didanai
peemerintah federal di Congressional Breakfast tahun 1999. Mishel adalah pemimpin
dari T-32 Intitutional National Research Service Award Training Grant, Intervention
for Preventing and Managing Choronic Ilness yakni penghargaan bagi perawat
predoktoral dan postdoctoral yang memiliki minat untuk mengembangkan intervensi
pada pasien yang mengalami penyakit kronik. Program penelitian Mishel didanai
secara kontinu oleh National Intitutes of Healt dari 1984 hingga 2011. Setiap hibah
penelitian akan menghasilkan penemuan terbaru untuk secara sistematis dipelajari
secara teoritis hingga mampu di uji secara klinis. Saat ini, Mishel merupakan co-
leader Hilman Scholars Program dirancang untuk menghasilkan perawat inovator
generasi terbaru dengan pengetahuan dan kemampuan meneliti untuk menyelesaikan

2
secara kompleks masalah kesehatan dan meningkatkan pelayanan asuhan
keperawatan pasien.
Diantara berbagai penghargaanyang diperoleh, Mishel juga memperoleh
Sigma Theta Tau Internasional Sigma Xi Chapter Nurse Research Predoktoral
Fellowship dari tahun 1977 hingga 1979 dan mendapatkan Mary Opal Wolanin
Research Award tahun 1986. Tahun 1987, Mishel terpilih dalam Fullbright Award.
Mishel mendapat berbagai beasiswa dari berbagai institusi di Amerika Utara, seperti
University of Nebraska, University of Texas di Houston, University of Tennessee
di Knoxville, University of South Carolina, University of Rochester, Yale University,
dan McGill University, Mishel merupakan konsultan program doctoral dari
University of Cincinnati College of Nursing dari tahun 1991 hingga 1992 dan
Rutgers University School of Nursing di tahun 1993. Tahun 2004 Mishel
memperoleh Linnea Henderson Research Fellowship Program Award dari Kent State
University School of Nursing. Selama 20 tahun, Mishel mendapatkan undangan
untuk menjadi pembicara pakar dari lebih 80 berbgai departemen keperawatan di
Amerika maupun Kanada. Adanya perkembangan ketertarikan pada teorinya dan
model instrument yang dimiliki, Mishel membuat Internasional Symposium on
Uncertainty di Kyungpook National University di Daegu, Korea Selatan,
memperoleh beasiswa dari Mahidol University di Bangkok, Thailand dan sebagai
pembicara Japanese society of Nursing Research annual convention, di Sapporo,
Jepang.
Mishel adalah anggota dari berbagai organisasi profesional, seperti Amerikan
Academy of Nursing, Sigma Theta Tau International, American Psychological
Association, American Nurses Association, Society of Behavioral Medicine,
Oncology Nursing Society, Southern Nursing Research Society, dan National
Institute on Aging, dan Mishel juga merupakan anggota dalam studi human
immunodeficiency virus (HIV) di National Institute of Mental Health.

3
BAB II
KONSEP TEORI

A. KONSEP TEORI MODEL MERLE HELAINE MISHEL


Merle Helaine Mishel adalah seorang master's degree dalam
keperawatan jiwa dan a PhD dalam psychology sosial. Dia terkenal dengan
penelitiannya tentang ketidakpastian dan management pada penyakit kronis dan
terminal. Mishel berpengalaman dalam hal intervensi dan managemen terkait
respon psychososial untuk mengatasi suatu ketidakpastian pada penyakit
kanker dan penyakit kronis. Mishel juga terkenal dengan temuannya terkait
dengan instrument pengkajian skala ketidakpastian dalam penyakit yang
dikenal dengan Mishel Uncertainty in Illness Scale (MUIS-A) Skala ini
digunakan sebagai dasar untuk mengetahui :
1. Versi Komunitas (MUIS-C) untuk individu yang mengalami penyakit
kronik yang tidak mendapatkan perawatan di Rumah Sakit atau tidak
mendapatkan asuhan medis aktif.
2. Pengukuran presepsi orang tua tentang ketidakpastian atau Parents
Perception of Uncertainty (PPUS) terhadap pengalaman anak mereka
yang sakit.
3. Sebuah alat ukur untuk ketidakpastian yang dirasakan pasangan atau
anggota keluarganya sakit (PPUS-FM)

Teori Ketidakpastian dalam kesakitan Mishel merupakan teori middle


range dan berfokus pada manusia. Teori ketidakpastian dalam kesakitan asli
Mishel yang pertama kali diterbitkan pada 1988, termasuk beberapa asumsi
utama (Gambar18-1). Dua asumsi pertama dalam teori yang mencerminkan
bagaimana ketidakpastian dikonsepkan dalam model psikologi proses informasi,
adalah sebagai berikut :

4
1. Ketidakpastian merupakan kondisi kognitif, menunjukan tidak adekuatnya
skema kognitif yang ada untuk mendukung interpretasi dari kejadian-
kejadian yang berhubungan dengan penyakit.
2. Ketidakpastian merupakan pengalaman yang netral, tidak diinginkan dan
tidak dihindari sampai dinilai sebagai pengalaman demikian.
Dua asumsi lainnya mencerminkan akar teori ketidakpastian dan model
tradisional stress dan koping yang mengajukan hubungan linier
stresskopingadaptasi sebagaimana berikut :
3. Adaptasi mencerminkan keberlanjutan prilaku biopsikososial seseorang
individu pada normalnya dan merupakan hasil yang diharapkan dari usaha
koping untuk mengurangi ketidakpastian yang dinilai sebagai bahaya atau
mempertahankan ketidakpastian yang dinilai sebagai kesempatan.
4. Kejadian penyakit, Ketidakpastian, penilaian, koping dan adaptasi
memiliki hubungan yang linier dan satu arah, bergerak dari situasi-situasi
yang mempromosikan ketidakpastian menuju adaptasi.

B. Konsep Utama
Teori ketidak pastian terhadap penyakit terdiri dari tiga tema utama :
1. Awal peristiwa Terjadinya Ketidak pastian (Antecedents Of Uncertainty)
Apa pun yang terjadi sebelum pengalaman penyakit yang mempengaruhi
pasien berpikir seperti nyeri, pengalaman sebelumnya, dan persepsi.
(Mishel, 1988 dalam Alligood & Tomey ; 2014).
2. Penilaian ketidak pastian (Appraisal Of Uncertainty)
Proses menempatkan nilai pada situasi yang tidak menentu. (Mishel,
1988, dalam Alligood & Tomey ; 2014).
3. Mengatasi ketidakpastian (Coping With Uncertainty)
Aktivitas yang digunakan dalam mengatasi ketidakpastian..
(Mishel, 1988, dalam Alligood & Tomey ; 2014 dan http://www.slideshare.net).

5
C.BAGAN GAMBAR

6
Definisi Bagan :
a. Uncertainty (ketidaktentuan/ketidakpastian) adalah ketidakmampuan untuk
menentukan maksud dari penyakit yang terjadi ketika pengambil keputusan
tidak dapat memberikan nilai pasti untuk benda atau peristiwa, atau tidak dapat
memprediksi hasil secara akurat.
b. Cognitive schema (kognitif skema) adalah penafsiran seseorang secara
subjektif dari penyakit, pengobatan dan perawatan di rumah.
c. Stimuli frame (bingkai rangsangan) adalah bentuk, komposisi dan struktur dari
rangsangan yang mereka persepsikan kemudian disusun dalam skema kognitif.
1) Symptom pattern (pola gejala) adalah sejauh mana gejala terjadi dengan
konsistensi yang cukup untuk dianggap memiliki pola atau konfigurasi.
2) Event familiarity (keakraban) adalah sejauh mana situasi atau kebiasaan
berulang
3) Event congruence (kesesuaian cara) mengacu pada konsistensi antara yang
diharapkan dan pengalaman terhadap penyakit.
d. Structure providers (penyedia struktur) adalah sumber daya yang tersedia untuk
membantu orang dalam penafsiran bingkai rangsangan.
1) Credible authority (otorita kredibel)
Adalah tingkat kepercayaan dan keyakinan seseorang terhadap penyedia
layanan kesehatan.
2) Social supports (dukungan sosial)
Mempengaruhi ketidak pastian dengan membantu individu untuk
menginterpretasikan arti dari kejadian.
3) Education
e. Cognitive capacities (kapasitas kognitif) adalah kemampuan seseorang untuk
proses menginformasikan dan merefleksikan terhadap situasi.
f. Inference (kesimpulan) mengacu pada evaluasidari pengalaman yang di ingat.
g. Illusion (pendapat yang keliru) terhadap keyakinan yang dibentuk dan keluar
dari ketidakpastian.
h. Adaptation (adaptasi /penyesuaian)
Merefleksikan perilaku biopsikososial yang terjadi dalam kisaran yang
ditetapkan seseorang secara terpisah dari perilaku biasanya.

i. New view of life (pandangan baru tentang kehidupan)


Pandangan baru tentang kehidupan mengacu pada keinginan perumusan rasa
yang baru, dihasilkan dari integrasi ketidakpastian yang terus menerus dan
diterima sebagai ritme hidup yang dialami.
j. Probabilistic thinking (kemungkinan pemikiran lain)

7
Mengacu pada keyakinan dalam suatu kondisi umum dimana harapan
kepastian berkelanjutan dan prediksi dihilangkan.

Dalam rekonseptualisasi teorinya, yang dipublikasikan pada 1990 merupakan


dampak dari adanya temuan yang kontradiktif ketika teori tersebut diterapkan pada
orang-orang dengan penyakit kronis. Karena ketidakpastian terserap dalam hampir
seluruh aspek kehidupan seseorang, efeknya menjadi terkonsentrasi dari akhirnya
mengancam stabilitas system tersebut. System pada akhirnya harus berubah demi
keberlangsungan system sebagai respon atas kebingungan dan disorganisasi yang
lahir dari ketidakpastian yang berkelanjutan.
Idealnya seseorang yang berada dalam kondisi ketidakpastian yang kronis
secara bertahap meninggalkan sikap menghindari evaluasi ketidakpastian untuk
memakai cara pandang baru tentang kehidupan yang menerima ketidakpastian
sebagai sebuah bagian dari kenyataan (Gambar 18-2). Oleh karenanya,
ketidakpastian dapat melahirkan tingkat susunan dan perspektif kehidupan baru yang
memasukan pertumbuhan dan perubahan yang dihasilkan pengalaman merasakan
tidak pasti, terutama pada penyakit kronis atau penyakit yang mengancam jiwa.
Mishel menyatakan sebagai berikut (1988, 1990) :
 Ketidakpastian terjadi ketika seseorang dapat menyusun atau
mengkategorikan peristiwa yang berhubungan dengan penyakit secara
adekuat karena kurangnya tanda/petunjuk yang memadai.
 Ketidakpastian dapat berupa ambiguitas, kompleksitas, kurangnya atau
informasi yang tidak konsisten, atau sulit tidak dapat diprediksi.
 Sebagai pola gejala, semakin familiarnya suatu kejadian dan semakin
kongruen suatu kejadian (kerangka stimuli), ketidakpastian menurun.
 Penyedia struktur (otoritas yang kridibel, dukungan social, dan pendidikan)
menurunkan ketidakpastian secara langsung dengan mempromosikan
penafsiran peristiwa, dan secara tidak langsung dengan mmeperkuat kerangka
stimulus.
 Ketidakpastian yang dinilai sebagai bahaya memicu upaya yang di arahkan
untuk mengurangi ketidakpastian dan mengelola rangsangan emosional yang
disebabkannya.

8
 Ketidakpastian yang dinilai sebagai kesempatan kesempatan memicu upaya
yang di arahkan untuk memprtahankan ketidakpastian tersebut.
 Pencara efektigaruh ketidakpastian pada hasil psikologis dimediasi oleh
efektivitas upaya koping untuk mengurangi ketidakpastian yang dinilai
sebagai bahaya atau untuk mempertahankan ketidakpastian dinilai sebagai
peluang.
 Ketidakpastian yang dinilai sebagai bahaya dapat dikurangi secara efektif,
strategi koping dapat digunakan untuk mengelola respon emosional.
 Semakin lama ketidakpastian berlanjut dalam konteks penyakit, mode
fungsional individu yang diterima sebelumnya menjadi semakin tidak stabil.
 Dalam menghadapi ketidakpastian, individu dapat mengembangkan
perspektif kehidupan yang baru yang bersifat probabilistik, yang menerima
ketidakpastian sebagai bagian alami dari kehidupan.
 Proses mengintegrasikan ketidakpastian yang terus menerus menjadi
pandangan hidup yang baru dapat terhalang atau diperpanjang oleh penyedia
struktur yang tidak mendukung pemikiran probabilistic.
 Kontak dengan ketidakpastian yang berlangsung lama yang dinilai sebagai
bahaya dapat menyebabkan pikiran/ide yang mengganggu, penghindaran, dan
tekanan emosional yang parah.
CHART (18-2)
Model Reconceptualized Dalam Ketidakpastian Terhadap Penyakit Kronis

Bahaya
Ketidak Pastian Peluang

GAMBAR 28-2 Model Reconceptualized Dalam Ketidakpastian Terhadap


Penyakit Kronis. (Copyright Merle Mishel, 1990.)

D. PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT MERLE HELENE


MISHEL
1. Health
Sehat, merupakan awal proses model, yang didefinisikan secara
mutlak sebagai proses kehidupan dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan
positif dimana individu menciptakan lingkungan dan nilai-nilai yang unik
yang mendukung kesejahteraan (well-being). Dalam konsep yang

9
dikembangkan ini kesehatan sangat didukung oleh kondisi psikologis atau
emosional untuk itu dengan menggunakan MUIS (The Mishel Uncertainty
in Illnes Scale) perawat dapat mengidentifikasi ketidakpastian dan
membantu pasien membentuk koping yang akan meningkatkan kesehatan
pasien selama sakit.
2. Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons)
(melalui proses interpersonal dan manajemen terapeutik pada
lingkungannya) dengan membutuhkan keterampilan untuk mendukung
kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being). Menurut konsep ini
keperawatan merupakan profesi yang unik dimana semua perhatiannya
adalah semua variabel dalam diri klien yang disertai respon individu saat
menghadapi suatu stressor perawat dapat mengaktifkan variasi tipe koping
untuk mengatur situasi dan menggambarkan intervensi keperawatan yang
sesuai.
3. Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam
berinteraksi dengan orang lain dan dalam perubahan lingkungan yang
kompleks dan bersemangat yang dapat berkontribusi secara positif dan
negatif terhadap kesehatan dan keadaan baik. Menurut konsep ini manusia
mengalami ketidakpastian secara bertahap dimulai ketika sakit dan muncul
berbagai pertanyaan mengenai perkembangan penyakit yang terjadi
sampai kepada keraguan dalam memilih tindakan atau pengobatan.
4. Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah
lingkungan yang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan
dimana perawat mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang
terapeutik antara orang-orang, objek dan aktivitas keperawatan. Menurut
konsep ini ketidakpastian dapat diakibatkan dari faktor lingkungan karena
jika lingkungan mendukung ketidakpastian maka akan berdampak
terhadap kondisi pasien.

10
11
BAB III
APLIKASI TEORI MODEL DALAM KASUS

A. APLIKASI MISHEL DALAM BERBAGAI TATANAN


1. Praktik
Teori Mishel menggambarkan sebuah fenomena dari pengalaman yang
dialami oleh individu yang sakit akut dan sakit kronis dan keluarga mereka
2. Pendidikan
Pendalaman teori digunakan oleh mahasiswa pascasarjana sebagai
kerangka teoritis untuk tesis dan disertasi mereka, sebagai topik dari konsep
analisis, dan untuk kritik teori keperawatan kisaran menengah. Mishel
menggunakan teori sebagai contoh bagaimana teori memandu
pengembangan intervensi keperawatan dalam program tingkat doktoralnya.
Mishel sering diundang sebagai tamu di sekolah untuk seminar keperawatan
dan simposium nasional dan internasional, menyajikan kedua temuan
empirisnya dan proses pengembangan teori untuk pendengar tiap fakultas
dan siswa.
3. Penelitian
Seperti yang dijelaskan diatas, pengetahuan yang besar digenerasi
oleh penelitian menggunakan Uncertainty in Illness Theory and scales
(Ketidaktentuan dalam Teori Penyakit dan skala). Dengan rekannya di
Universitas Arizona, Mishel menguji dan mengkonfirmasi komponen utama
pada model teoritik, didominasi dalam sampel pada wanita dengan kanker.
Sekarang programnya pada penelitian meliputi pengujian psychoeducational
intervensi keperawatan berasal dari model teoritik dalam sampel pada orang
dewasa dengan kanker payudara dan prostat. Skala dan teori digunakan oleh
peneliti perawat maupun oleh ilmuwan dari disiplin lainnya untuk
menggambarkan dan menjelaskan respon psikologi pada pengalaman
ketidaktentuan orang karena penyakit. Bagaimanapun, dia mencatat bahwa

12
meskipun banyak peneliti telah menggunakan salah satu jenis skala yang
diperoleh dari teori, banyak penelitian yang tidak menggunakan
ketidaktentuan dalam kerangka penyakit untuk memandu penelitian mereka.

B. KASUS
1. (Original Teori Ketidakpastian Penyakit)
NY. R 47 tahun, pekerjaan sebagai seorang Desainer , mempunyai
seorang anak remaja, Ny. R mengeluh ada benjolan dan nyeri pada payudara
sebelah kanan, keluhan ini dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Klien tidak
melakukan pengobatan secara medis karena takut. Klien hanya
mengkonsumsi obat herbal, tetapi karena klien selalu merasakan nyeri
akhirnya klien dirawat di rumah sakit dan dilakukan biopsi untuk
memeriksakan keganasan tumor. Post biopsi klien mengalami perdarahan
aktif. Klien sempat dirawat dirumah sakit selama kurang lebih 27 hari. Saat
dianjurkan untuk dilakukan kemoterapi klien tidak menyetujuinya dan justru
memutuskan untuk pulang paksa. Karna menurutnya banyak yang harus dia
lakukan dan banyak membutuhkannya sehingga memutuskan untuk
melanjutkan pengobatan dengan herbal.
Akhirnya ketika ukuran kanker kian bertambah klien kembali ke
rumah sakit lagi dan diputuskan untuk dilakukan pengangkatan payudara
yang terkena kanker (mastektomi). Sebelum dilakukan operasi klien
menceritakan banyak sekali keraguan yang dirasakannya termasuk perannya
sebagai desainer, istri, dan juga perubahan bentuk tubuhnya dan kesembuhan
penyakitnya. Setelah 9 bulan kemudian klien kembali ke rumah sakit karena
masih ditemukan benjolan baru di area yang telah dioperasi. Klien kembali
dianjurkan untuk dilakukan operasi dan akan diikuti dengan kemoterapi serta
radiasi.
Klien menolak untuk dilakukan operasi lagi, dia mengatakan sudah
putus asah. Setelah 2 bulan kemudian benjolan pada payudara klien
mengeluarkan darah sehingga klien harus kembali lagi ke rumah sakit.
Akhirnya klien mau dilakukan kemoterapi. Selama menjalani kemoterapi
klien sering bertanya mengenai efek dari terapi tersebut karena berdasarkan
cerita dari kerabat atau sahabatnya bahwa kemoterapi hanya akan

13
membuatnya sering muntah-muntah, rambut rontok dan lain-lain. Klien
sering terlihat menangis dan beberapa kali meminta untuk pulang, klien juga
menolak dilakukan perawatan luka, karena menurutnya bukan menyebuhkan
dan hanya menyakitinya. Berdasarkan pemeriksaan fisik pada saat pengkajian
didapatkan tanda-tanda vital, tekanan darah 120/80 MmHg, nadi 90 kali
permenit. Pernafasan 23 kali permenit.

2. (Rekonseptualisasi Teori Aplikasi)


Setelah sepulangnya Ny. R dari rumah sakit setelah operasi klien
secara rutin mendatangi rumah sakit unutk melakukan jadwal
kemoterapinya dan sekaligus menyempatkan diri untuk bertanya banyak
hal tentang penyakitnya kepada dokter dan perawat yang merawatnya,
pun perawat selalu mengarahkan Ny “R" untuk meningkatkan koping
strategis dan kontrol. Selain itu Ny. R juga berusaha mencari informasi
melalui internet dan buku-buku.
Sudah satu tahun sejak operasi lalu Ny. R. dan enam bulan sejak
pengobatan kemoterapi terakhirnya. Dia berubah karir dari seorang
desainer menjadi ibu rumah tangga. Dia kehilangan beberapa teman yang
tidak bisa mengatasi stres yang datang dengan kanker sementara dia
membutuhkan teman yang bisa memberikan dukungan yang sangat
dibutuhkan. Dia juga memiliki gangguan pendengaran permanen karena
kemoterapi yang telah terbukti penyesuaian. Dia telah menerima efek
samping dari pengobatan kanker. Dia juga mengunjungi tempat-tempat
wisata yang ia telah lama ingin lakukan untuk beberapa waktu. Dia
perlahan mampu menerima kondisinya setelah adanya kepastian
mengenai kondisi penyakitnya. Dia juga pergi berlibur bersama suami dan
anaknya untuk menikmati keindahan alam.
B. Analisis Kasus
Berdasarkan kasus diatas, hasil analisa menunjukkan bahwa ada beberapa masalah
keperawatan yang sedang dihadapi oleh Ny. “R” Yaitu :
1. Nyeri
2. Ketakutan
3. Ketidakefektifan koping
4. Kurang pengetahuan

C. Aplikasi model teori Merle H.Mishel pada asuhan keperawatan Ny.”R”


14
Pada kasus Ny.”R” tersebut diatas maka perawat harus sudah dapat menangkap
masalah yang ada pada Ny.”R”, masalah fisik tidak lagi menjadi satu-satunya
masalah untuk klien walaupun itu harus juga ditangain dengan serius. Koping,
strategi pergerakan, strategi kendali emosi harus diperhatikanoleh perawat.
Pada kasus Ny.”R” Teori model Merle H.Mishel dapat diterapkan sesuai dengan
konsep utamanya sebagai berikut :

1. Awal peristiwa Terjadinya Ketidakpastian (Antecedents Of Uncertainty)


Pada kasus ini, Ny “R” hanya mengeluhkan adanya benjolan pada payudara
sebelah kanan yang disertai dengan rasa nyeri. Akan tetapi Ny “R” hanya
membiarkannya dan tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke
pelayanan kesehatan. Hal inilah yang membuat Ny “R” hanya
mengkonsumsi obat-obatan herbal yang dianggapnya hanya benjolan biasa.
Berbeda kondisinya jika saja Ny “R” segera memeriksakan dirinya ke
pelayanan kesehatan, maka klien pasti akan segera mendapatkan kejelasan
mengenai status kesehatannya dan juga pengobatan yang harus dilakukan.
Yang harus saya lakukan sebagai perawat adalah menyarankan kepada Ny
“R” agar cepat tanggap pada hal-hal yang sekiranya membuatnya berkaitan
dengan kesehatan apa lagi itu telah menyebabkan rasa kurang nyaman pada
klien, apalagi jika sampai mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
2. Penilaian ketidak pastian (Appraisal Of Uncertainty)
Pada kasus ini diawal kejadian, Ny “R” memiliki pemahaman yang keliru
terhadap keyakinannya mengenai penyakit yang dialami sehingga
menyebabkan ketidakpastian dan menolak untuk dilakukan kemotherapi
karena beranggapan bahwa masih banyak hal lain yang ingin ia selesaikan.
Menurut standard penelian dari Mishel yaitu (MUIS-A), tugas saya sebagai
seorang perawat adalah mengarahkan klien untuk menerima pengobatan
yang akan dilakukan, serta memberi pemahaman efek dari kemotherapi
akan membuat pasiennya mengalami kerontokan pada rambut, muntah-
muntah, perasaan tidak enak dan lain-lain. Dalam hal ini, perawat juga
perlu mengarahkan bahwa disetiap Perawat pun harus mengarahkan
keluarga untuk selalu memberikan dukungan kepada klien, agar terhindar
dari keputus asaan.
3. Mengatasi ketidakpastian (Coping With Uncertainty)

15
Pada kasus ini, sebelum menjalani operasi klien mengungkapkan banyak
kecemasan, diantaranya adalah kekhawatiran mengenai perubahan pada
pekerjaan yaitu dari seorang desainer menjadi ibu rumah tangga biasa, ia
hawatir akan perubahan perannya sebagai seorang istri dan ibu, serta
perubahan bentuk tubuh. Kemudian setelah 9 bulan pasca operasi, benjolan
tersebut muncul kembali, klien pun menolak untuk dilakukan pembedahan
lagi karena merasa putus asa. Yang harus saya lakukan sebagai seorang
perawat adalah mengarahkan koping klien agar tidak jatuh pada koping
yang maladaptif. Salah satunya adalah mengingatkan klien agar banyak
mengingat Allah dengan cara berdzikir kepada sang Maha kuasa, yang
Maha pemberi kesembuhan. Sebagaimana dijelaskan pada Surah
Thaahaa:14 yang artinya
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan (yang hak) selain aku,
Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku”
Para ahli Kejiwaan seringkali menyimpulkan bahwa beban hidup yang
berat dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung seringkali menjadi
alasan dibalik itu.

16
BAB IV
ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN

A. Kekuatan
Teori Ketidakpastian/Keraguan terhadap penyakit/ Uncertainty in
Illness Theory oleh Merle Helaine Mishel. Teori ini menjelaskan bahwa
keraguan dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk beradaptasi pada
suatu penyakit. Keraguan dalam hal ini diartikan sebagai “ketidakmampuan
pasien untuk menentukan makna kejadian suatu penyakit dan kemungkinan
memprediksi secara akurat akibat yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut”.
Teori Mishel menggambarkan sebuah fenomena dari pengalaman
terhadap penyakit baik akut maupun kronik yang dialami oleh individu
maupun keluarga. Dimana teorinya dimulai dari pengalaman Mishel sendiri
dengan ayahnya yang berjuang dengan kanker.
Dalam pengaplikasiannya, teori ini sangat bermanfaat bagi perawat,
karena pengkajian awal mengenai ketidakpastian, atau keraguan klien
terhadap penyakitnya dapat segera terindentifikasi. Jika teridentifikasi lebih
awal, maka perawat dapat mengarahkan klien kepada strategikoping yang
adaptif.

B. Kelemahan
Teori Mishel ini tidak menetapkan langkah-langkah secara rinci
strategi yang harus dilakukan klien, diantaranya adalah strategi kendali
emosi sepertia apa? Karena setiap individu mempunyai tingkat emosi yang
berbeda dalam pehamannya terhadap penyakit. Karena individu dengan
tingkat emosional yang rendah, tentunya akan berbeda pola penangannya
dengan individu dengan tingkat emosional yang tinggi karena bersifat
subjektif. Dalam teori ini Penilaian ketidak pastian (Appraisal Of
Uncertainty) yaitu (MUIS-A) yang dibuat oleh Mishel, tidak dilengkapi
dengan standar format pengkajian, hanya di mengandalkan kemampuan

17
perawat. Hal yang di hawatirkan adalah, setiap perawat memiliki cara
pengkajian yang berbeda-beda dalam menggali pengalaman ketidakpastian
yang dirasakan oleh klien. Sehingga hasil dari pengkajian tersebut tidak bisa
dievaluasi, apakah sudah mencapai hasil yang diinginkan. Dengan adanya
standar pengkajian, maka kita bisa melaksanakan strategi pelaksanaanya
sesuai dengan yang didapatkan dari klien

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa teori
memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan, diantaranya sebagai berikut :
1. Kekuatan
a. Sangat tepat jika digunakan untuk berbagai masalah yang berhubungan
dengan masalah psikososial. Karena berhubungan dengan pemahaman
tiap individu terhadap ketidakpastian, yang jika tidak segera ditangani
akan jatuh pada koping yang maladptif.
b. Perawat dan klien mempunyai hubungan yang dekat untuk memudahkan
prosedur tindakan yang akan dilakukan pada klien.
2. Kelemahan
a. Bagan yang ditampilkan tidak diuraikan secara jelas yang
menghubungakan variabel-variabel dalam bagan tersebut, sehingga tidak
semua perawat dapat dengan mudah memahami teori ini.
b. Banyak variabel dalam teori seperti pada konsep utama yaitu awal
peristiwa ketidakpastian, penilaian ketidakpastian, mengatasi
ketidakpastian.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah :
1. Keabstrakan penggunaan teori ini dapat menjadi pemicu dilakukannya
penelitian-penelitian yang dapat memperbaiki teori ini sehingga dapat dengan
mudah diaplikasikan pada saat praktik.
2. Proses keperawatan sebaiknya dijelaskan dalam teori ini dan penerapannya
dalam prkatik sehingga perawat yang akan menggunakannya lebih mudah
memahami dan menerapkan pada waktu aplikasinya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kim, Hesook Suzie & Kollak, Ingrid. 2006. Nursing Theories, Conceptual &
Philosophical Foundations. Second edition. New York: Springer Publishing
Company.
Parker,Marilyn E. & Smith, Marlaine Cappelli. 2010. Nursing theories and nursing
practice. 3rd ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Peterson,Sandra J. & Bredow, Timothy S.2009. Middle Range Theories, Application
to Nursing Research. Second edition. Philadelphia: Lippincott William &
Wilkins.
Smith,Mary Jane & Liehr, Patricia R. 2008. Middle range theory for nursing. 2nd
ed. New York: Springer Publishing Company.
Tomey, Alligood. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Sixth edition. Toronto:
The CV Mosby Company St. Louis
Yani S, Achir. 2014. Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka. Edisi Indonesia
Ke-8 Volume 2. Singapore: Elsevier Inc

Additional Information
http://chaostheoryinnursing.weebly.com/uncertainty-in-illness-theory.html

http://www.journalofnursingstudies.com/article/S0020-7489%2810%2900175-

6/fulltext

https://nursing.unc.edu/files/2012/12/mishel_uncertainty_scales.pdf

http://patriciakpriest.weebly.com/uploads/1/8/9/1/18911445/nurs_324_mishel_
ppt_theory_final.pptx

https://prezi.com/ysreqfeti2vm/copy-of-uncertainty-in-illness-theory/

https://sites.google.com/a/northgeorgia.edu/merle-mishel-middle-range-
nursing-theorist/home/theory-development

20
1
2

Anda mungkin juga menyukai