Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi adalah unik karena keperawatan


ditujukan ke berbagai respon individu dan keluarga terhadap masalah
kesehatan yang dihadapinya. Perawat memiliki berbagai peran seperti
pemberi perawatan, sebagai perawat primer, pengambil keputusan klinik,
advokat, peneliti dan pendidik. Perawat seringkali harus melakukan berbagai
peran lebih dari satu dalam waktu yang bersamaa, sehingga dalam
menjalankan tugas tersebut perawat harus memiliki kerangka berpikir yang
sama.

Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam


pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas
asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional
akan berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan didalam praktek
keperawatan.

Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli


keperawatan tentang keperawatan. Model konseptual keperawatan diharapkan
dapaat menjadi kerangka berpikir perawat. Sehingga perawat perlu
memahami beberapa konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan
asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan.

Salah satu ahli dalam keperawatan adalah Merle H. Mishel yang


termasuk ke dalaam teori Middle Range dengan teorinya ketidakpastian .
Teori ini mengatakan bahwa untuk mengartikan sebuah makna yang berkaitan
dengan situasi sakit, terjadi ketika pengambil keputusan tidak mampu
melaksanakan tugasnya dalam memaknai secara objektif, atau
ketidakmampuan untuk memprediksi secara akurat hasil yang diharapkan
(Mishel, 1998).

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana biografi mishel?

2. Bagaimana konsep keperawatan teori Merle H. Mishel?

3. Apa saja major concepts dan apa definisinya?

4. Apa sumber teori dan mayor konsep?

5. Bagaimana penggunaan bukti empiris?

6. Apa saja asumsi mayor?

7. Bagaimana teori keraguan terhadap penyakit/uncertainty in illness theory


oleh merle helaine mishel?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui biografi mishel

2. Mengetahui konsep keperawatan teori Merle H. Mishel

3. Mengetahui major concepts dan apa definisinya

4. Mengetahui sumber teori dan mayor konsep

5. Mengetahui penggunaan bukti empiris

6. Mengetahui asumsi mayor

7. Mengetahui teori keraguan terhadap penyakit/uncertainty in illness


theory oleh merle helaine mishel

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Biografi Mishel

Merle H. Mishel lahir di Boston, Masssachusetts. Mishel lulus dari


University of Boston dengan gelar B.A tahun 1961 dan memperoleh gelar
M.S pada area keperawatan jiwa dari Universitas California tahun 1966.
Mishel menyelesaikan gelar M.A dan Ph.D pada area psikologi social dari
Claremont Graduate School di Claremont, California, tahun 1976 dan 1980.
Penyusunan penelitian disertasi didukung oleh National Research Service
Award untuk mengembangkan dan menguji alat ukur Perceived Ambiguity in
Ilness Scale (MUIS-A). Alat ukur yang asli telah digunakan sebagai dasar
untuk 3 pengkuran sebagai berikut :

1. Versi komunitas ( MUIS-C) untuk individu dengan penyakit kronik yang


tidak mendapatkan perawatan di rumah sakit atau tidak mendapatkan
asuhan medis aktif

2. Pengukuran persepsi orang tua tentang ketidakpastian atau parent’s


perceptions of uncertainty (PPUS) terhadap pengalaman anak mereka
yang sakit.

3. Sebuah alat ukur untuk ketidakpastian yang dirasakan pasangan atau


anggota keluarga lain ketika anggota keluarga sakit (PPUS-FM).

Diawal karir profesionalnya, Mishel bekerja sebagai perawat jiwa


di ruang rawat akut dan lingkup komunitas. Saat menyelesaikan studi
doktoralnya, Mishel bekerja sebagai asisten professor hingga menjadi
professor sepenuhnya di fakultas keperawatan California State University di
Los Angeles.

3
B. Konsep Keperawatan Teori Merle H. Mishel
1. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah ketidakmampuan untuk mengartikan sebuah
makna yang berkaitan dengan situasi sakit, terjadi ketika pengambil
keputusan tidak mampu melaksanakan tugasnya dalam memaknai secara
objektif, atau ketidakmampuan untuk memprediksi secara akurat hasil
yang diharapkan(Mishel, 1988).
2. Skema Kogntif
Skema Kognitif adalah interpretasi subjektif seseorang tentang penyakit,
pengobatan, dan pemberian asuhan(Mishel, 1988).
3. Kerangka Stimulus
Kerangaka stimulus adalah bentuk, komposisi, dan struktur stimulus
mengenai persepsi seseorang yang dibentuk secara struktur membentuk
suatu skema kognitif
4. Pola Gejala
Pola gejala adalah tingkat gejala yang ditunjukkan secara konsisten yang
dimaknai sebagai pola atau konfigurasi.
5. Familiaritas Kejadian
Familiaritas Kejadian adalah derajat situasi kebiasaan atau pengulangan
atau terdiri dari berbagai isyarat atau tanda yang dapat dipahami(Mishel,
1988).
6. Ilusi
Ilusi dijabarkan sebagai kepercayaan yang dibentuk akibat
ketidakpastian.
7. Adaptasi
Adaptasi merefleksikan sikap biopsikosisal di dalam diri individual
seseorang dalam rentang sikapnya secara umum.
8. Pandangan baru tentang kehidupan (Mishel, 1988).
Pandangan baru tentang kehidupan baru diartikan sebagai perumusan
perasaan baru yang dihasilkan dari integrasi ketidakpastian secara terus
menerus dalam struktur sebagai individu, yaitu ketidakpastian diterima
sebagai ritme alami dari kehidupan.

4
9. Pemikiran Probabilitas
Pemikiran Probabilitas dimaknai sebagai keyakinan terhadap kondisi
yang terjadi yakni ekspektasi kepastian dan suatu prediksi atau peluang
diabaikan.
C. Major Concepts dan Definisinya

1. Uncertainty

Uncertainty, ketidakmampuan untuk menentukan makna atau sakit


mengenai peristiwa terkait, hal ini terjadi ketika pembuat keputusan tidak
dapat menetapkan nilai objek tertentu atau peristiwa atau tidak dapat
memprediksi hasil yang akurat.

2. Cognitives schema

Skema kognitif adalah suatu interprestasi subjektif dari seseorang dalam


pengobatan penyakit dan rawat inap.

3. Stimuli Frame

Stimuli Frame adalah bentuk, komposisi dan struktur stimuli seseorang


untuk menangkap struktur ke dalam skema kognitif.

4. Symtom Pattern

Symtom pattern adalah derajat gejala yang terjadi dengan konsistensi


cukup, hal tersebut dianggap memiliki pola atau konfigurasi.

5. Event Familiarity

Event Familiarity adalah sejauh mana situasi, kebiasaan atau berulang,


atau mengandung isyarat yang diaku.

6. Events Congruence

Events congruence mengacu pada konsistensi antara yang diharapkan


dan pengalaman penyakit terhadap peristiwa terkait.

5
7. Structure Providers

Struktur provides adalah sumber daya yang tersedia untuk membantu


orang dalam menginterpretasikan kerangka stimulus.

8. Credible Authority

Otoritas kredibel adalah tingkat kepercayaan dan keyakinan seseorang


terhadap penyedia layanan kesehatan.

9. Social Supports

Dukungan social mempengaruhi uncertainty dengan cara membantu


individu untuk menginterpretasikan arti dalam suatu peristiwa.

10. Cognitive Capacities

Kapasitas kognitif adalah kemampuan seseorang untuk mengelola


informasi dalam kendala situasi, ini mencermikan kemampuan bawahan.

11. Inference

Inferensi mengacu pada evaluasi uncertainty yang terkait menggunakan


ingatan pengalaman.

12. Illusion

Ilusi mengacu pada keyakinan yang dibangun dari uncertainty.

13. Adaptation

Adaptasi mencerminkan perilaku biopsikososial yang terjadi dalam diri


seseorang yang dapat didefinisikan secara terpisah dari perilaku biasa.

14. New View Of Life

Pandangan baru tentang kehidupan mengacu pada formulasi/ penyusunan


yang menghasilkan arti baru dari integrasi uncertainty secara terus-
menerus menjadi diri sendiri – struktur uncertainty diterima sebagai
bagian ritme hidup yang alami.

6
15. Probabilistic Thinking

Pemikiran probabilistik merujuk pada kepercayaan dalam kondisi di


dunia, di mana harapan mengenai kepastian yang berkelanjutan dan
prediksi ditinggalkan.

D. Sumber Teori dan Mayor Konsep

Merle Mishel menemukan idenya ketika ayahnya meninggal karena


kanker kolon. Mishel menyadari bahwa ayahnya tidak dapat menemukan apa
yang terjadi pada dirinya. Waktu itu, dokter tidak mberkomunikasi secara
efekti terhadap pasien. Ayah mishel berusaha untuk mengontrol sebagian
aspek ketika sedang berusaha menghadapi ketidakpastian dari sakitnya ini.
Mishel tidak menyadari keadaan ini sebagai sebuah ketidakpastian tetapi
sebagai sesuatu yang ambigu. Setelah itu ketika dia menjalani studi
doktoralnya, mishel kembali ke ide ini dan menggunakannya untuk disertasi.
Mishele membuat sebuah skala untuk menguji ambigu yang diterima dalam
penyakit. Skala ini kemudian dinamakan menjadi Mishel Uncertainty in
Ilness Scale.

Ketidakpastian merupakan aspek bersama dalam pengalaman


terhadap penyakit. Penyakit dapat mengganggu stabilitas kehidupan yang
diterima, dan hasil penyakit ini dapat menjadi tidak bisa diprediksi. Banyak
aspek yang mempengaruhi peraaan ketidakpastian, dalam hal ini,
mempengaruhi pengaruh psikologis terhadap pengalaman. Untuk
menjelaskan fenomena inilah Dr.Merle Mishel mengembangkan Uncertainty
in Illness Theory.

Pada saat Mishel memulai penelitian Uncertainty, konsep belum


diterapkan dalam kesehatan dan konteks illness. Teori Uncertainty in Ilness
original menggambarkan informasi – pengolahan models (Warburton, 1979)
dan penelitian kepribadian (Budner, 1962) dari disiplin psikologi,
karakteristik dari Uncertainty merupakan skema kognitif atau representasi
internal dari situasi atau kejadian. Mishel attributes yang mendasari stres –
coping – kerangka adapatasi dalam teori kerja original Lazarus dan Folman

7
(1984). Aspek unik adalah aplikasi kerangka Uncertainty sebagai stressor
dalam konteks penyakit. Kerangka teori di atas sangat bearti untuk
keperawatan.

Teori rekonseptualisasi, Mishel (1990) mengakui bahwa


pendekatan barat terhadap ilmu pengetahuan mendukung pandangan
mekanistik dalam penekanan pada kontrol dan prediktabilitas. Dengan
menggunakan teori sosial kritis, Mishel mengakui bias dalam teori aslinya,
orientasi terhadap kepastian dan adaptasi. Kemudian Mishel menggunakan
prinsip-prinsip dari teori chaos yang berfokus sistem terbuka. Dengan
menggunakan teori chaos memungkinkan untuk menginterpretasikan
ketepatan mengenai penyakit kronis. Suatu ketidakseimbangan menjadikan
orang-orang dalam ketidakpastian secara terus-menerus dalam menemukan
makna baru dalam penyakit.

E. Penggunaan Bukti Empiris

Teori Ketidakpastian/keraguan/ketidakjelasan terhadap penyakit


berkembang dari disertasi penelitian Mishel pada pasien rawat inap, dimana
ia menggunakan hasil kualitatif dan kuantitatif untuk menghasilkan
konseptual awal dari ketidakpastian dalam konteks penyakit. Dimulai dengan
publikasi Skala ketidakpastian terhadap penyakit oleh Mishel (Mishel, 1981),
sudah ada penelitian luas pada pengalaman orang dewasa terhadap
ketidakpastian yang berkaitan dengan penyakit kronis dan mengancam jiwa.
Bukti empiris yang cukup telah terakumulasi untuk mendukung model teoritis
Mishel pada orang dewasa. Beberapa tinjauan terbaru dari penelitian
ketidakpastian telah diringkas dan dikritik secara komprehensif yang
disesuaikan dengan keadaan ilmu saat ini (Mast, 1995; Mishel, 1997a, 1999;
Stewart dan Mishel, 2000). Disini para penulis termasuk studinya secara
langsung mendukung unsur dari model ketidakpastian Mishel.

Banyak studi empiris focus terutama pada dua pendahulu dari


ketidakpastian, kerangka stimuli dan struktur penyedia, dan hubungan antara
ketidakpastian dan hasil psikologis. Mishel menguji unsur-unsur lain dari

8
model , seperti peran mediasi dari penilaian dan koping , pada awal program
penelitiannya ( Mishel dan Braden , 1987; Mishel , Padilla , Grant dan
Sorenson , 1991; Mishel dan Sorenson , 1991) , tetapi unsur model ini,
sepanjang kapasitas kognitif terdahulu pada ketidakpastian, kurang
diperhatikan dalam penelitian.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa indikator objektif atau


subjektif dari tingkat keparahan ancaman jiwa atau gejala penyakit terkait
secara positif dengan ketidakpastian (Braden, 1990; Grootenhuis dan terakhir,
1997; Hinds, Birenbaum, Clarke-Steffen, Quargnenti, Kreissman, Kazak, et
al., 1996; Jonson-Bjerklie, Ferketich, dan Benner, 1993; Tomlinson,
Kirschbaum, Harbaugh, dan Anderson, 1996). Penyakit yang terus menerus,
ketidakpastian dalam muncul gejala gejala, durasi, dan intensitas
berhubungan dengan ketidakpastian yang dirasakan (Becker, Jason-Bjerklie,
Benner, Slobin, dan ferketich, 1993; Brown dan Powell-Cope, 1991; Jessop
dan Stein, 1985 , Mishel dan Braden, 1988; Muray, 1993). Demikian pula,
sifat ambigu gejala penyakit dan konsekuensinya. Kesulitan dalam
menentukan pentingnya gejala fisik sering diidentifikasi sebagai sumber
ketidakpastian (Cohen, 1993; Comaroff dan Maguire, 1981; Hilton, 1988;
Nelson, 1996; Weitz, 1989).

Mishel dan Braden (1988) menemukan bahwa dukungan sosial


memiliki dampak langsung terhadap ketidakpastian dengan mengurangi
kompleksitas persepsi dan dampak tidak langsung melalui efeknya pada
prediktabilitas pola gejala. Persepsi stigma yang terkait dengan beberapa
kondisi, terutama infeksi HIV (Regan-Kubinski dan Sharts-Hopko, 1995;
Weitz, 1989) dan Down sindrom (Van Riper dan Selder, 1989), ada rasa
ketidakpastian pada keluarga yang tidak yakin tentang bagaimana orang lain
akan menanggapi diagnosis. Anggota keluarga telah terbukti secara konsisten
untuk mengalami tingkat ketidakpastian yang tinggi juga, yang selanjutnya
dapat mengurangi jumlah dukungan yang dialami oleh pasien (Brown dan
Powell-ope, 1991; Hilton, 1996; Wineman, O ‘Brien, Nealon dan kaskel,
1993). Selain itu, ketidakpastian yang tinggi pada interaksi dengan penyedia

9
layanan kesehatan di mana pasien dan anggota keluarga menerima informasi
yang tidak jelas atau penjelasan sederhana yang tidak sesuai pengalaman
mereka, atau merasa bahwa penyedia layanan tidak ahli atau cukup responsif
untuk membantu mereka menjelaskan penyebab penyakit (Becker et al,
1993;. Comaroff dan Maguire, 1981; Mason, 1985; Sharkey, 1995).

Sejumlah penelitian telah melaporkan dampak negatif dari


ketidakpastian pada hasil psikologis, ditandai dengan berbagai kecemasan,
depresi, putus asa dan tekanan psikologis (Failla, Kuper, Nick, dan Lee, 1996;
Grootenhuis dan last, 1997; Jessop dan Stein, 1985; Miles, Funk dan Kasper,
1992; Mishel dan Sorenson, 1991; Schepp, 1991; Wineman, 1990).
Ketidakpastian juga telah terbukti berdampak negatif terhadap kualitas hidup
(Braden, 1990; Padilla, Mishel, dan Grant, 1992), kepuasan dengan hubungan
keluarga (Wineman et al, 1993.) kepuasan dengan layanan kesehatan (Green
and Murton, 1996; Turner, Tomlinson, dan Harbaugh, 1990), dan
pemeliharaan pemberi perawatan keluarga untuk aktivitas perawatan diri
sendiri (Brett dan Davies, 1988); Hang, 1987; O’Brien, Wineman, dan
Nealon, 1995).

Mishel mengkonsep kembali teori ketidakpastian tahun 1990 untuk


mengakomodasi tanggapan terhadap ketidakpastian dari waktu ke waktu pada
orang dengan kondisi kronis. Teori asli diperluas untuk mencakup gagasan
bahwa ketidakpastian tidak dapat diselesaikan tetapi dapat menjadi bagian
dari realitas individu. Dalam konteks ini, ketidakpastian dikaji sebagai
kesempatan dan mendorong pembentukan sesuatu yang baru, pandangan
probabilistik hidup. Untuk mengadopsi pandangan baru kehidupan ini, pasien
harus dapat mengandalkan sumber daya sosial dan penyedia layanan
kesehatan denga menerima sendiri gagasan pemikiran probabilistik (Mishel,
1990). Jika ketidakpastian dapat diterima sebagai bagian dari kehidupan
normal, hal itu dapat menjadi kekuatan positif untuk beberapa peluang yang
dihasilkan dengan kondisi kejiwaan positif (Gelatt, 1989; Mishel, 1990).

Dukungan untuk reconceptualisasi dalam Teori ketidakpastian


terhadap penyakit telah ditemukan dalam studi kualitatif pada sebagian besar

10
orang dengan berbagai penyakit kronis dan yang mengancam jiwa. Proses
perumusan pandangan baru kehidupan telah digambarkan sebagai perspektif
dalam merevisi hidup (Hilton, 1988), tujuan hidup baru (Carter, 1993), cara-
cara baru berada di dunia (Mast, 1998; Nelson, 1996), pertumbuhan melalui
ketidakpastian (Pelusi, 1997), dan tingkat baru organisasi diri (Fleury,
Kimbrell dan Kruszewski, 1995). Dalam penelitian yang didominasi lakilaki
dengan penyakit kronis atau pengasuh mereka, proses tersebut telah
digambarkan sebagai mengubah identitas diri dan tujuan baru untuk hidup
(Brown dan Powel-Cope 1991), perspektif yang lebih positif pada kehidupan
(Katz, 1996), mengevaluasi kembali apa yang berharga (Nyhlin, 1990),
renungan dan penilaian diri (Charmaz, 1995), dan Penyesuaian normal dan
membangun mimpi baru (Mishel dan Murdaugh, 1987).

F. Asumsi Mayor

1. Health

Sehat, didefinisikan secara mutlak sebagai proses kehidupan dari dua hal
yaitu pengalaman negatif dan positif, dimana individu menciptakan
lingkungan dan nilainilai unik yang mendukung kesejahteraan (well-
being).

2. Nursing

Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons)


melalui proses interpersonal dan manajemen terapeutik pada
lingkungannya dengan membutuhkan keterampilan untuk mendukung
kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).

3. Person

Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam


berinteraksi dengan orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks
yang dapat berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan
dan keadaan baik.

11
4. Environment

Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah


lingkungan yang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan
dimana perawat mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang
terapeutik antara individu dan aktivitas keperawatan.

G. Teori Keraguan Terhadap Penyakit/Uncertainty In Illness Theory Oleh


Merle Helaine Mishel

Mishel memiliki gelar master dalam keperawatan jiwa dan PhD


dalam psikologi sosial. Dia dikenal karena penelitiannya tentang keraguan
dan manajemen dalam penyakit kronis dan mengancam jiwa. Dia memiliki
keahlian dalam respon psikososial untuk pasien kanker dan penyakit kronis
serta intervensi untuk mengelola keraguan. Dia juga mengembangkan
instrumen yang digunakan di seluruh dunia tentang keraguan terhadap
penyakit yaitu Uncertainty in Illness Scale—Community Form(MUIS-C).

Penelitian Mishel di bidang pengajaran pasien kanker untuk


mengadvokasi perawatan mereka sendiri telah mendapatkan pengakuan
nasional. Dia juga mempelajari apa yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan perawatan kesehatan yang diterima pasien kanker tanpa
meningkatkan biaya pada sistem yang sudah terbebani. Dia bekerja pada
pasien kanker prostat dan kanker payudara.

Teori ini menjelaskan bahwa keraguan dapat mempengaruhi


kemampuan pasien untuk beradaptasi pada suatu penyakit. Keraguan dalam
hal ini diartikan sebagai “ketidakmampuan pasien untuk menentukan makna
kejadian suatu penyakit dan kemungkinan memprediksi secara akurat akibat
yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut”.

Konsep keraguan terhadap penyakit yang berlaku untuk penyakit


akut dan kronis telah dijelaskan dalam literatur sebagai stressor kognitif, rasa
kehilangan kontrol, dan persepsi keraguan bahwa terjadi perubahan keadaan
dari waktu ke waktu. Keraguan terhadap penyakit berhubungan dengan

12
penyesuaian yang buruk, dan sering perlu dinilai sebagai ancaman yang
memiliki efek merusak. Dalam populasi sakit, keraguan terhadap penyakit
terkait dengan kepekaan yang meningkat terhadap nyeri dan toleransi yang
menurun terhadap rangsangan nyeri. Keraguan terhadap penyakit juga terkait
dengan koping maladaptif, distress psikologis yang lebih tinggi, dan
penurunan kualitas hidup. Literatur mengenai keraguan terhadap penyakit
dalam kaitannya dengan nyeri agak terbatas tetapi jelas menunjukkan potensi
dampak negatif terhadap persepsi dan penyesuaian terhadap nyeri.

Mishel menyatakan keraguan pada awalnya merupakan tingkatan


netral kognitif yang mewakili ketidakmampuan pasien dengan kondisi kronis
atau yang mengancam jiwa untuk mengintepretasi kejadian yang terkait
dengan penyakit dan bahwa intervensi keperawatan harus membantu pasien
beradaptasi dan mengatasi keraguan ini secara produktif,
mengintegrasikannya ke dalam kehidupan mereka dan meningkatkan kualitas
hidup. Keraguan masing-masing pasien harus dipahami sebagai karakteristik
masalah dari pengalaman penyakit individu terlepas dari sifat akut atau kronis
berbagai penyakit.

Mishel memulai penelitiannya mengenai konsep ketidakpastian,


konsepnya tersebut tidak dikaitkan dengan kontseks kesehatan dan penyakit.
Teori ketdakpastian dalam penyakit mulanya ( Mishel, 1988 ) dirancang dari
model proses informasi yang telah ada sebelumnya ( Warburton, 1979 ) dan
penelitian tentang kepribadian ( Budner,1962 ) dari psikologi yang
mengkategorikan ketidakpastian sebagai kondisi kognitif sebagai hasil dari
hasil tidak cukupnya isyarat dengan bentuk skema kognitif atau kejadian
internal yang dipersepsikan.

Mishel menambahkan kerangka kerja penilaian stress-adaptasi-


koping dalam teori asli dengan hasil studi Lazarus dan Folkman ( 1984 ).
aspek unit dalam kerangka kerja ini adalah adanya tambahan mengenai
konsep ketidakpastian dalam konteks suatu penyakit sebagai stressornya, hal
ini sangat penting bagi keperawatan.

13
Adanya studi ulang konsep teori yang telah dikerjakan , Mishel (
1990 ) menyusun bahwa pendekatan barat terhadap ilmu pengetahuan dan di
dukung oleh cara pandangmekanis dengan penekanan pada kontrol dan ada
yang dapat diprediksi. Mishel menggunakan teori kritis sosial ketika
mneyusun bias yang diturunkan dari teori aslinya, yang berfokus pada
orientasi kepastian dan adaptasi. Mishel memasukkan berbagai teori dan
sistem yang lebih akurat sehingga dapat mempresentasikan tantang
bagaimana penyakit kronis menimbulkan ketidakseimbangan dan bagaimana
orang mengalami ketidakpastian secara terus menerus untuk menemukan
makna baru dari penyakit yang dialaminya.

Ikhtisar teory
Koping:
Teory asli tahun 1988 Strategi penggerakan
Strategi
kendaliemosi

Bahaya Penilaian (+)

Kerangka stimulus
Pola gejala (-) Inferensi
Ketidakpasitian Adaptasi
Familiaritas kejadian Ilusi
Kesesuaian kejadian

(+) (+)
Peluang (+)

Kepastian (-)
kognitif
Penyedia struktur
Otoritas yang kredibel Koping:
Dukungan sosial Strategi penyangga
Edukasi

14
Model Ketidakpastian dalam penyakit yang dipersepsikan

Hubungan antara konsep

Ketidakpastian adalah ketidakmampuan untuk mengartikan sebuah makna


yang berkaitan dengan situasi sakit,terjadi ketika pengambil keputusantidak
mampu melaksanakan tugasnya dalam memaknai secara objektif atau
ketidakmampuan untuk meprediksi secara akurat hasil yang diharapkan (
Mishel, 1988 ).

1. Skema kognitf

Skema kognitif adalah interpretasi subyektif seseorang tentang penyakit,


pengobatan dan pemberian asuhan ( Mishel, 1988 ).

a. Kerangka stimulus adalah bentuk, komposisi dan struktru stimulus


mengenai persespsi seseorang yang dibentuk secara struktur
membentuk suatu skema kognitif ( Mishel,1988 ). Pola gejala adalah
tingkat gejala yang ditunjukkan secara konsisten yang dimakna
sebagai pola atau konfigurasi ( Mishel, 1988 )

b. Familiaritas kejadian adalah derajat situasi kebiasaan atau tanda


yang dapat dipahami ( Mishel,1988 )

c. Kesesuaian kejadian adalah diartikan sebagai komsistensi antara


ekspektasi dan pengalaman terkait kondisi sakit ( Mishel,1988 )

15
2. Penyedia struktur

Penyedia struktur adalah sumber yang dimiliki untuk membantu individu


menginterpretasikan kerangka stimulus yang diperoleh ( Mishel, 1988 )

a. Otoritas yang kredibel adalah derajat kepercayaan dan kepercayaan


diri seseorang terhadap asuhan atau pelayanan kesehatan (
Mishel,1988 )

b. Dukungan sosial mempengaruhi ketidakpastian ketika membantu


individu mengintrepretasikan makna dari suatu kejadian (
Mishel,1988 )

3. Kapasitas koginitif

Kapasitas kognitif adalah kemampuan individu dalam memproses suatu


informasi dan merefleksikannya baik kemampuan bawaan dan kendala
situasional ( Mishel,1988 )

4. Inferensi

Inferensi diartikan sebagai evaluasi mengenai ketidakpastian yang


disebut dengan pengalaman ( Mishel, 1988 )

5. Ilusi

Ilusi dijabarkan sebagai kepercayaan yang dibentuk akibat ketidakpastian


( Mishel,1988 )

6. Adaptasi

Adaptasi merefleksikan sikap biopsikosoial di dalam diri individual


seseorang dalam rentang sikapnya secara umum (Mishel,1988).

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ketidakpastian adalah ketidakmampuan untuk mengartikan sebuah


makna yang berkaitan dengan situasi sakit, terjadi ketika pengambil
keputusan tidak mampu melaksanakan tugasnya dalam memaknai secara
objektif, atau ketidakmampuan untuk memprediksi secara akurat hasil yang
diharapkan.

Skema Kognitif adalah interpretasi subjektif seseorang tentang


penyakit, pengobatan, dan pemberian asuhan. Kerangaka stimulus adalah
bentuk, komposisi, dan struktur stimulus mengenai persepsi seseorang yang
dibentuk secara struktur membentuk suatu skema kognitif. Pola gejala adalah
tingkat gejala yang ditunujukkan secara konsisten yang dimakna sebagi pola
atau konfigurasi. Familiaritas Kejadian adalah derajat situasi kebiasaan atau
pengulangan atau terdiri dari berbagai isyarat atau tanda yang dapat dipahami.
Ilusi dijabarkan sebagai kepercayaan yang dibentuk akibat ketidakpastian.

Adaptasi merefleksikan sikap biopsikosisal di dalam diri individual


seseorang dalam rentang sikapnya secara umum. Pandangan baru tentang
kehidupan baru tentang kehidupan diartikan sebagai perumusan perasaan baru
yang dihasilkan dari integrasi ketidakpastian secara terus menerus dalam
struktur sebagai individu, yaitu ketidakpastian diterima sebagai ritme alami
dari kehidupan. Pemikiran Probabilitas dimaknai sebagai keyakinan terhadap
kondisi yang terjadi yakni ekspektasi kepastian dan suatu prediksi atau
peluang diabaikan.

B. Saran

Sebagai perawat setidaknya kita harus mengetahui teori-teori


keperawatan yang telah dicetuskan oleh pendahulu kita. Tidak kalah
pentingnya kita perlu untuk menerapkan teori teori tersebut pada tempat kita
bekerja maupun dikehidupan sehari-hari kita.

17
DAFTAR PUSTAKA

Francisco, A. R. L. (2013). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),


1689–1699. diakses tanggal 22 Oktober 2019

https://www.scribd.com/document/420790221/Makalah-teori-keperawatan-merle-
h-mishel diakses tanggal 22 Oktober 2019

18

Anda mungkin juga menyukai