DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Salsabila Nabilla Puspa Ilham (220110190026)
Dinda Ayu Apriliani (220110190037)
Syahida Ayu Septiani (220110190039)
Ashamar Puri Apsari (220110190073)
Reihana Rofilla (220110190102)
Muhammad Alfi Mahardika Putra (220110190103)
Adriyan Dwi Agusti (220110190105)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Jl. Raya Jatinangor, Cikeruh, Kec. Jatinangor
Telp : 0822-9940-7844
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya. Makalah yang disusun ini untuk memenuhi tugas
kelompok Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang diampu oleh Ibu
Windy Rakhmawati,S.Kp.,M.Kep, Ph. D.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
LANDASAN TEORI...............................................................................................4
BAB III....................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
BAB IV..................................................................................................................15
ii
PENUTUP..............................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..............................................................................................15
4.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
8. Apa hubungan Teori Lingkungan Nightingale dengan metaparadigma
keperawatan?
1.3. Tujuan
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar
mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang
konsep keperawatan menurut Florence Nightingale
2
berbagai sumber bacaan. Baik itu buku maupun situs-situs jurnal yang ada
di internet.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Era teori adalah hasil pertumbuhan alami dari era penelitian dan
pendidikan pascasarjana (Alligood, 2010; Im & Chang, 2012). Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin
ilmu yang lain. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan sehingga model konsep keperawatan ini
mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam
batas kewenangan sebagai perawat.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Teori tidak hanya penting bagi keberadaan keperawatan sebagai
disiplin akademis, tetapi juga sangat penting untuk praktik keperawatan
profesional. Derajat keperawatan yang lebih tinggi yang diakui sebagai
profesi saat ini telah menggunakan kriteria untuk sebuah profesi dalam
memandu pembangunan. Secara individu, perawat tumbuh dalam status
profesional mereka, penggunaan pengetahuan substantif untuk bukti
berbasis teori untuk keperawatan adalah kualitas yang merupakan
karakteristik dai praktik mereka (Butts & Rich, 2011). Komitmen pada
bukti berbasis teori untuk praktik ini bermanfaat untuk pasien dalam hal
panduan sistematis, perawatan yang berpengetahuan.
6
begitu, meski ia seorang putri tuan tanah yang kaya raya, justru ia lebih
senang keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.
7
dapat masuk. Dalam hitungan bulan, angka kematian tentara Inggris
menurun drastis. Florence adalah pencetus higienitas dan sterilitas di
rumah sakit dan metodenya ini sampai sekarang masih dipakai oleh rumah
sakit diseluruh dunia.
8
Dia percaya bahwa lingkungan yang sehat diperlukan untuk
perawatan yang tepat dan pemulihan/pemeliharaan kesehatan. Karyanya
pada lima komponen penting dari kesehatan lingkungan (udara murni, air
murni, drainase yang efisien, kebersihan, dan cahaya) tetap relevan pada
hari ini seperti 150 tahun yang lalu.
9
mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang
menimpa dirinya” [ CITATION Pri08 \l 1057 ] . Nightingale memandang
keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan
sebagai pengarahan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan
fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Pasien adalah seseorang
dengan proses vital penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit dan
pemulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha
keperawatan lingkungan. Walaupun lingkungan mempunyai kehidupan
sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale menekankan pada aspek
fisiknya. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan
pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk
membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi
keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya bertujuan untuk mencegah
penyakit. Florence berkeyakinan jika lingkungan diperbaiki maka masa
perawatan dapat dipersingkat [CITATION Efe09 \l 1057 ]
1. Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara
terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh
sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup
10
klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya
kedinginan.
2. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu
penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha
dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
3. Saluran pembuangan yang efisien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran
dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi
pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
4. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat
proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien
sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien,
perawat maupun lingkungan.
5. Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien
adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat
memberi manfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya,
perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk
merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu
hal yang tidak boleh dilakukan).
11
2. Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh
banyak orang
3. Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan
perkembangannya saat itu.
4. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang.
1. Manusia
Manusia merupakan penerima asuhan keperawatanm termasuk
klien, keluarga dan komunitas. Manusia juga merupakan sentral asuhan
keperawatan yang dilakukan perawat. Karena kebutuhannya kompleks,
maka penting untuk menyediakan pelayanan yang berfokus pada klien
(Potter dan Perry, 2009)
Dalam sebagian besar tulisannya, Nightingale menyebut
person sebagai pasien. Perawat melakukan tugas untuk dan bagi pasien
dan mengendalikan lingungan pasien untuk meningkatkan pemulihan.
Sebagian besar, Nightingale menjelaskan seorang pasien bersifat pasif
dalam hubungan ini. Namun, referensi khusus dibuat untuk pasien
12
melakukan perawatan diri sendiri apabila memungkinkan dan,
khususnya, ketika menyangkut waktu dan substansi makanan.
2. Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat
sakit yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat
merupakan keadaan seimbang dari bio-psiko-sosio-spiritual yang
dinamis dimana memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri
sehingga dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan
dasar melalui aktivitasnya. Sedangkan sakit ialah kondisi yang
berkebalikan dari sehat.
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan baik
serta menggunakan setiap kekuatan (sumber daya) untuk sepenuhnya
menjalani hidup. Selain itu, ia melihat penyakit (disease) dan sakit
(illness) sebagai proses perbaikan yang alam lakukan disaat seseorang
tidak memperhatikan masalah kesehatan. Nightingale membayangkan,
pemeliharaan kesehatan melalui pencegahan penyakit dan
pengendalian lingkungan merupakan tanggung jawab sosial.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah kondisi yang mungkin mempengaruhi klien
dan tempatnya berada, dimana kebutuhan pelayanan kesehatan ada.
Hubungan ini dapat berupa pengaruh positif dan negatif pada tingkat
kesehatan manusia dan kebutuhan pelayanan kesehatan (Potter dan
Perry, 2009)
Lingkungan internal berupa :
o Genetic, struktur tubuh, fungsi tubuh, psikologis
Lingkungan eksternal berupa:
o Lingkungan fisik, sekitar manusia, social, cultural
13
Konsep Nightingale tentang lingkungan menekankan bahwa
keperawatan adalah “untuk membantu alam dalam penyembuhan
pasien”. Nasihatnya untuk perawat adalah untuk menciptakan dan
mempertahankan lingkungan terapeutik yang akan meningkatkan
kenyamanan dan pemulihan pasien. Ajarannya tentang kebersihan
pedesaan memasukka deskripsi yang sangat spesifik tentang masalah
lingkungan dan hasil-hasilnya, serta solusi praktis untuk masalah ini
bagi rumah tangga dan masyarakat [ CITATION Hal97 \l 1057 ]
4. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada
manusia dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan
masyarakat di atas kepentingan pribadi, suatu bentuk pelayanan/asuhan
yang bersifat humanistic, menggunakan pendekatan holistic,
dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan , berpegang pada
standar pelayanan/asuhan keperawatan dengan menggunakan kode etik
sebagai tuntutan utama.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Florence Nigthtingale dengan teori lingkungannya menjelaskan
bahwa lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi
individu baik yang sehat maupun sakit. Jika kebutuhan lingkungan tidak
terpenuhi dengan baik atau lingkungan berada dalam kondisi tidak
higienik, maka lingkungan tersebut akan dapat menyebabkan suatu
penyakit pada inividu (Lynn & Oliver, 2006). Kebutuhan lingkungan
menurut Florence Nightingale yaitu kebutuhan udara murni, air murni,
drainase efisien, kebersihan, dan pencahayaan. Selain itu, Florence
Nightingale juga menekankan pentinganya menjaga kehangatan pasien,
ketenangan dan nutrisi (Kozier, 2010).
4.2 Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu kita
tiru dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah
kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang
15
kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita
sayang. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau
kita tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa.
16
DAFTAR PUSTAKA
Efendi & Makhfudli (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nightingale, F. (1969). Notes on Nursing: what it is and what it is not. New York: Dover.
Priharjo. (2008). Konsep & Perspektif Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.
17