Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Teori Lingkungan Nightingale


(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Salsabila Nabilla Puspa Ilham (220110190026)
Dinda Ayu Apriliani (220110190037)
Syahida Ayu Septiani (220110190039)
Ashamar Puri Apsari (220110190073)
Reihana Rofilla (220110190102)
Muhammad Alfi Mahardika Putra (220110190103)
Adriyan Dwi Agusti (220110190105)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Jl. Raya Jatinangor, Cikeruh, Kec. Jatinangor
Telp : 0822-9940-7844
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya. Makalah yang disusun ini untuk memenuhi tugas
kelompok Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang diampu oleh Ibu
Windy Rakhmawati,S.Kp.,M.Kep, Ph. D.

Makalah berjudul “Teori Lingkungan Nightingale” ini membahas tentang


teori yang dikemukakan oleh Florence Nightingale. Teori ini menempatkan
lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, perawat tidak harus memahami
seluruh proses penyakit. Teori ini merupakan upaya awal untuk memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami memohon maaf sebelumnya untuk segala
kekurangan dan sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Jatinangor, 5 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3. Tujuan........................................................................................................2

1.4. Metode dan Teknik Penulisan...................................................................2

BAB II......................................................................................................................4

LANDASAN TEORI...............................................................................................4

BAB III....................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

3.1. Pengertian Teori Keperawatan..................................................................5

3.2. Pentingnya Teori Keperawatan.................................................................5

3.3. Latar belakang dari Florence Nightingale.................................................6

3.4. Konsep utama dan definisi Teori Lingkungan Nightingale......................8

3.5. Penjelasan Model Konseptual Teori Florence Nightingale.......................9

3.6. Aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalam keperawatan...10

3.7. Kelemahan Teori Lingkungan Nightingale.............................................11

3.8. Hubungan Teori Lingkungan Nightingale dengan metaparadigma


keperawatan........................................................................................................12

BAB IV..................................................................................................................15

ii
PENUTUP..............................................................................................................15

4.1 Kesimpulan..............................................................................................15

4.2 Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teori Keperawatan menjadi tema utama pada abad terakhir ini, dan hal
itu berlanjut hingga hari ini untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perluasan kepustakaan serta pendidikan keperawatan yang profesional dan
fenomenal.

Era modern keperawatan ialah era perkembangan keperawatan untuk


menjadi sebuah profesi. Bermula dari pandangan dan pernyataan dari
Florence Nightingale, seorang wanita pelopor perawat modern, penulis,
dan ahli statistik berkebangsaan Inggris. Beliau lahir di Firenze, Italia pada
12 Mei 1820. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu atas jasanya
yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang
Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut
1. Apa itu Teori Keperawatan?
2. Apa pentingnya Teori Keperawatan?
3. Bagaimana latar belakang dari Florence Nightingale?
4. Apa konsep utama dan definisi Teori Lingkungan Nightingale?
5. Bagaimana penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence
Nightingale?
6. Bagaimana aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalam
keperawatan?
7. Apa kelemahan Teori Lingkungan Nightingale?

1
8. Apa hubungan Teori Lingkungan Nightingale dengan metaparadigma
keperawatan?

1.3. Tujuan
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar
mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang
konsep keperawatan menurut Florence Nightingale

Adapun tujuan khusus makalah ini ditulis dengan tujuan untuk


mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Teori Keperawatan.


2. Untuk mengetahui pentingnya Teori Keperawatan.
3. Untuk mengetahui latar belakang dari Florence Nightingale.
4. Untuk mengetahui konsep utama dan definisi Teori Lingkungan
Nightingale.
5. Untuk mengetahui penjelasan skema/bagan model konseptual teori
Florence Nightingale.
6. Untuk mengetahui aplikasi model konseptual Florence Nightingale
dalam keperawatan.
7. Untuk mengetahui kelemahan Teori Lingkungan Nightingale.
8. Untuk mengetahui hubungan Teori Lingkungan Nightingale dengan
metaparadigma keperawatan.

1.4. Metode dan Teknik Penulisan


Metode dan teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ini adalah metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk
mendapatkan data dan informasi yang bersifat teoritis yang kemudian data
tersebut akan dijadikan dasar atau pedoman untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini. Sumber-
sumber yang dijadikan sebagai rujukan untuk studi pustaka diperoleh dari

2
berbagai sumber bacaan. Baik itu buku maupun situs-situs jurnal yang ada
di internet.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

Era teori adalah hasil pertumbuhan alami dari era penelitian dan
pendidikan pascasarjana (Alligood, 2010; Im & Chang, 2012). Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin
ilmu yang lain. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan sehingga model konsep keperawatan ini
mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam
batas kewenangan sebagai perawat.

Era teori telah mengantarkan percepatan ketika para karya ilmuwan


keperawatan mulai diakui sebagai teori, dan telah dikembangkan sebagai
kerangka acuan untuk kurikulum dan panduan bagi memajukan praktik
keperawatan. Bahkan, pada konferensi perawat

Konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka


konseptual atau model keperawatan. Model konseptual keperawatan
merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan
yang melibatkan perawat di dalamnya. Di dalam keperawatan terdapat
beberapa model konsep keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan yang memiliki keyakinan, nilai yang mendasarinya,
tujuan yang hendak dicapai, dan keterampilan yang ada. Salah satunya
adalah Model Konsep dan Teori Lingkungan Nightingale.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Teori Keperawatan


Teori keperawatan adalah seperangkat ide, definisi, hubungan, dan
harapan atau saran yang berasal dari model keperawatan atau dari disiplin
(bidang ilmu) lain yang betujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
atau merekomendasikan.

3.2. Pentingnya Teori Keperawatan


Kerangka kerja konseptual keperawatan mulai digunakan untuk
menyusun kurikulum dalam program pendidikan keperawatan dan diakui
sebagai model yang membahas nilai dan konsep keperawatan.
Konseptualisasi kreatif dari metaparadigma keperawatan (orang,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan) dan struktur pengetahuan
mengklarifikasi sifat terkait dari karya kolektif para ahli teori keperawatan
utama sebagai kerangka konseptual dan paradigma keperawatan (Fawcett,
1984).

Kerangka kerja dan teori adalah susunan tentang manusia dan


kesehatan mereka; struktur ini memberikan pandangan bagi para perawat
tentang pasien untuk praktik profesional. Proses keperawatan berguna
dalam praktik, tetapi fokus utama adalah pasien, atau manusia.
Pengetahuan tentang orang/manusia, kesehatan, dan lingkungan
membentuk dasar untuk mengakui keperawatan sebagai suatu disiplin
ilmu, dan pengetahuan ini diajarkan kepada mereka yang memasuki
profesi. Keperawatan sebagai disiplin akademis tergantung pada
keberadaan pengetahuan keperawatan (Butts & Kaya, 2011)

5
Teori tidak hanya penting bagi keberadaan keperawatan sebagai
disiplin akademis, tetapi juga sangat penting untuk praktik keperawatan
profesional. Derajat keperawatan yang lebih tinggi yang diakui sebagai
profesi saat ini telah menggunakan kriteria untuk sebuah profesi dalam
memandu pembangunan. Secara individu, perawat tumbuh dalam status
profesional mereka, penggunaan pengetahuan substantif untuk bukti
berbasis teori untuk keperawatan adalah kualitas yang merupakan
karakteristik dai praktik mereka (Butts & Rich, 2011). Komitmen pada
bukti berbasis teori untuk praktik ini bermanfaat untuk pasien dalam hal
panduan sistematis, perawatan yang berpengetahuan.

3.3. Latar belakang dari Florence Nightingale

Florence Nightingale adalah wanita berkebangsaan Inggris yang


lahir di Firenze, Italia pada tanggal 12 Mei 1820. Ia lahir dan tumbuh
dalam keluarga yang berada dan terpandang di London. Nama depannya,
Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia
atau Florence dalam bahasa Inggris. Saat kecil ia tinggal di Lea Hurst,
Derbyshire, London. Ayahnya, William Nightingale seorang tuan tanah,
dan ibunya adalah keturunan ningrat.

Pada zaman itu, seorang wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan


aktivitasnya cenderung glamour dan malas. Namun Florence remaja tidak

6
begitu, meski ia seorang putri tuan tanah yang kaya raya, justru ia lebih
senang keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.

Hingga pada usia ke 26 ia mengunjungi Kaiserswerth, Jerman, dan


mengenal lebih jauh tentang rumah sakit modern pionir yang dipelopori
oleh Pendeta Theodor Fliedner dan istrinya dan dikelola oleh biarawati
Lutheran. Disinilah titik balik hidupnya, ia mulai jatuh cinta dengan
kegiatan sosial keperawatan karen terpesona dengan komitmen yang ia
lihat pada perawat yang masa itu masih dipandang sebelah mata oleh
masyarakat. Akhirnya, meski ditentang keluarga ia memberanikan diri
untuk mengikuti pelatihan di RS Kaiserswerth Jerman.

Lalu pada 12 Agustus 1853, Folrence kembali ke Inggris dan


mendapat pekerjaan sebagai pengawas bagian keperawatan di Institute for
the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah sakit kecil yang terletak di
Upper Harley Street, London, posisi yang ia tekuni hingga bulan Oktober
1854. Tahun Setahun setelah kembalinya ia ke Inggris, berkobarlah
peperangan di Semenanjung Krimea. Tentara Inggris bersama tentara
Perancis berhadapan dengan tentara Rusia. Banyak prajurit yang gugur
dalam pertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagi adalah tidak
adanya perawatan untuk para prajurit yang sakit dan luka-luka. Sampai
akhirnya wartawan harian TIME menulis tulisan bertajuk “Apakah Inggris
tidak memiliki wanita yang mau mengabdikan dirinya dalam melakukan
pekerjaan kemanusiaan yang mulia ini?”.

Florence memutuskan secepatnya berangkat ke krimea untuk


membantu tentara-tentara Inggris, dengan menggunakan pengaruh
politiknya sebagai wanita bangsawan, Florence dan teman-teman
sejawatnya dengan mudah mendapatkan izin untuk berangkat ke Krimea.
Sesampainya disana Florence melihat bahwa penyakit dan tingginya angka
kematian tentara Inggris adalah karena higienitas yang buruk, karena itu
Florence menginstruksikan agar barak tentara dan bangsal rumah sakit
harus benar-benar dibersihkan, sinar matahari dan udara segar juga harus

7
dapat masuk. Dalam hitungan bulan, angka kematian tentara Inggris
menurun drastis. Florence adalah pencetus higienitas dan sterilitas di
rumah sakit dan metodenya ini sampai sekarang masih dipakai oleh rumah
sakit diseluruh dunia.

Florence Nightingale mendokumentasikan hasil dari perawatannya


selama perang Krimea dan menggunakannya sebagai dasar untuk
intervensi selanjutnya (Woodham-Smith, 1951). Melalui pekerjaannya ini,
Florence Nightingale telah meletakkan dasar dari praktik berbasis bukti
modern (modern evidence-based practice). Sekembalinya Florence ke
Inggris, dia dielu-elukan bak pahlawan dan sebagai balasan atas
pekerjaannya yang baik, masyarakat Inggris mengumpulkan dana dan
memberikan sejumlah uang kepada Florence yang akhirnya digunakan
untuk membangun Sekolah Keperawatan Nightingale (Nightingale School
of Nursing) di RS St, Thomas, London.

Berkat perjuangan dan kegigihannya dalam dunia keperawatan, ia


dianugrahi gelar pahlawan oleh kerjaan Inggris. Bahkan, banyak sekolah
keperawatan di dunia yang masih menceritakan kisah hidup Florence saat
upacara Capping Day setiap tahunnya.

3.4. Konsep utama dan definisi Teori Lingkungan Nightingale


Teori Nightingale berfokus pada lingkungan, tetapi Nightingale
menggunakan istilah surroundings (lingkungan) dalam tulisannya. Dia
mendefinisikan dan menjelaskan konsep ventilasi, kehangatan, cahaya,
diet, kebersihan, dan kebisingan. Kerika membaca Notes on Nursing
(Nightingale, 1969) orang dapat dengan mudah mengidentifikasi adanya
penekanan pada lingkungan fisik. Dalam konteks masalah, Nightingale
mengidentifikasi dan berjuang untuk meningkatkan (lingkungan yang
dilanda perang dan rumah sosial untuk gelandangan), penekanan ini
tampaknya menjadi hal yang tepat [ CITATION Gro90 \l 1057 ].

8
Dia percaya bahwa lingkungan yang sehat diperlukan untuk
perawatan yang tepat dan pemulihan/pemeliharaan kesehatan. Karyanya
pada lima komponen penting dari kesehatan lingkungan (udara murni, air
murni, drainase yang efisien, kebersihan, dan cahaya) tetap relevan pada
hari ini seperti 150 tahun yang lalu.

Ventilasi yang tepat bagi pasien tampaknya menjadi perhatian


terbesar Nightingale; pesannya kepada perawat untuk “menjaga udara
yang dihirup saat bernapas semurni udara luar, tanpa mendinginkanna
(Nightingale, 1969, hal. 12). Penekanan Nightingale pada ventilasi yang
tepat menunjukkan bahwa ia mengenali lingkungan sebagai sumber
penyakit dan pemulihan. Nightingale juga memberikan deskripsi dalam
mengukur suhu tubuh pasien melalui palpasi ekstremitas untuk memeriksa
kehilangan panas pasien (Nightingale, 1969).

Konsep cahaya juga penting dalam teori Nightingale. Secara


khusus, ia mengidentifikasi sinar matahari langsung sebagai kebutuhan
tertentu bagi pasien. Dia mencatat bahwa “cahaya memiliki cukup efek
nyata dan jelas pada tubuh manusia” (Nightingale, 1969, hal. 84—85).

Kebersihan adalah komponen penting lain dari teori lingkungan


Nightingale (Nightingale, 1969). Dalam hal ini, dia secara khusus
menunjukan pada pasien, perawat, dan lingkungan fisik. Dia mencatat
bahwa lingkungan yang kotor adalah sumber infeksi melalui bahan
organik yang dikandungnya. Bahkan, meskipun lingkungan berventlasi
baik, kehadiran bahan organik bisa menciptakan area kotor. Oleh karena
itu, penanganan dan pembuangan kotoran tubuh dan limbah yang tepat
diperlukan untuk mencegah kontaminasi lingkungan.

3.5. Penjelasan Model Konseptual Teori Florence Nightingale


Florence Nightingale dalam bukunya What It Is and What It is
Not, menyatakan bahwa “peran perawat adalah menjaga pasien

9
mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang
menimpa dirinya” [ CITATION Pri08 \l 1057 ] . Nightingale memandang
keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan
sebagai pengarahan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan
fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Pasien adalah seseorang
dengan proses vital penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit dan
pemulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha
keperawatan lingkungan. Walaupun lingkungan mempunyai kehidupan
sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale menekankan pada aspek
fisiknya. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan
pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk
membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi
keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya bertujuan untuk mencegah
penyakit. Florence berkeyakinan jika lingkungan diperbaiki maka masa
perawatan dapat dipersingkat [CITATION Efe09 \l 1057 ]

Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui


pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Nightingale mendefinisikan
kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin
setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil
kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis.

3.6. Aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalam


keperawatan
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam
merawat pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini
ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien.

1. Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara
terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh
sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup

10
klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya
kedinginan.
2. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu
penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha
dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
3. Saluran pembuangan yang efisien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran
dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi
pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
4. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat
proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien
sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien,
perawat maupun lingkungan.
5. Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien
adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat
memberi manfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya,
perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk
merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu
hal yang tidak boleh dilakukan).

3.7. Kelemahan Teori Lingkungan Nightingale


Ada kelemahan dari teori yang dikemukakan oleh Florence
Nightingale, antara lain:

1. Teori keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan


kemampuannya.

11
2. Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh
banyak orang
3. Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan
perkembangannya saat itu.
4. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang.

3.8. Hubungan Teori Lingkungan Nightingale dengan metaparadigma


keperawatan
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang
dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan
berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur diantara
teori tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori
keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

Paradigma keperawatan terdiri dari 4 komponen yaitu :

1. Manusia
Manusia merupakan penerima asuhan keperawatanm termasuk
klien, keluarga dan komunitas. Manusia juga merupakan sentral asuhan
keperawatan yang dilakukan perawat. Karena kebutuhannya kompleks,
maka penting untuk menyediakan pelayanan yang berfokus pada klien
(Potter dan Perry, 2009)
Dalam sebagian besar tulisannya, Nightingale menyebut
person sebagai pasien. Perawat melakukan tugas untuk dan bagi pasien
dan mengendalikan lingungan pasien untuk meningkatkan pemulihan.
Sebagian besar, Nightingale menjelaskan seorang pasien bersifat pasif
dalam hubungan ini. Namun, referensi khusus dibuat untuk pasien

12
melakukan perawatan diri sendiri apabila memungkinkan dan,
khususnya, ketika menyangkut waktu dan substansi makanan.

2. Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat
sakit yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat
merupakan keadaan seimbang dari bio-psiko-sosio-spiritual yang
dinamis dimana memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri
sehingga dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan
dasar melalui aktivitasnya. Sedangkan sakit ialah kondisi yang
berkebalikan dari sehat.
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan baik
serta menggunakan setiap kekuatan (sumber daya) untuk sepenuhnya
menjalani hidup. Selain itu, ia melihat penyakit (disease) dan sakit
(illness) sebagai proses perbaikan yang alam lakukan disaat seseorang
tidak memperhatikan masalah kesehatan. Nightingale membayangkan,
pemeliharaan kesehatan melalui pencegahan penyakit dan
pengendalian lingkungan merupakan tanggung jawab sosial.

3. Lingkungan
Lingkungan adalah kondisi yang mungkin mempengaruhi klien
dan tempatnya berada, dimana kebutuhan pelayanan kesehatan ada.
Hubungan ini dapat berupa pengaruh positif dan negatif pada tingkat
kesehatan manusia dan kebutuhan pelayanan kesehatan (Potter dan
Perry, 2009)
 Lingkungan internal berupa :
o Genetic, struktur tubuh, fungsi tubuh, psikologis
 Lingkungan eksternal berupa:
o Lingkungan fisik, sekitar manusia, social, cultural

13
Konsep Nightingale tentang lingkungan menekankan bahwa
keperawatan adalah “untuk membantu alam dalam penyembuhan
pasien”. Nasihatnya untuk perawat adalah untuk menciptakan dan
mempertahankan lingkungan terapeutik yang akan meningkatkan
kenyamanan dan pemulihan pasien. Ajarannya tentang kebersihan
pedesaan memasukka deskripsi yang sangat spesifik tentang masalah
lingkungan dan hasil-hasilnya, serta solusi praktis untuk masalah ini
bagi rumah tangga dan masyarakat [ CITATION Hal97 \l 1057 ]

4. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada
manusia dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan
masyarakat di atas kepentingan pribadi, suatu bentuk pelayanan/asuhan
yang bersifat humanistic, menggunakan pendekatan holistic,
dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan , berpegang pada
standar pelayanan/asuhan keperawatan dengan menggunakan kode etik
sebagai tuntutan utama.

Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada suatu waktu


dalam kehidupannya, akan menjadi seorang perawat dalam arti bahwa
keperawatan bertanggung jawab untuk kesehatan orang lain. Buku
Nightingale Notes on Nursing awalnya diterbitkan pada tahun 1859,
didedikasikan untuk para wanita sebagai pedoman merawat orang yang
mereka cintai di rumah dan untuk memberikan saran agar “berpikir
sebagai seorang perawat” [ CITATION FNi69 \l 1057 ].

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Florence Nigthtingale dengan teori lingkungannya menjelaskan
bahwa lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi
individu baik yang sehat maupun sakit. Jika kebutuhan lingkungan tidak
terpenuhi dengan baik atau lingkungan berada dalam kondisi tidak
higienik, maka lingkungan tersebut akan dapat menyebabkan suatu
penyakit pada inividu (Lynn & Oliver, 2006). Kebutuhan lingkungan
menurut Florence Nightingale yaitu kebutuhan udara murni, air murni,
drainase efisien, kebersihan, dan pencahayaan. Selain itu, Florence
Nightingale juga menekankan pentinganya menjaga kehangatan pasien,
ketenangan dan nutrisi (Kozier, 2010).

Berdasarkan Teori Keperawatan Florence Nightingale secara


umum, penulis berkesimpulan bahwa fokus dari asuhan keperawatan
bukan hanya dengan cara pemberian obat dan proses operasi bagi pasien
nya saja. Menurut Florence Nightingale hal lain yang tidak kalah penting
dari pengobatan medis, adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang
di kemukakan oleh Nightingale mencakup beberapa hal, diantaranya
adalah penjagaan kebersihan lingkungan (sanitasi), pemberian nutrisi yang
cukup, menata cahaya ruang bagi pasien, lingkungan sosial, memberikan
kenyamanan, dan memberikan dukungan moral dan spiritual kepada
pasien.

4.2 Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu kita
tiru dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah
kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang

15
kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita
sayang. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau
kita tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R. (2014). Nursing Theorists and their Work. Singapore: Elsevier.

Gropper, E. I. (1990). Florence Nightingale: nursing's first environmental theorist.

Halsall, P. (1997). Modern history sourcebook: Florece Nightingale: rural hygiene.

Efendi & Makhfudli (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nightingale, F. (1969). Notes on Nursing: what it is and what it is not. New York: Dover.

Priharjo. (2008). Konsep & Perspektif Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.

17

Anda mungkin juga menyukai