Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

DOSEN PEDNGAMPU:
NS.EKA MALFASARI.M.KEP,SP.KEP.J.
NAMA KELOMPOK:
 ANNISA OVARES (20301076)
 FARHAN HUDAYA ()
 MANISHA LUTHFIA PRISTIE(20301090)
 RANDILLA JULIYANTRI(20301097)
 TRI SUSANTI(20301104)

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
T.A 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson........................................................................6
B. Karakteristik Teori Henderson.........................................................................................................6
2.1 Teori Henderson dan yang empat konsep utama....................................................................7
2.2 Tujuan Keperawatan Menurut Henderson..............................................................................9
2.3 Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale.......................................................10
2.4 Proses Keperawatan Menurut Florence Nightingale.............................................................12
2.5 Definisi keperawatan menurut Florence Nightingale.............................................................12
BAB III........................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................................14
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 4 November 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era modern keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari keperawatan menuju
kepada keperawatan sebagai profesi. Bermula dari pandangan dan pernyataan dari Florence
Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentang keperawatan dalam
perkembangan teori keperawatan (Kusnanto, 2004).
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan digunakan untuk
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini
mengadung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai perawat.
Konsep Keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat
mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan
apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Pandangan
model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang
akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusi berdasarkan tindakan dan lingkup
pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan pandangan
ahli dalam bidang keperawatan,yang memiliki keyakinan,dan nilai yang
mendasarinya,tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada.dan
salah satunya adalah “Model Konsep Dan Teori Keperawatan Florence Nightingale”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana latar belakang teori Florence Nightingale?
2. Apa definisi dan konsep mayor dari teori Florence Nightingale?
3. Bagaimana penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence Nightingale?
4. Bagaimana aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalam keperawatan?
5. Apa kelemahan teori Florence Nightingale?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
membaca dan mempelajari tentang konsep keperawatan menurut Florence
Nightingale.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui latar belakang dari teori Florence Nightingale.
2. Mengetahui definisi dan konsep mayor teori Florence Nightingale.
3. Mengetahui penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence
Nightingale.
4. Mengetahui aplikasi model konseptual teori Florence Nightingale dalam
keperawatan.
5. Mengetahui kelemahan teori Florence Nightingale.

1.4 Manfaat
Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca dalam hal mempelajari teori
Florence Nightingale yaitu dari segi latar belakang teori, definisi teori Florence Nightingale,
konsep mayor teori Florence Nightingale, skema/bagan model konseptual Florence Nightingale,
aplikasi model konseptual dalam keperawatan, dan kelemahan teori Florece Nightingale.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip
kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan
seorang ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan
sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik
perawat adalah “membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan
secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu” (Dalam Currentnursing.com). Di samping itu, Henderson juga
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of
Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu
dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya
secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan
rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

B. Karakteristik Teori Henderson


1. Ada inter hubungan konsep (Dalam Currentnursing.com).
2. Konsep kebutuhan manusia pokok, biophysiology, kultur, dan interaksi, komunikasi
dipinjam dari  discipline Teori Maslow's (Dalam Currentnursing.com).
3. Komponen Dan Definisinya adalah logis dan yang 14 komponen adalah suatu
pemandu untuk individu dan perawat mencapai gol yang
dipilih (Dalam Currentnursing.com).
4. Secara relatif sederhana Namun generalizable (Dalam Currentnursing.com).
5. Dapat digunakan untuk Kesehatan individu dari  berbagai
zaman (Dalam Currentnursing.com).
6. Terdapat basis untuk hipotesis yang dapat diuji (Dalam Currentnursing.com).
7. Membantu meningkatkan ilmu pengetahuan yang umum di dalam
disiplin (Dalam Currentnursing.com).
8. Gagasan untuk ilmu perawatan praktek sungguh baik
diterima (Dalam Currentnursing.com).
9. Dapat digunakan oleh praktisi untuk memandu dan meningkatkan praktek
mereka (Dalam Currentnursing.com).
2.1 Teori Henderson dan yang empat konsep utama
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan
untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk
meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan.
Ke 14  kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,
rasa takut, atau pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga,
mereka merupakan satu kesatuan (unit).
Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatan dipengaruhi oleh :
a. Usia
b. Kondisi emosional (mood dan temperamen)
c. Latar belakang sosial dan budaya
d. Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan ketidakmampuan sensorik,
kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status mental.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di
dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas).
Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta
pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi
bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan
sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
a. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
b. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
c. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

2.2 Tujuan Keperawatan Menurut Henderson


Tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk bekerja
secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan
mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual
yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan,
Meidiana D).
Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu
mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam
memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan
dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya.
Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola
intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah,
menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di
London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern,
penulis dan ahli statistik.[1] Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa Inggris
The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban
perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah
sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti
terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetail menggunakan statistik
sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di
hadapan pemerintahan Inggris.
Orang tua Nightingale sangat kaya dan sering kali melakukan perjalanan ke luar
negeri. Nightingale adalah wanita yang cantik dan diharapkan untuk berperilaku seperti
setiap wanita Victoria lainnya, mengisi waktunya sebelum menikah dengan musik,
membaca, bordir, dan belajar bagaimana menjadi nyonya rumah yang sempurna (Brown,
1988) dalam (Alligood, 2006).
Ketika Florence berusia 17 tahun ia mulai merasakan simpati terhadap orang –
orang disekitarnya. Hingga akhirnya pada usia 24 tahun Florence memutuskan untuk
membantu rakyat di Rumah Sakit, namun hal tersebut mendapat penolakan dari
keluarganya sampai suatu ketika ia pergi ke Kaiserworth, Jerman, untuk belajar
keperawatan dari institusi diakones (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam
(Alligood, 2010). Dia belajar di sana selama 3 bulan dan kemudian kembali untuk
melayani keluarganya. Itu lain 2 tahun sebelum dia diizinkan untuk praktek keperawatan
(Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010).

2.3 Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale


Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif),
dan bertingkah laku (konatif) , Vardiansyah (2010)
Dalam Kamus Filsafat memaparkan beberapa pengertian tentang paradigma
secara lebih sistematis. Paradigma dalam beberapa pengertian adalah sebagai berikut: 1)
Cara memandang sesuatu, 2) Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi model, pola,
ideal. Dari model-model ini fenomenon yang dipandang dijelaskan, 3) Totalitas premis-
premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau mendefinisikan suatu studi ilmiah
konkret. Dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu, 4) Dasar untuk
menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.
Lorens Bagus (2005: 779)
Paradigma Keperawatan Florence Nightingale berorientasi pada lingkungan. Dia
percaya bahwa lingkungan pasien harus diubah untuk memungkinkan alam untuk
bertindak atas pasien (McKenna, 1997; Nightingale, 1969). Dalam Alligood, 2006)
Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan, yakni :
a. Manusia
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada orang
sebagai orang yang menerima perawatan, dia percaya bahwa orang tersebut
adalah makhluk yang dinamis dan kompleks. Reed dan Zurakowski (1996)
menyatakan, "Nightingale membayangkan orang karena membandingkan fisik".
Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan seorang pasien
pasif dalam hubungan ini. Namun, ada referensi khusus untuk pasien melakukan
perawatan diri bila mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan
substansi makanan, dengan demikian, pasien bukan individu yang benar-benar
pasif.
b. Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi
untuk menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi alam untuk bertindak
(Selanders, 1998). Teori ini memiliki komponen baik fisik maupun psikologis.
Komponen fisik dari lingkungan mengacu pada ventilasi, hangat, ringan, nutrisi,
obat-obatan, stimulasi, ruang, suhu, dan aktivitas (Lobo, 2002; Nightingale,
1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998) dalam (Alligood,2006).
Komponen psikologis meliputi menghindari memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang penyakitnya. Terdapat pula
komponen Sosial diantaranya hubungan intrapersonal, interpersonal dan juga
ekstrapersonal
c. Keperawatan
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa. Perawat adalah
untuk membantu alam yang menyembuhkan pasien (Chinn & Kramer, 2008;
Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998). Dia
mendefinisikan berbagai jenis keperawatan sebagai keperawatan yang tepat
(Perawatan orang sakit), keperawatan umum (promosi kesehatan), dan
kebidanan keperawatan (Reed dan Zurakowski, 1996; Selanders, 1998).
Nightingale melihat keperawatan sebagai "ilmu manajemen lingkungan" (Whall,
1996). Perawat yang menggunakan akal sehat, pengamatan, dan kecerdasan
memungkinkan alam untuk efektif memperbaiki pasien (DeGraaf, Marriner
Tomey, Mossman, et al., 1994)
Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam
hidupnya, akan menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan adalah memiliki
tanggung jawab untuk kesehatan orang lain. Buku catatan Nightingale tentang
Keperawatan awalnya diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan menyediakan
pedoman wanita untuk merawat orang yang mereka cintai di rumah dan
memberikan nasihat tentang bagaimana untuk "berpikir seperti seorang perawat"
(Nightingale, 1969, hal. 4)
d. Kesehatan
Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi baik tetapi
untuk dapat menggunakan dengan baik setiap kekuatan yang kita miliki ". Dari
pernyataan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan
dan promosi kesehatan di samping merawat pasien dari sakit hingga menjadi
sehat.
2.4 Proses Keperawatan Menurut Florence Nightingale
Proses keperawatan menurut Florence yakni :
I. Pengkajian / Pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi
lingkungan (lingkungan fisik, psikis, dan sosial).
II. Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klien berhubungan dengan lingkungan antara lain :
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
2. Penyesuaian terhadap lingkungan
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan

2.5 Definisi keperawatan menurut Florence Nightingale


Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale
“Ibu dari keperawatan modern”. Meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral
untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi
kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk
menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari factor
kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran secara alami
karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan.
1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
a. Individu/manusia
Memiliki kemampuan besar untuk memperbaiki kondisinya dalam
menghadapi penyakit.
b. Keperawatan
Bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat/sakit
Fokus perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakat/lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
2. Hubungan Florence Nightingale dengan proses keperawatan
a. Pengakjian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nighitngale lebih menitiberatkan pada kondisi
lingkungan(lingkungan fisik,psikhis,social)
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang
berkaitan pada kondisi klient yang berhubungan dengan lingkungan
keseluruhan.
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya
d. Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klient yang berhungan dengan lingkungannya, misalnya
faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan, penyesuaian
terhadap lingkungan.
e. Implementasi
Upaya dasar merubah mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan
pertumbuhan fisik dan perkembangan individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang membangun landasan
teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan suatu filosofi dan
suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan keperawatan (Soemowinoto, 2008).
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model
konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan
perbaikan kondisi lingkungan. Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa
sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang
merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan
psikolo

B. Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat berusaha
untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita
merawat orang yang paling kita sayang. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang
mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa

Anda mungkin juga menyukai