Disusun oleh:
KELOMPOK 8
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “TEORI KEPERAWATAN
JEAN WATSON YAITU HUMAN CARE IS THE HEART OF NURSING”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
I. Latar Belakang ................................................................................................ 1
II. Tujuan .............................................................................................................. 1
B. TINJAUAN TEORI ................................................................................................. 2
1. PENGERTIAN..................................................................................................... 2
2. Konsep Sehat Sakit ............................................................................................ 3
3. Teori Watson....................................................................................................... 3
4. Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson ............................................... 4
5. Grand theory menurut Jean Watson ................................................................... 6
6. Paradigma Keperawatan Menurut Watson ......................................................... 8
7. Asumsi Dasar Science of Caring ........................................................................ 9
8. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring ......................................................... 10
C. PEMBAHASAN .................................................................................................... 11
D. IMPLIKASI DALAM ILMU KEPERAWATAN ...................................................... 13
E. KESIMPULAN ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15
ii
A. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk profesi pelayanan kesehatan
sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan yang bersifat biologi-psikologi-sosial-
spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu siapa pun baik yang sakit
maupun yang sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Dunia
keperawatan memang tidaklah mudah seperti yang banyak orang kira. Begitu
banyak hal yang harus dimengerti dan juga dipahami untuk bisa melaksanakan
tugas dengan baik sebagai seorang perawat. Di dalam keperawatan ada empat
konsep utama yaitu manusia, lingkungan, sehat-sakit, dan keperawatan itu
sendiri. Semua itu merupakan buah pikir pakar keperawatan yang menjadi
dasar pengembangan keilmuan keperawatan atau teori model konseptual. Dan
dari banyak pakar yang mengungkapkan hal tersebut, disini saya akan
menjelaskan teori model konseptual yang dikemukakan oleh Jean Watson,
seorang theorist keperawatan dengan model monsep teorinya yaitu Human
Caring. Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan
dengan dasar adalah
“ Human Science and Human Care “. Watson percaya bahwa fokus utama
dalam keperawatan adalah pada careative factor, yang bermula dari prespektif
humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh
karena itu, perawat perlu mengembangkan filosofi humanistik dan sistem nilai,
serta seni yang kuat.
II. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui bagaimana teori konseptual dari Jean Watson;
3. Agar dapat mengetahui apa itu 10 carative factor dan bagaimana carative
factor itu;
1
4. Supaya kita dapat mengaplikasikan teori keperawatan dari Jean Watson
dalam keperawatan.
B. TINJAUAN TEORI
1. PENGERTIAN
2
2. Konsep Sehat Sakit
Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a
whole, as a fully functional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat
sebagai kondisi yang utuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan
dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan.
Dari beberapa konsep sehat sakit di atas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip,
antara lain:
1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-
faktor yang mempengaruhi.
2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang untuk
beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik
tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada
lingkungan yang dinamis.
3. Teori Watson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang
meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan
ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan
kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu
3
kebutuhan aktualisasi diri.
4
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang menghasilkan
kepuasan pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana
mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang
untuk memilih kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah
ditentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) dari
pada curing (mengobati).
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.
Watson (1988) dan George (1990) mendefenisikan caring lebih dari sebuah
exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring
adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi
spritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri
yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan
berarti juga pertanggung jawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat
membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi
yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan
melindungi pasien sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk
sembuh.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal
ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan
harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat
senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun
kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu
terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan,
seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien
terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang
tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu
hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan
caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan
energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring
meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada
ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human
Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
5
kemanusiaan. Jean Watson, 1985 (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan
dasar manusia dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih
rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order
needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya
kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam
konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan
manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan
eliminasi, kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang
meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebuthan seksualitas; kebutuhan
psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan intrapersonal dan
interpersonal (kebutuhan aktualisasi diri).
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan,
sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan
sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan
antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut
keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah
terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan.
6
processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah perkembangan
teorinya (Watson,2004). Dimana clinical caritas process terdiri dari yaitu.
1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan
dalam konteks kesadaran terhadap caring.
2. Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mempertahankan sistem
kepercayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang
dirawat.
3. Memberikan perhatian terhadap praktik-praktik spiritual dan transpersonal diri
orang lain, melebihi ego dirinya.
4. Mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan caring yang
sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya.
5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan posotif dan negatif
sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang
yang dirawat.
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai
bangian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang
artistic.
7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui
keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang
lain.
8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun
nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki
keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,
memberikan “human care essentials“, yang memunculkan penyusuaian jiwa, raga
dan pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan
melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
10. Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang yang
dirawat.
7
lain. Pendekatan ini melihat keunikan dari kedua belah pihak, yaitu perawat dan
pasien, dan juga hubungan saling menguntungkan antara dua individu, yang
menjadi dasar dari suatu hubungan. Oleh karena itu, yang merawat dan yang di
rawat keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan, dan mungkin
mampu merasakan penderitaan pasien. Istilah transpersonal berarti pergi keluar dari
diri sendiri dan memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam
meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien. Pada akhirnya, tujuan dari
transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi,
meningkatkan dan mempertahankan martabat, kemanusiaan, kesatuan dan
keselarasan batin.
8
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran,
jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan
tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan
dan selfdetermination.
3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara
diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan
perawat.
9
3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia dikemudian.
5. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan disaat yang sama membiarkan seseorang untuk memilih tindakan
yang terbaik bagi dirinya saat itu.
6. Caring lebih ”healthogenic” daripada curing.
7. Praktik caring merupakan sentral bagi keperawatan.
10
C. PEMBAHASAN
1. What
Apa saja kebutuhan dasar ?
Jawab :
2. Who
Siapa yang menyatakan bahwa keperawatan sebagai sains tentang
human care?
Jawab :
Jean Watson
3. Where
Dimana fokus keperawatan pada teori Jean Watson?
Jawab :
fokus utama dalam keperawatan adalah pada carative factor yang bermula
dari perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan
ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistik
dan sistem nilai serta seni yang kuat. Filosofi humanistik dan sistem nilai ini
memberi fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni
dapat membantu perawat mengembangkan visi mereka serta nilai-nilai dunia
dan keterampilan berpikir kritis. Pengembangan keterampilan berpikir kritis
dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada
peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.
11
4. When
Kapan perawat berperan care giver?
Jawab :
Ketika berhadapan dengan pasien perawat berperan sebagai care giver
Watson juga berpendapat bahwa perawat mempunyai caring meliputi
komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada
ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu
dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik
5. How
Bagaimana Paradigma Keperawatan Menurut Watson ?
1. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan
pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-
care, dan selfhealing.
2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan
pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan
harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.
3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan
raga antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara
klien dan perawat.
12
D. IMPLIKASI DALAM ILMU KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan
menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi
literature.
Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik
sesuai kerangka kerja yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih
dalam pengetahuan yang terkait secara konseptual.
Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai hubungan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah.
Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variable-
variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
2. Perencanaan
Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan
bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu
pada rencana asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan
& sesuai.
3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
4. Evaluasi
13
Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil
pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan
generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin
akan terjadi untuk mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada
studi pemecahan masalah.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang telah kita bahas, dapat disipulkan bahwa Jean
Watson adalah seorang teori keperawatan ( theorist) yang menganut Human
Caring. Akhirnya kerangka ini untuk Merawat Sains dan praktek keperawatan
yang mengusulkan, secara individu dan kolektif, memberikan kontribusi untuk
pelestarian kemanusiaan dan berusaha untuk mempertahankan peduli dalam
kasus di mana itu terancam. The Carative Faktor / Caritas Proses berfungsi
sebagai struktur dan agar teoritis - landasan filosofis untuk disiplin dan profesi
keperawatan. Cita-cita moral dan faktor peduli dan proses yang diusulkan
asuh evolusi dan pendalaman manusia dan berfungsi untuk mempertahankan
kemanusiaan dan keseimbangan dalam dirinya sendiri.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul dan Hamid, Achir Yani S. 2005. Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Jean Watson. 2007. “Watson’s Theory of Human Caring and Subjective Living
Experiences: Carative Factors/Caritas Pricesses As a Disciplinary
Guide To The Professional Nursing Practice”. Diakses pada
tanggal 11 Desember 2013 dari
www.scielo.br/pdf/tce/v16n1/a16v16n1.pdf
15