Anda di halaman 1dari 15

MODUL DOPS

STASE KDP

“TEKNIK MENCUCI TANGAN”

DISUSUN OLEH :

SELVA RAHMADHAYANTI

2011102412026

PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan modul mata kuliah

KDP, dengan tepat pada waktunya. Salawat dan taslim senantiasa tercurah

kepada junjugan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat

dan pengikutnya yang senantiasa bertasbih sepanjang masa.

Modul ini berisikan tentang informasi mengenai ilmu keperawatan,

yaitu teknik mencuci tangan. Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan modul ini.

Akhir kata, ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan modul ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Samarinda, 11 Januari 2021

penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN..............................................................................................1

a. LATAR BELAKANG.........................................................................................1

b. TUJUAN.............................................................................................................3

II. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................4

III. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR...................................................7

IV. PENUTUP.........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi virus corona (Covid 19) saat ini telah melanda berbagai negara di

belahan dunia. Hingga saat ini belum ada vaksin ataupun obat yang terbukti efektif

dalam mengobati penyakit tersebut. Badan Kesehatan Dunia atau WHO serta

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika atau CDC pun

mengeluarkan imbauan mengenai hal yang harus dilakukan dalam mencegah

corona jenis baru ini. Upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan berbagai

upaya pencegahan, salah satunya adalah mencuci tangan menggunakan sabun

atau yang sering kita dengar dengan istilah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun).

Cuci tangan merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat

mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernapasan

dan flu burung, namun demikian pentingnya perilaku kesehatan cuci tangan pakai

sabun untuk mencegah penyakit-penyakit menular masih belum di pahami

masyarakat secara luas dan praktiknya pun masih belum banyak diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization

(WHO) setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare, sementara

data Departemen Kesehatan menunjukkan di antara 1000 penduduk terdapat 300

orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun (Profil Kesehatan Indonesia,

2013). Anak-anak rentan terhadap diare dan penyakit yang ditularkan melalui air.

Studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2012 tentang persepsi dan

perilaku masyarakat Indonesia terhadap kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun

(CTPS) menemukan bahwa baru 12% yang melakukan CTPS setelah buang air

1
besar, 14% sebelum makan, 9% setelah menceboki anak dan 6% sebelum

menyiapkan makanan (Kemenkes, 2012).

Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengetahuan,

sikap, motivasi, dan lingkungan (Notoatmodjo, 2010).

Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, tetapi hal ini terbukti

tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan CTPS. Menggunakan

sabun dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang harus

mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, tetapi penggunaan

sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas

saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan

kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Semua jenis virus termasuk

Covid19 bisa dapat aktif di luar tubuh manusia selama berjam-jam, bahkan

berhari-hari. Mereka bisa menyebar melalui droplets, seperti saat bersin, batuk,

atau saat pengidapnya berbicara. Desinfektan, cairan hand sanitizer, tisu basah,

gel, dan krim yang mengandung alkohol semuanya berguna untuk membunuh

virus ini, tetapi tidak seefektif sabun. Saat beraktivitas sehari-hari, akan sulit bagi

tangan untuk menghindari virus, bakteri, atau kuman.

Penyebabnya, mata tidak mampu melihat virusnya langsung, sehingga

mencuci tangan adalah langkah terbaik untuk menghindari tertular penyakit.

Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun (mandi)

biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik/ anti bakteri

sering kali dipromosikan lebih banyak pada publik. Jenis sabun pun bukan

merupakan hal yang penting, hal ini karena Covid19 adalah virus, jadi sabun

tangan antibakteri tidak memberi keunggulan tambahan dibandingkan jenis sabun

yang lain.

Mencuci dengan air saja jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memindahkan

2
virus dari permukaan kulit. Jadi, cucilah tangan dengan sabun (CTPS) karena ia

mengandung senyawa seperti lemak yang disebut amphiphiles, yang mirip dengan

lipid yang ditemukan dalam membran virus. Ketika sabun bersentuhan dengan zat

berlemak ini, sabun mengikatnya dan menyebabkannya terlepas dari virus. Ini juga

memaksa virus melepaskan diri dari kulit.

B. Tujuan

Untuk mengetahui tekhnik cuci tangan yang benar untuk mengurangi penyebaran penyakit dan
virus.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian cuci tangan

Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari

kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk

menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan

mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS), saat juga telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya

praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang saja.

Rapat Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun

Sedunia (HCTPS) yang pertama pada tanggal 15 Oktober 2008.

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang merupakan salah satu Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS), saat ini juga kurang menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah

kurangnya praktik perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara berkembang saja,

tetapi ternyata di negara maju pun kebanyakan masyarakat masih lupa untuk melakukan

perilaku cuci tangan. Pengaruh cuci tangan pakai sabun pada siswa sangat berdampak

besar bagi kehidupan sehari-hari, dimana efek mengabaikan cuci tangan pakai sabun itu

bisa menimbulkan penyakit seperti diare, infeksi mata dan demam/flu yang dapat

menyebabkan kesehatan mereka terganggu.

B. Tujuan dari mencuci tangan

1. Perlindungan diri dari berbagai macam infeksi dan penyakit

Menurut penelitian dari University of Colorado pada 102 sampel tangan manusia

di tahun 2008, rata-rata manusia membawa 4.700 bakteri dari 150 spesies berbeda

yang dapat bertahan hidup di tangan hingga 3 jam. Bagian tangan seperti sela-sela
kuku dan jari seringkali menjadi tempat pelabuhan bakteri pada tangan Anda.

Meskipun ada beberapa jenis bakteri baik untuk tubuh manusia, namun beberapa

kuman yang terbawa oleh tangan manusia cenderung berpotensi risiko kesehatan

serius bagi manusia, seperti infeksi dan penyakit. Oleh karenanya, salah satu

manfaat mencuci tangan adalah untuk melindungi diri Anda dari berbagai macam

infeksi dan penyakit berbahaya yang umumnya disebabkan oleh tangan, seperti

infeksi kulit dan mata, diare, influenza dan penyakit pernapasan serius termasuk

virus Corona.

2. Mencegah risiko penyebaran penyakit menular kepada orang lain

Kuman dan bakteri dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang yang

lain. Bakteri dapat menyebar baik melalui kontak tidak langsung (melalui benda atau

permukaan yang tersentuh) maupun kontak langsung misalnya berjabat tangan.

C. Manfaat mencuci tangan

1. Membunuh Kuman-Kuman

Menurut Kementerian Kesehatan - Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit, mencuci tangan dengan sabun mampu membersihkan

kotoran dan merontokkan kuman pada tangan. Kotoran dan kuman masih tertinggal

di tangan bila kita tidak mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

2. Lebih Efektif dari pada Hand Sanitizer

Studi di American Society for Microbiology mengungkapkan, mencuci tangan

dengan sabun dan air mengalir, lebih efektif daripada setetes gel dari hand sanitizer.

Mencuci dengan sabun akan mengeluarkan sel-sel virus dari tangan kita, dan

membilasnya dengan air akan menghilangkan virus sepenuhnya, dan langsung

membuangnya ke saluran pembuangan.


3. Mencegah Potensi Resistensi Antimikroba

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antimikroba (antimicrobial

resistance/AMR), khususnya resistensi terhadap antibiotik, terus berkembang.


BAB III
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


MENCUCI TANGAN
No Dokumen No Revisi Halaman

171/FIK.3/B/2019 02 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


PROGRAM STUDI Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
S1 KEPERAWATAN 02-09-2019
DAN PROFESI NERS
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep
NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan tindakan mencuci tangan secara benar

Tujuan khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menyebutkan pengertian mencuci tangan
2. Menjelaskan tujuan mencuci tangan
3. Menyebutkan alat-alat yang diperlukan untuk mencuci tangan
4. Mendemonstrasikan latihan mencuci tangan secara benar

Pengertian
Suatu tahapan dalam mencegah penyebaran infeksi dan mikroorganisme (RS)
1. Handwash : Kegiatan Membersihkan tangan dari kotoran maupun mikroorganiseme
dengan menggunakan sabun anti septik dan air mengalir, dilakukan 40-60 detik.
2. Handsrub : Kegiatan Membersihkan tangan dari kotoran maupun mikroorganiseme
dengan menggunakan cairan antiseptik, dilakukan 20-30 detik.

Tujuan
Mencegah dan mengurangi infeksi silang

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.


Pengkajian
1 

3 Diagnosa Keperawatan :
 …………………………………………………………
Fase pre interaksi
4 Siapkan alat :
 Sabun antiseptik
 Air mengalir
 Kertas tissue
Fase Kerja
5 Mengangkat lengan baju di atas siku

6 Membuka keran; atur kecepatan aliran

7 Membasahi tangan sampai pergelangan. Pertahankan


agar posisi tangan selalu lebih rendah dari siku agar air
dapat mengalir ke jari-jari tangan.
8
Meletakan sabun dibagian telapak tangan yang telah
basah, buat busa secukupnya

9 1) Menggerakkan menggosok dan memutar telapak


tangan
2) Menggosokkan telapak tangan diatas punggung
telapak tangan kiri, dan selanjutnya telapak tangan kiri
diatas telapak tangan kanan.
3) Telapak tangan dengan telapak tangan dan jari saling
terkait.
4) Meletakkan punggung jari dengan telapak tangan
lainnya dengan jari saling mengunci.
5) Jempol kiri digosok dengan telapak tangan dan
sebaliknya.
6) Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan
kekiri pada telapak tangan kanan dan sebaliknya.

10 Bilas tangan dengan air mengalir dari ujung tangan ke


pangkal tangan

11 Pertahankan posisi tangan menghadap ke atas sebelum


mengeringkan tangan

12 Keringkan tangan dari ujung pangkal dengan


menggunakan tissue

13 Matikan keran air dengan menggunakan tissue yang


dipakai untuk mengeringkan tangan.

14 Membuang tissue ke dalam tempat sampah

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Jika tangan tampak kotor lakukan handwash dan jika telah
melakukan handsrub lebih dari 5 kali
Fase Terminasi

Unit Terkait
1. Departemen Keterampilan dasar profesi
2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of
Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
2. Lynn, P (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed. Wolter Kluwer,
Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
3. Mosby. (2014). Mosby’s Nursing Video Skills DVD Package: Basic, intermediate and
advanced. 4th Edition. Mosby:Elsevier Inc.
4. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi Bahasa
Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Rebeiro G., Jack L., Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015).
Keperawatan Dasar:Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier (Singapore)
Pte Ltd.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Cuci tangan merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah

dapat mencegah penyebaran penyakit menular, bakteri mau virus.

B. Saran

Bagi bidang keilmuan dan bagi praktisi keperawatan serta rumah sakit

diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dengan memberikan asuhan

keperawatan secara komprehensif, dan untuk mengurangi penyebaran

penyakit khususnya kepada semua tenaga kesehatan bisa menerapkan cuci

tangan dengan benar .

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan dan Umrah. 2013. Mencuci Tangan. Jakarta: Salemba Medika

Depkes RI. (2007). Profil Kesehatan 2007. Departemen Kesehtan RI .


Departemen Kesehatan RI. (2011). Cuci Tangan Pakai Sabun
Dapat Mencegah Berbagai Penyakit. From
http://www.depkes.go.id.

Kemenkes RI. 2011. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Perilaku Sederhana yang
Berdampak luar biasa.
http://depkes.go.id/index.php/berita/pressrelease/2086-cuci-
tangan-pakai-sabun-ctps-perilaku-sederhana-yangberdampak-
luar-biasa-sanitasi-penting-karena-
turutmenyelamatkanjiwa.html.

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:


Kemenkes RI.

Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


PT Rineka Cipta.

WHO. (2009). Clean Hand Protection. Diakses 11 Febuari 2021, dari


http://www.who.int/gpsc/clean_hands_protection/en/.

WHO. (2009). WHO Guidelines On Hand Hygiene in Health Care. Diakses 11


Febuari 2021, dari

http://www.who.int/gpsc/5may/tools/who_guidelineshandhygiene
_summary.pdf.

World Health Organization. (2009). WHO Guidelines on Hand Hygiene in


Health Care: First global safety challenge: clean care is safe
care.

1
1
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai