Menurunnya
Kerusakan vena
fungsi otot
Venus ulcer
MANIFESTASI
Luka tidak beraturan
Eksudat sedikit – banyak
Piting edema
Inflamasi dan cellulitis
Granulasi pada jaringan
Nyeri minimal
Nadi perifer dapat dipalpasi
Pada pemeriksaan ABI normal
Pengisian kembali kapiler normal
Lokasinya:
Sedikit bawah betis (gaitor area)
Atas lateral dan medial mata kaki
GAMBARAN VENOUS
ULCER
1. Haemosiderin Staining
2. Lipodermatosclerosis
3. Varicose Eczema
4. Venous Oedema
5. Venous Calcification
1. Hemosiderin staining
Hemosiderin adalah hasil dari hipertensi vena, dimana ada
ekstravasasi sel darah merah ke dalam jaringan. Seiring waktu, sel-
sel darah merah dan hemoglobin berdeposit (hemosiderin)
Hemosiderin pewarnaan (hemosiderosis) adalah perubahan warna
cokelat atau berkarat dari kulit akibat dari penumpukan hemosiderin
dalam cairan interstisial.
2. Lipodermatosclerosis
Indurasi dari daerah gaiter betis akibat pengendapan fibrin progresif
dalam dermis.
Digambarkan sebagai penampilan terikat dengan atrofi, telangiectasia,
dan hiper/ hipopigmentasi
3. Varicose eczema
Perubahan kulit yang terjadi sebagai akibat dari peningkatan
tekanan vena pada kaki akibat katup vena yang tidak kompeten di
dalam atau dangkal, atau karena trombosis pada pembuluh darah
dalam menyebabkan obstruksi vena mengalir (dengan atau tanpa
kerusakan katup)
4. Venous oedema
Suatu kondisi yang biasanya terjadi pada orang tua tetapi dapat
terjadi pada semua usia.
Secara konservatif diperkirakan bahwa 5% dari populasi orang
dewasa negara maju menderita dengan masalah vena dan
pembengkakan terkait kaki.
5. Venous Calcification
Kalsifikasi atau pengapuran adalah akumulasi kalsium garam dalam
jaringan tubuh. Kalsifikasi terjadi akibat penumpukan kalsium dalam
jaringan tubuh. Kalsifikasi dapat terjadi dihampir setiap bagian tubuh,
seperti kalsium diangkut melalui aliran darah
MANAGEMENT VENOUS ULCER
PENGKAJI
AN
Riwayat penyakit vena, trombosis, kehamilan, gagal jantung
Faktor kegemukan
Usia
Venous insufisiensi sel darah merah, cairan, fibrin keluar ke
jaringan
Catat warna kulit hiperpigmentasi
hemosiderin
Dapat ditemukan; Vericosities, ankle flare, atrophie blanche lesions,
lipodermatosclerosis, venous dermatitis, ankle blowout syndrome,
mixed venous and arterial
PENGKAJI
AN
Pengukuran tekanan darah, berat, urinalisis dan
pengukuran Doppler (ABI) harus dicatat
Pemeriksaan bakteri tidak perlu kecuali ada bukti klinis
infeks seperti
Radang/ kemerahan/ selulitis
Peningkatan sakit
Eksudat purulen
Penurunan cepat ulkus
Pireksia
Adanya bau
PENGKAJI
AN
Pengukuran ABI dapat dilakukan bila:
Luka semakin memburuk
Luka tidak sepenuhnya disembuhkan oleh 12
minggu
Pasien datang dengan ulkus kambuhan
Sebelum dilakukan terafi kompresi
Peningkatan dalam ukuran ulkus
Peningkatan rasa sakit
Perubahan warna kaki dan / atau suhu terjadi
perubahan
Penilaian yang berkelanjutan (tiga bulanan)
PENATALAKS
ANAAN
1. Terapi Kompresi
ABI harus lebih besar dari 0,8
Luka luas & frekuensi mengganti
dipertimbnagkan
Pergantian tidak sering akan dapat
menghemat biaya
Dilakukan praktisi terlatih
PENATALAKS
ANAAN
2. Nyeri
Pemantauan rasa sakit
terkait dengan luka vena
Rencana pengelolaan;
terapi kompresi, latihan,
kaki elevasi dan analgesia
untuk pemenuhan
kebutuhan
PENATALAKS
ANAAN
3. Cleansing
Prinsif perawatan luka
sama
Irigasi luka;air hangat
atau normal salin
Teknik pembersihan;
bersih dan mencegah
infeksi
PENATALAKS
ANAAN
4. Debridement
Mekanis
Autolytic
Biological
Enzimatik
Medichal
PENATALAKS
ANAAN
5. Dressings and Topical Agents
• Aspek penting; terapi
kompresi
• Hydrokoloid
• Foam
• Alginat
PENATALAKS
ANAAN
Intervensi
Meningkatkan integritas kulit dan mencegah infeksi
Kaji kondisi luka
Manajemen edema
Terapi kompresi lancar aliran linfatik, reduksi tekanan
vena superfisial dan mengurangi aliran balik ke pembuluh
vena dalam
Balutan yang menjaga lembab; hydrokoloid, transfaran film
dan foam
Lukukan elevasi kaki meningkatkan sensitivitas sekeliling
luka & mengurangi nyeri
PENATALAKS
ANAAN
Intervensi
Latihan; berjalan, mengendarai sepeda, dan berenang bila
tidak ada resiko
Manajemen kulit kering
Prinsip; meningkatkan pengisian kembali ke venous,
menurunkan statis venous, stoking elastis yang sesuai dan
kondisi lingkungan luka
Arterial
Ulcer
Luka yang terjadi pada
area arterial yang
disebabkan oleh tidak
adekuatnya suplai darah
atau suatu luka iskemik
yang disebabkan oleh
insufisiensi arterial dan
adanya nyeri yang
ekstrim.
Luka arterial juga di sebut
dengan luka iskemik.
Etiologi
Fistula Faktor Resiko:
Obstruktif Usia,
Distruptif (trauma) Perokok,
Dilatasi (anurisma) Diabetes,
Obesitas,
Hipertensi,
Gaya hidup dan
Riwayat penyakit
jantung
Patogenesi
s Anatomi Fungsional
Iskemik
Nekrotik
Perlukaan
Manifesta Manifestasi
si
Nyeri meningkat ketika beraktivitas
Lukanya tidak beraturan
Terlihat mengkilat
Sekitar luka tampak purpurik
Area: bagian lateral dan medial mata kaki, jari kaki bagian
distal
Rambut pada kaki mengalami kerontokan
Pucat ketika ditinggikan
Menurunnya temperatur
Nadi tidak teraba atau teraba kecil
Adanya ganggren dan eksudat sedikit
Management Arterial
Ulcer
Pengkajia PENGKAJIAN
n
Apakah terjadi penurunan denyut nadi atau tidak teraba
sama sekali
Perubahan temperatur
Kulit tampak pucat
Lakukan pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI)
Lakukan pemeriksaan sirkulasi dengan mengangkat kaki
45 derajat
Adanya nyeri akibat iskemik
Penatalaksa
naan
Tekanan yang lemah
Debridemen; nekrosis
Membuang gangrene setelah
revascularisasi
Kontrol infeksi
Bedah vaskuler; ABI < 0.8
Penatalaksanaan
Pembedahan
Bypass grafts
Angioplaty
Amputasi
Obat-obatan
Antiplatelet
Vasodilator
Hemorrheologics
Antilipemics
Analgesik
Penatalaksanaan
Balutan Gaya Hidup
Tergantung pada wound Pendidikan pasien
bed Monitor tekanan darah,gula
Hindari penekanan pada darah, kolesterol
balutan yang kuat Mengurangi rokok
Dressing sesuai dengan
output dari luka
Luka Kronis yang
lain
Cellulitis Fistula