Kep, CWCS
Hilangnya/ kerusakan kulit
dari bawah lutut, pada kaki
yang tidak dapat sembuh
dalam waktu 6 minggu
Venous,
Arterial,
Mixed venous/
arterial,
Vasculitic,
Diabetic
Pembiayaan
Nyeri dan penderitaan
Perubahan Body image
Ketergantungan
Depresi
Isolasi
Isu sosial
Etiologi
• Peningkatan tekanan hidrostatik terjadinya
hipertensi vena vasodilatasi
• Trombus
• Kehamilan
• Postplebitis syndrom
• Gagal jantung
• Pembuluh darah yang tidak kompeten
• Kegemukan
• Regugitasi pada vena superfisial
• Kelemahan otot karena paralsis atau artritis
• Faktor lain: malnutrisi, hipoalbuminemia, immobilisasi
Kerusakan endotelial
Permeabilitas kapiler
1. Haemosiderin Staining
2. Lipodermatosclerosis
3. Varicose Eczema
4. Venous Oedema
5. Venous Calcification
1. Hemosiderin staining
Hemosiderin adalah hasil dari hipertensi vena, dimana ada
ekstravasasi sel darah merah ke dalam jaringan. Seiring waktu, sel-
sel darah merah dan hemoglobin berdeposit (hemosiderin)
Hemosiderin pewarnaan (hemosiderosis) adalah perubahan warna
cokelat atau berkarat dari kulit akibat dari penumpukan hemosiderin
dalam cairan interstisial.
2. Lipodermatosclerosis
Indurasi dari daerah gaiter betis akibat pengendapan fibrin progresif
dalam dermis.
Digambarkan sebagai penampilan terikat dengan atrofi,
telangiectasia, dan hiper/ hipopigmentasi
3. Varicose eczema
Perubahan kulit yang terjadi sebagai akibat dari peningkatan
tekanan vena pada kaki akibat katup vena yang tidak kompeten di
dalam atau dangkal, atau karena trombosis pada pembuluh darah
dalam menyebabkan obstruksi vena mengalir (dengan atau tanpa
kerusakan katup)
4. Venous oedema
Suatu kondisi yang biasanya terjadi pada orang tua tetapi dapat
terjadi pada semua usia.
Secara konservatif diperkirakan bahwa 5% dari populasi orang
dewasa negara maju menderita dengan masalah vena dan
pembengkakan terkait kaki.
5. Venous Calcification
Kalsifikasi atau pengapuran adalah akumulasi kalsium garam dalam
jaringan tubuh. Kalsifikasi terjadi akibat penumpukan kalsium dalam
jaringan tubuh. Kalsifikasi dapat terjadi dihampir setiap bagian
tubuh, seperti kalsium diangkut melalui aliran darah
Riwayat penyakit vena, trombosis, kehamilan, gagal jantung
Faktor kegemukan
Usia
Venous insufisiensi sel darah merah, cairan, fibrin keluar
ke jaringan
Catat warna kulit hiperpigmentasi
hemosiderin
Dapat ditemukan; Vericosities, ankle flare, atrophie blanche
lesions, lipodermatosclerosis, venous dermatitis, ankle blowout
syndrome, mixed venous and arterial
Pengukuran tekanan darah, berat, urinalisis dan
pengukuran Doppler (ABI) harus dicatat
Pemeriksaan bakteri tidak perlu kecuali ada bukti
klinis infeks seperti
Radang/ kemerahan/ selulitis
Peningkatan sakit
Eksudat purulen
Penurunan cepat ulkus
Pireksia
Adanya bau
Pengukuran ABI dapat dilakukan bila:
Luka semakin memburuk
Luka tidak sepenuhnya disembuhkan oleh
12 minggu
Pasien datang dengan ulkus kambuhan
Sebelum dilakukan terafi kompresi
Peningkatan dalam ukuran ulkus
Peningkatan rasa sakit
Perubahan warna kaki dan / atau suhu
terjadi perubahan
Penilaian yang berkelanjutan (tiga bulanan)
1. Terapi Kompresi
ABI harus lebih besar dari 0,8
Luka luas & frekuensi mengganti
dipertimbnagkan
Pergantian tidak sering akan dapat
menghemat biaya
Dilakukan praktisi terlatih
2. Nyeri
Pemantauan rasa sakit
terkait dengan luka vena
Rencana pengelolaan;
terapi kompresi, latihan,
kaki elevasi dan
analgesia untuk
pemenuhan kebutuhan
3. Cleansing
Prinsif perawatan luka
sama
Irigasi luka;air hangat
atau normal salin
Teknik pembersihan;
bersih dan mencegah
infeksi
4. Debridement
Mekanis
Autolytic
Biological
Enzimatik
Medichal
5. Dressings and Topical Agents
• Aspek penting; terapi
kompresi
• Hydrokoloid
• Foam
• Alginat
Intervensi
Meningkatkan integritas kulit dan mencegah infeksi
Kaji kondisi luka
Manajemen edema
Terapi kompresi lancar aliran linfatik, reduksi tekanan
vena superfisial dan mengurangi aliran balik ke pembuluh
vena dalam
Balutan yang menjaga lembab; hydrokoloid, transfaran film
dan foam
Lukukan elevasi kaki meningkatkan sensitivitas
sekeliling luka & mengurangi nyeri
Intervensi
Latihan; berjalan, mengendarai sepeda, dan berenang bila
tidak ada resiko
Manajemen kulit kering
Prinsip; meningkatkan pengisian kembali ke venous,
menurunkan statis venous, stoking elastis yang sesuai dan
kondisi lingkungan luka
Fistula Faktor Resiko:
Obstruktif Usia,
Distruptif (trauma) Perokok,
Dilatasi (anurisma) Diabetes,
Obesitas,
Hipertensi,
Gaya hidup dan
Riwayat penyakit
jantung
Anatomi Fungsional
Iskemik
Nekrotik
Perlukaan
Manifestasi
Obat-obatan
Antiplatelet
Vasodilator
Hemorrheologics
Antilipemics
Analgesik
Balutan Gaya Hidup
Tergantung pada wound Pendidikan pasien
bed Monitor tekanan darah,gula
Hindari penekanan pada darah, kolesterol
balutan yang kuat Mengurangi rokok
Dressing sesuai dengan
output dari luka
Cellulitis Fistula