Anda di halaman 1dari 40

Ns. Taharuddin, M.

Kep, CWCS
Hilangnya/ kerusakan kulit
dari bawah lutut, pada kaki
yang tidak dapat sembuh
dalam waktu 6 minggu
 Venous,
 Arterial,
 Mixed venous/
arterial,
 Vasculitic,
 Diabetic
 Pembiayaan
 Nyeri dan penderitaan
 Perubahan Body image
 Ketergantungan
 Depresi
 Isolasi
 Isu sosial
Etiologi
• Peningkatan tekanan hidrostatik terjadinya
hipertensi vena vasodilatasi
• Trombus
• Kehamilan
• Postplebitis syndrom
• Gagal jantung
• Pembuluh darah yang tidak kompeten
• Kegemukan
• Regugitasi pada vena superfisial
• Kelemahan otot karena paralsis atau artritis
• Faktor lain: malnutrisi, hipoalbuminemia, immobilisasi
Kerusakan endotelial

Permeabilitas kapiler

Menurunya aliran kapiler Kebocoran makromolukkuler (fibrinogen)

Venous hypertensi Fibrin cuffs

Gagal pompa otot di betis Gagal fibrinolitik

Kerusakan vena Menurunnya fungsi otot Venus ulcer


MANIFESTASI
 Luka tidak beraturan
 Eksudat sedikit – banyak
 Piting edema
 Inflamasi dan cellulitis
 Granulasi pada jaringan
 Nyeri minimal
 Nadi perifer dapat dipalpasi
 Pada pemeriksaan ABI normal
 Pengisian kembali kapiler normal
 Lokasinya:
 Sedikit bawah betis (gaitor area)
 Atas lateral dan medial mata kaki
GAMBARAN VENOUS ULCER

1. Haemosiderin Staining
2. Lipodermatosclerosis
3. Varicose Eczema
4. Venous Oedema
5. Venous Calcification
1. Hemosiderin staining
 Hemosiderin adalah hasil dari hipertensi vena, dimana ada
ekstravasasi sel darah merah ke dalam jaringan. Seiring waktu, sel-
sel darah merah dan hemoglobin berdeposit (hemosiderin)
 Hemosiderin pewarnaan (hemosiderosis) adalah perubahan warna
cokelat atau berkarat dari kulit akibat dari penumpukan hemosiderin
dalam cairan interstisial.
2. Lipodermatosclerosis
 Indurasi dari daerah gaiter betis akibat pengendapan fibrin progresif
dalam dermis.
 Digambarkan sebagai penampilan terikat dengan atrofi,
telangiectasia, dan hiper/ hipopigmentasi
3. Varicose eczema
 Perubahan kulit yang terjadi sebagai akibat dari peningkatan
tekanan vena pada kaki akibat katup vena yang tidak kompeten di
dalam atau dangkal, atau karena trombosis pada pembuluh darah
dalam menyebabkan obstruksi vena mengalir (dengan atau tanpa
kerusakan katup)
4. Venous oedema
 Suatu kondisi yang biasanya terjadi pada orang tua tetapi dapat
terjadi pada semua usia.
 Secara konservatif diperkirakan bahwa 5% dari populasi orang
dewasa negara maju menderita dengan masalah vena dan
pembengkakan terkait kaki.
5. Venous Calcification
 Kalsifikasi atau pengapuran adalah akumulasi kalsium garam dalam
jaringan tubuh. Kalsifikasi terjadi akibat penumpukan kalsium dalam
jaringan tubuh. Kalsifikasi dapat terjadi dihampir setiap bagian
tubuh, seperti kalsium diangkut melalui aliran darah
 Riwayat penyakit vena, trombosis, kehamilan, gagal jantung
 Faktor kegemukan
 Usia
 Venous insufisiensi sel darah merah, cairan, fibrin keluar
ke jaringan
 Catat warna kulit hiperpigmentasi
hemosiderin
 Dapat ditemukan; Vericosities, ankle flare, atrophie blanche
lesions, lipodermatosclerosis, venous dermatitis, ankle blowout
syndrome, mixed venous and arterial
 Pengukuran tekanan darah, berat, urinalisis dan
pengukuran Doppler (ABI) harus dicatat
 Pemeriksaan bakteri tidak perlu kecuali ada bukti
klinis infeks seperti
 Radang/ kemerahan/ selulitis
 Peningkatan sakit
 Eksudat purulen
 Penurunan cepat ulkus
 Pireksia
 Adanya bau
Pengukuran ABI dapat dilakukan bila:
 Luka semakin memburuk
 Luka tidak sepenuhnya disembuhkan oleh
12 minggu
 Pasien datang dengan ulkus kambuhan
 Sebelum dilakukan terafi kompresi
 Peningkatan dalam ukuran ulkus
 Peningkatan rasa sakit
 Perubahan warna kaki dan / atau suhu
terjadi perubahan
 Penilaian yang berkelanjutan (tiga bulanan)
1. Terapi Kompresi
 ABI harus lebih besar dari 0,8
 Luka luas & frekuensi mengganti
dipertimbnagkan
 Pergantian tidak sering akan dapat
menghemat biaya
 Dilakukan praktisi terlatih
2. Nyeri
 Pemantauan rasa sakit
terkait dengan luka vena
 Rencana pengelolaan;
terapi kompresi, latihan,
kaki elevasi dan
analgesia untuk
pemenuhan kebutuhan
3. Cleansing
 Prinsif perawatan luka
sama
 Irigasi luka;air hangat
atau normal salin
 Teknik pembersihan;
bersih dan mencegah
infeksi
4. Debridement
Mekanis
Autolytic
Biological
Enzimatik
Medichal
5. Dressings and Topical Agents
• Aspek penting; terapi
kompresi
• Hydrokoloid
• Foam
• Alginat
Intervensi
 Meningkatkan integritas kulit dan mencegah infeksi
 Kaji kondisi luka
 Manajemen edema
 Terapi kompresi lancar aliran linfatik, reduksi tekanan
vena superfisial dan mengurangi aliran balik ke pembuluh
vena dalam
 Balutan yang menjaga lembab; hydrokoloid, transfaran film
dan foam
 Lukukan elevasi kaki meningkatkan sensitivitas
sekeliling luka & mengurangi nyeri
Intervensi
 Latihan; berjalan, mengendarai sepeda, dan berenang bila
tidak ada resiko
 Manajemen kulit kering
 Prinsip; meningkatkan pengisian kembali ke venous,
menurunkan statis venous, stoking elastis yang sesuai dan
kondisi lingkungan luka
 Fistula Faktor Resiko:
 Obstruktif  Usia,
 Distruptif (trauma)  Perokok,
 Dilatasi (anurisma)  Diabetes,
 Obesitas,
 Hipertensi,
 Gaya hidup dan
 Riwayat penyakit
jantung
Anatomi Fungsional

Trombosis, emboli, Penyakit Rynoud


aterosklerosis

Pembentukan plag Aliran darah

Iskemik

Nekrotik

Perlukaan
Manifestasi

 Nyeri meningkat ketika beraktivitas


 Lukanya tidak beraturan
 Terlihat mengkilat
 Sekitar luka tampak purpurik
 Area: bagian lateral dan medial mata kaki, jari kaki
bagian distal
 Rambut pada kaki mengalami kerontokan
 Pucat ketika ditinggikan
 Menurunnya temperatur
 Nadi tidak teraba atau teraba kecil
 Adanya ganggren dan eksudat sedikit
PENGKAJIAN

 Apakah terjadi penurunan denyut nadi atau tidak


teraba sama sekali
 Perubahan temperatur
 Kulit tampak pucat
 Lakukan pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI)
 Lakukan pemeriksaan sirkulasi dengan mengangkat
kaki 45 derajat
 Adanya nyeri akibat iskemik
 Tekanan yang lemah
 Debridemen; nekrosis
 Membuang gangrene setelah
revascularisasi
 Kontrol infeksi
 Bedah vaskuler; ABI < 0.8
 Pembedahan
 Bypass grafts
 Angioplaty
 Amputasi

 Obat-obatan
 Antiplatelet
 Vasodilator
 Hemorrheologics
 Antilipemics
 Analgesik
 Balutan  Gaya Hidup
 Tergantung pada wound  Pendidikan pasien
bed  Monitor tekanan darah,gula
 Hindari penekanan pada darah, kolesterol
balutan yang kuat  Mengurangi rokok
 Dressing sesuai dengan
output dari luka
Cellulitis Fistula

Cycle cell resistant Dehishence


Wassalam

Anda mungkin juga menyukai