Anda di halaman 1dari 11

TELA’AH JURNAL

(THE EFFECT OF ONLINE SOLUTION-FOCUSED BRIEF THERAPY ON PARENTS


WITH HIGH LEVEL OF ANXIETY IN THE COVID 19 PANDEMIC: A RANDOMIZED
CONTROLLED STUDY)

PENGARUH TERAPI SINGKAT BERFOKUS SOLUSI ONLINE PADA ORANG TUA


DENGAN TINGKAT KECEMASAN TINGGI DI PANDEMI COVID 19: STUDI
TERKENDALI ACAK

Dosen Pembimbing Akademik : Ns. Taufik Setiawan, M.Kep

DISUSUN OLEH :
Nama : ANNISA FADHILA
NIM : 2011102412044

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2020/2021
TELA’AH JURNAL

I. DESKRIPSI UMUM
1. Judul jurnal :
- The Effect of Online Solution-Focused Brief Therapy on Parents with High
Level of Anxiety in the COVID 19 Pandemic: A Randomized Controlled
Study.
- Pengaruh Terapi Singkat Berfokus Solusi Online pada Orang Tua dengan
Tingkat Kecemasan Tinggi di Pandemi COVID 19: Studi Terkendali Acak

2. Penulis Jurnal :
- Murside Zengin, Ceyda Basogul, and Emriye Hilal Yayan

3. Nama Jurnal / Dipublikasikan Oleh:


- Posted on Authorea 1 May 2021, https://doi.org/10.22541/au.
161987516.64380949/v1

4. Penelaah/Review Jurnal :
- ANNISA FADHILA

5. Sistematika Penulisan
- Dalam jurnal ini peneliti sudah mencakup Abstract, Pengantar, Metode,
Pengukuran, Pengumpulan data, Intervensi, Hasil, Diskusi, Keterbatasan dan
Kesimpulan. Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini
ialah :
a. Font : 10 - 9
b. Spasi : 1,0
c. Format Penulisan : Times New Roman
d. Rataan : Justify
e. Column :1

6. Referensi daftar pustaka :


- Literature yang digunakan dalam penelitan menggunakan literature terbaru pada
tahun 2021 dan menggunakan literature lama pada tahun 1983, literature yang
digunakan berasal dari jurnal dan e-book yang telah di publikasi sebelumnya.
II. DESKRIPSI CONTENT :
No Komponen Jurnal Item question to help “ Telaah Jurnal “
1. PENDAHULUAN
1. Apa masalah penelitian
- Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) menyebar dengan cepat
ke seluruh dunia dan menyebabkan pandemi. Pandemi COVID
19 tidak hanya berdampak pada individu di bidang sosial,
ekonomi dan mental, tetapi juga perubahan signifikan terjadi
pada gaya hidup mereka. Dinyatakan bahwa dampak psikologis
dan sosial langsung dan tidak langsung dari pandemi COVID 19
tersebar luas dan akan berdampak buruk pada kesehatan mental
sekarang atau di masa depan.

2. Seberapa besar masalah tersebut?


- Pandemi COVID-19 membawa gangguan besar pada kehidupan
keluarga dan perubahan mendadak dalam kehidupan, kehidupan
keluarga dan rutinitas, kehidupan sosial, masalah ekonomi dan
ketakutan akan pandemi berdampak negatif pada kesejahteraan
orang tua. Selama periode ini, orang tua mengalami banyak
faktor stres seperti penutupan sekolah dan fasilitas perawatan,
sehingga anak-anak melanjutkan pendidikan di rumah, orang tua
yang tidak dapat memeluk anak-anaknya karena takut
terkontaminasi.

3. Dampak masalah jika tidak di atasi?


- Dampak masalah jika tidak diatasi maka akan terjadi masalah
mental pada orang tua dan menyebabkan masalah yang ada
menjadi lebih buruk pada saat yang sama. Selain itu, pandemi
COVID 19 diprediksi tidak hanya akan menyebabkan masalah
mental tetapi juga meningkatkan kecemasan di masa depan.
Tingkat kecemasan yang tinggi pada orang tua juga penting
dalam hal menyebabkan peningkatan kecemasan anak dan
meningkatkan risiko pengasuhan yang keras dan penganiayaan.
Efek psikososial dari pandemi dapat terjadi dalam jangka waktu
yang lama pada populasi orang tua dan anak. Untuk itu, sangat
penting untuk meminimalkan efek negatif yang mungkin dialami
dalam jangka panjang dengan menerapkan intervensi dini untuk
mengurangi tingkat kecemasan.

4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara


masalah yang ada/kenyataan dengan harapan/target?
- Dilaporkan dalam literatur bahwa terapi jangka pendek
memberikan manfaat lebih cepat dari pada psikoterapi jangka
panjang. Untuk itu, diperkirakan terapi jangka pendek akan
diterapkan dalam waktu singkat dan berdampak cepat dalam
mengurangi kecemasan orang tua selama masa pandemi.
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis
yang ditetapkan oleh peneliti
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
kecemasan orang tua dengan anak usia 3-6 tahun akibat pandemi
COVID 19 dan untuk mengetahui pengaruh Solution Focused
Brief Therapy (SFBT) yang diterapkan pada orang tua dengan
tingkat kecemasan tinggi.
- Hipotesis dari penelitian ini adalah :
a. H1 SFBT merupakan metode yang efektif dalam menurunkan
tingkat kecemasan keadaan orang tua dengan anak usia 3-6
tahun.
b. H2 SFBT merupakan metode yang efektif dalam mengurangi
tingkat kecemasan sifat orang tua dengan anak usia 3-6
tahun.
2 METODE
1. Desain penelitian 1. Desain penelitian apa yang digunakan?
- Penelitian ini menggunakan desain a randomized controlled
research design. Desain percobaan paralel digunakan
menggambarkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sebagai dua lengan. Studi ini dipandu oleh daftar periksa
CONSORT
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN:
a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan
efektifitas suatu intervensi?
- Pada penelitian ini peneliti menggunakan kelompok kontrol dan
intervensi dimana dari (n=77) dibagi untuk kelompok control
tanpa intervensi (n=40) dan kelompok intervensi SFBT (n=37).

b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?


- Iya, pada penelitian ini peneliti menjelaskan bahwa ia
menggunakan random alokasi.

c. Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana


prosedurnya, apakah dilakukan randomisasi sederhana,
blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan randomisasi?
- Peneliti menjelaskan bahwa ia menggunakan randomisasi secara
blok, dengan menggunakan alokasi terpusat dan tersembunyi.
Dengan nilai rasio yang dihasilkan dalam randomisasi yaitu 1 : 1
(intervensi / kontrol) dengan menggunakan randomisasi secara
online yaitu ‘Sealed Envelope’.

d. Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan


karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok,
apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji statistic
dengan stratifikasi atau uji multivariate?
- Pada jurnal peneliti tidak menjelaskan apakah terdapat
perbedaan karakteristik pada kedua kelompok dan peneliti tidak
menggunakan uji multivariat dalam penelitian ini.

e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran


dalam memberikan perlakuan pada responden (responden
tidak menyadari apakah sedang mendapatkan intervensi
yang diuji cobakan?
- Pada jurnal peneliti tidak menggunakan masking ataupun
penyamaran dalam memberikan perlakukan kepada responden.

f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti


melakukan blinding saat mengukur outcome? Blinding
merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak
mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan
(eksperiment atau control). Hal ini menunjukkan upaya
peneliti meningkatkan validitas informasi :
- Pada jurnal peneliti tidak menjelaskan mengenai blinding saat
mengukur outcome.

2. Populasi dan 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau?


sampel - Populasi target dalam penelitian ini adalah warga di provinsi
Bagian Tenggara Turki.
- Populasi terjangkau adalah orang tua dengan memiliki anak
yang berusi 3 - 6 tahun.

2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi


sampel?
Inklusi
- Orang tua dengan anak usia 3-6 tahun yang menghadiri pusat
penitipan anak selama periode pra pandemic
- Memiliki skor skala kecemasan pra-tes di atas 40
- Memiliki komputer dan internet di rumah
- Secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian
Eksklusi
- Orang tua yang memiliki masalah komunikasi
- Tidak memiliki komputer dan internet
- Tidak menghadiri pusat penitipan anak setidaknya satu sesi.

3. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih


sampel dari populasi target?
- Dalam jurnal peneliti menjelaskan ia menggunakan simple
random sampling dimana seluruh responden dipilih secara acak
menggnakan program di komputer.
4. Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian?
Metode atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan
jumlah sampel?
- Jumlah sampel dalam penelitian yang didapatkan melalui
hitungan G Power di dapatkan 68 responden dengan
mempertimbangkan kemungkinan hilangnya data selama proses
penelitian maka peneliti memutuskan untuk melakukan
penelitian dengan total 90 responden (orang tua) yang diakan
dibagi menjadi 2 kelompok.

3. Pengukuran atau 1. Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?


pengumpulan - Variabel Independen: Solution-Focused Brief Therapy (Terapi
data Singkat Berfokus pada Solusi Online)
- Variabel Dependen: Orang Tua dengan Tingkat Kecemasan
Tinggi di Pandemi COVID 19
2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
- Peneliti menjelaskan dalam mengumpulkan data menggunakan
formulir informasi deskriptif yang telah disiapkan oleh peneliti
sesuai dengan literatur dan Inventarisasi Kecemasan.

3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?


- Data penelitian dikumpulkan melalui formulir kuesioner The
State Anxiety Sub-Scale (STAI-S) dan Trait Anxiety Sub-Scale
(STAI-T) yang dibuat melalui program Google Forms. Pertama,
orang tua yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
diminta untuk mengisi formulir persetujuan yang dirancang
dalam Google Forms. Dalam percakapan telepon pertama
dengan orang tua yang ditugaskan untuk eksperimen dan
kelompok kontrol, informasi diberikan tentang penelitian.
Formulir dikirim ke orang tua sebagai link online dan mereka
diminta untuk mengisi formulir.

4. Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument


yang digunakan? Apakah peneliti menguji validitas dan
rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa metode yang
digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur
dan bagaimana hasilnya?
- Dalam penelitian peneliti tidak menjelaskan apakah ia menguji
Kembali kuesioner yang digunakan. Peneliti hanya menjelaskan
bahwa kuesioner ini dikembangkan oleh Spielberg et al. pada
tahun 1970 untuk mengukur sifat dan keadaan tingkat
kecemasan individu dan diadaptasi ke bahasa Turki oleh Ner dan
Le Compte (1983).

5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data?


Apakah dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau
yang melakukan pengukuran?
- Peneliti mengumpulkan data sendiri tanpa ada bantuan dari
pihak manapun, dan dalam melakukan intervensi peneliti harus
memiliki sertifikat “Solution Focused Brief Therapy”,

4. Analisis data 1. Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji hipotesis
atau menganalisis data?
- Uji statistic untuk analisis data penelitian peneliti menggunakan
MEAN untuk menguji distribusi karakteristik sosio demografi
dan UJI CHI-SQUARE untuk menguji perbedaan antar
kelompok. Normalitas parameter dengan UJI SHAPIRO-
WILK. Karena data memberikan asumsi parametrik, UJI T
BERPASANGAN digunakan untuk membandingkan rata-rata
skala antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Untuk
mengetahui pengaruh SFBT pada tingkat kecemasan keadaan
dan sifat, "model persamaan struktural" digunakan dalam
aplikasi Analisis Struktur Momen (AMOS) 23. Tingkat alfa 0,05
digunakan untuk semua uji statistik. ALPHA CRONBACH
untuk mengevaluasi konsistensi internal timbangan.

2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan


metode intention to treat atau on treatment analysis?
- On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang
mengikuti penelitian sampai selesai saja, sedangkan sampel drop
out diannggap tidak mengikuti penelitian dan tidak diikutkan
dalam analisis.

3. Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti


untuk menganalisis data?
- Program atau Software yang digunakan dalam menganalisis data
yaitu IBM SPSS Statistics 22 dan Analisis Struktur Momen
(AMOS) 23.

3 HASIL PENELITIAN
1. Alur penelitian 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan
dan data base line responden yang mengikuti penelitian sampai selesai, drop out
dan loss follow up?
- Orang tua yang dilibatkan dalam penelitian (n = 90) ditugaskan
untuk intervensi (n = 45) dan kelompok kontrol (n = 45) secara
acak menggunakan program pengacakan. Delapan orang tua dari
kelompok intervensi dan lima orang tua dari kelompok kontrol
tidak diikutsertakan dalam proses evaluasi karena berbagai
alasan (tidak menyelesaikan sesi, tidak menyelesaikan tes akhir).
Dengan demikian, total 77 orang tua dilibatkan dalam penelitian,
37 di antaranya berada di kelompok intervensi (SFBT) dan 40 di
antaranya berada di kelompok kontrol (tidak ada intervensi).
2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
- Karakteristik responden di dalam jurnal ini yaitu:
Deskriptif data dalam penelitian ini sebagai berikut: rata-rata
usia orang tua adalah 33,51 ± 6,53, 54,5% di antaranya berada
pada kelompok usia 30-39 tahun. Sebagian besar orang tua
(77,9%) adalah perempuan, lulusan perguruan tinggi (51,9%),
berpenghasilan menengah (58,4%) dan sebagian besar (90,9%)
tidak sakit. Selain itu, sekitar setengah dari orang tua (51,9%)
bekerja selama masa pandemi. Tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dalam hal karakteristik sosiodemografi
sebelum intervensi (p> 0,05).

3. Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu


(counfounding variable) dalam data base line tersebar
seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak seimbang apa
dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari
pengaruh variable perancu?
- Didalam jurnal peneliti tidak menjelaskan apakah baseline data
tersebar seimbang pada setiap kelompok.

2. Hasil penelitian 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji
hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak
terbukti (bermakna atau tidak secara statistic)? Apakah hasil
penelitian juga bermakna secara klinis?
a. Hasil penelitian
Pengaruh Solution Focused Brief Therapy (SFBT) pada skor
kecemasan orang tua yang telah diperiksa, terdapat perbedaan
yang signifikan secara statistik ditemukan antara pre-test (56,10 ±
10,14) dan post-test (43,51 ± 9,22) skor total STAI-S dari
kelompok intervensi yang program diterapkan (p = .000). Hasil
penelitian ini skor rata-rata status dan sifat kecemasan kelompok
intervensi menurun dibandingkan dengan skor rata-rata pra-
intervensi setelah program dilaksanakan.

2. Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen


kategorik apakah peneliti menjelaskan tentang nilai
kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number need
to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute
risk reduction (ARR)
- Peneliti tidak menjelaskan secara rinci tentang nilai kepentingan
klinis seperti number need to treat (NTT), relative risk reduction
(RRR) atau absolute risk reduction (ARR).

4 DISKUSI
1. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian?
Apakah peneliti membuat interpretasi yang rasional dan
ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil
penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu
penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan
rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
- Dalam mengintrprestasikan hasil penelitian yang di dapat
peneliti membuat interprestasi secara rasional yang berdasarkan
dengan hasil penelitian terdahulu yang memiliki nilai kesamaan
dengan penelitian yang sedang ia lakukan.

2. Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya


dengan penelitian-penelitian terdahulu serta teori yang ada
saat ini untuk menunjukkan adanya relevansi?
- Peneliti membandingkan hasil yang telah di dapatkan dengan
hasil penelitian terdahulu dengan hasil yang telah ia dapatkan,
salah satu contohnya ialah Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan di China (n = 2446), disebutkan bahwa partisipan
memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan sekitar 80% dari
mereka mendapat skor di atas 40 baik pada subskala STAI-S dan
STAI-T.
- Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lee et al., ditentukan
bahwa tingkat kecemasan orang tua tinggi dan kecemasan orang
tua menyebabkan peningkatan tingkat kecemasan anak. Dalam
penelitian yang dilakukan Saddik dkk., ditentukan sebagian
besar partisipan mengalami kecemasan ringan atau berat akibat
pandemi.
3. Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil
penelitiannya dengan perkembangan ilmu
keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?
- Untuk mengurangi tingkat kecemasan individu dalam pandemi
COVID 19, berbagai intervensi diterapkan dan dievaluasi
efektivitasnya. Intervensi terintegrasi berbasis internet yang
berfokus pada relaksasi, perawatan diri, dan peningkatan rasa
aman yang diterapkan pada individu yang didiagnosis dengan
COVID 19 dengan masalah psikologis ditemukan memiliki efek
menyenangkan yang signifikan pada gejala depresi dan
kecemasan ringan dan sedang. Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan, ditentukan bahwa menginformasikan melalui
teleconference efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan ibu
dengan penyakit kronis selama masa pandemi.

4. Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?


- Efek SFBT yang diterapkan pada orang tua dengan tingkat
kecemasan tinggi dalam pandemi COVID 19 dalam mengurangi
kecemasan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa SFBT yang
diterapkan pada orang tua dengan tingkat kecemasan tinggi
merupakan metode yang efektif dalam mengurangi tingkat
kecemasan orang tua. Mempertimbangkan keuntungan
penerapan SFBT dalam waktu singkat dan efeknya yang cepat,
disarankan agar SFBT diterapkan pada kelompok yang kurang
beruntung seperti anak-anak rentan (penyakit kronis) dan orang
tua mereka untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin
terjadi selama dan setelah proses pandemi. Selain itu, dianjurkan
untuk melakukan studi tindak lanjut untuk memeriksa efek
jangka panjang dari SFBT.

5. Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti?


Apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan
praktik keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas,
pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?
- Dilihat dari aspek sumber daya manusia dan aspek legal, hasil
penelitian ini tidak dapat diterapkan pada tatanan praktik
keperawatan dilihat dari salah satu syarat dalam memberikan
intervensi pemberi intervensi harus memiliki sertifikat “Solution
Focused Brief Therapy’.

6. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting


pratik klinik lainnya?
- Menurut penelaah penelitian ini bisa direplukasi pratik klinik
keperawatan di berbagai negara, tetapi perlu sedikit modifikasi
untuk menyesuaikan kebudayaan di setiap negara.
7. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan
penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan
validitas hasil penelitian?
Peneliti menjelaskan penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan.
- Pertama, hasil penelitian hanya dapat digeneralisasikan pada
populasi penelitian; namun, hasilnya tidak dapat digeneralisasi
untuk semua orang tua di Turki. Inklusi penelitian hanya
orang tua yang memiliki internet dan komputer sehingga
menjadi keterbatasan penting dari penelitian ini.
- Kedua, pandemi terus berlanjut di seluruh dunia. Tingkat
kecemasan orang tua cenderung berbeda pada awal atau akhir
pandemi. Untuk alasan ini, hasil harus diinterpretasikan
dengan latar belakang situasi di Turki pada saat penelitian
dilakukan.
- Terakhir, SFBT diterapkan sebagai 4 sesi dalam penelitian ini.
Pengaruh SFBT pada tingkat kecemasan sifat peserta dapat
diselidiki dengan meningkatkan jumlah sesi dalam studi masa
depan yang akan diterapkan untuk mengurangi kecemasan.

DAFTAR PUSTAKA

Zengin, M., Basogul, C., & Yayan, E. H. (2021). The Effect of Online Solution-
Focused Brief Therapy on Parents with High Level of Anxiety in the COVID
19 Pandemic: A Randomized Controlled Study. Authorea, 1 - 11.

Anda mungkin juga menyukai