Nama : Abdul muis

NIM : 1811102411001

1. Efek yang ditimulkan dari TPA Open dumping adalah akan mencemari

uadara terutama akan menggangu atau menyebabkan infeksi saluran napas

bagi masyarakat yang tinggal di wilayah gunung sampah, kemudia juga

karena sampah yang dibuang di TPA Gunung Sampah rata rata merupakan

sampah anorganik maka memerlukan waktu yang lama untuk diurai, sehingga

dapat mengganggu kesuburan tanah di daerah tersebut, dan jika kita lihat

kondisi TPA yang ada di Gunung Sampah di TPA tersebut sampah yang ada

di sana rata rata di bakar dan TPA tersebut berada di kawasan yang lumayan

paadat penduduk dan juga kawasan padat lalu lintas sehingga jelas sangat

mengganggu untuk masyarakat dan pengguna jalan.

Seharusnya ada upaya dari pemerintah untuk menempatkan TPA yang jauh

dari pemukiman atau mulai mengajarkan gerakan memilah sampah sebelum

dibuang ke TPA sehingga sampah yang masih bisa di daur ulang bisa

dimanfaatkan oleh masyarakat dan diberikan pelatihannya, sehingga nantinya

sampah sampah yang masuk ke TPA Gunung sampah benar benar sampah

yang bisa dengan cepat terurai dan tidak perlu dilakukan pembakaran.

2. Analisis Pencemaran yang timbul dari fasiitas umum sudah jelas yang

terbesar adalah polusi udara terutama untuk terminal,bandara, dan

pelabuhan.Selain dari polusi udara saya rasa yang akan timbul juga adalah

sampah yang menumpuk, mungkin untuk di Bandara tidak akan terlihat

sekotor di Terminal atau pelabuhan namun jika kita sadari sebenarnya jumlah

sampah yang ada di bandara mungkin bisa dikatakan lebih banyak

dibandingkan di terminal terutama di hari hari besar karena jumlah

penumpang yang juga meningkat, hal ini harusnya juga diimbangi dengan

pengolaan sampah yang baik dan juga pengelolaan limbah dengan baik

jangan sampai limbah dan sampah yang dihasilkan oleh sarana umum

tersebut mengganggu masyarakat dan pengguna jasa di fasilitas umum

3. Untuk Limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) sudah jelas ketika limbah

tersebut tidak melalui proses pengelolaan maka akan sangat berbahaya dan

bisa menyebabkan pencemaran air laut atau sungai, seperti yang banyak kita

lihat di pemberitaan perusahaan perusahaan besar yang tidak memiliki

AMDAL atau analisis dampak lingkungan mereka membuang limbah mereka

langsung ke sungai yang menyebabkan sungai menjadi rusak dan terjadi

pencemaran air, kemudian ikan ikan yang hidup di sungai tersebut juga mati

yang berdampak pada warga masyarakat sekitar yang bermata pencaharian

di sungai tersebut, Alhamdulillahnya beberapa perusahaan dan RS yang ada

di Provinsi Kalimantan Timur melakukan pengelolaan limbah dengan baik

sebelum akhirnya dibuang, seperti di beberapa RS limbah B3 dan Infeksius

terlebih dahulu di tampung di dalam tangki besar sebelum akhirnya di

netralisir dan dibuang ke sungai sehingga tidak mengganggu kelestarian

sungai dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sungai,

mengingat sungai yang ada di kalimantan timur merupakan sungai yang

cukup panjang dan melalui beberpa daerah, bisa di bayangkan ketika sungai

tersebut tercemar berapa banyak masyarakat yang dirugikan

4. Untuk Tambahan Peraturan menurut saya hanya perlu penegasannya dan

kerjasama dari semua pihak untuk menaati peraturan tersebut, seperti

batasan waktu pembuangan sampah dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi

kenyataannya banyak masyarakat yang masih melanggar, kemungkinan

diperlukannya juga keseriusan dari pihak terkait yaitu DKPP untuk juga

memperbaiki kinerjanya sehingga tidak ada lagi sampahyang diangkut di

waktu masyarakat beraktifitas di pagi hari karena sangat mengganggu, untuk

pengelolaan limbah B3 saya rasa sudah ada peraturannya PP no 101 Tahun

2014 tentang pengelolaan limbah B3 tinggal ketika ada instansi baik

perusahaan ataupun RS yang melanggar kita tinggal tindak dengan tegas

sesuai peraturan yang berlaku, tidak perlu penambahan peraturan baru,

cukup peraturan yang ada di galakan dan diterapkan serta dilakukan

kerjasama antar semua lapisan masyarakat dan instansi terkait agar semua

berjalan dengan lancar.