Anda di halaman 1dari 32

Chronic Venous Insufficiency

oleh:
Ulfa Zuryani
130611023

Pembimbing:
dr. Nurkhalis, Sp. JP(K)-FIHA

BAGIAN/SMF KARDIOLOGI & KEDOKTERAN VASKULAR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2019
Definisi

Insufisiensi Vena Kronik (Chronic Venous Insufficiency,

CVI) adalah suatu keadaan dimana darah pada pembuluh darah vena

ekstremitas bawah tidak dapat kembali ke jantung secara sempurna

akibat kerusakan katup vena sehingga terjadi aliran darah balik

(refluks).
Epidemiologi

5-30% pada
populasi dewasa
Wanita : pria = 3:1

The San Valentino Screening Project


menemukan bahwa diantara 30.000
subjek yang dinilai secara klinis dan Framingham heart study
ultrasonografi duplex, prevalensi diperkirakan bahwa insidensi tahunan
varises sebesar 7% dan CVI varises pada perempuan 2,6% dan
simptomatik 0,86%. pada pria 1,9%
Anatomi
Etiologi

Insufisiensi Insufisiensi
vena kronik vena kronik
kongenital primer
(present since (undetermined
birth) etiology)

Insufisiensi vena kronik


sekunder (associated
with post-thrombotic,
traumatic)
Faktor Resiko
 Usia (>30 th)
 Jenis Kelamin (♀)
 Family history of venous disease
 Pekerja yang berdiri terlalu lama (>6jam/Hari)
 Obesitas
 Smoking
 Inaktivitas fisik
 Lower extremity trauma
 Hereditary conditions
 Pregnancy
Patofisiologi
• Pembuluh darah vena berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh
kembali ke jantung.

• Untuk mencapai jantung, otot-otot ekstremitas bawah harus berkontraksi


untuk memeras dan memompa darah dari vena ekstremitas bawah
kembali ke arah atas (jantung) melawan efek gravitasi.

• Vena memiliki banyak katup satu arah untuk mencegah darah kembali
ke bawah (refluks).

• CVI terjadi jika katup vena mengalami kerusakan sehingga darah yang di pompa
dari ekstremitas bawah ke jantung sebagian kembali ke arah bawah dan
tertumpuk menyebabkan tekanan vena meningkat
Manifestasi Klinis

 ASYMPTOMATIC
 SUPERFICIAL VENOUS DILATATION

Telangiectasis (intradermal)

Reticular veins (subdermal)


 VARICOSE VEINS (subcutaneous)
 Leg edema
 Skin changes
Hyperpigmentation
 Skin changes
Stasis dermatitis
 Skin changes
Corona phlebectatica

a. venous cups (veins)


b. telangiectasis
c. reticular veins
d. stasis spots (capillaries)
 Lipodermatosclerosis
a form of panniculitis just above the ankles
 Venous stasis ulceration
Diagnosis

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
- Inspection dan palpation
Pemeriksaan Penunjang
• Venous Duplex Imaging
• Photoplethysmography (PPG)
• Air Plethysmography (APG)
Tata Laksana
Farmakologi

 MPFF (Micronized Purified Flavonoid Fraction)

 Dosis 1000mg/hari selama 6 minggu

 Guna untuk memperbaiki tonus pembuluh darah vena,


meningkatkan mikrosirkulasi dan aliran limfatik
sehingga mengurangi pembengkakan

 Mengurangi adesi leukosit sehingga menurunkan proses


peradangan.
Conservative Management
 LEG ELEVATION
Tindakan ini mengurangi edema dan
tekanan intraabdominal, serta sering
mengurangi gejala sementara

 EXERCISE
dapat memperkuat otot betis, sehingga
memulihkan fungsi pompa otot betis.
 Compression therapy
• Compression bandages – elastic or non-elastic with
single or multi-layers.
 Compression stockings
Tingkat tekanan stocking kompresi berdasarkan
tingkat CVI, yaitu:

 10-20 mmHg (CCL 1)  CVI ringan

 30-40 mmHg (CCL 2)  CVI sedang / pasca ablasi


safenous / pasca flebektomi

 50+ mmHg (CCL 3)  CVI berat / dengan ulkus vena


MANAGEMENT OF CVI – SKIN CARE

 Skin cleansing – wash with a mild non-soap cleanser


(e.g. Dove, Olay, Caress).
 Emollients – provides a film of oil to lubricate the
skin (e.g. Vaseline, Lubriderm, Aveeno).
 Barrier preparations – physically block chemical
irritants and moisture (e.g. Zinc oxide, Vaseline).
 Topical corticosteroids – often used to treat stasis
dermatitis.
Intervensi medis Aktif

Teknik non bedah Teknik bedah

• Skleroterapi • Stripping
• Terapi ablasi • Ligasi vena
dengan • phlebectomy
radiofrequency • cryosurgery
atau laser
endovena
komplikasi
 5-7% mengalami cedera pada nervus cutaneus.
 Terjepitnya vena dan arteri femoral
 10% Hematom dan infeksi pada luka
 Gangguan aktivitas dan bekerja sehari-hari
pencegahan
 Hindari berdiri dalam jangka waktu yang lama
 Elevasi kaki untuk mengurangi tekanan dalam
pembuluh darah di kaki
 Olahraga teratur
 Menurunkan berat badan
 Stocking kompresi untuk memusatkan tekanan pada
kaki dan membantu aliran darah
 Antibiotik apabila diperlukan untuk mencegah
infeksi kulit
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai