FEBRUARI 2016
BAGIAN RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
APENDISITIS AKUT
OLEH:
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
Judul
: Apendisitis Akut
Stambuk
: K1A2 11 072
Bagian
: Radiologi
Fakultas
: Kedokteran
Penguji
Mengetahui,
Kepala SMF Radiologi
Appendisitis Akut
Nur Rissa Maharany, Metrila Harwati
I.
Pendahuluan
Peradangan akut pada apendiks adalah penyebab tersering dari
kasus akut abdomen (nyeri abdomen yang tiba-tiba) (1,2,10,11) dan merupakan
diferensial diagnosis pada setiap pasien yang memperlihatkan nyeri akut
abdomen.(2) Appendisitis akut adalah peradangan apendiks akut yang
disebabkan oleh obstruksi lumen apendiks akibat hiperplasia limfoid,
II.
tahun. (5,9)
Etiologi dan Patofisiologi
A. Etiologi
Appendisitis pada usia muda biasanya disebabkan oleh hiperplasia
dari folikel limfatik pada apendiks yang menutupi lumen. Pada usia
tua, obstruksi biasanya merupakan hasil dari fekalit (coprolith).(1)
Obstruksi lumen dapat disebabkan oleh apendikolit, fekalit, parasit,
(mis., askaris, enterobius), tumor
(3,5,9)
karsinoid, benda asing, jaringan parut lama, mukus pada fibrosis kistik,
atau penyempitan apendiks akibat simpul dan/ atau puntiran. Selain
itu, apendiks kaya akan jaringan limfoid, dan secara teoritis hiperplasia
dapat menyebabkan gangguan lumen.(5)
B. Patofisiologi
Pada stase awal, patogenesis apendisitis menyerupai obstruksi
lumen usus.(2,3,5) Produksi mukus distal dan proliferasi bakteri
selanjutnya menyebabkan distensi apendiks(1,3,5,9), yang menyebabkan
kolapsnya vena drainase(3), serta lapisan viseral peritoneum meregang.
Nyeri pada apendisitis biasanya dimulai dari nyeri yang samar pada
regio periumbilikal disebabkan oleh serabut nyeri afferent masuk ke
serabut spinal pada level T10.(1) Ketidaknyamanan terjadi setelah 1
sampai beberapa jam dan diikuti dengan anoreksia, mual, dan muntah.
Jika lumen apendiks terus obstruksi, berubah menjadi peradangan,
pada awalnya terbatas pada mukosa apendiks, kemudian menjadi
transmural.(2)
Permukaan
lapisan
serosa
dari
apendiks
yang
stologi Apendiks . (A)Variasi letak apendiks (B)Fiksasi apendiks pada retrocaecal (C) Histologi apend
ileocaecal serta vaskularisasinya (B) Regio ileocaecal tampak lumen, serat otot, dan sfingter appen
apendiks beriringan dengan saraf simpatis pada segmen T10 dari serabut
spinal.(1)
Posisi apendiks secara anatomik menentukan tanda dan lokasi
spasme dan kekakuan otot pada saat apendiks mengalami inflamasi. Dasar
apendiks terletak pada titik di sepertiga garis oblik antara SIAS kanan dan
umbilikus (titik McBurney pada garis spinoumbilikal).(1)
V.
Diagnosis
Apendisitis
biasanya
ditegakkan
berdasarkan
diagnosis
klinis,
diagnosis
tambahan,
dan
butuh
segera
dilakukan
bawah(3-5,8)
Apendiks di panggul dapat mengiritasi otot psoas, dan apendiks
retrokolon sering menyebabkan nyeri di pinggang kanan.(5)
Demam(3-5,8)
anoreksia, mual, dan muntah(3-5,8)
konstipasi atau diare(8)
Namun terdapat variasi gejala yang substansial dalam menegakkan
B. Gambaran Radiologi
Dengan teknik
diagnostik
konvensional
(diawali
dengan
apabila
ditemukan
apendikolit.(5,9,10,14)
Gambaran
Gambar 3. Foto abdomen, a) dalam posisi tegak (erect) dan b) dalam posisi
supine. Pola gas yang abnormal dapat dilihat, karena dilatasi dari usus kecil di
hemiabdomen superior, tanpa gambaran pola obstruktif pada pasien; gambaran
ini menunjukkan ileus, yang sering terlihat pada pasien dengan apendisitis akut.
c) Close-up dari pencitraan abdomen di kuadran kanan bawah, di mana gambar
morfologi oval dapat dilihat, serta kepadatan kalsium yang sesuai dengan suatu
apendikolit (panah putih). [Diambil dari Kepustakaan 11]
2. USG
Apabila diagnosis masih tetap belum jelas, dapat dilakukan
real-time ultrasonografi dengan gradual kompresi.(5,10) Pemeriksaan
ini memiliki sensitivitas 85%, spesifisitas 92%, akurasi 78-96%,
PPV 91-94%, NPV 89-97%.(9). Tahap kompresi rendah diterapkan
dengan
transduser
fokus-dekat
ke
dinding
perut
dengan
(2,5,8)
periapendiks
(tanda
bintang)
menunjukkan
peningkatan
klinis yang tepat, gambaran ini sangat sugestif apendiks. Pada pasien berbeda, gambaran CT Scan
muskularis
propria.
Pembuluh
subserosa
mengalami
VI.
Diferensial Diagnosis
1. Mucocele Appendix
Mucocele adalah distensi dari seluruh atau sebagian dari apendiks
dengan mukus steril. Beberapa kasus disebabkan oleh kistadenoma
musinosum atau adenokarsinoma dari apendiks. Sekresi lendir yang
terus menerus menghasilkan massa yang besar (hingga 15 cm), jelas,
dan kistik di kuadran kanan bawah (Gambar. 9B). Pecahnya Mucocele
dapat mengakibatkan pseudomyxoma peritonei. Gelatinosa menyebar
ke seluruh rongga peritoneum, menyebabkan perlengketan dan ascites
mucinous.(10)
13
2. Adenitis Mesenterika
Adenitis mesenterika adalah proses inflamasi yang self-limited
atau sembuh sendiri yang mempengaruhi limfonodus pada mesenterika
di kuadran kanan bawah abdomen.(16)
Gambar 10. Foto polos abdomen posisi supine menunjukkan ileus lokal
ringan dan kesan penebalan nodul pada terminal ileum [Diambil dari
Kepustakaan 16]
14
apendisitis
akut
adalah
abdomen
berupa
dari nyeri
16
X.
Daftar Pustaka
1. Moore, KL., Dalley, AF. Clinically oriented anatomy. Lippincot
Williams & Wilkins Publisher; 2006. p.272-277
2. Mulholland, MW., Sweeney, JF. Approach to the patients with acute
abdomen. In: Yamada, T., Alpers, DH., Kaplowitz, N., Laine, L.,
Chung,
O.,
Powell,
DW.,
editors.
Yamadas
textbook
of
15. Pickhardt, PJ., Levy, AD., Rohmann, CA., Kende, AI. Primary
neoplasms of the appendix: radiology spectrum of disease with
corelation. RadioGraphics. 2003; Volume 23 Number 3. p.645-61
16. Burke, B. Mesenteric adenitis imaging. Medscape Reference: drugs,
disease,
and
procedures.
2015.
Available
http://emedicine.medscape.com/article/411043-overview
18
from: