Anda di halaman 1dari 26

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIOVASKULAR

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011


Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

PENANGGUNG JAWAB BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIOVASKULAR

Pembantu Dekan I,

Koordinator Blok 3.2

Prof.DR.dr. Hj. Eryati Darwin, PA (K) NIP. 19531109 198211 2 001

dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) NIP. 196210141989111001

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

DAFTAR ISI
Halaman Penanggung Jawab Daftar isi Daftar lampiran Pendahuluan Lingkup bahasan Metode Pembelajaran Daftar referensi Evaluasi Daftar Kuliah Pengantar Modul 1. Skenario 1 : Clubbing Modul 2. Skenario 2 : Rintihan Jantung Tn Pektoris Modul 3. Skenario 3 : Mengapa Sendiku Nyeri ? Modul 4. Skenario 4 : Derita Tn.Burgi Modul 5. Skenario 5 : Jantung Bengkak Modul 6. Skenario 6 : Dada Tn.Fibril yang Bertingkah Lampiran 1 2 2 3 5 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Tim Pengelola Blok Kardiovaskuler Lampiran 2. Daftar Nama Tutor Blok Kardiovaskuler Lampiran 3. Daftar Nama Moderator dan Narasumber Diskusi Pleno Lampiran 4. Metode Seven Jump Lampiran 5. Lembaran Evaluasi Tutorial 19 20 21 22 23

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran yang harus dikuasai mahasiswa kedokteran, mempelajari ilmu yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular dan gangguannya merupakan salah satu bagian dari kurikulum inti pendidikan kedokteran dengan sistem baru yang menggunakan metode Problem Based Learning dalam pengembangan kurikulumnya, dengan berbagai topik dan skenario yang berisi poin penting yang harus dipelajari. Penyebab maupun faktor risiko terjadinya gangguan kardiovaskular dapat bersifat kongenital, ataupun didapat, yaitu yang berkaitan dengan faktor usia, nutrisi, gaya hidup maupun disebabkan oleh faktor-faktor risiko lainnya. Seperti yang telah kita ketahui, salah satu jenis penyakit kardiovaskular seperti Penyakit Jantung Koroner, masih merupakan penyakit yang menempati posisi pertama penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Blok ini mempelajari berbagai aspek klinik yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular yang terdiri dan 6 skenario yang membahas kelainan kongenital, infeksi jantung, penyakit degeneratif, gagal jantung dan kelainan irama jantung. Kuliah pakar, tutorial, skills lab, dan praktikum merupakan metode yang digunakan untuk memahami Blok ini. Bila ditemukan satu masalah yang berhubungan dengan Blok ini, mahasiswa dapat bertanya kepada dosen pakar, agar diperoleh kompetensi yang sama. Pengetahuan dasar yang harus didalami sebelum memasuki Blok ini antara lain : 1. Anatomi - Histologi sistem kardiovaskular 2. Sistem sirkulasi darah fetus 3. Fisiologi sistem kardiovaskular Bidang ilmu yang terkait dalam blok ini adalah Anatomi-Histologi, Fisiologi, Biokimia, Kardiologi, Ilmu Penyakit Dalam, IKA, Patologi Klinik, Radiologi, Farmakologi, Gizi. Penyusunan blok ini mengacu pada 7 area kompetensi : Komunikasi efektif, Keterampilan Klinis, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Pengelolaan Masalah Kesehatan, Pengelolaan Informasi, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien. Tujuan blok ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi, gambaran klinik serta membuat diagnosis dan pengelolaan kelainan kardiovaskuler dengan pendekatan sebagai dokter keluarga. Adapun topik skills lab terkait yang dilatihkan dalam blok ini adalah : 1. Pemeriksaan Fisik Jantung 2. Pemeriksaan EKG Untuk memahami dan mencapai kompetensi yang ditargetkan dalam blok ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan hal-hal terkait gangguan kardiovaskular, terutama bagaimana mekanisme patogenesis dan patofisologi terjadinya masing-masing gangguan kardiovaskular, gambaran klinis, prinsip diagnosis, tatalaksana komprehensif meliputi usaha promotif, preventif, edukasi,kuratif maupun rehabilitatif. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu mengetahui komplikasi masing-masing kelainan sistem kardiovaskular dengan pendekatan sebagai dokter keluarga. Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) untuk digunakan sebagai acuan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan dokter di institusi pendidikan kedokteran di seluruh Indonesia diterapkan dengan menggunakan pendekatan SPICES (Student centered, Problem-Based, Integrated, Community,based, Elective, Early exposure to clinical situation, Systematic). Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011 3

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dengan demikian, terjadi perubahan metode pendidikan, dari metode pengajaran (teaching method) yang bersifat teacher-centered, menjadi metode pembelajaran (learning method) yang bersifat student-centered. Metode PBL yang menggunakan pendekatan SPICES, merupakan metode pembelajaran yang dinilai sangat bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dan belajar mandiri (self-directed learning) yang sangat penting dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian yang mengarah kepada pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Karena itu, metode PBL dianggap merupakan metode pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa pada level pendidikan dasar umum dan pendidikan dasar kedokteran yang merupakan pendidikan kedokteran terintegrasi yang dilaksanakan pada semester satu sampai semester tujuh.

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan dalam blok kardiovaskuler berdasarkan pada masalah kesehatan yang terjadi pada sistim kardiovaskuler sesuai dengan lampiran daftar penyakit pada standar kompetensi dokter. Tingkat pencapaian mahasiswa pada masing-masing penyakit ditentukan berdasarkan standar dan insidens penyakit. Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan dokter : Tingkat Kemampuan 1 Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahubagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera merujuk. Tingkat Kemampuan 2 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya Tingkat Kemampuan 3 3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat). 3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat). Tingkat Kemampuan 4 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas. No. Cardiac disorder 1 2 3 4 5 Angina pectoris Unstable angina Myocardial infarction Imminent myocardial infarction Cardiac aneurysm 1 1 1 1 1 Tingkat pencapaian 2 2 2 2 2 3A 3A 3A 3A 3A 3B 3B 3B 3B 3B 4 4 4 4 4 5

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Heart failure Cardiorespiratory arrest Mitral stenosis Mitral regurgitation Aortic stenosis Aortic regurgitation Other valvular heart disease VSD ASD Sinus tachycardia Supraventricular tachycardia Atrial fibrillation Atrial flutter Supraventricular extrasystole Ventricular extrasystole BBB Other arrhytmias Endocarditis Pericarditis Myocarditis Cardiomyopathy Aorta-arteries disorders 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Essestial hypertension Secondary hypertension Pulmonary hypertension Raynauds disease Arterial thrombosis Coarctation aorta Burgers disease Arterial embolism Atherosclerosis Subclavian steal syndrome

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3A

3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B 3B

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa 37 38 39 40 41 42 Aortic aneurysm Dissecting aneurysm Claudicatio Cardiogenic shock Septic shok Hypovolemic shock

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3A 3A 3A 3A 3A 3A 3B 3B 3B 3B 3B 3B 4 4 4 4 4 4

Veins 43 44 45 46 Varices (primer,sekunder) Obstructed venous return Deep vein thrombosis Thrombophlebitis 1 1 1 1 2 2 2 2 3A 3A 3A 3A 3B 3B 3B 3B 4 4 4 4

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran. a. Tutorial. Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan metode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam. Skills Lab. Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik Praktikum Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori. Kuliah pengantar Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar. Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya Belajar mandiri Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi. Diskusi kelompok tanpa tutor Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis

b.

c.

d.

e.

f.

g.

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

DAFTAR REFERENSI
1. Hurst's the Heart, 13th edition. Editors: O'Rourke, Poole-Wilson, Walsh. McGraw Hills Company. 2011 2. Braunwald's Heart Disease, a textbook of cardiovascular medicine, 9th ed. Editors : Bonow, Braunwald, Libby, Mann, Zipes. Elsevier. 2011 3. Opie Drugs for the Heart, 7th ed. Editor : Lionel H. Opie. Elsevier. 2010 4. Pediatric Cardiology for Practitioners, 5th ed. Editor : Myung K. Park. Mosby Elsevier. 2008 5. Essential of Bedside Cardiology, 2nd ed. Editor : Jules Constant. Humana Press. 2003 6. Moss and Adams. Heart Diseases in Infant, Children, and Adolescents. Edisi-VII, Lippincot, 2008 7. Peter Koenig dkk, Essential Pediatric Cardiology. New York, 2004 8. Myung K Park, The Pediatric Cardiology for Practitioner, St Louis, 2003 9. John F Keane. Nadas Pediatric Cardiology. Philadelphia, Saunders. 2006

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

EVALUASI
NO 1 2 3 KOMPONEN Penilaian Tutorial Ujian Skills Lab Ujian Tulis (MCQ, PAQ) BOBOT 20% 20% 60%

Ketentuan : 1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut : a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100% 2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006. Nilai Angka 85-100 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 40-49 <40 Blue print ujian tulis NO 1 2 3 4 5 6 KOMPONEN Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 PERSENTASE (%) 16.7 16.7 16.7 16.7 16.7 16.7 Nilai Mutu A AB+ B BC+ C CD E Angka Mutu 3.75 3.50 3.25 3.00 2.75 2.25 2.00 1.75 1.00 0.00 Sebutan Mutu Cemerlang Hampir cemerlang Sangat baik Baik Hampir baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup Kurang Gagal

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

10

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

NAMA-NAMA DOSEN PEMBERI KULIAH PENGANTAR BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIOVASKULAR TAHUN AJARAN 2011/2012* NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Topik Kuliah
Pengenalan Blok 3.2 Perubahan Anatomi-fisiologi sirkulasi fetus, bayi dan dewasa Pemeriksaan fisik jantung pada dewasa Pengantar PJB (Faktor risiko, etiologi dan peranan genetik pada kelainan PJB ) Penyakit Jantung bawaan sianotik Penyakit jantung bawaan non sianotik Pencitraan pada kelainan sistem kardiovaskuler secara umum Tindakan operatif pada PJB Penyakit jantung koroner dan Sindroma Koroner Akut (SKA) I Penyakit jantung koroner II (penatalaksanaan termasuk modify pola hidup ) Farmakologi obat kardiovaskuler I (obatobat pada penyakit jantung koroner dan SKA) Pemeriksaan laboratorium pada kelainan sistem kardiovaskuler Nutrisi pada penyakit jantung

Nama Dosen dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) Prof.dr.Hj.Rahmatina B.Herman, Ph.D, AIF Prof. Dr. Asnil Sahim, SpJP dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) Rozetti, Sp.Rad dr. Yuli Ismail, SpBTKV dr. M. Syukri, SpJP (K) dr. M. Syukri, SpJP (K) dr.Rahmatini, M.Kes Prof.dr.Rismawati Yaswir,Sp.PK(K)

Prof.dr.Nur Indrawati Lipoeto, M.Sc.,Ph.D, Sp.GK Rehabilitasi dan Prevensi penyakit Jantung Prof. dr. Asnil Sahim, SpJP
koroner Penyakit infeksi jantung (perikarditis, endokarditis) Demam reumatik akut Penyakit katup jantung (akibat demam rematik akut) dan penyakit katup jantung lainnya Penatalaksanaan lanjutan (tindakan operatif dan rehabilitatif) Aspek mikrobiologi bakteri penyebab infeksi pada jantung Hipertensi I Hipertensi II Penyakit jantung hipertensi Hipertensi pada anak Penyakit vaskuler sentral dan perifer (Raynaud disease, Buerger disease, deep vein trombosis, Varises dan Trombophlebitis) Tindakan Operatif pada penyakit vaskuler

dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Yerizal K, SpPD, SpJP (K) dr. Yuli Ismail, SpBTKV dr.H.A.Aziz Djamal, M.Sc,DTM&H,Sp.MK dr. Syaiful Azmi, SpPD, KGH dr. Syaiful Azmi, SpPD, KGH dr. Yerizal K, SpPD, SpJP (K) dr.Afdhal, Sp.A dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K)

25.

dr. Raflis Rustam, SpBV 11

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

Buku Panduan Mahasiswa 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Farmakologi obat kardiovaskuler II (obat antihipertensi, antiaritmia) Penyakit jantung kongestif pada dewasa Penyakit jantung kongestif pada anak Kardiomiopati Cor pulmonale Interpretasi pemeriksaan EKG pada penyakit jantung I Syok Terapi cairan pada penyakit jantung kongestif dan syok Aritmia I(Klasif, diagnosis, tatalaksana) Aritmia II Aritmia pada anak Interpretasi pemeriksaan EKG pada penyakit jantung II Temuan otopsi pada sudden cardiac death

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dr.Rahmatini, M.Kes Prof. dr. Asnil Sahim, SpJP (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) dr.Oea Khairsyaf, Sp.P (K) dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP (K) dr.Nasman Puar, Sp.An dr.Yose Wizano, Sp.An, KAKV dr. M. Syukri, SpJP (K) dr. M. Syukri, SpJP (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP (K) dr. Rika Susanti, SpF

*Jadwal Kuliah Terlampir

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

12

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL 1

SKENARIO 1 : CLUBBING

Nunik, 3 tahun putri seorang perawat dibawa ibunya ke Rumah sakit karena sering sianosis terutama apabila menangis dan habis berlari. Nunik lahir spontan, langsung menangis dengan berat 3000gr. Tidak ada penyakit serius yang dialami sebelumnya. Sambil membimbing mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani kepaniteraan klinik, dokter Wahyu menanyakan kepada mahasiswa tentang anamnesis lain yang harus ditanyakan, antara lain serangan spells, mudah letih, sering jongkok sesudah aktivitas, dll. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda failure to thrive, clubbing of finger, suara bising pansistolik pada jantung. Dari laboratorium didapatkan tanda polisitemia.Terhadap Nunik dilakukan rawat inap, pemeriksaan Rontgen foto toraks, EKG dan dikonsultasikan ke dokter spesialis anak untuk perawatan selanjutnya. Sementara itu diberikan cairan intravena dan dianjurkan untuk melakukan squatting apabila serangan spells terjadi kembali. Sambil menunggu kedatangan dokter spesialis anak, dokter dan mahasiswa mendiskusikan tentang pemeriksaan tambahan seperti echocardiography, kateterisasi. Salah satu terapinya adalah propranolol dan apabila tidak ditatalaksana dengan baik dapat menimbulkan komplikasi. Jika orangtuanya bertanya tentang penyakit Nunik, bagaimana saudara menjelaskannya ?

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

13

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL 2

SKENARIO 2 : RINTIHAN JANTUNG TN PEKTORIS

Tn Pektoris, 50 th adalah seorang pengusaha sukses di kota Padang, datang menemui Dokter keluarga karena merasa berat di dada, dimana sebelumnya ia marahmarah ke sekretaris karena terlambat memberikan undangan rapat dengan walikota. Keluhan tersebut berlangsung lebih dari 20 menit dan baru pertama kali dirasakan yang disertai dengan keringat dingin. Selama ini Tn Pektoris adalah orang yang sibuk sehingga tidak sempat berolahraga, selain itu dia juga dikenal sebagai perokok berat. Dari pemeriksaan dokter keluarga tersebut didapatkan TD 120/80mmHg, HR 110x/menit. Pada pemeriksaan EKG ditemukan tanda-tanda STEMI, kemudian oleh dokter di berikan obat anti iskemi yaitu cedocard 5mg sub lingual dan langsung dianjurkan untuk di rawat di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang. Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn Pektoris ?

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

14

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL 3

SKENARIO 3 : MENGAPA SENDIKU NYERI ?

Meli , anak perempuan 10 tahun pada pagi ini tidak mau sekolah karena merasa sakit pada sendi lutut kiri, 2 hari yang lalu dirasakan juga pada siku kanan. Ayahnya membawa Meli ke puskesmas dan diperiksa oleh dokter. Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat demam 2 minggu sebelumnya dan nyeri menelan. Meli adalah anak ke 3 dari 7 bersaudara dari keluarga kurang mampu. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 110/70, frekuensi nadi 94x/, suhu 37oC, frekuensi nafas 25x/, tidak tampak sianosis, lutut kiri bengkak dan hiperemis, tidak ditemukan nodul subkutan maupun eritema marginatum. Batas-batas jantung dalam batas normal, ditemukan bising pansistolik grade 3 terjelas di apeks kordis. Dokter menduga Meli mengalami demam rematik. Untuk mendapatkan penatalaksanaan selanjutnya dokter merujuk ke Poliklinik Anak RSUP. Di RSUP, dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penunjang lain.Menjelang hasil pemeriksaan selesai, dokter menjelaskan bahwa penyakit yang diderita Meli membutuhkan rawat inap, diberikan terapi asetil salisilat, penisilin prokain selama 10 hari dilanjutkan dengan benzatin penisilin jangka panjang sebagai terapi profilaksis. Apabila penyakit Meli tidak diterapi dengan baik dan teratur, dapat berlanjut menjadi gagal jantung. Sebagai dokter keluarga, bagaimana anda menjelaskan penyakit ini kepada ayah Meli ?

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

15

Buku Panduan Mahasiswa MODUL 4

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

SKENARIO 4 : DERITA TN.BURGI

Tn Burgi, 58 tahun, dengan BB 75 kg dan TB 156 cm, perokok berat datang ke puskesmas dengan keluhan rasa berat ditengkuk sejak 1 bulan yang lalu dan mata terasa kabur. Selain itu Tn.Burgi juga mengeluhkan nyeri pada ujung jari kaki kanan. Dari anamnesis diketahui Ibu Tn.Burgi meninggal pada usia 50 tahun karena stroke. Pada pemeriksaan, dokter mendapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 20x/menit dan pada pemeriksaan jantung apeks di RIC VI 2 jari lateral linea mid klavikula kiri, kuat angkat. Palpasi arteri dorsalis pedis kanan lebih lemah dibandingkan yang kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium : urine protein +. Dokter menjelaskan pada Tn.Burgi tentang penyakitnya, komplikasi yang mungkin terjadi dan untuk kontrol secara teratur, kemudian dokter memberikan obat Captopril dan Hidrochlortiazid. Dokter menasehati Tn.Burgi agar menurunkan berat badan dan berhenti merokok serta memberikan surat pengantar untuk konsultasi ke bagian Mata dan bagian Bedah. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn.Burgi!

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

16

Buku Panduan Mahasiswa MODUL 5

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

SKENARIO 5 : JANTUNG BENGKAK Tn.Kardi, 60 tahun, diantar ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas yang makin meningkat sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sudah dikenal hipertensi dan penyakit jantung koroner, namun kontrol tidak teratur. Dari pemeriksaan fisis dokter mendapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 104 x/menit, halus, nafas 32 x/menit dan akral dingin. Tekanan vena jugularis 5+4 cmH2O dan pada kedua basal paru terdengar ronkhi basah halus tidak nyaring. Dari pemeriksaan EKG didapatkan sinus takikardi dengan HR 100 x/menit, LVH, gelombang T terbalik di II, III, aVF dan V3 V6. Dokter segera memasang oksigen dan infus serta menganjurkan pada keluarga untuk dirujuk ke rumah sakit.Di rumah sakit pasien dirawat di CVCU, dipasang oksigen, monitor, CVP dan drip dopamin. Setelah 3 hari perawatan keadaan pasien mulai membaik dan dokter melakukan pemeriksaan echocardiografi. Dokter menasehatkan padaTn.Kardi untuk kontrol teratur dan merubah pola hidup (healthy life style). Bagaimana anada menjelaskan apa yang terjadi pada Tn.Kardi!

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

17

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL 6

SKENARIO 6 : DADA Tn.FIBRIL YANG BERTINGKAH

Seorang pasien Tn Fibril ( 47 th ) mengeluh dadanya terasa berdenyut kencang secara tiba-tiba dan tidak teratur, kadang-kadang disertai pusing. Keluhan ini sudah agak lama dirasakan namun baru kali ini yang sangat mengganggu. Sebelum dadanya berdenyut kencang Tn Fibril juga mengeluh batuk pilek sejak tiga hari terakhir ini. Oleh keluarga beliau di bawa ke IGD RS Dr. M. Djamil untuk di lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter jaga melakukan pemeriksaan dan didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi berkisar 120 x/menit, halus dan irreguler, nafas 22 x/menit. Pada pemeriksaan fisik dada ditemukan suara nafas vesikuler normal, HR 160 x/menit, irreguler dan bunyi jantung tidak bisa dinilai. Dari EKG ditemukan Atrium Fibrilasi dengan Rapid Ventricular Respons, kemungkinan menurut dokter jaga AF nya sudah Persisten. Pasien dianjurkan untuk dirawat intensif di CVCU dengan monitor EKG, dengan perawatan yang baik dan intensif dapat mencegah komplikasi. Bagaimana anda menerangkan apa yang telah terjadi pada Tn Fibril dan bagaimana penatalaksanaannya ?

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

18

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Lampiran 1 :

TIM PENGELOLA BLOK KARDIOVASKULER TAHUN AKADEMIK 2009/2010


Koordinator Sekretaris Anggota : dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) : dr. Didik Hariyanto, SpA (K) : 1. dr.Yulistini, M.Ed 2. dr.Eka Fithra Elfi 3. dr.Fika Tri Anggraini 0815 949 1342 0813 140 25511 0813 929 27387 0812 677 0340 0817 042 7021

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

19

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Lampiran 2 :

DAFTAR NAMA TUTOR BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIOVASKULAR TAHUN AKADEMIK 2011/2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Nama Tutor dr. Henny Mulyani, SpPA, M. Biomed dr. Nora Harminarti, M. Biomed dr. Yulistini, M. Med. Ed dr. Ifdelia Suryadi dr. Nelmi Silvia dr. Ida Rahman Burhan dr. Sofina Rusdan, Cert, Med, Sc dr. Izwar Wahab Dr. dr. Afriwardi, SpKO dr. Zulkarnain Edward, MS, PhD dr. Husnil Kadri, M. Kes Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, PhD, SpGK dr. Desmawati dr. Hj. Djusmaini Ismail Dr. dr. Rosfita Rasyid, M. Kes dr. Hj. Hasnar Hasyim dr. Aswiyanti Asri, SpPA, M.Si, Med dr. M. Setia Budi Zain, PA dr. Roslaili Rasyid, M. Biomed dr. Rahmatini, M. Kes dr. Edison, MPH dr. Yuniar lestari, M. Kes dr. Tofrizal, SpPA, M. Biomed dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK dr. Miftah Irrahmah dr. Hj. Gayatri Asman Prof. dr. Fadil Oenzil, PhD, SpGK dr. Susila Sastri, M. Biomed Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Tempat A1 ( Gedung A,B,C,D ) A2 ( Gedung A,B,C,D ) A3 ( Gedung A,B,C,D ) A4 ( Gedung A,B,C,D ) A5 ( Gedung A,B,C,D ) B1 ( Gedung A,B,C,D ) B2 ( Gedung A,B,C,D ) B3 ( Gedung A,B,C,D ) B4 ( Gedung A,B,C,D ) B5 ( Gedung A,B,C,D ) C1 ( Gedung A,B,C,D ) C2 ( Gedung A,B,C,D ) C3 ( Gedung A,B,C,D ) C4 ( Gedung A,B,C,D ) C5 ( Gedung A,B,C,D ) C6 ( Gedung A,B,C,D ) D1 ( Gedung A,B,C,D ) D2 ( Gedung A,B,C,D ) D3 ( Gedung A,B,C,D ) D4 ( Gedung A,B,C,D ) D5 ( Gedung A,B,C,D ) D6 ( Gedung A,B,C,D ) E1 ( Gedung E / F ) E3 ( Gedung E / F ) E4 ( Gedung E / F ) E5 ( Gedung E / F ) E6 ( Gedung E / F ) Tutorial Bagian Kimia

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

20

Buku Panduan Mahasiswa


Lampiran 3

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

DAFTAR NAMA MODERATOR DAN NARASUMBER DISKUSI PLENO BLOK 3.2 GANGGUAN KARDIOVASKULAR
MG KE 1 HARI/ TANGGAL Senin/ 17-10-11 JAM 09.00 10.50 NAMA MODERATOR dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) NAMA NARASUMBER 1. dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) 2. Prof.dr.Hj.Rahmatina B.Herman, Ph.D, AIF 3. Prof. dr. Asnil Sahim, SpJP 4. dr. Didik H, SpA (K) 5. Rozetti, Sp.Rad 6. dr. Yuli Ismail, SpBTKV 1. dr. M. Syukri, SpJP (K) 2. dr.Rahmatini, M.Kes 3. Prof.dr.Rismawati Yaswir,Sp.PK(K) 4. Prof.dr.Nur Indrawati Lipoeto, M.Sc.,Ph.D, Sp.GK 5. Prof. dr. Asnil Sahim, SpJP 1. 2. 3. 4. 5. dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Yerizal K, SpPD, SpJP (K) dr. Yuli Ismail, SpBTKV dr.H.A.Aziz Djamal, M.Sc,DTM&H,Sp.MK

Senin/ 24-10-11

09.00 10.50

dr. Didik Hariyanto, SpA (K)

Senin/ 31-10-11

09.00 10.50

dr.Yulistini, M.Ed

Senin/ 7-11-11

09.00 10.50

dr.Eka Fithra Elfi

Senin/ 14-11-11

09.00 10.50

dr.Fika Tri Anggraini

1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5.

dr. Syaiful Azmi, SpPD, KGH dr. Yerizal K, SpPD, SpJP (K) dr.Afdhal, Sp.A dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) dr. Raflis Rustam, SpBV dr.Rahmatini, M.Kes Prof. Dr. Asnil Sahim, SpJP (K) dr. Didik Hariyanto, SpA (K) dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K) dr.Oea Khairsyaf, Sp.P (K) dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP (K) 6. dr.Nasman Puar, Sp.An 7. dr.Yose Wizano, Sp.An, KAKV 1. Dr. M. Syukri, SpJP (K) 2. Dr. Didik Hariyanto, SpA (K) 3. Dr. Yerizal Karani, SpPD, SpJP (K) 4. Dr. Rika Susanti, SpF

Senin/ 21-11-11

09.00 10.50

dr. Masrul Syafri, SpPD, SpJP (K)

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

21

Buku Panduan Mahasiswa Lampiran 4 :

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)


LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti) Proses Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti. Alasan Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian bisa mengawali proses belajar. Output tertulis Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan tujuan pembelajaran (learning objectives) LANGKAH 2. Menetapkan masalah Proses Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas. Alasan Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya. Output tertulis Daftar masalah yang akan dijelaskan LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan Proses Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam konteks ini: a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan tujuan untuk saling pengertian Alasan

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

22

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam. Output tertulis Daftar hipotesis atau penjelasan LANGKAH 4. Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara Proses Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan, untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan untuk menuliskannya terlalu cepat. Alasan Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada secara aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan pembelajaran terlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu melebar dan dangkal. Output tertulis Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ide-ide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antar potongan informasi yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhatian: Dalam memori, unsur-unsur pengetahuan disusun secara skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis seperti kamus). LANGKAH 5. Menetapkan Tujuan Pembelajaran Proses Anggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk fokus, tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan pribadi. Alasan Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggota kelompok (dan tutor) untuk mensintesis diskusi sebelumnya menjadi tujuan pembelajaran yang tepat dan dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan pembelajaran, akan tetapi juga mengajak semua anggota kelompok bersama-sama menyimpulkan diskusi. Output tertulis Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan pembelajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau hipotesis spesifik. Misalnya, "penggunaan grafik cantle untuk menilai pertumbuhan anak" lebih baik

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

23

Buku Panduan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

dan lebih tepat daripada topik global pertumbuhan

LANGKAH 6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri Proses Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses. Alasan Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa Output tertulis Catatan individual mahasiswa. LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri Proses Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama, mereka mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.

Alasan Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut. Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika pemicu yang tepat terjadi di masa datang. Output tertulis Catatan individual mahasiswa.

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

24

Buku Panduan Mahasiswa Lampiran 5 :

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

LEMBARAN EVALUASI TUTORIAL


Modul : Blok : 15 Unit Studi : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Tahun : 2009/2010 Nama Tutor : Kelompok : Diskusi : Ke

Tanggal

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

NO.BP

NAMA MAHASISWA

II

UNSUR YANG DINILAI III IV TOTAL

DASAR PENILAIAN N0 I JENIS PENILAIAN Kehadiran DESKRIPSI Hadir tepat waktu Terlambat < 5 menit tanpa bersalah (3) - Tergesa-gesa (4) Terlambat 5 10 menit Terlambat 10 15 menit Terlambat >15 menit tidak boleh ikut tutorial Aktif dan Kreatif Kreatif tetapi Kurang Aktif Aktif tetapi Kurang Kreatif Pasif Menghargai sikap dan mampu ber-interaksi pada proses diskusi Tingkatan sikap dan interaksi agak kuat Tingkatan sikap dan interaksi agak lemah Tidak serius dan menghambat proses diskusi Relevansi dengan Tujuan Pembelajaran 90 100 % Relevansi dengan Tujuan Pembelajaran 70 80 % Relevansi dengan Tujuan Pembelajaran 50 60 % Diskusi diluar Tujuan Pembelajaran SKOR 5 3 4 1-2 0 9 10 78 56 0 5 3-4 12 0 5 34 12 0

II

Aktivitas Dan Kreatifitas

III

Sikap Dan Interaksi

IV

Relevansi

Keterangan : II : Aktif & Kreatif Kreatif tetapi Kurang Aktif Aktif & Kurang Kreatif Pasif III : Tingkatan sikap dan iteraksi agak kuat IV :Tingkatan sikap dan iteraksi agak Lemah

: Menanggapi informasi teman dan memberikan ide, jalan keluar/pemecahan masalah : Memiliki ide-ide bagus tapi kurang Aktif mengemukakannya : Mengkritik saja tapi tidak ada pemecahan keluar : Diam saja : Mampu berinteraksi akan tetapi sikapnyakurang menghargai Contohnya : Menyela pembicaraan teman sebelum temannya selesai : Mampu berinteraksi Akan tetapi pada proses diskusi sering menyalahkan orang lain atau diam sama sekali Padang,............................ TUTOR

(.................................................)

Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Edisi 1 Tahun 2011

25

Anda mungkin juga menyukai