ABSES PERIANAL
Oleh:
Amira Tauhida
Amira Tauhida
Konstipasi kronik
Imun system menurun
Diabetes
Inflammatory Bowel Desease
Anal seks
Kehamilan
AIDS
9 Patofisiologi
Obstruksi
anal crypt
Glandula
sekretori
tersumbat
stasis
Infeksi
abses
10 Patofisiologi
11 Gambaran Klinis
Ketidaknyamanan di daerah perianal dan
pruritus.
Nyeri perianal sering diperburuk oleh
gerakan dan tekanan perineum yang
meningkat dari duduk atau saat buang
air besar.
Abses terletak superficial : tampak
bengkak, kemerahan, dan nyeri tekan.
12 Gambaran Klinis lainnya
Berdarah atau bernanah
Konstipasi
Fatigue
13 Diagnosis Banding
Pemeriksaan Laboratorium
Belum ada pemeriksaan laboratorium khusus yang dapat dilakukan
untuk mengevaluasi pasien dengan abses perianal atau anorektal
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi jarang diperlukan pada evaluasi pasien
dengan abses perianal,namun pada pasien dengan gejala klinis abses
intersfingter atau supralevator mungkinmemerlukan pemeriksaan
konfirmasi dengan CT scan, MRI, atau ultrasonografi dubur. Namun
pemeriksaan radiologi adalah modalitas terakhir yang harus
dilakukan karena terbatasnya kegunaannya. USG juga dapat
digunakan secara intraoperatif untuk membantu mengidentifikasi
abses atau fistula dengan lokasi yang sulit.
15
15 Goodsall rule
Goodsall rule, jika external opening
berada di anterior dari transverse
line anal verge berarti traktus fistula
ke anal lurus
Tetapi jika external opening
berada di posterior transverse line,
maka traktus fistula ke anal
berbentuk melengkung
16 PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
- Terapi dengan antibiotik biasanya tidak diperlukan. Namun, pada
pasien usia tua, sistem imun yg rendah(immunosuppressed), gejala
sistemik, diabetes, dapat diberikan antibiotik empiris.
Infeksi
Abses residif
Fistula ani
Fecal Incontinence
22
22 Kesimpulan
23 Kesimpulan