Anda di halaman 1dari 66

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita

di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye Kabupaten


Aceh Utara

Pembimbing
dr. Noviana Zara, MKM
Penyaji
Habib Budiman Agung, S.Ked
130611052
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Gizi adalah suatu proses organisasi menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak di
gunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ
serta menghasilkan energi.

3
21/07/2019
PENDAHULUAN
Status gizi buruk pada balita dapat menimbulkan
pengaruh yang sangat dapat menghambat
pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan
berfikir yang pada akhirnya dapat menurunkan
produktifitas kerja. Balita hidup penderita gizi buruk
dapat mengalami penurunan kecerdasan (IQ) hingga
10 %.

Keadaan ini menunjukan bahwa pada hakikatnya gizi yang buruk


atau kurang dapat berdampak pada penurunan kualitas sumber
daya manusia.

4
21/07/2019
PENDAHULUAN
Tingkat pengetahuan orang tua tentang gizi sangat
berpengaruh terhadap perilaku dan sikap dalam
memilih makanan untuk anaknya. Keadaan gizi yang
baik akan menentukan tingginya angka presentase
status gizi secara nasional.

Ketidaktahuan tentang makanan yang mempunyai gizi baik akan


menyebabkan pemilihan makanan yang salah dan rendahnya gizi
yang tekandung dalam makanan tersebut dan akan menyebabkan
status gizi anak tersebut menjadi buruk dan kurang.
5
21/07/2019
PENDAHULUAN
Data United Nations International Children’s
Emergency Fund (UNICEF) tahun 2012
menunjukan 16 juta bayi dan balita yang mengalami
permasalahan gizi, 26% mengalami stunting, 16%
gizi kurang, 8% gizi buruk, dan 7% obesitas.
Indonesia merupakan negara yang menduduki lima
Peringkat teratas sebagai penyumbang gizi buruk
terbanyak seAsia setelah india, China, Nigeria, dan
Pakistan

Hasil Riskesdas menunjukkan adanya peningkatan prevalensi


balita gizi kurang dan buruk secara nasional, prevalensi berat-
kurang pada tahun 2013 adalah 13,9 persen, terdiri dari 5,7 persen
gizi buruk dan 13,9 persen gizi kurang. Jika dibandingkan angka
prevalensi nasional 2007 (18,4%) dan tahun 2010 (17,9%) terlihat 6
meningkat. 21/07/2019
PENDAHULUAN
Berdasarkan data laporan survei pemantauan status
gizi provinsi Aceh 2017 yang diambil dari
Pelaksanaan Survai Pemantauan Status Gizi (PSG),
terdapat 24,8% balita di Aceh yang mengalami status
gizi buruk dan kurang. Kabupaten/Kota yang paling
tinggi status gizi buruknya adalah Aceh Timur
(9,4%) dan Kota Subulussalam (9,0%).

Adapun di Aceh Utara sendiri data status gizi buruknya adalah di


angka (8,6%), dan ini termasuk 5 persentase yang tertinggi dari
seluruh kabupaten/kota di provinsi Aceh

7
21/07/2019
PENDAHULUAN
Data primer dari Puskesmas Tanah Jambo Aye
tempat penelitian ini dilaksanakan, didapatkan pada
tahun 2019 dari bulan Januari sampai bulan Maret
balita dengan gizi buruk berjumlah 2 balita, balita
dengan gizi kurang berjumlah 9 balita.

Maka dari itu peneliti tertarik ingin meneliti apakah ada


hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi balita di
wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye kabupaten Aceh
Utara.
8
21/07/2019
RUMUSAN MASALAH
Permasalahan gizi dalam pembangunan kependudukan masih
menjadi masalah yang utama dalam tatanan kependudukan dunia. Oleh
karena itu, permasalahan ini menjadi salah satu butir penting yang
menjadi kesepakatan global dalam Milleneum Development Goals
(MGDs). Setiap negara harus mampu mengurangi angka balita yang
mempunya gizi kurang dan gizi buruk sehingga akan mencapai 15%
pada tahun 2015. Gizi merupakan salah satu faktor penting untuk
menentukan kualitas sumber daya manusia.

10
21/07/2019
Balita merupakan kelompok rawan gizi. Diusia 6-24 bulan ini
pertumbuhan otak masih berlangsung cepat. Status gizi balita
merupakan gambaran dari status gizi masyarakat.
Rendahnya status gizi balita akan menjadi masalah pada
sumber daya manusia di masa mendatang. Kurangnya pengetahuan
tentang gizi akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan
menerapkan informasi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini merupakan
salah satu penyebab terjadinya gangguan gizi.

Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan
hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi anak balita.
11
21/07/2019
PERTANYAAN PENELITIAN
Pertanyaan Penelitian

Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang


gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo
Aye Kabupaten Aceh Utara?

Bagaimana gambaran status gizi balita di wilayah kerja


Puskesmas Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara?

Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan ibu


dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas
Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara?

13
The Power of PowerPoint | thepopp.com
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
Mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu dengan status gizi balita di
wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye
Kabupaten Aceh Utara

The Power of PowerPoint | thepopp.com 15


Tujuan Khusus

1 2 3

Mengetahui gambaran tingkat Mengetahui gambaran status gizi Mengetahui hubungan antara
pengetahuan ibu tentang gizi balita di wilayah kerja Puskesmas tingkat pengetahuan ibu dengan
balita di wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh status gizi balita di wilayah kerja
Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara. Puskesmas Tanah Jambo Aye
Utara. Kabupaten Aceh Utara

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti sendiri, serta
bagi masyarakat luas.
1. Bagi penulis, mengetahui permasalahan gizi balita sehingga bisa
memberikan informasi pada ibu dalam pemberian makanan pendamping
ASI sesuai umur.
2. Bagi ibu, memperoleh gambaran dan informasi mengenai makanan
sehat bagi anak balitanya.
3. Bagi petugas kesehatan, sebagai bahan masukan untuk penanganan
masalah gizi balita.
4. Bagi pemerintah daerah setempat, sebagai bahan masukan untuk
menentukan kebijakan dalam penanganan masalah gizi balita.
5. Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan masukan untuk menambah
bahan pustaka serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa
serta pembaca pada umumnya tentang gizi balita

Manfaat Penelitian 18
21/07/2019
TINJAUAN PUSTAKA
• Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga

PENGETAHUAN 20
21/07/2019
Lanjutan...

Pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan


a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya .
b. Memahami (Comprehensio)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari.

PENGETAHUAN 21
21/07/2019
Lanjutan...

d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau objek kedalam komponen-komponen.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi yaitu kemampuaan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.

PENGETAHUAN 22
21/07/2019
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya. Gizi merupakan suatu proses
organisme dalam menggunakan bahan makanan yang
dikonsumsi melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi dari organ-organ, serta menghasilkan energy.

GIZI 23
21/07/2019
Lanjutan...

Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk


melakukan fungsinya. Gizi merupakan suatu proses
organisme dalam menggunakan bahan makanan yang
dikonsumsi melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi dari organ-organ, serta menghasilkan energy.

GIZI 24
21/07/2019
• Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan:
Antropometri
Antropometri adalah hal-hal yang berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Indeks
antropometri yang umum digunakan untuk menilai status gizi
adalah BB/U (Berat Badan menurut Umur) TB/U (Tinggi
Badan menurut Umur) BB/TB (Berat Badan menurut Tinggi
Badan)

Status Gizi 25
21/07/2019
Status Gizi dengan Indikator BB/U
menurut Baku WHO NCHS
Kategori Z- Score

Status gizi lebih > +2 SD

Status gizi baik -2 SD s/d +2 SD

Status gizi kurang -3 SD s/d < -2 SD

Status gizi buruk < -3 SD

Status Gizi 26
21/07/2019
Status Gizi dengan Indikator TB/U
Menurut Baku WHO NCHS
Kategori Z- Score

Sangat Pendek < -3 SD

Pendek -3 SD s/d < -2 SD

Normal -2 SD s/d +2 SD

Tinggi > +2 SD

Status Gizi 27
21/07/2019
Status Gizi dengan Indikator BB/TB
Menurut Baku WHO NCHS
Kategori Z- Score

Sangat Kurus < -3 SD

Kurus -3 SD s/d < -2 SD

Normal -2 SD s/d +2 SD

Gemuk > +2 SD

Status Gizi 28
21/07/2019
KERANGKA KONSEPTUAL
&
HIPOTESIS PENELITIAN
KERANGKA KONSEPTUAL 30
21/07/2019
HIPOTESIS PENELITIAN
1. Hipotesis null (Ho) : tidak terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi balita di
wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye kabupaten
Aceh Utara

1. Hipotesis alternatif (Ha) : terdapat hubungan antara


tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi balita di
wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye kabupaten
Aceh Utara

The Power of PowerPoint | thepopp.com 31


METODE PENELITIAN
Jenis/rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan potong lintang
(cross sectional).

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tanah Jambo Aye kabupaten Aceh Utara

Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 33


• Populasi penelitian • Sampel penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang
yang mempunyai balita di wilayah kerja mempunyai balita yang datang ke Poli KIA
Puskesmas Tanah Jambo Aye kabupaten Aceh (Kesehatan Ibu dan Anak) Puskesmas Tanah
Utara. Jambo Aye pada bulan Mei 2019 serta
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

Teknik pengambilan
Besar sampel penelitian sampel

Besar sampel penelitian adalah ibu yang Sampel akan dipilih dengan menggunakan
mempunyai balita yang datang ke Poli KIA teknik non probability sampling dengan cara
(Kesehatan Ibu dan Anak) Puskesmas Tanah Total Sampling.
Jambo Aye pada bulan Mei 2019 sebanyak 32
responden.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 34


• Kriteria inklusi • Kriteria eksklusi
1.Seluruh ibu yang mempunyai balita yang 1. Ibu yang mempunyai balita yang
datang ke Poli KIA Puskesmas Tanah Jambo berpindah domisili.
Aye kabupaten Aceh Utara yang bersedia 2. Ibu yang mempunyai balita dengan
menjadi responden penyakit bawaan seperti (Hidrosepalus,
kelainan kongenital di saluran
2.Seluruh ibu yang mempunyai balita yang pencernaan, dan penyakit bawaan
bersedia menjadi responden lainnya).

SAMPEL PENELITIAN
The Power of PowerPoint | thepopp.com 35
Variabel Bebas (independen) Variabel Terikat (dependen)

Variabel bebas Variabel terikat dalam


penelitian ini adalah penelitian ini adalah
tingkat pengetahuan ibu status gizi balita

VARIABEL PENELITIAN
The Power of PowerPoint | thepopp.com 36
DEFINISI OPERASIONAL 37
21/07/2019
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data
primer berdasarkan hasil identifikasi dari ibu yang
mempunyai balita melalui wawancara dengan daftar
pertanyaan yang tercantum pada kuesioner serta pengukuran
tinggi berat badan yang dilakukan peneliti secara langsung
pada balita.

Teknik Pengumpulan Data 38


21/07/2019
Instrument penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 3 jenis,
yaitu informed consent, kuesioner, dan timbangan badan digital.
1.Informed consent
2. Kuesioner
Pengumpulan data mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu
dengan status gizi balita dilakukan dengan pengisian kuesioner
yang telah divalidasi penelitian sebelumnya. Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden tentang hal-hal yang diketahui.
3. Timbangan badan
Timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan sampel
adalah timbangan badan digital merk GEA Medical® dengan
ketelitian 0,1 kg.

Teknik Pengumpulan Data 39


21/07/2019
KUESIONER 40
21/07/2019
Memperkenalkan diri dan meminta kesediaan
kepada responden untuk dilakukan pengukuran
1 berat badan pada anak respondeN

Menjelaskan cara serta tujuan


2 pengukuran berat badan balita pada
responden

Menempatkan timbangan pada


3
bidang yang datar

Sebelum naik ke atas timbangan, balita yang


akan ditimbang dikondisikan agar mengenakan
4 pakaian dan aksesoris seminimal mungkin

Balita naik ke atas timbangan dengan


5 posisi tubuh berdiri lurus dan
pandangan menghadap ke depan.

Prosedur penilaian dilakukan sebanyak 3


Pengukuran 6
kali kemudian diambil rata-rata dari 2
kali pengukuran yang paling mendekati

berat badan
41
Metode Pengolahan Data
Data yang terkumpul masih merupakan data mentah yang harus diorganisasi agar dapat disajikan, dianalisis dan ditarik
kesimpulan.
Data diolah melalui beberapa tahap sebagai berikut:

01 02 03 04
• Editing Coding Entri Data Cleaning
• Editing adalah proses Coding adalah memberi kode pada Entri data adalah Cleaning adalah
pemeriksaan kembali jawaban responden terhadap
kuesioner yang diberikan. Hal ini proses memasukkan pembersihan data, yaitu
berkas kuesioner yang proses pengecekan
bertujuan untuk menyederhanakan data yang sudah
diberikan kepada data hasil penelitian sehingga kembali data yang telah di
responden. memudahkan pengolahan data. berbentuk kode ke
entri. Setelah
Pengkodean dilakukan dengan cara
merubah data berbentuk kalimat
dalam program atau pembersihan data selesai,
kedalam data angka atau bilangan. software komputer. dilanjutkan dengan proses
analisis data

The Power of PowerPoint | thepopp.com 42


Data yang terkumpul masih merupakan data mentah yang harus diorganisasi agar
dapat disajikan, dianalisis dan ditarik kesimpulan. Data diolah melalui beberapa
tahap sebagai berikut:

• Analisis univariat • Analisis bivariat


Analisis data dilakukan secara univariat Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua
untuk mendeskripsikan karakteristik variabel yang diduga berhubungan atau
responden berdasarkan usia, pendidikan, berkorelasi. Hasil dari analisis bivariat
pekerjaan, tingkat pengetahuan, umur jenis dalam penelitian ini adalah ada atau tidaknya
kelamin balita, dan status gizi balita yang hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan
disajikan dalam bentuk tabel distribusi status gizi balita pada sampel. Jenis uji yang
frekuensi untuk mengetahui proporsi digunakan adalah uji chi square. Bila tidak
masing-masing variabel. memenuhi syarat uji chi square maka akan
digunakan uji Fisher Exact

METODE ANALISIS DATA


The Power of PowerPoint | thepopp.com 43
HASIL PENELITIAN
Karakteristik responden berdasarkan usia ibu

Karakteristik n Persentase (%)


Usia (tahun)
20-25 10 31,25
26-30 13 40,63
31-35 7 21,88
>35 2 6,24
Total 32 100%

HASIL PENELITIAN 45
21/07/2019
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu

Karakteristik n Persentase (%)


Pendidikan
SD 5 15,62

SMP 8 25,1
SLTA 15 46,88
Perguruan Tinggi 4 12,4

Total 32 100%

HASIL PENELITIAN 46
21/07/2019
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan ibu
Karakteristik n Persentase (%)

Tinggi 19 59,4

Sedang 9 28,1
Rendah 4 12,5
Total 32 100%

HASIL PENELITIAN 47
21/07/2019
Karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin balita
Karakteristik Perempua Persenta Laki- Persentase
n (n) se (%) laki (%)
(n)

Usia (bulan)
12-23 6 18,75 4 12,5

24-35 4 12,5 3 9,38


36-47 5 15,62 1 3,13
48-59 4 12,5 5 15,62
Total 19 59,37 13 40,63

HASIL PENELITIAN 48
21/07/2019
Karakteristik responden berdasarkan status gizi balita

Karakteristik n Persentase (%)

Lebih 1 3,1

Baik 28 87,5
Kurang 3 9,4
Buruk - -

Total 32 100%

HASIL PENELITIAN 49
21/07/2019
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi balita di

wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara

Status Gizi
Tingkat Total 𝑷 𝒗𝒂𝒍𝒖𝒆
Kurang Buruk
Pengeta Lebih Baik
huan
n % N % n % n % n %
Tinggi 1 3,1 18 56,3 - - - - 19 59,4
Sedang - - 8 25,0 1 3,1 - - 9 28,1 0,036
2 6,3 - -
Rendah - - 2 6,3 4 12,5

Total 32 100,0

HASIL PENELITIAN 50
21/07/2019
PEMBAHASAN
Karakteristik responden berdasarkan usia ibu

Berdasarkan hasil yang didapat dari Menurut pendapat Soekanto (2010),


wawancara dengan responden, diperoleh bahwa umur mempengaruhi
umur responden 20-25 tahun sebanyak 10 pengetahuan seseorang. Semakin
orang (31,25 %), usia26-30 tahun sebanyak
dewasa usia maka tingkat kemampuan
13 orang (40,63%), usi 31-35 tahun sebanyak
7 orang, dan usia >35 tahun sebanyak 2 dan kematangan dalam berpikir dan
orang. menerima informasi lebih baik
dibandingkan dengan umur yang masih
muda atau belum dewasa

PEMBAHASAN
The Power of PowerPoint | thepopp.com 52
Karakteristik responden
berdasarkan Tingkat
pendidikan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Faktor yang mempengaruhi pengetahuan selain umur
responden, tingkat pendidikan responden paling menurut Soekanto (2010) adalah tingkat pendidikan. Semakin
banyak adalah SMA sebanyak 15 responden tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik cara pandang
(46,88%) dan untuk tingkat pendidikan tertinggi terhadap diri dan lingkungannya. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka makin mudah menerima
adalah perguruan tinggi ada 4 responden
informasi dan semakin banyak pula pengetahuan yang
(12,4%). dimilikinya

The Power of PowerPoint | thepopp.com 53


Berdasarkan hasil yang didapat dari saat wawancara dengan responden, dapat
diketahui bahwa dari 32 sampel ibu balita yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi
ada 44 sampel dengan persentase sebesar 59,38%, sedangkan yang memiliki
tingkat pengetahuan sedang ada 9 sampel dengan persentase sebesar 28,13%, dan
yang memiliki tingkat pengetahuan rendah ada 4 sampel dengan persentase
sebesar 12,49%.

• Karakteristik responden
berdasarkan pengetahuan
Lanjutan...

Karakteristik responden
berdasarkan pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang berhubungan
setelah orang melakukan penginderaan terhadap dengan masalah kesehatan akan mempengaruhi terjadinya
objek. Untuk mendapatkan pengetahuan diperlukan gangguan kesehatan pada kelompok tertentu. Kurangnya
proses belajar, dengan belajar akan dapat terjadi pengetahuan tentang gizi akan mengakibatkan berkurangnya
perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku kemampuan untuk menerapkan informasi dalam kehidupan
tersebut bisa mengarah yang lebih baik jika individu seharihari yang merupakan salah satu penyebab terjadinya
tersebut menganggap bahwa itu bermanfaat, tetapi gangguan gizi
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku
yang lebih buruk jika individu menganggap objek yang
dipelajari tidak sesuai dengan keyakinannya

The Power of PowerPoint | thepopp.com 55


Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hampir dari seluruh
sampel balita memiliki status gizi yang baik yakni sebanyak 28 sampel
dengan persentase sebsear 87,49%, sedangkan balita dengan status gizi
kurang ada 3 sampel dengan persentase 9,38%, balita dengan status gizi
lebih 1 sampel dengan persentase 3,13%, dan tidak ditemukan balita dengan
gizi buruk.

• Karakteristik responden
berdasarkan status gizi
balita
Karakteristik responden berdasarkan
status gizi balita

Status gizi dapat diartikan sebagai suatu keadaan tubuh manusia akibat dari konsumsi
suatu makanan dan penggunaan zat-zat gizi dari makanan tersebut yang dibedakan
antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih. Di Wilayah kerja Puskesmas Tanah
Jambo Aye kabupaten Aceh Utara masih dijumpai adanya masalah gizi seperti gizi
kurang dan gizi lebih, namun pada beberapa bulan sebelumnya juga pernah ada
didapatkan kasus gizi buruk. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh faktor langsung
yaitu asupan makanan ataupun penyakit infeksi yang mungkin dialami oleh balita
tersebut.
Karakteristik responden berdasarkan
status gizi balita

Faktor tidak langsung pun juga mungkin dapat mempengaruhi status gizi dari balita antara lain seperti
• tingkat pengetahuan yang kurang sehingga berkurang pula penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari
• usia penyapihan terlalu dini, pemberian makanan terlalu dini,
• besar keluarga yang terlalu banyak yang mengakibatkan berkurangnya asupan makanan yang
dikonsumsi masing-masing anggota keluarga
• BBLR
• pelayanan kesehatan yang kurang memadai atau masyarakat yang kurang bisa memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
• pola asuh anak yang salah serta kesehatan lingkungan yang sangat kurang
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
dengan status gizi balita

Hasil Penelitian :
• ibu yang tingkat pengetahuannya tinggi dan status gizi pada balitanya baik sebanyak 18 responden (59,4%),
• ibu yang tingkat pengetahuannya sedang dan status gizi pada balitanya baik sebanyak 8 responden (25,0%)
• ibu yang tingkat pengetahuannya rendah dan status gizi pada balitanya Baik sebanyak 2 responden (6,3%).
• Ibu yang memiliki balita dengan gizi kurang ada pada ibu dengan tingkat pengetahuan sedang dan rendah yaitu
masing-masingnya sebanyak 1 balita dan 2 balita dengan presentasenya masing-masing 3,1 % dan 6,3%.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, setelah dilakukan analisa data menggunakan SPSS dnegan uji Chi Square dengan
nilai p value sebesar 0,036 (p <0,05) menunjukan bahwa adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan
status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara.
Lanjutan...

Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu


dengan status gizi balita

• Hasil hasil penelitian ini sesuai dengan Kurniawati (2012), didapatkan nilai p=0,001
terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi
balita di Kelurahan Baledono Kecamatan Purworejo.
• Sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudi (2008), dimana nilai p adalah
0,026 maka terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi anak usia
6-24 bulan di Kecamatan Medan Area.
Lanjutan...

Hubungan antara tingkat pengetahuan


ibu dengan status gizi balita
Menurut Yudi (2008) perhatian orang tua terhadap gizi balita akan membuat orang tua lebih mengerti
akan pemenuhan gizi yang seimbang untuk balita. Pengetahuan orang tua akan gizi balita dapat berubah
sewaktu-waktu tergantung dengan apa yang mempengaruhi, seperti pengatahuan yang didapat dari bidan
desa, kader posyandu, dokter, maupun hal hal informatif seperti media sosial yang dapat mempengaruhi
pengetahuan itu sendiri, khususnya orang tua.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 61


Lanjutan...

Hubungan antara tingkat pengetahuan


ibu dengan status gizi balita
Menurut Ernawati (2016) mengatakan bahwa status gizi mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptakan
generasi yang bermutu dimasa yang akan datang. Status gizi berhubungan dengan kecerdasan anak, pembentukan
kecerdasan pada usia dini tergantung pada asupan gizi yang diterima. Gizi kurang atau buruk pada masa bayi dan
anak-anak terutama pada umur kurang dari 5 tahun dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan jasmani dan
kecerdasan anak.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 62


KESIMPULAN
KESIMPULAN

Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang gizi


balita di wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo
Aye Kabupaten Aceh Utara umumnya tinggi, yaitu
rata-rata sebesar 59,38%.
Gambaran status gizi balita di wilayah kerja
Puskesmas Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh
Utara umumnya dengan gizi baik, yaitu rata-rata
sebesar 87,49%.

Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan


ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja
Puskesmas Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh
Utara.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 64


SARAN

Bagi Ibu Yang Memiliki Balita Bagi Petugas Kesehatan Bagi Peneliti Lain
Setempat
Ibu dapat meningkatkan Petugas kesehatan diharapkan Perlu diadakan penelitian lebih lanjut
pengetahuan gizi, yang meliputi : dapat meningkatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang
bahan makanan, cara pengolahan gizi masyarakat melalui mempengaruhi status gizi balita
dengan cakupan lebih meluas
makanan, sampai pada cara penyuluhan-penyuluhan pada saat mengingat bahwa penelitian ini baru
penyajian makanan baik melalui kegiatan PKK, posyandu, dll. membahas mengenai salah satu faktor
buku, media massa, penyuluhan, yang mempengaruhi status gizi balita
dll. yakni pengetahuan gizi. 65
Thank You
• 01-07-2019 FK UNIMAL
Lhokseumawe

• Habib Budiman Agung • @habibba11

• habibba11@yahoo.com • +6281 12 6462 7651

Anda mungkin juga menyukai

  • OPTIMALKAN ASN
    OPTIMALKAN ASN
    Dokumen98 halaman
    OPTIMALKAN ASN
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Fishbone
    Fishbone
    Dokumen1 halaman
    Fishbone
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen4 halaman
    JUDUL
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Judul Thesis
    Judul Thesis
    Dokumen83 halaman
    Judul Thesis
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Agenda Iii Latsar Cpns Tahun 2023 Tugas Individu 2
    Agenda Iii Latsar Cpns Tahun 2023 Tugas Individu 2
    Dokumen21 halaman
    Agenda Iii Latsar Cpns Tahun 2023 Tugas Individu 2
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Uraian Tugas Dinas Siang
    Uraian Tugas Dinas Siang
    Dokumen1 halaman
    Uraian Tugas Dinas Siang
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Spo Rawat Gabung
    Spo Rawat Gabung
    Dokumen4 halaman
    Spo Rawat Gabung
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • MANAJEMEN ASN
    MANAJEMEN ASN
    Dokumen4 halaman
    MANAJEMEN ASN
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Uraian Tugas Dinas Pagi
    Uraian Tugas Dinas Pagi
    Dokumen4 halaman
    Uraian Tugas Dinas Pagi
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Materi Tugas Individu Agenda III
    Materi Tugas Individu Agenda III
    Dokumen4 halaman
    Materi Tugas Individu Agenda III
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 8
    Bab 8
    Dokumen2 halaman
    Bab 8
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • 115 235 1 SM PDF
    115 235 1 SM PDF
    Dokumen7 halaman
    115 235 1 SM PDF
    Afif Kunaifi
    Belum ada peringkat
  • Proses Pengambilan Keputusan
    Proses Pengambilan Keputusan
    Dokumen5 halaman
    Proses Pengambilan Keputusan
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Proses Pengambilan Keputusan
    Proses Pengambilan Keputusan
    Dokumen5 halaman
    Proses Pengambilan Keputusan
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Aspergillosis
    Aspergillosis
    Dokumen17 halaman
    Aspergillosis
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Slide CVI
    Slide CVI
    Dokumen32 halaman
    Slide CVI
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen6 halaman
    Bab 6
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Master Data Penelitian
    Lampiran Master Data Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Lampiran Master Data Penelitian
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen8 halaman
    Bab 5
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran KUESIONER
    Lampiran KUESIONER
    Dokumen4 halaman
    Lampiran KUESIONER
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Trauma Mata
    Trauma Mata
    Dokumen17 halaman
    Trauma Mata
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen6 halaman
    Bab 1
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • 11 - Dapus
    11 - Dapus
    Dokumen4 halaman
    11 - Dapus
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • 10-Bab 5
    10-Bab 5
    Dokumen3 halaman
    10-Bab 5
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Skabiess
    Skabiess
    Dokumen37 halaman
    Skabiess
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen8 halaman
    Bab 5
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat