Anda di halaman 1dari 6

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian

6.1.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ibu

Berdasarkan hasil yang didapat dari wawancara dengan responden,

diperoleh umur responden 20-25 tahun sebanyak 10 orang (31,25 %), usia26-30

tahun sebanyak 13 orang (40,63%), usi 31-35 tahun sebanyak 7 orang, dan usia

>35 tahun sebanyak 2 orang.

Menurut pendapat Soekanto (2010), bahwa umur mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Semakin dewasa usia maka tingkat kemampuan dan

kematangan dalam berpikir dan menerima informasi lebih baik dibandingkan

dengan umur yang masih muda atau belum dewasa.20

6.1.2 Karakteristik responden berdasarkan Tingkat pendidikan

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, tingkat pendidikan

responden paling banyak adalah SMA sebanyak 15 responden (46,88%) dan

untuk tingkat pendidikan tertinggi adalah perguruan tinggi ada 4 responden

(12,4%). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan selain umur menurut Soekanto

(2010) adalah tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan

semakin baik cara pandang terhadap diri dan lingkungannya. Semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi dan

semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.20

45
46

6.1.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan

Berdasarkan hasil yang didapat dari saat wawancara dengan responden,

dapat diketahui bahwa dari 32 sampel ibu balita yang memiliki tingkat

pengetahuan tinggi ada 44 sampel dengan persentase sebesar 59,38%, sedangkan

yang memiliki tingkat pengetahuan sedang ada 9 sampel dengan persentase

sebesar 28,13%, dan yang memiliki tingkat pengetahuan rendah ada 4 sampel

dengan persentase sebesar 12,49%.

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Untuk mendapatkan pengetahuan diperlukan proses

belajar, dengan belajar akan dapat terjadi perubahan tingkah laku. Perubahan

tingkah laku tersebut bisa mengarah yang lebih baik jika individu tersebut

menganggap bahwa itu bermanfaat, tetapi juga ada kemungkinan mengarah

kepada tingkah laku yang lebih buruk jika individu menganggap objek yang

dipelajari tidak sesuai dengan keyakinannya.20

Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang berhubungan dengan

masalah kesehatan akan mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan pada

kelompok tertentu. Kurangnya pengetahuan tentang gizi akan mengakibatkan

berkurangnya kemampuan untuk menerapkan informasi dalam kehidupan

seharihari yang merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan gizi.20

6.1.4 Karakteristik responden berdasarkan status gizi balita

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hampir dari seluruh

sampel balita memiliki status gizi yang baik yakni sebanyak 28 sampel dengan
47

persentase sebsear 87,49%, sedangkan balita dengan status gizi kurang ada 3

sampel dengan persentase 9,38%, balita dengan status gizi lebih 1 sampel dengan

persentase 3,13%, dan tidak ditemukan balita dengan gizi buruk.

Status gizi dapat diartikan sebagai suatu keadaan tubuh manusia akibat

dari konsumsi suatu makanan dan penggunaan zat-zat gizi dari makanan tersebut

yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih11. Di Wilayah

kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye kabupaten Aceh Utara masih dijumpai adanya

masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi lebih, namun pada beberapa bulan

sebelumnya juga pernah ada didapatkan kasus gizi buruk. Hal tersebut mungkin

disebabkan oleh faktor langsung yaitu asupan makanan ataupun penyakit infeksi

yang mungkin dialami oleh balita tersebut. Akan tetapi faktor tidak langsung pun

juga mungkin dapat mempengaruhi status gizi dari balita antara lain seperti

tingkat pengetahuan yang kurang sehingga berkurang pula penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari, usia penyapihan terlalu dini, pemberian makanan terlalu

dini, besar keluarga yang terlalu banyak yang mengakibatkan berkurangnya

asupan makanan yang dikonsumsi masing-masing anggota keluarga sehingga

kandungan gizinya pun juga tidak mencukupi kebutuhan dari masing-masing

individu, BBLR, pelayanan kesehatan yang kurang memadai atau masyarakat

yang kurang bisa memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, pola asuh

anak yang salah serta kesehatan lingkungan yang sangat kurang padahal pada usia

ini, balita biasanya sudah mulai main di tanah, lingkungan yang kotor sehingga

memungkinkan untuk terjadi infeksi.10


48

Kurang energi protein tidak saja disebabkan oleh ketidakcukupan

ketersediaan pangan atau zat-zat gizi tertentu tetapi juga dipengaruhi kemiskinan,

sanitasi lingkungan yang kurang baik, sosial ekonomi dan ketidaktahuan ibu

terhadap gizi.10

6.1.5 Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi balita

Bedasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa ibu yang tingkat

pengetahuannya tinggi dan status gizi pada balitanya Baik sebanyak 18 responden

(59,4%), ibu yang tingkat pengetahuannya sedang dan status gizi pada balitanya

baik sebanyak 8 responden (25,0%), dan ibu yang tingkat pengetahuannya rendah

dan status gizi pada balitanya Baik sebanyak 2 responden (6,3%). Ibu yang

memiliki balita dengan gizi kurang ada pada ibu dengan tingkat pengetahuan

sedang dan rendah yaitu masing-masingnya sebanyak 1 balita dan 2 balita dengan

presentasenya masing-masing 3,1 % dan 6,3%.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, setelah dilakukan analisa data

menggunakan SPSS dnegan uji Chi Square dengan nilai p value sebesar 0,036 (p

<0,05) menunjukan bahwa adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Tanah Jambo Aye

Kabupaten Aceh Utara. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian dari Kurniawati

(2012), didapatkan nilai p=0,001 terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan

ibu tentang gizi dengan status gizi balita di Kelurahan Baledono Kecamatan

Purworejo. Selain itu, sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudi

(2008), dimana nilai p adalah 0,026 maka terdapat hubungan antara pengetahuan

ibu dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di Kecamatan Medan Area.21,22
49

Pengetahuan (knowledge) adalah suatu hal yang berasal dari pancaindra

dan pengalaman yang telah diproses oleh akal budi dan timbul secara sepontan.

Sedangkan untuk sifat dari pengetahuan itu sendiri terdiri dari tiga hal, yaitu

spontan, intuitif, dan subjektif. Selain itu pengetahuan juga bersifat benar karena

sesuai dengan realitas yang ada (Suryana, 2015), menurut Surjaweni (2014)

pengetahuan merupakan suatu landasan berfikir manusia dalam melakukan suatu

hal yang berkaitan dengan pencarian jawaban atas pertanyaan yang ada, seperti

berkaitan dengan status gizi anak atau balita.21,22

Menurut Yudi (2008) perhatian orang tua terhadap gizi balita akan

membuat orang tua lebih mengerti akan pemenuhan gizi yang seimbang untuk

balita. Pengetahuan orang tua akan gizi balita dapat berubah sewaktu-waktu

tergantung dengan apa yang mempengaruhi, seperti pengatahuan yang didapat

dari bidan desa, kader posyandu, dokter, maupun halhal informatif seperti media

sosial yang dapat mempengaruhi pengetahuan itu sendiri, khususnya orang

tua.21,22

Menurut Ernawati (2016) mengatakan bahwa status gizi mempunyai peran

yang sangat besar dalam menciptakan generasi yang bermutu dimasa yang akan

datang. Status gizi berhubungan dengan kecerdasan anak, pembentukan

kecerdasan pada usia dini tergantung pada asupan gizi yang diterima. Gizi kurang

atau buruk pada masa bayi dan anak-anak terutama pada umur kurang dari 5 tahun

dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan anak.

Status gizi yang baik merupakan syarat utama terwujudnya sumber daya manusia

yang berkualitas, khususnya terhadap balita. Balita yang mengalami gangguan


50

atau kekurangan gizi pada usia dini akan mengganggu tumbuh kembang,

menyebabkan kesakitan dan kematian. Gangguan gizi pada umumnya disebabkan

oleh kurangnya asupan gizi, infeksi dan yang paling penting adalah kurangnya

perhatian orang tua.15

Anda mungkin juga menyukai

  • OPTIMALKAN ASN
    OPTIMALKAN ASN
    Dokumen98 halaman
    OPTIMALKAN ASN
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Fishbone
    Fishbone
    Dokumen1 halaman
    Fishbone
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen4 halaman
    JUDUL
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Judul Thesis
    Judul Thesis
    Dokumen83 halaman
    Judul Thesis
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Agenda Iii Latsar Cpns Tahun 2023 Tugas Individu 2
    Agenda Iii Latsar Cpns Tahun 2023 Tugas Individu 2
    Dokumen21 halaman
    Agenda Iii Latsar Cpns Tahun 2023 Tugas Individu 2
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Uraian Tugas Dinas Siang
    Uraian Tugas Dinas Siang
    Dokumen1 halaman
    Uraian Tugas Dinas Siang
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Spo Rawat Gabung
    Spo Rawat Gabung
    Dokumen4 halaman
    Spo Rawat Gabung
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • MANAJEMEN ASN
    MANAJEMEN ASN
    Dokumen4 halaman
    MANAJEMEN ASN
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Uraian Tugas Dinas Pagi
    Uraian Tugas Dinas Pagi
    Dokumen4 halaman
    Uraian Tugas Dinas Pagi
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Materi Tugas Individu Agenda III
    Materi Tugas Individu Agenda III
    Dokumen4 halaman
    Materi Tugas Individu Agenda III
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 8
    Bab 8
    Dokumen2 halaman
    Bab 8
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • 115 235 1 SM PDF
    115 235 1 SM PDF
    Dokumen7 halaman
    115 235 1 SM PDF
    Afif Kunaifi
    Belum ada peringkat
  • Proses Pengambilan Keputusan
    Proses Pengambilan Keputusan
    Dokumen5 halaman
    Proses Pengambilan Keputusan
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Proses Pengambilan Keputusan
    Proses Pengambilan Keputusan
    Dokumen5 halaman
    Proses Pengambilan Keputusan
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Aspergillosis
    Aspergillosis
    Dokumen17 halaman
    Aspergillosis
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Slide CVI
    Slide CVI
    Dokumen32 halaman
    Slide CVI
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran KUESIONER
    Lampiran KUESIONER
    Dokumen4 halaman
    Lampiran KUESIONER
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Master Data Penelitian
    Lampiran Master Data Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Lampiran Master Data Penelitian
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Slide
    Slide
    Dokumen66 halaman
    Slide
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen8 halaman
    Bab 5
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Trauma Mata
    Trauma Mata
    Dokumen17 halaman
    Trauma Mata
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen6 halaman
    Bab 1
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • 11 - Dapus
    11 - Dapus
    Dokumen4 halaman
    11 - Dapus
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • 10-Bab 5
    10-Bab 5
    Dokumen3 halaman
    10-Bab 5
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Skabiess
    Skabiess
    Dokumen37 halaman
    Skabiess
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen8 halaman
    Bab 5
    Nisaul Mardhiah
    Belum ada peringkat