Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU-1

AGENDA III LATSAR CPNS TAHUN 2023

Nama Peserta : dr. Nisaul Mardhiah Amri


NIP : 199601032022032020
No.Daft.Hadir/ Kelp : 8/ 4
Latsar CPNS Angkt : 52 Gol : III/b
Tempat Latsar : BPSDMD Prov. Jawa Tengah
Jabatan/ Instansi : Ahli Pertama – Dokter/ UPT Puskesmas Sulang

LEARNING JOURNAL
MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN

a. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,berperadapan
modern,demokratis,makmur,adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang
Dasar Tahun 1945.
Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa
Indonesia
Berdasarkan Pasal 6 UU No.5 tahun 2014 tentang ASN, pegawai ASN
diangkat sebagai pegawai tetap oleh pejabat pembina kepegawaian dan memiliki
NIP, sedangkan pegawai PPPK diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja
oleh pejabat pembinan kepegawaian sesuai kebutuhan. Sedangkan, Pasal 10 UU
No.5 tahun 2014 tentang ASN menyebutkan fungsi ASN sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayanan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa

Pasal 11 UU No.5 tahun 2014 tentang ASN menyebutkan tugas ASN sebagai
berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik
b. Memberikan pelayanan publik
c. Mempererat persatuan dan kesatuan

Pasal 12 UU No.5 tahun 2014 tentang ASN menyebutkan peran ASN yaitu
sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan.
Kode etik dan perilaku ASN terdapat dalam Pasal 5 UU No.5 tahun 2014 tentang
ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur,bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan dan etika pemerintah
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan norma, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
Gambar 1. Struktur Jabatan ASN

Sistem manajemen kinerja PNS terdapat 4 tahapan utama,sebagai berikut:


a. Perencanaan kinerja
b. Penilaian kinerja
c. Pelaksanaan, pemantauan dan pembinaan kinerja
d. Tindak lanjut

b. SMART ASN
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital
dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif
(Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang
memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat,melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh
tanggung jawab.
Kerangka kurikulum literasi digital terdiri dari:
a. Digital skill
Merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi
digital dalam kehidupan sehari-hari
b. Digital safety
Merupakan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
c. Digital culture
Merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
d. Digital ethics
Merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata Kelola etika digital.

Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital :


1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia. Bukan hanya jumlah dan aksesnya yang bertambah, durasi
penggunaannya pun meningkat drastic.
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke
media digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan,
menyediakan kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku
masyarakat dalam segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga
berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi
COVID-19 yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai
semakin tinggi, sehingga memunculkan berbagai isu dan gesekan. Semua ini
tak lepas dari situasi ketika semua orang berkumpul di media guna
melaksanakan segala aktivitasnya, tanpa batas.

Anda mungkin juga menyukai