Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN DASAR CPNS

ANGKATAN : XXV NAMA MATA PELATIHAN : SMART ASN NOMOR DAFTAR

HADIR : 3
NAMA PESERTA : ADI SYAHPUTRA, ST

LEARNING JURNAL I
LEMBAGA PENYELENGGARA :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumatera Utara

A. POKOK PIKIRAN
Dalam pidato Presiden Negara Republik Indonesia tanggal 14 Juli 2019, Bapak Joko Widodo
mengutarakan Visi Indonesia yang kedua, "Pembangunan Sumber Daya Manusia" menjadi salah satu
Visi utama.

Tanggal 4 Agustus 2020, Presiden Negara Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo menekankan 5
hal yang perlu menjadi perhatian dalam menangani "Transformasi Digital" yaitu :
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktus digital
2. Roadmap transformasi digital di sektor - sektor strategis
3. Percepatan integrasi Pusat Data Nasional
4. Persiapan kebutuhan Sumber Daya Manusia talenta digital
5. Regulasi, Skema Pendanaan dan pembiayaan transformasi digital

Menteri Kominfo, Dalam siaran Pers Siberkreasi sebagai pemenang WSIS 2020 tanggal 8
September 2020 menyampaikan
"Pentingnya peningkatan literasi digital masyarakat"

Dimana literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di
Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan Gawai.

LITERASI DIGITAL
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan
proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020;
Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang
bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital
dengan penuh tanggung jawab.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital
(digital skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis
menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital
safety).
PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN DASAR CPNS

ANGKATAN : XXV NAMA MATA PELATIHAN : SMART ASN NOMOR DAFTAR

HADIR : 3
NAMA PESERTA : ADI SYAHPUTRA, ST

LEARNING JURNAL I
LEMBAGA PENYELENGGARA :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumatera Utara

A. POKOK PIKIRAN
Implementasi Literasi Digital

Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital
ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

1. Digital Skill :
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak
TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
2. Digital Culture :
Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam keseharian dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
3. Digital Ethics :
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari
4. Digital Safety :
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari.
PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN DASAR CPNS

ANGKATAN : XXV NAMA MATA PELATIHAN : SMART ASN NOMOR DAFTAR

HADIR : 3
NAMA PESERTA : ADI SYAHPUTRA, ST

LEARNING JURNAL I
LEMBAGA PENYELENGGARA :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumatera Utara
A. POKOK PIKIRAN
contoh kasus, peristiwa pada modul pembelajaran Smart ASN :

Video I
Oknum ASN Berkaraoke di Ruang/Fasilitas Negara

Permasalahan yang terjadi :


Oknum ASN telah menyalahi cara bermedia sosial yang baik dan benar. Harusnya sang perekam
dilarang untuk menyebarkannya karena jika tesebar akan menimbulkan kegaduhan seperti yang
sedang terjadi. Seharusnya seorang ASN lebih beretika dan bijak ketika sedang bermedia sosial dan
dalam meneruskan suatu postingan, dan akan lebih baik lagi jika seorang ASN menginfokan berita-
berita baik terkini dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa

Video 2
ASN bermain HP Saat Jam kerja, dan ASN mangkir kerja
Permasalahan yang terjadi :
Oknum ASN telah menyalahi cara bermedia sosial yang baik dan benar. Harusnya sang pegawai
tetap mengutamakan pelayanan disaat sedang ramai ramainya dan bukannya bermain HP disaat jam
kerja/pelayanan. Seharusnya seorang ASN lebih beretika dan bijak dalam melakukan pekerjaanya
dan dalam kehidupan sehariharinya

B. PENERAPAN
Penerapan yang dapat dilakukan berdasarkan contoh kasus berikut :

Video I
1. Agar lebih bijaksana, teliti dan berhati - hati dalam penyebaran informasi,
2. Pergunakanlah barang/aset milik negara dengan baik,bijak, efektif dan efisien.

Video 2
1. Tingkatkan rasa tolong menolong sesama rekan kerja (Kompeten) untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat (Berorientasi Pelayanan).
PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN DASAR CPNS

NAMA MATA PELATIHAN : MANAJEMEN

ANGKATAN : XXV
ASN NOMOR DAFTAR

HADIR : 3
NAMA PESERTA : ADI SYAHPUTRA, ST

LEARNING JURNAL II
LEMBAGA PENYELENGGARA :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumatera Utara

A. POKOK PIKIRAN
Landasan Filosofi ASN, ASN harus memiliki :
1. Integritas,
2. Profesional,
3. Netral dan Bebas dari Intervensi Politik, Bersih dari Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,
4. Mampu Menyelenggarakan Pelayanan Publik Bagi Masyarakat,
5. Mampu menjalankan peran sebagai Unsur perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
Pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang Profesional, memiliki Nilai Dasar, Etika

Profesi, bebas dari Intervensi politik, Bersih dari praktik Korupsim kolusi dan Nepotisme.
(Pasal 1 UU No. 5 Tahun 2014)
ASN profesional harus berdasarkan pada prinsip :
1. Nilai dasar,
2. Kode etik dan kode perilaku,
3. Komitmen, integritas moral, dam tanggung jawab pada pelayanan publik,
4. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas,
5. kualifikasi akademik,
6. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
7. profesionalitas jabatan.
Nilai Dasar ASN :
1. Memegang Teguh Ideologi Pancasila,
2. Setia Dan Mempertahankan UUD Negara RI Tahun 1945 Serta Pemerintahan Yang Sah,
3. Mengabdi Kepada Negara Dan Rakyat Indonesia,
4. Menjalankan Tugas Secara Profesional Dan Tidak Berpihak,
5. Membuat Keputusan Berdasarkan Prinsip Keahlian,
6. Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Nondiskriminatif,
7. Memelihara Dan Menjunjung Tinggi Standar Etika Yang Luhur,
8. Mempertanggungjawabkan Tindakan Dan Kinerjanya Kepada Publik,
9. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah,
10. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun,
11. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi,
12. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama,
13. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai,
14. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan,
15. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier.
PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN DASAR CPNS

NAMA MATA PELATIHAN : MANAJEMEN

ANGKATAN : XXV
ASN NOMOR DAFTAR

HADIR : 3
NAMA PESERTA : ADI SYAHPUTRA, ST

LEARNING JURNAL II
LEMBAGA PENYELENGGARA :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumatera Utara

A. POKOK PIKIRAN
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN :
1. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
2. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN :
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi,
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin,
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan,
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan,
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara,
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien,
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya,
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan,
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain,
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN DASAR CPNS

NAMA MATA PELATIHAN : MANAJEMEN

ANGKATAN : XXV
ASN NOMOR DAFTAR

HADIR : 3
NAMA PESERTA : ADI SYAHPUTRA, ST

LEARNING JURNAL II
LEMBAGA PENYELENGGARA :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumatera Utara

A. POKOK PIKIRAN
contoh kasus, peristiwa pada modul pembelajaran Manajemen ASN :

Video 1
Strategi Kepala Sekolah meningkatkan Mutu Pembelajaran SDN Puten 1 Batu

Hal - hal terobosan/inovasi yang telah dilakukan sesuai dengan Manajemen ASN, antara lain :
1. Etika profesi,
2. Pengelolaan untuk menghasilkan pegawai asn yang Profesional,
3. Bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme,
4. Pengelolaan untuk menghasilkan pegawawai asn yang Profesional, nilai dasar dan etika profesi,

Video 2
Buruknya pelayanan di Puskesmas

Permasalahan yang terjadi adalah :


1. Para petugas kesehatan tidak displin waktu. Pasien sudah lebih dahulu menunggu untuk
dilayani sehingga pelayanan menjadi lama.
2. Petugas kesehatan khususnya di pendaftaran (rekam medis) tidak ramah, tidak teliti, dan asyik
menonton sehingga melalaikan tugasnya.
3. Penyimpanan dokumen rekam medis tidak baik sehingga ada yang hilang.
4. Terdapat peralatan yang tidak dipergunakan sebagaimana mestinya seperti :
a. Di ruang pendaftaran tersedia microphone tetapi tidak digunakan untuk memanggil pasien
untuk ke ruang pemeriksaan,
b. Televisi seharusanya diletakkan di ruang tunggu sebagai media penyampaian informasi dan
edukasi kesehatan,
c. Kotak saran dijadikan tempat sampah.
5. Tidak adanya skema alur pelayanan sehingga pasien yang mau berobat bingung.
6. Penggunaan anggaran yang tidak tepat. Rehan gedung Puskesmas lebih diutamakan daripada
penanganan Outbreak Demam Berdarah Dengue (DBD).
7. Praktik korupsi pada pemberian alat Kontrasepsi kepada akseptor.
8. Kurangnya penjelasan dari dokter kepada pasien terkait alasan dirujuk ke Rumah Sakit. Terlihat
dari wajah si ibu pasien yang kebingungan.
9. Adanya subjektivitas sehingga timbulnya diskriminasi terhadap pasien. Dapat dilihat saat Pak
Lurah datang langsung disambut dengan ramah.
PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN DASAR CPNS

NAMA MATA PELATIHAN : MANAJEMEN

ANGKATAN : XXV
ASN NOMOR DAFTAR

HADIR : 3
NAMA PESERTA : ADI SYAHPUTRA, ST

LEARNING JURNAL II
LEMBAGA PENYELENGGARA :

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumatera Utara

B. PENERAPAN
Penerapan yang dapat dilakukan berdasarkan contoh kasus berikut :

Video 1
Strategi Kepala Sekolah meningkatkan Mutu Pembelajaran SDN Puten 1 Batu

Hal-hal yang Perlu diadopsi di tempat Kerja yakni, antara lain :


1. Melaksanakan tugas dengan jujur, iklas dan berintegritas,
2. Mengembangkan kompetensi profesional,
3. Membenahi segala kekurangan yang menyangkut tugas dan tanggung jawab,
4. Membina hubungan yang baik dengan berbagai pihak,
5. Mengunakan fasilitas kantor sebagai salah satu sumber belajar bagi ASN.

MEDAN, 27 JULI 2022


PESERTA

ADI SYAHPUTRA, ST

Anda mungkin juga menyukai