Anda di halaman 1dari 5

Nama : Thomas Maay

NIP : 197210302021211001

Jabatan : Fungsional Ahli Pertama Pustakawan

Instansi : Institut Seni Budaya Indonesia Tanah Papua

RESUME MOOC PPPK TAHUN 2023

Video Sambutan Dr. Adi Suryanto, M.Si

Negara ini tengah berbenah Indonesia emas 2045, Sebuah harapan bagi Indonesia
berada di jajaran terdepan dari Negara-negara maju lainnya. Indonesia sudah
memasuki tahap 4.0. dan adapun tantangan lainnya. Seperti arahan presiden
republik Indonesia sekarang fokus sumber daya manusia khususnya bagi ASN.

Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN

mengenal core value dengan sebutan ber-akhlak yaitu berorientasi pelayanan,


akuntanbel, kompeten, harmonis, loyal, akuntanbel dan kompeten.

Manajemen Penyelenggaraan PPPK


Pembelajaran ini dibagi menjadi 3 tahap :

1. Sikap bela Negara


2. Nilai-nilai bela Negara
3. Kedudukan ASN PPPK

AGENDA I

Wawasan kebangsaan dan nilai – nilai bela negara


Deskripsi
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang Indonesia dalam rangka ,mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa dan
kesadaran terhadap System Nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD Negara
Republik Indonesia 1945,NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan Negara demi mencapapai
masyarakat yang aman dan adil, makmur dan sejahtera.
Analisis isu kontemporer
Deskripsi
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami konsepsi
perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer
sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal insani,
dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan
lingkungan strategis.
Isu-Isu analisis kontemporer :
- Korupsi
- Narkoba
- Terorisme
- Money Laundry
- Proxy War, Cyber Crime, Hoax dan Hate Speech

Teknik Analisa Isu Kontemporer


- Media Scanning
- Existing Data
- Knowledgeable Other
- Public and Private Organizations
- Public at Large

Analisa Bantu Analisis Isu Kontemporer


- Mind Mapping
- Fishbone Diagram
- Analisis SWOT

Empat Level Lingkungan Strategis


- Individu
- Keluarga/Family
- Masyarakat
- Global

Hasil Belajar
Peserta diharapkan mampu memahami konsepsi perubahan dan perubahan
lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan
strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal insani, dengan menunjukan
kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.

Kesiapsiagaan bela negara


Deskripsi
Mata pelatihan ini membekali peserta untuk dapat memahami kerangka bela negara
dalam Latsar CPNS dan dasar- dasar kesiapsiagaan bela negara, menyusun
rencana aksi bela negara dan melakukan kegiatan kesiapsiagaan bela negara
sebagai kemampuan awal bela negara dengan menunjukkan sikap perilaku bela
negara melalui aktivitas di luar kelas melalui kegiatan praktik peraturan baris
berbaris, tata upacara sipil, dan keprotokolan, bermain peran sebagai badan
pengumpul keterangan, kemudian diakhiri dengan melakukan kegiatan ketangkasan
fisik dan penguatan mental dengan penekanan pada aspek kedisiplinan,
kepemimpinan, kerjasama, dan prakarsa menggunakan metode-metode
pembelajaran di alam terbuka dalam rangka membangun komitmen dan loyalitas
terhadap negara dalam menjalankan tugas sebagai PNS profesional pelayan
masyarakat.
AGENDA II Nilai-Nilai Dasar PNS

Berorientasi pelayanan adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka


pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warba Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public (UU No. 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik).

Akuntanbel adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah
sesuatu yang sangatpenting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya.
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.

Kompeten Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan


menjadi bagian ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai
instansi pembelajar (organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya
pemerintahan yang unggul dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang
amat dinamis dan kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan teknologi
yang berubah cepat.

Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja


dengan sesama kolega dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang
lebih luas. Semoga kita semua dapat menerapkan dan meciptakan keharmonisan
tersebut bersama kolega rekan sejawat, saat memberikan pelayanan public, dan
kehidupan bermasyarakat.
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN sebagaimana
ketentuan perundang undangangan yang berlaku. Disiplin ASN adalah kesanggupan
ASN untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin ASN.
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan
individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup,
untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga
memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri
individu maupun organisasi.

Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat
ini. Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020)
mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua
kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z,
serta mobilitas dan fleksibilitas.

AGENDA III Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam
melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media
digital (digital skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital culture),
etis menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media
digital (digital safety).

Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital:

1.Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat


Indonesia. Bukan hanya jumlah dan aksesnya yang bertambah, durasi
penggunaannya pun meningkat drastis.

2.Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari media konvensional kemedia


digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan
kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam
segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi.

3.Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi


COVID-19 yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin
tinggi, sehingga memunculkan berbagai isu dan gesekan. Semua ini tak lepas dari
situasi ketika semua orang berkumpul dimedia guna melaksanakan segala
aktivitasnya, tanpa batas.

Budaya media digital


Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual; yang bersifat formal
dan tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat
tiga area kecakapan keamanan digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media
digital.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
daripraktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.

PPPK warga Negara Indonesia yang memenuhi syarattertentu, yang diangkat


berdasarkan perjanjian kerjauntuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengankebutuhan Instansi Pemerintah
dan ketentuanperundang-undangan.

Tugas dan Fungsi Peran ASN :


- Pelaksana Kebijakan Publik :
“Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”
- Pelayanan Publik : “Memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas”.
- Perekat & Pemersatu Bangsa : “Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia”.

Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,
status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan.

Anda mungkin juga menyukai