Anda di halaman 1dari 11

AGENDA 1

Oleh :
Nama : Hisar Sahala Situmeang
NIPPPK : 198705132023211004
Tempat/Tanggal Lahir : KAB. TAPANULI UTARA / 13 MEI 1987
Jabatan : Terampil- Perawat

Program Pelatihan : MOOC PPPK


Agenda Pembelajaran : Agenda 1
Mata Pelatihan : SIKAP PERILAKU BELA NEGARA

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Pelatihan 1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
2. Analisis Isu Kontemporer
3. Kesiapsiagaan Bela Negara

Tujuan / Hasil Belajar Untuk Menjadikan ASN sebagai warga Indonesia yang bermartabat dan bela
Negara
Indikator Hasil Belajar Cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai
idelogi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta memiliki
kemampuan awal bela negara secara fisik dan psikis, dalam mengabdi kepada
bangsa dan negara.
MODUL 1 WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang
dilandasi akankesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupanberbangsadan bernegara.
Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilansosial. Sebagai
warga Negara terpilih, CPNS diharapkan mampu mengaktualisasikan niali
dasar bela Negara dalam kehidupan sehari-hari. CPNS sebagai calon pengawai
sistem tersebut diharapkan mampu mengimplementasikan wawasan
kebangsaan yang mantap dan mengaktualisasikan kesadaran belaNegara dalam
kerangka Sistem Adminitrasi NKRI.
Negara. sehingga amanat UUD 1945 untuk mencapai cita-cita dan tujuan
nasional dapat diwujudkan. Peran, tugas dan fungsi ASN menempatkan ASN
sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan yang secara langsung
bertanggung jawab untuk menjamin terselenggaranya roda pemerintahan,
memiliki tanggung jawab untuk ikut serta secara langsung mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional. Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari
materi Wawasan, Memantapkan wawasan kebangsaan. Menumbuh
kembangkan kesadaran bela Negara. Indonesia sebagai alat pemersatu,
identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama. Tanggal 20 Mei untuk pertama
kalinya ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan Nasional berdasarkan
Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia.
Para mahasiswa sekolah dokter Jawa diBatavia menggagas sebuah rapat kecil
yang diinisiasi oleh Soetomo. Hindia Belanda. Tanpa mereka sadari, rapat kecil
tersebut sesungguhnya menjadi titik awal dimulainya pergerakan nasional
menuju Indonesia Merdeka. Juni 1908, koran Batavia schNiewsblad
mengumumkan untuk pertamakalinya berdirinya Boedi Oetomo. Oktober 1908,
kongres pertama Boedi Oetomo di Gedung Sekolah Pendidikan Guru.
Lebih dari 300 orang saat itu, namun dikarenakan politik etis Belanda yang
memberikan perlakuan khusus pada kaumpriyayi, kongres tersebut didominasi
oleh parapriya.

Pemerintah kolonial Belanda menaruh perhatian pada kongres tersebut dan


menyebutnya sebagai kongres pertama orang Jawa.
Pada September 1909, anggota beberapa mahasiswa Indonesia di Belanda
mendirikan sebuah orgaanisasi perkumpulan pelajar Indonesia yang bernama
Indische Vereeniging. Indonesische Vereeniging mengubah namanya,
menggunakan terjemahan Melayu, menjadi Perhimpunan
Indonesia .Wirjosandjojo diputuskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia
yang berusaha dicapai lewat strategi solidaritas,swadaya,dan non
kooperasi,tidak hanya perlu memperhatikan aspek «kesatuan nasional» tetapi
juga «kesetia kawanan internasional». Indonesia,selain itu PI menekankan
pentingnya propaganda ke dunia internasional untuk menarik perhatian dunia
pada masalah Indonesia dan membangkitkan perhatian anggota PI pada isu-isu
internasional melalui ceramah,berpergian kenegara lain, atau perjalanan studi.
Dengan munculnya inisiatif dari internasionalisasi jaringan, menurut Ali
Sastroamidjojo,mencerminkan kesadaran PI bahwa nasionalisme Indonesia
tidak berdiri sendiri, faktor internasionalisme disadari sebagai unsur penting di
dalam perjuangan kemerdekaan nasional. Indonesia sebab dunia luar sampai
sekarang tidak tahu tentang apa yang terjadi di tanah air kita,sebagai
konsekuensinya secara keliru dipercayai bahwa Indonesia benar-benar
mendapat berkah pemerintah Belanda. Seorang pemuda yang berusia 25 tahun
meminta waktu kepada Djojo poespito kemudian memutuskan lagu tersebut
hanya akan dikumandangkan secara instrumentalia tanpa syair dan Wage
Rudolf Soepratman dapat menerima untuk kemudian mulai memainkan
biolanya mengumandangkan Lagu Indonesia. Syair Lagu Indonesia pertama
kali dipublikasikan pada tanggal 10 November 1928 oleh koran Sin Po, koran
Tionghoa berbahasa Melayu. Tanggal 17 Agustus ditetapkan sebagai Hari
Proklamasi Kemerdekaan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
No. 24 tahun 1953 tanggal 1 Januari 1953 tentang Hari-Hari Libur. Dengan
menyimpang dari Pasal 5 Penetapan Pemerintah tahun 1946 No.
2/Um,menetapkan Aturan hari-hari libur.
MODUL 2 ANALISIS ISU KONTEMPORER
Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun
integritasmoral,kejujuran,semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Disamping itu, juga dibutuhkan
instrument untuk menganalisis isu-isu kritikal. Sepintas seolah-olah terjadi
kontradiksi, disatu pihak PNS harus melayani sebaik-baiknya, melakukannya
dengan ramah,tulus,dan profesional,namun dilain pihak semua dilakukannya
perundang-udangan yang berlaku.

Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa perubahan global yang


terjadi dewasaini, memaksa semua bangsa untuk berperan serta, jika tidak maka
arus perubahan tersebut akan menghilang dan akan meninggalkan semua yang
tidak mau berubah. Hal yang menjadi pemicunya adalah berkembang pesatnya
teknologi informasi global, dimana setiap informasi darisatu penjuru dunia
dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh orang di
penjurudunia lainnya. Perubahan cara pandang individu tentang tatanan,
mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam memahami pola kehidupan dan
budaya yang selama ini dipertahankan/diwariskan secara turun temurun. Oleh
karena itu, pemahaman perubahan dan perkembangan lingkungan strategi pada
tataranmakro merupakan faktor utama yang akan menambah wawasan PNS.

MODUL 3 KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,


kejujuran,semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yangunggul bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan di masadepan serta dalam
rangka penetapan standar kualitas Pelatihan, maka Lembaga Administrasi
Negara menyusun atas nama Lembaga Administrasi Negara, kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada tim penyusun yang telah
bekerja keras menyusun modul ini. Pokok bahasan pada Modul
Kesiapsiagaan Bela Negara ini meliputi Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara
yaitu Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara, Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam
Orientasi PPPK, Manfaatan Kesiapsiagaan Bela Negara. Kemampuan Awal
Bela Negara meliputi Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental, Rencana Aksi Bela
Negara, Program Rencana Aksi dan Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara.

Untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-nilai dasar bela Negara tersebut,
kita harus memiliki kesehatan dan kesiapsiagaan jasmani maupun mental
yang mumpuni, serta memiliki etika, etiket, moral, dan nilai kearifan local
sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Selanjutnya menurut Sujarwo ―
Samapta yang artinya siap siaga. Dengan demikian,dapat ditarik kesimpulan
bahwa kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dalam
menghadapi situasi kerja yang beragam. Selanjutnya konsep bela negara
menurut kamus besarbahasa Indonesia berasal dari kata bela yang artinya
menjaga baik-baik, memelihara, merawat,menolong serta melepaskan dari
bahaya.

Keterkaitan Mata Pelatihan Akan Meningkatkan keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI akan menjadi kuat
dengan Agenda karena dengan sadar muncul semangat dan dorongan hati untuk mencintai tanah
air, membela dan menjaga keutuhan NKRI.
AGENDA 2
Oleh :
Nama : Hisar Sahala Situmeang
NIPPPK : 198705132023211004
Tempat/Tanggal Lahir : KAB. TAPANULI UTARA / 13 MEI 1987
Jabatan : Terampil- Perawat

Program Pelatihan : MOOC PPPK


Agenda Pembelajaran : Agenda 2
Mata Pelatihan : NILAI – NILAI DASAR ASN

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Pelatihan 1. Berorientasi Pelayanan
2. Akuntabel
3. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
Tujuan / Hasil Belajar Menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN sehingga dapat menjadi
fondasi budaya kerja ASN yang profesional
Indikator Hasil Belajar Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan.
MODUL 1 BERORIENTASI PELAYANAN

Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan


muara darireformasi birokrasi. Bagaimana tertulis dalam peraturan presiden
nomor 81 tahun 2010 tentanggrand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
yang menyatakan bahwa visi Revormasi Birokrasi adalah pemerintahan
berkelas dunia yang ditandai dengan pelayanan public yang berkualitas.
Menjelaskan sistematika materi untuk setiap modul dan keterkaitan anta
rmodul- modulnya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran Agenda
II.Memberikan penugasan- penugasan yang relevan sehingga peserta dapat
berdiskusi kelompok secara mandiri,dapat berupa studi kasus,penugasan
bermain peran,dan lain-lain.Memberikan penguatan dan pendalaman materi
setelah peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan metode
ceramah, tanya jawab, penayangan film pendek, dan lain-lain. Melakukan
evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta dengan beragam cara,
seperti pemberian soal komprehensif, kuis-kuis interaktif dan lain
sebagainya.

MODUL 2 AKUNTABEL
Agenda Kedudukandan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya beberapa
mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. dimana pada pukul 18.00 anak
Pelapor yang bernama Anta meninggalkan rumah. Desa Cikentrung yang
lokasinya sekitar 3 km dari rumah Pelapor. Pelapor bergegas menjemput
anaknya tersebut. Pelapor kemudian meminta bantuan kepada adik iparnya
untuk mencari Anta.
Sedikit informasi bahwa memang anak pelapor memiliki disabilitas
keterbelakangan mental,tidak seperti anak pada umumnya. Pada tanggal 26
Maret 2020 pukul 02.00 WIB,Pelapor dihubungi oleh Sdr. Pelapor selanjutnya
membawa anaknya tersebut ke Puskesmas. Pada 29 Maret 2020 pelapor
menyampaikan bahwa ada pihak- pihak yang datang dari Desa Cikentrung
termasuk diantaranya Kepala Desa beserta BPD untuk mengajukan damai
kepada Pelapor.Namun sampai dengan saat ini, belum ada pihak yang mengaku
telah melakukan perbuatantersebut. Propam Polda Banten karena tidak ada
perkembangan yang signifikan yang dilakukan oleh Polsek Cadasari, namun
tidak terdapat perubahan atas perkembangan laporan Pelapor.
Kapolsek Cadasari dan menanyakan terkait perkembangan laporan. Menurut
informasi Pelapor, Kapolsek Cadasari menyarankan mediasi.Pandeglang serta
terus melakukan pendalaman. ‘Waktu Adalah Uang’ digunakan oleh banyak
‘oknum’ untuk memberikan layanan spesial bagi mereka yang memerlukan
waktu layanan yang lebih cepat dari biasanya. Sayangnya,konsep ini sering
bercampur dengan konsep sedekah dari sisi penerima layanan yang sebenarnya
tidak tepat.Terminologi‘oknum’sering dijadikan kambing hitam dalam
buruknya layanan publik, namun, definisi ‘oknum’ itu seharunya bila hanya
dilakukan oleh segelintir personil saja,bila dilakukan olehsemua, berarti ada
yang salah dengan layanan publik dinegeri ini.

MODUL 3 KOMPETEN
ASN, Agenda Kedudukan dan Peran ASN untuk mendukung terwujudnya
SDM, sektor keaparaturan, diarahkan untuk mewujudkan birokrasi berkelas
dunia. Penguatan kualitas ASN tersebut sejalan dengan dinamika lingkungan
strategis diantaranya VUCA dan disrupsi teknologi, fenomena demografik , dan
keterbatasan sumberdaya. Kenyataan ini menutut setiap elemen atau ASN di
setiap instansi selayaknya meninggalkan pendekatan dan mindset yang bersifat
rigit peraturan atau rulebased dan mekanistik, cenderung terpola dalam
kerutinan dan tidak adapatif dengan zamannya. Sifat dan kompetensi dasar ini
krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang responsif dane fektif.
Dikaitkan dengan profesionalisme ASN, setiap ASN perlu berlandaskan pada
aspek merit, sesuai dengan latar belakang kualifikasi , kompeten dan memiliki
bukti kinerja yang sesuai serta memiliki kepatuhan pada etika kerja.
Perubahan profesionalisme ASN tersebut diharapkan melahirkan produk-
produk kebijakan dan layanan publik yang berkualitas,termasuk mewujudkan
ASN Berakhlak. Modul ini akan membahas upaya pemahaman dan pentingnya
serta perlunya pengamalan nilai kompeten dalam setiap pelaksanaan tugas bagi
peserta Orientasi PPPK..
Kompetensi menguraikan tentang kebijakan pengembangan ASN, program dan
pendekatan pengembangan PPPK memahami tentang arah kebijakan
pengembangan yang berlaku di linkungan ASN, termasuk program serta
pendekatan pengembangan ASN. Aspek-aspek lain yang dijelaskan dalam
materi ini, yaitu perilaku kompeten sebagai perwujudan nilaikompeten ASN.
Dengan semangat belajar terus menerus dengan kepekaan yang relevan dengan
melihat dinamika lingkungan strategis dan disrupsi teknologi serta aspek
lingkungan strategis lainnya .Demikian halnya dengan semangat kompeten,
setiap ASN memiliki karakter yang adaptif sejalan dengan dinamika
lingkungannya.
Pada akhir pembelajaran, Peserta memaparkan rencana tindak lanjut
mewujudkan nilai Kompeten dan fasilitator mencatat feedback dan harapan
peserta terkait materi pembelajaran. Situasi dunia saat ini dengan cirinya yang
disebut dengan Vuca World, yaitu dunia yang penuhgejolak disertai penuh
ketidak pastian. VUCA menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan
berbasis pada kombinasi kemampuan teknikal dan generik, dimana setiap ASN
dapat beradaptasi dengan dinamika perubahan lingkungan dan tuntutan masa
depan pekerjaan. Dalam hal ini,berdasarkan bagian isu pembahasan pertemuan
Asean Civil Service Cooperationon Civil Service Matters tahun 2018 di
Singapura, diingatkan tentang adanya kecenderungan pekerjaan merubahdari
padat pekerja kepada padat pengetahuan. Sementara itu dalam konteks peran
pelayanan publik, ia banyak bergeserorientasinya, dimana pentingnya pelibatan
masyarakat dalam penentuan kebutuhan kebijakan dan pelayanan publik.
Antara lain pelibatan masyarakat dalam proses penentuan kebijakan dan
layanan publik telah menjadi orientasi penyelenggaraan pemerintahan saat ini.
Berdasarkan dinamika global dan adanya tren keahlian baru diatas, perlunya
pemutakhiran keahlian ASN yang relevan dengan orientasi pembangunan
nasional dan aparatur. Demikian halnya untuk mendukung pemutakhiran
keahlian ASN yang lebih dinamis, diperlukan pendekatan pengembangan yang
lebih adaptif dan mudah diakses secara lebih luas oleh seluruh elemen ASN.
MODUL 4 HARMONIS
ASN wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi.Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara.
Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa
dan budaya nya. Dari Sabang diujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua,
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa,danagama.
Sejarah perjuangan bangsa menunjukkan bahawa pada masa lalu bangsa kita
adalah bangsa yang besar. Terhitung beberapa negara yang telah Menjajah
kepulauan nusantara. Kemudian hadirnyaVOC/Belanda yang mengambil alih
beberapa wilayah hingga hampir meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini.
Hingga akhirnya pada masa perang dunia kedua Indonesia jatuh ketangan
Jepang yang menguasai wilayah Asia. Perjuangan untuk menjadi bangsa
merdeka terus dilakukan pada beberapa wilayah Indonesia. Istilah tersebut
diadaptasi dari sebuah kakawin peninggalan Kerajaan
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular
dalam kitabnya, kakawin Sutasoma. Kutipan frasa 'Bhinneka Tunggal Ika'
terdapat pada pupuh 139 bait 5. "Kalimat di atas artinya "Konon Buddha dan
Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

MODUL 5 LOYAL
ASN wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi. Pada fase ini metode yang dapat digunakan adalah
belajar mandiri, dengan membaca materi dan mengerjakan latihan serta
evaluasi yang diberikan pada Aplikasi MOOC.
Menjelaskan tujuan pembelajaran Agenda II dan tujuan pembelajaran setiap
modulnya termasuk modul Loyal. BerAKHLAK bagi ASN khususnya untuk
nilai Loyal. Memberikan penugasan-penugasan yang relevan,baik tugas
kelompok maupun tugas individu sehingga peserta dapat belajar secara
mandiri. Memberikan penguatan dan pendalaman materi setelah peserta
mempresentasikan hasil pengerjaan tugasnya dengan metode ceramah, tanya
jawab, penayangan filmpendek, dll.
Melakukan revieu dan evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta
dengan beragamcara, seperti pemberian soal komprehensif, kuis-kuis
interaktif dan lain sebagainya. Diantaranya pelatihan, komitmen pada
Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas ASN, dan Makna Loyal dan
Loyalitas.

MODUL 6 ADAPTIF
ASN, Agenda Kedudukan dan Peran ASN untuk mendukung setiap agenda
terdiri daribeberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Kegiatan
pembelajaran pada mata pelatihan ini merupakan pembelajaran yang didesain
secara klasikal maupun online.
Provinsi dengan skor terrendah diJawapun masih lebih tinggi dibandingkan
dengan pulau atau wilayah lainnya di Indonesia. Hal ini tentunya
mengindikasikan kesenjangan antara Pulau Jawa dengan non Jawa. Skor EV-
DCI yang diraih DKI Jakarta juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
wilayah lain.
Seluruh bentuk kompetisi di atasakan memaksa dan mendorong pemerintah
baik ditingkat nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terus
bersaing dan beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan yang
terjadi. Adaptasi menjadi kata kunci bagi negara untuk dapat menjadi
kompetitif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui
kerja ASN di sektornya masing-masing memerlukan banyak perbaikan dan
penyesuaian dengan berbagai tuntutan pelayanan terbaik yang diinginkan oleh
masyarakat. Standar mutu pelayanan, ASN yang responsif dan cerdas dalam
menyelenggarakan pelayanan, serta literasi publik atas kualitas layanan yang
terus meningkat menjadi faktor-faktor yang mendorong komitmen mutu yang
lebih baik.

MODUL 7 KOLABORATIF
Vielmetter dan Sell mengungkap kantentang World Economic Forum juga
ambil bagian dalam menganalisis tantangan global yang akan dihadapi yaitu
adanya serangan cyber, perubahan iklim secara global, ketimpangan
digitalisasi, kegagalan iklim, adanya senjata pemusnah masal, krisis mata
pencaharian penyakit menular, serta kerusakan lingkungan yang diakibatkan
manusia.
Metodologi Pembelajaran Ceramah diharapkan dapat memberikan pengetahuan
yang komprehensif tentang kolaborasi pemerintah.
Kegiatan Pembelajaran dalam modul ini menggunakan studi kasus. Peserta
diharapkan dapat menganalisis berbagai praktik praktik kolaborasi diorganisasi
pemerintah. Government menjadi dua konsep yang coba dibahas mulai dari
definisi beserta diskursusnya,serta model dalam konsep tersebut.
Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan,
implementasi sampai evaluasi. Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau
interaksi stakeholders bahwa organisasi lain dan individu berperan sebagai
bagian strategi kebijakan, collaborativegovernance menekankan semua aspek
yang memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuan bersama
dengan berbagi kekuatan. Taylo Brent and Rob C. deLoe, Ansel dan Gash
forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus fokus
kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen. Matarakat dan komunitas
dianggap layak untuk inovasi kebijakan, komunitas yang sering kali kehilangan
hak atau terisolasi dari perdebatan kebijakan didorong untuk berpartisipasi dan
dihargai bahkan dipandang sebagai menambah wawasan diagnostik dan
pengobatan kritis.
Kondisi ini akan mungkin bila didukung kepemimpinan yang kuat. Mereka
yang memimpin harus bakat dan keterampilan yang lebih kompleks daripada
mereka yang memimpinentitas top-down. Pemimpin dalam konteks kolaboratif
fokus pada perekrutan perwakilan yangtepat, membantu memulihkan
ketegangan yang mungkin ada di antara mitra, mempromosikan dialog yang
efektif dan saling menghormati antara pemangku kepentingan dan menjaga
reputasi.
Kolaboratif diantara para peserta dan pendukungnya.Untuk itu, pemimpin
fasilitatif harus membantu mitra tidak hanya untuk merancang strategi untuk
mencapai yang substantif konsensus tetapi juga untuk mengidentifikasi
bagaimana mengelola kolaboratif.
Pada collaborative governance pemilihan kepemimpinan harus tepat yang
mampu membantu mengarahkan kolaboratif dengan cara yang akan
mempertahankan tata kelola stuktur horizontal sambil mendorong
pembangunan hubungan dan pembentukan ide. Menurutnya starting condition
mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana proses tersebut terdiri
dari membangun kepercayaan, facetofacedialogue, commitmenttoprocess,
pemahaman bersama, serta pengambangan out come antara. Desain
kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor kepemimpinan
juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan menghasilkan outcome
yang diharapkan.

Keterkaitan Mata Pelatihan Dapat menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan
dengan Agenda
kedudukan dan peran ASN untuk mendukung terujudnya SMART Governance
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
AGENDA 3
Oleh :
Nama : Hisar Sahala Situmeang
NIPPPK : 198705132023211004
Tempat/Tanggal Lahir : KAB. TAPANULI UTARA / 13 MEI 1987
Jabatan : Terampil- Perawat

Program Pelatihan : MOOC PPPK


Agenda Pembelajaran : Agenda 3
Mata Pelatihan : KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

Komponen Deskripsi / Uraian


Deskripsi Mata Pelatihan 1. Smart ASN
2. Manajemen ASN
Tujuan / Hasil Belajar Menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN sehingga dapat menjadi
fondasi budaya kerja ASN yang profesional
Indikator Hasil Belajar Menciptakan ASN dan birokrasi pemerintah yang bekerja secara professional,
berintegritas, menjungjung tinggi kode etik, mengutamakan mutu pelayanan,
serta bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
MODUL 1 SMART ASN
Agenda Kedudukan dan Peran ASN untuk mendukung terwujudnya Setiap
agenda terdiri dari beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Sesuai
dengan Peraturan yang Berlaku 181i.Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi
diPlatform Digital 202k. Penipuan Digital 207
l. Rekam Jejak Digital di Media 223m.
Pandemi Covid-19 telah mengantarkan dunia pada sebuah masa revoulusioner
dengan berpindahnya sebagian kehidupan manusia menuju dunia tanpa batas,
yakni dunia digital. Kita dipaksa untuk masuk dan mengikuti segala
perkembangan yang ada di dunia digital atau sering disebut dengan istilah
Mendadak Digital. Kondisi Mendadak Digital ini telah mengguncang Ekonomi,
Sosial, dan Budaya masyarakat Abad 21. Berbagai berkah dan bencana di
ruang digital silih berganti menghampiri seluruh profesitak terkecuali Aparatur
Sipil Negara.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi,salah
satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Komunikasi yang bersifat
serba digital menjadikan literasi digital sebagai salah satu kebutuhan wajib
diera serba teknologi seperti sekarang. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia
diprediksiakan naik mencapai US$133 miliar pada 2030 Grafik. Untuk
memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan
Saudara dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber,termasuk darii nternet.
Mantapkan pemahaman Saudara dengan mengerjakan latihan dalam modul
serta mengikuti kegiatan diskusidalam kegiatan tutorial dengan peserta diklat
lain. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan
pada setiap akhir kegiatan belajar. Perencanaan Transformasi Digital,bahwa
transformasi digital di masa pandemi maupun pandemi yang akan datang akan
mengubah secara daring.
MODUL 2 MANAJEMEN ASN
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
bertanggung jawab,dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Transparency International juga masih rendah pada nilai indeks34 dan berada
pada ranking 107 dari 175 negara.
Permasalahan internasional, birokrasi kita juga masih dihadapkan kepada
permasalahan dalam negeri seperti pelayanan kepada masyarakat yang kurang
baik, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era desentralisasi dan
otonomi daerah, yang kadang dapat mengancam keutuhan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Memahami dan menjelaskan bagaimana kedudukan, peran, hak dan kewajiban,
dan kode etik ASN diantaranya: Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN
dan Mekanisme pengelolaan ASN. Hasil Belajar ASN, dan pengelolaan ASN.
Indikator Hasil Belajar menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan
materi pokok, kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik.
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina perundang-
undangan. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
publik. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang- undangan penduduk barang,
warganegara administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggarapelayanan
publikdengan tujuankepuasan pelanggan.
Dalam UU disebutkan bahwa kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan kesatuan. Pemerintah dengan Perjanjian Kerja,
Setelah mendapatkan hak nya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.
Keterkaitan Mata Pelatihan KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI mencakup Smart
ASN adalah singkatan dari “Smart Aparatur Sipil Negara”, yang merujuk pada
dengan Agenda upaya untuk meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur sipil negara melalui
penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat membantu
seorang ASN melakukan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien dalam
melaksanakan tugas-tugas dan perlu adanya manajemen ASN Pengelolaan
SDM/ASN dilakukan untuk memotivasi dan juga meningkatkan produktivitas
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Anda mungkin juga menyukai