Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN MODUL WAWASAN KEBANGSAAN

TUJUAN NASIONAL PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA KE 4

ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan
UUD 1945.
Catatan :
Korupsi; Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan
atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya)
untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

Kolusi; Kolusi Adalah permufakatan atau kerja sama secara melawan hukum antar-
Penyelenggara Negara atau antara Penyelenggara Negara dan pihak lain yang merugikan
orang lain, masyarakat dan atau negara.
Nepotisme; Nepotisme Adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan
hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas
kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Agar kepentingan bangsa dan negara dapat selalu ditempatkan diatas kepentingan lainnya
dibutuhkan langkah-langkah konkrit yaitu :

1. Memantapkan wawasan kebangsaan


Perlu dimantapkan sebagai bekal mengabdi kepada bangsa dan negara.
2. Menumbuhkembangkan kesadaran bela negara
Kesadaran bela negara perlu ditumbungkembangkan sebagai Hak dan Kewajiban setiap
warga negara. Sebagai CPNS diharapkan mampu mengaktualisasika nilai dasar bela
negara dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengimplementasikan Sistem Administrasi NKRI
System administrasi negara merupakan system nasional guna mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. CPNS diharapkan mengimplementasikan wawasan kebangsaan dan
mengaktulisasikan kesadaran bela negara dalam kerangka system administrasi NKRI.

Catatan
Bela negara adalah sikap dan perilaku yang dijiwai oleh kecintaaannya kepada negara.
Nilai dasar bela negara adalah;
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Setia pada pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela Berkorban
5. Memiliki kemampuan awal bela negara

INDIKATOR KEBERHASILAN MODUL WAWASAN KEBANGSAAN


1. SEJARAH PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
2. WAWASAN KEBANGSAAN
3. 4 KONSENSUS DASAR DAN BENDERA, BAHASA & LAMBANG NEGARA SERTA LAGU
KEBANGSAAN

SEJARAH PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

Para pendiri bangsa membuktikan bahwa mengutamakan kepentingan bersama di atas


kepentingan kelompok/golongan. Kesepakatan tentang kebangsaan menghasilan 4 yaitu
konsensus dasar dan bendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaaan indonesia sebagai
alat pemersatu.

Keputusan Presiden RI No. 316/1959 Tanggal 16 Desember 1959 memutuskan hari-hari nasional
yang bukan hari libur adalah
1. Hari Pendidikan Nasioanl 8 Mei
2. Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
3. Hari Angkatan Perang 5 Oktober
4. Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
5. Hari Pahlawan 10 November
6. Hari Ibu 22 Desember
Penetapan hari kebangkitan nasioanl berkaitan dengan berdirinya organisasi boedi oetomo
pada tanggal 20 Mei 1908.
CATATAN
Organisasi Boedi Oetomo didirikan oleh Soetomo dan Para pelajar stovia. Organisasi ini
bergerak dibidang Sosial, Ekonomi, Budaya dan tidak bersifat politik. Berdirinya Boedi
Oetomo menjadi awal pegerakan kemerdekaan indonesia

Hari kebangkitan nasional pada tanggal 28 oktober ditetapkan menjadi hari sumpah pemuda.
Penetapan hari sumpah pemuda dilatabelakangi Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 28
oktober 1928. Kongres pemuda II ini hasil dari Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada
tanggal 2 mei 1926.
CATATAN

ISI SUMPAH PEMUDA;


Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah
Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Melayu.

Tanggal 17 Agustus ditetapkan sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan berdasarkan Keputusan


Presiden RI No. 24/1953 tanggal 1 Januari 1953 tentang hari-hari libur. Detik-detik Proklamasi RI
diawali dengan menyerahnya Jepang kapada Tentara sekutu. Pembacaan teks proklamasi akan
dibacakan di muka masyarakat di JL. PEGANGSAAN TIMUR 56 Sang saka merah putih dikibarkan
dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan sebagai pertanda Indonesia telah
menjadi negara merdeka dan berdaulat.

PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN


Cara pandang bangsa indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara.

4 KONSENSUS DASAR BERBANGSA DAN BERNEGARA


1. PANCASILA
PANCASILA secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945
2. UUD 1945
Naskah UUD 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945 oelh BPUPKI. Setelah
dihasilkan sebuah rancangan UUD, berkas rancangan tersebut diajukan ke PPKI.
Gagasan itu berlanjut dengan dibentuknya Panitia 9 yang anggotanya diambil dari 38
anggota BPUPKI.Panitia 9 dibentuk pada tanggal 22 Juni 1945. Panitia 9 bertugas
merancang sebuah rumusan pembukaan yang disebut Piagam Jakarta. Pada tanggal 18
Agustus 1945 sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan Piagam Jakarta
disahkan menjadi pembukaan UUD 1945 oleh PPKI. Dan kalimat “dengan kewajiban
menjalankan syarat islam” diganti dengan “KeTuhanan yang Maha Esa”.
3. Bhineka Tunggal Ika
Bhineka tunggal ika dirumuskan oleh Mpu Tantular. Sesuai makna semboyan bhineka
tunggal ika berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Lambang NKRI Garuda
Pancasila dengan semboyan bhineka tunggal ika ditetapkan PP No. 66 Tahun 1951 pada
tanggal 17 oktober dan diundangkan pada tanggal 28 oktober 1951 tentang lambang
negara.
4. NKRI
Apabila ditinjau dari segi hukum tata negara pada 17 Agustus 1945 belum sempurna
sebagai negara sehingga PPKI melengkapi persyaratan berdirinya negara yaitu berupa
Pemerintah yang berdaulat mengangkat Presiden dan Wakil Presiden. Disamping itu
PPKI menetapkan UUD 1945, Dasar Negara dan Tujuannya.

CATATAN :

DASAR NEGARA YAITU PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA YANG TERCANTUM


DALAM PEMBUKAAN UUD 1945
TUJUAN; Tujuan negara Republik Indonesia adalah terkait dengan perlindungan
masyarakat. Seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea empat, berbunyi
'Melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia'. Sehubungan dengan
itu, hal-hal yang wajib dilindungi yaitu semua komponen pembentuk bangsa.

TUJUAN NKRI dirumuskan pada sidang BPUPKI dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945. Tujuan NKRI tercantum pada pembukaan UUD 1945 Alinea ke 4
meliputi;
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
TUJUAN NKRI MERUPAKAN FUNGSI NEGARA INDONESIA.

BENDERA, BAHASA, LAMBANG NEGARA DAN LAGU KEBANGSAAN


1. Bendera
Bendera NKRI disebut Bendera Sang Merah Putih.
2. Bahasa
Bahasa NKRI disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang
digunakan di wilayah NKRI.
3. Lambang Negara
Lambang Negara NKRI yaitu Garuda Pancasila dengan simboyan Bhineka
Tunggal Ika. Lambang NKRI berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan
rantai pada leher garuda, dan semboyan bhineka tungga ika ditulis di atas pita
yang dicengkram oleh Garuda. Garuda dengan perisai sebagaimana dimaksud
dalam memiliki Paruh, Sayap, Ekor dan Cakar. Sayap garuda berbulu 17, ekor
berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19 dan leher berbulu 45.
4. Lagu kebangsaan
Lagu kebangsaan NKRI yaitu Lagu Indonesia raya yang diubah oleh Wage
Rudolf Supratman.

EVALUASI

1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga


menjadi bagian kompetensi ASN?
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia!
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 Konsensus dasar kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN?
JAWABAN
1. ASN HARUS BERWAWASAN KEBANGSAAN KARENA

BELA NEGARA
INDIKATOR KEBERHASILAN; Mampu menjelaskan sejarah Bela Negara, ancaman, kewaspadaan
dini, pengertian bela negara, nilai dasar bela negara, pembinaan kesadaran bela negara lingkup
pekerjaan, indikator nilai dasar bela negara dan aktualisasi kesadaran bela negara bagi ASN.

Pada tanggal 18 Des 2006 Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono menetapkan tanggal 19
Des sebagai Hari Bela Negara dengan pertimbangan bahwa 19 Des 1948 merupakan hari
bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada tanggal tsb terbentuk Pemerintaha darurat
dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan NKRI dalam rangka bela negara
serta dalam upaya lebih mendorong semangat kebangsaan dalam bela negara dalam rangka
mempertahankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
ANCANAM
Yang dimaksud dengan ancaman adalah sebuah kondisi, tindakan, potensi secara langsung atau
tidak langsung diperkirakan atau diduga atau yang sudah nyata membahayakan tatanan serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam rangka pencapaian tujuan nasionalnya.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri
yang bertentangan dengan pancasila dan mengancam atau membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah NKRI, keselamatan segenap bangsa.
Ancaman juga dapat terjadi dikarenakan adanya konflik kepentingan, mulai dari kepentingan
personal (individu) hingga kepentingan nasional. Dalam konteks inilah kesadaran bela negara
perlu ditumbuhkembangkan agar potensi ancaman tidak menjelma menjadi ancaman.

KEWASPADAAN DINI
Kemampuan kewaspadaan dini dikembangkan untuk mendukung sinergisme penyelenggaraan
pertahanan militer dan pertahanan non militer secara optimal, sehingga terwujudnya kepekaan,
kesiagaan dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman.
Kewaspadaan dini adalah kewaspadaan setiap warga negara terhadap setiap potensi ancaman.
Kewaspadaan dini diimplementasikan dengan kesadaran temudan lapor cepat mengandung
unsur 5W+1H kepada aparat yang berwenang. Setiap potensi ancaman di tengah masyarakat
dapat segera diantisipasi segera apabila warga negara memiliki kepedulian terhadap
lingkungannya, memiliki kepekaan terhadap fenomena datau gejala yang mencurigakan dan
memiliki kesiagaan terhadap berbagai potensi ancaman.
Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku serta tindakan warga negara dalam menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI yg berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai ancaman.
Nilai Dasar Bela Negara
Berdasarkan UU No. 23/2019 Nilai dasar bela negara meliputi;
a. Cinta Tanah Air
b. Sadar berbangsa dan bernegara
c. Setia pada pancasila sebagai ideologi negara
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
e. Kemampuan awal bela negara
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA LINGKUP PEKERJAAN
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan dan/atau pelatihan kepada
warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan nilai dasar
bela negara.

INDIKATOR NILAI DASAR BELA NEGARA


AKTULISASI KESADARAN BELA NEGARA BAGI ASN
Diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme. Mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.

USAHA BELA NEGARA DISELENGGARAKAN MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN,


PELATIHAN DASAR KEMILITERAN SECARA WAJIB, PENGABDIAN SEBAGAI PRAJURIT TNI
SECARA SUKARELA ATAU SECARA WAJIB, DAN PENGABDIAN SESUA DENGAN PROFESI.

EVALUASI
1. MENURUT ANDA APAKAH NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA MASIH RELEVAN SAAT
INI?
2. JELASKAN MENURUT PENDAPAT ANDA, ANCAMAN YANG PALING MUNGKIN TERJADI
SAAT INI DAN MENGANCAM EKSISTENSI NKRI?

SISTEM ADMINISTRASI NKRI


Indikator keberhasilan
Mampu menjelaskan bentuk negara berdasarkan UUD NKRI 1945,
Pada awal masa kemerdekaan, perubahan administrasi negara di Indonesia masih dalam
keadaan darurat. Pada saat pertama lahirnya NKRI, suasana masih penuh kekacauan dan
ketegangangan sehingga belum dapat membentuk susunan pemerintahan yang lengkap dan
siap untuk mengerjakan tugas-tugas pemerintahan seperti dikehendaki oleh suatu negara yang
merdeka dan berdaulat.
Pada saat itu lembaga kenegaraan seperti DPR MPR MA DPA maupun BPK belum dapat
terbentuk kecuali presiden dan wakil presiden yang dipilih untuk pertama kalinya oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945.
Karena proses pembentukan lembaga pemerintahan membutuhkan proses yang lama.
Sedangkan DPR sebagai partner presiden belum juga dapat terbentuk sehingga Pembentukan
menurut UUD 1945 memberikan kekuasaan kepada Presiden untuk melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan negara dibantu Komite Nasional.

CATATAN
KOMITE NASIONAL Komite Nasional Indonesia Pusat (sering disingkat dengan KNIP) dibentuk
berdasarkan Pasal IV, Aturan Peralihan, Undang-Undang Dasar 1945 dan dilantik serta mulai
bertugas sejak tanggal 29 Agustus 1945 sampai dengan 15 Februari 1950. [1] KNIP merupakan
Badan Pembantu Presiden, yang keanggotaannya terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat dari
berbagai golongan dan daerah-daerah termasuk mantan Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.[2]

Selanjutnya ditetapkan maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 maka
kedudukan Komite Nasional menjadi badan legislatif yang berkedudukan sejajar dengan DPR.
Perubahan kabinet Presidensil menjadi Kabinet parlementer yang berarti menteri-menteri tidak
bertanggungjawab kepada presiden melainkan kepada parlemen. Pada saat NKRI Serikat 1949
sistem pemerintahan saling berganti dari kabinet parlementer ke presidensil dan sebaliknya.
Mekanisme pemerintahan negara dapat dikatakan belum menentu atau stabil.

KMB (KONFERENSI MEJA BUNDAR) DI DEN HAAG ANTARA PEMERINTAH BELANDA DAN
PEMERINTAH INDONESIA PADA TANGGAL 23 AGUSTUS – 2 NOVEMBER 1949.
Konferensi meja bundar adalah pertemuan antara perwakilan RI, Belanda dan BFO yang
mewakili sejumlah negara ciptaan belanda di kepulauan Indonesia.
Ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan antara Indonesia dengan belanda yang telah
lama terjadi. Walau Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus
1945, Belanda masih berupaya menguasai Indonesia.

Pada KRIS 1949 tidak terdapat ketentuan yang tegas mengenai siapa pemegang kedaulatan
dalam negara RIS. Tetapi KRIS 1949 tsb disebutkan bahwa pemegang kedaulatan dalam negeri
RIS bukan rakyat melainkan negara. Dengan kata lain RIS kedaulatan negara dalam pelaksanaan
pemerintahan dilakukan oleh menteri-menteri sesuai dengan sistem pemerintah parlementer.
Pada tanggal 19 MEI TAHUN 1950 telah disepakati untuk mewujudkan kembali negara kesatuan
dengan memberlakukan UUDS 1950. Dalam UUD tsb, tampak bahwa pemegang kekuasaan
tertinggi adalah di tangan rakyat. Akan tetapi pelaksanaanya dilaksanakan oleh 2 lembaga yaitu
Pemerintah dan DPR.

Konsep wawasan nusantara diterima dan ditepakan dalam konvensi hukum laut perserikatan
bangsa-bangsa, atau lebih dikenal dengan UNCLOS (United Nations Convention On The Law Of
The Sea), yang kemudia dituangkan dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 1985 tentang
Pengesahan UNCLOS

BENTUK NEGARA BERDASARKAN UUD 1945


BAB 1 PASAL 1 UUD NKRI 1945 “NEGARA INDONESIA IALAH NEGARA KESATUAN YANG
BERBENTUK REPUBLIK”. Sejalan dengan hal tsb, maka NKRI di bagi atas daerah provinsi dan
provinsi dibagi atas kabupaten dan kota.
MAKNA DAN PENTINGNYA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai
berikut:
1. Perasaan Senasib
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi Kemerdekaan
PRINSIP-PRINSIP PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita megakui bahwa bangsa indonesia merupakan bangsa yang
terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan.
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia
3. Prinsip Kebebasan yang bertanggungjawab
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan dan
tanggung jawab terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan hubungannya dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
4. Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawsan itu, kedudukan manusia ditempatkan dalam kerangka politik, ekonomi,
budaya, sosial serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia merasa satu,
senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air.
5. Prinsip Persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat melanjutkan pembangunan
menuju masyarakat yang adil dan makmur.

NASIONALISME
Paham yang berpendapat bahwa kesetiaan individu tertinggi harus diserahkan pada negara.
Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme terbagi atas:
1. Nasionalisme dalam arti sempit; Sikap mencitai bangsa sendiri secara berlebihan
sehingga menganggap bangsa lain lebih rendah. Nasionalisme ini biasa disebut
chauvinisme.
2. Nasionalisme dalam arti luas; sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan
menggangap semua bangsa sama derajatnya
LANDSAN IDIIL ; PANCASILA
EVALUASI
1. JELASKAN KEDUDUKAN PANCASILA DALAM KONTEKS PENYELENGGARAAN NEGARA
INDONESIA
2. JELASKAN KEDUDUKAN UUD NKRI DALAM KONTEKS PENYELENGGARAAN NEGARA DI
INDONESIA
3. JELASKAN NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UUD NKRI 1945
4. JELASKAN KEDUDUKAN BATANG TUBUH DR UUD NKRI 1945
5. JEASKAN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA INDONESIA

JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai