MATERI I
Video Sambutan Kepala Lembaga Administrasi Negara Dr. Adi Suryanto, M.Si
Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045. Era revolusi industry 4.0 menuntut kita supaya
cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pondasi penting mewujudkan Smart
ASN melalui Latsar sebagai bekal menghadapi tantangan dunia yang semakin
kompleks. MOOC dapat dimanfaatkan untuk belajar yang tidak terbatas pada interaksi fisik.
Namun dapat dilakukan secara mandiri dan dikembangkan dalam skamapembelajaran
kolaboratif, aktualisasi dan penguatan secara klasikal. MOOC diharapkan dapat menjadi
learning platform bagi ASN secara nasional untuk mencetak ASN yang unggul dan
kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan menuju Indonesia Emas 2045
MATERI II
Sambutan Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI DR. Muhammad Taufiq, DEA
Kebanggaan sebagai ASN karena dapat melayani Bangsa Indonesia. Penguasaan Core Value
bagi ASN dan employer yang dikenal dengan singkatan
BerAKHKLAK :1.Berorientasi Pelayanan
2.Akuntabel
3.Kompeten
4.Harmonis
5.Loyal
6.Adaptif
7.Kolaboratif
Kata kunci : Kempuan berinovasi Penguasaan Core Value dan penguasaan literasi digital
(SMART ASN) Selamat belajar dan semangat mengembangkan diri supaya menjadi ASN
yang unggul dan mendukung daya saing bangsa
MATERI III
Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
LAN RI, Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm.
Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK
P3K dituntut belajar mandiri pada materi MOOC.Pembelajaran dibagi 3 yaitu :
1.Sikap perilaku Bela Negara
2.Nilai-nilai rol value dalam penyelenggaraan pemerintahan
3.Kedudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
MODUL : WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
SEJARAH PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari
serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan pengakuan terhadap
keberagaman dan bukan keseragaman serta mencapaipuncaknya pada tanggal 17 Agustus
1945.Awal bangkitnya perjuangan Bangsa Indonesia yaitu dengan terbentuknya organisasi Boedi
Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa sekolahdokter Jawa di Batavia
(STOVIA) menggagas sebuah rapat kecil yang diinisiasi olehSoetomo. Rapat kecil tersebut
sesungguhnya menjadi titik awal dimulainya pergerakannasional menuju Indonesia
Merdeka. Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 dari hasil Kongres Pemuda II
dihasilkan kesepakatan berupa 3 kausal yang menjadi dasar Sumpah Pemuda.
Pergerakan-pergerakan sebagai upaya bangsa Indonesia mendapatanpengakuan kemerdekaan
Negara Indonesia terus berlanjut hingga pada puncaknyatanggal 17 Agustu 1945
diproklamasikan kemerdekaan Indonesia Oleh Soekarno danMoh. Hatta setelah
mendapatkan desakan dari PPKI dan para pemuda. Setelahproklamasi kemerdekaan Indonesia
perjuangan masih tetap dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
WAWASAN KEBANGSAAN
Pengertian: cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa
dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun
1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika , guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi
bangsa dan negara demi mencapaimasyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.Tujuan
bagi ASN: supaya para peserta memiliki cara pandang sebagai warga Negarayang
berwawasan kebangsaan dan sebagai wujud dedikasi abdi Negara.
Empat pilar strategi global pemberantasan terorisme,
yaitu:pencegahan kondisi kondusif penyebaran terorisme; langkah pencegahan danmemerangi
terorisme; peningkatan kapasitas negara-negara anggota untuk mencegah dan memberantas
terorisme serta penguatan peran sistem PBB; danpenegakan hak asasi manusia bagi semua pihak
dan penegakan rule of law sebagaidasar pemberantasan terorisme. Selain itu, PBB juga
telah menyusun High-LevelPanel on Threats, Challenges, and Change yang
menempatkan terorisme sebagaisalah satu dari enam kejahatan yang penanggulangannya
memerlukan paradigmabaru.
Hoax
Hoax
adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau bohong atau palsu,
baik dari segi sumber maupun isi.Berikut ini beberapa tips dalam menggunakan media
sosial agar terhindar daririsiko pelanggaran hukum:1) Memahami regulasi yang ada,
2)Memahami regulasiatau UU yang terkait dengan IT, 3) Menegakan etika ber-media sosial, 4)
Memasangidentitas asli diri dengan benar, 5) Cek terlebih dahulu kebenaran informasi yangakan
dibagikan (share) ke publik. 6) Lebih berhati-hati bila ingin memposting hal-hal atau data yang
bersifat pribadi.Dalam hal ini ASN sebagai perekat bangsa harus mampu
mengoptimalkankomunikasi massa baik melalui media massa maupun media sosial
gunamengadvokasi nilai-nilai persatuan yang saat ini menjadi salah satu isu
kritikaldalam kehidupan generasi muda.
TEKNIK ANALISIS ISU
A. Memahami Isu KritikalIsu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda
berdasarkantingkat urgensinya, yaitu
1. Isu saat ini ( current issue)
2. Isu berkembang (emerging issue), dan
3. Isu potensial
B.Proxy War
1.Sejarah Proxy WarBangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang mempunyailata
belakang sejarah yang panjang. Sebelum terbentuknya NegaraKesatuan Republik Indonesia,
bangsa Indonesia adalah bangsa yangmasih bersifat kedaerahan ditandai dengan adanya
kerajaan-kerajaanyang menguasai suatu wilayah tertentu di Nusantara. Hal ini antara
laindibuktikan dari adanya kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara yangmenjadi penguasa di
Asia Tenggara di masa lalu.Dari serangkaian peristiwa yang terjadi pada bangsa Indonesia
dimasa lalu. Dapat kita simpulkan bahwa perjuangan yang bersifat kelompok tidak akan
membawa suatu bangsa tersebut mencapaitujuannya. Kita harus menyatukan energi serta
keunggulan-keunggulanyang kita miliki untuk memperbesar bangsa Indonesia. Jika
kitaterpecah-pecah maka kita tidak akan menjadi bangsa yang besar dantidak akan
mencapai tujuan.Kemudian seiring waktu berjalan lahirlah Pancasila sebagaifundamental bangsa
Indonesia yang disusun menurut watak peradabanIndonesia yang memiliki banyak suku bangsa,
bahasa, adat istiadat, danagama, maka dengan merumuskan Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusian,Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Peri Kesejahteraan Rakyat.Diharapkan
Pancasila dapat menjadi suatu fondasi bangsa Indonesiasebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa yang dapat menyelaraskan serta menyatukan segala macam perbedaan.Sejarahnya
Perang proksi telah terjadi sejak zaman dahulu sampaidengan saat ini yang dilakukan oleh
negara-negara besar menggunakanaktor negara maupun aktor non negara. Kepentingan nasional
negara negara besar dalam rangka
struggle for power dan power of influence
mempengaruhi hubungan internasional. Proxy war memiliki motif danmenggunakan
pendekatan hard power dan soft power dalam mencapaitujuannya.
2.Proxy War ModernMenurut pengamat militer dari Universitas Pertahanan, YonoReksodiprojo
menyebutkan Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di mana
negara tersebut tidak serta-mertaterlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan ‘proxy’
atau kakitangan.
MODUL : KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai- nilai bela negara
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi
warganegara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
segenapbangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation
and character building.
Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal faham-faham,ideologi, dan budaya yang
bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia,merupakan kesiapsiagaan yang
terintegrasi guna menghadapi situasi kontijensi daneskalasi ancaman sebagai dampak dari
dinamika perkembangan lingkungan strategisyang juga mempengaruhi kondisi dalam
negeri yang dipicu oleh faktor ideologi, politik,ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan.“Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
olehseseorang baik secara fisik, mental, m a u p u n s o s i a l dalam menghadapi situasi
kerjayang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap d a n t e k a d secara ikhlas
dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasiladan UUD Tahun 1945 untuk
menjaga,merawat , d a n menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara”.Nilai-Nilai
Dasar Bela Negara mencakup:1 . C i n t a T a n a h A i r ; 2 . K e s a d a r a n B e r b a n g s a d a n
b e r n e g a r a ; 3.Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;4.Rela berkorban
untuk bangsa dan negara; dan5 . M e m i l i k i kemampuan awal bela
n e g a r a . 6.Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat,
adildan makmur.Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari- hari di zamansekarang
di berbagai lingkungan:1.Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam
keluarga.(lingkungan keluarga).2.Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan
keluarga).3.Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan
pelatihan)Kesadaran untuk menaati tata tertib pelatihan
(lingkungankampus/lembaga pelatihan).4.Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman
dalam masyarakat (lingkungan masyarakat).
5 . M e n j a g a k e a m a n a n k a m p u n g s e c a r a b e r s a m a -
s a m a ( l i n g k u n g a n masyarakat).6.Mematuhi peraturan hukum yang
berlaku (lingkungan negara).7.Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan
negara). Kesehatan Berpikir
Cara yang paling mudah memahami kesehatan dalam berpikiradalah dengan memahami
kesalahan dalam berpikir. Sejumlah kesalahanberpikir (distorted thinking) berkontribusi dalam
pelbagai masalah mentalmanusia. Kesalahan-kesalahan berpikir ini juga bisa
mempengaruhikemampuan manusia dalam mengendalikan diri ( self control ) danpengelolaan
stres (stress management ) karena menjadi sebab hilangnyarasionalitas manusia dan munculnya
interpretasi tidak realistik terhadappelbagai kejadian di sekitar.Emosi positif terdiri dari sejumlah
komponen berikut (Pasiak,2012):1)Senang terhadap kebahagiaan oranglain.2)Menikmati
dengan kesadaran bahwa segala sesuatu diciptakanatas tujuan tertentu/mengambil
hikmah.3)Bersikap optimis akan pertolongan Tuhan.
4 ) B i s a b e r d a m a i d e n g a n k e a d a a n s e s u l i t / s e p a r a h apapun.
5 ) M a m p u m e n g e n d a l i k a n d i r i . 6)Bahagia ketika melakukan kebaikanMakna hidup
terdiri dari sejumlah komponen berikut ini (Pasiak,2012):7 ) M e n o l o n g d e n g a n
spontan8)Memegang teguh janji9)Memaafkan (diri dan o r a n g lain).
10)Berperilaku jujur.11)Menjadi teladan bagi orang lain.12)Mengutamakan keselarasan
dankebersamaanAda 4 hal yang perlu diperhatikan bagi seorang ASN yang
profesionalyaitu:a)Berpenampilan yang rapi dan menarik ( very goodgrooming)b)Postur tubuh
yang tepat (correct body posture)c)Kepercayaan diri yang positif
(confidence)d)Keterampilan komunikasi yang baik (communicationskills)
KONSEP KEPROTOKOLAN
Dari berbagai literatur dan sumber referensi, disebutkan bahwaistilah “Protokol” pada awalnya
dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda danInggris pada saat mereka menduduki wilayah
Hindia Belanda, yangmengambil dari Bahasa perancis Protocole.Melalui Undang-UndangNomor
9 Tahun 2010 tentangKeprotokolan yang memberikan penjelasan bahwa
“Keprotokolan “ adalah :
serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acarakenegaraan atau acara resmi
yang meliputiTata Tempat, Tata Upacara,dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan
kepada seseorang sesuaidengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan,
atau masyarakat
.”
AGENDA 2
NILAI - NILAI DASAR PNSMODUL : BERORIENTASI PELAYANAN
Pelayanan Publik menurut UU adalah kegiatan atau rangkaian kegiatandalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturanperundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang,jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggarapelayanan publik.Agus Dwiyanto (2010:21) menawarkan
alternatif deinisi pelayananpublik sebagai semua jenis pelayanan untuk menyediakan
barang/jasa yangdibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria. Terdapat tiga
unsurpenting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu 1)penyelenggara
pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layananyaitu masyarakat,
stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yangdiberikan dan/atau diterima oleh
penerima layanan. Pelayanan publik yangprima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika
lembaga pemerintah inginmeningkatkan kepercayaan publik,karena dapat menimbulkan
kepuasan bagipihak-pihak yang dilayani.Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi
sebagai pelaksanakebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat danpemersatu
bangsa.Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:a . m e l a k s a n a k a n
k e b i j a k a n p u b l i k y a n g d i b u a t o l e h P e j a b a t P e m b i n a Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;b.memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas; danc . m e m p e r e r a t p e r s a t u a n d a n k e s a t u a n N e g a r a
K e s a t u a n R e p u b l i k Indonesia.Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategitransformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-NilaiDasar) ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,Akuntabel,
Kompeten,Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
CoreV a l u e s tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya
olehseluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dankehidupan
sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan
pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwaASN mengedepankan nilai
Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaantugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikanpelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
BERORIENTASI PELAYANAN
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajibmendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
merekabutuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraanlayanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.Sebagai klien masyarakat, birokrasi
wajib mendengarkan aspirasi dan
keinginan masyarakat. Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat denganperilaku
melayani dengan senyum, menyapa dan memberi salam, sertaberpenampilan rapih; melayani
dengan cepat dan tepat waktu; melayanidengan memberikan kemudahan bagi Anda untuk
memilih layanan yangtersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan
tekadmemberikan pelayanan yang prima.Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti ketika
kebutuhanmasyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dandiperbaiki
agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapanpengguna layanan. Layanan hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin, danlayanan hari esok akan menjadi lebih baik dari
hari ini (doing something better and better ). Dalam rangka mencapai visi reformasi birokrasi
sertamemenangkan persaingan di era digital yang dinamis, diperlukan akselerasidan upaya luar
biasa (keluar dari rutinitas dan business as usual ) agar tercipta breakthroughatau
terobosan, yaitu perubahan tradisi, pola, dan cara dalampemberian pelayanan publik.
Terobosan itulah yang disebut dengan inovasipelayanan publik. Konteks atau permasalahan
publik yang dihadapi instansipemerintah dalam memberikan layanannya menjadi akar dari
lahirnya suatuinovasi pelayanan publik.Dalam lingkungan pemerintahan banyak faktor yang
mempengaruhitumbuh dan berkembangnya inovasi pelayanan publik, diantaranya komitmendari
pimpinan, adanya budaya inovasi, dan dukungan regulasi. Adanyakolaborasi antara pemerintah,
partisipasi masyarakat, dan
stakeholdersterkait lainnya perlu dibangun sebagai strategi untuk mendorong tumbuh
danberkembangnya ini
MODUL : AKUNTABEL
A.POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI
Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, kita sebagai individumungkin sudah bosan dengan
kenyataan adanya perbedaan jalur dalamsetiap pelayanan. Layanan publik di negara ini kerap
dimanfaatkan oleh‘oknum’ pemberi layaann untuk mendapatkan keuntungan pribadiataupun
kelompok. Sehingga di masyarakat muncul sarkasme yangmengartikan buruknya pelayanan
publik.Payung hukum terkait Layanan Publik tertuang dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Layanan Publik. Sejak diterbitkannya UU tersebut dampaknya sudah mulai terasa
di banyak layanan. Ruang-ruang layanan dasar sudah jauh lebih baik. Walaupunbelum sempurna,
tetapi sudah berjalan ke arah yang benar.Tugas berat sebagai ASN adalah ikut menjaga
dan berpartisipasidalam menjaga dan meningkatkan kualitas layanan publik. Karenasecara
pola pikir dan mental masih dibutuhkan usaha yang keras dankomitmen kuat.
Tantangan yang dihadapi tidak hanya di lingkunganASN namun juga dari
masyarakat sebagain penerima layanan. Mentaldan pola pikir yang baik pada diri ASN
secara tidak langsungmemberikan dampak pada masyarakat sebagai penerima layanan.Kegiatan
perilaku negatig bisa memberikan dampak sistemik, sebaliknya mental dan pola pikir positifpun
harus bisa memberikandampak serupa.
B.KONSEP AKUNTABILITAS
a.Pengertian AkuntabilitasDalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajibanuntukmempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagaipelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebihluasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke,2017).Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri
PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021adalah
menjamin terwujudnya perilakuyang sesuai dengan CoreValues ASNBerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilakutersebut adalah:
i . K e m a m p u a n m e l a k s a n a a n t u g a s d e n g a n j u j u r , b e r t a n g g u n g jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
ii. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
iii.Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
b.Aspek-Aspek Akuntabilitasi.Akuntabilitas
a d a l a h s e b u a h h u b u n g a n ( Accountability is a relationship )
i i . A k u n t a b i l i t a s b e r o r i e n t a s i p a d a h a s i l Accountability is
results-oriented)
i i i . A k u n t a b i l i t a s m e m b u t u h k a n a d a n y a l a p o r a n ( Accountability
requiers reporting)
i v . A k u n t a b i l i t a s m e m e r l u k a n k o n s e k u e n s i ( Accountability
ismeaningless without consequences)
v. Akuntabilitas memperbaiki kinerja ( Accountability improves performance)
c . P e n t i n g n y a A k u n t a b i l i t a s Akuntabilitas publik memiliki tiga
fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
i.Untuk menyediakan k o n t r o l d e m o k r a t i s
( p e r a n demokrasi);
ii. u n t u k m e n c e g a h k o r u p s i d a n
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
iii.untuk meningkatkan e isiensi dan efektivitas(peran belajar).
d . T i n g k a t a n A k u n t a b i l i t a s
a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability )
b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok
d. AkuntabilitasOrganisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder
C.PANDUAN PERILAKU AKUNTABEL
a.Akuntabilitas dan IntegritasAkuntabilitas dan Integritas adalah faktor yang sangat penting
dimiliki dalam kepimpinan, Integritas menjadi hal yang pertama harus
dimiliki oleh seorang pemimpin ataupun pegawai negara yang
kemudian diikuti oleh Akuntabilitas.
b. Integritas dan AntiKorupsi
Integritas adalah salah satu pilar penting dalam pemberantasankorupsi. Secara harafiah, integritas
bisa diartikan sebagaibersatunya antara ucapan dan perbuatan. Dengan demikian,integritas yang
konsepnya telah disebut ilsuf Yunani kuno, Plato,dalam The Republic sekitar 25 abad silam,
adalah tiang utamadalam kehidupan bernegara. Semuaelemen bangsa harus
memilikiintegritas tinggi, termasuk para penyelenggara negara, pihakswasta, dan masyarakat
pada umumnya.
c.Mekanisme Akuntabilitas
Contoh mekanisme akuntabilitas organisasi, antara lain sistem penilaian kinerja, sistem
akuntansi, sistem akreditasi,dan sistem pengawasan(CCTV, finger prints,
ataupun softwareuntuk memonitor pegawai menggunakan komputer atau websiteyang
dikunjungi). mekanisme akuntabilitas harus mengandungdimensi:
Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality )
Akuntabilitas proses (process accountability )
Akuntabilitas program ( program accountability )
Akuntabilitas kebijakan (policy accountability )
a.Mekanisme Akuntabilitas Birokrasi Indonesia, alat akuntabilitas antara lain adalah:
Perencanaan Strategis (Strategic Plans) berupa RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP-D),
Menengah (RencanaPembangunan Jangka Menengah/RPJM-D), dan Tahunan
(RencanaKerja Pemerintah/RKP-D), Rencana Strategis (Renstra) untuk setiapSatuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan Sasaran Kerja Pegawai(SKP) untuk setiap PNS.
MODUL : KOMPETEN
Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dantuntutan keahlian
baru.•Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungankemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam
meningkatkankinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi
itusendiri.•Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:Berorientasi
Pelayanan:a.Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;b.Ramah, cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan;c.Melakukan perbaikan tiadahenti. Akuntabel:a.Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin danberintegritas tinggi;
b.Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,efektif, dan
efesien.Kompeten:a.Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu
berubah;b.Membantu orang lain belajar;c.Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik.Harmonis:a.Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;b.Suka mendorong
orang lain;b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.Loyal:a.Memegang teguh ideology
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia sertapemerintahan yang sah;b.Menjaga nama baik sesame ASN,
pimpinan, insgansi, dan negara;c.Menjaga rahasia jabatan dan negara.Adaptif:a.Cepat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan;b.Terus berinovasi dan mengembangakkan
kreativitas;c.Bertindak proaktif.Kolaboratif:a.Memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi;b.Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai
tambah;c.Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersamaTerkait dengan
perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat EdaranMenteri PANRB Nomor 20
Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwapanduan perilaku (kode etik) kompeten
yaitu: a. Meningkatkan kompetensi diri untukmenjawab tantangan yang selalu berubahi; b.
Membantu orang lain belajar; dan c.Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku
kompeten ini sebagaiamanadalam poin 5 Surat Edaran MenteriPANRB menjadi bagian dasar
penguatan budayakerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan
tujuanorganisasi/instansi.1 . B e r k i n e r j a y a n g B e r A k h l a k : •Setiap ASN sebagai profesional
sesuai dengan kualiikasi, kompetensi,dan kinerja.•Selain ciri tersebut ASN terikat dengan
etika profesi sebagai pelayan publik.•Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada
perilaku BerAkhlak.2 . M e n i n g k a t k a n k o m p e t e n s i d i r i : •Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang selaluberubah adalah keniscayaan.•Pendekatan pengembangan
mandiri ini disebut dengan Heutagogi ataudisebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan
pengembangan berbasispada sumber pembelajaran utama dari Internet.•Perilaku lain ASN
pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis onlinenetwork.•Sumber pembelajaran lain
bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlianpara pakar/konsultan, yang mungkin
dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASNbekerja atau tempat lain.
•Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yangmengatur diri sendiri dalam
interaksi dengan pegawai dalam organisasi danatau luar organisasi.3 . M e m b a n t u O r a n g
L a i n B e l a j a r : •Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantortermasuk
morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.•Perilaku berbagi pengetahuan
bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam“pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge
Fairs and OpenForums).•Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung
dalamdokumen kerja seperti laporan, 54 presentasi, artikel, dan sebagainya danmemasukkannya
ke dalam repositori di mana ia dapat dengan mudahdisimpan dan diambil (Knowledge
Repositories).•Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and
Transfer),dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasianpengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber
darireleksi pengalaman (lessons learned).4 . M e l a k u k a n k e r j a t e r b a i k : •Pengetahuan
menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiaporganisasi, baik instansi pemerintah maupun
swasta, bersifat dinamis, hidupdan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan
karya manusia.•Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskandengan
apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang
MODUL : HARMONIS
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi sebuah
tantangan bahkan ancaman, karena
dengankebhinekaan tersebut mudah menimbulkan perbedaan pendapat danlepas kendali,
mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi
ledakan yang akan mengancam integrasinasional ataupersatuan dan kesatuan
bangsa.Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan suku bangsa dinusantara disadari
pendiri bangsa dilandasi rasa persatuan
Indonesia.Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam Lambang Negara yaituBhineka Tunggal
Ika merupakan perwujudan kesadaran persatuanberbangsa tersebut.Etika publik merupakan
releksi kritis yang mengarahkanbagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian
terhadapkesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegangteguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Oleh karena itu, denganditerapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat
publik harus berubah,
Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;
Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonissangat penting dalam suatu organisasi.
Suasana tempat kerja yang positif
dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentukorganisasi.
Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam
mewujudkan susasana harmonis harus dapat diterapkan dalam kehidupan
ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.
MODUL : LOYAL
1.Urgensi Loyalitas ASN
Pertanyaan yang cukup menarik untuk dibahas pada awaluraian modul ini adalah kenapa
nilai “Loyal” dianggap penting dandimasukkan menjadi salah satu c o r e v a l u e s
yang harus dimiliki dandiimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN. Untuk
menjawabpertanyaan tersebut kajiannya dapat dilakukan dengan melihat faktorinternal dan
faktor eksternal yang jadi penyebabnya.a . F a k t o r I n t e r n a l Salah satu sifat yang harus
dimiliki oleh seorang ASN idealadalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan
negara.b . F a k t o r e k s t e r n a l Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
yangmasif saat ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi ASNuntuk memenangi
persaingan global.Bersamaan dengan peluang pemanfaatan teknologiinformasi sebagaimana
diuraikan di atas, ASN milenial jugadihadapkan pada berbagai tantangan yang harus (dan hanya
dapat dihadapi) dengan sifat dan sikap loyal yang tinggi terhadap bangsadan negara.
2.Makna Loyal dan Loyalitas
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancisyaitu “Loial ” yang artinya
mutu dari sikap setia. Secara har iah loyalberarti setia, atau suatu kesetiaan.
Dalam Kamus Oxford Dictionarykata Loyal dideinisikan sebagai
“ giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or institution
(tindakan memberi ataumenunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstankepada
seseorang atau institusi)”.Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat
dimaknaisebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat
digunakanoleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
a.Taat pada Peraturan
b.Bekerja dengan Integritas
c.Tanggung Jawab pada Organisasi
d.Kemauan untuk Bekerja Sama
e.Rasa Memiliki yang Tinggi
f.Hubungan Antar Pribadi
g.Kesukaan Terhadap Pekerjaan
h.Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
i.Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
3 . L o y a l d a l a m Core Values ASN
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (PANRB)
menyelenggarakan Peluncuran Core Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara (ASN), di KantorKementerian PANRB, Jakarta pada hari Selasa
tanggal 27 Juli Tahun2021. Pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo meluncurkan
C o r e V a l u e s dan Employer Branding
ASN. Peluncuran ini bertepatandengan Hari Jadi Kementerian PANRB ke-62.
C o r e V a l u e s ASN yangdiluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK
yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis,Loyal,Adaptif, Kolaboratif.
4.Membangun Perilaku Loyala . D a l a m K o n t e k s U m u m
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasasetia (loyal) pegawai terhadap organisasi,
hendaknya beberapa halberikut dilakukan:1)Membangun Rasa Kecintaaan dan
Memiliki2 ) M e n i n g k a t k a n K e s e j a h t e r a a n 3 ) M e m e n u h i Kebutuhan
R o h a n i 4)Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir5)Melakukan Evaluasi
secara Berkala
b.Memantapkan Wawasan Kebangsaan
Pengetahuan tentang Wawasan Kebangsaan sejatinya telahdiperoleh para Peserta Pelatihan di
bangku pendidikan formalmulai dari pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan
tinggi.Namun demikian, Wawasan Kebangsaan tersebut masih perluterus dimantapkan di
kalangan CPNS untuk meningkatkankecintaannya kepada bangsa dan negara guna
membangun sikaployal sebagai bekal dalam mengawali pengabdiannya kepadabangsa dan
negara sebagai seorang PNS.
c.Meningkatkan Nasionalisme
Setiap pegawai ASN harus memiliki Nasionalisme danWawasan Kebangsaan yang kuat sebagai
wujud loyalitasnyakepada bangsa dan negara dan mampu mengaktualisasikannyadalam
pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksanakebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatubangsa berlandaskan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
MODUL : KOLABORATIF
World Economic Forum (WEF) (2021)
juga ambil bagian dalam menganalisistantangan global yang akan dihadapi yaitu
adanya serangan cyber, perubahan iklimsecara global, ketimpangan digitalisasi, kegagalan
iklim, adanya senjata pemusnahmasal, krisis mata pencaharian penyakit menular , serta
kerusakan lingkungan yangdiakibatkan manusia. Dibalik berbagai tantangan yang dihadapi
di atas, birokrasiIndonesia masih dihadapkan pada fragmentasi dan silo mentality
. Hal tersebut olehCaiden (2009) dianggap sebagai patologi birokrasi. Kolaborasi
kemudian menjadisolusi dari berbagai fragmentasi dan
silo mentality. Kolaborasi juga sering dikatakanmeliputi segala aspek pengambilan keputusan,
implementasi sampai evaluasi. Berbedadengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi
stakeholders bahwa organisasi laindan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan,
collaborative governancemenekankan semua aspek yang memiliki kepentingan dalam kebijakan
membuat persetujuan bersama dengan “berbagi kekuatan”. (Taylo Brent and Rob C. de
Loe,2012). WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yangmenyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalamruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunankebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG jugadikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlahkelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi mengalami beberapahambatan yaitu:
ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahamandalam kesepakatan kolaborasi.
Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas. Berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat
(4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014tentang Administrasi Pemerintahan diatur bahwa
“Penyelenggaraan pemerintahanyang melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahandilaksanakan melalui kerja sama antar-Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
yangterlibat, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-
sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. CalonASN
muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkanharapan
tersebut. PendekatanWoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negaralainnya diharapkan
dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASNKementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah
kemudian akan bekerja dengan satutujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
AGENDA 3
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRIMODUL : SMART ASN
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumberdaya manusia di
Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikangawai. Kerangka kerja literasi
digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digitalculture, digital ethics, dan digital safety.
Kerangka kurikulum literasi digitaldigunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi
kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digitalDigital skill merupakan
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digitaldalam kehidupan sehari-hari. Digital culture
merupakan Kemampuan individu dalammembaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasankebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-haridan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics
merupakanKemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan
diri,merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital(netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan Kemampuan Userdalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang danmeningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi
dan keamanan digital dalamkehidupan sehari-hari.literasi digital adalah sebuah konsep dan
praktik yang bukan sekadarmenitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi.Lebih
dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan
penggunamedia digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang
dilakukansecara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017).
Seorang pengguna
yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampumengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuhtanggung jawab.
Terdapat dua poros yang membagi area setiap domain kompetensi. Poros pertama, yaitu domain
kapasitas ‘single–kolektif’ memperlihatkan rentang kapasitas literasidigital sebagai kemampuan
individu untuk mengakomodasi kebutuhan individu
sepenuhnya hingga kemampuan individu untuk berfungsi sebagai bagian dari masyarakat kolektif/
societal . Sementara itu, poros berikutnya adalah domain ruang ‘informal–formal’ yang memperlihatkan
ruang pendekatan dalam penerapan kompetensi literasi digital.
Ruang informal ditandai dengan pendekatan yang cair dan fleksibel, dengan instrumenyang lebih
menekankan pada kumpulan individu sebagai sebuah kelompok komunitas/masyarakat.
Sedangkan ruang formal ditandai dengan pendekatan yang
lebih terstruktur dilengkapi instrumen yang lebih menekankan pada kumpulan individu sebagai
‘warga negara digital.’ Blok-blok kompetensi semacam ini memungkinkankita
melihat kekhasan setiap modul sesuai dengan domainkapasitas dan ruangnya.
Digital Skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar darikompetensiliterasi digital, berada
di domain ‘ single, informal’.
Digital Culture (Budaya BermediaDigital) sebagai wujud kewarganegaraan digital dalam
konteks keindonesiaan beradapada domain ‘kolektif, formal’ dimana kompetensi digital individu
difungsikan agar mampu berperan sebagai warganegara dalam batas-batas formal yang berkaitan
dengan hak,kewajiban, dan tanggung jawabnya dalam ruang ‘negara’.
Digital Ethics (Etis BermediaDigital) sebagai panduan berperilaku terbaik di ruang digital membawa
individu untuk bisa menjadi bagian masyarakat digital, berada di domain ‘kolektif, informal’.
Digital S a f e t y (Aman Bermedia Digital) sebagai panduan bagi individu agar dapat
menjagakeselamatan dirinya berada pada domain ‘single, formal’ karena sudah
menyentuhinstrumen-instrumen hukumpositif.Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari
keseharian kita. Berbagaifasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita
gunakan untuk mencariinformasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi
penggunaaninternet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7
jam59 menit (APJII, 2020. Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yanghanya
menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemiCOVID-19 mayoritas
masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jamsehari. Pola kebiasaan baru untuk
belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi
Digital menjadi kemampuan wajib yangharus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi
hak digital setiap warganegara.