Anda di halaman 1dari 38

 

MATERI I
Video Sambutan Kepala Lembaga Administrasi Negara Dr. Adi Suryanto, M.Si
Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045. Era revolusi industry 4.0 menuntut kita supaya
cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pondasi penting mewujudkan Smart
ASN melalui Latsar sebagai bekal menghadapi tantangan dunia yang semakin
kompleks. MOOC dapat dimanfaatkan untuk belajar yang tidak terbatas pada interaksi fisik.
Namun dapat dilakukan secara mandiri dan dikembangkan dalam skamapembelajaran
kolaboratif, aktualisasi dan penguatan secara klasikal. MOOC diharapkan dapat menjadi
learning platform bagi ASN secara nasional untuk mencetak ASN yang unggul dan
kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan menuju Indonesia Emas 2045

MATERI II
Sambutan Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI DR. Muhammad Taufiq, DEA
Kebanggaan sebagai ASN karena dapat melayani Bangsa Indonesia. Penguasaan Core Value
bagi ASN dan employer yang dikenal dengan singkatan
BerAKHKLAK :1.Berorientasi Pelayanan
2.Akuntabel
3.Kompeten
4.Harmonis
5.Loyal
6.Adaptif 
7.Kolaboratif 
Kata kunci : Kempuan berinovasi Penguasaan Core Value dan penguasaan literasi digital
(SMART ASN) Selamat belajar dan semangat mengembangkan diri supaya menjadi ASN
yang unggul dan mendukung daya saing bangsa

MATERI III
Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
LAN RI, Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm.
Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK
P3K dituntut belajar mandiri pada materi MOOC.Pembelajaran dibagi 3 yaitu :
1.Sikap perilaku Bela Negara
2.Nilai-nilai rol value dalam penyelenggaraan pemerintahan
3.Kedudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
MODUL : WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
SEJARAH PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari
serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan pengakuan terhadap
keberagaman dan bukan keseragaman serta mencapaipuncaknya pada tanggal 17 Agustus
1945.Awal bangkitnya perjuangan Bangsa Indonesia yaitu dengan terbentuknya organisasi Boedi
Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa sekolahdokter Jawa di Batavia
(STOVIA) menggagas sebuah rapat kecil yang diinisiasi olehSoetomo. Rapat kecil tersebut
sesungguhnya menjadi titik awal dimulainya pergerakannasional menuju Indonesia
Merdeka. Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 dari hasil Kongres Pemuda II
dihasilkan kesepakatan berupa 3 kausal yang menjadi dasar Sumpah Pemuda.
Pergerakan-pergerakan sebagai upaya bangsa Indonesia mendapatanpengakuan kemerdekaan
Negara Indonesia terus berlanjut hingga pada puncaknyatanggal 17 Agustu 1945
diproklamasikan kemerdekaan Indonesia Oleh Soekarno danMoh. Hatta setelah
mendapatkan desakan dari PPKI dan para pemuda. Setelahproklamasi kemerdekaan Indonesia
perjuangan masih tetap dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

WAWASAN KEBANGSAAN
Pengertian: cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa
dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun
1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika , guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi
bangsa dan negara demi mencapaimasyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.Tujuan
bagi ASN: supaya para peserta memiliki cara pandang sebagai warga Negarayang
berwawasan kebangsaan dan sebagai wujud dedikasi abdi Negara.

EMPAT KONSESUS DASAR


Pancasila Merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar
ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No.
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber dari
segala sumber hukum negara.Artinya, setiap materi muatan kebijakan negara, termasuk UUD
1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

Undang-Undang Dasar 1945


Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran lima
norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta normanorma dasar lainnyayang termuat
dalam Pembukaan UUD 1945, menjadnorma hukum yang memberikerangka dasar hukum sistem
penyelengagaran negara pada umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan negara yang
mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.

Bhinneka Tunggal Ika


Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan BhinnaIka-Tunggal-Ia
berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara keseluruhannya
memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dannegara Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Apabila ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat
saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya
negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus1945 telah melengkapi persyaratan
berdirinya 16 negara yaitu berupa pemerintah yangberdaulat dengan mengangkat Presiden dan
Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga
telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuannya

Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Indonesia


Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana
pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadisimbol kedaulatan dan
kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa,
kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengaturan tentang bendera, bahasa, dan lambang negara,
serta lagukebangsaan Indonesia diatur di dalam bentuk UU Republik Indonesia Nomor 24
Tahun2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan.

NILAI-NILAI BELA NEGARA


A . U m u m
Agresi Militer II Belanda yang berhasil meguasai Ibukota Yogyakarta dan menawan
Soekarno Hatta tidak meluruhkan semangat perjuangan Bangsa Indonesia. Perjuangan untuk
mempertahankan kemerdekaan dilaksanakan baik dengan hard power (peranggerilya)
maupun soft power (Pemerintahan darurat) di Kota Buktinggi. Yang menjadi
sejarah Bela Negara, Semua Negara dan bangsa memiliki ancamannya masing-
masing,termasuk Indonesia sehingga dibtuhkan kewaspadaan dini untuk mencegah potensi
ancaman menjadi ancaman. Dengan sikap dan perilaku yang didasarkan pada kesadaran bela
Negara dan diaktualisasikan oleh ASN tujuan nasional dapat tercapai.
B. Sejarah Bela Negara
Pada tanggal 18 Desember 2006 Presiden Republik Indonesia Dr.H. Susilo Bambang
Yudhoyono menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara. Dengan
pertimbangan bahwa tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah bagi bangsa
Indonesia karena pada tanggal tersebut terbentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam rangka bela Negara serta dalam upaya lebih mendorong semangat
kebangsaan dalam bela negara dalam rangka mempertahankan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
C . A n c a m a n
Ancaman adalah adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam atau membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap
bangsa, usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri dapat mengancam
seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara baik aspek ideologi, politik, ekonomi,
sosial dan budaya maupun aspek pertahanan dan keamanan.
D. Kewaspadaan Dini
Kewaspadaan dini sesungguhnya adalah kewaspadaan setiap warga Negara terhadap
setiap potensi ancaman. Kewaspadaan dini memberikan daya tangkal dari segala potensi
ancaman, termasuk penyakit menular dan konflik sosial. Peserta Latsar CPNS diharapkan
mampu mewujudkan kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi dalam menghadapi berbagai
potensi ancaman. Kewaspadaan dini diimplementasikan dengan kesadaran temu dan
lapor cepat (Tepat Lapat) yang mengandung unsur 5W+1H (When,What, Why, Who,
Where dan How) kepada aparat yang berwenang. Setiap potensi ancaman di tengah
masyarakat dapat segera diantisipasi segera apabila warga Negara memiliki kepedulian
terhadap lingkungannya, memiliki kepekaan terhadap fenomena atau gejala yang
mencurigakan dan memiliki kesiagaan terhadap berbagai potensi ancaman.

E. Pengertian Bela Negara


Bela Negara Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara,keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

F. Nila Dasar Bela Negara


Nilai Dasar Bela Negara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat
(3), nilaidasar Bela Negara meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c.setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.

G. Pembinaan Kesadaran Bela Negara lingkup pekerjaan


Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau pelatihan
kepada warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan
nilai dasar Bela Negara.

H. Indikator Nilai Dasar Bela Negara


1.Indikator cinta tanah air. Ditunjukkannya dengan adanya sikap :
a. Menjaga tanahdan perkarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia.
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
d.Menjaga nama baik bangsa dan negara.
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
2.Indikator sadar berbangsa dan bernegara. Ditunjukkannya dengan adanya
sikap :
a.Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun
politik.
b.Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Ikut serta dalam pemilihan umum.
d. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
e.Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

3.Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa. Ditunjukkannya


dengan adanya sikap :
a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
b.Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
c.Menjadikan Pancasila sebagai pemersatubangsa dan negara.
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
e. Yakin danpercaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.

4.Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara. Ditunjukkannya dengan


adanya sikap :
a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan
bangsa dan negara.
b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan.
e.Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia.

5.Indikator kemampuan awal Bela Negara. Ditunjukkannya dengan adanya


sikap:
a.Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
b. Senantiasa memelihara jiwa dan raga
c. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yangtelah diberikan Tuhan Yang
Maha Esa.
d. Gemar berolahraga.
e. Senantiasa menjaga kesehatannya.

I. Aktualisai Kesadaran Bela Negara bagi ASN


1. Cinta tanah air bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku, antara lain :
a.Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
b. Sesuai peran dan tugas masing-masing, ASN ikut menjaga seluruh ruang
wilayah Indonesia baik ruang darat, laut maupun udara dari berbagai
ancaman, seperti : ancaman kerusakan lingkungan,ancaman pencurian sumber
daya alam, ancaman penyalahgunaan tata ruang,ancaman pelanggaran batas negara
dan lain-lain.
c. ASN sebagai warga Negaraterpilih harus menjadi contoh di tengah-tengah
masyarakat dalam menunjukkankebanggaan sebagai bagian dari
Bangsa Indonesia.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap
danperilaku, antara lain :
a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
b.Memegang teguh prinsip netralitas ASN dalam setiap kontestasi politik, baik
tingkat daerah maupun di tingkat nasional.
c. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuaiperan, tugas dan fungsi ASN.
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN, diaktualisasikan dengansikap
dan perilaku, antara lain :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila.
b.Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
c. Menjadi agen penyebarannilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat.
d. Menjadi contoh bagimasyarakat dalam pegamalan nilai-nilai Pancasila di tengah
kehidupan sehari-hari
e. Menjadikan Pancasila sebagai alat perekat dan pemersatu sesuai fungsi ASN.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikapdan
perilaku, antara lain :
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
b. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan
Negarasesuai tugas dan fungsi masing-masing.
c. Bersedia secara sadar untuk membelabangsa dan negara dari berbagai macam
ancaman.
d. Selalu ikhlas membantumasyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang penuh
dengan kesulitan.
e.Selalu yakin dan percaya bahwa pengorbanan sebagai ASN tidak akan sia-sia.
5. Kemampuan awal Bela negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan
perilakuantara lain :
a. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
b. Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan
wawasansesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Selalu menjagakesehatan baik fisik maupun psikis dengan pola hidup sehat serta
menjagakeseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Senantiasa bersyukur dan berdoaatas kenikmatan yang telah diberikan
Tuhan Yang Maha Esa.

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.


A . U m u m
Perspektif sejarah Negara Indonesia mengantrakan pada pemahaman betapapentingnya
persatuan dan kesatuan bangsa yang didasarkan pada prinsip-prinsippersatuan dan
kesatuan bangsa dan nasionalisme.
B.Perspektif Sejarah Negara Indonesia
Perubahan penting dalam perkembangan tata pemerintahan selama jamanpendudukan Jepang,
ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang No.27 yangberlaku secara efektif mulai tanggal
8 Agustus 1942. Untuk menyelamatkan bangsadan negara karena macetnya sidang Konstituante,
maka pada tanggal 5 Juli Tahun1959 dikeluarkanlah Dekrit Presiden yang berisi pemberlakuan
kembali UUD 1945,membubarkan Konstituante dan tidak memberlakukan UUDS 1950.
pada masaUUDS 1950, administrasi negara tidak dapat tumbuh dalam suatu wadah
yangpenyelenggaraan negaranya tidak mengindahkan normanorma hukum dan asas-asas
hukum yang hidup berdasarkan falsafah hukum atau ideologi, yang berakarkepada
faham demokrasi dan berorientasi kepada penyelenggaraan kepentinganmasyarakat.
C.Makna Kesatuan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara
Indonesia adalah melting pot atau tempat meleburnya berbagai keragaman yang kemudian
bertransformasi menjadi identitas baru yang lebih besar bernamaIndonesia. Indonesia adalah
konstruksi masyarakat modern yang tersusun darikekayaan sejarah, sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan ideologi yang tersebar dibumi nusantara. kesatuan psikologis,
politis, dan geografis diatas, penyelenggaraan pembangunan nasional juga harus didukung oleh
kesatuan visi. Artinya, adakoherensi antara tujuan dan cita-cita nasional yang termaktub dalam
PembukaanUUD 1945 dengan visi, misi, dan sasaran strategis yang dirumuskan dalam
RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana Pembangunan
JangkaMenengah (RPJM) Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Daerah,Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, hingga Rencana
StrategisKementerian/Lembaga dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) baik
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional.
D.Prinsip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa.
1.Prinsip Bhineka Tunggal Ika
2.Prinsip Nasionalisme Indonesia
3.Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab4 . P r i n s i p   W a w a s a n   N u s a n t a r a
5.Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi.
E.Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa sendiri secaraberlebihan sehingga
menggap bangsa lain rendah kedudukannya, kemudianNasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap
mencintai bangsa dan negara sendiri danmenggap semua bangsa sama derajatnya. Sikap
berkorban segala-galanya termasuk nyawa sekalipun untuk mempertahankan dankejayaan negara
F.Kebijakan Publik dalam Format Keputusan dan/atau Tindakan Administrasi
PemerintahanUndang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (“UUAP”) yang diberlakukan sejak tanggal 17 Oktober 2014, memuat
perubahan pentingdalam penyelenggaran birokrasi pemerintahan, Dalam UU AP
tersebut, beberapapengertian penting yang dimuat di dalamnya adalah
1.Aministrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan
keputusandan/atau tindakan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
2.Keputusan Administrasi Pemerintahan yang juga disebut Keputusan Tata Usaha
Negara atau Keputusan Administrasi Negara
3.Tindakan Administrasi Pemerintahan
4 . D i s k r e s i
G.LANDASAN IDIIL : PANCASILA
Dengan ditetapkannya Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 sebagaidasar
negara sebagaimana diuraikan terdahulu, dengan demikian Pancasila menjadiidiologi negara.
Artinya, Pancasila merupakan etika sosial, yaitu seperangkat nilaiyang secara terpadu harus
diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.H.UUD 1945: Landasan
konstitusionil SANKRIKedudukan UUD 1945pembukaan UUD 1945 sebagai Norma
DasarPeran Aparatur Sipil Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentangAparatur
Sipil NegaraBerdasarkan Penjelasan Umum UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara(UU ASN), dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalamalinea
ke-4 Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukanASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,kolusi, dan nepotisme,
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagimasyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai

MODUL : ANALISIS ISU KONTEMPORER


Menjadi PNS yang professional : Mengambil Tanggung Jawab, MenunjukkanSikap Mental
Positif, Mengutamakan Keprimaan, Menunjukkan Kompetensi,Memegang Teguh Kode
Etik.Perubahan Lingkungan Strategis : Individual, family, community/culture,society, global.
Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis(Ancok, 2002) : Modal
Intelektual, Modal Emosional, Modal Sosial, Modalketabahan (adversity), Modal etika/moral,
Modal Kesehatan (kekuatan)Fisik/Jasmani.Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 : Undang-
Undang Nomor 31 Tahun1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi beserta revisinya
melaluiUndangUndang Nomor 20 tahun 2001. Secara substansi Undangundang Nomor 31Tahun
1999 telah mengatur berbagai modus operandi tindak pidana korupsisebagai tindak pidana
formil, memperluas pengertian pegawai negeri sehinggapelaku korupsi tidak hanya didefenisikan
kepada orang perorang tetapi juga padakorporasi, dan jenis penjatuhan pidana yang dapat
dilakukan hakim terhadap terdakwa tindak pidana korupsi adalah Pidana Mati, Pidana
Penjara, dan PidanaTambahan.NARKOBA : Menurut Online Etymology Dictionary,
perkataan narkotika berasaldari bahasa Yunani yaitu ”Narke” yang berarti terbius
sehingga tidak merasakanapa-apa. Sebagian orang berpendapat bahwa narkotika berasal dari
kata”Narcissus” yang berarti jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai bunga yangmembuat
orang tidak sadarkan diri.
PENGGOLONGAN NARKOTIKA Golongan I yang ditujukan untuk ilmupengetahuan dan
bukan untuk pengobatan dan sangat berpotensi tinggimenyebabkan ketergantungan. Contoh 1.
Opiat: morfin, heroin, petidin, candu. 2.Ganja atau kanabis, marijuana, hashis. 3. Kokain: serbuk
kokain, pasta kokain, daunkoka; Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan
kesehatan danberpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh morfin dan
petidin;Golongan III berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan sertaberpotensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh kodein.PENGGOLONGAN PSIKOTROPIK
Golongan I hanya digunakan untuk kepentinganilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi serta
sangat berpotensi mengakibatkanketergantungan. Contoh ekstasi, LSD; Golongan II berkhasiat
untuk pengobatan danpelayanan kesehatan serta berpotensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan.Contoh amfetamin, shabu, metilfenidat atau italin; Golongan III
berkhasiat pengobatan dan pelayanan kesehatan serta berpotensi sedang
mengakibatkanketergantungan. Contoh pentobarbital, lunitrazepam; Golongan IV
berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan untuk pelayanan kesehatan serta
berpotensiringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh diazepam, bromazepam,fenobarbital,
klonazepam, klordiazepoxide, dan nitrazepam.ZAT ADIKTIF Minuman beralkohol,
mengandung etanol etil alkohol, yangberpengaruh menekan susunan saraf pusat, Senyawa
organik, yang terdapat padaberbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan
sebagai pelumas mesin, yangsering disalahginakan seperti lem, thinner, cat kuku dll, rokok,
tembakau, dll.
SEJARAH NARKOTIKAPERANG CANDU I PADA TAHUN 1839 – 1842 DAN
PERANG CANDU II PADATAHUN 1856 – 1860 PERANG SAUDARA DI AMERIKA
SERIKAT 1856 Inggris danPerancis (Eropa) melancarkan perang candu ke China, dengan
membanjiri candu(opium). Perang nirmiliter ini ditandai dengan penyelundupan Candu
ke China.Membanjirnya Candu ke China berdampak melemahnya rakyat China yang
jugaberdampak pada Kekuatan Militer China.PERANG SAUDARA DI AMERIKA
SERIKAT 1856 Inggris dan Perancis (Eropa)melancarkan perang candu ke China,
dengan membanjiri candu (opium). Perangnirmiliter ini ditandai dengan penyelundupan
Candu ke China. MembanjirnyaCandu ke China berdampak melemahnya rakyat China yang juga
berdampak padaKekuatan Militer China. Narkoba jenis morphin sudah dipakai untuk
keperluanperang saudara di Amerika Serikat, Morphin digunakan militer untuk obat penghilang
rasa sakit apabila terdapat serdadu / tentara yang terluka akibat terkena peluru senjata
api.INDONESIA ATAU NUSANTARA Orang-orang di pulau Jawa ditengarai
sudahmenggunakan opium. Pada abad ke-17 terjadi perang antara pedagang Inggris danVOC
untuk memperebutkan pasar Opium di Pulau Jawa. Pada tahun 1677
VOCmemenangkan persaingan ini dan berhasil memaksa Raja Mataram, Amangkurat IIuntuk
menandatangani perjanjian yng sangat menentukan, yaitu: “Raja Mataram memberikan hak
monopoli kepada Kompeni untuk memperdagangkan opium diwilayah kerajaannya”Terorisme
adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancamankekerasan yang menimbulkan
suasana teror atau rasa takut secara meluas, yangdapat menimbulkan korban yang bersifat
massal, dan/atau menimbulkan kerusakanatau kehancuran terhadap objek vital yang strategis,
Iingkungan hidup, fasilitaspublik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau
gangguankeamanan. (Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun2018 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentangPenetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang).

Empat pilar strategi global pemberantasan terorisme,
yaitu:pencegahan kondisi kondusif penyebaran terorisme; langkah pencegahan danmemerangi
terorisme; peningkatan kapasitas negara-negara anggota untuk mencegah dan memberantas
terorisme serta penguatan peran sistem PBB; danpenegakan hak asasi manusia bagi semua pihak
dan penegakan rule of law sebagaidasar pemberantasan terorisme. Selain itu, PBB juga
telah menyusun High-LevelPanel on Threats, Challenges, and Change yang
menempatkan terorisme sebagaisalah satu dari enam kejahatan yang penanggulangannya
memerlukan paradigmabaru.

Empat tipe kelompok teroris yang beroperasi di dunia :


Teroris sayapkiri atau left wing terrorist, merupakan kelompok yang menjalin hubungan
dengangerakan komunis; Teroris sayap kanan atau right wing terrorist, menggambarkanbahwa
mereka terinspirasi dari fasisme, Etnonasionalis atau teroris separatis,
atauethnonationalist/separatist terrorist, merupakan gerakan separatis yang mengiringigelombang
dekoloniasiasi setelah perang dunia kedua; Teroris keagamaan atau“ketakutan”, atau religious or
“scared” terrorist, merupakan kelompok teroris yangmengatasnamakan agama atau agama
menjadi landasan atau agenda mereka.
Hubungan Radikalisasi dengan TerorismeTerorisme
sebagai kejahatan luar biasa jika dilihat dari akarperkembangannya sangat terhubung dengan
radikalisme.
Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat
revolusionerdengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat
kekerasan(violence)   d a n a k s i - a k s i   y a n g   e k s t r e m .
Radikal Terorisme
adalah suatu gerakanatau aksi brutal mengatasnamakan ajaran agama/golongan, dilakukan
olehsekelompok orang tertentu, dan agama dijadikan senjata politik untuk menyerangkelompok
lain yang berbeda pandangan.
Pencegahan tindak pidana terorisme :
Kesiapsiagaan nasional
(pemberdayaan masyarakat, peningkatan kemampuan aparatur, perlindungan danpeningkatan
sarana dan prasarana, pengembangan kajian teroris, pemetaan wilayahrawan paham radikal
Terorisme),
Kontra radikalisasi
(Kontra narasi, kontrapropaganda, kontra idiologi),
Deradikalisasi
(identifikasi dan penilaian, reintegrasisosial, reedukasi, rehabilitasi melalui : pembinaan
wawasan kebangsaan, wawasanpembinaan keagamaan, kewirausahaan).Kasus William Kidd
(1680-an)Kasus Alphonse Capone (1920-an) Kasus Watergate (1970-an)
Rezim Anti Pencucian Uang GlobalPada akhir tahun 1980-an, isu perdagangan narkotika
semakinmengkhawatirkan dan kembali menjadi perhatian masyarakat internasional.Rezim
Pencucian Uang di IndonesiaDalam rangka mendukung rezim anti pencucian uang
internasional,Indonesia bergabung dengan
  Asia/Pacific Group on Money Laundering
(APG) yangmerupakan FSRB yang berada di kawasan Asia dan Pasifik pada
tahun 1999.3. Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)Ada beberapa indikator yang
menyebabkan kegiatan
money laundering
marak terjadi, diantaranya: 1) kurangnya koordinasi antar instansi pemerintahdalam satu
negara, 2) penegakan hukum yang tidak efektif, 3) pengawasan
yangm a s i h   s a n g a t   m i n i m ,   4 )   s i s t e m p e n g a w a s
a n   y a n g   t i d a k   e f e k t i f d a l a m mengidentifikasi aktivitas yang
mencurigakan. 5) kerjasama dengan pihak internasional yang masih terbatas.Dampak negatif
pencucian uangAdapun dampak negatif pencucian uang secara garis besar dapat dikategoikan
dalam delapan poin sebagai berikut, yakni: (1) merongrong sektorswasta yang sah; (2)
merongrong integritas pasar-pasar keuangan; (3) hilangnyakendali pemerintah terhadap
kebijakan ekonomi; (4) timbulnya distorsi danketidakstabilan ekonomi; (5) hilangnya
pendapatan negara dari sumberpembayaran pajak; (6) risiko pemerintah dalam melaksanakan
program privatisasi;(7) merusak reputasi negara; dan (8) menimbulkan biaya sosial yang
tinggi.Proses dan metode pencucian uangMetode-metode yang biasayan dipakai adalah
sebagai berikut:
1.Buy and sell conversion
Dilakukan melalui jual-beli barang dan jasa.
2.Offshore conversion
Dana ilegal dialihkan ke wilayah suatu negara yang merupakant a x   h e a v e n
bagi money laundering centers
dan kemudian disimpan di bank atau lembaga keuanganyang ada di wilayah negara tersebut.
3.Legitimate business conversion
Dipraktikkan melalui bisnis atau kegiatan usaha yang sah sebagai sarana untuk memindahkan
dan memanfaatkan hasil kejahatan yang dikonversikan melaluitransfer, cek atau instrumen
pembayaran lainnya, yang kemudian disimpan direkening bank atau ditarik atau ditransfer
kembali ke rekeningbank lainnya.Tahapan pencucian uangSecara umum,
ketiga tahapan tipologi tersebut adalah:
1.Penempatan (placement )
2.Pemisahan/pelapisan (layering)
3.Penggabungan (integration)
Pengaturan tindak pidana pencucian uangSaat ini pemberantasan pencucian uang diatur dalam
Undang-UndangNomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
PidanaPencucian Uang. UU No. 8 Tahun 2010 (UU PP-TPPU) tersebut menggantikanundang-
undang sebelumnya yang mengatur tindak pidana pencucian uang yaitu,
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2003.Tindak pidana pencucian uang di Indonesia dapat diklasifikasi ke dalam 3 (tiga)pasal, yaitu:
1. Tindak Pidana Pencucian Uang yang diakomodir di dalam Pasal 3
2. Tindak Pidana Pencucian Uang yang diakomodir di dalam Pasal 4
3. Tindak Pidana Pencucian Uang yang diakomodir di dalam Pasal5 Tindak pidana asal dari
pencucian uang
S e s u a i   d e n g a n   P a s a l   2   U U N o .   8   T a h u n   2 0 1 0 ,   t i n d a k p i d a n a   y a n g menjadi
pemicu (disebut sebagai “tindak pidana asal”)terjadinya pencucian uangmeliputi: (a) korupsi; (b)
penyuapan;(c) narkotika; (d) psikotropika; (e) penyelundupan tenaga kerja;
(f)penyelundupan imigran; (g) di bidang perbankan; (h) di bidang pasar modal; (i)di bidang
perasuransian; (j) kepabeanan; (k) cukai; (l) perdagangan orang; (m)perdagangan senjata gelap;
(n) terorisme; (o) penculikan; (p) pencurian; (q)penggelapan; (r) penipuan; (s) pemalsuan uang;
(t) perjudian; (u) prostitusi; (v) dibidang perpajakan; (w) di bidang kehutanan
;(x) di bidang lingkungan hidup; (y) dibidang kelautan dan perikanan; atau (z) tindak pidana
lainnya yang diancam denganpidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih.Harta hasil tindak pidanaHarta
hasil tindak pidana ( proceed of crime) dalam pengertian formil merupakanharta yang dihasilkan
atau diperoleh dari suatu perbuatan tindak pidana yangdisebutkan sebagai tindak pidana asal
pencucian uang sebagaimana disebut dalam26 macam jenis tindak pidana asal di atas.
Paradigma follow the money 
Pendekatan yang dibangun dalam memberantas kejahatan dalam rezim antipencucian uang tidak
hanya mengedapankan follow the suspect
yang selama inidilakukan oleh sebagian besar aparat penegak hukum untuk menangkap
pelakukriminal dan memproses perkaranya saja, melainkan dengan paradigmapendekatan baru
yakni follow the money.
a.Rezim Anti Pencucian Uang Indonesia
Peran Lembaga Pengawas dan Pengatur, Pihak Pelapor dan Pihak Terkait Lainnya
UU PP-TPPU memberi tugas, kewenangan dan mekanisme kerja baru bagiPPATK, Pihak
Pelapor, regulator/Lembaga Pengawas dan Pengatur, lembagapenegak hukum, dan pihak
terkait lainnya termasuk masyarakat.
1. Masyarakat 
2. Pihak Pelapor dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
3. Lembaga Pengawas dan Pengatur
4. Lembaga Penegak Hukum
a.Lembaga Penyidikan TPPU
Kewenangan untuk melakukan penyidikan TPPU terdapat pada 6 lembaga,yaitu: Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Kejaksaan, Komisi PemberantasanKorupsi (KPK), Badan Narkotika
Nasional (BNN), serta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) Kementerian KeuanganRepublik Indonesia.
b. Lembaga Penuntutan TPPU
1.Kejaksaan
2.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
c.Lembaga Peradilan TPPU
1)Pengadilan Umum
2) Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
5.Pihak terkait lainnyaBerbagai pihak, baik lembaga pemerintah, perusahaan BUMN
dan swasta,maupun masyarakat luas, menjadi bagian yang saling melengkapi dari sistem
rezimanti pencucian uang di Indonesia.
6.Lembaga Intelijen Keuangan
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang secaraumum dikenal
sebagai unit intelijen keuangan (Financial Intelligence Unit  /FIU),dibentuk sejak tahun 2002
melalui Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 tentangTindak Pidana Pencucian Uang, dan
secara khusus diberikan mandat untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian
uang di Indonesia.Tugas PPATKSebagai lembaga intelijen keuangan, PPATK berperan
mencegah danmemberantas tindak pidana pencucian uang di Indonesia, yaitu: (i) Pencegahan
danpemberantasan tindak pidana Pencucian Uang; (ii) Pengelolaan data dan informasi;(iii)
Pengawasan kepatuhan Pihak Pelapor; dan (iv) Analisis/pemeriksaan laporandan informasi
Transaksi Keuangan yang berindikasi TPPU dan TP lain.4. Membangun Kesadaran Anti-
Pencucian UangUpaya pengembangan rezim anti pencucian uang di Indonesia tidak akandapat
dilaksanakan secara maksimal dan efektif serta berhasil guna tanpa adanyaorientasi dan tujuan
yang jelas mengenai langkah-langkah yang akan ditempuhserta pemahaman yang baik atas
masalah-masalah yang harus diselesaikan secarabersama-sama oleh segenap komponen bangsa
Indonesia, tanpa kecuali.
 A. Proxy War 
1.Sejarah Proxy WarBangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang mempunyai lata
belakangsejarah yang panjang. Sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia,bangsa Indonesia adalah bangsa yang masih bersifat kedaerahan ditandai
denganadanya kerajaan-kerajaan yang menguasai suatu wilayah tertentu di Nusantara. Halini
antara lain dibuktikan dari adanya kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara yangmenjadi
penguasa di Asia Tenggara di masa lalu.Kemudian seiring waktu berjalan lahirlah Pancasila
sebagai fundamentalbangsa Indonesia yang disusun menurut watak peradaban Indonesia yang
memilikibanyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama, maka dengan merumuskanPeri
Kebangsaan, Peri Kemanusian, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan PeriKesejahteraan
Rakyat. Diharapkan Pancasila dapat menjadi suatu fondasi bangsaIndonesia sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang dapat menyelaraskan serta menyatukan segala
macam perbedaan.Sejarahnya Perang proksi telah terjadi sejak zaman dahulu sampai dengan
saat ini yang dilakukan oleh negara-negara besar menggunakan aktor negara
maupunaktor non negara. Kepentingan nasional negara negara besar dalam rangka struggle for
power dan power of influencemempengaruhi hubungan internasional. Proxy warmemiliki motif
dan menggunakan pendekatan hard power dan soft power dalammencapai tujuannya.
2. Proxy War ModernMenurut pengamat militer dari Universitas Pertahanan, Yono
Reksodiprojomenyebutkan Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di
antara duanegara, di mana negara tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalampeperangan
karena melibatkan ‘proxy’ atau kaki tangan. Membangun Kesadaran Anti-Proxy dengan
mengedepankan Kesadaran BelaNegara melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila: 1)
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara,
mengutamakan semangat gotong royong cinta tanahair, 2)Mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dan Bela Negara yang dijiwai nilaispiritual Ketuhanan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, 3) terus mengasahkewaspadaan dini akan bahaya proxi war yang mengancam semua
aspekk e h i d u p a n ( I p o l e k s o s b u d h a n g a m a ) m e n u j u m a s y
a r a k a t a d i l   d a n m a k m u r , 4)Meyakini bahwa Ideologi Pancasila dapat
mempersatukan bangsa Indonesia
Kejahatan Mass Communication
(Cyber Crime, Hate Speech,Dan Hoax)
Bentuk Tindak Kejahatan dalam Komunikasi MassaAdanya empattipe kejahatan yang terjadi
di masyarakat, yaitu:
1.White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
2.Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)
3.Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
4.Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)Beberapa peraturan perundangan yang bisa menjadi
rujukan dalamkonteks kejahatan yang terjadi dalam komunikasi massa adalah:
1.Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
2.Undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
3.Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
4.Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan InformasiPublik 
5.Undang-undang No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan TransaksiElektronik.Beberapa contoh kasus yang
menyeret para pengguna media sosial dalampelanggaran peraturan perundangan terkait
komunikasi massa yaitu:1)Pencemaran nama baik, 2) Penistaan agama atau keyakinan
tertentu,3)Penghinaan kepada etnis dan budaya tertentuBeberapa tips bagaimana cara untuk
memahami peraturan perundanganterkait komunikasi massa: 1) Cermati dan pilih salah satu dari
peraturanperundangan yang disebutkan diatas, 2) Lakukan diskusi dan pendalaman
denganmembahas pasal-pasal kritikal terkait kejahatan dalam komunikasi massa yangmungkin
terjadi, 3) Buatlah poin-poin penting dan kritis terkait kondisi yangterjadi saat ini.
Cyber crime
Terdapat beberapa jenis cyber crime yang dapat kita golongkan
berdasarkana a k t i v i t a s y a n g d i l a k u k a n n y a : 1 ) U n a u t
h o r i z e d A c c e s s , 2 ) I l l e g a l C o n t e n t s , 3)Penyebaran
virus, 4)Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion, 5) Carding, 6)Hacking dan Cracker, 7)
Cybersquatting and Typosquatting, 8) Cyber Terorism
Hate speech
atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan yang disampaikan oleh individu
ataupun kelompok di muka umum atau di ruangpublik.

Hoax 
Hoax
adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau bohong atau palsu,
baik dari segi sumber maupun isi.Berikut ini beberapa tips dalam menggunakan media
sosial agar terhindar daririsiko pelanggaran hukum:1) Memahami regulasi yang ada,
2)Memahami regulasiatau UU yang terkait dengan IT, 3) Menegakan etika ber-media sosial, 4)
Memasangidentitas asli diri dengan benar, 5) Cek terlebih dahulu kebenaran informasi yangakan
dibagikan (share) ke publik. 6) Lebih berhati-hati bila ingin memposting hal-hal atau data yang
bersifat pribadi.Dalam hal ini ASN sebagai perekat bangsa harus mampu
mengoptimalkankomunikasi massa baik melalui media massa maupun media sosial
gunamengadvokasi nilai-nilai persatuan yang saat ini menjadi salah satu isu
kritikaldalam kehidupan generasi muda.
TEKNIK ANALISIS ISU
 A. Memahami Isu KritikalIsu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda
berdasarkantingkat urgensinya, yaitu
1. Isu saat ini ( current issue)
2. Isu berkembang (emerging issue), dan
3. Isu potensial

B. Teknik-Teknik Analisis Isu


1.Teknik Tapisan IsuBeberapa alat bantu menganalisis isu disajikan sebagaiberikut:
a.Mind Mapping
b.Fishbone Diagram
C.Analisis SWOT
1.Tahap pengumpulan data;
2.Tahap analisis
3.Tahap pengambilan keputusan
D.Analisis Kesenjangan atau GapAnalysis Kasus William Kidd (1680-an)Kasus Alphonse
Capone (1920-an) Kasus Watergate (1970-an)Rezim Anti Pencucian Uang GlobalPada akhir
tahun 1980-an, isu perdagangan narkotika semakinmengkhawatirkan dan kembali menjadi
perhatian masyarakat internasional.Rezim Pencucian Uang di IndonesiaDalam rangka
mendukung rezim anti pencucian uanginternasional,Indonesia bergabung dengan
Asia/Pacific  Group on  Money Laundering
(APG) yang merupakan FSRB yang berada di kawasan Asia dan Pasi  ik  pada tahun
1999.
3. Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)A d a b e b e r a p a i n d i k a t o r y a n g
m e n y e b a b k a n k e g i a t a n moneylaundering
marak terjadi, diantaranya:
1. kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah dalam satu negara.
2. penegakan hukum yang tidak efektif,
3. pengawasan yang masih sangat minim
4.
s i s t e m p e n g a w a s a n y a
n g t i d a k e f e k t i f d a l a m
mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan.
5. kerjasama dengan pihak internasional yang masih terbatas.Dampak negatif pencucian
uangAdapun dampak negatif pencucian uang secara garis besar dapat dikategoikan
dalam delapan poin sebagai berikut, yakni: (1) merongrongsektor swasta yang sah; (2)
merongrong integritas pasar-pasarkeuangan; (3) hilangnya kendali pemerintah terhadap
kebijakanekonomi; (4) timbulnya distorsi dan ketidakstabilan ekonomi; (5)hilangnya pendapatan
negara dari sumber pembayaran pajak; (6) risikopemerintah dalam melaksanakan program
privatisasi; (7) merusak reputasi negara; dan (8) menimbulkan biaya sosial yang tinggi.Proses
dan metode pencucian uangMetode-metode yang biasayan dipakai adalah sebagai berikut:
4.Buy and sell conversion
Dilakukan melalui jual-beli barang dan jasa.
5.Offshore conversion
Dana ilegal dialihkan ke wilayah suatu negara yang merupakan tax h e a v e n b a g i money
laundering centers dan kemudian disimpan di bank atau lembaga keuangan yang ada di
wilayah negara tersebut.
6. Legitimate business conversion
Dipraktikkan melalui bisnis atau kegiatan usaha yang sah sebagai saranauntuk memindahkan dan
memanfaatkan hasil kejahatan yangdikonversikan melalui transfer, cek atau instrumen
pembayaran lainnya,yang kemudian disimpan di rekening bank atau ditarik atau
ditransferkembali ke rekeningbank lainnya.Tahapan pencucian uangSecara umum,
ketiga tahapan tipologi tersebut adalah:
4.Penempatan (placement )
Merupakan upaya menempatkan dana yang dihasilkan dari suatu tindak pidana ke dalam
sistem perekonomian dan sistem keuangan.
5.Pemisahan/pelapisan (layering)
Merupakan upaya memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernyamelalui beberapa tahap
transaksi keuangan untuk menyembunyikanatau menyamarkan asal-usul dana.
6.Penggabungan (integration)
Merupakan upaya menggabungkan atau menggunakan harta kekayaanyang telah tampak sah,
baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan kedalam berbagai jenis produk keuangan dan
bentuk material lain,dipergunakan untuk membiayai kegiatan bisnis yang sah, ataupun untuk 
membiayai kembali kegiatan tindak pidana.Pengaturan tindak pidana pencucian uangSaat ini
pemberantasan pencucian uang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan PemberantasanTindak Pidana Pencucian Uang. UU No. 8 Tahun 2010 (UU PP-
TPPU)tersebut menggantikan undang-undang sebelumnya yang mengaturtindak pidana
pencucian uang yaitu, Undang-Undang Nomor 15 Tahun2002 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 25Tahun 2003.Tindak pidana pencucian uang di Indonesia
dapat diklasi  ikasi ke dalam 3(tiga) pasal, yaitu:
4.Tindak Pidana Pencucian Uang yang diakomodir didalam Pasal 3
Setiap Orang yang menempatkan, mentranser, mengalihkan,membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga, atau perbuatan lain atas Harta
Kekayaan yang diketahuinyaatau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana (sesuai
pasal 2 ayat (1) UU ini) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta
Kekayaan dipidana karena Tindak Pidana Pencucian Uang
dengan  pidana penjara  paling  lama  20 (dua  puluh)  tahun  dan denda  palingbanyak
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).
5.Tindak Pidana Pencucian Uang yang diakomodir didalam Pasal 4
Setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber,lokasi,
peruntukan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan  yangsebenarnya atas Harta Kekayaan
yang diketahuinya atau patut diduganyamerupakan hasil tindak pidana (sesuai pasal 2
ayat (1) UU ini) dipidanakarena Tindak Pidana Pencucian Uang dengan pidana
penjara  palinglama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00(lima
milyar rupiah).
6. Tindak Pidana Pencucian Uang yang diakomodir didalam Pasal 5
Setiap orang yang menerima, atau
menguasai,  penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah,  sumbangan, penitipan, penuka
ran,atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan
hasil tindak pidana (sesuai pasal 2 ayat (1) UU ini)dipidana karena Tindak Pidana
Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
banyak Rp 1 milyar.
Tindak pidana asal dari pencucian uangS e s u a i d e n g a n P a s a l
2   U U N o .   8   T a h u n   2 0 1 0 ,   t i n d a k   pidana yang menjadi
pemicu (disebut sebagai “tindak pidana asal”)terjadinya pencucian uang meliputi: (a) korupsi;
(b) penyuapan;(c) narkotika; (d) psikotropika; (e) penyelundupan tenaga kerja; (g)
penyelundupan imigran; (g) di bidang perbankan; (h) di bidang pasar modal; (i) di bidang
perasuransian; (j) kepabeanan; (k)cukai; (l) perdagangan orang; (m) perdagangan senjata gelap;
(n)terorisme; (o) penculikan; (p) pencurian; (q) penggelapan; (r) penipuan;(s) pemalsuan uang;
(t) perjudian; (u) prostitusi; (v) di bidangperpajakan; (w) di bidang kehutanan
; (x) di bidang lingkungan hidup; (y)di bidang kelautan dan perikanan; atau (z) tindak
pidana lainnya yangdiancam dengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih.Harta hasil
tindak pidanaHarta hasil tindak pidana ( proceed of crime) dalam pengertianformil merupakan
harta yang dihasilkan atau diperoleh dari suatuperbuatan tindak pidana yang disebutkan sebagai
tindak pidana asalpencucian uang sebagaimana disebut dalam 26 macam jenis tindak pidana asal
di atas.
Paradigma follow the money 
Pendekatan yang dibangun dalam memberantas kejahatan dalamrezim anti pencucian
uang tidak hanya mengedapankan follow the s u s p e c t yang selama ini dilakukan oleh
sebagian besar aparat penegak hukum untuk menangkap pelaku kriminal dan memproses
perkaranyasaja, melainkan dengan paradigma pendekatan baru yakni follow themoney.
a. Rezim Anti Pencucian Uang Indonesia
Peran Lembaga Pengawas dan Pengatur, Pihak Pelapor dan Pihak Terkait Lainnya
UU PP-TPPU memberi tugas, kewenangan dan mekanisme kerjabaru bagi PPATK, Pihak
Pelapor, regulator/Lembaga Pengawas danPengatur, lembaga penegak hukum, dan pihak terkait
lainnya termasuk masyarakat.
5.Masyarakat 
6.Pihak Pelapor dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
7.Lembaga Pengawas dan Pengatur
8.Lembaga Penegak Hukum
a.Lembaga Penyidikan TPPU
Kewenangan untuk melakukan penyidikan TPPU terdapat pada 6lembaga, yaitu:
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan, KomisiPemberantasan Korupsi (KPK),
Badan Narkotika Nasional (BNN), sertaDirektorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai(DJBC) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
b.Lembaga Penuntutan TPPU
3.Kejaksaan
4. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
c.Lembaga Peradilan TPPU
3)Pengadilan Umum
4)Pengadilan Tindak Pidana Korupsi5 . P i h a k t e r k a i t l a i n n y a Berbagai pihak, baik
lembaga pemerintah, perusahaan BUMN danswasta, maupun masyarakat luas, menjadi
bagian yangsaling melengkapi
dari sistem rezim anti pencucian uang di Indonesia.6 . L e m b a g a I n t e l i j e n   K e u a n g a n
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
yang secara umum dikenal sebagai unit intelijen keuangan (Financial Intelligence Unit /FIU),
dibentuk sejak tahun 2002 melalui Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang,dan secara khusus diberikan mandat untuk mencegah dan
memberantastindak pidana pencucian uang di Indonesia.Tugas PPATKSebagai lembaga intelijen
keuangan, PPATK berperan mencegahdan memberantas tindak pidana pencucian uang di
Indonesia, yaitu: (i)Pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang;
(ii)Pengelolaan data dan informasi; (iii) Pengawasan kepatuhan Pihak Pelapor; dan (iv)
Analisis/pemeriksaan laporan dan informasi TransaksiKeuangan yang berindikasi TPPU dan TP
lain.4. Membangun Kesadaran Anti-Pencucian UangUpaya pengembangan rezim anti pencucian
uang di Indonesia tidak akan dapat dilaksanakan secara maksimal dan efektif serta berhasil
gunatanpa adanya orientasi dan tujuan yang jelas mengenai langkah-langkahyang akan ditempuh
serta pemahaman yang baik atas masalah-masalahyang harus diselesaikan secara bersama-sama
oleh segenap komponenbangsa Indonesia, tanpa kecuali.

B.Proxy War 
1.Sejarah Proxy WarBangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang mempunyailata
belakang sejarah yang panjang. Sebelum terbentuknya NegaraKesatuan Republik Indonesia,
bangsa Indonesia adalah bangsa yangmasih bersifat kedaerahan ditandai dengan adanya
kerajaan-kerajaanyang menguasai suatu wilayah tertentu di Nusantara. Hal ini antara
laindibuktikan dari adanya kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara yangmenjadi penguasa di
Asia Tenggara di masa lalu.Dari serangkaian peristiwa yang terjadi pada bangsa Indonesia
dimasa lalu. Dapat kita simpulkan bahwa perjuangan yang bersifat kelompok tidak akan
membawa suatu bangsa tersebut mencapaitujuannya. Kita harus menyatukan energi serta
keunggulan-keunggulanyang kita miliki untuk memperbesar bangsa Indonesia. Jika
kitaterpecah-pecah maka kita tidak akan menjadi bangsa yang besar dantidak akan
mencapai tujuan.Kemudian seiring waktu berjalan lahirlah Pancasila sebagaifundamental bangsa
Indonesia yang disusun menurut watak peradabanIndonesia yang memiliki banyak suku bangsa,
bahasa, adat istiadat, danagama, maka dengan merumuskan Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusian,Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Peri Kesejahteraan Rakyat.Diharapkan
Pancasila dapat menjadi suatu fondasi bangsa Indonesiasebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa yang dapat menyelaraskan serta menyatukan segala macam perbedaan.Sejarahnya
Perang proksi telah terjadi sejak zaman dahulu sampaidengan saat ini yang dilakukan oleh
negara-negara besar menggunakanaktor negara maupun aktor non negara. Kepentingan nasional
negara negara besar dalam rangka
struggle for power dan power of influence
mempengaruhi hubungan internasional. Proxy war memiliki motif danmenggunakan
pendekatan hard power dan soft power dalam mencapaitujuannya.
2.Proxy War ModernMenurut pengamat militer dari Universitas Pertahanan, YonoReksodiprojo
menyebutkan Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di mana
negara tersebut tidak serta-mertaterlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan ‘proxy’
atau kakitangan.

MODUL : KESIAPSIAGAAN  BELA NEGARA
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai- nilai bela negara
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi
warganegara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
segenapbangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation
and  character building.
Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal faham-faham,ideologi, dan budaya yang
bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia,merupakan kesiapsiagaan yang
terintegrasi guna menghadapi situasi kontijensi daneskalasi ancaman sebagai dampak dari
dinamika perkembangan lingkungan strategisyang juga mempengaruhi kondisi dalam
negeri yang dipicu oleh faktor ideologi, politik,ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan.“Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
olehseseorang baik secara fisik, mental, m a u p u n s o s i a l dalam menghadapi situasi
kerjayang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap d a n t e k a d secara ikhlas
dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasiladan UUD Tahun 1945 untuk
menjaga,merawat , d a n menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara”.Nilai-Nilai
Dasar Bela Negara mencakup:1 . C i n t a   T a n a h   A i r ; 2 . K e s a d a r a n B e r b a n g s a d a n
b e r n e g a r a ; 3.Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;4.Rela berkorban
untuk bangsa dan negara; dan5 . M e m i l i k i kemampuan awal bela
n e g a r a . 6.Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat,
adildan makmur.Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari- hari di zamansekarang
di berbagai lingkungan:1.Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam
keluarga.(lingkungan keluarga).2.Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan
keluarga).3.Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan
pelatihan)Kesadaran untuk menaati tata tertib pelatihan
(lingkungankampus/lembaga pelatihan).4.Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman
dalam masyarakat (lingkungan masyarakat).
5 . M e n j a g a k e a m a n a n k a m p u n g s e c a r a b e r s a m a -
s a m a ( l i n g k u n g a n masyarakat).6.Mematuhi peraturan hukum yang
berlaku (lingkungan negara).7.Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan
negara). Kesehatan Berpikir
Cara yang paling mudah memahami kesehatan dalam berpikiradalah dengan memahami
kesalahan dalam berpikir. Sejumlah kesalahanberpikir (distorted thinking) berkontribusi dalam
pelbagai masalah mentalmanusia. Kesalahan-kesalahan berpikir ini juga bisa
mempengaruhikemampuan manusia dalam mengendalikan diri ( self control  ) danpengelolaan
stres (stress management ) karena menjadi sebab hilangnyarasionalitas manusia dan munculnya
interpretasi tidak realistik terhadappelbagai kejadian di sekitar.Emosi positif terdiri dari sejumlah
komponen berikut (Pasiak,2012):1)Senang terhadap kebahagiaan oranglain.2)Menikmati
dengan kesadaran bahwa segala sesuatu diciptakanatas tujuan tertentu/mengambil
hikmah.3)Bersikap optimis akan pertolongan Tuhan.
4 ) B i s a   b e r d a m a i   d e n g a n   k e a d a a n s e s u l i t / s e p a r a h apapun.
5 ) M a m p u m e n g e n d a l i k a n d i r i . 6)Bahagia ketika melakukan kebaikanMakna hidup
terdiri dari sejumlah komponen berikut ini (Pasiak,2012):7 ) M e n o l o n g d e n g a n
spontan8)Memegang teguh janji9)Memaafkan (diri dan o r a n g lain).
10)Berperilaku jujur.11)Menjadi teladan bagi orang lain.12)Mengutamakan keselarasan
dankebersamaanAda 4 hal yang perlu diperhatikan bagi seorang ASN yang
profesionalyaitu:a)Berpenampilan yang rapi dan menarik ( very goodgrooming)b)Postur tubuh
yang tepat (correct body posture)c)Kepercayaan diri yang positif
(confidence)d)Keterampilan komunikasi yang baik (communicationskills)

KONSEP KEPROTOKOLAN
Dari berbagai literatur dan sumber referensi, disebutkan bahwaistilah “Protokol” pada awalnya
dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda danInggris pada saat mereka menduduki wilayah
Hindia Belanda, yangmengambil dari Bahasa perancis Protocole.Melalui Undang-UndangNomor
9 Tahun 2010 tentangKeprotokolan yang memberikan penjelasan bahwa
“Keprotokolan “ adalah :
 serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acarakenegaraan atau acara resmi
yang meliputiTata Tempat, Tata Upacara,dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan
kepada seseorang sesuaidengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan,
atau masyarakat 
.”
 AGENDA 2
NILAI - NILAI DASAR PNSMODUL : BERORIENTASI PELAYANAN
Pelayanan Publik menurut UU adalah kegiatan atau rangkaian kegiatandalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturanperundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang,jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggarapelayanan publik.Agus Dwiyanto (2010:21) menawarkan
alternatif deinisi pelayananpublik sebagai semua jenis pelayanan untuk menyediakan
barang/jasa yangdibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria. Terdapat tiga
unsurpenting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu 1)penyelenggara
pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layananyaitu masyarakat,
stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yangdiberikan dan/atau diterima oleh
penerima layanan. Pelayanan publik yangprima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika
lembaga pemerintah inginmeningkatkan kepercayaan publik,karena dapat menimbulkan
kepuasan bagipihak-pihak yang dilayani.Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi
sebagai pelaksanakebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat danpemersatu
bangsa.Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:a . m e l a k s a n a k a n
k e b i j a k a n p u b l i k y a n g d i b u a t o l e h P e j a b a t P e m b i n a Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;b.memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas; danc . m e m p e r e r a t p e r s a t u a n d a n k e s a t u a n N e g a r a
K e s a t u a n R e p u b l i k Indonesia.Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategitransformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-NilaiDasar) ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,Akuntabel,
Kompeten,Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
CoreV a l u e s tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya
olehseluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dankehidupan
sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan
pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwaASN mengedepankan nilai
Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaantugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikanpelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
BERORIENTASI PELAYANAN
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajibmendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
merekabutuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraanlayanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.Sebagai klien masyarakat, birokrasi
wajib mendengarkan aspirasi dan
keinginan masyarakat. Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat denganperilaku
melayani dengan senyum, menyapa dan memberi salam, sertaberpenampilan rapih; melayani
dengan cepat dan tepat waktu; melayanidengan memberikan kemudahan bagi Anda untuk
memilih layanan yangtersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan
tekadmemberikan pelayanan yang prima.Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti ketika
kebutuhanmasyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dandiperbaiki
agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapanpengguna layanan. Layanan hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin, danlayanan hari esok akan menjadi lebih baik dari
hari ini (doing something better and better ). Dalam rangka mencapai visi reformasi birokrasi
sertamemenangkan persaingan di era digital yang dinamis, diperlukan akselerasidan upaya luar
biasa (keluar dari rutinitas dan business as usual ) agar tercipta breakthroughatau
terobosan, yaitu perubahan tradisi, pola, dan cara dalampemberian pelayanan publik.
Terobosan itulah yang disebut dengan inovasipelayanan publik. Konteks atau permasalahan
publik yang dihadapi instansipemerintah dalam memberikan layanannya menjadi akar dari
lahirnya suatuinovasi pelayanan publik.Dalam lingkungan pemerintahan banyak faktor yang
mempengaruhitumbuh dan berkembangnya inovasi pelayanan publik, diantaranya komitmendari
pimpinan, adanya budaya inovasi, dan dukungan regulasi. Adanyakolaborasi antara pemerintah,
partisipasi masyarakat, dan
stakeholdersterkait lainnya perlu dibangun sebagai strategi untuk mendorong tumbuh
danberkembangnya ini

MODUL : AKUNTABEL 
A.POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI
Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, kita sebagai individumungkin sudah bosan dengan
kenyataan adanya perbedaan jalur dalamsetiap pelayanan. Layanan publik di negara ini kerap
dimanfaatkan oleh‘oknum’ pemberi layaann untuk mendapatkan keuntungan pribadiataupun
kelompok. Sehingga di masyarakat muncul sarkasme yangmengartikan buruknya pelayanan
publik.Payung hukum terkait Layanan Publik tertuang dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Layanan Publik. Sejak diterbitkannya UU tersebut dampaknya sudah mulai terasa
di banyak layanan. Ruang-ruang layanan dasar sudah jauh lebih baik. Walaupunbelum sempurna,
tetapi sudah berjalan ke arah yang benar.Tugas berat sebagai ASN adalah ikut menjaga
dan berpartisipasidalam menjaga dan meningkatkan kualitas layanan publik. Karenasecara
pola pikir dan mental masih dibutuhkan usaha yang keras dankomitmen kuat.
Tantangan yang dihadapi tidak hanya di lingkunganASN namun juga dari
masyarakat sebagain penerima layanan. Mentaldan pola pikir yang baik pada diri ASN
secara tidak langsungmemberikan dampak pada masyarakat sebagai penerima layanan.Kegiatan
perilaku negatig bisa memberikan dampak sistemik, sebaliknya mental dan pola pikir positifpun
harus bisa memberikandampak serupa.

B.KONSEP AKUNTABILITAS
a.Pengertian AkuntabilitasDalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajibanuntukmempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagaipelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebihluasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke,2017).Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri
PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021adalah
menjamin terwujudnya perilakuyang sesuai dengan CoreValues ASNBerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilakutersebut adalah:
i . K e m a m p u a n m e l a k s a n a a n   t u g a s d e n g a n j u j u r ,   b e r t a n g g u n g jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
ii. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik  negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
iii.Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
b.Aspek-Aspek Akuntabilitasi.Akuntabilitas
a d a l a h   s e b u a h   h u b u n g a n   (  Accountability is a relationship )
i i . A k u n t a b i l i t a s b e r o r i e n t a s i   p a d a   h a s i l    Accountability is
results-oriented)
i i i . A k u n t a b i l i t a s m e m b u t u h k a n a d a n y a l a p o r a n   (  Accountability
requiers reporting)
i v . A k u n t a b i l i t a s m e m e r l u k a n   k o n s e k u e n s i   (  Accountability
ismeaningless without consequences)
v. Akuntabilitas memperbaiki kinerja ( Accountability improves performance)
c . P e n t i n g n y a A k u n t a b i l i t a s Akuntabilitas publik memiliki tiga
fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
i.Untuk menyediakan k o n t r o l d e m o k r a t i s
( p e r a n demokrasi);
ii. u n t u k   m e n c e g a h k o r u p s i d a n
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
iii.untuk meningkatkan e  isiensi dan efektivitas(peran belajar).
d . T i n g k a t a n A k u n t a b i l i t a s
a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability  )
b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok 
d. AkuntabilitasOrganisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder 

C.PANDUAN PERILAKU AKUNTABEL
a.Akuntabilitas dan IntegritasAkuntabilitas dan Integritas adalah faktor yang sangat penting
dimiliki dalam kepimpinan, Integritas menjadi hal yang pertama harus
dimiliki oleh seorang pemimpin ataupun pegawai negara yang
kemudian diikuti oleh Akuntabilitas.
b. Integritas dan AntiKorupsi
Integritas adalah salah satu pilar penting dalam pemberantasankorupsi. Secara harafiah, integritas
bisa diartikan sebagaibersatunya antara ucapan dan perbuatan. Dengan demikian,integritas yang
konsepnya telah disebut ilsuf Yunani kuno, Plato,dalam The Republic sekitar 25 abad silam,
adalah tiang utamadalam kehidupan bernegara. Semuaelemen bangsa harus
memilikiintegritas tinggi, termasuk para penyelenggara negara, pihakswasta, dan masyarakat
pada umumnya.
c.Mekanisme Akuntabilitas
Contoh mekanisme akuntabilitas organisasi, antara lain sistem penilaian kinerja, sistem
akuntansi, sistem akreditasi,dan sistem pengawasan(CCTV, finger prints,
ataupun softwareuntuk memonitor pegawai menggunakan komputer atau websiteyang
dikunjungi). mekanisme akuntabilitas harus mengandungdimensi:
Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for  probity and legality )
Akuntabilitas proses (process accountability )
Akuntabilitas program ( program  accountability )
Akuntabilitas kebijakan (policy  accountability )
a.Mekanisme Akuntabilitas Birokrasi Indonesia, alat akuntabilitas antara lain adalah:
Perencanaan Strategis (Strategic Plans) berupa RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP-D),
Menengah (RencanaPembangunan Jangka Menengah/RPJM-D), dan Tahunan
(RencanaKerja Pemerintah/RKP-D), Rencana Strategis (Renstra) untuk setiapSatuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan Sasaran Kerja Pegawai(SKP) untuk setiap PNS.

Kontrak Kinerja. Kontrak atau perjanjian kerja ini


merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS hinggaP e r a t u r a n P e m e r i n t a h
t e r b a r u N o m o r 3 0 T a h u n 2 0 1 9 t e n t a n g Penilaian Prestasi Kerja PNS.
a. Laporan Kinerja yaitu Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LAKIP) yang
berisi perencanaan dan perjanjiankinerja pada tahun tertentu, pengukuran dan
analisis capaiankinerja, serta akuntabilitas keuangan.
b. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel antara lainKepemimpinan,
Transparansi, Integritas, Tanggung jawab ( Responsibilitas), Keadilan,
Kepercayaan, keseimbangan, Kejelasan, Konsisten.
c.Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan dalam Menciptakan
Framework Akuntabilitas di lingkungan kerja PNS:
Menentukan tujuan yang ingin dicapai dantanggungjawab yang harus dilakukan.
Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukanuntuk mencapai tujuan.
Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yangsudah dicapai.
M e m b e r i k a n l a p o r a n h a s i l s e c a r a l e n g k
a p , m u d a h dipahami dan tepat waktu.
Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukanatau feedback
untuk m e m p e r b a i k i k i n e r j a y a n g t e l a h d i
l a k u k a n m e l a l u i kegiatan- kegiatan yang bersifat korektif 
d.
Konflik kepentingan secaraumum adalah suatu keadaan sewaktuseseorang pada posisi yang
diberi kewenangan dan kekuasaan untukmencapai tugas dari perusahaan atau organisasi yang
memberi penugasan,sehingga orang tersebut memiliki kepentingan profesional dan pribadi
yangbersinggungan. Ada 2 jenis umum Konlik Kepentingan:
a. Keuangan
Penggunaan sumber daya lembaga (termasuk dana, peralatan atausumber daya
aparatur) untuk keuntungan pribadi.
b. Non-KeuanganPenggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan /
atau orang lain.
e.Pengelolaan Gratiikasi yang Akuntabel
Grati  ikasi merupakan salah satu bentuk tindak pidana korupsi.
f. Membangun Pola Pikir AntiKorupsi
Terkait dengan pola pikir antikorupsi, informasi terkait Dampak Masif dan Dan
Biaya Sosial Korupsi bisa menjadireferensi bagi Kita untuk melakukan
kontempelasi dalammenentukan sikap untuk ikut berpartisipasi dalam
gerakanpemberantasan korupsi negeriini.
g.Apa yang Diharapkan dari Seorang ASNPerilaku Individu (Personal Behaviour)
1.ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif,k e b i j a k a n l e m b a g a d a n
k o d e e t i k y a n g b e r l a k u u n t u k p e r i l a k u mereka;
2.ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasiterhadap rekan atau anggota
masyarakat;
3.K e b i a s a a n k e r j a A S N , p e r i l a k u d a n t e m p a t k e r j a
p r i b a d i d a n   p r o f e s i o n a l   h u b u n g a n   b e r k o n t r i b u s i   h a r m o n i s ,   l i n g k u n g a n kerja
yang aman dan produktif;
4. ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega denganhormat, penuh
kesopanan, kejujuran dan keadilan, danmemperhatikan tepat untuk kepentingan
mereka, hak-hak,keamanan dan kesejahteraan;
5. A S N m e l a y a n i P e m e r i n t a h s e t i a p   h a r i   d e n g a n   t e p a t  
waktu, memberikan masukaninformasi dan kebijakan.

D.AKUNTABEL DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAHAN


Ketersediaan informasi publik memberikan pengaruh yang besarpada berbagai sektor
dan urusan publik Indonesia. Perwujudantransparansi tata kelola ketebukaan informasi publik,
denganditebitkannya UU No. 14 Tahun 2008 memberikan jaminankonstitusional agar praktik
demokratisasi dan good governancebermakna bagi proses pengambilan kebijakan kepentingan
public.Aksesibilitas informasi bersandar pada beberapa prinsip yaitumaximum access limited
exemption, permintaan tidak perlu disertaialasan, mekanisme yang sederhana, murah dan
cepat nilai dan dayaguna, informasi harus utuh dan benar, informasi proaktif,
perlindunganpejabat yang beritikad baik. Pejabat publik yang paling kapabel
danberwenang memberikan informasi publik adalah Pejabat PengelolaInformasi dan
Dokumentasi (PPID). Sementara ASN hanya berwenangmemberikan informasi yang dibutuhkan
oleh pemimpin.Aparat pemerintah dituntut mampu menyelenggarakan pelayananpublik dengan
etika birokrasi yang baik. Memegang teguh prinsipmoral, integritas merupakan kunci dari
telaksananya sistem yangdisiapkan. Terdapat 2 jenis konlik kepentingan yaitu  keuangan
dannonkeuangan. Untuk membangun budaya anti korupsi yang diperlukandalam penanganan
konlik kepentingan antara lain penyusunankerangka kebijakan, identiikasi situasi,
penyusunan strategipenanganan dan penyiapan serangkaian tindakan untuk menanganikonlik
kepentingan.Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepadaseseorang atau
organisasi yang memberikan amanat. Amanah seorangASN menurut SE MENPAN RB Nomor
20 Tahun 2021 adalah menjaminterwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
bERakhlak.Akuntabilitas dan Integritas ASN memberikan dampak sistemik apabiladapat
dipegang teguh oleh semua unsur. Kepemimpinan, Transparansi,Integritas, Tanggung jawab,
keadilan, kepercayaan, keseimbangan,kejelasan, dan konsistensi dapat membangun lingkungan
kerja ASNyang akuntabel.

MODUL : KOMPETEN
Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dantuntutan keahlian
baru.•Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungankemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam
meningkatkankinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi
itusendiri.•Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:Berorientasi
Pelayanan:a.Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;b.Ramah, cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan;c.Melakukan perbaikan tiadahenti. Akuntabel:a.Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin danberintegritas tinggi;
b.Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,efektif, dan
efesien.Kompeten:a.Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu
berubah;b.Membantu orang lain belajar;c.Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik.Harmonis:a.Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;b.Suka mendorong
orang lain;b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.Loyal:a.Memegang teguh ideology
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia sertapemerintahan yang sah;b.Menjaga nama baik sesame ASN,
pimpinan, insgansi, dan negara;c.Menjaga rahasia jabatan dan negara.Adaptif:a.Cepat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan;b.Terus berinovasi dan mengembangakkan
kreativitas;c.Bertindak proaktif.Kolaboratif:a.Memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi;b.Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai
tambah;c.Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersamaTerkait dengan
perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat EdaranMenteri PANRB Nomor 20
Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwapanduan perilaku (kode etik) kompeten
yaitu: a. Meningkatkan kompetensi diri untukmenjawab tantangan yang selalu berubahi; b.
Membantu orang lain belajar; dan c.Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku
kompeten ini sebagaiamanadalam poin 5 Surat Edaran MenteriPANRB menjadi bagian dasar
penguatan budayakerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan
tujuanorganisasi/instansi.1 . B e r k i n e r j a   y a n g B e r A k h l a k : •Setiap ASN sebagai profesional
sesuai dengan kualiikasi, kompetensi,dan kinerja.•Selain ciri tersebut ASN terikat dengan
etika profesi sebagai pelayan publik.•Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada
perilaku BerAkhlak.2 . M e n i n g k a t k a n k o m p e t e n s i   d i r i : •Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang selaluberubah adalah keniscayaan.•Pendekatan pengembangan
mandiri ini disebut dengan Heutagogi ataudisebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan
pengembangan berbasispada sumber pembelajaran utama dari Internet.•Perilaku lain ASN
pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis onlinenetwork.•Sumber pembelajaran lain
bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlianpara pakar/konsultan, yang mungkin
dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASNbekerja atau tempat lain.
•Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yangmengatur diri sendiri dalam
interaksi dengan pegawai dalam organisasi danatau luar organisasi.3 . M e m b a n t u O r a n g
L a i n B e l a j a r : •Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantortermasuk
morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.•Perilaku berbagi pengetahuan
bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam“pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge
Fairs and OpenForums).•Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung
dalamdokumen kerja seperti laporan, 54 presentasi, artikel, dan sebagainya danmemasukkannya
ke dalam repositori di mana ia dapat dengan mudahdisimpan dan diambil (Knowledge
Repositories).•Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and
Transfer),dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasianpengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber
darireleksi pengalaman (lessons learned).4 . M e l a k u k a n   k e r j a   t e r b a i k : •Pengetahuan
menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiaporganisasi, baik instansi pemerintah maupun
swasta, bersifat dinamis, hidupdan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan
karya manusia.•Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskandengan
apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang
MODUL : HARMONIS
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi sebuah
tantangan bahkan ancaman, karena
dengankebhinekaan tersebut mudah menimbulkan perbedaan pendapat danlepas kendali,
mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi
ledakan yang akan mengancam integrasinasional ataupersatuan dan kesatuan
bangsa.Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan suku bangsa dinusantara disadari
pendiri bangsa dilandasi rasa persatuan
Indonesia.Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam Lambang Negara yaituBhineka Tunggal
Ika merupakan perwujudan kesadaran persatuanberbangsa tersebut.Etika publik merupakan
releksi kritis yang mengarahkanbagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian
terhadapkesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegangteguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Oleh karena itu, denganditerapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat
publik harus berubah,
Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;
Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonissangat penting dalam suatu organisasi.
Suasana tempat kerja yang positif 
dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentukorganisasi.
Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam
mewujudkan susasana harmonis harus dapat diterapkan dalam kehidupan
ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.

MODUL : LOYAL
1.Urgensi Loyalitas ASN
Pertanyaan yang cukup menarik untuk dibahas pada awaluraian modul ini adalah kenapa
nilai “Loyal” dianggap penting dandimasukkan menjadi salah satu c o r e v a l u e s
yang harus dimiliki dandiimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN. Untuk
menjawabpertanyaan tersebut kajiannya dapat dilakukan dengan melihat faktorinternal dan
faktor eksternal yang jadi penyebabnya.a . F a k t o r   I n t e r n a l Salah satu sifat yang harus
dimiliki oleh seorang ASN idealadalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan
negara.b . F a k t o r e k s t e r n a l Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
yangmasif saat ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi ASNuntuk memenangi
persaingan global.Bersamaan dengan peluang pemanfaatan teknologiinformasi sebagaimana
diuraikan di atas, ASN milenial jugadihadapkan pada berbagai tantangan yang harus (dan hanya
dapat dihadapi) dengan sifat dan sikap loyal yang tinggi terhadap bangsadan negara.
2.Makna Loyal dan Loyalitas
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancisyaitu “Loial  ” yang artinya
mutu dari sikap setia. Secara har  iah loyalberarti setia, atau suatu kesetiaan.
Dalam Kamus Oxford Dictionarykata Loyal dideinisikan sebagai
“ giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or institution
(tindakan memberi ataumenunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstankepada
seseorang atau institusi)”.Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat
dimaknaisebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat
digunakanoleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
a.Taat pada Peraturan
b.Bekerja dengan Integritas
c.Tanggung Jawab pada Organisasi
d.Kemauan untuk Bekerja Sama
e.Rasa Memiliki yang Tinggi
f.Hubungan Antar Pribadi
g.Kesukaan Terhadap Pekerjaan
h.Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
i.Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
3 . L o y a l   d a l a m Core Values ASN
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (PANRB)
menyelenggarakan Peluncuran Core  Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara (ASN), di KantorKementerian PANRB, Jakarta pada hari Selasa
tanggal 27 Juli Tahun2021. Pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo meluncurkan
C o r e V a l u e s dan Employer Branding
ASN. Peluncuran ini bertepatandengan Hari Jadi Kementerian PANRB ke-62.
C o r e V a l u e s ASN yangdiluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK
yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis,Loyal,Adaptif, Kolaboratif.
4.Membangun Perilaku Loyala . D a l a m K o n t e k s U m u m
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasasetia (loyal) pegawai terhadap organisasi,
hendaknya beberapa halberikut dilakukan:1)Membangun Rasa Kecintaaan dan
Memiliki2 ) M e n i n g k a t k a n   K e s e j a h t e r a a n 3 ) M e m e n u h i Kebutuhan
R o h a n i 4)Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir5)Melakukan Evaluasi
secara Berkala
b.Memantapkan Wawasan Kebangsaan
Pengetahuan tentang Wawasan Kebangsaan sejatinya telahdiperoleh para Peserta Pelatihan di
bangku pendidikan formalmulai dari pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan
tinggi.Namun demikian, Wawasan Kebangsaan tersebut masih perluterus dimantapkan di
kalangan CPNS untuk meningkatkankecintaannya kepada bangsa dan negara guna
membangun sikaployal sebagai bekal dalam mengawali pengabdiannya kepadabangsa dan
negara sebagai seorang PNS.
c.Meningkatkan  Nasionalisme
Setiap pegawai ASN harus memiliki Nasionalisme danWawasan Kebangsaan yang kuat sebagai
wujud loyalitasnyakepada bangsa dan negara dan mampu mengaktualisasikannyadalam
pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksanakebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatubangsa berlandaskan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

PANDUAN PERILAKU LOYAL


1 . P a n d u a n P e r i l a k u L o y a l a.Memegang Teguh ideologi
P a n c a s i l a ,   U n d a n g - U n d a n g   D a s a r Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada
NKRIserta Pemerintahan yang Sah
b.Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi danNegarac . M e n j a g a
R a h a s i a   J a b a t a n d a n N e g a r a 2.Sikap Loyal ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran
Bela Negara
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadapbangsa dan negaranya dapat
diwujudkan denganmengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupansehari-harinya. Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 menyebutkanbahwa setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayapembelaan negara.
LOYAL DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAH
1.Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS
Di dalam pasal 66 UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNSpada saat diangkat menjadi PNS
wajib mengucapkan sumpah/janji.Dimana dalam bunyi sumpah/janji tersebut mencerminkan
bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan diimplementasikan olehsetiap PNS yang
merupakan bagian atau komponen sebuah organisasipemerintah. Berikut adalah petikan bunyi
Sumpah/Janji PNS :
"Demi Allah/Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, sayabersumpah/berjanji:a)bahwa saya,
untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, akan setiadan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara, dan
pemerintah;b)bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku  dan melaksanakan tugas kedinasan yangdipercayakan kepada
saya dengan penuh pengabdian,  kesadaran,dan tanggung jawab;c)bahwa saya, akan
senantiasa menjunjung tinggi kehormatan
negara,  pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, sertaakan senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripadakepentingansaya sendiri, seseorang atau
golongan;d)bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang
menurutsi  atnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan;e)bahwa saya, akan
bekerja dengan jujur, tertib, cermat, danbersemangat untuk kepentingan negara".
2.Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaatikewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalamperaturan perundang-undangan.a . P N S   W a j i b : 1 ) S e t i a dan
t a a t   s e p e n u h n y a k e p a d a P a n c a s i l a , U n d a n g U n d a n g Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NegaraKesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;2 ) M e n j a g a
persatuan dan kesatuan bangsa;3)Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan
o l e h p e j a b a t   pemerintah yang berwenang;
4)Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;5)Melaksanakan  tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian,kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;6)Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun di luar kedinasan;7 ) M e n y i m p a n
r a h a s i a j a b a t a n d a n h a n y a d a p a t m e n g e m u k a k a n rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturanperundang-undangan;8)Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
Negara KesatuanRepublik Indonesia;9 ) M e n g h a d i r i dan mengucapkan
sumpah/janji
P N S ; 10)Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;11)Mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentinganpribadi, seseorang, dan/atau golongan;12)Melaporkan
dengan segera kepada atasannya apabilamengetahui ada hal yang dapat membahayakan
keamanannegara atau merugikan keuangan negara;13)Melaporkan harta
kekayaan kepada pejabat yang berwenangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;14)Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;15)Menggunakan dan
memelihara barang milik negara dengansebaik-
baiknya;16)Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi;
dan17)Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengantugas dan fungsi kecuali
penghasilan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-
undangan.b . P N S   D i l a r a n g : 1 ) M e n y a l a h g u n a k a n   w e w e n a n g ; 2)Menjadi
perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadidan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan oranglain yang diduga terjadi konlik kepentingan dengan
jabatan;3)Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;4 ) B e k e r j a   p a d a   l e m b a g a
a t a u o r g a n i s a s i i n t e r n a s i o n a l   t a n p a i z i n atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian;5)Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembagaswadaya
masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;6)Memiliki,
menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, ataumeminjamkan barang baik bergerak
atau tidak bergerak,dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah;7 ) M e l a k u k a n
pungutan di luar ketentuan;8)Melakukan kegiatan yang merugikan
n e g a r a ; 9)Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;10)Menghalangi berjalannya t
ugas kedinasan;11)Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan
dan/ataupekerjaan;12)Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
13)Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi
yang dilayani; dan14)Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden,calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggotaDewan Perwakilan Rakyat, calon anggota
Dewan PerwakilanDaerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Ralryat Daerah.
3.Pelaksanaan Fungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PNS
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014tentang Aparatur Sipil Negara,
seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsiyaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa.a ) A S N   s e b a g a i P e l a k s a n a K e b i j a k a n
P u b l i k   Fungsi ASN yang pertama adalah sebagai pelaksanakebijakan publik. Secara teoritis,
kebijakan publik dipahamisebagaiapapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan
atau tidak dilakukan.b ) A S N s e b a g a i P e l a y a n P u b l i k   Pelayanan publik dapat
dipahami sebagai kegiatan ataurangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhanpelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagisetiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ataupelayanan administratif yang diselenggarakan
oleh penyelenggarapelayanan publik.c ) A S N   s e b a g a i P e r e k a t d a n P e m e r s a t u
B a n g s a Fungsi ASN yang ketiga adalah sebagai perekat danpemersatu bangsa. Agar ASN dapat
melaksanakan fungsi inidengan baik maka seorang ASN harus mampu bersikap netral danadil.
4.Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Wujud Loyalitas PNS
Kemampuan ASN dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalamwujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai
ASN yangmerupakan bagian/komponen dari organisasi pemerintah maupunsebagai bagian dari
anggota masyarakat. Penjelasan aktualisasi nilai-nilai pada setiap sila-sila dalam Pancasila dapat
diuraikan sebagaiberikut.a)Sila Ke-1 (Nilai-Nilai Ketuhanan)b)Sila Ke-2 (Nilai-Nilai
Kemanusiaan)c ) S i l a K e - 3 ( N i l a i - N i l a i P e r s a t u a n ) d)Sila Ke-4 (Nilai-Nilai
Permusyawaratan)e)Sila Ke-5 (Nilai-Nilai Keadilan Sosial)
MODUL : ADAPTIF
Penerapan adaptasi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yangmerespons
perubahan lingkungannya yaitu antara lain dengan kemampuan sikapmaupun proses dapat
dipandang sebagai:a. Fluency (kelancaran) yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
ide ataugagasan baru karena kapasitas/wawasan yang dimilikinya.b. Flexibility
(Fleksibilitas) yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyakkombinasi dari ide-ide
yang berbeda c.Elaboration(Elaborasi) yaitu kemampuan untuk bekerja secara
detail dengankedalaman dan komprehensif. d.Originality(Orisinalitas) yaitu adanya sifat keunikan,
novelty, kebaruan dariide atau gagasan yang dimunculkan oleh individu.Pondasi organisasi
adaptif dibentuk dari tiga unst dasar yaitu lanskap(landscape), pembelajaran (learning), dan
kepemimpinan (leadhersip). Unsurlanskap terkait dengan bagaimana memahami adanya
kebutuhan organisasiuntuk beradaptasi dengan lingkungan. Dinamika dalam perubahan
lingkunganstrategis meliputi bagaimana memahami dunia yang kompleks. Unsur keduaadalah
pembelajaran yang terdiri dari elemen-elemen adaptif organization yaituperencanaan
beradaptasi, penciptanaan budaya adaptif dan struktur adaptasi.Yang terakhir adalah unsur
kepemimpinan yang menjalankan peran dalammembentuk adaptive organization.Ada 9 elemen
budaya adaptif menurut Management Advisory Service UK antaralain:
perilaku adaptif sebagai nilai dan budaya ASN menurut Learning Organization(peter
Senge)a.pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga tingkat
mahir(personal mastery)b.pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki
persepsi yangsama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita
yangakan dicapai bersama (shared vision)c.pegawainya memiliki mental model yang
mencerminkan realitas yangorganisasi,Seorang pemimpin adalah seorang yang dapat
membawa perubahan adaptif seseorang bukan teknis. Perubahan itu untuk kebaikan
mereka sendiri dan kebaikanorganisasi ( Eddy Teo, mantan Sekretaris Tetap
Singapura)Johansen menyarankan pemimpin organisasi melakukan hal – hal berikut:1 . H a d a p i
Volatility dengan visiona.Adalah terima dan rangkul perubahan sebagai bagian dari
lingkungan kerjaAnda yang konstan dan tidak dapat diprediksib.Untuk menghadapi situasi
volatility pastikan anda menetapkan tujuan leksibelyang dapat diubah bila diperlukan.
2. Hadapi Uncertainty dengan Understanding
a.Kemampuan untuk memahami sesuatu menjadi salah satu kunci dalammenghadapi
ketidakpastian. Memahami itu sendiri lebih mendalam dibandiingmengetahui. Dengan
mengrtahui seseorang belum tentu mejmahami, sedangkanmemahami, seseorang sudah
pasti mengetahui.b.Jadikan investasi, analisis dan
interpretasi bisnis serta kompetitif intelegencysebagai prioritas sehingga anda tidak
ketinggalan atau tetap up to date dengan berita –berita yang ada.c.Tujuan evaluasi kinerja adalah
untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerjaorganisasi melalui peningkatan Kinerja SDM
organisasi.Tujuan Evaluasi kinerja yang dikemukakan oleh sunyoto ( 1999 : 1) yang dikutip
olehmangkunegara 2005 : 10 adalah(a). Meningkatkaan saling pengertian antara
karyawan tentang persyaratan kinerja.(b) Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan,
sehingga termotivasi untuk berbuat yang lebih baik untuk berprestasi’.Memberikan peluang
kepda Karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinyaterhad pekerjaan yang
diemban(d). Merumuskan kembali sasaran masa depan sehinnga karyawan termotivasi
untukberprestasid.Melalui simulasi dan eksperimen yang valid maka diharapkan dapat
membantukita dalam ketidakpastian.
3. Hadapi Complexitydengan Clarity 
a.Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita dituntut untuk tidak hanya memahamiprosesnya
tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif. Komunikasidikataka efektif
apabila komunikasi yang terjadi bersifat 2 arah yaitu dimana makna yang
distimulasikan sama atau serupa dengan yang dimaksudkan oleh
komunikator.b.Membangun dan mengembangkan tim adalah tugas utama
kepemimpinan. Tanpaketerampilan membangun tim seorang pemimpin beresiko membatasi
produktivitaspegawai.5. Langkah membangun Tim secara efektif:
(a). Tetapkan kepemimpinan, (b) Bangun hubungan dengan pegawai,(c)
Bangunh u b u n g a n   d i a n t a r a   p e g a w a i ,   ( d )   M e n u m b u h k a n   k e r j a   s a m a   k o l
a b o r a s i   T i m ,   ( e ) Tetapkan aturan dasar untuk tim.
4. Hadapi Ambiquitydengan Agility 
a.dorong fleksibilitas kemampuan beradaptasi dan ketangkasan . Kombinasi dari sistemisik-
cyber, Internet of Things (IoT) dan Internet of Sysstems membuat industry menjadimungkin,
serta membuat pabrik pintar
menjadi kenyataan.b . P e k e r j a k a n   d a n   p r o m o s i k a n   o r a n g   y a n g   b e r h a s i l   d i   l i n g k u
n g a n   V U C A .   T i d a k   a k a n salah pilih karena mereka merupakan SDM yang bertalenta tinggi
dan teruji.c.Rotasi pekerjaan dan pelatihan silang bisa menjadi cara terbaik untuk
meningkatkanketangkasan tim.d.Hindari mempimpin dengan mendikte atau mengendalikan
mereka. Bass pada tahun1985 mendeinisikan Kepemimpinan transaksional berhgubungan
dengan kebutuhanbawahan yang difokuska pada perubahan.e.Kembangkan budaya ide. Jenis
budaya yang energik dan dapat mengubah tim menjadikreatif dan gesit serta inovatif.B.Perilaku
Adaptif Lembaga / OrganisasionalOrgaisasi Adaptif yaitu organisasi yang memiliki kemampuan
untuk meresponperubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan
fleksibel(Siswanto , and Sucipto, Agus 2008, dalam Yuliani dkk 2020.Berdasarkan proposal
Chang dan Lee (2007) membagi tipe budaya organisasi :1 . B u d a y a   A d a p t i f ( Adaptive
Culture), budaya bersifat fleksibel dan eksternal dapat memuaskan permintaan
pelanggan pada lingkungan eksternal.2.Budaya misi ( mission culture), Budaya yang bersifat
stabil dan eksternal menekankanorganisasi dengan tujuan yang jelas dan versi
– versinya.3.Budaya klan ( clan culture). Budaya yang bersifat fleksibel dan internal
menekankanpara anggotanya harus memainkan peran tingkah laku efisien yang tinggi dengan
rasapenuh tanggung jawab.4.Budaya Birokratif ( bureaucratic culture). Budaya yang
bersifat stabil dan internalorganisasi memiliki tingkat konsistensi yang tinggi akan aktiitas
– aktivitasnya.C.Perilaku Adaptif IndividualSDM yang adptif dan terampil kian dibutuhkan pada
dunia kerja industry yang semakinkompetitif serta memiliki soft kill dan kualiikasi mumpuni
pada spesifikasi bidangtertentu. Pergeseran kebutuhan kompetensi dijelaskan Nadiem sebagai
salah satudampak dari perkembangan teknologi dalam bentuk digital otomasi dan
robotisasi sertaresesi global yang merupakan kombinasi dasyat atau double disrubtion yang
mengubahlandscape pekerjaan di masa depan.D.Panduan Membangun Organisasi
Adaptif Organisasi adaptif edisektor publikn ataupun bisnis dapat dibangun dengan
cara :1.Membuat Tim yang di arahkan sendiri.2.Menjembatani Silo Melalui Keterlibatan
Karyawan.3.Menciptakan tempat dimana karyawan dapat berlatih berpikir
adaptif.Untuk membangun sebuahorganisasi yang adaptif yang dapat terus berkemban
gdiperlukan beberapa konsep dan strategi yaitu:1.Landscape. Adaptif erat hubungannya
dengan kemampuan utuk berubah dan terusberupaya antisipatif.2.Learning.
Perusahaan yang sukses menciptakan sebuah kulture yang adaptif adalahyang tidak
hanya sekedar mendorong setiap individunyauntuk terus belajar, tapi jugamensharenya.
3.Leadership. Mengelola sebuah organisasi yang adaptif memerlukan visi dan skillnontradisional

MODUL : KOLABORATIF
World Economic Forum (WEF) (2021)
juga ambil bagian dalam menganalisistantangan global yang akan dihadapi yaitu
adanya serangan cyber, perubahan iklimsecara global, ketimpangan digitalisasi, kegagalan
iklim, adanya senjata pemusnahmasal, krisis mata pencaharian penyakit menular , serta
kerusakan lingkungan yangdiakibatkan manusia. Dibalik berbagai tantangan yang dihadapi
di atas, birokrasiIndonesia masih dihadapkan pada fragmentasi dan silo mentality 
. Hal tersebut olehCaiden (2009) dianggap sebagai patologi birokrasi. Kolaborasi
kemudian menjadisolusi dari berbagai fragmentasi dan
silo mentality. Kolaborasi juga sering dikatakanmeliputi segala aspek pengambilan keputusan,
implementasi sampai evaluasi. Berbedadengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi
stakeholders bahwa organisasi laindan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan,
collaborative governancemenekankan semua aspek yang memiliki kepentingan dalam kebijakan
membuat persetujuan bersama dengan “berbagi kekuatan”. (Taylo Brent and Rob C. de
Loe,2012). WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yangmenyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalamruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunankebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG jugadikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlahkelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi mengalami beberapahambatan yaitu:
ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahamandalam kesepakatan kolaborasi.
Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas. Berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat
(4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014tentang Administrasi Pemerintahan diatur bahwa
“Penyelenggaraan pemerintahanyang melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahandilaksanakan melalui kerja sama antar-Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
yangterlibat, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-
sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. CalonASN
muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkanharapan
tersebut. PendekatanWoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negaralainnya diharapkan
dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASNKementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah
kemudian akan bekerja dengan satutujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
AGENDA 3
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRIMODUL : SMART ASN
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumberdaya manusia di
Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikangawai. Kerangka kerja literasi
digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digitalculture, digital ethics, dan digital safety.
Kerangka kurikulum literasi digitaldigunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi
kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digitalDigital skill merupakan
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digitaldalam kehidupan sehari-hari. Digital culture
merupakan Kemampuan individu dalammembaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasankebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-haridan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics
merupakanKemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan
diri,merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital(netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan Kemampuan Userdalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang danmeningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi
dan keamanan digital dalamkehidupan sehari-hari.literasi digital adalah sebuah konsep dan
praktik yang bukan sekadarmenitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi.Lebih
dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan
penggunamedia digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang
dilakukansecara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017).
Seorang pengguna
yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampumengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuhtanggung jawab.
Terdapat dua poros yang membagi area setiap domain kompetensi. Poros pertama, yaitu domain
kapasitas ‘single–kolektif’ memperlihatkan rentang kapasitas literasidigital sebagai kemampuan
individu untuk mengakomodasi kebutuhan individu
sepenuhnya hingga kemampuan individu untuk berfungsi sebagai bagian dari masyarakat kolektif/
societal . Sementara itu, poros berikutnya adalah domain ruang ‘informal–formal’ yang memperlihatkan
ruang pendekatan dalam penerapan kompetensi literasi digital.
Ruang informal ditandai dengan pendekatan yang cair dan fleksibel, dengan instrumenyang lebih
menekankan pada kumpulan individu sebagai sebuah kelompok komunitas/masyarakat.
Sedangkan ruang formal ditandai dengan pendekatan yang
lebih terstruktur dilengkapi instrumen yang lebih menekankan pada kumpulan individu sebagai
‘warga negara digital.’ Blok-blok kompetensi semacam ini memungkinkankita
melihat kekhasan setiap modul sesuai dengan domainkapasitas dan ruangnya.
Digital Skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar darikompetensiliterasi digital, berada
di domain ‘ single, informal’.
Digital  Culture (Budaya BermediaDigital) sebagai wujud kewarganegaraan digital dalam
konteks keindonesiaan beradapada domain ‘kolektif, formal’ dimana kompetensi digital individu
difungsikan agar mampu berperan sebagai warganegara dalam batas-batas formal yang berkaitan
dengan hak,kewajiban, dan tanggung jawabnya dalam ruang ‘negara’.
Digital Ethics (Etis BermediaDigital) sebagai panduan berperilaku terbaik di ruang digital membawa
individu untuk bisa menjadi bagian masyarakat digital, berada di domain ‘kolektif, informal’.
Digital  S a f e t y (Aman Bermedia Digital) sebagai panduan bagi individu agar dapat
menjagakeselamatan dirinya berada pada domain ‘single, formal’ karena sudah
menyentuhinstrumen-instrumen hukumpositif.Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari
keseharian kita. Berbagaifasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita
gunakan untuk mencariinformasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi
penggunaaninternet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7
jam59 menit (APJII, 2020. Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yanghanya
menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemiCOVID-19 mayoritas
masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jamsehari. Pola kebiasaan baru untuk
belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi
Digital menjadi kemampuan wajib yangharus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi
hak digital setiap warganegara.

MODUL : MANAJEMEN ASN


Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPKManajemen PNS meliputi
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier, promosi, mutasi, penilaiankinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminanpensisun dan hari tua, dan perlindunganManajemen PPPK meliputi
penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja;penggajian dan tunjangan; pengembangan
kompetensi; pemberian penghargaan;disiplin; pemutusan hubungan perjanjiankerja; dan
perlindungan.Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada
kementerian,kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah
dilakukansecara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan
syarat kompetensi, kualiikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan,
danintegritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan.Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat
Pimpinan Tinggiselama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi,
kecualiPejabatPimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangandan
tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan.Penggantian pejabat pimpinan tinggi
utama dan madya sebelum 2 (dua) tahundapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanyadapat diduduki paling lama 5 (lima) tahunDalam
pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaianmemberikan laporan proses
pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukanpengawasan pengisian Jabatan Pimpinan
Tinggi baik berdasarkan laporan yangdisampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun
atas inisiatif sendiri
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi
Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilanganstatus sebagai
PNS.Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia.
Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjagakode etik
profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASNsebagai pemersatu
bangsa.Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan
dalamManajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASNdiselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar- Instansi PemerintahSengketa
Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upayaadministratif terdiri dari keberatan
dan banding administrativePELATIHAM DASAR CALON PNSMANAJEMEN APARATUR
SIPIL NEGARAA. Modul 1 (Modul Manajemen ASN)1.Kegiatan Belajar 1 : Kedudukan,
Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASNa . K e d u d u k a n   A S N Manajemen
ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkanPegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebasdari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentangAparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
- Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
- Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).Pegawai ASN berkedudukan sebagai
aparatur negara yangmenjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintahserta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partaipolitik.b . P e r a n   A S N Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASNberfungsi sebagai berikut:
- Pelaksana kebijakan public;
- Pelayan public; dan
-Perekat dan pemersatu bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
-
tua4 . P e r l i n d u n g a n P e
n g e m b a n g a n   k o m p e
t e n s i 5 P e n g e m b a n g a n   k o m p e t e n s i Selain hak
sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UUASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai
ASN memiliki hak dan kesempatanuntuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92
UU ASNPemerintah wajib memberikan perlindungan berupa jaminan kesehatan,jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian, bantuan hukum.Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan
dalam UU ASN adalah
-
Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, danpemerintah yang sah;
-
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
-
Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yangberwenang;
-
Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
-
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran, dan tanggung
jawab;
-
Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapandan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luarkedinasan;
-
Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasiajabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
-
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.d . K o d e E t i k
d a n K o d e P e r i l a k u   A S N ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kodeperilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjagamartabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diaturdalam UU ASN menjadi
acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraanbirokrasi pemerintah. Fungsi kode etik ini
antara lain : sebagai pedoman,sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan
birokrasi publicdalam menjalankan tugas dan kewenangannya.2.Kegiatan Belajar 2 : Konsep
Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASNPengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan
tujuan dan sasaranorganisasi (
strategic alignment 
). Untuk mendapatkan proil pegawai yangproduktif, efektif dan eisien diperlukan sebuah
sistem pengelolaan SDM yangmampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan
bagi individu yangbekerja didalamnya.a.Konsep Sistem Merit dalam Pengelolaan
ASNSistem merit adalah konsepsi dalam manajemen SDM yangmenggambarkan diterapkannya
obyektiitas dalam keseluruhan semuaproses dalam pengelolaan ASN yakni pada
pertimbangan kemampuan danprestasi individu untuk melaksanakan pekerjaanya
(kompetensi dan kinerja).Bagi organisasi sistem merit mendukung keberadaan prinsip
akuntabilitasyang saat ini menjadi tuntutan dalam sektor publik. UU ASN secara
jelasmengakomodasi prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASP. Oleh karena itu
kinerja ASN menjadi indikator utama yang menentukan kualitasASN itu sendiri.
Merit sistem adalah salah satu strategi untuk mendorongproduktivitas kerja lebih
tinggi karena ASN dijamin obyektivitasnya dalamperjalanan kariernya.“Sistem merit
adalah kebijakan dan manajemen ASN yangberdasarkan pada kualiikasi, kompetensi dan
kinerja secara adil dan wajardengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras,
warna kulit, agama,asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecatatan”.Semua fungsi dan komponen dalam manajemen ASN sebagaimana tercantumdalam
Pasal 55 manajemen PNS) dan pasal 93 (mengatur manajemen PPPK)UU ASN harus
menerapkan sistem merit ini. Pasal 55 menyebutkan bahwa“Manajemen PNS meliputi
penyusunan dan penetapan kebutuhan,pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan
karier, pola karier, promosi,mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin,pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan. Pasal 93:Manajemen
PPPK meliputi: penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaiankinerja, penggajian dan
tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberianpenghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan kerja, perlindungan.Komponen pengelolaan ASN :
1) Perencanaan
2) Monitoring, Penilaian dan Pengembangan3.Kegiatan Belajar 3 : Mekanisme
Pengelolaan ASNa . M a n a j e m e n PNS dan P P P K Manajemen PNS Meliputi
penyusunan dan penetapan kebutuhan,pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier,promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,disiplin,
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.Sedangkan Manajemen PPPK
meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan,penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi,pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian
kerja danperlindungan.b . P e n g e l o l a a n J a b a t a n P i m p i n a n T i n g g i Pengisian jabatan
pimpinan tinggi utama dan madya padakementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga
nonstruktural, danInstansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan
PNSdengan memperhatikan syarat kompetensi, kualiikasi, kepangkatan,pendidikan dan
latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas sertapersyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturanperundang-undangan.Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti
Pejabat PimpinanTinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat
PimpinanTinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuanperaturan
perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatanyang ditentukan. Penggantian
pejabat pimpinan tinggi utama dan madyasebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuanPresiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5(lima) tahun.
Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat PembinaKepegawaian memberikan laporan
proses pelaksanaannya kepada KASN.KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaianmaupun atas inisiatif sendiri Pegawai ASN dapat menjadi pejabat
Negara.Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikansementara
dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS.c . O r g a n i s a s i ASN Republik
Indonesia memiliki tujuan:1)Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi
ASN, dan2)Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.Dalam mencapai
tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)korps profesi ASN Republik Indonesia memiliki
fungsi:1)Pembinaan dan pengembangan profesi ASN;2)Memberikan perlindungan
hukum dan advokasi kepada anggotakorps profesi ASN Republik Indonesia terhadap
dugaan pelanggaranSistem Merit dan mengalami masalah hukum dalam
melaksanakantugas;3)Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik
InstansiPemerintah terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kodeperilaku profesi;
dan4)Menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggotakorps profesi
ASN Republik Indonesia sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-
undangan.d . S i s t e m   I n f o r m a s i A S N Sistem Informasi ASN memuat seluruh informasi
dan dataPegawai ASN. Data Pegawai ASN paling kurang memuat:1 ) d a t a
r i w a y a t   h i d u p ; 2)riwayat pendidikan formal dan non formal;3)riwayat jabatan
dan kepangkatan;4 ) r i w a y a t p e n g h a r g a a n ,   t a n d a   j a s a
, a t a u t a n d a   k e h o r m a t a n ; 5)riwayat pengalaman
berorganisasi;6 ) r i w a y a t g a j i ; 7)riwayat pendidikan dan
latihan;8)daftar penilaian prestasi kerja;9)surat
keputusan; dan kompetensi.e . P e n y e l e s a i a n   S e n g k e t a Sengketa Pegawai ASN
diselesaikan melalui upaya administratif.Upaya administratif terdiri dari keberatan dan
banding administratifeyang diajukan secara tertulis kepada pejabat berwenang.

Anda mungkin juga menyukai