Anda di halaman 1dari 13

RESUME DAN EVALUASI TIAP AGENDA

MOOC ASN PPPK GURU


TAHUN 2022

NAMA : FIRMANSYAH, S.T


NIP : 19901120 202221 1 010
INSTANSI : SMK NEGERI 2 ENDE
GURU MAPEL : TESHA

Page 1 of 13
AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA

A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara


Wawasan Kebangsaan
1. Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia.
Beberapa titik penting dalam sejarah bangsa Indonesia, antara lain:
a. 20 Mei 1908, puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia. Dalam pertemuan itu
mereka sepakat mendirikan organisasi Boedi Oetomo.
b. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang
menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor
kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan Indonesia (PI)
diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di
Leiden, Belanda.
c. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”,
yang kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini
dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon,
Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, kemudian Jong Bataks
Bond dan Pemuda Kaum Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar.
d. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan.
e. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan
pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
f. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
2. Wawasan kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD
NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.
3. 4 (empat) konsensus dasar berbangsa dan bernegara
a. Pancasila
b. Undang-Undang Dasar 1945
c. Bhineka Tunggal Ika
d. Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
a. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna
merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera
Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17
Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang
Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di
Monumen Nasional Jakarta.
(Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).

Page 2 of 13
b. Bahasa
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan
yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa.
(Pasal 25 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).
c. Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada
leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram
oleh Garuda.
(Pasal 46 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).
d. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman”
(Pasal 58 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).

Nilai-Nilai Bela Negara


1. Sejarah Bela Negara
Pada tanggal 18 Desember 2006 Presiden Republik Indonesia Dr.H. Susilo Bambang
Yudhoyono menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara. Dengan
pertimbangan bahwa tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah bagi bangsa
Indonesia karena pada tanggal tersebut terbentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam rangka bela Negara serta dalam upaya lebih mendorong semangat kebangsaan
dalam bela negara dalam rangka mempertahankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
2. Ancaman
Yang dimaksud dengan ancaman pada era reformasi diartikan sebagai sebuah kondisi,
tindakan, potensi, baik alamiah atau hasil suatu rekayasa, berbentuk fisik atau non fisik,
berasal dari dalam atau luar negeri, secara langsung atau tidak langsung diperkirakan atau
diduga atau yang sudah nyata dapat membahayakan tatanan serta kelangsungan hidup bangsa
dan negara dalam rangka pencapaian tujuan nasionalnya.
3. Kewaspadaan dini
Kewaspadaan dini adalah kewaspadaan setiap warga Negara terhadap setiap potensi ancaman.
4. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai Ancaman. (Pasal 1 Ayat (11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara).
5. Nilai dasar Bela Negara
Nilai-nilai dasar yang tertuang dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2019
tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7, antara lain:
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.

Page 3 of 13
6. Pembinaan Kesadaran Bela Negara lingkup pekerjaan
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau
pelatihan kepada warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku
serta menanamkan nilai dasar Bela Negara. Pembinaan Kesadaran Bela Negara
lingkup pekerjaan yang ditujukan bagi Warga Negara yang bekerja pada : lembaga Negara,
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian dan pemerintah daerah, Tentara Nasional
Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, badan usaha milik Negara/badan usaha
milik daerah, badan usaha swasta, dan badan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
7. Indikator nilai dasar Bela Negara
a. Indikator cinta tanah air.
b. Indikator sadar berbangsa dan bernegara.
c. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa.
d. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara.
e. Indikator kemampuan awal Bela Negara.
8. Aktualisasi kesadaran Bela Negara bagi ASN
a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karier.

B. Analisis Isu Kontemporer


Analisis Isu Kontemporer adalah upaya yang dilakukan untuk mengetahui suatu pokok persoalan
yang terjadi pada masa sekarang atau menjai trening topik pada saat ini, jadi solusi
penyelesaiannya harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.

Perubahan Lingkungan Strategis


4 (empat) level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PPPK dalam melakukan
pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni:
1. Individu
2. Keluarga (family)
3. Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture)
4. Nasional (Society)
5. Dunia (Global)

Page 4 of 13
Isu-isu kritikal
1. isu saat ini
2. isu berkembang
3. isu potensial

Isu-Isu Strategis Kontemporer


Pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer
diantaranya;
1. Korupsi
a. Sejarah Korupsi
 Mesir
Di Mesir, Babilonia, Ibrani, India, Yunani dan Romawi Kuno korupsi adalah masalah
serius.Pada zaman kekaisaran Romawi Hammurabi dari Babilonia yang naik tahta sekitar
tahun 1200 SM telah memerintahkan seorang Gubernur provinsi untuk menyelidiki
perkara penyuapan.
 Shamash
Seorang raja Assiria (sekitar tahun 200 sebelum Masehi) bahkan tercatat pernah
menjatuhkan pidana kepada seorang hakim yang menerima uang suap.
 China
Han Su karya Pan Ku menceritakan bahwa pada awal berdirinya dinasti Han (206 SM)
masyarakat menghadapi kesulitan pangan, sehingga menyebabkan setengah dari jumlah
penduduk meninggal dunia.
 Indonesia
History of Java karya Rafles (1816) menyebutkan karakter orang jawa sangat "nrimo"
atau pasrah pada keadaan, namun memiliki keinginan untuk dihargai orang lain, tidak
terus terang, menyembunyikan persoalan dan oportunis. Bangsawan Jawa gemar
menumpuk harta dan memelihara abdi dalem hanya untuk kepuasan, selalu bersikap
manis untuk menarik simpati raja atau sultan, perilaku tersebut menjadi embrio lahirnya
generasi opurtunis yang pada akhirnya juga memiliki potensi jiwa yang korup.
b. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
beserta revisinya melalui UndangUndang Nomor 20 tahun 2001. Secara substansi
Undangundang Nomor 31 Tahun 1999 telah mengatur berbagai modus operandi tindak
pidana korupsi sebagai tindak pidana formil, memperluas pengertian pegawai negeri
sehingga pelaku korupsi tidak hanya didefenisikan kepada orang perorang tetapi juga pada
korporasi, dan jenis penjatuhan pidana yang dapat dilakukan hakim terhadap terdakwa
tindak pidana korupsi adalah Pidana Mati, Pidana Penjara, dan Pidana Tambahan.
2. Narkoba
Menurut Online Etymology Dictionary, perkataan narkotika berasal dari bahasa Yunani yaitu
”Narke” yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Sebagian orang berpendapat
bahwa narkotika berasal dari kata ”Narcissus” yang berarti jenis tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai bunga yang membuat orang tidak sadarkan diri.
Narkotika dan Obat Berbahaya, serta napza (istilah yang biasa digunakan oleh Kemenkes) yang
merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Kemenkes, 2010).Kedua
istilah tersebut dapat menimbulkan kebingungan.Dunia internasional (UNODC) menyebutnya
dengan istilah narkotika yang mengandung arti obat-obatan jenis narkotika, psikotropika dan
zat adiktif lainnya.Sehingga dengan menggunakan istilah narkotika berarti telah meliputi
narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.

Page 5 of 13
3. Paham radikalisme/ terorisme
a. Radikalisme
Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat
revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan
(violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Ciri-ciri sikap dan paham radikal adalah: tidak
toleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain); fanatik (selalu merasa
benar sendiri; menganggap orang lain salah); eksklusif (membedakan diri dari umat
umumnya); dan revolusioner (cenderung menggunakan cara kekerasan untuk mencapai
tujuan).
b. Terorisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban
yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital
yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif
ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
4. money laundry
Istilah “money laundering” dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah aktivitas pencucian
uang. Terjemahan tersebut 117 tidak bisa dipahami secara sederhana (arti perkata) karena akan
menimbulkan perbedaan cara pandang dengan arti yang populer, bukan berarti uang tersebut
dicuci karena kotor seperti sebagaimana layaknya mencuci pakaian kotor. Oleh karena itu,
perlu dijelaskan terlebih dahulu sejarah munculnya money laundering dalam perspektif sebagai
salah satu tindak kejahatan.
5. proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax
Membangun Kesadaran Anti-Proxy dengan mengedepankan Kesadaran Bela Negara melalui
pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memperoleh dukungan dari rakyat Indonesia karena
sila-sila serta nilai-nilai yang secara keseluruhan merupakan intisari dari nilai-nilai budaya
masyarakat yang majemuk.Pancasila memberikan corak yang khas dalam kebudayaan masyarakat,
tidak dapat dipisahkan 191 dari kehidupan masyarakat Indonesia dan merupakan ciri khas yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Pengamalan Pancasila untuk
membangun kesadaran:
a. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara, bangsa ini akan memandang persoalan-
persoalan yang dihadapinya dapat diatasi karena setiap komponen bangsa akan mengutamakan
semangat gotong royong cinta tanah air memperbesar persamaan dan memperkecil perbedaan
demi persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI .
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara yang dijiwai nilai spiritual Ketuhanan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka bangsa Indonesia menyadari dan meyakini
kebhinekaan sebagai keniscayaan kodrat Ilahi untuk saling menghormati dalam keberagaman
serta rela berkorban demi keberlangsungan NKRI dalam memecahkan masalah-masalah
politik, ekonomi, sosial, dan budaya dll yang timbul dalam gerak masyarakat yang semakin
maju.
c. Dengan berpedoman pada pandangan hidup Pancasila bangsa Indonesia akan membangun
dirinya menuju kehidupan yang dicita-citakan bangsa, untuk terus mengasah kewaspadaan dini
akan bahaya proxi war yang mengancam semua aspek kehidupan (Ipoleksosbudhangama)
menuju masyarakat adil dan makmur.
d. Meyakini bahwa Ideologi Pancasila dapat mempersatukan bangsa Indonesia serta memberi
petunjuk dalam masyarakat yang beraneka ragam sifatnya yang akan menjamin
keberlangsungan hidup bangsa Indonesia

Page 6 of 13
C. Kesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh
jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara

Page 7 of 13
AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR ASN

1. Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar ASN (salah satunya Berorientasi Pelayanan) bertujuan agar menjadi pedoman perilaku
bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja terbaik.
Keberhasilan implementasi Nilai Dasar ASN apabila telah terinternalisasi dan teraktualisasi dalam
perilaku pegawai ASN, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keinginan
Memberikan Pelayanan Perima demi Kepuasan Masyarakat.
Kata kunci dari berorientasi pelayanan yaitu:
a. Responsivitas
b. Kualitas
c. Kepuasan
Panduan prilaku berorientasi pelayanan yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif,dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
Kata kunci dari akuntabel yaitu:
a. Responsivitas
b. Kualitas
c. Kepuasan
Panduan perilaku akuntabel yaitu:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan beritegritas
tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab efektif dan
efisien.
c. Tidak menyalagunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Kata kunci dari kompeten:
a. Kinerja terbaik
b. Sukses
c. Keberhasilan
d. Learning Agiliti
e. Ahli dibidangnya
Panduan perilaku kompeten yaitu:
a. meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. membantu orang lain belajar
c. melaksanakan tugas dan kualitas terbaik
4. Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaan.
Kata kunci dari harmonis:
a. Peduli
b. Perbedaan (Diversity)
c. Selaras

Page 8 of 13
Panduan perilaku dari harmonis yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
kata kunci dari loyal:
a. Komitmen
b. Dedikasi
c. Kontribusi
d. Nasonalisme
e. Pengabdian
Panduan perilaku dari loyal yaitu:
a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD1945,NKRI serta pemerintah yang sah.
b. Menjaga nama baik ASN, pimpinan, instansi, dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara

6. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan.
Kata kunci dari adaptif:
a. Inovasi
b. Antusias terhadap perubahan
c. Proaktif
Panduan perilaku adaptif yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi mengembangkan kreatifitas.
c. Bertindak positif.

7. Kolaboratif
Membangun kerjasama yang sinergis.
kata kunci dari kolaboratif:
a. Kesediaan bekerjasama
b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Panduan perilaku kolaboratif yaitu:
a. Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

Page 9 of 13
AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

1. SMART ASN
Aparatur yang memiliki profil nasonalisme, integritas, wawasan global,hospitality, networking,
teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship yang berperan sebagai digital leader yang
mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.

Literasi Digital
Merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti
alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

Pilar literasi Digital


a. Kecakapan digital
b. Keamanan digital
c. Etika digital
d. Budaya digital

Manfaat literasi digital


a. Menambah wawasan.
b. Meningkatkan kemampuan untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi.
c. Menambah kekuasaan kosakata.
d. Meningkatkan kemampuan verbal.
e. Meningkatkan daya fokus serta konsentrasi.
f. Menambah kemampuan dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis informasi.

2. Manajemen ASN
1. Kedudukan ASN
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
2. Fungsi dan Tugas
a. Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
 Pelaksana kebijakan publik
 Pelayan publik dan
 Perekat dan pemersatu bangsa
b. Pegawai ASN bertugas sebagai berikut:
 Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
 Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas dan
 Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 10 of 13
3. Hak ASN (PNS dan PPPK)
PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa
Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.

Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:


a. Jaminan kesehatan
b. Jaminan kecelakaan kerja
c. Jaminan kematian dan
d. Bantuan hukum

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:


a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 11 of 13
EVALUASI TIAP AGENDA

SOAL DAN JAWABAN EVALUASI AGENDA 1

No Materi Pertanyaan Jawaban


Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Menurut Saya, Iya Nilai-Nilai Dasar Bela
Bela Negara masih relevan saat ini ? Negara Masih Relevan Untuk Saat Ini Bahkan
Sampai Kapanpun Dan Pada Generasi
1 Keberapapun Untuk Tetap Lestari Bertumbuh
Kembang Diwilayah Kesatuan Republik
Indonesia Karena Didalam Jiwa Berbangsa Dan
Bernegara Sudah Tertanam Dasar Negara.
Jelaskan menurut pendapat anda, Ancaman yang paling mungkin saat ini adalah
ancaman yang paling mungkin terjadi disintegrasi bangsa dimana Suku, Agama dan
saat ini dan mengancam eksistensi Ras dipakai sebagai senjata untuk memecah
2
NKRI ? belah anak bangsa. Hal lain adalah Korupsi
yang meraja lela oleh pejabat pemerintah untuk
kepentingan probadi dan golongannya.
Jelaskan kedudukan Pancasila dalam Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa,
konteks penyelenggaraan negara memiliki fungsi utama sebagai dasar negara
Indonesia Indonesia. Dalam kedudukannya yang
3 demikian Pancasila menempati kedudukan yang
paling tinggi, sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sebagai sumber hukum
dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia
Jelaskan kedudukan UUD Negara  Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam dalam sistem hukum nasional adalah sebagai
konteks penyelenggaraan negara sumber hukum dasar nasional. Sebagai sumber
4 Indonesia hukum dasar nasional, UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menempati kedudukan
Wawasan
paling tinggi serta sebagai sumber hukum bagi
Kebangsaan dan
peraturan perundang-undangan lainnya
Nilai-Nilai Bela
Jelaskan nilai-nilai yang terkandung Beberapa nilai yang terkandung dalam
negara
dalam Pembukaan UUD Negara pembukaan UUD diantaranya
5 Republik Indonesia Tahun 1945 adalah nilaiketeguhan bangsa, nilai kebanggaan
dan penghargaan bangsa, nilai spiritual dan
nilai prinsip dasar negara
Jelaskan kedudukan batang tubuh dari Dari sudut hukum, batang tubuh UUD
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan tataran pertama dan utama
1945 dari penjabaran 5 (lima) norma
dasar negara (ground norms) Pancasila beserta
6
norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum
yang memberi kerangka dasar hukum sistem
administrasi negara Republik Indonesia
Jelaskan kedudukan dan peran ASN Kedudukan dan peran ASN dalam Negara
dalam mewujudkan persatuan dan Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diatur
kesatuan Bangsa Indonesia dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN)

Profesi ASN berlandaskan pada prinsip nilai


7 dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen,
integritas moral, dan tanggung jawab pada
pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi
akademik, jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas, dan profesionalitas
jabatan.
Page 12 of 13
Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai