Page 1 of 13
AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
Page 2 of 13
b. Bahasa
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan
yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa.
(Pasal 25 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).
c. Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada
leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram
oleh Garuda.
(Pasal 46 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).
d. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman”
(Pasal 58 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).
Page 3 of 13
6. Pembinaan Kesadaran Bela Negara lingkup pekerjaan
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau
pelatihan kepada warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku
serta menanamkan nilai dasar Bela Negara. Pembinaan Kesadaran Bela Negara
lingkup pekerjaan yang ditujukan bagi Warga Negara yang bekerja pada : lembaga Negara,
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian dan pemerintah daerah, Tentara Nasional
Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, badan usaha milik Negara/badan usaha
milik daerah, badan usaha swasta, dan badan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
7. Indikator nilai dasar Bela Negara
a. Indikator cinta tanah air.
b. Indikator sadar berbangsa dan bernegara.
c. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa.
d. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara.
e. Indikator kemampuan awal Bela Negara.
8. Aktualisasi kesadaran Bela Negara bagi ASN
a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karier.
Page 4 of 13
Isu-isu kritikal
1. isu saat ini
2. isu berkembang
3. isu potensial
Page 5 of 13
3. Paham radikalisme/ terorisme
a. Radikalisme
Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat
revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan
(violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Ciri-ciri sikap dan paham radikal adalah: tidak
toleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain); fanatik (selalu merasa
benar sendiri; menganggap orang lain salah); eksklusif (membedakan diri dari umat
umumnya); dan revolusioner (cenderung menggunakan cara kekerasan untuk mencapai
tujuan).
b. Terorisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban
yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital
yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif
ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
4. money laundry
Istilah “money laundering” dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah aktivitas pencucian
uang. Terjemahan tersebut 117 tidak bisa dipahami secara sederhana (arti perkata) karena akan
menimbulkan perbedaan cara pandang dengan arti yang populer, bukan berarti uang tersebut
dicuci karena kotor seperti sebagaimana layaknya mencuci pakaian kotor. Oleh karena itu,
perlu dijelaskan terlebih dahulu sejarah munculnya money laundering dalam perspektif sebagai
salah satu tindak kejahatan.
5. proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax
Membangun Kesadaran Anti-Proxy dengan mengedepankan Kesadaran Bela Negara melalui
pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memperoleh dukungan dari rakyat Indonesia karena
sila-sila serta nilai-nilai yang secara keseluruhan merupakan intisari dari nilai-nilai budaya
masyarakat yang majemuk.Pancasila memberikan corak yang khas dalam kebudayaan masyarakat,
tidak dapat dipisahkan 191 dari kehidupan masyarakat Indonesia dan merupakan ciri khas yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Pengamalan Pancasila untuk
membangun kesadaran:
a. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara, bangsa ini akan memandang persoalan-
persoalan yang dihadapinya dapat diatasi karena setiap komponen bangsa akan mengutamakan
semangat gotong royong cinta tanah air memperbesar persamaan dan memperkecil perbedaan
demi persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI .
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara yang dijiwai nilai spiritual Ketuhanan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka bangsa Indonesia menyadari dan meyakini
kebhinekaan sebagai keniscayaan kodrat Ilahi untuk saling menghormati dalam keberagaman
serta rela berkorban demi keberlangsungan NKRI dalam memecahkan masalah-masalah
politik, ekonomi, sosial, dan budaya dll yang timbul dalam gerak masyarakat yang semakin
maju.
c. Dengan berpedoman pada pandangan hidup Pancasila bangsa Indonesia akan membangun
dirinya menuju kehidupan yang dicita-citakan bangsa, untuk terus mengasah kewaspadaan dini
akan bahaya proxi war yang mengancam semua aspek kehidupan (Ipoleksosbudhangama)
menuju masyarakat adil dan makmur.
d. Meyakini bahwa Ideologi Pancasila dapat mempersatukan bangsa Indonesia serta memberi
petunjuk dalam masyarakat yang beraneka ragam sifatnya yang akan menjamin
keberlangsungan hidup bangsa Indonesia
Page 6 of 13
C. Kesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh
jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara
Page 7 of 13
AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR ASN
1. Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar ASN (salah satunya Berorientasi Pelayanan) bertujuan agar menjadi pedoman perilaku
bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja terbaik.
Keberhasilan implementasi Nilai Dasar ASN apabila telah terinternalisasi dan teraktualisasi dalam
perilaku pegawai ASN, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keinginan
Memberikan Pelayanan Perima demi Kepuasan Masyarakat.
Kata kunci dari berorientasi pelayanan yaitu:
a. Responsivitas
b. Kualitas
c. Kepuasan
Panduan prilaku berorientasi pelayanan yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif,dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
Kata kunci dari akuntabel yaitu:
a. Responsivitas
b. Kualitas
c. Kepuasan
Panduan perilaku akuntabel yaitu:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan beritegritas
tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab efektif dan
efisien.
c. Tidak menyalagunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Kata kunci dari kompeten:
a. Kinerja terbaik
b. Sukses
c. Keberhasilan
d. Learning Agiliti
e. Ahli dibidangnya
Panduan perilaku kompeten yaitu:
a. meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. membantu orang lain belajar
c. melaksanakan tugas dan kualitas terbaik
4. Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaan.
Kata kunci dari harmonis:
a. Peduli
b. Perbedaan (Diversity)
c. Selaras
Page 8 of 13
Panduan perilaku dari harmonis yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
kata kunci dari loyal:
a. Komitmen
b. Dedikasi
c. Kontribusi
d. Nasonalisme
e. Pengabdian
Panduan perilaku dari loyal yaitu:
a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD1945,NKRI serta pemerintah yang sah.
b. Menjaga nama baik ASN, pimpinan, instansi, dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan.
Kata kunci dari adaptif:
a. Inovasi
b. Antusias terhadap perubahan
c. Proaktif
Panduan perilaku adaptif yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi mengembangkan kreatifitas.
c. Bertindak positif.
7. Kolaboratif
Membangun kerjasama yang sinergis.
kata kunci dari kolaboratif:
a. Kesediaan bekerjasama
b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Panduan perilaku kolaboratif yaitu:
a. Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Page 9 of 13
AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI
1. SMART ASN
Aparatur yang memiliki profil nasonalisme, integritas, wawasan global,hospitality, networking,
teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship yang berperan sebagai digital leader yang
mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.
Literasi Digital
Merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti
alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
2. Manajemen ASN
1. Kedudukan ASN
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
2. Fungsi dan Tugas
a. Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
Pelaksana kebijakan publik
Pelayan publik dan
Perekat dan pemersatu bangsa
b. Pegawai ASN bertugas sebagai berikut:
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas dan
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Page 10 of 13
3. Hak ASN (PNS dan PPPK)
PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa
Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Page 11 of 13
EVALUASI TIAP AGENDA