Anda di halaman 1dari 15

RESUME MOOC

PPPK

OLEH

NAMA : SUARNI, S. Pd.


NI PPPK : 198208192022212027
JABATAN :AHLI PERTAMA;GURU KELAS
ANGKATAN : IX

SD NEGERI 664 MARANGKA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LUWU


PROVINSI SULAWESI SELATAN
2023

1
RESUME AGENDA I-III

AGENDA I : SIKAP PERILAKU BELA NEGARA

A. Wawasan kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara


B. Analisis Isu Kontemporer
C. Kesiapsiagaan Bela Negara

A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara


1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara ialah konsepsi Cara Pandang yang dilandasi
akan kesadaran diri sebagai warga negara akan diri dan lingkungan di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
 Definisi Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character).
Kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD
NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.

 Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia


Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari
serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan pengakuan terhadap
keberagaman dan bukan keseragaman serta mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Beberapa titik penting dalam sejarah Indonesia yaitu
1. Tanggal 20 Mei 1908 ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan Nasional dilatarbelakangi
terbentuknya organisasi Boedi Oetomo.
2. 25 Oktober 1908 Perhimpunan Indonesia (PI) di prakarsai oleh Sultan kasayangan dan R.N
Nuto Suroto di Leiden, Belanda
3. 30 April 1926 Kongres pemuda I
4. Tanggal 27 & 28 Oktober 1928 untuk pertamakalinya ditetapkan menjadi Hari Sumpah
Pemuda dilatarbelakangi Kongres Pemuda II
5. 1 Maret 1945 BPUPKI
6. 7 Agustus 1945 pembentukan PPK

 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara


Dalam bernegara ada 4 konsesus yaitu :

1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam sidang
2
periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea IV, meliputi :

a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ;


b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara
Indonesia.)

 Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan


1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih.
2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah NKRI. Bahasa Indonesia
berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku
bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah.
3. Lambang Negara
Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang
digubah oleh Wage Rudolf Supratman.

2. Nilai-Nilai Bela Negara


Pada Bela negara ada beberapa yang dapat diketahui :

 Pengertian Bela Negara


“BELA NEGARA adalah “ tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada

3
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara
dari berbagai Ancaman”. Jadi bela negara dilandasi dari ancaman dan kewaspadaan dini.
 Nilai dasar Bela Negara

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional
untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :
1. cinta tanah air;

2. sadar berbangsa dan bernegara;


3. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. kemampuan awal Bela Negara.

 Implementasi dari Bela Negara dapat kita tuangkan dengan

1. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negara


2. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai peraturan perundang- undangan
yang berlaku
3. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman
5. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan YME

 Sistem Administrasi NKRI ( SANKRI)


Berdasarkan pancasila dan UUD 1945 Nilai Dasar Bela Negara diaplikasikan dalam Nilai dasar ASN
dan menjalankan Peran ASN yang meliputi :

1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat sesuai ketentuan peraturan
perundangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

B. Analisis Isu Kontemporer


Analisis isu Kontemporer adalah upaya yang dilakukan untuk mengetahui suatu pokok persoalan
yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi trending topik pada saat ini, jadi solusi
penyelesaiannya harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.

 Perubahan Lingkungan Strategis


Perubahan adalah sesutu yang tidak bisa diketahui dan jadi dari bagian perjalan peradaban manusia,
perubahan lingkungan strategis terjadi dari : Individual, family, comunity/cultur, sosiety, dan
global/dunia
 Isu-isu starategis Kontemporer
Banyak sekali isu-isu kontomperer yang saat ini terjadi dimasyarakat seperti : Korupsi, Narkoba,
Terorisme, Money Laudring, Proxi war, kejahatan mass communication.
 Teknik Analisis isu

4
1. Isu kritikal ( Isu saat ini, Isu berkembang, isu Potensial )

2. Teknik analisis ( Mind mapping, fish bone diagram, swot )

C. Kesiapsiagaan Bela Negara

 Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara
fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh
jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945
untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
 Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselematan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman
yang pada hakikatnya mendasari proses nation and characterbuilding
 Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara

Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik maka dapat manfaatnya antara
lain :
a. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain
b. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan
c. Membentuk mental dan fisik
d. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotrisme sesuai dengan kemampuan diri
e. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
f. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama
g. Membentuk iman dan taqwa Tuhan YME
h. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, tidak disiplin, egois dll
i. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, dan peduli antar sesama.

5
AGENDA II : NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Berorientasi Pelayanan
B. Akuntabel
C. Kompeten
D. Harmonis
E. Loyal
F. Adaptif
G. Kolaboratif

A. BERORIENTASI PELAYANAN
1. Defenisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan
atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
2. Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk
merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan
birokrasi.
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang
baik adalah:
a. Partisipatif f. Efektif dan Efisien
b. Transparan g. Aksesibe
c. Responsif h. Akuntabel
d. Tidak diskriminatif. i. Berkeadilan
e. Mudah dan Murah
 Berorientasi pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
BerAKHLAK yang mempunyai kepanjangan “berorintasi pada layanan, akuntabel,
kompoten, harmonis ,loyal, adaptif dan kolaboratif yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

 Panduan perilaku Berorientasi pelayanan yang semestinya dipahami dan diimplementasikan


oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas. Pedoman bagi para ASN dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan

 Melakukan perbaikan tiada henti

B. AKUNTABEL
1. Konsep akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konsep ASN akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggung

6
jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina,
dan lebih lusnya kepada publik. Beberapa aspek akuntabilitas yaitu :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accontability is arelationship) hubungan yang
dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil ( Accountability is result-oriented) Hasil yang diharapkan
dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan
inovatif.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accontability requlers reporting) Laporan kinerja
adalah perwujudan dari akuntabilitas
d. Akuntabilitas memperbaiki kinerja ( Accontability improves performance) tujuan utama dari
akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
e. Akuntabilitas memiliki tiga fungsi utama yaitu :
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis ( peran demokrasi)
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalah gunaan kekuasaan ( peran konstitusional)
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran belajar)
f. Tingkatan akuntabilitas, Adapun tingkatan akuntabilitas yaitu : mulai dari akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
2. Panduan Perilaku Akuntabel
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disisplin dan berintgritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien
c. Tidak menyalah gunakan kewenangan jabatannya denan berintegritas tinggi
C. KOMPETEN
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan

2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang standar kompetensi
ASN, Seorang ASN memiliki kompetensi meliputi :
 Kompetensi tekhnis, yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan tehnis
fungsional.
 Kompetensi Manajerial, yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau
manejemen, dan pengalaman kepemimpinan.
 Kompetensi Sosial Kultural, diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku,dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non klasikal, baik untuk
kompetensi teknis, manejerian dan sosial cultural
4. Perilaku Kompeten ASN

a. Berkinerja dan BerAkhlak

1) Setiap ASN sebagai Profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi dan kinerja.
2) ASN terkait dengan Etika profesi sebagai pelayan publik
3) Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku BerAkhlak
b. Meningkatkan kompetensi Diri

1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah

2) Membantu orang lain belajar

3) Melakukan/melaksanakan tugas dan kualitas terbaik


7
8
D. HARMONIS
1. Nilai Dasar Harmonis dan Pelayan ASN
 Harmonis
Harmonis adalah kerjasama antar berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-
faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
 Arti Pentingnya Suasana Harmonis
Suasana Harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerjasama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
2. Etika publik ASN dalam mewujudkan Suasana Harmonis
 Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk
orang lain di dalam institusi yang adil.
 Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan-ketetuan tertulis.
3. Peran ASN dalam Mewujudkan Suasana Harmonis
 Harus bersikap netral dan adil
 Harus mengayomi kepentingan kelompok minoritas dengan tidak membuat kebijakan,
peraturan yang mendiskriminasi
 Harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
 Suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega yang membutuhkan
pertolongan
 Menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakat
4. Perilaku harmonis ASN meliputi ; Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka
menolong orang ain, membangun lingkungan kerja yang kondusif.

E. LOYAL
1. Berdasarkan pasal 10 UU No.5 Tahun 2014 tentan ASN, seorang ASN memiliki 3 fungsi yaitu
 Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik

 Pelayan Publik

 Perekat dan Pemersatu Bangsa


2. Loyal adalah Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
3. Panduan perilaku

 Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI serta pemerintah yang sah
 Menjaga nama baik ASN, pmpinan instansi, dan negara
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara
F. ADAPTIF
1. Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
2. Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu :
9
3. lanskap (landscape), pembelajaran (learning), dan kepemimpinan (leadership).

Panduan Perilaku Adaptif


1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi mengembangkan kreativitas
3. Bertindak positif

G. KOLABORATIF
1. Irawan (2017) mengungkapkan bahwa“ Collaborative governance“sebagai sebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance.
2. 6 kriteria Penting Untuk Kolaborasi

 Forum Yang Diprakarsai Oleh Lembaga Publik Atau Lembaga;


 Peserta Dalam ForumTermasuk Aktor Nonstate;
 Peserta Terlibat Langsung Dalam Pengambilan Keputusan dan bukan
Hanya'‘Dikonsultasikan’ Oleh Agensi Publik;
 Forum Secara Resmi Diatur Dan Bertemu Secara Kolektif;
 Forum Ini Bertujuan Untuk Membuat Keputusan Dengan konsesus
 Fokus Kolaborasi Adalah Kebijakan Publik Atau Manajemen.

10
AGENDA III : KEDUDUKAN dan PERAN PNS dalam NKRI

A. Smart ASN
B. Manejemen ASN

A. SMART ASN
1. Literasi Digital
Merupakan pengetahuan serta kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti alat
komunukasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

Kompetensi Literasi Digital


 Kecakapan Digital ( Digital Skill)
 Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak
TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
 Budaya Digital ( Digital Culture)
 Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka unggal Ika dalam keseharian dandigitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
 Etika Digital ( Digital Ethics)
 Kemampan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital ( netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari.
 Keamanan Digital ( Digital Safety)
 Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari
2. Etika Bermedia Digital

 Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital

 Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat


Indonesia.
 Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari media konvensional ke media
digital.
 Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi.

 Literasi digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk
saling melindungi hak digital setiap warga negara.
B. MANEJEMEN ASN
1. Manjemen ASN
Adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang Profesional, Memiliki Nilai
Dasar, Etika Profesi, Bebas dari Intervensi politik, bersih dari praktik KKN.
2. Kedudukan ASN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 terdiri dari PNS dan PPPK.
3. Peran ASN terdiri dari Fungsi dan Tugas ASN.

 Fungsi ASN yaitu : Pelaksana Kebijakan Publik dan Pelayan publik, serta Perekat
dan pemersatu bangsa
 Tugas ASN yaitu :
 Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
11
 Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
 Peran dari ASN yaitu Perencana, Pelaksana, dan Pengawas penyelenggara tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayan publik
yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari KKN.
4. Hak dan Kewajiban ASN

a. Berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan potensinya.
b. Kewajiban ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah
1) Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Pemerintahan yang sah.
2) Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab.
5) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
6) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
7) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
c. Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN

Pasal 1 UU ASN ketentuan Umum, Sistem Merit adalah kebijakan dan manjemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan lartar belakang politik, ras, warna kulit, agama , asal-usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.

d. Manfaat Sistem Merit bagi Organisasi yaitu : 1). Mendukung keberadaan penerapan prinsip
akuntabilitas, 2) Dapat mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggung jawabkan tugas dan
fungsinya. 3) Instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegrasi untuk
mencapai visi dan misinya dan Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi transparansi,
akuntabilitas, obyektifitas dan juga keadilan

12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai