Kecamatan Padureso
MATERI I
MATERI II
Sambutan Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI DR. Muhammad Taufiq DEA
Kebanggaan sebagai ASN karena dapat melayani Bangsa Indonesia. Penguasaan Core
Value bagi ASN dan employer yang dikenal dengan singkatan BerAKHKLAK :
1. Berorientasi Pelayanan
2. Akuntabel
3. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
Kata kunci : Kempuan berinovasi
Penguasaan Core Value dan penguasaan literasi digital (SMART ASN)
Selamat belajar dan semangat mengembangkan diri supaya menjadi ASN yang unggul
dan mendukung daya saing bangsa
MATERI III
Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi
ASN LAN RI, Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm.
Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK
P3K dituntut belajar mandiri pada materi MOOC.
Pembelajaran dibagi 3
1. Sikap perilaku Bela Negara
2. Nilai-nilai rol value dalam penyelenggaraan pemerintahan
3. Kedudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan BhinnaIka-
Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara
keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dan
negara Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Apabila ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai
negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki
unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus
1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya 16 negara yaitu berupa pemerintah yang
berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut
sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar
negara dan tujuannya
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Indonesia
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia
merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi
simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan manifestasi kebudayaan yang
berakar pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, dan
kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pengaturan tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia diatur di dalam bentuk UU Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan.
C. Ancaman
Ancaman adalah adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam atau membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
keselamatan segenap bangsa, usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri dapat mengancam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara baik aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun aspek pertahanan dan keamanan.
D. Kewaspadaan Dini
Kewaspadaan dini sesungguhnya adalah kewaspadaan setiap warga Negara
terhadap setiap potensi ancaman. Kewaspadaan dini memberikan daya tangkal dari
segala potensi ancaman, termasuk penyakit menular dan konflik sosial. Peserta Latsar
CPNS diharapkan mampu mewujudkan kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi dalam
menghadapi berbagai potensi ancaman. Kewaspadaan dini diimplementasikan dengan
kesadaran temu dan lapor cepat (Tepat Lapat) yang mengandung unsur 5W+1H (When,
What, Why, Who, Where dan How) kepada aparat yang berwenang. Setiap potensi
ancaman di tengah masyarakat dapat segera diantisipasi segera apabila warga Negara
memiliki kepedulian terhadap lingkungannya, memiliki kepekaan terhadap fenomena
atau gejala yang mencurigakan dan memiliki kesiagaan terhadap berbagai potensi
ancaman.
bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya. e. Berpartisipasi
menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
3. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa. Ditunjukkannya dengan
adanya sikap : a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila. b. Mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu
bangsa dan negara. d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila. e. Yakin dan
percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara. Ditunjukkannya dengan adanya
sikap : a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan
bangsa dan negara. b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam
ancaman. c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan
negara. d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan. e.
Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia.
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap: a.
Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia. b. Senantiasa
memelihara jiwa dan raga c. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang
telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa. d. Gemar berolahraga. e. Senantiasa menjaga
kesehatannya.
terdakwa tindak pidana korupsi adalah Pidana Mati, Pidana Penjara, dan Pidana
Tambahan.
NARKOBA : Menurut Online Etymology Dictionary, perkataan narkotika berasal
dari bahasa Yunani yaitu ”Narke” yang berarti terbius sehingga tidak merasakan
apa-apa. Sebagian orang berpendapat bahwa narkotika berasal dari kata
”Narcissus” yang berarti jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai bunga yang
membuat orang tidak sadarkan diri.
PENGGOLONGAN NARKOTIKA Golongan I yang ditujukan untuk ilmu
pengetahuan dan bukan untuk pengobatan dan sangat berpotensi tinggi
menyebabkan ketergantungan. Contoh 1. Opiat: morfin, heroin, petidin, candu. 2.
Ganja atau kanabis, marijuana, hashis. 3. Kokain: serbuk kokain, pasta kokain, daun
koka; Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan dan
berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh morfin dan petidin;
Golongan III berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan serta
berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh kodein.
PENGGOLONGAN PSIKOTROPIK Golongan I hanya digunakan untuk kepentingan
ilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi serta sangat berpotensi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh ekstasi, LSD; Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan
pelayanan kesehatan serta berpotensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh amfetamin, shabu, metilfenidat atau italin; Golongan III berkhasiat
pengobatan dan pelayanan kesehatan serta berpotensi sedang mengakibatkan
ketergantungan. Contoh pentobarbital, flunitrazepam; Golongan IV berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan untuk pelayanan kesehatan serta berpotensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh diazepam, bromazepam,
fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, dan nitrazepam.
ZAT ADIKTIF Minuman beralkohol, mengandung etanol etil alkohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, Senyawa organik, yang terdapat pada
berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin, yang
sering disalahginakan seperti lem, thinner, cat kuku dll, rokok, tembakau, dll.
SEJARAH NARKOTIKA
PERANG CANDU I PADA TAHUN 1839 – 1842 DAN PERANG CANDU II PADA
TAHUN 1856 – 1860 PERANG SAUDARA DI AMERIKA SERIKAT 1856 Inggris dan
Perancis (Eropa) melancarkan perang candu ke China, dengan membanjiri candu
(opium). Perang nirmiliter ini ditandai dengan penyelundupan Candu ke China.
Membanjirnya Candu ke China berdampak melemahnya rakyat China yang juga
berdampak pada Kekuatan Militer China.
PERANG SAUDARA DI AMERIKA SERIKAT 1856 Inggris dan Perancis (Eropa)
melancarkan perang candu ke China, dengan membanjiri candu (opium). Perang
nirmiliter ini ditandai dengan penyelundupan Candu ke China. Membanjirnya
Candu ke China berdampak melemahnya rakyat China yang juga berdampak pada
Kekuatan Militer China. Narkoba jenis morphin sudah dipakai untuk keperluan
perang saudara di Amerika Serikat, Morphin digunakan militer untuk obat
penghilang rasa sakit apabila terdapat serdadu / tentara yang terluka akibat
terkena peluru senjata api.
INDONESIA ATAU NUSANTARA Orang-orang di pulau Jawa ditengarai sudah
menggunakan opium. Pada abad ke-17 terjadi perang antara pedagang Inggris dan
VOC untuk memperebutkan pasar Opium di Pulau Jawa. Pada tahun 1677 VOC
memenangkan persaingan ini dan berhasil memaksa Raja Mataram, Amangkurat II
untuk menandatangani perjanjian yng sangat menentukan, yaitu: “Raja Mataram
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
(DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.
b. Lembaga Penuntutan TPPU
1. Kejaksaan
2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
c. Lembaga Peradilan TPPU
1) Pengadilan Umum
2) Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
5. Pihak terkait lainnya
Berbagai pihak, baik lembaga pemerintah, perusahaan BUMN dan swasta,
maupun masyarakat luas, menjadi bagian yang saling melengkapi dari sistem rezim
anti pencucian uang di Indonesia.
6. Lembaga Intelijen Keuangan
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang secara
umum dikenal sebagai unit intelijen keuangan (Financial Intelligence Unit/FIU),
dibentuk sejak tahun 2002 melalui Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang, dan secara khusus diberikan mandat untuk
mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang di Indonesia.
Tugas PPATK
Sebagai lembaga intelijen keuangan, PPATK berperan mencegah dan
memberantas tindak pidana pencucian uang di Indonesia, yaitu: (i) Pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang; (ii) Pengelolaan data dan informasi;
(iii) Pengawasan kepatuhan Pihak Pelapor; dan (iv) Analisis/pemeriksaan laporan
dan informasi Transaksi Keuangan yang berindikasi TPPU dan TP lain.
4. Membangun Kesadaran Anti-Pencucian Uang
Upaya pengembangan rezim anti pencucian uang di Indonesia tidak akan
dapat dilaksanakan secara maksimal dan efektif serta berhasil guna tanpa adanya
orientasi dan tujuan yang jelas mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh
serta pemahaman yang baik atas masalah-masalah yang harus diselesaikan secara
bersama-sama oleh segenap komponen bangsa Indonesia, tanpa kecuali.
A. Proxy War
1. Sejarah Proxy War
Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang mempunyai lata belakang
sejarah yang panjang. Sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,
bangsa Indonesia adalah bangsa yang masih bersifat kedaerahan ditandai dengan
adanya kerajaan-kerajaan yang menguasai suatu wilayah tertentu di Nusantara. Hal
ini antara lain dibuktikan dari adanya kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara yang
menjadi penguasa di Asia Tenggara di masa lalu.
Kemudian seiring waktu berjalan lahirlah Pancasila sebagai fundamental
bangsa Indonesia yang disusun menurut watak peradaban Indonesia yang memiliki
banyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama, maka dengan merumuskan
Peri Kebangsaan, Peri Kemanusian, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Peri
Kesejahteraan Rakyat. Diharapkan Pancasila dapat menjadi suatu fondasi bangsa
Indonesia sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang dapat
menyelaraskan serta menyatukan segala macam perbedaan.
Sejarahnya Perang proksi telah terjadi sejak zaman dahulu sampai dengan saat
ini yang dilakukan oleh negara-negara besar menggunakan aktor negara maupun
aktor non negara. Kepentingan nasional negara negara besar dalam rangka struggle
for power dan power of influence mempengaruhi hubungan internasional. Proxy war
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
memiliki motif dan menggunakan pendekatan hard power dan soft power dalam
mencapai tujuannya.
yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka umum atau di ruang
publik.
Hoax
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan
atau bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi.
Berikut ini beberapa tips dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari
risiko pelanggaran hukum:1) Memahami regulasi yang ada, 2)Memahami regulasi
atau UU yang terkait dengan IT, 3) Menegakan etika ber-media sosial, 4) Memasang
identitas asli diri dengan benar, 5) Cek terlebih dahulu kebenaran informasi yang
akan dibagikan (share) ke publik. 6) Lebih berhati-hati bila ingin memposting hal-
hal atau data yang bersifat pribadi.
Dalam hal ini ASN sebagai perekat bangsa harus mampu mengoptimalkan
komunikasi massa baik melalui media massa maupun media sosial guna
mengadvokasi nilai-nilai persatuan yang saat ini menjadi salah satu isu kritikal
dalam kehidupan generasi muda.
TEKNIK ANALISIS ISU
A. Memahami Isu Kritikal
Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan
tingkat urgensinya, yaitu
1. Isu saat ini (current issue)
2. Isu berkembang (emerging issue), dan
3. Isu potensial
B. Teknik-Teknik Analisis Isu
1. Teknik Tapisan Isu
Beberapa alat bantu menganalisis isu disajikan sebagai berikut:
a. Mind Mapping
b. Fishbone Diagram
C. Analisis SWOT
1. Tahap pengumpulan data;
2. Tahap analisis
3. Tahap pengambilan keputusan
D. Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis
Kasus William Kidd (1680-an)
negara besar dalam rangka struggle for power dan power of influence
mempengaruhi hubungan internasional. Proxy war memiliki motif dan
menggunakan pendekatan hard power dan soft power dalam mencapai
tujuannya.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai- nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga
negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation and
character building. Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal faham-faham,
ideologi, dan budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia,
merupakan kesiapsiagaan yang terintegrasi guna menghadapi situasi kontijensi dan
eskalasi ancaman sebagai dampak dari dinamika perkembangan lingkungan strategis
yang juga mempengaruhi kondisi dalam negeri yang dipicu oleh faktor ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
“Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja
yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas
dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila
dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara”.
Nilai-Nilai Dasar Bela Negara mencakup:
1. Cinta Tanah Air;
2. Kesadaran Berbangsa dan bernegara;
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.
6. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Kesehatan Berpikir
Cara yang paling mudah memahami kesehatan dalam berpikir
adalah dengan memahami kesalahan dalam berpikir. Sejumlah kesalahan
berpikir (distorted thinking) berkontribusi dalam pelbagai masalah mental
manusia. Kesalahan-kesalahan berpikir ini juga bisa mempengaruhi
kemampuan manusia dalam mengendalikan diri (self control) dan
pengelolaan stres (stress management) karena menjadi sebab hilangnya
rasionalitas manusia dan munculnya interpretasi tidak realistik terhadap
pelbagai kejadian di sekitar.
Ada 4 hal yang perlu diperhatikan bagi seorang ASN yang profesional
yaitu:
a) Berpenampilan yang rapi dan menarik (very good grooming)
b) Postur tubuh yang tepat (correct body posture)
c) Kepercayaan diri yang positif (confidence)
d) Keterampilan komunikasi yang baik (communication skills)
KONSEP KEPROTOKOLAN
Dari berbagai literatur dan sumber referensi, disebutkan bahwa
istilah “Protokol” pada awalnya dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda dan
Inggris pada saat mereka menduduki wilayah Hindia Belanda, yang
mengambil dari Bahasa perancis Protocole.
Melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang
Keprotokolan yang memberikan penjelasan bahwa “Keprotokolan “ adalah :
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
AGENDA 2
NILAI - NILAI DASAR PNS
BERORIENTASI PELAYANAN
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak
hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
MODUL : AKUNTABEL
MODUL : KOMPETEN
• Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru.
• Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan
kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja
organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
• Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efesien.
Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran
Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwa
panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu: a. Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubahi; b. Membantu orang lain belajar; dan c.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini sebagaiamana
dalam poin 5 Surat Edaran MenteriPANRB menjadi bagian dasar penguatan budaya
kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan
organisasi/instansi.
1. Berkinerja yang BerAkhlak:
• Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja.
• Selain ciri tersebut ASN terikat dengan etika profesi sebagai pelayan publik.
• Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku BerAkhlak.
2. Meningkatkan kompetensi diri:
• Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah keniscayaan.
• Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut
juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada
sumber pembelajaran utama dari Internet.
• Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online
network.
• Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para
pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN
bekerja atau tempat lain.
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
MODUL : HARMONIS
MODUL : LOYAL
MODUL : ADAPTIF
perilaku adaptif sebagai nilai dan budaya ASN menurut Learning Organization
(peter Senge)
a. pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga tingkat mahir
(personal mastery)
b. pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang
sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang
akan dicapai bersama (shared vision)
c. pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi,
Seorang pemimpin adalah seorang yang dapat membawa perubahan adaptif
seseorang bukan teknis. Perubahan itu untuk kebaikan mereka sendiri dan kebaikan
organisasi ( Eddy Teo, mantan Sekretaris Tetap Singapura)
Johansen menyarankan pemimpin organisasi melakukan hal – hal berikut:
1. Hadapi Volatility dengan vision
a. Adalah terima dan rangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan kerja
Anda yang konstan dan tidak dapat diprediksi
b. Untuk menghadapi situasi volatility pastikan anda menetapkan tujuan fleksibel
yang dapat diubah bila diperlukan.
2. Hadapi Uncertainty dengan Understanding
a. Kemampuan untuk memahami sesuatu menjadi salah satu kunci dalam
menghadapi ketidakpastian. Memahami itu sendiri lebih mendalam dibandiing
mengetahui. Dengan mengrtahui seseorang belum tentu mejmahami, sedangkan
memahami, seseorang sudah pasti mengetahui.
b. Jadikan investasi, analisis dan interpretasi bisnis serta kompetitif intelegency
sebagai prioritas sehingga anda tidak ketinggalan atau tetap up to date dengan berita –
berita yang ada.
c. Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja
organisasi melalui peningkatan Kinerja SDM organisasi.
Tujuan Evaluasi kinerja yang dikemukakan oleh sunyoto ( 1999 : 1) yang dikutip oleh
mangkunegara 2005 : 10 adalah
(a). Meningkatkaan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan kinerja.
(b) Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga termotivasi untuk
berbuat yang lebih baik untuk berprestasi’.
Memberikan peluang kepda Karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya
terhad pekerjaan yang diemban
(d). Merumuskan kembali sasaran masa depan sehinnga karyawan termotivasi untuk
berprestasi
d. Melalui simulasi dan eksperimen yang valid maka diharapkan dapat membantu
kita dalam ketidakpastian.
3. Hadapi Complexity dengan Clarity
a. Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita dituntut untuk tidak hanya memahami
prosesnya tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif. Komunikasi
dikataka efektif apabila komunikasi yang terjadi bersifat 2 arah yaitu dimana makna
yang distimulasikan sama atau serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
b. Membangun dan mengembangkan tim adalah tugas utama kepemimpinan. Tanpa
keterampilan membangun tim seorang pemimpin beresiko membatasi produktivitas
pegawai.
5. Langkah membangun Tim secara efektif:
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
3. Leadership. Mengelola sebuah organisasi yang adaptif memerlukan visi dan skill
nontradisional
MODUL : KOLABORATIF
World Economic Forum (WEF) (2021) juga ambil bagian dalam menganalisis
tantangan global yang akan dihadapi yaitu adanya serangan cyber, perubahan iklim
secara global, ketimpangan digitalisasi, kegagalan iklim, adanya senjata pemusnah
masal, krisis mata pencaharian penyakit menular , serta kerusakan lingkungan yang
diakibatkan manusia. Dibalik berbagai tantangan yang dihadapi di atas, birokrasi
Indonesia masih dihadapkan pada fragmentasi dan silo mentality. Hal tersebut oleh
Caiden (2009) dianggap sebagai patologi birokrasi. Kolaborasi kemudian menjadi
solusi dari berbagai fragmentasi dan silo mentality. Kolaborasi juga sering dikatakan
meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai evaluasi. Berbeda
dengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi stakeholders bahwa organisasi lain
dan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan, collaborative governance
menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat
persetujuan bersama dengan “berbagi kekuatan”. (Taylo Brent and Rob C. de Loe,
2012). WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi mengalami beberapa
hambatan yaitu: ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman
dalam kesepakatan kolaborasi. Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas.
Berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat (4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan diatur bahwa “Penyelenggaraan pemerintahan
yang melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
dilaksanakan melalui kerja sama antar-Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
terlibat, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang- undangan.
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat
birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon
ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan
harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara
lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN
Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu
tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso
AGENDA 3
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
Terdapat dua poros yang membagi area setiap domain kompetensi. Poros pertama,
yaitu domain kapasitas ‘single–kolektif’ memperlihatkan rentang kapasitas literasi
digital sebagai kemampuan individu untuk mengakomodasi kebutuhan individu
sepenuhnya hingga kemampuan individu untuk berfungsi sebagai bagian dari masyarakat
kolektif/societal. Sementara itu, poros berikutnya adalah domain ruang ‘informal–formal’
yang memperlihatkan ruang pendekatan dalam penerapan kompetensi literasi digital.
Ruang informal ditandai dengan pendekatan yang cair dan fleksibel, dengan instrumen
yang lebih menekankan pada kumpulan individu sebagai sebuah kelompok
komunitas/masyarakat. Sedangkan ruang formal ditandai dengan pendekatan yang
lebih terstruktur dilengkapi instrumen yang lebih menekankan pada kumpulan individu
sebagai ‘warga negara digital.’ Blok-blok kompetensi semacam ini memungkinkan kita
melihat kekhasan setiap modul sesuai dengan domainkapasitas dan ruangnya.
berperan sebagai warganegara dalam batas-batas formal yang berkaitan dengan hak,
kewajiban, dan tanggung jawabnya dalam ruang ‘negara’. Digital Ethics (Etis Bermedia
Digital) sebagai panduan berperilaku terbaik di ruang digital membawa individu untuk
bisa menjadi bagian masyarakat digital, berada di domain ‘kolektif, informal’. Digital
Safety (Aman Bermedia Digital) sebagai panduan bagi individu agar dapat menjaga
keselamatan dirinya berada pada domain ‘single, formal’ karena sudah menyentuh
instrumen-instrumen hukumpositif.
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai
fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari
informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan
internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam
59 menit (APJII, 2020. Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang
hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi
COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam
sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut
membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang
harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga
negara.
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat
menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan
status sebagai PNS.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga
kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN
sebagai pemersatu bangsa.
Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam
Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN
diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar- Instansi Pemerintah
Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya
administratif terdiri dari keberatan dan banding administrative
tua
4. Perlindungan Pengembangan kompetensi
5 Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU
ASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN
Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa jaminan kesehatan,
jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, bantuan hukum.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah
- Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
- Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
- Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
- Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
- Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
- Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur
dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik ini antara lain : sebagai pedoman,
sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi public
dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
karena itu kinerja ASN menjadi indikator utama yang menentukan kualitas
ASN itu sendiri. Merit sistem adalah salah satu strategi untuk mendorong
produktivitas kerja lebih tinggi karena ASN dijamin obyektivitasnya dalam
perjalanan kariernya.
“Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama,
asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan”.
Semua fungsi dan komponen dalam manajemen ASN sebagaimana tercantum
dalam Pasal 55 manajemen PNS) dan pasal 93 (mengatur manajemen PPPK)
UU ASN harus menerapkan sistem merit ini. Pasal 55 menyebutkan bahwa
“Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan. Pasal 93:
Manajemen PPPK meliputi: penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian
penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan kerja, perlindungan.
Komponen pengelolaan ASN :
1) Perencanaan
2) Monitoring, Penilaian dan Pengembangan
3. Kegiatan Belajar 3 : Mekanisme Pengelolaan ASN
a. Manajemen PNS dan PPPK
Manajemen PNS Meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.
Sedangkan Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi,
pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan
perlindungan.
b. Pengelolaan Jabatan Pimpinan Tinggi
Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada
kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan
Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS
dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan,
pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta
persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan
Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan
Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan
yang ditentukan. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya
sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5
(lima) tahun.
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2022
Kecamatan Padureso