Anda di halaman 1dari 74

MOOC PPPK

Massive Open Online Course


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN
KERJA (PPPK)

JURNAL

Oleh:

Nama : HELDA ANDI KUNCORO

NIP : 19890406 202121 1 001

Tempat, Tanggal Lahir : WONOGIRI, 6 APRIL 1989

Golongan : IX

Jabatan : JF PENYULUH PERTANIAN AHLI PERTAMA

Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN)


TAHUN 2022

I. RESUME AGENDA 1
A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA

Wawasan Kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang
menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan
bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan
Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda. Pada tanggal 30
April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”, yang kemudian terkenal
dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini dihadiri oleh wakil organisasi pemuda
Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond,
Studerenden Minahasaers, kemudian Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum Theosofi juga ikut
dalam kerapatan besar. Kongres Pemuda Kedua yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928.
Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara adalah
Sang Merah Putih. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal
36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari
bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa
persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa. Yang dijelaskan pada
pasal 25 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Lambang Negara Kesatuan
Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan,
perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Yang dijelaskan pada pasal 46
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang
digubah oleh Wage Rudolf Supratman. Yang dijelaskan pada pasal 58 Ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan.
Nilai Nilai Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai Ancaman.
Adapun beberapa Indikator nilai dasar Bela Negara yaitu
1. Indikator cinta tanah air. Ditunjukkannya dengan adanya sikap :
a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayahIndonesia.
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
d. Menjaga nama baik bangsa dan negara.
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap :
a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik.
b. Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Ikut serta dalam pemilihan umum.
d. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
e. Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
3. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa.
a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
e. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap :
a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara.
b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan.
e. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia.
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap:
a. Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
b. Senantiasa memelihara jiwa dan raga
c. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang Maha
Esa.
d. Gemar berolahraga.
e. Senantiasa menjaga kesehatannya
Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN
1. Cinta tanah air bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN
5. Kemampuan awal Bela negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku antara
lain.
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Umum
Tindakan administrasi pemerintahan (SANKRI) memiliki landasan idiil yaitu Pancasila
landasan konstitusionil , UUD 1945 sebagai sistem yang mewadahi peran Aparatur Sipil
Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang aparatur Sipil Negara
2. Perspektif Sejarah Negara Indonesia
Pemerintah Indonesia Marbun (2001) menyatakan, pada awal masa berlakunya UUD
1945, seluruh mekanisme ketatanegaraan belum dapat dikatakan berjalan sesuai dengan
amanat dalam UUD 1945 semua masih didasarkan pada aturan peralihan yang menjadi
kunci berjalannya roda pemerintahan negara. Lembaga – lembaga kenegaraan belum
dapat terbentuk, Pada maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, yang
meningkatkan maka kedudukan Komite Nasional menjadi badan legislatif yang
berkedudukan sejajar dengan DPR Pada saat itu, sistem pemerintahan saling berganti dari
kabinet parlementer ke presidensiil kepada kabinet parlementer dan sebaliknya dari
presidensiil ke parlementer.
3. Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag antara Pemerintah Belanda dengan
pemerintah 45
Negara Indonesia resmi berubah dari negara kesatuan menjadi negara serikat dengan
konstitusi RIS (KRIS) 1949 sebagai Undang-Undang Dasar. Dan bahwa pemegang
kekuasaan tertinggi dalam negara berada ditangan rakyat. pada tanggal 5 Juli Tahun 1959
dikeluarkanlah Dekrit Presiden yang berisi pemberlakuan kembali UUD 1945,
membubarkan Konstituante dan tidak memberlakukan UUDS 1950 Artinya, pada masa
UUDS 1950, administrasi negara tidak dapat tumbuh dalam suatu wadah yang
penyelenggaraan negaranya tidak mengindahkan norma-norma hukum dan asas-asas
hukum yang hidup berdasarkan falsafah hukum atau ideologi, yang berakar kepada faham
demokrasi dan berorientasi kepada penyelenggaraan kepentingan masyarakat.
4. Makna Kesatuan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara
Memahami secara benar makna kesatuan, diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia
memiliki pandangan, tekat, dan mimpi yang sama untuk terus mempertahankan dan
memperkuat kesatuan bangsa dan negara.
5. Bentuk Negara Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Negara kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota.
6. Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai
berikut:
a. Perasaan senasib.
b. Kebangkitan Nasional
c. Sumpah Pemuda
d. Proklamasi Kemerdekaan
7. Prinsip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa.
a. Prinsip Bhineka Tunggal Ika
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia
c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
d. Prinsip Wawasan Nusantara
e. Prinsip PersatuanPembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
8. Nasionalisme
Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia:
a. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantara
b. Mengembangkan sikap toleransi
c. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia
9. Empat hal yang harus kita hidari dalam memupuk sermangat nasionalisme adalah:
a. Sukuisme, menganggap msuku bangsa sendiri paling baik.
b. Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiriu paling unggul.
c. Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara kalau perlu dengan
d. Kekerasan dan senjata.
e. Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri
10. Implementasi sikap patriotisme dalam kehidupan sehari-hari:
a. Menyaksikan film perjuangan, Membaca buku bertema perjuangan,
b. Melaksanakan upacara bendera, mengkaitkan materi pelajaran dengan nilai-nilai
perjuangan, belajar dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan
11. Kebijakan Publik dalam Format Keputusan dan/atau Tindakan Administrasi
Pemerintahan
a. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (“UU
AP”) yang diberlakukan sejak tanggal 17 Oktober 2014 memuat
b. Mengenai jenis produk hukum dalam administrasi pemerintahan; Pejabat
pemerintahan mempunyai hak untuk diskresi;
c. Memperoleh perlindungan hukum dan jaminan keamanan dalam menjalankan
Tugasnya.
12. Landasan Idiil : Pancasila
Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara.
Pancasila merupakan etika sosial, yaitu seperangkat nilai yang secara terpadu harus
diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengamalan yang baik dari satu
sila, sekaligus juga harus diamalkannya dengan baik sila-sila yang lain
13. UUD 1945: Landasan konstitusionil SANKRI
a. Kedudukan UUD 1945
UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran lima norma dasar
negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat
dalam Pembukaan UUD 1945
b. Pembukaan UUD 1945 sebagai Norma Dasar (Groundnorms) merupakan tempat
dicanangkannya berbagai norma dasar yang melatar belakangi, kandungan cita-cita
luhur dari Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
14. Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara
Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

B. ANALISA ISU KONTEMPORER


Menjadi PNS yang profesional memerlukan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan berikut:
1. Mengambil Tanggung Jawab, antara lain dilakukan dengan menunjukkan sikap dan perilaku
yang mencerminkan tetap disiplin dan akuntabilitas, mengakui dan memperbaiki kesalahan
yang dibuat, fair dan berbicara berdasarkan data, menindaklanjuti dan menuntaskan
komitmen, serta menghargai integritas pribadi.
2. Menunjukkan Sikap Mental Positif, antara lain diwujudkan dalam sikap dan perilaku
bersedia menerima tanggung jawab kerja, suka menolong, menunjukkan respek dan
membantu orang lain sepenuh hati, tidak tamak dan tidak arogan, serta tidak bersikap
diskriminatif atau melecehkan orang lain.
3. Mengutamakan Keprimaan, antara lain ditunjukkan melalui sikap dan perilaku belajar terus
menerus, semangat memberi kontribusi melebihi harapan, dan selalu berjuang menjadi lebih
baik.
4. Menunjukkan Kompetensi, antara lain dimanifestasikan dalam bentuk kesadaran diri,
keyakinan diri, dan keterampilan bergaul, mampu mengendalikan diri, menunjukkan
kemampuan bekerja sama, memimpin, dan mengambil keputusan, serta mampu
mendengarkan dan memberi informasi yang diperlukan.
5. Memegang Teguh Kode Etik, antara lain menampilkan diri sesuai profesinya sebagai PNS,
menjaga konfidensialitas, tidak pernah berlaku buruk terhadap masyarakat yang dilayani
maupun rekan kerja, berpakaian sopan sesuai profesi PNS, dan menjunjung tinggi etika-
moral PNS.
Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis
terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/
terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate
Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya. Isu-isu yang akan diuraikan berikut ini:
1. Korupsi
2. Narkoba
3. Terorisme dan Radikalisme

C. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Konsep Kesiapsiagaan
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa bela negara adalah kebulatan sikap, tekad, dan
perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar,dan disertai kerelaan berkorban
sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.
Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara
Ruang lingkup Nilai-Nilai Dasar Bela Negara mencakup:
1. Cinta Tanah Air;
2. Kesadaran Berbangsa dan bernegara;
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.
6. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari di zaman sekarang di berbagai
lingkungan:
1. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga. (lingkungan keluarga).
2. Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga).
3. Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan pelatihan) Kesadaran untuk menaati
tata tertib pelatihan (lingkungan kampus/lembaga pelatihan).
4. Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat (lingkungan masyarakat).
5. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan masyarakat).
6. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara).
7. Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara).
Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam materi Team
Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama
Kemampuan Awal Bela Negara
1. Kesehatan Jasmani Dan Mental
Kesiapsiagaan jasmani merupakan kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan
tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Dalam Undang-undang No 23 Tahun 1999
menjelaskan bahwa “kesehatan” adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memugkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis.
a. Manfaat Kesiapsiagaan Jasmani
• Memiliki postur yang baik
• Memiliki ketahanan melakukan pekerjaan yang berat
• Memiliki ketangkasan yang tinggi
b. Sifat dan Sasaran Pengembangan Kesiapsiagaan Jasmani
Sasaran latihan kesiapsiagaan jasmani adalah mengembangkan dan/atau memaksimalkan
kekuatan fisik dengan melatih kekuatan fisik akan dapat menghasilkan: tenaga (power), daya
tahan (endurance), kekuatan (muscle strength), kecepatan (speed), ketepatan (accuracy),
kelincahan (agility), koordinasi (coordination),keseimbangan (balance), dan fleksibilitas
(flexibility).
c. Latihan, Bentuk Latihan, dan Pengukuran Kesiapsiagaan Jasmani
Berikut beberapa bentuk kesiapsiagaan jasmani yaitu lari 12 menit, pull up, sit up, push up,
shutle run, lari 2,4 km dan berenang. Ragam latihan kesiapsiagaan lainnya dapat dilakukan
untuk meningkatkan kesegaran jasmani, diantaranya senam, bersepeda, berjalancepat, dan
lari maraton.
2. Kesiapsiagaan Jasmani Dan Mental
Merupakan kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental, perkembangan mental,
dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan
mental/jiwanya baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar diri sendiri, seperti menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Gejala umum bagi seseorang yang terganggu kesiapsiagaan mentalnya dapat
dilihat dari beberapa segi yaitu perasaan (terganggu, tidak tentram, gelisah), pikiran (penurunan
konsentrasi dsb), sikap perilaku (kenakalan, keras kepala, menipu), dan kesehatan jasmani.
a. Sasaran pengembangan
Dengan mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan mental dengan memperhatikan
modal insani.
b. Pengaruh kesiapsiagaan mental
Terhadap perasaan (cara pandang orang menghadapi kehidupan), pikiran (sering lupa dan sulit
konsentrasi), sikap perilaku, dan kesehatan badan.
c. Kecerdasan Emosional
Emosi adalah merupakan warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.
Warna afektif yaitu perasaan tertentu yang dialami pada saat mengalami situasi tertentu
seperti gembira, senang, putus asa, benci dan sebagainya.

d. Kompetensi Kecerdasan emosional


• kesadaran diri sendiri
• pengelolaan diri sendiri
• kesadaran sosial
e. Manajemen Hubungan sosial
Bila seseorang mampu mengendalikan emosinya, maka perlu satu langkah lagi yaitu
memanage hubungan sosial.
f. Cara meningkatkan kecerdasan emosional
Menurut Norman Rosenthal, cara meningkatkan kecerdasan emosional yaitu:
• Rasakan dan pahami perasaan anda
• Jangan menilai atau mengubah perasaan anda terlalu cepat
• Lihat bila anda menemukan hubungan antara perasaan anda saat ini dengan perasaan yang
sama di masa lalu
• Hubungkan perasaan anda dengan pikiran anda
• Dengarkan tubuh anda
• Jika anda tidak tahu bagaimana perasaan anda, minta bantuan orang lain
• Masuk ke alam bawah sadar anda
• Tanyakan pada diri anda
• Tulis pikiran dan perasaan anda ketika sedang menurun
• Tahu kapan waktu kembali melihat keluar
g. Faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
Menurut Goleman ada dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Sedangkan menurut Agustian, faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosional yaitu faktor psikologis, faktor pelatihan emosi, dan faktor pendidikan.
h. Melatih kecerdasan emosional
Prinsip-prinsip untuk melatih kecerdasan emosional
• Kenali emosi yang anda rasakan
• Minta pendapat orang lain
• Mengamati setiap perubahan emosi dan mood anda
• Menulis jurnal atau buku harian
• Berpikir sebelum bertindak
• Gali akar permasalahannya
• Berintrospeksi saat menerima kritik
• Memahami tubuh anda sendiri
• Terus nelatih kebiasaan tersebut
Kebugaran jasmani terdiri dari komponen – komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok
yang berhubungan dengan kesehatan dan komponen yang berhubungan dengan keterampilan.
Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan dapat diukur adalah :
a. Komposisi tubuh
b. Kelenturan / fleksibilitas tubuh
c. Kekuatan otot
d. Daya tahan jantung paru
e. Daya tahan otot
Etika, Etiket Dan Moral
1. Etika sebagai suatu sikap dan perilaku yang menunjukan kesediaan dan kesanggupan
seorang secara sadar untuk menaati ketentuan dan norma kehidupan melalui tutur sikap
dan perilaku yang baik serta bermanfaat yang berlaku dalam suatu golongan, kelompok dan
masyarakat serta pada institusi formal maupun informal.
2. Moral
Sebagai nilai – nilai dan norma – norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan moralitas adalah sifat moral atau
keseluruhan asas dan niai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
3. Etiket
Etiket adalah bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan tata krama, sopan
santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama manusia dengan cara yan baik,
patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan menimblkan komunikasi, hubungan baik, dan
saling memahami antara satu dengan yang lain
Kearifan Lokal
Keberadaan bentuk-bentuk kearifan lokal bagi masyarakat setempat yangmembuatnya adalah
identitas atau jati diri bagi mereka; yang tidak dimiliki oleh masyarakat lain dalam wujud yang
mutlak sama persisnya; baik jika ditinjau dari dimensi bahasa, tempat pembuatan, nilai manfaat
dan penggunaan bentuk kearifan lokal itu di dalam lingkungan masyarakat.

Rencana Aksi Bela Negara


1. Program Rencana Aksi Bela Negara
Sebagai wujud internalisasi dari nilai-nilai Bela Negara, maka tugas membuat Rencana Aksi
tersebut yang diberikan kepada peserta Latsar CPNS merupakan bagian unsur penilaian
Sikap Perilaku Bela Negara selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
2. Penyusunan Rencana Aksi Bela Negara
a. Tahap pertama
Tahapan ini dilakukan pada saat On Campus, dimana masing-masing peserta Latsar
CPNS dapat menyusun Rencana Aksi-nya yang terkait dengan seluruh rangkaian kegiatan
dan tidak terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan siklus yang dialami selama pembelajaran di dalam lingkungan penyelenggaraan
diklat (On Campus) selama 21 Hari sejak hari pertama memasuki lembaga diklat (tempat
penyelenggaraan Latsar CPNS).
b. Tahap kedua
Tahapan ini dilakukan pada saat Off Campus, dimana masing-masing peserta Latsar
CPNS saat kembali ke instansinya masing-masing dalam kurun waktu dan tempat sesuai
dengan situasi dan kondisi di lingkungan kerja masingmasing selama 30 Hari, terhitung
sejak Off Campus sampai On Campus kembali kedua kalinya. Dalam penyusunan
Rencana Aksi ini tidak terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan
sehari-hari bagi peserta Latsar CPNS.
Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Baris Berbaris Dan Tata Upacara
Baris berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka membina dan kerja sama antar peserta diklat.
Manfaat mempelajari baris berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan
tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian peserta diklat senantiasa dapat
mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu dan secara tidak langsung
juga menanamkan rasa tanggung jawab
2. Keprotokolan
Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang konsep keprotokolan dan
kemampuan melaksanakan pengaturan keprotokolan melalui pembelajaran tentang konsep
keprotokolan yang meliputi kepengertian dan praktek pengaturan tata tempat, tata upacara sipil,
kegiatan apel dan tata tempat sesuai kaidah peraturan keprotokolan yang berlaku.
1. Konsep Keprotokolan
Keprotokolan adalah pengaturan yang berisi norma-norma atau kebiasan kebiasaan
mengenai tata cara agar suatu tujuan yang telah disepakati dapat dicapai.
2. Etika Keprotokolan
Prinsip dasar yng melandasi etika dalam pelayanan keprotokolan adalah untuk membuat
setiap orang nyaman, senang, dan merasa penting tanpa melihat latar belakang status,
jabatan, suku bangsa, agama dsb
3. Bentuk Etiket Secara Umum
a. Etiket Kerapihan Diri dan Cara Berpakaian
Dalam pelaksanaan tugas kedinasan, hal yang paling utama dan pertama menjadi
patokan dan ukuran adalah penampilan diri. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan bagi
seorang ASN yang professional :
• Berpenampilan rapi dan menarik
• Postur tubuh yang tepat
• Kepercayaan diri yang positif
• Keterampilan komunikasi yang baik
b. Etiket Berdiri
Bagi pria, berdiri dengan tegak, kaki dibuka selebar bahu, sedangkan bagi wanita berdiri
dengan posisi badan tegak serta kedua tumit kaki dirapatkan. Kedua tangan sebaikya
tetap bergantung dengan santai di samping badan.
c. Etiket Duduk
Posisi dan cara duduk juga dapat mencerminkan kepribadian dan etiket kita.
d. Etiket Berjalan
Dilakukan dengan langkah yang wajar, posisi badan tegak dengan dada sedikit
dibusungkan seta menahan perut agar terlihat kesan berwibawa. Tidak diperkenankan
memasukkan tngan ke dalam saku ccelana maupun baju serta melakukan sikap lain
yang kurang pantas.
e. Etiket Berkenalan dan Bersalaman
Saat berjabat tangan dilakukan dengan penuh kehangatan dan dengan genggaman yang
erat dan bersemangat.
f. Etiket Berbicara
Dengan menjaga sikap dan cara yang baik dan benar akan menimbulkan kehangatan
serta komunikasi yang baik dengan lawan bicara sehingga dapat memudahkan dalam
melakukan pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari – hari.
g. Etiket dalam Jamuan
Pengetahuan tentang table manners bagi setiap petugas protocol adalah mutlak dan
wajib dimiliki karena keterlibatan dalam pelaksanaan tugas pada acara jamuan resmi
yang dilaksanakan di instansi masing – masing maupun di tempat lainnya tidak dapat
dihindari.
Kewaspadaan Diri
Kemampuan kewaspadaan dini adalah kemampuan ynag dikembangkan untuk mendukung
sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer secara optimal sehingga terwujud kepekaan,
kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman.
1. Pengertian Intellijen
Organisasi, yaitu suatu badan yang digunakan sebagai waah yang diberi tugas dn
kewenangan untuk menyelenggarakan fungsi dan aktivitas intellijen
2. Tiga Fungsi Intellijen
a. Penyelidikan
b. Pengamanan
c. Penggalangan
3. Kewaspadaan Dini Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah
FKDM adalah wadah bagi elemen masyarakat yang dibentuk dalam rangka menjaga dan
memelihara kewaspadaan dini masyarakat, termasuk wakil – wakil Ormas.
4. Kewaspadaan Dini Dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara
Di sisi lain kewaspadaan dini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai dampak ideologi,
politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang bisa mnejadi ancaman bagi kedaulatan, keutuhan
NKRI dan keselamatan bangsa.
5. Deteksi Dini Dan Peringatan Dini Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Dalam rangka mengantisipasi ancaman terhadap integritas nasional dan tegaknya kedaulaan NKRI,
perlu dilaksanakan deteksi dini dan peringatan dini di daerah yang perlu didukung dengan koordinasi
yang baik antar aparat unsur itellijen secara professional yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 16 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11
Tahun 2006 tentang Komunitas Intellijen Daerah. Komunitas Intellijen Derah atau kominda adalah
forum komunikasi dan koordinasi unsur intellijen dan unsur pimpinan daerah di provinsi dan
kabupaten/kota.
6. Deteksi Dini Dan Peringatan Dini Dalam Sistem Keamanan Nasional
Keamanan nasional merupakan kondisi dinamis bangsa dan NKRI ynag menjamin
keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan warga negara, masyarakat dan bangsa,
terlindunginya kedaulatan dan keutuhan wilayah negara, serta keberlangsungan pembangunan
nasional dari segala ancaman.
7. Deteksi Dini Dan Peringatan Dini
Upaya melakukan penilaian terhadap ancaman dapat terwujud denga baik apabila intellijen
negara sebagai bagian dari system keamanan nasional yang merupakan lini pertama mampu
melakukan deteksi dini dan peringatan din terhadap berbagai bentuk dan sifat ancaman, baik
yang potensial maupun aktual.
8. Implementasi Dan Aplikasi Kewaspadaan Dini Bagi Cpns
Sebagai abdi negara dan masyarakat, CPNS memiliki kewajiban untuk mengantisipasi
ancaman terhadap integritas nasional dan tegaknya kedaulatan NKRI. Hal ini dapat
diimplementasikan dengan “kesaadaran lapor cepat” terhadap setiap potensi ancaman baik di
lingkungan pekerjaan maupun pemukiman, mendorong terbentuknya FKDM di lingkungan
masing – masing atau berkontribusi pada Kominda.
II. RESUME AGENDA 2

A. BERORIENTASI PELAYANAN

Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan muara dari
Reformasi Birokrasi, sebagaimana tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, yang menyatakan bahwa visi
Reformasi Birokrasi adalah pemerintahan berkelas dunia yang ditandai dengan pelayanan
publik yang berkualitas.
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu
1. penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi,
2. penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan
3. kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi
tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:
1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Values ASN
Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
1. Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa
kriteria, yakni: ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan
pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai.
2. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of
conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak boleh dilakukan oleh
pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.
3. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani
sebagai suatu kebanggaan
Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
yaitu:
1. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
• mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
• menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
• membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
• menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
2. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
• memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
• memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan
• memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
3. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya perbaikan
secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani dengan senyum,
menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani dengan cepat dan tepat
waktu; melayani dengan memberikan kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan yang
tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan tekad memberikan
pelayanan yang prima.

B. AKUNTABEL

Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
1. Pengertian Responsibilitas
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat
2. Pengertian Akuntabilitas.
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan
tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya
kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017)
3. Aspek-Aspek Akuntabilitas :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
d. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
4. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
5. Tingkatan Akuntabilitas :
a. Akuntabilitas Personal
b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok
d. Akuntabilitas Organisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder

Panduan Perilaku Akuntabel


Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi:
• Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality).
• Akuntabilitas proses (process accountability).
• Akuntabilitas program (program accountability).
• Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
1. Alat Akuntabilitas Indonesia :
a. Perencanaan Strategis (Strategic Plans) yang berupa Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP-D), Menengah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah/RPJM-D),
dan Tahunan (Rencana Kerja Pemerintah/RKP-D), Rencana Strategis (Renstra) untuk
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
untuk setiap PNS.
b. Kontrak Kinerja, implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun
2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS hingga Peraturan Pemerintah terbaru
Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.
c. Laporan Kinerja yaitu berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)
2. Menciptakan Lingkungan Akuntabel
a. Kepemimpinan
Adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi
dari pimpinan dalam menciptakan lingkungannya
b. Transparansi dengan tujuan :
• Mendorong komunikasi dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal
• Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi
dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
• Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan
c. Integritas
Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan
kepada publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggung Jawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban
bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas
keputusan yang telah dibuat.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas.
3. Lima Langkah Membuat Framework Akuntabilitas :
a. Tentukan tujuan dan tanggung jawab
b. Rencanakan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
c. Lakukan implementasi monitoring kemajuan
d. Berikan laporan secara lengkap
e. Berikan evaluasi dan masukkan perbaikan
4. Yang Diharapkan dari Seorang ASN :
a. ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik
yang berlaku untuk perilaku mereka;
b. ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota
masyarakat;
c. Kebiasaan kerja ASN, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional hubungan
berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang aman dan produktif;
d. ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat, penuh
kesopanan, kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan tepat untuk kepentingan
mereka, hak-hak, keamanan dan kesejahteraan; PNS membuat keputusan adil, tidak
memihak dan segera, memberikan pertimbangan untuk semua informasi yang
tersedia, undang-undang dan kebijakan dan prosedur institusi tersebut;
e. ASN melayani Pemerintah setiap hari dengan tepat waktu, memberikan masukan
informasi dan kebijakan.

Akuntabel dalam Konteks Organisasi Pemerintah


a. Prinsip Kerterbukaan Informasi Publik :
a. Maximum Access Limited Exemption (MALE) Pada prinsipnya semua informasi
bersifat terbuka dan bisa diakses masyarakat.
b. Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan.
c. Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat Nilai dan daya guna suatu informasi
sangat ditentukan oleh konteks waktu.
d. Informasi Harus Utuh dan Benar
e. Informasi Proaktif
f. Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik
b. Perilaku Berkaitan dengan Transparansi dan Akses Informasi (Transparency and
Official Information Access)
a. ASN tidak akan mengungkapkan informasi resmi atau dokumen yang diperoleh
selain seperti yang dipersyaratkan oleh hukum atau otorisas yang diberikan oleh
institusi;
b. ASN tidak akan menyalahgunakan informasi resmi untuk keuntungan pribadi atau
komersial untuk diri mereka sendiri atau yang lain. Penyalahgunaan informasi resmi
termasuk spekulasi saham berdasarkan informasi rahasia dan mengungkapkan isi
dari surat-surat resmi untuk orang yang tidak berwenang;
c. ASN akan mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi dan semua
arahan yang sah lainnya mengenai komunikasi dengan menteri, staf menteri,
anggota media dan masyarakat pada umumnya.
c. Faktor Terjadinya FRAUD :
a. Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud.
b. Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.
d. Perilaku berkaitan dengan menghindari perilaku yang curang dan koruptif (Fraudulent
and Corrupt Behaviour):
a. ASN tidak akan terlibat dalam penipuan atau korupsi;
b. ASN dilarang untuk melakukan penipuan yang menyebabkan kerugian keuangan
aktual atau potensial untuk setiap orang atau institusinya;
c. ASN dilarang berbuat curang dalam menggunakan posisi dan kewenangan mereka
untuk keuntungan pribadinya;
d. ASN akan melaporkan setiap perilaku curang atau korup;
e. ASN akan melaporkan setiap pelanggaran kode etik badan mereka;
f. ASN akan memahami dan menerapkan kerangka akuntabilitas yang berlaku di
sektor publik.
e. PNS harus memastikan fasilitas publik bahwa:
a. Penggunaannya diaturan sesuai dengan prosedur yang berlaku
b. Penggunaannya dilaklukan secara bertanggung- jawab dan efisien
c. Pemeliharaan fasilitas secara benar dan bertanggungjawab.
f. Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Informasi Pemerintah
Mulgan (1997) mengidentifikasikan bahwa proses suatu organisasi akuntabel karena
adanya kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan informasi dan data yang
dibutuhkan oleh masyarakat atau pembuat kebijakan atau pengguna informasi dan data
pemerintah lainnya. Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta
dilaporkan tersebut harus relevant (relevan), reliable (dapat dipercaya), understandable
(dapat dimengerti), serta comparable (dapat diperbandingkan), sehingga dapat
digunakan sebagaimana mestinya oleh pengambil keputusan dan dapat menunjukkan
akuntabilitas publik.
g. Perilaku berkaitan dengan Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi
Pemerintah (Record Keeping and Use of Government Information):
a. ASN bertindak dan mengambil keputusan secara transparan;
b. ASN menjamin penyimpanan informasi yang bersifat rahasia;
c. ASN mematuhi perencanaan yang telah ditetapkan;
d. ASN diperbolehkan berbagi informasi untuk mendorong efisiensi dan kreativitas;
e. ASN menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
f. ASN memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
g. ASN tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
h. Tahap-tahap-dalam-penanganan-konflik-kepentingan :
a. Penyusunan Kerangka Kebijakan,
b. Identifikasi Situasi Konflik Kepentingan,
c. Penyusunan Strategi Penangan Konflik Kepentingan, dan
d. Penyiapan Serangkaian Tindakan Untuk Menangani Konflik Kepentingan

C. KOMPETEN
Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan
keahlian baru. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam
meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan
teknologi itu sendiri.

D. HARMONIS
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17. 504 pulau.
Keanekaragaman suku bangsa dan budaya membawa dampak terhadap kehidupan yang
meliputi aspek aspek sebagai berikut:
• Kesenian
• Religi
• Sistem Pengetahuan
• Organisasi social
• Sistem ekonomi
• Sistem teknologi
• Bahasa.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia:
1. menempatkan persatuan dan kesatuan,
2. kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan;
3. menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
4. bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri;
5. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa;
6. menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
7. mengembangkan sikap tenggang rasa.
Pentingnya Membangun Rasa Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan
Setelah era kejayaan Sriwijaya dan Majapahit tersebut, nusantara terpecah belah sehingga
akhirnya jatuh dalam kolonialisme negara penjajah. Hingga akhirnya pada masa perang
dunia kedua Indonesia jatuh ke tangan Jepang yang menguasai wilayah Asia. Beberapa
kelemahan perjuangan Bangsa Indonesia yang membuat gagalnya perlawanan tersebut
antara lain : Perlawanan biasanya dipimpin oleh pimpinan kharismatik sehingga tidak ada
yang melanjutkan Kelahiran Budi Oetomo Tahun 1908 dianggap sebagai dimulainya
Kebangkitan Nasional karena menggunakan strategi perjuangan yang baru dan berbeda
dengan perjuangan sebelumnya. Kebangkitan nasional mendorong perjuangan kemerdekaan
dapat berhasil jika bangsa Indonesia Bersatu, yang gelombang nya memuncak pada saat
kongres Pemuda dengan merumuskan Sumpah Pemuda. Bhinneka Tunggal Ika
merupakan semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dirumuskan oleh
para pendiri bangsa. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu
Tantular dalam kitabnya, kakawin Sutasoma. Kutipan frasa `Bhinneka Tunggal Ika' terdapat
pada pupuh 139 bait 5. artinya "Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

E. LOYAL
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN sebagaimana ketentuan
perundang undangangan yang berlaku. Disiplin ASN adalah kesanggupan ASN untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021 tentang Disiplin ASN.

F. ADAPATIF
Di sektor publik, budaya adaptif dalam pemerintahan ini dapat diaplikasikan dengan tujuan
untuk memastikan serta meningkatkan kinerja pelayanan publik. Adapun ciri-ciri
penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut:
a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan;
b. Mendorong jiwa kewirausahaan;
c. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah

G. KOLABORATIF
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini.
Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020)
mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua
kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z, serta
mobilitas dan fleksibilitas.

H. PERILAKU ASN UNTUK MASING-MASING ASPEK BERAKHLAK


1. Berorientasi Pelayanan:
• Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
• Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
• Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel:
• Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
• Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efesien.
3. Kompeten:
• Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
• Membantu orang lain belajar;
• Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis:
• Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
• Suka mendorong orang lain;
• Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal:
• Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
• Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
• Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif:
• Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
• Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
• Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif:
• Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
• Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah;
• Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
III. RESUME AGENDA 3

A. SMART ASN
Literasi Digital
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi
yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari
permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia hingga
tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui waktu rata-
rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya.
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM
talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber
daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka
kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif
dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Kerangka Kurikulum Literasi Digital
1. Digital Skill
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak
TIK serta system operasi digital dalam kehidupans ehari-hari
2. Digital Culture
Kemampuan membaca,menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan BhinnekaTunggal Ika dalam keseharian dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
3. Digital Ethics
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata Kelola etika digital netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari
4. Digital Safety
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari.
Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus dijalankan, yaitu:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor- sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi
digital dilakukan secepat-cepatnya
Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami,
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman
dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.
Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK,
literasi informasi dan literasi media.
Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte pada
tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan
transformasi digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi
digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
1. kecakapan digital,
2. budaya digital,
3. etika digital
4. dan keamanan digital.
Pilar Literasi Digital
1. Etika Bermedia Digital
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital:
a. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Bukan hanya jumlah dan aksesnya yang bertambah, durasi penggunaannya pun
meningkat drastic
b. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media
digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan
kesempatan tak terbatas dan bigdata, telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala
hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi.
c. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemic COVID-19 yang
menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi, sehingga memunculkan
berbagai isu dan gesekan. Semua ini tak lepas dari situasi Ketika semua orang berkumpul
dimedia guna melaksanakan segala aktivitasnya, tanpa batas.
2. Budaya Bermedia Digital
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan
mau tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat tiga
area kecakapan keamanan digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital.
3. Aman Bermedia Digital
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan
mau tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat tiga
area kecakapan keamanan digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital
4. Cakap Bermedia Digital
Berdasarkan data survey indeks literasi digital nasional 2020 (34provinsi), akses terhadap
internet kian cepat, terjangkau, dan tersebar hingga kepelosok (Kominfo,2020). Dalam
survey tersebut juga terungkap bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih berada
pada level sedang (Kata data Insight Center & Kominfo, 2020).
Adapun indeks literasi digital yang diukur dibagi kedalam 4 subindeks, subindeks tertinggi
adalah subindeks informasi dan literasi data serta kemampuan teknologi (3,66), diikuti
dengan subindeks komunikasi dan kolaborasi (3,38), serta informasi danl iterasi data (3,17)
(Kominfo,2020).
Lanskap Digital-Internet
• Lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs daring,
perangkat seluler, dan lain sebagainya.
• Fungsi perangkat keras dan perangkat lunak saling berkaitan sehingga tidak bisa lepas
satu sama lain. Kita tidak bisa mengakses dunia digital tanpa fungsi dari keduanya.
• Komputer yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah computer pribadi. Komputer
merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut computer yang didesain untuk
penggunaan individu (Wempen,2015)
B. MANAJEMEN ASN
Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untukmenduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan
Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Peran ASN
Fungsi ASN
1. Pelaksana Kebijakan Publik
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan"
2. Pelayan Publik
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas".
3. Perekat & Pemersatu Bangsa
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tugas Pegawai ASN :
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Hak dan Kewajiban ASN
Hak ASN
PNS berhak memperoleh:
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan kompetensi
PPPK berhak memperoleh:
1. gaji dan tunjangan;
2. cuti;
3. perlindungan; dan
4. pengembangan kompetensi
Kewajiban ASN
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD’45, NKRI
2. menjagapersatuan dan kesatuan bangsa
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab
6. Menunjukkan Integritas dan Keteladanan Dalam Sikap, Perilaku,Ucapan Dan Tindakan
Kepada Setiap Orang, Baik di Dalam Maupun di Luar Kedinasan
7. Menyimpan Rahasia Jabatan Dan Hanya Dapat Mengemukakan Rahasia Jabatan Sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
8. Bersedia Ditempatkan Di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

TUGAS DAN JAWABAN AGENDA 1

WAWASAN KEBANGSAAN
1. Seberapa urgensi wawasan kebangsaan menjadi bagian kompetensi ASN ? jawab ; sangat
urgensi karena kita perlu suatu landasan yang kuat dan konsepsional untukmembangun persatuan
dan kesatuan bangsa serta jiwanasionalisme yaitu "Wawasan Kebangsaan". Di tengah
arusglobalisasi dan proses demokrasi yang sedang berjalan saat ini diera reformasi, penguatan
pemahaman nilai-nilai wawasankebangsaan merupakan kebutuhan mutlak. Untuk menjadi
ASN,pengetahuan wawasan kebangsaan diperlukan untuk membangunkarakter yang memiliki
wawasan dan motivasi yang kuat sertamemiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masa depan
bangsadan negara
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia
Sejarah merupakan Garis waktu atau lini masa adalah suatu urutan peristiwa yang dapat dibuat
menurut waktu yang panjangnya dapat bervariasi. Dalam garis waktu tersebut, terdapat titik-titik
yang mewakili peristiwa-peristiwa penting. Lini masa pergerakan nasional di Indonesia sampai
dengan dikumandangkannya Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
antara lain sebagai berikut.
 Masa Pembentukan (1908-1920) :Masa pembentukan adalah masa awal pergerakan nasional
yang ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi modern. Masa pembentukan (1908 -
1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij. Organisasi
Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa STOVIA di
Batavia dengan Sutomo sebagai ketuanya. Pada tahun 1911 berdirilah Sarekat Dagang Islam
( SDI ) di Solo oleh H. Samanhudi, seorang pedagang batik dari Laweyan Solo. Indische
Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yakni
Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
 Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia, sifatnya
nonpolitik. Pada tanggal 7 Maret 1915 di Batavia berdiri Trikoro Dharmo oleh R. Satiman
Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi.
 Masa radikal/Nonkoperasi (1920-1930) Masa radikal adalah masa dimana muncul
organisasi-organisasi politik yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Hindia Blanda
dalam mewujudkan cita-cita organisasinya. Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930),
berdiri organisasi seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan
Partai Nasional Indonesia (PNI). Benih-benih paham Marxis dibawa masuk ke Indonesia
oleh seorang Belanda yang bernama H.J.F.M. Sneevliet. Atas dasar Marxisme inilah
kemudian pada tanggal 9 Mei 1914 di Semarang, Sneevliet bersama-sama dengan J.A.
Brandsteder, H.W. Dekker, dan P.Bersgma berhasil mendirikan Indische Sociaal
Democratische Vereeniging (ISDV).
Pada tanggal 23 Mei 1923 ISDV diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan selanjutnya
pada bulan Desember 1920 menjadi Partai Komunis Indonesia. (PKI). Susunan pengurus
PKI , antara lain Semaun (ketua), Darsono (wakil ketua), Bersgma (sekretaris), dan Dekker
(bendahara).
Algemene Studie Club di Bandung yang didirikan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1925 telah
mendorong para pemimpin lainnya untuk mendirikan partai politik, yakni Partai Nasional
Indonesia ( PNI). PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin,
yakni dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr.
Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno sebagai ketuanya.
 Masa Krisis Pergerakan (1930-1935)
Pada tahun 1930-1935 masa pergerakan kebangsaan di Indonesia mengalami masa krisis
yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut. Pengaruh krisis ekonomi 1929/1930 yang
memaksa pemerintah tidak keras untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Pembatasan hak berkumpul dan berserikat. Tanpa melalui suatu proses pengadilan Gubernur
Jendral dapat menyatakan sesuatu pergerakan atau kegiatannya bertentangan dengan law and
order sesuai dengan Koninklijk Besluit tanggal 1 September 1919. Sebagai akibat kerasnya
pemerintah kolonial, banyak pemuka pergerakan nasional yang diasingkan. Antara lain
Soekarno, Hatta, dan Syahrir. Meskipun pada 1935 keadaan ekonomi sudah normal kembali,
pemerintah kolonial belum bersedia memulihkan kebebasan-kebebasan politik. Karena
disebabkan bukan saja oleh sifat konservatif pemerintah, tetapi juga karena kegentingan dari
luar yang mengganggun ketenangan pemerintah India-Belanda yaitu bahaya kuning
(ekspansi Jepang).
 Masa Moderat/Kooperasi (1935-1942)
Masa Moderat adalah masa dimana muncul organisasi yang bersifat lunak, artinya lunak
dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda (bersifat kooperatif). Masa
moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi. Di
samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi
perempuan.
Parindra. Permulaannya Parindra dipimpin oleh Dr. Sutomo sampai wafatnya tahun 1938.
Kemudian diganti oleh Wuryaningrat. Tokoh Parindra lain yang terkemuka adalah M.H
Thamrin dari kaum Betawi. Dasar Parindra adalah nasionalisme Indonesia raya. Tujuannya
adalah Indonesia mulia dan sempurna. Pemuda-pemuda Indonesia tidak ketinggalan, mereka
mendirikan pada mulanya mendirikan perkumpulan-perkumpulan pemuda lokal. Adapun
tokoh-tokoh konggres pemuda yaitu Sugondo Joyopuspito (Ketua), Muh. Yamin
(Sekretaris), Abuhanafiah, W. R. Supratman, Sukarjo Wiryoranoto, Kuncoro Purbopranoto,
M. H. Thamrin.
  Masa Penjajahan Jepang (1942-1945)
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal
17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M.
Hatta atas nama bangsa Indonesia.
 Proklamasi Indonesia (17 Agustus 1945)
Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dibacakan
oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan
Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
3. apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
mewujudkan profesionalitas ASN ?
Mewujudkan Profesionalitas ASN perlu didasari oleh 4 konsensus dasar dalam berbangsa dan
bernaga, agar profesionalitas kinerja ASN tidak menyimpang dari norma-norma budaya yang ada
di lingkungan masyarakat. 4 konsensus dasar tersebut menyokong sikap, dan sifat pribadi yang
terdapat dalam ASN sebagai abdi negara
NILAI-NILAI BELA NEGARA:

1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini? Jawab: bela
negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan sesuai dengan aturan
Pancasila dan UUD 1945. Bahwa setiap warga negara punya kewajiban yang sama untuk urusan
bela negara. Hal ini harus dilakukan sebagai wujud cinta akan Tanah Air. Dalam praktiknya, bela
negara ini bisa dilakukan secara fisik dan nonfisik. Jadi masih sangat relevan
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan mengancam
eksistensi NKRI !jawab:
Ancaman juga dapat terjadi dikarenakan adanya konflik kepentingan (conflict of interest), mulai
dari kepentingan personal (individu) hingga kepentingan nasional. Benturan kepentingan di fora
internasional, regional dan nasional kerap kali bersimbiosis melahirkan berbagai bentuk
ancaman. Potensi ancaman kerap tidak disadari hingga kemudian menjelma menjadi ancaman.
Dalam konteks inilah, kesadaran bela Negara perlu ditumbuhkembangkan agar potensi ancaman
tidak menjelma menjadi ancaman
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara


Indonesia ! JAWAB : Pancasila memiliki kedudukan pokok sebagai dasar filsafat (philosophisce
grondslag) atau ideologi negara (staatsidee) yang diakui dan dilaksanakan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pancasila memuat gagasan, norma, dan pedoman pokok tentang
penyelenggaran bernegara yang paling ideal untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
konteks penyelenggaraan negara Indonesia JAWAB : UUD 1945 merupakan norma hukum
tertinggi dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, yang dijadikan dasar untuk
penyusunan peraturan perundang-undangan. Juga UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
merupakan sebagian dari hukum dasar, yaitu hukum dasar tertulis. Jadi, UUD Negara Kesatuan
Republik Indonesia bukanlah satu-satunya hukum dasar.
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ! JAWAB : Nilai-nilai yang terkandung di dalam pembukaan UUD 1945
sendiri sifatnya lestari dan universal. Nilai lestari di sini adalah menjadi landasan bagi
perjuangan bangsa dan negara sesuai dengan proklamasi kemerdekaan. Sementara nilai universal
adalah nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia.
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 !
JAWAB : Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama
dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma
dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi
kerangka dasar hukum sistem administrasi negara Republik Indonesia pada umumnya, atau
khususnya sistem penyelenggaraan pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan,
aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia! JAWAB:
Kedudukan ASN dalam NKRI
Dalam menjalankan tugasnya, ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. Berikut tugas PNS dan PPPK sebagai pegawai ASN:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peran PNS dalam NKRI
Merujuk pada Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN (PNS dan PPPK) berperan
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Itulah kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014. Selain
sebagai pelaksana kebijakan dan pelayan publik, PNS juga berfungsi sebagai perekat dan
pemersatu bangsa.
TUGAS DAN JAWABAN AGENDA 2

Berorientasi Pelayanan
A. Akuntabel

Evaluasi
banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di keseharian Anda, pilihlah
salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari
kondisi sebelumnya. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi
buruknya, pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan
tuliskan harapan perubahan yang Anda inginkan. Lihatlah video unik pada tautan ini yang
berakting terkait sebuah layanan yang sudah berubah dari bentuk selebelumnya:

https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?utm_medium=share_sheet dan tuliskan


pendapat Anda.

jawaban :
Kasus pelayanan kesehatan. Dulu pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit hanya orang kaya
yang merasakan pelayanan, dan warga yang kurang mampu susah untuk mendapatkan pelayanan
karena terkendala biaya. Tapi sekarang pemerintah lebih responsif terhadap kasus tersebut dan
memberikan pelayanan terbaik melalui program kartu BPJS.
Petugas pelayanan publik, karena masih banyak petugas menunjukkan sikap, cara berbicara atau
memberitahukan sesuatu yang tidak ramah, bahkan sebagian ada yang merasa berada pada posisi
superior dan arogan. Saya harap pemerintah bisa memberikan pelatihan dan evaluasi terhadap
semua petugas pelayanan publik.
Birokrasi yg baik adalah yg memihak dan memudahkan rakyat serta tidak berbelit belit sehingga
mudah di gunakan siapa saja. Dan dibutuhkan pegawai yang berdedikasi dan
berintegritas tinggi.

Evaluasi
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata responsibilitas dan
akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna yang berbeda. Apa yang
membedakan antara responsibilitas dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan
pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?

2. Bacalah kembali pembuka Bab II pada modul yang dikutip dari Laporan Tahun 2020
Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat dari konteks
Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat terhadap
kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun tidak
efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya
sebagai abdi negara, birokrasi publik harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,
Menurut anda, seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena
tersebut? Jelaskan.

Jawaban :

1. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. jadi pendapat saya responsibilitas itu bentuk
tanggung jawab yang di dasarkan pada dirisendiri tanapa adanya mandat atau amanat dari orang
lain. sedangkan akuntabilitas itu pertanggung jawaban seseorang yang telah diberikan

amanat oleh orang lain dan bentuk dari tanggung jawab itu adalah pelaporan.

2. Bila dilihat dari konteks akuntabilitas pihak polsek seharusnya memiliki dedikasi tinggi
terhadap tugasnya dan tidak menunda nunda proses penyidikan sehingga pelpor melaporkan
kembali ke polres karena birokrasi yang dilakukan polsek sangat lamban dan berbelit-belit
bahkan menawarkan uang damai kepada pelpor dan itu merupakan bukan cerminan
dariakuntabilitas.

3. Nilai akuntabilitas sangat penting diadopsi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Hal ini
didasarkan pada argumen bahwa eksistensi atau keberadaan sebuah negara, tergantung pada
masyarakatnya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi negara untuk memberikan
pelayanan dengan baik dan bertanggung jawab.

Evaluasi:

1. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum, Akuntabilitas
Proses, Akuntabilitas Program, serta Akuntabilitas Kebijakan. Ada Studi Kasus Seperti Berikut :
“Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program pengadaan barang dan jasa dengan
mekanisme secara elektronik yang disebut e-procurement. Tujuannya adalah pertama, agar tidak
ada main mata antara pengada proyek dan pihak yang mengadakan proyek (Meminimalisir
KasusKKN). Kedua, agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan
cepat dan teratur “

Pertanyaannya, termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.


2. Simaklah video berikut:

Video ini bercerita tentang Seseorang yang menang dalam sebuah tender pengadaan yang berniat
ingin memberikan ‘hadiah’ kepada Pejabat Lelang yang dianggapkan telah berjasa atas pemilihan
perusahaannya. Namun, dalam perjalanan memberikan ‘hadiah’ tersebut banyak rintangan yang
dihadapi. Untuk lebih jelasnya, simaklah video tersebut pada tautan berikut.
https://youtu.be/4Yle_pbs9aA
Jawaban :
Termasuk ke dalam akuntabilitas proses.
Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas
sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen,
dan prosedur administrasi? Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik
yang cepat, responsif, dan murah. Pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas proses dilakukan
untuk menghindari terjadinya kolusi, korupsi dan nepotisme.

Hasil observasi video

1, kondisi apa yang membuat cerita di video itu berpotensi menjadi kasus Tindak Pidana
Korupsi?
2. jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan cerita di video itu?

3. siapa saja pihak di dalam video itu yang akan terjerat dalam kasus korupsi?

4. kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam video itu menjadi sebuah kasus Tindak
Pidana Korupsi?

5. apa dampak yang akan terjadi ke depannya bila cerita tersebut menjadi sebuah kasus Tindak
Pidana Korupsi?

6. apakah menurut Anda apa yang dilaukan oleh Pejabat Lelang sudah benar? Jelaskan
kenapa?

7. selain Pemenang Lelang dan Pejabat Lelang, siapa lagi yang bisa berperan agar kasus itu tidak
terjadi?

8. bila Anda harus memilih salah satu peran dalam video itu, Apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban:

1. pemberian hadiah dari pemenang tender


2. Suap
3. Pemberi suap
4. menerima hadiah atau suap dari pemenang tender
5. penerimaan gritifikasi
6. benar, karena penerimaan gritifikasi merupakan pelanggaran hukum.
7.rekan keja dari pemenang lelang

8. saya akan memilih pejabat tender, dan saya akan tetap teguh pada dedikasi saya sebagai
pejabat tender dan tidak menerima grtifikasi dari siapapun walaupun itu dalam bentuk hadiah
ucapan terimakasih.

B. Kompeten

Evaluasi 1,

Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini, dengan
memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang benar:
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan
keahlian baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic Forum (B – S).

2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan
kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi

lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi


itu sendiri (B – S).
3. Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak
sebagai berikut:

Evaluasi 2

Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:


1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yaknii seluruh aspek pengelolaan ASN harus
memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan
yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek- aspek primodial lainnya yang
bersifat subyektif. Jelaskan secara

ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting dalam


pengelolaan ASN?
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class
bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang semakin
berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa
pembangunan birokrasi berkelas dunia tersebut penting?

3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi
tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan
entrepreneurship. Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik i ini penting bagi
ASN?

jawaban :
1. Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen institusi/organisasi,
khususnya PNS, di antaranya pertama, merit system dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan produktivitas, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan.

2. Karena wujud birokrasi berkelas dunia tersebut dicirikan denganapa yang disebut dengan
SMART ASN, yaitu ASN yang memiliki kemampuan dan karakter meliputi: integritas,
profesinal, hospitality, networking, enterprenership, berwawasan global, dan penguasaan IT dan
ahasa asing.

3. Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap pegawai dapat
memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme, integritas, wawasan global,
hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship.
Seorang ASN yang ‘Smart’ juga diharapkan dapat berperan sebagai digital talent dan digital
leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia

Evaluasi 3
Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini dengan
memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang dianggap sesuai:
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi
meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan peranan
jabatan (B – S).

2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN,
kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan; 2) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
3. dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau
mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang
Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S).

4. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik untuk
kompetensi teknis, manajerial, dan

5. social kultural (B – S).

6. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam
Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (B – S).

7. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box
pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan pemetaan pegawai
dalam nine box tersebut

(B – S).

Evaluasi 4
Tugas Individu:
Buka dan baca artikel Energi Baik itu Bernama “Berbagi Ilmu” ditulis Fifin Nurdiyana, tanggal 3
Agustus 2018, link: https://www.kompasiana.com/fifinfiqih/5b6416ea5a676f4a 33429e45/energi-
baik-itu-bernama-berbagi-ilmu
1. Belajar dari artikel di atas, buatlah dalam kalimat aktif, tindakan apa yang akan Saudara
lakukan dalam upaya berbagi ilmu pengetahuan di lingkungan pekerjaan Saudara nanti? Tulis dan
ungkapkan dalam kelas!

2. Pelajari contoh lain berbagi ilmu dalam tokoh atau sosok yang Saudara anggap penting,
tuliskan praktek berbagi yang akan dan atau telah Saudara praktekan dalam kehidupan Saudara!

Jawaban:

Berbagi ilmu cepat berbahasa inggris


Kihajar Dewantara adalah contoh teladan dalam dunia pendidikan. Saya akan terus berbagi ilmu
kepada siswa saya di sekolah sampai mereka mahir berbicara bahasa inggris.

Evaluasi 5.

2. Tugas: Identifikasi Tipikal Individu


Tandai daftar tipikal individu yang dapat menahan kesuksesan
pekerjaan Anda:
1. Frustrasi.

2. Ketakutan
3. Kemalasan
4. Penundaan
5. Kegembiraan
6. Kecemasan
7. Kebahagiaan
8. Kelelahan
9. Kantuk
10. Kebosanan
11. Depresi
Bagaimana dalam pengalaman Saudara terkait dengan tipikal
tersebut diatas, jelaskan!

Jawab:
Frustasi, kemalasan, penundaan dan kebosanan adlah rintangan terbesar saya ketika saya
bekerja. Sehingga ke empat tipikal tersebut harus saya lawan dan berantas ketika saya bekerja
guna mensukseskan pekerjaan saya.
1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang berAkhlak dengan
memberikan tanda silang (X) pada pernyataan Benar (B) atau Salah (S):

a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kompetensi, dan berkinerja (B -
S).

b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).

c. Perilaku etika professional ASN secara operasional tunduk pada perilaku berAkhlak (B - S).

2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan perilaku kompeten ASN untuk


meningkatkan kompetensi diri yang relevan/tepat dengan memberikan tanda Benar (B) atau
Salah (S):
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah
diperlukan diutamakan untuk jabatan strategis di lingkungan ASN (B - S).

b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai
teori “net-centric”,

c. yang merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (B - S).

d. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network (B - S).

e. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat memanfaatkan sumber keahlian para
pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja (B - S).

f. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri dalam
interaksi

dengan pegawai dalam organisasi (B - S).


3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar yang tepat di bawah ini
dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):

a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali tidak menjadi
ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai kurang bermakna pengetahuan
(B - S).

b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum terbuka
(Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap ASN wajib melanjutkan kepada
pendidikan lebih tinggi (B - S).

c. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo, laporan,
presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat
dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Repositories) merupakan bagian perilaku
kompeten yang diperlukan (B - S).

d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam bentuk
pengembangan jejaring ahli(expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi
pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten ASN (B

- S).
4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku kompeten ASN yang sesuai di bawah
ini dengan memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta,
bersifat dinamis hidup dan berkembang melalui adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan
melakukan karya terbaik bagi pekerjaannya (B - S).

b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak

c. dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam nilai hidup seseorang (B - S).

C. Harmonis
Latihan dan Tugas

1. Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman suku bangsa dan budaya dari tempat anda berasal
dan berikan contohnya?

2. Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda bekerja?

3. Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman?

1. Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy.. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda
Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup
lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng
seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di
Pegunungan Kendeng.

Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan
dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
2. Adanya perbedaan latar belakang dapat membawa perusahaan Anda kepada jenjang yang
lebih tinggi. Keberagaman latar belakang tentunya membantu Anda memperluas networking
perusahaan Anda. Misalnya Anda memiliki seorang karyawan yang sebelumnya bekerja di
perusahaan yang berpotensi menjadi client Anda. Tentunya akan lebih mudah menjalin kerja
sama dengan orang yang sudah dikenal sebelumnya. Selain dari netoworking yang luas,
keberagaman latar belakang dapat membuat perbedaan cara berpikir dalam mengatasi suatu
masalah yang ada.

3. Bersikap dan menghormati orang lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan
budaya. Merupakah salah satu sikap dan prilaku ASN dalam lingkungan yang penuh
keberagaman. Walaupun terdapat banyak perbedaan tetapi dengan saling menghormati
sesama akan tercipta lingkungan kerja yang harmonis.
Latihan dan tugas
1. Jelaskan keberadaan dan pemberlakuan kode etik dilingkungan tempat anda bekerja?

2. Sebutkan etika ASN yang mendukung terwujudnya suasana harmonis?

3. Berikan contoh kejadian yang menunjukkan nilai etika dan pelanggaran etika dilingkungan
anda bekerja. Apa upaya yang dapat anda lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan
pelanggaran etika tersebut.

4. Jelaskan pengertian kondisi harmonis dan manfaatnya dalam bekerja melayani masyarakat?

5. Apakah suasana harmonis telah anda rasakan dilingkungan anda bekerja saat ini? Jelaskan
jawaban anda ? Apa upaya anda

dalam turut mewujudkam suasana harmonis dilingkungan anda bekerja?

Jawaban :

1. Etika Tempat Kerja tidak lain adalah peraturan dan ketentuan yang telah dipatuhi oleh
pengusaha maupun karyawan dalam organisasi untuk menjaga budaya dalam organisasi. Ini
adalah seperangkat aturan dan regulasi yang mengatur perilaku yang diinginkan dari seorang
individu yang bekerja dalam organisasi.

2. Menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis yang meliputi
saling peduli dan meghargai perbedaan, serta memberikan contoh perilaku dengan
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain serta
membangun lingkungan kerja

yang kondusiif.

3. Menghargai pendapat orang lain ketika rapat merupakan salah satu nilai etika dan
memotong pembicaraan orang ketika sedang berbicara merupakan salah satu pelanggaran
etika. Dan upaya yang harus dilakukan memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk
melanjutkan pembicaraannya sampai selesai.

4. Harmonis dalam kehidupan merupakan suatu keadaan dimana setiap orang dapat saling
merangkul bersama di setiap masalah sehingga terjadi keselarasan hidup guna mencapai
kebahagiaan bersama.

5. Ya. karena setiap rekan kerja di kantor saya bekerja semuanya saling menghargai satu
sama lain. Saling menyapa ketika tiba dikantor dan saling menghargai dari semua latar
belakang yang berbeda.
Latihan dan Tugas

1. Anda diminta mengidentifikasi potensi disharmonis yangterjadi dalam artikel tersebut.

2. Analisis penyebabnya.

3. Analisis bagaimana solusi yang dilakukan olehentitas untuk mengatasi permasalahan


tersebut.

Praktik Studi Kasus Mandiri


1. Sebagai ASN anda diharapkan mampu mengatasi kondisi disharmoni dilingkungan bekerja

2. Identifikasi permasalahan yang dapat menimbulkan potensi disharmonis dilingkungan anda


bekerja

3. Analisis penyebab dari potensi disharmonis tersebut

4. Analisi solusi yang adapat anda berikan untuk mengatasi potensi disharmonis tersebut

5. Sebagai alat bantu anda dapat menggunakan matriks berikut:

Jawaban:
Simplik merupakan platform online yang nantinya akan menjadi media bagi perusahaan untuk
dapat melaporkan segala konflik sosial yang terjadi di lapangan. Perusahaan bahkan
berkewajiban untuk memberikan laporan secara rutin terkait konflik kawasan hutan produksi
yang terjadi dan perkembangan penyeleseaiannya. Jadi menurut saya konflik yang terjadi di
kasus tersebut ketidakharmonisan atau disharmonis antara masyarakat dan perushaan
pengelolaan kayu huta. Dan biasanya terjadi perselisihan sengketa lahan antara masyarakt dan
perusahaan. Sengketa lahan Cara mengatasinya dengan melporkannya melalui aplikasi
simplik tersebut sehingga nantinya akan ditinjau oleh pemerintah tentang keberadaan dan
kepemilikan lahan tersebut.

D. Loyal

Pertanyaan study kasus:


1. Dari kasus tersebut, uraikan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi loyalitas seseorang
pada sebuah organisasi.

2. Terdapat 3 (tiga) panduan perilaku loyal dalam Core Value ASN, berikan contoh tindakan
yang dapat Anda lakukan di Instansi/Unit Kerja Anda sebagai perwujudan dari masing-masin
panduan perilaku loyal tersebut.
3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
loyalitas seorang ASN terhadap bangsa dan negaranya.

jawaban :
Studi kasus
Aspek yang mempengaruhi loyalitas seseorang yaitu adanya aturan peraturan yang dibuat
oleh atasan secara sepihak. Bila diliat dari kasus tersebut jelas bahawa Mr. E hanya
menjalankan semua yang diperintahkan atasannya sebagai bentuk loyalitas.
-Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
-Suka menolong orang lain.
-Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Mematuhi dan mentaati semua peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Sekalipun itu
diperintahkan dari atasan tetapi perintah tersebut harus didasarkan pada aturan pemerintah.

I. MATERI POKOK KONSEP


LOYAL No. Jawaban

1. C 6. C

2. B 7. D

3. B 8. A

4. B 9.
B 5. C
10. B

Studi kasus

Pertanyaan:
1. Jelaskan tentang Loyal sebagai Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN kaitannya
dengan radikalisme dan/atau intoleran.

2. Berdasarkan kasus di atas jelaskan jenis pemikiran radikal ASN

yang tidak mencerminkan keloyalan terhadap bangsa dannegara.


Berdasarkan kasus di atas jelaskan beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah,
terhadap ASN yang telah terpapar paham radikalisme dan/atau intoleran.
jawaban :
1. ASN di Indonesia memang harus memiliki loyalitas ideologi. ASN di Indonesia diwajibkan
untuk setia dan menjalankan prinsip ideologi Pancasila dalam pekerjaan di lembaga birokrasi
pemerintahan maupun dalam relasi sosial kemasyarakatan. Loyalitas ASN terhadap ideologi
negara dan konstitusi adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar dan merupakan harga mati. ASN
bekerja untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan negara.

2. Aktivitas pro radikalisme yang dilakukan "oknum-oknum" ASN memiliki tendensi


sosiologis di antaranya, ASN yang memiliki kemampuan sebagai "pendakwah" atau
"propagandis" justru lebih banyak menyebarkan ujaran intoleran-pro radikalisme melalui
forum-forum pertemuan yang mereka hadiri sebagai narasumber. Banyak ASN yang
menyebarkan virus ajaran radikal dalam berbagai rembuk sosial di lingkungan kerja dan
lingkungan sosial masyarakat.

3. Ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian
PAN dan Reformasi Birokrasi serta Kemendagri. Pertama, perlunya reedukasi ideologi
negara di kalangan ASN yang telah terpapar paham radikalisme/terorisme. Reedukasi
dilakukan kepada ASN yang terbukti terlibat dalam kepengurusan organisasi radikal dan/atau
terlarang.

II. MATERI POKOK 2. PANDUAN PERILAKU


LOYAL No. Jawaban

1. C 6. C

2. B 7. C

3. B 8. A

4. B 9.
C 5. C
10. C

Pertanyaan:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Pengebiran Makna Loyalitas PNS” dan berikan
contohnya.

2. Berdasrkan kasus di atas, jelaskan beberapa ciri/karekter pegawai yang loyal terhadap
organisasinya.

3. Terangkanlah bagaimana Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS berdasrkan


contoh kasus di atas.

jawaban :

Makna umum dari loyalitas adalah kesetiaan atau kepatuhan. Dalam organisasi modern,
termasuk organisasi pemerintahan mengkondisikan loyalitas pada aturan, bukan person.
Tetapi dalam praktiknya loyalitas selalu disimpangkan sebagai kesetiaan pada person.
Pemimpin dalam pemerintahan yang ingin berkuasa kembali, sering kali menuntut
bawahannya untuk loyal kepadanya. Ingin mempertahankan kekuasaannya dengan
mengharap dukungan dari anak buahnya. Misalnya saja seorang presiden dan wakil presiden,
gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati atau wali kota dan wakil wali kota
yang ingin terpilih kembali dalam pemilu atau pemilukada untuk melanjutkan kekuasaannya,
menuntut agar PNS atau pegawai yang dipimpinnya untuk memilih diri dan pasangannya.
Sering kali tuntutan itu dilakukan dengan cara biasa-biasa saja, sekedar harapan atau
permohonan dukungan. Tetapi, acap kali juga disertai dengan cara yang luar biasa, misalnya
diikuti dengan intimidasi atau memberikan “harapan- harapan” tertentu. Loyal kepada aturan
bukan person.
Tidak ikut serta menjadi tim sukses untuk calon yang mencalonkan sebagai pemimpin daerah
atau negara.

III. MATERI POKOK 3. LOYAL DALAM KONTEKS


ORGANISASI PEMERINTAH

No. Jawaban No. Jawaban


1. D 6. C

2. B 7. C

3. A 8. D

4. B 9. C
5. A 10. C

E. Adaptif
evaluasi I
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di
dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan
keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya
dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat
berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugasdan fungsinya. Penerapan
budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan
organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan
budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif
pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.

evaluasi 2
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan – baik
individu maupun organisasi – dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun atau
mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility,
Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty

dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity dengan agility.
Organisasi adaptif yaitu organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan
lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya organisasi
merupakan faktor yang sangat penting di dalam organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat
ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang tepat dan dapat mendukung tercapainya tujuan
organisasi. Bila budaya organisasi telah
disepakati sebagai sebuah strategi perusahaan maka budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk
meningkatkan kinerja. Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

evaluasi 3

Grindle menggabungkan dua konsep untuk mengukur bagaimana pengembangan


kapasitas pemerintah adaptif dengan indicator-indikator sebagai berikut: (a) Pengembangan
sumber daya manusia adaptif; (b) Penguatan organisasi adaptif dan (c) Pembaharuan institusional
adaptif. Terkait membangun organisasi pemerintah yang adaptif, Neo & Chan telah berbagi
pengalaman bagaimana Pemerintah Singapura menghadapi perubahan yang terjadi di berbagai
sektornya, mereka menyebutnya dengan istilah dynamic governance. Menurut Neo & Chen,
terdapat tiga kemampuan kognitif proses pembelajaran fundamental untuk pemerintahan dinamis
yaitu berpikir ke depan (think ahead), berpikir lagi (think again) dan berpikir lintas (think
across).
Selanjutnya, Liisa Välikangas (2010) memperkenalkan istilah yang berbeda untuk
pemerintah yang adaptif yakni dengan sebutan pemerintah yang tangguh (resilient organization).
Pembangunan organisasi yang tangguh menyangkut lima dimensi yang membuat organisasi kuat
dan imajinatif: kecerdasan organisasi, sumber daya, desain, adaptasi, dan budaya (atau sisu, kata
Finlandia yang menunjukkan keuletan).

F. Kalaboratif

Evaluasi
1. Jelaskan Konsep Collaborative Governance dan Pendekatan Whole of Government!

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya- upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Pendekatan WoG ini sudah dikenal dan lama berkembang terutama di negara-negara Anglo-
Saxon seperti Inggris, Australia dan Selandia Baru. Di Inggris, misalnya, ide WoG dalam
mengintegrasikan sektor-sektor ke dalam satu cara pandang dan sistem sudah dimulai sejak
pemerintahan Partai Buruhnya Tony Blair pada tahun 1990-an dengan gerakan modernisasi
program pemerintahan, dikenal dengan istilah „joined-up government‟ (Bissessar, 2009;
Christensen & L\a egreid, 2006). Di Australia, WoG dimotori oleh Australian Public Service
(APS) dalam laporannya berjudul Connecting Government: Whole of Government Responses to
Australia's Priority Challenges pada tahun 2015. Namun demikian WoG bukanlah sesuatu yang
baru di Australia. Fokus pendekatan pada kebijakan. pembangunan dan pemberian layanan
publik. Sementara di Selandia Baru WoG juga dikembangkan melalui antara lain integrasi
akunting pemerintahan, pengadaan barang dan jasa, ICT, serta sektor- sektor lainnya.

2. Buatlah rancangan pelaksanaan kolaborasi antar unit kerja Saudara dengan unit kerja lainnya
di instansi Saudara !

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat memberikan Bantuan Kedinasan kepada Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta dengan syarat:
a. pejabat Pemerintahan karena kurangnya tenaga dan fasilitas yang dimiliki oleh Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan;Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat memberikan Bantuan
Kedinasan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta dengan syarat:

b. Keputusan dan/atau Tindakan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang meminta bantuan

c. penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan dan/atau Pejabat

pemerintah.

Dalam hal melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakannya sendiri; apabila untuk
menetapkan Keputusan dan melakukan kegiatan pelayanan publik, Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan membutuhkan surat keterangan dan berbagai dokumen yang diperlukan dari Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan lainnya; dan/atau jika penyelenggaraan pemerintahan hanya dapat
dilaksanakan dengan biaya, peralatan, dan fasilitas yang besar dan tidak mampu ditanggung sendiri
oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tersebut. Dalam hal pelaksanaan Bantuan Kedinasan
menimbulkan biaya, maka beban yang ditimbulkan ditetapkan bersama secara wajar oleh penerima
dan pemberi bantuan dan tidak menimbulkan pembiayaan ganda. Yang dimaksud dengan “secara
wajar” adalah biaya yang ditimbulkan sesuai kebutuhan riil dan kemampuan penerima Bantuan
Kedinasan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat menolak memberikan Bantuan Kedinasan
apabila: mempengaruhi kinerja Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan pemberi bantuan; surat
keterangan dan dokumen yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
bersifat rahasia; atau ketentuan peraturan perundang-undangan tidak memperbolehkan pemberian
bantuan.

Jelaskan permasalahan kolaborasi di instansi Saudara!


Di tempat kerja, pasti ditemukan tantangan serta masalah saat melakukan kerja sama atau
kolaborasi. Tantangan-tantangan tersebut tentunya dapat menghambat produktivitas timmu ketika
bekerja. Makanya, Glints sudah merangkuma apa saja tantangan yang biasa terjadi dan cara-cara
untuk mengatasinya. Tantangan Kolaborasi di Tempat Kerja

1. Komunikasi

Tantangan pertama dalam melakukan kolaborasi di tempat kerja adalah kesulitan komunikasi
antarpribadi. Terlebih jika ada orang yang tidak ingin berkomunikasi sama sekali.
Penyebabnya bisa karena kurangnya kesempatan untuk komunikasi dengan terbuka atau tidak
adanya platform yang memungkinkan setiap orang mengekspresikan pendapat.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan sering terlibat dengan rekan kerja dan mendorong
mereka untuk menyampaikan ide dan pikirannya.
Kamu juga bisa menghadirkan kesempatan untuk berdiskusi secara terbuka saat rapat atau
diskusi.

2. Tidak ada visi yang jelas

Tidak ada visi yang jelas ketika bekerja adalah tantangan selanjutnya ketika melakukan
kolaborasi. Apabila tidak ada kejelasan apa yang harus diselesaikan dan goal dari sebuah
pekerjaan, setiap orang akan kebingungan ketika bekerja.
Tak hanya bingung, tantangan juga mengakibatkan hilangnya produktivitas, motivasi, dan
efisiensi kerja. Solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan meeting secara
rutin untuk membahas dan mengingatkan apa saja yang harus diselesaikan.
Selama meeting, beritahu juga semua orang yang terlibat mengenai progress dari
pekerjaan hingga implementasi perubahan.
Hal ini akan membuat mereka ikut paham sejauh mana sebuah pekerjaan sudah berjalan.

3. Perbedaan gaya bekerja

Beberapa orang ada yang lebih senang bekerja sendiri, tapi ada juga orang yang lebih
senang bekerja di dalam grup atau tim. Ada orang yang tidak membutuhkan bantuan ketika
bekerja, namun ada juga orang yang membutuhkan input setiap waktu. Sama seperti
tantangan pertama, hal yang bisa kamu lakukan adalah mendorong adanya komunikasi
terbuka antara sesama anggota.
Selain itu, pendelegasian tugas dan penyelesaian konflik yang efektif pun mesti dilakukan.

4. Sulit membangun kepercayaan

Namun, kepercayaan membutuhkan wakTu agar terbangun dan tidak akan terbentuk tanpa
komunikasi yang jelas dan terbuka antarpribadi. Hal ini pun menjadi salah satu tantangan
ketika melakukan kerja sama dalam sebuah tim. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan
mendorong setiap orang untuk berkomunikasi satu sama lain..

5. Produktivitas

Kurangnya produktivitas adalah salah satu tantangan kolaborasi di tempat kerja


selanjutnya. Faktor yang menyebabkan turunnya produktivitas bisa terjadi karena
kurangnya feedback hingga sulit melakukan komunikasi satu sama lain. Solusi yang bisa
kamu lakukan adalah dengan memberi respons dengan cepat dan memberi feedback
secara rutin ke rekan kerjamu. Selain itu, pertimbangkan juga kamu dan rekan kerja lebih
baik berkomunikasi. Pemikiran negatif dapat menyebar dengan cepat ke semua orang dan
tentunya sangat berbahaya.

Sebagai contoh, jika ada seseorang berpikirbahwa proyek yang sedang dikerjakan
tidakmungkin atau sulit diselesaikan, anggota lain pun bisa terpengaruh dan memikirkan
hal serupa. Oleh karena itu, cobalah untuk support satu sama lain saat bekerja. Hal ini
akan menjaga moral setiap orang dan juga mendorong orang lain untuk berpikir kreatif
dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
7. Tanggung jawab

Perbedaan hingga tidak adanya tanggung jawab yang jelas untuk setiap orang dapat
menjadi tantangan kolaborasi ketika di tempat kerja. Tantangan ini pun dapat menghambat
komunikasi karena ada kemungkinan seseorang tidak mau membagikan informasi penting
disebabkan perbedaan tanggung jawab.

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memahami tanggung jawab setiap orang.
Selain itu, tuliskan SOP bekerja di sebuah memo atau dokumen dan pastikan semua
orang bisa membacanya.
8. Terlalu banyak ide

Terlalu banyak ide adalah tantangan selanjutnya ketika melakukan kerja sama di tempat
kerja. Selain itu, terlalu banyak pembuat keputusan juga membuat progres sebuah
pekerjaan menjadi lambat.
Solusinya adalah, setiap orang harus memahami peran dan tanggung jawab masing-
masing. Ketahuilah bahwa ada orang yang bertanggung jawab untuk memimpin
bagaimana sebuah proyek berjalan, dan ada juga sosok yang membuat keputusan final.
Sehingga, tidak akan ada tumpang tindih dalam membuat keputusan dan setiap individu
dapat mengerjakan tanggung jawabnya masing-masing. Presiden Jokowi sangat fokus
pada pembangunan infrastruktur yang salah satunya adalah pembangunan jalan tol di
daerah pantai utara Jawa (PANTURA). Bagaimanakah langkah kolaborasi yang bisa
dilakukan oleh daerah-daerah (dapat mengambil contoh 3 Kabupaten/Kota) di area jalan
tol tersebut guna meningkatkan ekonomi daerahnya?Jelaskan!
Pembangunan infrastruktur khususnya Jalan Tol terus menjadi prioritas Pemerintah
dalam menghasilkan infrastruktur jalan bebas hambatan yang ekstensif sehingga
nantinya dapat mendongkrak produktifitas melalui transformasi yang bersifat struktural.
Secara spesifik, konektivitas Jalan Tol merupakan sebuah komponen penting dalam
mendorong
tranformasi ekonomi menuju ke sektor manufaktur dan jasa. “Kita harus tetap percaya
diri, bahwa kita mampu menjalankan tugas sesulit dan sekompleks apapun. Apabila kita
mampu memiliki leadership yang kuat, didukung integritas tinggi dan “teamwork” yang
baik, pasti semua tugas akan bisa kita laksanakan dengan baik. Pengetahuan dan
teknologi terbaru bidang konstruksi bisa lebih mudah kita akses dibandingkan 10 atau 20
tahun yang lalu, dengan biaya yang rendah. Investasi di jalan tol juga dapat kita rancang
sebaik mungkin agar lembaga pembiayaan dapat ikut berpartisipasi
Wilayah Indonesia telah menghasilkan infrastruktur konektivitas yang memberikan
manfaat besar bagi perekonomian nasional dan menstimulasi pembangunan daerah.
Manfaat pembangunan infrastruktur jalan harus terfokus pada investasi, baik investasi
Pemerintah maupun investasi
swasta dalam proyek-proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) seperti di
Jalan Tol.
Hasil kajian PROSPERA di tahun 2019 memperlihatkan bahwa transformasi ekonomi
akibat jaringan jalan tol Trans Jawa mulai memberikan hasil. Seperti halnya daerah-
daerah yang berada di koridor Jalan Tol Trans Jawa memperlihatkan pertumbuhan yang
lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Tentu transformasi tersebut harus dilakukan secara
terencana dan terstruktur dengan peran aktif dari Pemerintah aerah.
TUGAS DAN JAWABAN AGENDA 3

SMART ASN

Kegiatan Belajar 1 : Literasi Digital

1. Peserta diminta menjelaskan secara singkat program literasi digital yang ada di Indonesia
Jawab :
Program Literasi Digital Nasional ini dinilai menjadi sebuah keharusan di tengah
semakin intensifnya penggunaan internet oleh masyarakat. Perkembangan teknologi
menyebabkan terbentuknya era digital yang membawa perubahan. Pada era ini, teknologi
digital sudah menjadi bagian dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari, dari cara
berkomunikasi, interaksi melalui jejaring sosial, transaksi pembayaran hingga belanja
kebutuhan sehari-hari. Adapun materi kelas literasi digital juga didasarkan pada 4 pilar
utama yakni: 1. Etis Bermedia Digital 2. Aman Bermedia Digital 3. Cakap Bermedia
Digital 4. Budaya Bermedia Digital Peluncuran program literasi digital ini bertujuan
untuk mendorong dan membantu seluruh anak bangsa Indonesia semakin bertalenta
dalam menghadapi perubahan teknologi pada masa yang akan datang, sehingga bisa
semakin cakap dan tanggap menggunakan teknologi digital.

2. Peserta diminta menjelaskan tentang digital skill, digital ethics, digital culture, dan
digital safety
Jawab :
1. Digital Skills
Digital skill berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras, dan perangkat lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini meliputi:

 Pengetahuan dasar mengenai mesin pencarian informasi, cara penggunaan dan


pemilahan data.
 Pengetahuan Dasar mengenai Aplikasi Percakapan, dan Media Sosial.
 Pengetahuan Dasar mengenai Aplikasi dompet digital, loka pasar (market place),
dan transaksi digital.
2. Digital Safety
Digital Safety  adalah kemampuan dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang, meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.  Kemampuan yang dimaksud adalah:

 Pengetahuan dasar mengenai proteksi identitas digital dan data pribadi di platform
digital.
 Pengetahuan dasar mengenai penipuan digital.
 Pengetahuan dasar mengenai rekam jejak digital di media (mengunduh dan
mengunggah).
3. Digital Ethics
Digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola
etika berinternet (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan digital ethics
meliputi:

 Pengetahuan mengenai informasi yang mengandung hoaks, ujaran kebencian,


pornografi, perundungan dan konten negatif lainnya.
 Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi, dan kolaborasi di ruang digital yang
sesuai dengan kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku.
 Pengetahuan dasar berinteraksi dan bertransaksi secara elektronik di ruang digital
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Pengetahuan mengernai Minor safety (catfishing).
4. Digital Culture
Digital culture merupakan kemampuan dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini ditujukan untuk:

 Digitalisasi kebudayaan melalui TIK.


 Menumbuhkan pengetahuan dasar yang mendorong perilaku mencintai produk
dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
 Digital Rights.
3. Peserta diminta menjelaskan contoh implementasi literasi digital dalam kehidupan
bermedia digital
Jawab :
Literasi digital sangat berkontribusi dalam meminimalisir penyebaran berita hoax atau
berita yang kurang benar.

Selain itu, risiko terkena penipuan di bidang digital juga dapat dihindari. Manfaat literasi
digital juga sangat beragam, seperti:

1. Membantu seseorang memperoleh informasi secara cepat dan terkini

2. Memperbanyak keterampilan

3. Menghemat waktu untuk belajar

4. Memperkaya sumber belajar

5. Menambah jaringan pertemanan

6. Membuat belajar semakin efisien

7. Menghemat biaya dibandingkan bertemu langsung

8. Berkontribusi pada lingkungan dengan menerapkan gerakan ramah lingkungan (tidak


menggunakan kertas)

9. Membantu membuat keputusan yang lebih baik

10. Memperkaya referensi informasi

11. Berkomunikasi dengan orang tua menggunakan media sosial.

12. Menggunakan internet dan laptop di rumah untuk kegiatan bermanfaat.

13. Mendengarkan lagu lewat platform resmi dan legal.

14. Menonton film lewat platform resmi dan legal.

15. Melihat tutorial yang bermanfaat untuk membantu pekerjaan rumah, seperti tutorial
membersihkan barang, memasak, dan sebagainya.

16. Menggunakan handphone untuk membuka email

17. Berpartisipasi dalam acara seminar online untuk keluarga.

18. Mencari informasi pekerjaan paruh waktu melalui internet.

19. Mengakses YouTube untuk mengasah kreativitas dan membuat barang-barang


berguna di rumah.

20. Menggunakan email untuk berkomunikasi antaranggota keluarga.


4. Soal kasus
Jawab :
Konsep serta proses pengembangan pedesaan dewasa ini telah mengalami pergeseran
dan tidak lagi hanya terfokus pada sektor agraris dan infrastuktur saja, melainkan telah
mengarah pada penumbuhan nilai-nilai literasi digital berbasis pemanfaatan TIK. Proses
tersebut diduga akan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat desa terhadap
pemerintah karena mereka akan semakin berdaya dan kreatif untuk berinovasi.
Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan suatu sistem komunikasi yang
mengintegrasikan antara komunikasi interpersonal, media massa dan media hibrida. Hal
ini bertujuan untuk menstimulasi keterlibatan seluruh elemen desa dalam ragka
percepatan pembangunan. Mengacu pada paradigma perkembangan wilayah pedesaan
tersebut, maka tim peneliti mencoba untuk memberikan treatment dalam rangka
menstimulasi kemampuan literasi digital masyarakat Desa Kuta Paya dengan identifikasi
permasalahan sebagai berikut: 1) Kompetensi literasi digital masyarakat Desa Kuta Paya
yang masih rendah; 2) Minimnya pengetahuan dan branding desa melalui web; dan 3)
Kurangnya sosialisasi pemanfaatan TIK sebagai salah satu sarana pemberdayaan
masyarakat desa. Adapun strategi yang diterapkan pada aktivitas penelitian ini ialah
melalui penyuluhan tentang pentingnya internet dalam proses pemberdayaan desa yang
kemudian disinergikan dengan pelatihan menyusun dan mengembangkan website
sebagai sistem administrasi serta promosi berbagai potensi lokal di Desa Kuta Paya.
Setelah pemberian perlakuan berakhir yang melibatkan tim peneliti, stakeholder desa dan
masyarakat setempat, maka diperoleh hasil berupa meningkatnya kompetensi literasi
digital operator desa dan peserta pelatihan dalam pemanfaatan internet untuk pembuatan
website desa sebagai sistem administrasi sekaligus promosi berbagai keunggulan dan
kearifan lokal di Desa Kuta Paya. Peserta pelatihan mampu mengubah dirinya sendiri
untuk lebih berdaya bagi pribadi, keluarga dan masyarakat.Susunan kegiatan/program
yang akan dilakukan di Desa Kuta Paya

1. Menggalang dana atau mengumpulkan donasi menggunakan internet.

2. Promosi penjualan barang dagangan masyarakat melalui media sosial.

3. Memaksimalkan aplikasi meeting online untuk pertemuan di tingkat RT atau RW.


4. Menggunakan media sosial untuk membuat grup komunikasi di tingkat RT atau RW.

5. Memaksimalkan browser untuk memilah informasi yang kredibel dan dapat


dipertanggungjawabkan.

6. Membuat website untuk menulis perkembangan informasi di sekitar masyarakat

7. Membuat platform polling online untuk pemilihan ketua RT atau ketua RW

8. Membuat profil pengurusan kampung menggunakan aplikasi pembuat bagan.

9. Mencari isu-isu terkini lewat koran online.

Kegiatan Belajar 2 : Pilar Literasi Digital

1. Apakah pernah nomor atau akun anda ter-hack atau disalahgunakan orang lain? Atau
mendengar kisah ini? Kemudian apa yang dilakukan hacker tersebut? Kira-kira mengapa
hal ini bisa terjadi?
Jawab :
Menurut saya, di zaman serba online semuanya serba mudah dan cepat. Ingin beli barang
yang ada di luar negeri cukup belanja via online. Praktis tinggal buka aplikasi belanja e-
commerce, daftar lalu isi data diri lengkap seperti nama, alamat email, nomor ponsel, dan
selesai. anya saja, dibalik semua kemudahan bertansaksi dan belanja online saat ini, ada
juga hal yang perlu diwaspadai yaitu pencurian data pribadi. Sebetulnya, mendengar hal
ini saja bikin ngeri! Tapi kamu tak perlu khawatir sebab ada cara praktis yang bisa
dilakukan agar tak kamu tak menjadi korban para penjahat siber (hacker).
Data pribadi ini bersifat pribadi dan tidak boleh disebarluaskan tanpa izin si pemilik
informasi karena bisa disalahgunakan oleh oknum tak bertanggungjawab. 
Adapun di dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP), data yang masuk dalam kategori pribadi dan merupakan rahasia pribadi
meliputi: 
 Riwayat dan kondisi anggota keluarga.

 Riwayat, kondisi dan perawatan, pengobatan kesehatan fisik, dan psikis seseorang.

 Kondisi keuangan, aset, pendapatan, dan rekening bank seseorang.

 Hasil-hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas, dan rekomendasi


kemampuan seseorang.
 Catatan yang menyangkut pribadi seseorang yang berkaitan dengan kegiatan satuan
pendidikan formal dan satuan pendidikan nonformal.

Ada berbagai cara orang dapat masuk ke akun, beberapa di antaranya adalah:
 Keamanan sandi yang buruk.

 Tindakan penipuan.

 Malware. Malware ini adalah istilah yang digunakan untuk perangkat lunak


berbahaya yang dirancang untuk merusak atau melakukan tindakan yang tidak
diinginkan terhadap sistem komputer. Contoh perangkat lunak berbahaya meliputi:
Virus dan worm.

 Situs, aplikasi, atau layanan pihak ketiga yang kamu install sedang diretas. Apakah
kamu menggunakan nama pengguna (username) dan sandi (password) yang sama di
beberapa situs dan aplikasi? Jika jawabannya adalah “Iya”, ini meningkatkan risiko
bahaya peretasan karena malware atau pelanggaran situs pihak ketiga. Sebab, saat
salah satu dari situs tersebut diretas, ini meningkatkan risiko kemungkinan akun
kamu yang lain diretas juga.

2. Kejahatan atau penipuan dalam transaksi daring semakin beragam, mari kita berdiskusi
bersama apa saja motif-motif terbaru dalam penipuan atau kisah negatif dari berbelanja
daring!
Jawab :
Ada berbagai modus penipuan terbaru secara online yang terjadi saat transaksi digital.
Kini beberapa modus penipuan banyak yang mengatasnamakan institusi perbankan dan
keuangan di Indonesia. Penipuan saat transaksi digital tersebut berupaya untuk
mendapatkan data dan informasi yang bersifat pribadi untuk memperoleh keuntungan.
Selain penipuan nomor rekening, perlu diketahui berbagai macam modus penipuan
terbaru yang kerap terjadi pada transaksi digital perbankan lain :
 Phising Phising adalah salah satu modus penipuan yang memanfaatkan email korban
saat transaksi digital. Modus penipuan terbaru ini memanfaatkan alamat email
korban dengan tujuan untuk memperoleh data-data pribadi yang bersifat rahasia.
Email ini bisa tercantum pada beberapa transaksi digital perbankan, sehingga bisa
merugikan dikemudian hari. Tentu tetap jaga kerahasian email pribadi agar tidak
mudah tersebar dan menjadi korabn modus penipuan terbaru seperti phising.
 Impersonation Selain Phising, Impersonation jadi modus penipuan terbaru yang
menyerang melalui akses internet saat transaksi digital. Modus penipuan terbaru ini
terjadi saat transaksi perbankan melalui mobile mauapun internet banking. Penipuan
ini berupaya untuk mendapatkan data-data pribadi dengan berinteraksi secara
langsung melalui berbagi kode keamanan. Pastikan, jaringan gadget seperti wifi
umum jangan digunakan sebagai sarana bertransaksi online. Celah dari jaringan wifi
umum bisa membuka jalan untuk mendapatkan PIN dan kode keamanan lain. Agar
terhindar dari modus penipuan terbaru ini, lakukan perubahan PIN ataupun password
internet banking secara berkala. Baca juga: Tiga Tips agar Terhindar dari Penipuan
yang Mengatasnamakan Bank.
 Vishing Selain dua di atas, modus penipuan terbaru berikut bisa terjadi melalui
jaringan telepon. Pelaku modus penipuan Vishing bisa memberikan pengaruh
terhadap korban untuk mengirim data pribadi yang bersifat rahasia. Tentu pelaku
tindak penipuan akan memberikan arahan yang bersifat memaksa ke korban untuk
memberikan informasi tertentu. Saat ini Vishing bisa dihindari dengan pencegahan
melalui aplikasi spam yang ada di telepon genggam.
 Smishing Terakhir ada modus penipuan terbaru menggunakan media kirim SMS
pada ponsel. Pesan SMS tersebut bisa mengandung sebuah tautan atau link
berbahaya. Ketika tautan tersebut dibuka maka mengarah ke sebuah informasi palsu
yang berupa Contact atau Call Center palsu. Saat itu terjadi, penelpon bisa memaksa
untuk melakukan pembayaran atau transaksi. Dengan memahami modus penipuan
dan cara aman bertransaksi tentu tingkat kewaspadaan akan semakin meningkat.

3. Apakah dari peserta ada yang menjadi penjual melalui media daring? Mari kita
berdiskusi mengenai bagaimana memulai dan permasalahan apa yang sering ditemui
sebagai pelapak/penjual!
Jawab :
Pelaku usaha maupun konsumen banyak mengalami berbagai permasalahan dalam
transaksi e-commerce dan hal yang sering menjadi penyebab adalah tidak memahami
secara mendetail mengenai ketentuan hukum dalam perjanjian jual beli dan berbagai
risiko-risiko yang akan dihadapi. Selain itu, masyarakat juga tidak memperhatikan risiko-
risiko yang dapat terjadi dalam transaksi jual beli melalui media internet. Salah satu
upaya yang ditempuh dalam mengatasi persoalan tersebut, yaitu melakukan sosialisasi
Undang - undang mengenai Perlindungan Konsumen dan memberikan kiat-kiat supaya
masyarakat sebagai penjual ataupun pembeli memahami isi perjanjian jual beli dan
mengetahui hak-haknya serta memahami masalah dan risiko yang dapat timbul dari
transaksi e-commerce. Pada level ini diperlukan sosialisasi secara online. Melalui
kegiatan ini, masyarakat yang semula tidak mempunyai pengetahuan yang utuh dan jelas
mengenai permasalahan dalam transaksi ecommerce menjadi paham. Selain itu, target
capaian yang akan dihasilkan adalah masyarakat mendapatkan suatu pemahaman yang
memadai berkenaan dengan transaksi e-commerce yang aman.. Dengan demikian,
masyarakat dapat memahami akan risiko-risiko yang akan dihadapi sehingga dapat
melakukan transaksi e-commerce yang aman.
4. Soal kasus
Jawab :
Cyberbullying adalah jenis bullying atau perundungan yang dilakukan dengan cara
menyalahgunakan internet untuk melecehkan, mengancam, mempermalukan, hingga
mengejek orang lain. Untuk mengatasinya, orangtua dapat mempelajari bahasa anak
muda, mengajari anak sopan santun, hingga memandu anak untuk menjaga akun media
sosialnya.
Tindakan cyberbullying juga bisa terjadi 24 jam atau sepanjang waktu. Selain itu,
sebagai dampaknya, korban akan terus mengalami perisakan di berbagai tempat, tidak
hanya di dunia maya, melainkan juga kehidupan nyata.
Perisakan siber atau cyberbullying dapat dilakukan semua umur, termasuk anak laki-laki
maupun anak perempuan. Anak laki-laki dinilai lebih sering melakukannya melalui
aktivitas sexting, atau dengan cara mengirimkan ancaman fisik.
Di sisi lain, anak perempuan melakukan cyberbullying dengan melontarkan kebohongan,
gosip, rumor, atau menyebarkan rahasia orang lain.
Walaupun begitu, para pengguna internet bisa bertukar peran dalam perisakan siber. Di
satu waktu mereka bisa menjadi korban cyberbullying, tapi ada pula risiko mereka untuk
menjadi pelakunya.
 Saring sebelum sharing
Ajarkan anak untuk senantiasa berhati-hati dalam mengirimkan pesan maupun
berkomentar melalui media dan jejaring sosial. Anak-anak harus diingatkan begitu
mereka mengklik tombol “kirim”, akan sulit untuk menarik hal yang telah
disampaikannya.
 Hanya kirimkan pesan-pesan yang positif
Dorong anak Anda untuk selalu menyaring isi pesan yang hendak disampaikan.
Ingatkan mereka untuk tidak mengirimkan kata-kata kasar, tidak sopan, sindiran,
hingga kebohongan, seperti hoaks, rumor, dan gosip.

Anda disarankan untuk memperkenalkan cyberbullying beserta dampaknya, serta


mengajarkan mereka untuk merespons aksi perisakan tersebut.
 Jangan ikuti teman yang melakukan bully
Adanya grup chat mungkin menjadi daya tarik bagi anak dalam mengakses aplikasi
jejaring sosial. Mereka mungkin tidak menjadi pelaku cyberbullying. Namun, bukan
mustahil bahwa perilaku tersebut dapat menular dari teman-temannya yang lain.
Sampaikan kepada anak apabila percakapan bersama teman-temannya sudah
mengarah ke perisakan siber. Bicarakan baik-baik dengan Anda sebagai orangtuanya.
 Mempelajari bahasa anak muda
Salah satu cara mencegah cyberbullying yang bisa diterapkan oleh orangtua adalah
mempelajari bahasa anak muda.
Ketika orangtua sudah memahami bahasa-bahasa anak muda dalam melakukan
tindakan bullying di media sosial, maka perundungan di dunia maya diharapkan dapat
dicegah.
 Raih kepercayaan anak
Anak Anda mungkin pernah menjadi korban cyberbullying atau cyber harrasment
(kekerasan di dunia maya), tetapi ia terlalu takut atau malu untuk melapor pada kedua
orangtuanya.
 Ajari anak sopan santun
Cara mengatasi cyberbullying selanjutnya adalah mengajari anak sopan santun. Setiap
orangtua tentu tidak mau anaknya menjadi pelaku tindakan ini. Maka dari itu, cobalah
minta anak untuk berperilaku baik dan sopan santun di media sosial.
 Aktif di acara sekolah dan lingkungan sekitar
Biasanya, pihak sekolah atau masyarakat setempat suka mengadakan acara untuk
membahas tindakan cyberbullying. Jika memang Anda menemukan acara seperti ini,
datanglah ke sana dan berpartisipasi.
Kegiatan Belajar 3 : Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya

1. Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks


Jawab :
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan
langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media
resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang
pembuat hoaks.

 Cermati alamat situs. Untuk informasi yang diperoleh dari website atau
mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Berita yang berasal dari
situs media yang sudah terverifikasi Dewan Pers akan lebih mudah diminta
pertanggungjawabannya. Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar
43 ribu situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut,
yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat
setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet
yang mesti diwaspadai.

 Periksa fakta Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari
institusi resmi seperti KPK atau Polri?  Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika
hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh. Hal
lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta
dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara
opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita, sehingga memiliki
kecenderungan untuk bersifat subyektif.

 Cek keaslian foto Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks
yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada
kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.

2. Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan masyarakat,


bukan hanya kerugian materi namun juga pencurian identitas korban. Peserta diminta
menyikapi fenomena tersebut
Jawab :
Di zaman teknologi seperti saat ini semua hal terasa serba mudah. Begitu pun dengan
permodalan, jika dulu masyarakat Indonesia sangat sulit mendapatkan pinjaman kini
untuk mendapatkan pinjaman uang begitu mudah. Salah satu yang memudahkan ialah
adanya platform penyedia jasa pinjaman secara digital atau biasa disebut
pinjaman online (pinjol).
Dua tahun terakhir, banyak orang membicarakan fintech. Terlebih tahun ini, Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) menargetkan paling tidak 75 persen dari populasi orang dewasa di
Indonesia bisa mengakses layanan institusi finansial, dan masyarakat pun semakin
beramai-ramai memanfaatkan jasa fintech untuk mencapai tujuan finansialnya.
Sayangnya, di balik kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkannya, tak sedikit orang
yang memanfaatkan produk pinjaman online ini dengan tidak bijak. Padahal, jika
dibandingkan dengan pinjaman konvensional, pinjaman online memiliki tingkat suku
bunga yang cenderung lebih tinggi dan tenor cicilan yang lebih ringkas. Pada
pinjaman online,  biaya administrasi tidak transparan. Alhasil para nasabah berisiko
harus membayar hutang lebih besar dari kesepakatan diawal. Selain itu, nasabah juga
harus membayar biaya denda keterlambatan dan denda lainnya yang notabene tidak
masuk akal.
Keberadaan pinjaman online ini menjadi polemik karena rendahnya literasi keuangan
pada masyarakat Indonesia. Hal ini tentu berisiko membuat debitur
pinjaman online untuk terjebak jeratan utang yang terlalu berat hingga tak mampu
membayar cicilannya.
3. Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam bermedia digital
Jawab :
Peranan teknologi yang mendominasi aspek kehidupan menuntut semua pengguna untuk
lebih bijak dalam memilah media sosial yang digunakan. Hal ini dilakukan guna
mendapat dampak positif bagi diri sendiri dan memberi manfaat untuk wawasan yang
lebih baik. Salah satu langkah meminimalisir dampak negatif penggunaan media sosial
yaitu dengan meningkatkan pentingnya pemahaman literasi digital di pelosok negeri.
Literasi digital bukan hanya sekadar kemampuan membaca atau menulis informasi di
media digital, tetapi juga kemampuan untuk mencari, mengidentifikasi, mengevaluasi,
dan menggunakan informasi yang didapat dengan tepat. Seseorang dianggap punya
kemampuan literasi digital yang bijak saat bisa cakap digital untuk membaca cermat dan
mengolah informasi dari ragam media di internet, ponsel, dan sumber digital lain.
Literasi digital diperlukan untuk memastikan kemampuan literasi dan ketahanan mental
di era digitalisasi. Era pada masa serba modern yang terus digerus perkembangan
teknologi dengan sangat cepat. Literasi digital pun dianggap sebagai pintu masuk masa
depan setiap daerah yang ada di Indonesia.

4. Soal kasus
Jawab :
Untuk menanggulangi isu Hoax seperti kasus hoak asrama mahasiswa Papua di Surabaya
 Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang berita hoax beserta jenis-jenis
hoax yang sering tersebar di dunia maya, dengan cara sosialisasi kepada masyarakat.
 Perlu aplikasi yang lebih canggih lagi dalam menangani berita hoax dengan
menitikberatkan pada pencegahan agar siapapun yang ingin menyebarkan berita
hoax itu tidak bisa dilakukan karena langsung terblokir secara otomatis.
 Tegakkan Legislasi, untuk menegakkan legislasi lebih pada peraturan perundangan
harus ditabrakkan sebaik mungkin tidak peduli pada kelompok tertentu sehingga
pada penerapannya di masyarakat peraturan tersebut dapat membuat jera masyarakat
 Perteguh Regulasi, sebetulnya dua hal itu sama, jadi tujuannya membuat peraturan
perundang undangan yang bisa mencabut permasalahan dari akar permasalahannya
dan dalam pembuatannya pun harus melalui pendekatan pada masyarakat sehingga
tidak terjadi penyelewengan pada saat pelaksanaan karena pelaksanaan regulasi yang
menjadi subjek nya masyarakat.
 Sosialisasi Bahaya Hoax, pemerintah seharusnya mengoptimalkan anggaran khusus
program ini, dengan memperbanyak seminar-seminar anti hoax tentang Pencegahan
serta Penanggulangan Berita Hoax dengan contoh-contoh sebagai berikut; 1) Hati-
hati dengan judul provokatif, 2) Cermati alamat situs, 3) Periksa sumber & faktanya,
4) Cek keaslian foto,
 membentuk Grup Anti-Hoax. Dengan menggunakan bahasa yang komunikatif dan
pembicara dalam sosialisasi yang berkompetensi maka masyarakat akan lebih
memahami dan tertarik untuk mendengarkan seminar/sosialisasi akan bahaya hoax
tersebut.
 Meningkatkan angka literasi masyarakat, adapun yang terakhir pemerintah harus
memperluas jaringan literasi dengan cara mengadakan pustaka keliling serta
menyuarakan pentingnya membaca, membentuk komunitas baca di sekolah maupun
di lingkungan masyarakat, dan mengoptimalkan peran perpustakaan seperti
budidayakan membaca di sekolah sebelum keefektifan belajar & mengajar (KBM).
MANAJEMEN ASN

Kegiatan Belajar 1 : Kedudukan Peran Hak dan Kewajiban dan Kode Etik ASN

1. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU
ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN
Jawab :
Pengelolaan SDM/ASN dilakukan untuk memotivasi dan juga meningkatkan
produktivitas pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi
pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Organisasi membutuhkan pegawai yang
jujur, kompeten dan berdedikasi. Manajemen Aparatur Sipil Negara adalah bagaimana
aparatur sipil negara tersebut dikelola secara profesional, sehingga keberadaannya
mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kehadiran aparatur
sipil negara semakin penting, guna menjalankan posisi strategisnya untuk
melayani negara. Poin penting dalam UU ASN yaitu Pegawai ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
2. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu
dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN.
Jawab :
Merujuk pada Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN (PNS dan PPPK)
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi.
Kedudukan dan peranan dari ASN dalam setiap organisasi pemerintah sangatlah
menentukan, sebab ASN merupakan tulang punggung pemerintahan dalam melakukan
pembangunan nasional. Sebagai abdi negara serta abdi masyarakat yang harus mengabdi
kepada tugasnya dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.
3. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda harus
bersikap agar hak dan kewajiban tersebut seimbang
Jawab :
Adapun Kewajiban Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diatur dalam pasal 3 PP 53 tahun
2010 adalah sebagai berikut: Mengucapkan sumpah/janji PNS. Mengucapkan
sumpah/janji jabatan. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah. Memberikan pelayanan dengan empati,
hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan; Memberikan pelayanan
secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak diskriminatif; Manggap terhadap keadaan
lingkunga masyarakat; Berorientasi kepada peningkatan kesejahtera masyarakat dalam
melaksanakan tugas
4. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat
melaksanakan kode etik dan kode perilaku tersebut.
Jawab :
Kode Etik ASN adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai Negeri
Sipil di dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari. Memberikan
pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan;
Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak diskriminatif;
Manggap terhadap keadaan lingkunga masyarakat; Berorientasi kepada peningkatan
kesejahtera masyarakat dalam melaksanakan tugas. Disebutkan dalam pasal 5 UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bahwa tujuan ditetapkannya kode
etik dan kode perilaku bagi ASN salah satunya untuk memastikan ASN melaksanakan
tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi. Kode
etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode
etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Kegiatan Belajar 2 : Konsep Merit dalam Pengelolaan ASN

1. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?


Jawab :
Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen institusi/organisasi,
khususnya PNS, di antaranya pertama, merit system dapat memberikan kontribusi
terhadap peningkatan produktivitas, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan
pendapatan. Dalam Undang-Undang tersebut, sistem merit didefinisikan sebagai
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.
Pemberlakukan merit sistem dalam birokrasi Indonesia bertujuan untuk
menghasilkan ASN yang profesional dan berintegritas dengan menempatkan mereka
pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya; pemberian kompensasi
yang adil dan layak; mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat.
Menurut Komisi Aparatur Sipil Negara, Smart ASN yang berbasis dari sistem
merit merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas perencanaan dan sinergi
rencana pembangunan di pusat maupun daerah untuk mencapai visi pembangunan
nasional serta tantangan revolusi industri juga digital government.
2. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai?
Jawab :
Merit sistem merupakan salah satu sistem dalam manajemen sumber daya manusia yang
menjadikan kualifikasi, kompetensi dan kinerja sebagai pertimbangan utama dalam
proses perencanaan, perekrutan, penggajian, pengembangan, promosi, retensi, disiplin
dan pensiun pegawai. Sistem merit adalah kebijakan dan mana- jemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,
status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Penerapan merit system
memberikan manfaat dalam manajemen institusi / organisasi, khususnya PNS, 
di antaranya pertama, merit system dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan
produktivitas, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan. Menurut Pasal
(8) Permenpan No 40 Tahun 2018, ruang lingkup sistem Merit meliputi : Melakukan
rekrutmen, seleksi dan promosi berdasarkan kompetisi yang terbuka dan adil dengan
menyusun perencanaan sumber daya manusia aparatur secara berkelanjutan.
Memperlakukan Pegawai ASN secara adil dan setara.

Kegiatan Belajar 3 : Mekanisme Pengelolaan ASN

1. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen PPPK


Jawab :
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK
 Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat
dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan
 Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja;
penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian
penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan
2. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN dan
penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
Jawab :
Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan
lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka
dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta
persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2
(dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat
Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak
lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan.
Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat
diduduki paling lama 5 (lima) tahun Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat
Pembina Kepegawaian memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN.
KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan
laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif
sendiri
3. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN
Jawab :
Seperti yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara
bahwa sistem Informasi ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai
Pegawai ASN yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan
berbasis teknologi. Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen
institusi/organisasi, khususnya PNS, di antaranya pertama, merit system dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas, menurunkan biaya produksi
dan meningkatkan pendapatan. Merit sistem merupakan salah satu sistem dalam
manajemen sumber daya manusia yang menjadikan kualifikasi, kompetensi dan kinerja
sebagai pertimbangan utama dalam proses perencanaan, perekrutan, penggajian,
pengembangan, promosi, retensi, disiplin dan pensiun pegawai.
Menurut Komisi Aparatur Sipil Negara, Smart ASN yang berbasis dari sistem
merit merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas perencanaan dan sinergi
rencana pembangunan di pusat maupun daerah untuk mencapai visi pembangunan
nasional serta tantangan revolusi industri juga digital government.

Anda mungkin juga menyukai