Anda di halaman 1dari 17

JURNAL

MOOC PPPK
Massive Open Online Course
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIANKERJA (PPPK)

Oleh:

Nama : BUDI PRASETYO, AMK


NIP PPPK : 19770109 202121 1 005
Tempat/Tanggal Lahir : Wonogiri, 09 Januari 1977
Golongan : VII
Jabatan : Perawat Terampil
Instansi : Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Tahun 2022
RESUME MOOC
Nama : BUDI PRASETYO
Instansi : UPTD PUSKESMAS EROMOKO 1

1. Sambutan Kepala LAN RI Melalui MOOC, Kepala menyampaikan bahwa ASN dipersiapkan guna
menghadapi era baru Indonesia Emas 2045, dimana kita dihadapkan dengan era revolusi industri 4.0
dan berbagai tantangan global lain.
2. Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN Sebagai ASN yang unggul serta mendukung daya saing
bangsa, ASN diharuskan untuk menguasai core value (Ber-AKHLAK) dan literasi digital atau SMART
ASN.
3. Manajemen Penyelenggaraan PPPK Penyelenggaraan orientasi PPPK dilaksanakan secara online dan
mandiri. Materi Pembelajaran dibagi menjadi 3 bagian yaitu: (1) sikap perilaku bela negara, (2) nilai-
nilai core value ASN, dan (3) Kedudukan ASN.

AGENDA 1
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
 
a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan Wawasan kebangsaan menrupakan cara pandang bangsa indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa bernegara yang dilandasi jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional untuk
memcahkan masalah dan mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur dan sejahtera. Berdasarkan sejarah
pergerakan indonesia, pendiri bangsa selalu mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan kelompok.
Sejarah pergerakan diawali dengan Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei yang dilatarbelakangi terbentuknya
organisasi Boedi Oetomo. Kemudian disusul dengan terbentuknya resolusi baru yang menjadi dasar dari Sumpah
Pemuda. Hingga pada akhirnya pada tanggal 17 Agustus dibacakan teks Proklamasi sebagai pertanda Indonesia
telah merdeka. Terdapat 4 konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara, yaitu (1) Pancasila: seluruh warga negara
wajib memahami, meyakini, dan melaksanakan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam kebihdupan; (2)
UUD 1945: sebagai pembatas kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang sehingga hak warga negara
terlindungi; (3) Bhinneka Tunggal Ika: dijadikan semboyan yang diabadikan menjadi lambang NKRI Garuda
Pancasila; serta (4) NKRI: negara baru yang terbentuk sempurna pada tanggal 18 Agustus oleh PPKI. Bendera
negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda Pancasila, dan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya merupakan jatidiri bangsa dan identitas NKRI. b.
 
Nilai-Nilai Bela Negara Bela negara merupakan sikap warga negara dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah dan keselamatan bangsa yang didasari rasa cinta agar terhindar dari berbagai ancaman. ASN membantu
mewujudkan tujuan nasional melalui penerapan sikap dan perilaku kesadaran bela negara.
Sejarah Bela Negara dilatar belakangni adanya Agresi Militer Belanda II yang membuat Yogyakarta jatuh
ketangan Belanda. Kemudian Pemerintahan Darurat RI dibentuk, dipimpin oleh Mr. Syarifudin dengan kabinet darurat.
Pembentukan PDRI tersebut merupakan bentuk bela negara untuk mempertahankan kehidupan berbangsan dan
bernegara. Terdapat berbagai ancaman yang dapat membahayakan tatanan negara. Sebab itu dibutuhkan sinergitas
antar kementerian dan Lembaga Negara dengan keterpaduan yang mengutamakan pola kerja lintas sektoral dan
mneghindarkan ego sektoral. Kesadaran bela negara perlu ditumbuhkan agar potensi ancaman tidak
menjelma mnejadi ancaman.  Adanya potensi ancaman mengharuskan setiap Warga Negara mampu
mewujudkan kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi yaitu dengan mendukung sinergisme pelnyelenggaraan
pertahanan militer/nirmiliter, mengantisipasi berbagai dampak ideologi,politik, ekonomi, sosbud yang
mengancam kedaulatan dan keutuhan NKRI. Nilai dasar bela negara menurut Undang-Undang No. 23 Tahun
2019 Pasal 7 Ayat (3) yaitu: a) cinta tanah air; b) sadar berbangsa dan bernegara; c) setia pada Pancasila sebagai
ideologi negara; d) rela berkorban untuk bangsa dan negara; serta e) kemampuan awal bela negara. Berikut aktualisasi
nilai dasar bela negara bagi ASN:
1. Cinta tanah air
 Setia mempertahankan UUD dan pemerintah yang sah
 Mengabdi pada masyarakat dan negara
 Menjaga seluruh ruang wilayah sesuai peran dan tugasnya
 Memberikan contoh dalam menunjukkan kebanggaan sbagai bagian dari bangsa indonesia
 Menjadikan para pahlawan sebagai panutan
 Menjaga nama baik bangsa
 Selalu berinovasi dan berkreasi sesuai kapasitas dan kapabilitas
 Mengutamakan produk lokal
 Mendukung putera puteri bangsa (olahragawan, pelajar, mahasiswa, dll)
 Mendukung industri kreatif tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
 Menjalankan tugas dengan profesional tanpa berpihak
 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
 Netral dalam politik
 Mentaati peraturan
 Menggunakan hak pilih
 Berpikir, bersikap sesuai peran, tugas, dan fungsi
 Menjaga kedaulatan sesuai bidangnya
 Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
 Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan
3. Setia pada pancasila sebagai ideologi negara
 Memegang teguh ideologi pancasila
 Mencipkan lingkungan kerja nondiskriminatif
 Menjunjung tinggi standar etika yang luhur
 Menyebarkan nilai pancasila
 Memberi contoh nilai-nilai pancasila
 Menjadikan pancasila sebegai perekat sesuai fungsi ASN
 Mengembangkan nilai-nilai Pancasila mengikuti perkembangan zaman
4. Relaberkorban untuk bangsa dan negara
 Memberi pelayanan (jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya saing, berhasil guna, santun)
 Mengorbankan waktu untuk negara sesuai tugas dan funsgsinya
 Sadar untuk membela dari segala ancaman
 Aktif dalam pembangunan nasional
 Ikhlas membantu masyarakat
 Yakin bahwa pengorbanan ASN tidak sia-sia
5. Kemampuan awal bela negara
 Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
 Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
 Selalu usaha meningkatkan kompetensi
 Menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat
 
Sistem Administrasi NKRI Kebijakan publik dalam format keputusan dan/atau tindakan administrasi pemerintahan
(SANKRI) berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 mewadahi peran ASN-UU No. 5 Th 2014. Perspektif
sejarah negara indonesia dimulail pada awal masa kemerdekaan dimana UUD 1945 belum maksimal dan masi
terbatas, kemudia pada tahun 1949 terbentuk negara serikat sehingga UUD 1945 terhambat bahkan terputus.
Indonesia menjadi negara serikat dengan konstitusi RIS sebagaiUUD. Administrasi negara yang tidak tampak
dalam menegakkan negara karena banyak diwarnai pertentangan politik khususnya tentang bentuk negara, sehingga
pada tahun 1950 kembali ke UUDS. Namun tetap saja kembali tidak berhasil, hingga pada akhirnya pada tanggal 5 Juli
diberlakukan UUD 1945 melalui Dekrit Presiden. Makna kesatuan dalam sistem penyelenggaraan negara
dilatarbelakangi oleh peristiwa sumpah pemuda yang membentuk kesatuan kejiwaan bangsa Indonesia. Adanya
Deklarasi Juanda tentang penegasan batas kedaulatan membuat ide kesatuan semakinjelas dan nyata.
Kesatuan psikologis, politis, dan geografis telah membentuk “keIndonesiaan yang utuh
Melalui persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong royong, musyawarah dan
lain sebagainya. Prinsip persatuan dan kesatuan bangsa terdiri dari (1) Bhinneka tunggal ika, (2) nasionalisme indonesia,
(3) kebebasan yang bertanggung jawab, (4) wawasan nusantara, serta (5) persatuan pembangungan untuk
mewujudkan cita-cita reformasi. Sikap mencintai bangsa sendiri atau nasionalisme diterapkan dengan
mnegembangkan presamaan diantara suku-suku yang ada, mengembangkan sikap toleransi, dan perasaan senasib &
sepenanggungan. Sedangkan hal yang perlu dihindari yaitu: sukuisme, chauvinisme, ekstrimisme, dan
provinsialisme. Kebijakan publik dalam Format Keputusan dan/atau Tindakan Administrasi Pemerintahan memuat
perubahan penting sebagai berikut:
Mengenai jenis produk hukum dalam administrasi pemerintahan
Pejabat pemerintahan mempunyai hak untuk diskresi
Memperoleh perlindungan hukum dan jaminan keamanan dalam menjalankan tugasnya Peran ASN Berdasarkan
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yaitu sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan Pasal 11 UU ASN , tugas Pegawai ASN adalah
sebagai berikut 1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat 2. memberikan pelayanan yang profesional dan
berkualitas 3. mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
 
2.Analisis Isu Kontemporer
a.Perubahan Lingkungan Strategis Perubahan merupakan sesuatu yang berbeda, namun perbedaan yang
duharapkan adalah perbedaan menuju arah yang lebih baik untuk memuliakan manusia. Perubahan lingkungan
strategis diperngaruhi oleh individu, keluarga, masyarakat, nasional, dan global. Modal yang diperlukan
untuk menghadapi adanya perubahan adalah:
 -Intelektual : semakin luas pengetahuan maka semakin mudah untuk beradaptasi dan siap menghadapi segala
sesuatu.
 -Emosional: dengan kecerdasan emosi maka akan dapat melaksanakan tugas dengan sukses
 -Sosial: kemampuan membangun jaringan kerja yang lebih akrab
 -Ketabahan modal sukses dalam pribadi/kelompok adalah ketabahan
 -Etika/moral: kemmpuan membedakan benar/salah akan mendapatkan citra baik untuk
perusahaan
 -Kesehatan: segala modal akan didukung oleh kekuatan fisik/jasmani.
b.Isu-isu Strategis Kontemporer
1)Korupsi Penyebab Dampak Pencegahan - faktor individu (tamak, moral lemah, dan gaya hidup konsumtif) -
faktor lingkungan Sikap masyarakat yang menghargai kekayaan tanpa tahu asalnya, tidak sadar menjadi korban,
terbiasa terlibat praktik korupsi tanpa sadar, kultur. Korupsi dapat menghancurkan tatanan bidang kehidupan
masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Negara yang kaya namun pemimpin korup akan menyebabkan kemiskinan
dan kematian sehingga muncul ketidak percayaan kepada pemerintah. Membangun sikap anti korupsi dilakukan
dengan cara bersikap  jujur, menhindari perilaku merugikan, menghindari konflik dalam hubungan kerja, serta
melaporkan tindakan korupsi pada penegak hukum.
2)Narkoba Penggolongan Tindak Pidana Kesadaran Anti Narkoba
 -Narkotika
 Gol 1 : morfin, heroin, petidin, ganja, kokain;
 Gol 2  : morfin & petidin;
 Gol 3 : kodein
-Psikotropika Gol 1: ekstasi,lsd; gol 2: amfetamin, shabu dll; gol 3: pentrobarbital, fluniticzep; gol 4: diazepam
-Zat adiktif  Alkohol, inhalansia dan solven, serta tembakau Tindak pidana narkotika adalah kejahatan induk
dan tidak berdiri sendiri, biasanya diikuti kejahatan lainnya seperti terorisme, pencucian uang, korupsi dll. BNN RI
bertugas untuk memberantas kejahatan narkoba. BNN terus meningkatkan intensitas dan ekstensitas upaya
penyelamatan bangsa dari penyalahgunaan narkotika melalui PG4N yang melibatkan semua komponen.

3)Terorisme dan Radikalisme Terorisme dan radikalisme perlu dipahami oleh setiap warga karena berpotensi
menimbulkan perpecahan sebuah negara dan mengancam kesejahteraan serta keamanan. Hal tersebut disebabkan
oleh keyakinan dimana mereka rela melakukan tindakan kekerasan pada dirinya dan keluarganya bahkan orang lain
yang tidak dikenal. Berikut potensi-potensi terorisme:
-Terorisme yang dilakukan negara lain didaerah perbatasan.
-Terorisme yang dilakukan warga yang tidak puas dengan kebijakan negara.
-Terorisme yang dilakukan oleh oragnisasi dengan ideologi tertentu
-Terorisme yang dilakukan kapitalis Penanggulangan terorisme dapat dilakukan melalui pendekatan keras, dan
pendekatan lunak. Pendekatan keras meliputi penegak hukum. Selain terorisme, radikalisme juga
mengancam keamanan negara karena faham radikalisme mengatasnamakan golongan/agama dengan memaksakan
kehendak. Peran serta masyarakat untuk membangun kesadaran antiterorisme:
oMenanamkan pemahaman kalau terorisme merugikan
oMenciptakan kolaborasi untuk mencegah tersebarnya pemahaman ideologi ekstrim
oMendeteksi dini potensi radikal dan teror
oMemahami teknik deteksi diniserangan terorisme
oPenanaman bahaya terorisme ditingkat sekolah

4)Money Laundring Pencucian uang merupakan kejahatan upaya menyembunyikan asal usul uang hasil tindak
kejahatan agar terlihat bersih/sah. Biasanya dilakukan oleh pelaku korupsi, penyuapan, terorisme, narkotika, prostitusi,
kejahatan perbankan, penyelundupan, perdagangan manusia dll. Beberapa hal yang menyebabkan adanya money
laundring adalah: (1) kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah, (2) penegakan hukum yang tidak efektif, (3) minim
pengawasan, (4) pengawasan yang tidak efektif, (5) keterbatasan kerjasama dengan pihak internasional. Dampak
negatif dari pencucian uang:
Merongrong sektor swasta yang sah
Merongrong integritas pasar-pasar keuangan
Hilangnya kendali pemerintah thd kebijakan ekonomi
Timbul distorsi dan ketidakstabilan ekonomi
Hlangnnya pendapata negara dari hasil pajak
Merusak reputasi
Menimbulkan biaya sosial yg tinggi
5)Proxy War Proxy war merupakan konflik antar negara dimana mereka tidak terlibat secara
langsung dalam peperangan karena melibatkan “proxy” atau kaki tangan. Di indonesia
telah terjadi perang proksi seperti gerakan separatis, investasi besar-besaran, menyebarkan black
campign, dll. Upaya dalam membangun kesadaran Anti-Proxy adalah dengan mengamalkan nilai-nilai
pancasila.
6)Kejahatan Mass Communication Kejahatan melalui komunikasi masa dapat terjadi karenna melibatkan
pengguna, dan publik luas yang mungkin terdampak. Beberapa kasus yang dapat terjadi:
-Pencemaran nama baik
-Penistaan agama/ keyakinan tertentu
-Penghinaan pada etnis tertentu Jenis kejahatan yang paling sering terjadi pada konteks komunikasi massa adalah
cyber crime, hate speech, dan hoax.
c.Teknik Analisis Isu Teknik analisis isu dapat dilakukan dengan melakukan analisis menggunakan mind mapping,
fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan dll.
 
3.Kesiapsiagaan Bela Negara

a.Kerangka kesiapsiagaan bela negara Kesiapsiagaan bela negara merupakan keadaan siap siaga yang dimiliki
seseorang dalam menghadapi situasi kerja yang beragam dengan hati ikhlas dan sadar membela negara berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Contohnya yaitu:
-Menciptakan suasana rukun, damai, harmonis
-Membentuk keluarga sadar hukum
-Meningkatkan iman dan takwa
-Membayar pajak tepat waktu
b.Kemampuan awal bela negara Sebagai wujud seseorangmemiliki kemampuan awal bela negara, berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1)Kesehatan jasmani dan mental Kemampuan tubuh untuk melaksanakan tugas dengan baik terhadap kedaaan
lingkungan dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik seperti kegiatan sehari-hari, dan pola hidup sehat. Sedangkan
kesehatan mental berkaitan dengan pikiran dan emosi manusia. Kita perlu mempunyai kendali diri yang baik yaitu
dengan memelihara kesehatan otak yang dibangun melalui kesehatan jasmani, mental, sosial, dan spiritual.

2)Kesiapsiagaan jasmani dan mental Kesiapsiagaan jasmani menrupakan kesanggupan seseorang untuk
melaksanakan tugas dengan baik/efisien. Melatih kesiapsiagaan jasmani memiliki manfaat untuk postur tubuh yang baik,
ketahanan atas pekerjaan berat, serta memiliki ketangkasan yang tinggi. Bentuk latihan kesiapsiagaan jasmani yang
dapat dilakukan adalah: lari 12 menit, pull up, sit up, push up, shuttle run, lari 2,4 km, dan berenang. Supaya selalu terjaga
maka perlu makan makanan yang bergizi dengan porsi cukup, istirahat cukup, banyak olahraga, penuhi kebutuhan air
mineral, dan jangan menunda bak. Kecerdasan emosional adalah gabungan dari semua emosional dan kemampuan
sosial untuk menghadapi seluruh aspek kehidupan. Melatih kecerdasan emosional dilakukan dengan
beberapa cara berikut:
-Kenali emosi yang dirasakan
-Minta pendapat orang lain
-Memgamati setiap perubahan mood
-Menulis jurnal harian
-Berpikir sebelum bertindak
-Gali akar masalah
-Berintropeksi saat menerima kritik
-Memahami tubuh sendiri
3)Etika Etika adalah sikapyang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati
semua peraturan yang berlaku.
4)Etiket dan moral Etiket merupakan bentuk aturan tertulis/tidak tertulismengenai aturan tata krama, sopan santun,
dan tata pergaulan yang baik dan dapat diterima satu sama lain.
5)Kearifan lokal Kearifan lokal merupakan hasil pemikiran yang didapat manusia ditempat ia tinggal dengan lingkungan
alam sekitar untuk mendapat kebaikan. Kearifan lokal dapat berbentuk ucapan, cara, langkah kerja, bahan dan
perlengkapan atau juga bisa karya terbarukan. Dengan menjaga dan melestarikan kearifan lokal artinya kita telah
melakukan modal untuk melakukan bela negara.
 
c.Rencana aksi bela negara  Aksi bela negara diartikan sebagai sinergi warga negara dalam mengatasi
segala AGHT dengan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa. Aksi bela negara dilaksanakan oleh seluruh masyarakat
sesuai dengan kapasitas, tugas dan fungsinya masing-masing
d.Kegiatan kesiapsiagaan bela negara -
 
Peraturan baris berbaris: bertujuan untuk mewujudkan didsiplin yang prima agar dapat menunjang pelayanan yang
prima, membentuk sikap disiplin, dan kesetiakawanan.
-Tata tempat: aturan urutan tempat bagi pejabat negara.
-Tata upacara: pembinaan kedisiplinan
-Pelaksanaan kegiatan apel: untuk mengetahui kehadirandan kondisi personil

Evaluasi
1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi bagian
kompetensi ASN ?

2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan


Indonesia !

3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
mewujudkan profesionalitas ASN ?

Jawaban
evaluasi:

1. Aparatur sipil negara wajib memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Seseorang ketika sudah
menjadi ASN akan menjadi merepresentasikan negara. Oleh karena itu seorang ASN harus dan
wajib menjadi teladan bagi rakyat pada umumnya tentang perilaku yang mencerminkan
wawasan kebangsaan yang baik.

2. pergerakan nasional dilakukan dengan adanya rasa ketidakpuasan masyarakat Indonesia yg


merasa terancam dan diperbudak , sehingga beberapa tokoh bangsa melakukan beberapa
gerakan nasional yaitu:

-budi Utomo

-serikat Islam

-muhammadiyah

-indische partij

3. Mewujudkan Profesionalitas ASN perlu didasari oleh 4 konsensus dasar dalam berbangsa dan
bernegara, agar profesionalitas kinerja ASN tidak menyimpang dari norma-norma budaya yang
ada di lingkungan masyarakat. Empat konsensus dasar tersebut menyokong sikap, dan sifat
pribadi yang terdapat dalam ASN sebagai abdi negara. Sehingga terwujudlah ASN Profesional
dan mengetahui Asal-usul dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta dapat menjaga
keutuhan bangsa.

Evaluasi

1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini
?

2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan
mengancam eksistensi NKRI ?

Jawaban evaluasi

1. Tentu, supaya seluruh masyarakat Indonesia mempunyai rasa nasionalisme. Jika kesadaran
itu terbentuk, akan mudah mempertahankan negara dari berbagai ancaman. Dan bela negara yang
dimaksudkan untuk menciptakan rasa ikut memiliki negeri ini. Dari sana muncul kewajiban untuk
membela, jangan sampai negeri ini susah, jangan sampai negeri ini repot, jangan sampai negeri ini
terganggu. Dan bela negara juga bisa dilakukan lewat kewajiban masing-masing.

2. Aancaman terhadap NKRI dari dalam negeri yang pertama adalah masalah korupsi, kolusi,
dan nepotisme (KKN). selain itu peredaran narkoba juga menjadi salah satu ancaman
yang nyata terhadap NKRI. Sebab karena peredaran narkoba ini dapat merusak generasi
penerus bangsa sehingga para remaja ini mengalami ketergantungan zat-zat adiktif yang
berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan kematian. Serta, penggantian Ideologi
Bangsa baru-baruini kita sering melihat kasus terorisme dengan tujuan untuk jihad dan
bertujuan untuk menggant i Ideologi Pancasila menjadi Ideologi Khilafah yang tentu saja tidak
pas untuk diterapkan di Indonesia. Sebab, Indonesia terdiri atas suku majemuk dan memeluk
beberapa kepercayaan agama yang berbeda-beda

AGENDA 2
 –
 NILAI-NILAI DASAR ASN
1.Berorientasi Pelayanan

a.Konsep Pelayanan Publik


Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara atas barang dan jasayang disediakan penyelenggara
pelayanan publik. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu 1)
penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat,
stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan. ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

b.Berorientasi Pelayanan
Citra positif ASN sebagai pelayan publik tampak saat melayani dengan senyum, sapa, salam, berpenampilan rapih,
melayani dengan cepat dan tepat, melayani dengan memberikan kemudahan, melayani dengan
kemampuan,keinginan, dan tekad memberikan pelayanan yang prima. Pelayanan tidak berhenti sampai kebutuhan
masyarakat terpenuhi namun harus selalu ditingkatkan serta diperbaiki agar mutu pelayanan lebih maksimal.
2.Akuntabel
Pada konteks ASN Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban setiap tindakan sebagai pelayan publik kepada
atasan/publik. Berikut Aspek
 –aspek akuntabilitas:
-Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
-Akuntabilitas berorientasi pada hasil
-Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
-Akuntabilitas memerlukan konsekuensi  
Akuntabilitas memiliki 3 fungsi yaitu: untuk menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Terdapat 5 tingkatan pada akuntabilitas
yaitu, personal, individu, kelompok, organisasi, stakeholder.  Amanah seorang ASN menurut SE
Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien
Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi  Agar terwujud organisasi
sektor yang akuntabel maka harus mengandung dimensi: akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas
proses, akuntabilitas program, akuntabilitas kebijakan. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan
kerja yang akuntabel adalah: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab (responsibilitas), 5)
keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9) konsistensi.

3.Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam melaksanakan tugas jabatan. Sesuai
Permen PANRB No 38 Tahun2017 tentang standar Kompetensi ASN meliputi: kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosio kultural. Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat
Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode
etik) kompeten yaitu:
a.Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubahi;
b.Membantu orang lain belajar
c.Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini sebagaiamana dalam poin 5 Surat Edaran
MenteriPANRB menjadi bagian dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian
kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.

4.Harmonis
Harmoni adalah ketertiban alam dan prinsip/hukum alam semesta. Suasana harmoni dalam lingkungan
bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling
kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan. Sikap perilaku
yang menunjukkan sikap harmonis: a. Toleransi b. Empati c. Keterbukaan terhadap perbedaan.

5.Loyal
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Loyal dimaknai bahwa ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak
faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengukur loyalitas pegawainya, antara lain: 1. Taat pada Peraturan. 2. Bekerja dengan Integritas 3. Tanggung
Jawab pada Organisasi 4. Kemauan untuk Bekerja Sama. 5. Rasa Memiliki yang Tinggi 6. Hubungan Antar
Pribadi 7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan 8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan 9. Menjadi teladan
bagi Pegawai lain Perilaku loyal yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi
tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada
NKRI serta pemerintahan yang sah;
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
Menjaga rahasia jabatan dan negara. Panduan mengaktualisasikan perilaku loyal : komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme, dan pengabdian.
 
6.Adaptif
 Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di dalamnya
memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri
individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat
berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi
memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi,
 
tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya
ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individua dan organisasi
adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi
Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi
ambiguity dengan agility.

7.Kolaboratif
Dapat berkolaborasi dengan berbagai unsur baik dalam organisasi maupun luar organisasi. Salah satu pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor disebut WoG (Whole of Govermnent). Menurut Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018),
organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
oOrganisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
oOrganisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang diperlukan untuk
terus menghormati pekerjaan mereka;
oOrganisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam
menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);
oPendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas) Setiap kontribusi dan pendapat sangat
dihargai;
oMasalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
oKolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
oSecara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang diberikan.

Evaluasi
banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di keseharian Anda, pilihlah
salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari
kondisi sebelumnya.
Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya, pilihlah salah satu
layanan
yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang Anda
inginkan. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang sudah
berubah dari bentuk selebelumnya:
.
Jawaban
Kasus pelayanan kesehatan. Dulu pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit hanya orang kaya
yang merasakan pelayanan, dan warga yang kurang mampu susah untuk mendapatkan pelayanan
karena terkendala biaya. Tapi sekarang pemerintah lebih responsif terhadap kasus tersebut dan
memberikan pelayanan terbaik melalui program kartu BPJS.
Petugas pelayanan publik, karena masih banyak petugas menunjukkan sikap, cara berbicara atau
memberitahukan sesuatu yang tidak ramah, bahkan sebagian ada yang merasa berada pada posisi
superior dan arogan. Saya harap pemerintah bisa memberikan pelatihan dan evaluasi terhadap
semua petugas pelayanan publik.
Birokrasi yg baik adalah yg memihak dan memudahkan rakyat serta tidak berbelit belit sehingga
mudah di gunakan siapa saja. Dan dibutuhkan pegawai yang berdedikasi dan
berintegritas
tinggi.
Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:
1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yaknii seluruh aspek pengelolaan ASN
harus
memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan
yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek- aspek primodial lainnya yang
bersifat subyektif. Jelaskan secara ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting dalam
pengelolaan ASN?
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020
-
2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy),
yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata
kelola yang semakin efektif dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa pembangunan birokrasi
berkelas dunia tersebut penting?
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan
pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking,
dan entrepreneurship. Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik i ini penting
bagi ASN?
Jawaban :
1. Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen institusi/organisasi, khususnya
PNS, di antaranya pertama, merit system dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan produktivitas, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan.
2. Karena wujud birokrasi berkelas dunia tersebut dicirikan denganapa yang disebut dengan SMART
ASN, yaitu ASN yang memiliki kemampuan dan karakter meliputi: integritas, profesinal,
hospitality, networking, enterprenership, berwawasan global, dan penguasaan IT dan Bahasa
asing.
3. Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap pegawai dapat
memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme, integritas, wawasan
global,
AGENDA 3
 –
 KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

1.Smart ASN
a.Literasi Digital
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegerasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasil secara aman dan tepat melalui teknologi digital
untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.
b.Pilar Literasi Digital
Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digitalsafety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka
kurikulum literasidigital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat
dalam menguasai teknologi digital.

c.Implementasi Literasi Digital


-Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
-Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektorsektor strategis, baik di pemerintahan, layanan
publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
-Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
-Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
-Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat-
cepatnya

d.Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya,
Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk
menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a) Pelaksana
kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa  Agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan
tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa
langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang berupa
transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa masyarakat maupun  jaminan obyektifitasnya dalam
pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas
untuk mencapai visi dan misinya. Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang
obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas
kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana kelemahan dan juga diberikan bantuan dari
organisasi untuk meningkatkan kinerja. Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan;
pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin;
pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan. Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan
madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan
secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan,
pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat
Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali
Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi
memenuhi syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua)
tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling
lama 5 (lima) tahun Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian memberikan laporan
proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik
berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri Pegawai
ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara
diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS. Pegawai ASN
berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN
Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan
mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi
pengambilan keputusan dalam Manajemen  ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antarInstansi Pemerintah. Sengketa Pegawai ASN
diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding
administrative

Latihan/Tugas 1
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari modul ini, latihan
berikut
bisa memperkuat pemahaman Anda tentang Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik
dan Kode Perilaku ASN. Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri atau mendiskusikan
dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU ASN dan
apa
impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan
oleh
Anda sebagai pegawai ASN.
c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda harus bersikap
agar
hak dan kewajiban tersebut seimbang
d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat melaksanakan kode
etik
dan kode perilaku tersebut

jawaban:
a. Pengelolaan SDM/ASN dilakukan untuk memotivasi dan juga meningkatkan produktivitas
pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.
b. Kedudukan PNS dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS melaksanakan
kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah. Mempererat persatuan dan kesatuan
Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c. Hak Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebagaimana diatur dalam ketentuan
Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah sebagai
berikut :
- Gaji dan tunjangan.
- Cuti.
- Perlindungan.
- Pengembangan kompetensi.
Kewajiban ASN
Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan. Menyimpan
rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, kode
etik adalah serangkaian norma-norma yang memuat hak dan kewajiban yang bersumber
pada nilai-nilai etik yang dijadikan sebagai pedoman berfikir, bersikap, dan bertindak dalam
aktivitas sehari-hari yang menuntut tanggung jawab suatu profesi. Tujuan kode etik yaitu
mendorong pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, meningkatkan disiplin pegawai, menjamin
kelancaran dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan etos kerja, kualitas kerja dan perilaku
PNS yang professional, serta meningkatkan citra dan kinerja PNS di lingkungan
Kementerian/Lembaga Pemda. Prinsip Dasar Kode Etik yaitu: ketaqwaan, kesetiaan,
ketaatan, semangat nasionalisme, mengutamakan kepentingan Negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan, penghormatan, tidak diskriminatif, profesionalisme, netralitas,
bermoral dan semangat jiwa korps.

Anda mungkin juga menyukai