Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 8

1. DESY KRISTANTI ( 2183078 )


2. PUTRI KUSUMAWATI ( 2183094 )
3. SEPTIANINGSIH ( 2183098 )
4. YULIA ANGGRAHINI ( 2183108 )
INTERAKSI OBAT DENGAN
MAKANAN
 Interaksi obat dan makanan
 Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan
mempengaruhi bahan dalam obat yang diminum
sehingga obat tidak dapat bekerja sebagaimana
mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang
berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan
efektivitas obat sampai efek samping. Makanan juga
dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan
penyerapan obat. Itulah sebabnya mengapa beberapa
obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam
sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan
beberapa obat lain sebaiknya diminum bersamaan
dengan makanan.
Interaksi obat dan makanan dapat terjadi ketika makanan
yang dimakan mempengaruhi obat yang sedang kita
gunakan sehingga mempengaruhi efek obat tersebut, contoh
reaksi yang dapat timbul :
- Makanan dapat mempercepat/memperlambat efek obat
-Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan vitamin dan
mineral
tidak bekerja secara tepat.
- Menyebabkan hilang/bertambah nafsu makan
- Obat dapat mempengaruhi nutrisi tubuh

Jenis obat dan makanan yang dapat berinteraksi : salah satu


contoh keasaman dari jus buah dapat menurunkan efektivitas
antibiotik, susu dapat membentuk kelat apabila diminum
bersama tetrasiklin
Dasar yang menentukan apakah obat diminum sebelum, selama
atau setelah makan tentunya adalah karena absorpsi,
ketersediaan hayati serta efek terapeutik obat bersangkutan,
yang amat tergantung dari waktu penggunaan obat tersebut
serta adanya kemungkinan interaksi obat dengan makanan itu
sendiri.
Kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan dapat
terjadinya interaksi obat dengan makanan adalah :
- Perubahan motilitas lambung dan usus, terutama kecepatan
pengosongan lambung dari saat masuknya makanan.
- Perubahan pH, sekresi asam serta produksi empedu,
- Perubahan suplai darah di daerah di mukosa saluran cerna,
- Dipengaruhinya absorpsi obat oleh proses absorpsi dan
pembentukan kompleks,
- Dipengaruhinya proses transport aktif obat oleh makanan,
- Perubahan biotransformasi dan eliminasi.
Dari semua pengaruh ini, pengaruh yang terbesar pada interaksi
obat dan makanan adalah laju pengosongan lambung
Berkurangnya ketersediaan hayati
Penggunaan obat bersama makanan tidak hanya dapat
menyebabkan perlambatan absorpsi tetapi dapat pula
mempengaruhi jumlah yang diabsorpsi (ketersediaan hayati obat
bersangkutan). Penisilamin yang digunakan sebagai basis
terapeutika dalam menangani reumatik, jika digunakan setelah
makan, ketersediaan hayatinya jauh lebih kecil dibandingkan jika
tablet tersebut digunakan dalam keadaan lambung kosong. Ini
akibat adanya pengaruh laju pengosongan lambung terhadap
absorpsi obat.
Pengaruh pH
Jika kita lihat pH lambung dan usus dua belas jari setelah makan,
maka di lambung (sebagai akibat netralisasi lambung oleh
makanan) dalam waktu satu jam pH akan bergeser ke pH yang
lebih tinggi, maksimum sekitar pH 5. Sebaliknya di usus dua belas jari
pH akan turun dan dalam waktu 0,5 sampai 3 jam setelah makan,
rata-rata pH sekitar 5,5. Jika obat diminum setelah makan tentu saja
di samping memperlambat absorpsi obat, perubahan pH ikut
berpengaruh.
• Pada antibiotika seperti penisilin, eritromisin, rifampisin,
ketersediaan hayatinya lebih kecil karena sebagian senyawa
ini tidak stabil dalam suasana asam, atau seperti pada
tetrasiklin dan rifampisin pada pH di atas 3 kelarutannya akan
berkurang. Kurangnya kelarutan pada pH di atas 3 ini juga
berlaku untuk ktokonazol dan diazepam.
• Pada digoksin dan turunannya asetildigoksin atau metil-
digoksin pH di bawah 3 akan menyebabkan hidrolisis shg akan
mengurangi absorpsinya.

Pembentukan kompleks
Pembentukan kompleks atau khelat dapat pula memperkecil
ketersediaan hayati obat-obat yang diminum setelah makan.
Contoh yang paling dikenal adalah berkurangnya absorpsi
tetrasiklin jika diminum bersama atau setelah makanan yang
kaya kalsium, seperti susu atau produk-produk susu. Juga
dengan antasida misalnya gel aluminium hidroksida, kerja
tetrasiklin akan berkurang karena terhambatnya absorpsi.
Kekecualian pada doksisiklin yang ketersediaan hayatinya
hanya sedikit dipengaruhi oleh susu. Kadar serum maksimum
praktis tidak berubah, hanya eliminasinya lebih cepat.
Terganggunya transport
Contoh lain berkurangnya ketersediaan hayati jika
diminum setelah makan, adalah obat anti parkinson
levodopa. Mekanisme kerjanya agak berbeda dengan
kebanyakan obat yang diabsorpsi secara pasif,
levodopa diabsorpsi secara aktif (pembawa asam
amino), juga digunakan oleh asam amino lain, sehingga
jika banyak asam amino dalam makanan akan terjadi
kompetisi dengan pembawa ini. Jadi makanan kaya
protein, akan menurunkan kadar serum dan akibatnya
akan terjadi apa yang kita namakan fenomena onoff
Beberapa contoh interaksi obat dan makanan
• Jus jeruk menghambat enzim yang terlibat dalam
metabolisme obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-
obatan tertentu. Peningkatan pengaruh obat, jika obat
diabsorpsi lebih dari yang diharapkan, obat tersebut akan
memiliki efek berlebihan.
- Obat hipertensi dpt menurunkan tekanan darah terlalu
rendah.
- Obat penurun kolesterol juga meningkatkan absorpsi bahan
aktifnya dan menyebabkan kerusakan otot yang parah.
- Obat anti-inflamasi atau aspirin juga dapat memicu rasa
panas dan
asam di perut.
- Suplemen yang mengandung zat besi akan sangat
bermanfaat karena vitamin C yang ada dalam jus akan
meningkatkan penyerapan zat besi
• Kalsium atau makanan yang mengandung kalsium, seperti
susu dan produk susu lainnya dapat mengurangi absorpsi
tetrasiklin.
•Makanan yang kaya vitamin K (kubis, brokoli, bayam,
alpukat, selada) jika bersama terapi antikoagulan (warfarin),
harus dibatasi konsumsinya. Sayuran itu mengurangi efektivitas
pengobatan dan meningkatkan risiko trombosis (pembekuan
darah).

•Efek sebaliknya terjadi dengan vitamin E, bawang dan


bawang putih, karena bahan-bahan ini menghasilkan efek
yang mirip dgn efek warfarin. makanan ini dapat
menyebabkan efek warfarin meningkat.

•Kafeinmeningkatkan risiko overdosis antibiotik tertentu


(enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin).Untuk menghindari
keluhan palpitasi, tremor, berkeringat atau halusinasi, hindari
minum kopi, teh atau soda pada masa pengobatan.
Beberapa makanan dapat menginduksi atau inhibisi enzim-
enzim, baik dengan memperpendek atau memperpanjang
waktu yang dilalui obat di dalam tubuh. Jika makanan
menginduksi enzim, obat akan lebih singkat berada di dalam
tubuh dan dapat menjadi kurang efektif. Jika makanan
menginhibisi enzim, obat akan berada lebih lama dalam tubuh
dan dapat menyebabkan efek samping yang tidak
dikehendaki.

Makanan yang mengandung zat tiramin ( seperti bir, anggur,


alpukat, beberapa jenis keju, tempe, hati, ekstrak ragi dan
berbagai daging olahan ) menginduksi kerja enzim yang
memetabolisme obat inhibitor MAO (sejenis obat antidepresi ),
dapat menyebabkan efek yang berbahaya termasuk tekanan
darah tinggi yang serius. Inhibitor monoaminoksidase ini
menghambat penguraian noradrenalin endogen dan dengan
ini meningkatkan kadar noradrenalin di sistem saraf pusat dan
di perifer. Simpatomimetika tak langsung seperti tiramin
membebaskan juga noradrenalin. Dengan demikian jelaslah
mengapa dapat timbul gangguan kardiovaskular seperti
diterangkan di atas
• Aspirin atau derivat salisilat - protein dan karbohidrat
Absorbsi aspirin terhambat. Makanan juga menghambat
pengosongan lambung. Maka jika diperlukan efek analgesik
yang cepat, aspirin harus diberikan tanpa makanan, tapi jika
aspirin dibutuhkan untuk jangka waktu lama, maka dengan
adanya makanan dapat membantu untuk melindungi mukosa
lambung.

•Dekstropropoksifen (propoksifen) - protein dan karbohidrat


dapat menghambat absorpsi dekstropropoksifen, tapi
secara total absorpsi justru meningkat. menyebabkan sedikit
peningkatan total dari jumlah propoksifen yang diabsorpsi.

•Alkohol - umumnya penggunaan akut akan menginhibisi


enzim sehingga eliminasi obat diperlambat, sedangkan
penggunaan kronis akan berakibat sebaliknya.
Umumnya penggunaan obat bersama makanan akan
memperlambat absorpsi sebagai contoh :
aspirin, parasetamol, indometasin, tenoksikam, amoksisilin,
sefaleksin, kaptopril, pentoksifilin, asam valproat.

Peningkatan absorpsi yang mengakibatkan peningkatan


ketersediaan hayati terjadi misalnya pada :
griseofulvin, itrofurantoin, propranolol, metoprolol, fenitoin,
karbamazepin,senyawa litium, etretinat.

Bagi preparat analgetika dan antiflogistika yang pada


panggunaan dalam keadaan lambung kosong
senantiasa menyebabkan keluhan gastrointestinal,
penggunaan bersama makanan adalah usaha yang
terbaik.
•Pemblok reseptor H2 seperti simetidin, ranitidin dan
famotidin, untuk menurunkan sekresi asam pada malam
hari diberikan sebelum tidur.

• Beberapa antibiotika seperti penisilin, sefalosporin atau


eritromisin
jika pasien tahan sebaiknya diberikan dalam keadaan
lambung
kosong bersama banyak air untuk meningkatkan kadar
obat dalam
serum.
Obat yang diminum dalam keadaan perut kosong (sebelum
makan)
Ampisilin, Bisacodyl, Captopril, Dicloxacilin, Lansoprazol
Rifampicin, Sulfametoxazol-trimetoprim, Sulfadiazin, Tetracyclin

Obat yang diminum dalam keadaan perut penuh ( sesudah


makan)
Alopurinol, Augmentin, Aspirin, Chloroquin, Cimetidin
Griseofulvin, Metronidazol, Piroxicam, Prednison

Selain itu ada beberapa jenis obat yang yang dapat


berinteraksi bila diminum dengan jus buah terutama anggur :
Alprazolam, Atorvastin, Benzodiazepin, Carbamazepin,
Claritromycin, Codein, Dextrometorphan, Diazepam, Estrogen,
Eritromisin, Lovastatin, Nifedipin, Progesteron, Simvastatin.
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN

Nama Obat Makanan Hasil Interaksi


Enalapril Sejenis gula-gula yang Komponen yang
Captopril dibuat dari Succus terdapat dalam
Calan-SR liquiritae akar licorice alami
Capoten Makanan yang banyak menyebabkan
Inderal mengandung garam retensi garam dan
Lopressor air yang dapat
Vasotec meningkatkan
Imidapril tekanan darah.
Spironolacton
INTERAKSI OBAT-MAKANAN
Obat MAO inhibitor Makanan tinggi tiramin Hasil interaksi
Isocarboxazid (Marplan®) Keju (cheddar) Makanan yang mengandung
Tranylcypromine sulfate Hati ayam tiramin jika dikombinasi dengan
(Parnate®) Minuman cola obat MAO inhibitor dapat
Phenelzine sulfate (Nardil®) Makanan kaleng (daun/sayuran) menyebabkan sakit kepala
Pisang yang hebat, palpitasi, mual,
Bir muntah,dan peningkatan
Buncis tekanan darah. Berpotensi
Kafein mengakibatkan stroke
Ekstrak ragi mematikan dan serangan
Daging jantung.
Coklat
Ikan kecil, Ikan asin/yg diawetkan
Alpukat
Jamur
Kismis
Sosis (peperoni)
Sour cream
Saus kedelai
Wine: Chianti
Minuman anggur
Vitamin C dosis tinggi dan kolesterol
Menurunkan kadar kolestesterol, mekanisme:
• Memperlebar arteri sehingga memperkecil deposit
kolesterol pada dinding arteri
• Meningkatkan aktifitas fibrinolisis, yang
bertanggungjawab untuk memindahkan
penumpukan kolesterol dari arteri
• Mengeliminasi kelebihan kolesterol dalam aliran
darah dengan membawa ke empedu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai