Anda di halaman 1dari 10

INTERAKSI

OBAT
DENGAN
MAKANAN
Kelompok 6 Interaksi Obat Kelas K

Suryani Fajri (19334761)


Anas Gilang Pratama (20334708)
Rikson Lawasa (20334710)
Muhammad Ridwan (20334720)
Nisrina Nuraini (20334752)
INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN

Interaksi yang dihasilkan dari hubungan fisik, kimia, fisiologis, atau


patofisiologis antara obat dan zat gizi, zat gisi multiple, makanan secara
umum, atau status gizi.

Konsekuensi klinis dari interaksi terkait dengan perubahan disposisi dan


efek dari zat gizi. Istilah disposisi mengacu pada absorpsi, distribusi, dan
eliminasi obat atau nutrisi yang dapat melibatkan transporter fisiologis dan
enzim metabolisme.

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
JENIS INTERAKSI OBAT-MAKANAN

Interaksi farmakokinetik termasuk enzim dan


transporter yang terlibat dalam proses absorpsi,
distribusi, metabolisme serta ekskresi. Interaksi
farmakokinetik paling baik ditentukan oleh
perubahan parameter obat atau nutrisi.

Interaksi farmakodinamik melibatkan efek klinis


obat atau efek fisiologis nutrisi. Pengukuran
kualitatif atau kuantitatif dari kerja obat atau
status nutrisi membantu untuk menentukan
interaksi farmakodinamik.
EFEK INTERAKSI OBAT - MAKANAN

PENURUNAN PERUBAHAN GANGGUAN GASTRO


NAFSU MAKAN KEMAMPUAN INTESTINAL
PENGECAPAN/
PENCIUMAN

Efek samping obat secara Obat yang dapat menyebabkan Obat-obat seperti kodein dan
langsung dapat mempengaruhi hypodysgeusia diantaranya morfin dapat menurunkan
nafsu makan. Contohnya antihipertensi (kaptopril), antiretroviral produktivitas tonus otot halus
stimulant CNS dapat (ampenavir), antineoplastic (cisplatin) dari dinding usus. Sehingga
mengakibatkan anoreksia.
dan Antikonvulsan (fenitoin) (mahan, berdampak pada gerak peristaltic
2002) yang menyebabkan konstipasi
(Lulukria, 2010).
Akibat Terjadinya Interaksi Obat -Makanan

Kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan dapat terjadinya interaksi obat dengan makanan


adalah :
1. Perubahan motilitas lambung dan usus, terutama kecepatan pengosongan lambung dari saat
masuknya makanan
2. Perubahan pH, sekresi asam serta produksi empedu
3. Perubahan suplai darah di daerah splanchnicus dan di mukosa saluran cerna
4. Dipengaruhinya absorpsi obat oleh proses adsorpsi dan pembentukan kompleks
5. Dipengaruhinya proses transport aktif obat oleh makanan
6. Perubahan biotransformasi dan eliminasi. (Widianto, 1989).
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN

Obat Obat Mekanisme Kerja Penanganan


No. Akibat yang ditimbulkan
Presipitan Obyek Interaksi Obat Interaksi Obat
1. Makanan Warfarin Makanan tersebut akan Warfarin memiliki efek Menghindari makan yang
yang menghilangkan efek dari sebagai pengencer darah, mengandung vitamin K
mengandung warfarin sehingga tidak sedangkan Vitamin K seperti sawi, bayam , brokoli
Vitamin K tercapainya tujuan terapi memiliki efek sebagai  
pembekuan darah, apabila
diminum secara bersamaan
maka efek dari Warfarin
tidak akan tercapai.

2. Susu Tetrasiklin Mengurangi absorpsi Efek yang terjadi yaitu Menghindari konsumsi
karena pembentukan penurunan bioavaibilitas makanan dan minuman yang
khelat yang tak larut sehingga berakibat mengandung kalsium tinggi
kegagalan pada proses seperti susu
terapi
3. Makanan Griseofulvin Makanan berlemak Bioavaibilitas griseofulvin Griseofulvin diberikan
yang dapat meningkatkan meningkat sehingga efek bersamaan dengan yang
mengandung absorpsi griseofulvin obat meningkat berlemak seperti daging
lemak (obat lipofil)  
Obat Obat Mekanisme Kerja Penanganan
No. Akibat yang ditimbulkan
Presipitan Obyek Interaksi Obat Interaksi Obat

4. Makanan Simetidine Makanan tersebut Mempengaruhi absropsi Diminum 1 jam sebelum


kaya protein meningkatkan keasaman obat sehingga efek obat makan
dan kafein lambung tersebut menurun

5. Makanan Obat ACE- Meningkatkan kadar Terjadi efek hiperkalemia Hindari konsumsi bersamaan
tinggi kalium Inhibitor kalium dalam darah obat ACE-Inhibitor dengan
makanan tinggi kalium
seperti pisang

6. Jus jeruk Obat Menurunkan efek obat Tidak tercapainya efek Hindari penggunaan obat
antikolesterol antikolesterol terapi obat antikolesterol antikolesterol bersamaan jus
jeruk

7. Minuman Ciprofloxacin Memperpanjang proses Sehingga kafein akan Hindari penggunaan obat
berkafein metabolism kafein bertahan lebih lama di antibiotik Ciprofloxacin
dalam tubuh yang dengan minuman berkafein
mengakibatkan jantung seperti the dan kopi
berdebar dan stimulasi SPP
meningkat
Obat Obat Mekanisme Kerja Penanganan
No. Akibat yang ditimbulkan
Presipitan Obyek Interaksi Obat Interaksi Obat

8. Makanan yang Parasetamol Terjadinya ikatan kompleks Makanan dapat menurunkan Hindari penggunaan bersama
mengandung yang memperlambat kecepatan absorbsi dari makanan yang mengandung
tinggi proses absorbsi obat parasetamol sehingga level karbohidrat atau pemberian
karbohidrat parasetamol tertinggi lambat obat 1 jam setelah makan
tercapai, dan efek mungkin
akan lebih lama didapatkan.
Mekanisme terjadinya
penundaan absorbsi ini
karena adanya makanan
dapat menurunkan waktu
pengosongan lambung,
sehingga menunda absorbsi
parasetamol.

9. Makanan Obat golongan Efek penghambatan dari Meningkatkan tekanan darah Hindari penggunaan obat
mengandung MAO Inhibitor obat antihipertensi bersama dengan makanan
tiramin mengandung tiramin seperti
keju, daging segar, makanan
fermentasi lain
10. Minuman Rifampisin Menurunkan absopsi obat, Meningkatkan resiko penyakit Hindari penggunaannya
beralkohol dan konsentrasi rifampisin hepatotoksisitas bersama minuman beralkohol
dapat diturunkan
PENGARUH KOMPOSISI MAKANAN

PROTEIN KARBOHIDRAT
Interaksi Levodopa dengan makanan Kelebihan glukosa dapat mengakibatkan
berkurangnya kandungan sitokrom P450 hati
yang mengandung tinggi protein
dan menurunkan aktivitas bifenil-4-hidroksilase
(Harkness, 1989). (Gibson, 1991).

LEMAK VITAMIN
Kenaikan asam lemak tidak jenuh cenderung Vitamin dapat menyebabkan perubahan dalam kapasistas
meningkatkan metabolisme obat (Gibson, metabolisme obat. Misalnya vitamin A dan vitamin B yang
1991). Misalya griseofulvin baik dikonsumsi dikonsumsi dengan antasida akan menyebabkan
dengan makanan berlemak yang dapat penyerapan vitamin berkurang
meningkatkan efeknya (Harkness, 1989)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai