(Suttie, 2009).
■Struktur kimia vitamin K terdapat dalam tiga bentuk berbeda :
1. Vitamin K1 atau Filoquinon
jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan
daun hijau.
2. Vitamin K2 atau Menaquinon
dihasilkan oleh jaringan hewan dan bakteri menguntungkan
dalam sistem pencernaan.
3. Vitamin K3 atau Menadion
merupakan vitamin sintetik, bersifat larut dalam air,
digunakan untuk penderita yang mengalami gangguan
penyerapan vitamin K dari makanan.
Absorpsi Vitamin K
■Penyerapan vitamin K belum diteliti dengan baik pada
orang dewasa yang sehat, terutama dalam konteks
sumber makanan dan bentuk vitamin K yang berbeda
dalam berbagai tahap siklus hidup.
■Hanya sekitar 40 -70% vitamin K dalam makanan dapat
diserap oleh usus.
■Secara umum, Filoquinon diserap dari usus proksimal
dan penyerapan tergantung pada empedu dan sekresi
pankreas. Dalam usus, Filoquinon digabungkan dengan
partikel chylomicron baru yang disekresikan langsung ke
getah bening dan akhirnya ke dalam sirkulasi perifer.
Sisa-sisa Filoquinon dengan partikel-partikel yang
beredar berikutnya diserap oleh hati (Litwack, 2008).
Metabolisme Vitamin K
■Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati
disimpan dalam bentuk Menaquinon. Dari hati,
vitamin K disebarkan ke seluruh jaringan tubuh
yang memerlukan melalui darah. Saat di darah,
vitamin K bergabung dengan VLDL dalam plasma
darah.
■Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K
dimetabolisme menjadi komponen larut air dan
produk asam empedu terkonjugasi. Selanjutnya,
vitamin K diekskresikan melalui urin dan feses.
Sekitar 20% dari vitamin K diekskresikan melalui
feses. Pada gangguan penyerapan lemak, ekskresi
vitamin K bisa mencapai 70 -80 % (Litwack, 2008).
Interaksi dengan Nutrien Lain
■Vitamin yang larut dalam lemak lainnya, mempengaruhi status
vitamin K. Dalam sebuah penelitian terbaru, 10% dari variasi
konsentrasi filoquinon dalam plasma dipengaruhi oleh asupan
vitamin yang larut dalam lemak lainnya, termasuk vitamin E dan
A.
■Pada hewan percobaan, kenaikan yang relatif kecil dalam
suplemen alpha-tocopherol mempengaruhi jaringan yang
mengandung vitamin K, khususnya dalam kondisi kekurangan
vitamin K atau antagonisme.
■Mengenai kasus pendarahan dilaprkan bahwa telah dibatasi
untuk tiap individu mengonsumsi suplemen vitamin E
bersamaan dengan antagonis vitamin K, seperti warfarin.
■Salah satu mekanisme yang dijelaskan mengenai interaksi
antara vitamin E dan K adalah penghambatan kompetitif
vitamin-K karboksilase oleh metabolit vitamin E, tokoferol kuinon
(Litwack, 2008).
Bagaimana
Mekanisme
Interaksi
Warfarin dan
Vitamin K?
Ketahui dulu mekanisme pembekuan darah…
■Proses pembekuan darah terdiri dari dua tahap, yaitu :
1. Protrombin, dengan adanya tromboplastin, kalsium
dan faktor-faktor lain diubah menjadi trombin
2. Fibrinogen diubah menjadi gumpalan fibrin.
Mekanisme Kerja Warfarin
WARFARIN
HATI Vitamin K epoksid
Vitamin K
mengaktivasi
Inhibit Activated
vitamin K- vitamin K-
dependent dependent
factors factors
Faktor-faktor Pembekuan Darah
yang Dipengaruhi Vitamin K
Tingkat
Signifikansi Onset Dokumentasi
Keparahan
2 Diperlambat Terbukti
Sedang
Efek :
-Aksi antikoagulan oral dilemahkan, yang mengarah pada
kemungkinan pembentukan trombus .
-Penurunan asupan VITAMIN K dapat meningkatkan efek
antikoagulan.
Kasus: Seorang pria 34 tahun berhasil diobati dengan
warfarin ( sampai 30 mg / hari ) , dan INR-nya tidak pernah
stabil selama periode 4,5 tahun. Ketika itu ia
menggunakan tembakau. Ketika ia berhenti menggunakan
tembakau , INR -nya meningkat 1,1-2,3 dalam waktu 1
minggu .
Manajemen klinis :
-Menghindari atau meminimalkan konsumsi
variabel makanan atau suplemen gizi yang
mengandung VITAMIN K.
- Memantau indeks koagulasi dan mengamati
tanda-tanda pembentukan trombus atau
perdarahan selama VITAMIN variabel K di
konsumsi .
- Dosis antikoagulan oral mungkin perlu diubah .
Onset Warfarin-Vitamin K
Onset PO IV SC dan IM
12-16 jam
dan
mencapai
Warfarin 20 7
puncak
pada 36-
48 jam
tidak
Vitamin K 12-24jam 4-12 jam direkomen
dasikan
Jurnal
Pengetahuan tentang penggunaan coumadin dan interaksinya
dengan vitamin K pada penderita atrial fibrilasi
Utah State University Heidi M. Moss
DigitalCommons@USU 2009 Utah State University
Latar belakang : Penderita atrial fibrilasi beresiko tinggi untuk menderita stroke karena
kombinasi penggunaan coumadin dengan faktor resiko stroke seperti usia >75tahun,
diabetes, hipertensi, gagal jantung. Coumadin bekerja dengan menginhibisi egenerasi
vitamin K yang diperlukan untuk mengaktifkan faktor-faktor pembekuan darah.
Penggunaan 100mcg vitamin selama minimal 4 hari dapat menurunkan nilai INR
sebesar 0,2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan penderita atrial
fibrilasi terhadap interaksi antara coumadin dengan vitamin K.
Metode : Sejumlah 75 pasien atrial fibrilasi yang sedang menggunakan Coumadin
diminta untuk menjawab kuesioner dengan 52 pertanyaan berkaitan dengan
penggunaan coumadin dan interaksinya.
Hasil : Hanya 63.9% dari populasi pasien sedikit memahami penggunaan coumadin
dengan vitamin K.
Simpulan : Penelitian ini menunjukkan kurangnya pengetahuan pasien terkait interaksi
coumadin dengan vitamin K atau nutrisi lain pada pasien yang beresiko stroke
Roveny
Dokter Umum di Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jakarta, Indonesia,
Kolumnis Kesehatan
Any questions?