Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

MATA KULIAH INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN


PENGARUH OBAT TERHADAP KEBUTUHAN GIZI

Dosen : Sajiman, SKM, M. Gizi

Oleh :
Kelompok 5 :
Milhannah
Noor Khalwati Afdhaliya
Syarifah Sofia Nur Huda
Vivi Indria Wulandari

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN


DIPLOMA 1V JURUSAN GIZI
Semester VI
2017
Obat dapat meningkatkan atau menurunkan
bioavailabilitas zat gizi makanan. Perubahan
status zat gizi seseorang dapat mempengaruhi
intake makanan, absorpsi, metabolisme, ekskresi
dari zat gizi makanan.

Beberapa zat gizi yang dapat dipengaruhi


obat antara lain folat, piridoksin, Vitamin
C, Vitamin D, Vitamin A, kalsium, dan
seng
Hal yang patut diwaspadai adalah efek
perubahan zat gizi akibat penggunaan obat
pada lansia, bayi, anak-anak, wanita hamil dan
menyusui (Swandari, 2014).

Kewaspadaan akan potensi terjadinya interkasi


ini dapat membantu mencegah kekurangan zat
gizi dan mengurangi atau memperkuat efek obat.
Interaksi Antara Obat dan Makanan
Interaksi obat terjadi jika suatu obat mengubah efek obat yang
lainnya. Kerja obat yang diubah dapat menjadi lebih atau kurang
efektif (Harknoss, 1989). Untuk mendapatkan efek obat harus
berinteraksi dengan reseptor tetapi adakalanya obat berinteraksi
dengan faktor lain yang dapat meningkatkan atau mengurangi efek
dari obat tersebut, antara lain: faktor lingkungan, kondisi fisiologi
tubuh, metabolisme tubuh, farmakodinamik, farmakokinetik, dan
makanan.
Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yg diperlukan
seseorang untuk hidup sehat. Interaksi antara obat dengan kebutuhan
gizi dapat berdampak pada berbagai macam hal. Misalnya
penggunaan obat tertentu, maka akan mengurangi nutrisi dalam
tubuh sehingga regulasi tubuh akan menurun, Kebutuhan gizi atau
nutrisi yang paling berpengaruh terhadap obat adalah vitamin dan
mineral.
Obat dapat menganggu penggunaan zat gizi dalam tubuh
melalui berbagai mekanisme
Secara langsung :
- merusak mukosa saluran pencernaan
- menghambat enzim
- Terjadinya ikatan empedu dan asam lemak
- mengubah ion dari makanan
- mengubah ph GI

Secara tidak langsung


menurunkan nafsu makan sehingga asupan tubuh
berkurang.
Pengaruh Obat terhadap Kebutuhan Gizi

Makanan dan obat dapat berinteraksi dalam banyak cara yang berbeda.
Salah satu cara yang paling umum makanan mempengaruhi efek obat
adalah dengan memetabolisme banyak obat. Jika makanan mempercepat
enzim, obat akan lebih singkat berada di dalam tubuh dan dapat menjadi
kurang efektif dan jika makanan memperlambat enzim, obat akan berada
lebih lama dalam tubuh dan dapat menyebabkan efek samping yang tidak
dikehendaki,. Akibatnya kebutuhan akan zat gizi tertentu di dalam tubuh
dapat berubah dari kebutuhan biasanya agar mampu menstabilkan kondisi
atau status gizi tubuh seseorang.

Menurut Stanfield dan Hui (2010), obat-obatan tertentu menginduksi


sistem enzim yang memerlukan kofaktor vitamin. Hal ini dapat
meningkatkan kebutuhan vitamin.
Antineoplastik, antiretroviral, NSAID dan sejumlah antibiotik
diketahui memiliki efek yang termasuk dalam obat-obatan yang
dikenal luas dapat mempengaruhi absorbsi zat gizi yaitu dengan
merusak terhadap mukosa usus
Mekanisme penghambatan absorbsi tersebut meliputi: pengikatan
antara obat dan zat gizi (drug-nutrient binding) contohnya Fe, Mg, Zn,
dapat berikatan dengan beberapa jenis antibiotik; mengubah
keasaman lambung seperti pada antacid dan antiulcer sehingga dapat
mengganggu penyerapan B12, folat dan besi; serta dengan cara
penghambatan langsung pada metabolisme atau perpindahan saat
masuk ke dinding usus (Lulukria, 2010).
.
Pengaruh antasid terhadap kebutuhan zat gizi

Antasida adalah obat yang digunakan untuk menetralkan asam


lambung atau mengikatnya.
Umumnya antasida tidak menimbulkan efek samping bila diminum
sesuai anjuran. Antasida dengan aluminium dapat menyebabkan
susah buang air besar tapi efek samping ini akan menghilang bila
dikombinasi dengan magnesium.
Aluminium juga dapat menyebabkan hipofosfatemia (kekurangan
fosfat) bila digunakan dalam jangka lama. Untuk itu bagi penderita
yang menggunakan antasida dalam jangka lama disarankan untuk
mengonsumsi makanan yang banyak mengandung fosfat seperti
hati, telur, keju, dan susu.
Segala jenis alumunium hidroksida dapat menurunkan absorpsi zat
besi akibat kenaikan pH lambung dan menurunkan absorpsi fosfat
sehingga kebutuhan akan zat besi harus ditingkatkan dalam tubuh
Efek antibiotik/anti jamur/
obat anti tuberculosa
Antibiotik merupakan substansi yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang dalam konsentrasi rendah mampu
menghambat pertumbuhan atau membunuh
mikroorganisme lain.

Sejumlah antibiotik diketahui memiliki efek dalam


penghambatan absorbsi zat gizi. Mekanisme
penghambatan absorbsi tersebut meliputi: pengikatan
antara obat dan zat gizi (drug-nutrient binding) contohnya
Fe, Mg, Zn, dapat berikatan dengan beberapa jenis
antibiotik; mengubah keasaman lambung seperti pada
antacid dan antiulcer sehingga dapat mengganggu
penyerapan B12, folat dan besi; serta dengan cara
penghambatan langsung pada metabolisme atau
perpindahan saat masuk ke dinding usus (Lulukria, 2010).
Lanjutan...
Berikut ini beberapa jenis obat yang tergolong
Antibiotik/Anti jamur/ Obat Antituberkulosa yang dapat
memberikan pengaruh terhadap zat gizi di dalam tubuh.

Amfoterisin B
Amfoterisin B merupakan obat anti jamur yang secara
farmakokinetik diabsorbsi sangat sedikit melalui saluran
cerna dan selanjutnya diekskresikan melalui ginjal
dengan sangat lambat. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan ekskresi magnesium di urin.
Peningkatan ekskresi magnesium dapat menyebabkan
defisiensi kalsium yang dapat berbahaya.
Juga dapat menyebabkan hipokalemia (Kadar kalium
darah rendah) sehingga saat pemberian obat
amfoterisin B, dokter sering memberikan suplemen
kalium bersamaan dengan obat-obatan ini.
Lanjutan...
Kloramfenikol

Kloramfenikol adalah antibiotik berspektrum


luas yang mempunyai aktifitas bakteriostatik,
dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid.

Dalam kondisi tertentu kloramfenikol dapat


menurunkan sintesis Hb (mengganggu
respons pengobatan zat besi, asam folat,
atau vitamin B12). Untuk menghindari
permasalahan lain, dalam pengobatan ini
sangat dianjurkan untuk konsumsi berbagai
jenis makanan yang mengandung tinggi zat
besi.
Lanjutan...
Sikloserin
Sikloserin merupakan antibiotika yang bekerja menghambat
sintesis dinding sel kuman yang dapat menyebabkan
menurunnya kadar serum dari vitamin b12. B6, dan asam
folat.

Gentasimin
Gentamisin dapat menyebabkan terjadinya peningkatan
ekskresi magnesium, K+, Ca di urin > (10 g dosis kumulatif)

Isoniazid, dapat menyebabkan kurangnya B6, sehingga perlu


diberikan suplemen

Neomisin dapat menyebabkan diare dan luka pada mukosa;


menurunnya absorpsi lemak, laktosa, protein, vitamin A, D, K
B12, Ca, Fe, K+

Asam para-amino salisilat dapat menyebabkan menurunnya


absorpsi lemak, folasin, dan vitamin B12
Anti-konvulsan
Fenitoin dapat menyebabkan menurunnya absorpsi
kalsium

Fenobarbital dapat menyebabkan menurunnya


absorpsi kalsium

Primidon dapat menyebabkan menurunnya absorpsi


kalsium
Obat anti Diare
ulfasalazin dapat menyebabkan menurunnya absorpsi asam
folat, anemia megaloblastik.

Obat-obat anti hipertensi diantaranya adalah :


Mengkonsumsi diazoksid dapat menyebabkan hiperglikemia
Mengkonsumsi hidralazin dapat menyebabkan meningkatnya
ekskresi itamin B6
Mengkonsumsi Nitropusid dapat menyebabkan menurunnya
vitamin B12 serum

Obat-obat anti inflamasi diantaranya adalah :


Mengkonsumsi Aspirin dapat menyebabkan meningkatnya
kehilangan vitamin C di urin ; difisensi zat besi akibat
kehilangan darah di saluran pencernaan.
Mengkonsumsi Kolkisin dapat menyebabkan menurunnya
absorpsi vitamin B12, lemak, karoten,
laktosa,protein,Na,K
Mengkonsumsi Indometasin dapat menyebabkan
meningkatnya kehilangan vitamin C di urin ; difisensi zat
besi akibat kehilangan darah di saluran pencernaan .
Penghambat karbonik anhidrase diantara nya adalah :
Mengkonsumsi semua jenis karbonik anhidrase dapat
menyebabkan hiperglikemia dan dapat menyebabkan
meningkatnya ekskresi K

Obat-obat jantung diantara nya adalah :


Mengkonsumsi Digitalis , Digoksin , Digitoksin, dsb , dapat
menyebabkan diare, malabsorbsi semua zat gizi

Obat kelasi diantara nya adalah :


Mengkonsumsi penisilamin dapat menyebabkan meningkatnya
absorpsi Cu,Zn, dan Fe

Kortikosteroid diantaranya adalah :


Mengkonsumsi semua jenis kortikosteroid dapat
menyebabkan meningkatnya katabolisme protein ;
menurunnya sintesis protein , hiperglikemia ; meningkatnya
trigliserida dan koletrol serum; menurunnya absorpsi Ca,P,
K; menaikan kebutuhan akan vitamin C,B6,D,Asam
Folat,Zn; Osteoponia
Diuretik
Mengkonsumsi semua dapat menyebabkan
meningkatnya ekskresi Mg, Zn, K di urin
(beberapa lebih besar dari yang lainnya)
Mengkonsumsi asam etakrinat dapat
menyebabkan meningkatnya hipomagnesemia ,
kopokalemia; meningkatkan kehilangan Ca di
urin .
Mengkonsumsi forusemin dapat menyebabkan
menurunnya toleransi glukosa ; hiperglikemia;
mengkatkan kehilangan Ca di urin.
Mengkonsumsi tiazid dapat menyebabkan
menurunnya toleransi glukosa; hiperglikemia;
hipokalemia .
(simetidin, famotidin,
Antagonis reseptor H
2

nizatidin, ranitidin) dapat menyebabkan


menurunnya absorpsi Fe dan Ca akibat
meningkatnya pH lambung
Hipokolesterolemik :

a) Kolstiramin dapat menyebabkan


menurunnya absorpsi lemak, vitamin
A, d, E, K, B12 dan Fe
b) Klofibrat daoat menyebabkan absorpsi
karoten, Fe, vitamin B12, lemak
c) Kolestipol dapat menyebabkan
menurunnya absorpsi lemak, vitamin
A, D, E, K
Laksatif
Katartik (contohnya senna, cascara, fenolftalein) dapat
menyebabkan meningkatnya Ca dan K+ melalui feses
(secara klinis bermakna pada penyalahgunaan laksatif)

Minyak mineral dapat menyebabkan potensial untuk


menurunnkan absorpsi dari vitamin A, D, E, K, Ca 2+ ;
bukti terakhir menyatakan bahwa efek pada absorpsi
vitamin secara klinis tidak bermakna

Levodopa dapat menyebabkan meningkatkan


kebutuhan akan vitamin B6

Emulsi lemak dapat menyebabkan meingkatnya


kebutuhan akan vitamin E
Opiat
Heroin dapat menyebabkan menurunnya toleransi glukosa; menurunnya K+

Obat kontrasepsi oral dapat menyebabkan Menurunnya vitamin C serum;


kemungkinan menurunnya vitamin B12, B6, B2, asam folat, Mg, Zn serum;
meningkatkan Ht, Hb, Fe serum, Cu, Vitamin A, E

Obat parasimpatolitik
Atropin dapat menyebabkan menurunnya absorpsi zat besi akibat
meningkatnya pH lambung

Suplemen kalium dapat menyenbabkan menurunnya absorpsi vitamin B12

Sedatif-hipnotik
Glutetimid dapat menyebabkan menurunnya absorpsi Ca

Obat urikosurik dapat menyebabkan meningkatnya ekskresi Ca, Mg, Na, K+,
p, Cl, Vit B12, Asam amino

Antiseptik saluran kencing


Nitrofurantoin dpat menyebabkan menurunnya asam amino serum; anemia
megaloblastik
Obat obatan yang menyebabakan
Malabsorbsi atau peningkatan ekskresi zat
zat Gizi
Bila kehilangan zat gizi secara Klinis bermakna,
rencanakan diet dan ajari pasien atau
keluarganya untuk memasukkan zat zat gizi
tersebut sebanyak mungkin. Sebagai contoh,
individu yang menerima diuretik tiazid
memerlukan beberapa sajian dari makanan yang
kaya akan kalium: daging, buah dan sayuran
segar (pisang, jeruk, melon, tomat, squash, wortel
dan sayuran berdaun hijau).

Suplemen harus digunakan bila diet tidak cukup


untuk mengganti kehilangan yang disebabkan
obat obatan.
KESIMPULAN
Suatu interaksi obat terjadi jika suatu obat mengubah efek obat yang
lainnya, termasuk di dalamnya adalah makanan.

Beberapa jenis obat yang berinteraksi dengan makanan di dalam


tubuh dapat menyebabkan berbagai efek terhadap kebutuhan zat gizi
tubuh diantaranya adalah bat-obatan yang dikenal luas dapat
mempengaruhi absorbsi zat gizi adalah obat-obatan yang memiliki
efek merusak terhadap mukosa usus. Antineoplastik, antiretroviral,
NSAID dan sejumlah antibiotik diketahui memiliki efek tersebut.

Mekanisme penghambatan absorbsi tersebut meliputi: pengikatan


antara obat dan zat gizi (drug-nutrient binding) contohnya Fe, Mg, Zn,
dapat berikatan dengan beberapa jenis antibiotik; mengubah
keasaman lambung seperti pada antacid dan antiulcer sehingga dapat
mengganggu penyerapan B12, folat dan besi; serta dengan cara
penghambatan langsung pada metabolisme atau perpindahan saat
masuk ke dinding usus (Lulukria, 2010).
TERIMAKASIH.....
TERIMAKASIH.....

TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai