Anda di halaman 1dari 21

KITAB KITAB SUCI

ALLAH
BAB XI
PERTEMUAN KE X
Kamis, 6 November
2014

A. Macam Macam Kitab Suci


Ajaran utama yang dibawa para Rasul
adalah Tauhid.
Disebutkan dalam surah, antara lain :
QS.

An-Nahl ayat 36

QS.

Al-Anbiya ayat 25

QS.

Al-Muminun ayat 23

QS. An-Nahl ayat 36

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada setiap


ummat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja)dan
jauhilah Thagut itu, maka diantara umat itu ada orang
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula diantara
mereka orang orang yang sudah pasti kesesatan baginya.
Maka berjalanlah kalian di muka bumi dan peerhatikanlah
bagaimana kesudahan orang- orang yang mendustakan
(para Rasul)

QS. Al-Anbiya ayat 25

Dan tidaklah kami utus seorang Rasul


pun sebelum kamu, kecuali Kami
wahyukan bahwa tidak ada Tuhan
selain Aku, karena itu beribadahlah
kepada-Ku

QS.Al-Muminun ayat 23

Dan sesungguhnyaKami telah mengutus


Nuh kepada kaumnya (sebagai Rasul) lalu
dia berkata : Hai kaumku sembahlah
Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Tidakkah
kalian bertaqwa (kepada-Nya)?

Kitab kitab suci yang


dibawakan para Rasul
Ada

yang tercatat
1. Taurah
2. Zabur
3. Injil
4. Al-Quran
5. shuhuf shuhuf, seperti : shuhuf Ibrahim dan
Shuhuf Mussa
Ada

yang tidak tercatat bahkan tidak diketahui


oleh manusia.

B. Sejarah Kitab Suci Allah


Dari Al-Quran, informasi yang berkaitan
dengan shuhuf disebutkan sepintas mengenai:
diberikannya kepada Nabi Ibrahim dan Nabi
Musa
Zabur kepada nabi Daud As
Informasi yang memadai disebutkan atas
Kitab Taurah
Kitab Injil
Karena, sudah diubah oleh para pemuka
agama (Yahudi dan Nasrani).

Ayat ayat yang menjelaskan


tentang sejarah Kitab Suci
1.
2.

QS. An-nisa ayat 46


QS.Al-Maidah ayat 117

QS.Annisa ayat 46


)


Diantara orang orang Yahudi, ada yang
mengubah perkataan (isi Taurah) dari
tempatnya. Mereka berkata :Kami

QS. Al-Maidah ayat 117

Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka, kecuali apa yang


Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya), yaitu :Sembahlah
Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Dan adalah Aku menjadi saksi
terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah
Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan
Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu..

QS. Al- Maidah ayat 117

Menjelaskan pernyataan Nabi Isa as kepada Allah


SWT bahwa dia tidak pernah menyampaikan
ajaran trinitas yang diakui oleh pemeluk Kristen
sepeninggalannya.

Berkaitan dengan Al-Quran, Allah SWT


menyatakan orisinalitasnya karena Dia sendiri
yang memeliharanya. Sesuai Firmannya QS.Al-Hijr
ayat 9 Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan
adz-Dzikr (Al-Quran) dan sesunggguhnya kami
benar - benar memeliharanya.

C. Kandungan Kitab Suci Allah

Ajaran Tauhid (Mengesakan Allah)


menyerukan Tauhid
Meninggalkan Kesyirikan

Ajaran yang berkaitan dengan syariat (tidak


semua kitab sama).

Ajaran Shalat, yang juga diperintahkan kepada


nabi Musa as. Pada QS. At-thaha ayat 14

Ajaran puasa, ada pada QS. Al-Baqarah ayat 183

Kandungan otentik kitab Taurah, Zabur


dan injil sulit untuk dilacak, karena adanya
perubahan mendasar yang dilakukan oleh
pemuka agama Yahudi dan Nasrani, yaitu
Tentang kerasulan Nabi Muhammad SAW dan

kitab sucinya
Mereka percaya Tuhan dan juga mengimani

beberapa pokok kepercayaan Islam, tetapi


tidak utuh, parsial dan penuh cacat.

Berkaitan dengan Al-Quran yang jaminan


pemeliharaannya sepenuhnya merupakan
kewenangan Allah SWT.
Sesungguhnya Kami menurunkan AdzDzikr(Al-Quran) dan sesungguhnya
Kami pula yang memeliharanya.

maka kandungan isinya masih terbuka


untuk dipelajari.

Dalam sebuah hadis Rasulullah menjelaskan


kandungan isi Al-Quran itu dengan sabdanya
sebagai berikut :
Informasi mengenai apa yang ada sebelum kalian dan yang ada sesudah kalian
Ketetapan yang ada di antara kalian
Pemisah yang bukan senda gurau
Orang yang meninggalkannya karena terpaksa Allah jadikan ia berantakan
Orang yang mencari petunjuk kepada selainnya, Allah sesatkan
Merupakan tali Allah yang kuat
Peringatan yang bijak
Tidak menggelincirkan hasrat dan keinginan

Tidak mencampuradukkan pembicaraan lisan


Tidak membuat para ulama merasa puas mempelajari Al-Quran
Tidak rusak dan lapuk karena tantangan
Keajaiban- keajaibannya tidak pernah habis
Para jin tidak pernah beerhenti mendengarkannya apabila dia mendengar
bacaannya
Orang yang mengatakan isi Al- Quran (beerarti) berbuat kebenaran
Orang yang mengamalkannya diberi ganjaran
Orang yang mengambil hukum berdasarkan Al-Quran berarti menegakkan
keadilan
Orang yang mengajak kepada Al-Quran berarti menunjukkan kepada jalan
lurus yang lempang

* Al-Quran dijadikan sebagai petunjuk dan


pedoman dalam menjalani hidup dan
kehidupan kepada seluruh ummat manusia.

Sebagai

petunjuk dan pedoman jika

Kita

pelajari
Pahami isinya
Dihayati
Diterapkan

*Para sahabat menyatakan :


Kami mempelajari sepuluh ayat Al- Quran dan
kami tidak melampauinya sebelum kami
mengamalkan isinya.

Terimakasih kepada
Bpk. Prof.Dr.Abdullah Karim, M,Ag.

Disusun Oleh :
Kelompok IV
DIV GIZI POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
2014

WAKTUNYA
BERTANYA
TEMAN TEMAN !

JANGAN SIA SIAKAN


!
KESEMPATAN YANG BERBEDA MEMANG
DATANG BERULANG KALI

TAPI TIDAK DENGAN


WAKTU

Anda mungkin juga menyukai