Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH PROSES INTERAKSI OBAT

SERTA FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI

1. FAKTOR – FAKTOR yang MEMPENGARUHI


METABOLISME OBAT
2. INTERAKSI OBAT DALAM TUBUH
PENGARUH INTERAKSI OBAT :

• Interaksi yang terbentuk disaat menggunakan


suatu obat dengan obat yang lainnya
(interaksi obat), atau obat dengan makanan
yang dikonsumsi (interaksi obat dengan-
makanan), dan interaksi obat dengan zat- zat
lain yang telah diberikan secara bersamaan
dengan obat tersebut.  Menjadikan
efektifitas obat tersebut menjadi tidak sesuai
lagi dengan pola normalnya.
PENGARUH INTERAKSI OBAT (CONTINUED)
• Setiap mengkonsumsi atau mempergunakan dua atau lebih
jenis obat secara bersamaan, dapat dipastikan akan
mengalami salah satu dari ketiga dampak interaksi dari
penggunaan obat-obat tersebut.
• Dampak tersebut, antara lain :
- dampak yang saling meningkatkan efektifitas (example?)
- dampak yang saling mengurangi efektiitas (example?)
- dampak yang saling memperkuat efek samping (example?)

 Sehingga, semakin bermacam-macam obat yang


dikonsumsi, akan semakin besar kemungkinannya bagi klien
untuk mengalami dampak interaksi yang dapat
ditimbulkannya.
INTERAKSI OBAT dalam TUBUH
• Beberapa mekanisme kerja obat yang menyebabkan
terjadinya interaksi menimbulkan peningkatan ataupun
penurunan dari :
1. Proses absorbsi ke dalam tubuh
2. Proses pendistribusian obat didalam tubuh
3. Proses metabolismenya didalam tubuh, serta
4. Proses eliminasinya yang dilakukan oleh tubuh.
 menjadi Penyebab utama terjadinya proses interaksi pada
umumnya adalah perubahan-perubahan yang
ditimbulkannya pada proses penyerapan, perubahan-
perubahan yang ditimbulkannya pada proses metabolisme,
serta perubahan-perubahan yang ditimbulkannya pada
proses eliminasi yang dilakukan terhadap obat tersebut oleh
tubuh.
I. Interaksi Farmakokinetika
• Adalah perubahan yg terjadi pd saat absorbsi,
distribusi, metabolisme/biotransformasi atau
ekskresi dari satu obat atau lebih
1.1 ABSORBSI
• Ketika seseorang mengkonsumsi 2 obat atau
lebih pd saat bersamaan, laju absorbsi dari
salah satu atau kedua obat dpt berubah (obat
yg satu dpt menghambat, menurunkan atau
meningkatkan laju absorbsi obat lain)  dpt
terjadi dgn 3 cara yaitu:
a. Memperpendek atau memperpanjang waktu
pengosongan lambung
b. Mengubah PH lambung
c. Membentuk kompleks obat

a. Memperpendek atau memperpanjang waktu


pengosongan lambung
 Obat yg dpt meningkatkan kecepatan pengosongan
lambung seperti laksatif (lactulose (Lactulac, Pralax)
bisacodil (Microlax, Stolax)  meningkatkan motilitas
lambung dan usus sehingga ↓↓ laju absorbsi obat.
 Obat2 narkotik dan atropin memperpendek waktu
pengosongan lambung & ↓↓ motilitas gastrointestinal
(GIT), sehingga menyebabkan ↑↑ laju absorbsi
 Conclusion !!! Semakin lama obat berada di
dalam lambung / usus halus  semakin banyak
jumlah obat yg diabsorbsi (hanya berlaku bagi
obat 2 yg diabsorbsi di dalam lambung)

b. Mengubah pH lambung
 Jika pH lambung menurun, obat asam lemah
(aspirin)  akan lebih cepat diabsorbsi
 Obat2 yg meningkatkan pH getah lambung
contoh: antasid (Mylanta, Magasida) menurunkan
absorbsi dari obat2 asam lemah
c. Membentuk kompleks obat
 Beberapa obat dpt bereaksi secara kimiawi, seperti
tetrasiklin (antibiotika) dan ion logam berat
(kalsium, magnesium, aluminium dan besi) 
didalam antasid membentuk kompleks kelat
(chelat complex)  tetrasiklin tdk diabsorbsi.
 Tetrasiklin juga dpt membentuk kompleks dgn
produk susu  tetrasiklin tdk diabsorbsi.
 Conclusion !!! Produk2 dari susu dan antasid
harus dihindari selama 1 jam sebelum makan
atau 2 jam sesudah meminum tetrasiklin.
I. Interaksi Farmakokinetika
1.2 DISTRIBUSI
• Bila 2 obat yg berikatan tinggi dgn protein/albumin
(contoh: amitriptilin, diazepam, digoksin) bersaing utk
mendapatkan tempat pd protein/albumin di dalam pasma
terjadi penurunan dlm pengikatan dgn protein/albumin
pd salah satu atau kedua obat itu; sehingga lebih banyak
obat bebas yg bersirkulasi dlm plasma dan meningkatkan
kerja obat  dpt menimbulkan toksisitas obat
• Caution!!! Obat2 yg tdk berikatan dgn protein adalah
obat bebas dan aktif dan dapat menimbulkan respons
farmakologik
• Question!!! Bagaimana bila 2 obat yg berikatan tinggi
dgn protein harus digunakan secara bersamaan???
I. Interaksi Farmakokinetika
1.3 METABOLISME / BIOTRANSFORMASI
• Suatu obat dpt meningkatkan metabolisme
dari obat yg lain dgn merangsang
(menginduksi) enzim2 hati.
• Obat2 yg dapat meningkatkan induksi enzim2
disebut sebagai penginduksi enzim (contoh:
fenobarbital (antipsikotik)
• Fenobarbital ↑↑ metabolime penghambat
reseptor beta (propranolol), kebanyakan dari
antipsikotik dan teofilin.
I. Interaksi Farmakokinetika
1.3 METABOLISME / BIOTRANSFORMASI
• Metabolisme yg meningkat mempercepat
eliminasi obat dan ↓↓konsentrasi obat
dalam plasma  penurunan kerja obat
• Obat antitukak (simetidin) adalah
penghambat enzim yg menurunkan
metabolisme obat teofilin (anti asma) 
terjadi ↑↑ konsentrasi teofilin dalam plasma
 What should we do…? Dosis teofilin harus
di ↓↓ utk menghindari toksisitas.
I. Interaksi Farmakokinetika
1.4 EKSKRESI
• Obat2 dapat ↑↑ atau ↓↓ ekskresi ginjal dan
mempunyai efek terhadap sekresi dari obat2
lain.
• Obat2 yg dapat ↓↓ curah jantung, ↓↓ aliran
darah ke ginjal, dan ↓↓ filtrasi glomelurus
serta menurunkan atau menunda ekskresi
Obat.
• Obat antiaritmia quinidin ↓↓ ekskresi
digoksin  konsentrasi plasma digoksin ↑↑
menyebabkan toksisitas digoksin .
I. Interaksi Farmakokinetika
1.4 EKSKRESI (continued)
• Probenesid (utk gout) ↓↓ ekskresi penisilin dgn
bersaing utk reabsorbsi penisilin pd tubulus ginjal
(kadang2 hal ini menjadi diinginkan utk ↑↑ atau
mempertahankan konsentrasi konsentrasi
penisilin dlm plasma utk waktu yg lebih lama
dimana penisilin mempunyai waktu paruh yg
singkat.
• Perubahan pH urin mempengaruhi ekskresi obat
antasid menyebabkan urin menjadi basa  urin yg
basa ↑↑ ekskresi obat2 berupa asam lemah
(aspirin dan fenobarbital)
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA
Adalah hal2 yg menimbulkan efek2 yg aditif
(efek 2 kali lipat), sinergis (lebih besar dari 2
kali lipat) atau antagonis (efek dari salah satu
atau ke-2 obat tsb menurun).
• Jika 2 obat yg mempunyai kerja yg serupa
atau tdk serupa diberikan, maka efek
kombinasi dari ke-2 obat tsb dpt menjadi
aditif, sinergis, atau antagonis.
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA (Continued)
A. Efek obat aditif (menjadi diinginkan atau
tdk diinginkan )
• Efek obat aditif yg diinginkan,
• Contoh:
• Furosemid (diuretik) dan propranolol (obat
hipertensi) digunakan sbg kombinasi ↓↓
tekanan darah.
• Dua analgesik (aspirin & kodein) diberikan
bersama-sama utk lebih kuat dalam
meredakan nyeri.
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA (Continued)
 Efek obat aditif yg tidak diinginkan,
• Contoh:
• Dua vasodilator (hidralazinutk hipertensi dan
nitrogliserin utk angina)  respons hipotensi
yg berat.
• Aspirin dan alkohol dipakai bersamaan 
dapat terjadi perdarahan lambung karena
Aspirin dan alkohol dapat memperpanjang
waktu perdarahan.
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA (Continued)
b. Efek obat sinergis
• Contoh:
• Kombinasi meperidin (analgesik narkotik) &
prometazin (antihistamin), prometazin
memperkuat efek meperidin (efek yg
diinginkan)
• Alkohol dan obat hipnotik-sedatif seperti
klordiazepoksid & diazepam, dikombinasi
akan meningkatkan penekanan susunan saraf
pusat.
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA (Continued)
c. Efek obat antagonis  jika 2 obat dikombinasi yg
mempunyai kerja yg berlawanan (efek antagonis)
maka efek obat2 itu akan saling meniadakan.
• Contoh:
• Kombinasi meperidin (analgesik narkotik) &
prometazin (antihistamin), prometazin
memperkuat efek meperidin (efek yg diinginkan)
• Alkohol dan obat hipnotik-sedatif
(klordiazepoksid & diazepam), dikombinasi akan
meningkatkan penekanan susunan saraf pusat.
II. INTERAKSI OBAT-MAKANAN
Makanan dpt meningkatkan, menurunkan, atau
menunda absorbsi obat krn makanan dpt
berikatan dgn obat  absorbsi obat berkurang /
lebih lambat
Ingat interaksi tetrasiklin dgn produk2 susu 
penurunan konsentrasi tetrasiklin dlm plasma.
(What should we do….?)
Beberapa obat absorbsinya justru meningkat dgn
adanya makanan, contoh: obat2 antibiotika,
metoprolol (obat hipertensi & jantung), lovastatin
(antikolesterol)  obat2 ini hrs dimakan pd saat
makan (bersama makanan)
II. INTERAKSI OBAT-MAKANAN (Continued)
Interaksi obat-makanan antara obat
antidepresan (seperti penghambat Mono-
amin oksidase [MAO], contoh: Levodopa, bila
digunakan bersama makanan yg
mengandung kaya tiramin seperti keju,
minuman anggur, jeroan, bir, yogurt, krim
asam atau pisang akan lebih banyak
epinefrin yg dilepaskan  terjadi krisis
hipertensi (What should we do….?)
Apa saja seharusnya isi konseling
pada pasien ?
1) Sampaikanlah pada farmasis dan dokter Anda tentang apa
saja obat yang Anda minum, meliputi obat resep, obat
bebas, jamu, suplemen, vitamin, dll.
2) Gunakanlah obat yang hanya diresepkan khusus untuk
Anda
3) Obat harus diminum/digunakan secara tepat untuk
menjamin keamanan dan efektivitasnya
4) Kecuali diinstruksikan lain, minumlah obat dalam keadaan
perut kosong, untuk mencapai onset yang lebih cepat
5) Jika obat tidak boleh digunakan bersama makanan, maka
minumlah obat satu jam sebelum atau 2 jam setelah makan
lanjutan
6) Minumlah obat dengan segelas air
7) Hindari penggunaan alkohol selama minum obat
8) Hindari konsumsi coklat dan minuman yang
mengandung kafein (kopi, teh, cola), dan
9) Jika Anda punya pertanyaan tentang obat, atau Anda
mengalami gangguan akibat penggunaan obat, segera
konsultasikan dengan farmasis atau dokter. Farmasis
dapat menyampaikan ke dokter untuk menentukan
pengobatan yang lebih baik untuk Anda.
Penatalaksanaan
• Perlu dilakukan pemantauan secara simultan dan prospektif
mengenai pasien, penyakit, dan terapinya dengan parameter
tertentu, dan kaitkan dengan hasil lab
• Interaksi (obat-obat, obat-makanan) biasanya terjadi
beberapa hari setelah digunakan bersama-sama  amati
• Jika ada dua atau lebih obat yang diketahui berpotensi tinggi
untuk berinteraksi  lakukan pemantauan ketat  jika
terjadi gejala akibat interaksi  sampaikan ke dokter
• Kemungkinan tindakan: distop, disesuaikan dosis, diatur
cara pemakaiannya

Anda mungkin juga menyukai