SERTA FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
b. Mengubah pH lambung
Jika pH lambung menurun, obat asam lemah
(aspirin) akan lebih cepat diabsorbsi
Obat2 yg meningkatkan pH getah lambung
contoh: antasid (Mylanta, Magasida) menurunkan
absorbsi dari obat2 asam lemah
c. Membentuk kompleks obat
Beberapa obat dpt bereaksi secara kimiawi, seperti
tetrasiklin (antibiotika) dan ion logam berat
(kalsium, magnesium, aluminium dan besi)
didalam antasid membentuk kompleks kelat
(chelat complex) tetrasiklin tdk diabsorbsi.
Tetrasiklin juga dpt membentuk kompleks dgn
produk susu tetrasiklin tdk diabsorbsi.
Conclusion !!! Produk2 dari susu dan antasid
harus dihindari selama 1 jam sebelum makan
atau 2 jam sesudah meminum tetrasiklin.
I. Interaksi Farmakokinetika
1.2 DISTRIBUSI
• Bila 2 obat yg berikatan tinggi dgn protein/albumin
(contoh: amitriptilin, diazepam, digoksin) bersaing utk
mendapatkan tempat pd protein/albumin di dalam pasma
terjadi penurunan dlm pengikatan dgn protein/albumin
pd salah satu atau kedua obat itu; sehingga lebih banyak
obat bebas yg bersirkulasi dlm plasma dan meningkatkan
kerja obat dpt menimbulkan toksisitas obat
• Caution!!! Obat2 yg tdk berikatan dgn protein adalah
obat bebas dan aktif dan dapat menimbulkan respons
farmakologik
• Question!!! Bagaimana bila 2 obat yg berikatan tinggi
dgn protein harus digunakan secara bersamaan???
I. Interaksi Farmakokinetika
1.3 METABOLISME / BIOTRANSFORMASI
• Suatu obat dpt meningkatkan metabolisme
dari obat yg lain dgn merangsang
(menginduksi) enzim2 hati.
• Obat2 yg dapat meningkatkan induksi enzim2
disebut sebagai penginduksi enzim (contoh:
fenobarbital (antipsikotik)
• Fenobarbital ↑↑ metabolime penghambat
reseptor beta (propranolol), kebanyakan dari
antipsikotik dan teofilin.
I. Interaksi Farmakokinetika
1.3 METABOLISME / BIOTRANSFORMASI
• Metabolisme yg meningkat mempercepat
eliminasi obat dan ↓↓konsentrasi obat
dalam plasma penurunan kerja obat
• Obat antitukak (simetidin) adalah
penghambat enzim yg menurunkan
metabolisme obat teofilin (anti asma)
terjadi ↑↑ konsentrasi teofilin dalam plasma
What should we do…? Dosis teofilin harus
di ↓↓ utk menghindari toksisitas.
I. Interaksi Farmakokinetika
1.4 EKSKRESI
• Obat2 dapat ↑↑ atau ↓↓ ekskresi ginjal dan
mempunyai efek terhadap sekresi dari obat2
lain.
• Obat2 yg dapat ↓↓ curah jantung, ↓↓ aliran
darah ke ginjal, dan ↓↓ filtrasi glomelurus
serta menurunkan atau menunda ekskresi
Obat.
• Obat antiaritmia quinidin ↓↓ ekskresi
digoksin konsentrasi plasma digoksin ↑↑
menyebabkan toksisitas digoksin .
I. Interaksi Farmakokinetika
1.4 EKSKRESI (continued)
• Probenesid (utk gout) ↓↓ ekskresi penisilin dgn
bersaing utk reabsorbsi penisilin pd tubulus ginjal
(kadang2 hal ini menjadi diinginkan utk ↑↑ atau
mempertahankan konsentrasi konsentrasi
penisilin dlm plasma utk waktu yg lebih lama
dimana penisilin mempunyai waktu paruh yg
singkat.
• Perubahan pH urin mempengaruhi ekskresi obat
antasid menyebabkan urin menjadi basa urin yg
basa ↑↑ ekskresi obat2 berupa asam lemah
(aspirin dan fenobarbital)
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA
Adalah hal2 yg menimbulkan efek2 yg aditif
(efek 2 kali lipat), sinergis (lebih besar dari 2
kali lipat) atau antagonis (efek dari salah satu
atau ke-2 obat tsb menurun).
• Jika 2 obat yg mempunyai kerja yg serupa
atau tdk serupa diberikan, maka efek
kombinasi dari ke-2 obat tsb dpt menjadi
aditif, sinergis, atau antagonis.
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA (Continued)
A. Efek obat aditif (menjadi diinginkan atau
tdk diinginkan )
• Efek obat aditif yg diinginkan,
• Contoh:
• Furosemid (diuretik) dan propranolol (obat
hipertensi) digunakan sbg kombinasi ↓↓
tekanan darah.
• Dua analgesik (aspirin & kodein) diberikan
bersama-sama utk lebih kuat dalam
meredakan nyeri.
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA (Continued)
Efek obat aditif yg tidak diinginkan,
• Contoh:
• Dua vasodilator (hidralazinutk hipertensi dan
nitrogliserin utk angina) respons hipotensi
yg berat.
• Aspirin dan alkohol dipakai bersamaan
dapat terjadi perdarahan lambung karena
Aspirin dan alkohol dapat memperpanjang
waktu perdarahan.
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA (Continued)
b. Efek obat sinergis
• Contoh:
• Kombinasi meperidin (analgesik narkotik) &
prometazin (antihistamin), prometazin
memperkuat efek meperidin (efek yg
diinginkan)
• Alkohol dan obat hipnotik-sedatif seperti
klordiazepoksid & diazepam, dikombinasi
akan meningkatkan penekanan susunan saraf
pusat.
II. INTERAKSI FARMAKODINAMIKA (Continued)
c. Efek obat antagonis jika 2 obat dikombinasi yg
mempunyai kerja yg berlawanan (efek antagonis)
maka efek obat2 itu akan saling meniadakan.
• Contoh:
• Kombinasi meperidin (analgesik narkotik) &
prometazin (antihistamin), prometazin
memperkuat efek meperidin (efek yg diinginkan)
• Alkohol dan obat hipnotik-sedatif
(klordiazepoksid & diazepam), dikombinasi akan
meningkatkan penekanan susunan saraf pusat.
II. INTERAKSI OBAT-MAKANAN
Makanan dpt meningkatkan, menurunkan, atau
menunda absorbsi obat krn makanan dpt
berikatan dgn obat absorbsi obat berkurang /
lebih lambat
Ingat interaksi tetrasiklin dgn produk2 susu
penurunan konsentrasi tetrasiklin dlm plasma.
(What should we do….?)
Beberapa obat absorbsinya justru meningkat dgn
adanya makanan, contoh: obat2 antibiotika,
metoprolol (obat hipertensi & jantung), lovastatin
(antikolesterol) obat2 ini hrs dimakan pd saat
makan (bersama makanan)
II. INTERAKSI OBAT-MAKANAN (Continued)
Interaksi obat-makanan antara obat
antidepresan (seperti penghambat Mono-
amin oksidase [MAO], contoh: Levodopa, bila
digunakan bersama makanan yg
mengandung kaya tiramin seperti keju,
minuman anggur, jeroan, bir, yogurt, krim
asam atau pisang akan lebih banyak
epinefrin yg dilepaskan terjadi krisis
hipertensi (What should we do….?)
Apa saja seharusnya isi konseling
pada pasien ?
1) Sampaikanlah pada farmasis dan dokter Anda tentang apa
saja obat yang Anda minum, meliputi obat resep, obat
bebas, jamu, suplemen, vitamin, dll.
2) Gunakanlah obat yang hanya diresepkan khusus untuk
Anda
3) Obat harus diminum/digunakan secara tepat untuk
menjamin keamanan dan efektivitasnya
4) Kecuali diinstruksikan lain, minumlah obat dalam keadaan
perut kosong, untuk mencapai onset yang lebih cepat
5) Jika obat tidak boleh digunakan bersama makanan, maka
minumlah obat satu jam sebelum atau 2 jam setelah makan
lanjutan
6) Minumlah obat dengan segelas air
7) Hindari penggunaan alkohol selama minum obat
8) Hindari konsumsi coklat dan minuman yang
mengandung kafein (kopi, teh, cola), dan
9) Jika Anda punya pertanyaan tentang obat, atau Anda
mengalami gangguan akibat penggunaan obat, segera
konsultasikan dengan farmasis atau dokter. Farmasis
dapat menyampaikan ke dokter untuk menentukan
pengobatan yang lebih baik untuk Anda.
Penatalaksanaan
• Perlu dilakukan pemantauan secara simultan dan prospektif
mengenai pasien, penyakit, dan terapinya dengan parameter
tertentu, dan kaitkan dengan hasil lab
• Interaksi (obat-obat, obat-makanan) biasanya terjadi
beberapa hari setelah digunakan bersama-sama amati
• Jika ada dua atau lebih obat yang diketahui berpotensi tinggi
untuk berinteraksi lakukan pemantauan ketat jika
terjadi gejala akibat interaksi sampaikan ke dokter
• Kemungkinan tindakan: distop, disesuaikan dosis, diatur
cara pemakaiannya