HASNANI HUTRI HASTUTI JULITA CHERLY JUNI DARTI LIA RIZEISKA PENGERTIAN
• Gastritis merupakan inflamasi
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal. ETIOLOGI • Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung). • Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba. • Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari: – Bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan non-steroid lainnya – Penyakit Crohn – Infeksi virus dan bakteri. ETIOLOGI • Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita penyakit menahun atau penderita yang mengalami gangguan sistem kekebalan • Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung. • Gastritis atrofik terjadi jika antibodi menyerang lapisan lambung • Penyakit Meniere merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar, kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi cairan • Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui. Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding lambung dan organ lainnya TANDA DAN GEJALA Gejalanya bermacam-macam, tergantung kepada jenis gastritisnya. Biasanya penderita gastritis mengalami gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak nyaman di perut sebelah atas • Pada gastritis karena stres akut biasanya perut sebelah atas terasa tidak enak. Segera setelah cedera, timbul memar kecil di dalam lapisan lambung dan bisa berubah menjadi ulkus bila penderita tetap sakit, ulkus bisa membesar dan mulai mengalami perdarahan menyebabkan tinja berwarna kehitaman seperti aspal, cairan lambung menjadi kemerahan dan jika sangat berat, tekanan darah bisa turun. TANDA DAN GEJALA • Gejala dari gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan nyeri di perut sebelah atas. Tetapi banyak penderita (misalnya pemakai aspirin jangka panjang) tidak merasakan nyeri. Penderita lainnya merasakan gejala yang mirip ulkus, yaitu nyeri ketika perut kosong. Jika gastritis menyebabkan perdarahan dari ulkus lambung, gejalanya bisa berupa: – Tinja berwarna kehitaman seperti aspal (melena) – muntah darah (hematemesis) atau makanan yang sebagian sudah dicerna, yang menyerupai endapan kopi. TANDA DAN GEJALA • Pada gastritis eosinofilik, nyeri perut dan muntah, hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan (edema) bisa disebabkan karena hilangnya protein dari lapisan lambung yang meradang. Pada gastritis sel plasma, nyeri perut dan muntah bisa terjadi bersamaan dengan timbulnya ruam di kulit dan diare. • Gastritis akibat terapi penyinaran menyebabkan nyeri, mual dan heartburn (rasa hangat atau rasa terbakar di belakang tulang dada) PATOFISIOLOGI Gastritis Akut • Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. • Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi : 1.Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit. 2.Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik. PATOFISIOLOGI • Gastritis Kronik Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser. DIAGNOSA • Jika seseorang merasakan nyeri perut sebelah atas disertai mual atau heartburn, dokter akan menduganya sebagai gastritis. Jika gejalanya menetap, jarang diperlukan pemeriksaan dan pengobatan dimulai berdasarkan penyebab yang mungkin. Jika diagnosisnya belum meyakinkan, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan lambung dengan endoskopi dan biopsi PEMERIKSAAN PENUNJANG • Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar. • Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis. • Pemeriksaan radiology. • Pemeriksaan laboratorium. • Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien dengan gastritis kronik. • Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik. • Kadar hemaglobin, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin. • Gastroscopy. • Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi. DAMPAK GASTRITIS TERHADAP KEHAMILAN • Saat hamil hormone estrogen dan HCG meningkat dan menyebabkan asam lambung meningkat dan pengeluaran saliva yang berlebihan. Selain itu, daerah lambung akan terasa panas. Peningkatan hormone progesteronpun mengakibatkan gerakan usus semakin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi. Perubahan gerakan peristaltik dalam lambung menyebabkan sering kembung dan lebih sering lapar, terjadinya oksidasi yang tidak sempurna disebabkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna ini, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah yang menyebabkan mual dan muntah pada ibu hamil. Wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat. PENATALAKSANAAN Aturan-aturan untuk kebiasaan makan yang lebih baik: • Makanlah perlahan-lahan. • Jangan lah mencoba makan sementara anda membaca atau menonton TV. • Cobalah rasakan setiap suap makanan yang anda santap. • Cobalah dan masukanlah sesendok makanan yang tidak penuh kedalam mulut anda. • Jika anda seorang yang suka makan dengan cepat, turunkanlah garpu dan sendok anda sesudah menyuap makanan. • Jangan biarkan orang lain memaksa anda makan bila anda tidak lapar atau jika anda tidak ingin menambah. • Ingatlah bahwa makan yang teratur lebih baik bagi anda daripada makan yang tidak teratur. • Bila anda selesai makan, istirahatlah sebentar. • Cobalah temukan jenis makanan yang paling mengganggu lambung anda, dan hindarilah. PENATALAKSANAAN • Jika penyebabnya adalah infeksi oleh Helicobacter pylori, maka diberikan bismuth, antibiotik (misalnya Amoxicillin , Tetracycline , Clarithromycin , Metronidazole , dan obat anti-tukak ( Lansoprazole , Omeprazole , Rabeprazole , Esomeprazole , Ranitidine , Cimetidine , Famotidine ). • Penderita gastritis karena stres akut dilakukan pencegahan dengan memberikan antasid (untuk menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung). PENATALAKSANAAN • Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid ( Magnesium hydroxide ) Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu seperti aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung. Misoprostol dapat mengurangi resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid. Untuk meringankan penyumbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan kortikosteroid atau dilakukan pembedahan. • Gastritis atrofik tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar penderita harus mendapatkan suntikan tambahan vitamin B12. • Penyakit Meniere bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian atau seluruh lambung. • Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat anti ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung. THANK YOU SO MUCH …………………