Anda di halaman 1dari 16

PATOFISIOLOGI GASTRITIS

KELOMPOK IV

HASNANI
HUTRI HASTUTI
JULITA CHERLY
JUNI DARTI
LIA RIZEISKA
PENGERTIAN

• Gastritis merupakan inflamasi


mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronik, difus atau
lokal.
ETIOLOGI
• Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari
infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di
dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).
• Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis
yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat
atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.
• Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari:
– Bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan
obat anti peradangan non-steroid lainnya
– Penyakit Crohn
– Infeksi virus dan bakteri.
ETIOLOGI
• Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita
penyakit menahun atau penderita yang mengalami gangguan
sistem kekebalan
• Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi
terhadap infestasi cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih)
terkumpul di dinding lambung.
• Gastritis atrofik terjadi jika antibodi menyerang lapisan lambung
• Penyakit Meniere merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak
diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar,
kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi cairan
• Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak
diketahui. Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di
dalam dinding lambung dan organ lainnya
TANDA DAN GEJALA
Gejalanya bermacam-macam, tergantung kepada jenis
gastritisnya. Biasanya penderita gastritis mengalami
gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak
nyaman di perut sebelah atas
• Pada gastritis karena stres akut biasanya perut sebelah
atas terasa tidak enak. Segera setelah cedera, timbul
memar kecil di dalam lapisan lambung dan bisa
berubah menjadi ulkus bila penderita tetap sakit, ulkus
bisa membesar dan mulai mengalami perdarahan
menyebabkan tinja berwarna kehitaman seperti aspal,
cairan lambung menjadi kemerahan dan jika sangat
berat, tekanan darah bisa turun.
TANDA DAN GEJALA
• Gejala dari gastritis erosif kronis berupa mual
ringan dan nyeri di perut sebelah atas. Tetapi
banyak penderita (misalnya pemakai aspirin
jangka panjang) tidak merasakan nyeri. Penderita
lainnya merasakan gejala yang mirip ulkus, yaitu
nyeri ketika perut kosong. Jika gastritis
menyebabkan perdarahan dari ulkus lambung,
gejalanya bisa berupa:
– Tinja berwarna kehitaman seperti aspal (melena)
– muntah darah (hematemesis) atau makanan yang
sebagian sudah dicerna, yang menyerupai endapan
kopi.
TANDA DAN GEJALA
• Pada gastritis eosinofilik, nyeri perut dan muntah,
hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan,
penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan
(edema) bisa disebabkan karena hilangnya
protein dari lapisan lambung yang meradang.
Pada gastritis sel plasma, nyeri perut dan muntah
bisa terjadi bersamaan dengan timbulnya ruam di
kulit dan diare.
• Gastritis akibat terapi penyinaran menyebabkan
nyeri, mual dan heartburn (rasa hangat atau rasa
terbakar di belakang tulang dada)
PATOFISIOLOGI
Gastritis Akut
• Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa
lambung.
• Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
1.Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.
Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung
HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan
NaCO3. Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam
lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual
muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
2.Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus
yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL
maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan
tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi
erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada
lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan
menyebabkan nyeri dan hypovolemik.
PATOFISIOLOGI
• Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang
berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang
berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak
sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel
dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel
pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL.
Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan
dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya
rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
perdarahan serta formasi ulser.
DIAGNOSA
• Jika seseorang merasakan nyeri perut sebelah
atas disertai mual atau heartburn, dokter
akan menduganya sebagai gastritis. Jika
gejalanya menetap, jarang diperlukan
pemeriksaan dan pengobatan dimulai
berdasarkan penyebab yang mungkin. Jika
diagnosisnya belum meyakinkan, mungkin
perlu dilakukan pemeriksaan lambung
dengan endoskopi dan biopsi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya
berdarah dan letaknya tersebar.
• Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena
erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis.
• Pemeriksaan radiology.
• Pemeriksaan laboratorium.
• Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL
menurun pada klien dengan gastritis kronik.
• Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar
vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik.
• Kadar hemaglobin, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
• Gastroscopy.
• Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan)
mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan untuk
biopsi.
DAMPAK GASTRITIS TERHADAP
KEHAMILAN
• Saat hamil hormone estrogen dan HCG meningkat dan
menyebabkan asam lambung meningkat dan pengeluaran saliva
yang berlebihan. Selain itu, daerah lambung akan terasa panas.
Peningkatan hormone progesteronpun mengakibatkan gerakan
usus semakin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
Perubahan gerakan peristaltik dalam lambung menyebabkan sering
kembung dan lebih sering lapar, terjadinya oksidasi yang tidak
sempurna disebabkan cadangan karbohidrat dan lemak habis
terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak
sempurna ini, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton
asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah yang
menyebabkan mual dan muntah pada ibu hamil. Wanita yang
sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan
gejala tak suka makan dan mual akan mengalami emesis
gravidarum yang lebih berat.
PENATALAKSANAAN
Aturan-aturan untuk kebiasaan makan yang lebih baik:
• Makanlah perlahan-lahan.
• Jangan lah mencoba makan sementara anda membaca atau menonton TV.
• Cobalah rasakan setiap suap makanan yang anda santap.
• Cobalah dan masukanlah sesendok makanan yang tidak penuh kedalam mulut
anda.
• Jika anda seorang yang suka makan dengan cepat, turunkanlah garpu dan sendok
anda sesudah menyuap makanan.
• Jangan biarkan orang lain memaksa anda makan bila anda tidak lapar atau jika
anda tidak ingin menambah.
• Ingatlah bahwa makan yang teratur lebih baik bagi anda daripada makan yang
tidak teratur.
• Bila anda selesai makan, istirahatlah sebentar.
• Cobalah temukan jenis makanan yang paling mengganggu lambung anda, dan
hindarilah.
PENATALAKSANAAN
• Jika penyebabnya adalah infeksi oleh Helicobacter
pylori, maka diberikan bismuth, antibiotik (misalnya
Amoxicillin , Tetracycline , Clarithromycin ,
Metronidazole , dan obat anti-tukak ( Lansoprazole ,
Omeprazole , Rabeprazole , Esomeprazole , Ranitidine
, Cimetidine , Famotidine ).
• Penderita gastritis karena stres akut dilakukan
pencegahan dengan memberikan antasid (untuk
menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang
kuat (untuk mengurangi atau menghentikan
pembentukan asam lambung).
PENATALAKSANAAN
• Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid ( Magnesium
hydroxide ) Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu seperti
aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya dan makanan
yang menyebabkan iritasi lambung. Misoprostol dapat mengurangi
resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid.
Untuk meringankan penyumbatan di saluran keluar lambung pada
gastritis eosinofilik, bisa diberikan kortikosteroid atau dilakukan
pembedahan.
• Gastritis atrofik tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar penderita
harus mendapatkan suntikan tambahan vitamin B12.
• Penyakit Meniere bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian
atau seluruh lambung.
• Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat anti ulkus yang
menghalangi pelepasan asam lambung.
THANK YOU SO MUCH
…………………

Anda mungkin juga menyukai