Anda di halaman 1dari 101

SISTEM REPRODUKSI

BY

LELY OKTARINA NASUTION


= proses perkembangbiakan
untuk menghasilkan organisme
(keturunan) baru dari induknya.

Bertujuan :
untuk mempertahankan
REPRODUKSI kelestarian makhluk hidup
sehingga tidak mengalami
kepunahan.

Mekanisme reproduksi :
1.reproduksi secara tidak
kawin (vegetatif aseksual
2. reproduksi secara kawin
(generatif seksual
Manusia bereproduksi Sistem organ yang
secara seksual. mendukung peran
Keturunan baru (anak) reproduksi = sistem
diperoleh dari peleburan reproduksi.
sperma ayah dan ovum
dari ibu.

Pembentukan
sperma dan ovum
serta perkembangan
bayi dilakukan oleh
sistem reproduksi.
A. Sistem Reproduksi Pria

perubahan yang terjadi pada


Kerja sistem reproduksi saat Anda memasuki masa
pada manusia, erat kematangan seksual =
pubertas.
kaitannya dengan proses
kedewasaan, baik pada
manusia atau organisme
lainnya. Pubertas :
 kejadian yang normal
pada manusia.
 telah memasuki masa
subur atau aktif
reproduksi.
Vas
Vas de ferens
eferens

Lobulus

Tubulus Epididimis
seminiferus

TESTIS
SEL
SERTOLI
Spermatosid
Primer

Spermatozoa

Spermatogonia

Spermatozid

TUBULUS SEMINIFERUS
Ketika mencapai Pada pria, masa
masa pubertas, pubertas dipicu oleh
hormon berperan hormon testosteron dan
memicu seorang
androgen pada usia
lelaki atau wanita
memasuki masa sekitar 13-15 tahun
reproduksi.

Hormon tersebut menyebabkan munculnya ciri-ciri primer


dan sekunder kematangan seksual pada pria, yaitu:
a. mulai aktif memproduksi sel sperma;
b. suara semakin membesar; `
c. tumbuh rambut-rambut di sekitar alat kelamin dan bagian
lain, seperti kumis dan janggut;
d. terbentuk jakun dan bahu yang melebar.
Organ reproduksi pria
terdiri : 1. Organ Kelamin Luar
1. organ kelamin dalam
2. organ kelamin luar.

1) Penis
= alat reproduksi yang berfungsi untuk kopulasi (persetubuhan).
terdapat tiga rongga, dua rongga di antaranya di bagian bawah. Ketiga
rongga tersebut dibentuk dari jaringan spons.
Rongga bagian atas tersusun dari jaringan spons korpus kavernosa
sedangkan rongga bagian bawah tersusun dari jaringan spons korpus
spongiosum.
Di dalam penis terdapat saluran yang disebut uretra.
Ketika terjadi ejakulasi, sperma keluar melalui saluran uretra dalam penis.
bagian dalam disusun oleh jaringan erektil dengan rongga-rongga yang
banyak mengandung pembuluh darah. Bagian ini juga dilengkapi dengan
ujung-ujung saraf perasa. Pada saat ereksi penis menjadi tegang dan
mengembang yang disebabkan rongga-rongga jaringan erektil terisi penuh
oleh darah
Skrotum disusun oleh otot-otot :

2) Skrotum /
kantong pelir
a) Otot dartos
 Di dalam  = otot yang membatasi antara skrotum
skrotum kanan dan kiri.
terdapat alat  berfungsi untuk menggerakkan skrotum
reproduksi untuk mengerut dan mengendur.
 Skrotum memiliki adaptasi terhadap
dalam = testis. udara yang panas maupun dingin.
 Pada alat  Pada saat udara panas maka tali yang
reproduksi laki- mengikat skrotum akan mengendur
laki terdapat untuk membiarkannya turun lebih jauh
dari tubuh.
dua skrotum Sebaliknya apabila udara dingin maka
yaitu skrotum tali tersebut akan menarik skrotum
bagian kanan mendekati tubuh sehingga akan tetap
hangat. Hal ini dilakukan untuk
dan kiri. menunjang fungsi dari testis.
b) Otot kremaster
 = penerusan otot lurik dinding perut
 berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar
stabil, karena proses spermatogenesis dapat berjalan
dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3oC lebih rendah dari
suhu di dalam tubuh.
 Suhu yang tidak sesuai akan menghambat produksi
spermatozoa.
 Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan
produksi spermatozoa.
 Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk
menunjang kesuburan laki-laki.
 Struktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit
yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan.
 Kulit kantong skrotum memiliki banyak kelenjar keringat,
untuk mendinginkannya dilakukan melalui proses
penguapan air keringat.
1. Organ Kelamin Dalam

1. Testis

terdapat dalam kantong skrotum


berfungsi untuk memproduksi sperma.
Sel-sel yang menghasilkan sperma = tubulus seminiferus,
Proses pembentukan sperma = spermatogenesis.
Sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki dewasa
normal kurang lebih 100 juta sel sperma setiap hari.
Sperma ini berfungsi dalam meneruskan keturunan.
Testis menghasilkan hormon reproduksi yaitu, testosteron.
Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel Leydig yang terletak di
celah-celah antara tubulus seminiferus
Hormon testosteron Ciri-ciri kelamin sekunder
sangat berpengaruh pada seorang laki-laki antara
terhadap lain:
perkembangan
a) suara yang membesar,
kelamin sekunder pada
seorang laki-laki. b) tumbuhnya kumis, jenggot,
serta rambut pada bagian
tertentu,
c) bentuk dada yang bidang.

Pada seorang laki-laki testis dapat mengalami gangguan,


antara lain tumor, yaitu pembengkakan yang terjadi pada
testis. Pembengkakan dapat juga diakibatkan pengumpulan
cairan antara lapisan-lapisan pembungkus atau pembesaran
pembuluh darah balik. Gondongan pada orang dewasa dapat
pula menyebabkan pembengkakan dan peradangan testis
sehingga menimbulkan kemandulan.
2. Epididimis 3. Vas deferens

saluran yang memiliki


panjang 7 meter dan
Setelah sperma
menghubungkan antara testis dewasa, dari saluran
dengan vas deferens. epididimis sperma
Di dalam epididimis, sperma
yang dihasilkan di dalam disalurkan ke
testis akan ditampung untuk dalam vas deferens.
beberapa saat, kurang lebih
selama 2 minggu dan
mengalami proses
pematangan hingga sperma
menjadi dewasa. Sebelum
matang, sperma tidak dapat
membuahi sel telur.
Vas deferens menghasilkan sekret dan kelenjar, antara lain

a) Kelenjar prostat b) Kelenjar cowper/bulbouretra


tersusun  memiliki saluran yang langsung
menuju uretra.
melingkar, terletak
 Getah yang dihasilkan kelenjar
pada bagian atas cowper bersifat basa.
uretra
dan di bagian
bawah kantong c) Vesikula seminalis /kantong
kemih. semen
Getah yang  terdapat di belakang kantung
dihasilkan oleh kemih, yang memiliki struktur
kelenjar protat berlekuk-lekuk.
mengandung  Di dalam saluran ini, sperma
kolestrol, bercampur dengan produk dari
fosfolipid, garam. kelenjar-kelenjar tersebut.
Fungsi dari
sekret

a) Menyediakan zat gizi yang dibutuhkan oleh


spermatozoa, seperti karbohidrat, vitamin, dan asam
amino. Karbohidrat yang dibutuhkan dalam bentuk
fruktosa.
b) Sekret bersifat basa yaitu memiliki pH 7,2 - 7,4,
sehingga dapat menetralkan asam yang terdapat di liang
senggama wanita. Karena spermatozoa dapat mati jika
berada pada pH asam.
c) Sekret mengandung lendir pelumas dan zat yang
disebut prostaglandin yang dapat merangsang
pergerakan dinding rahim
Sperma bersama sekret disebut dengan air mani atau semen.
Di dalam vas deferens, sperma dapat bertahan hidup selama 6
minggu,
tetapi apabila berada pada tubuh wanita hanya bertahan selama 1-2
hari.
4. Duktus ejakulatoris

Setelah dari vas deferens mani akan dialirkan ke bagian


saluran pemancaran = duktus ejakulatoris.

Sperma yang tidak dikeluarkan


dari dalam tubuh akan mati lalu Sperma disemprotkan lewat saluran di
diserap oleh tubuh. dalam penis yaitu uretra.

Otot penis berkontraksi penis dalam keadaan menegang, untuk


sehingga mengakibatkan dapat menyalurkan semen ke dalam
penis tegang = ereksi. alat kelamin wanita = ejakulasi
Pembentukan Sel
Kelamin
 laki-laki normal yang sudah memasuki usia dewasa akan menghasilkan
sel kelamin laki-laki = sperma.
 sperma ini terbentuk di dalam testis.
 Proses pembentukan sperma = spermatogenesis.
 Sel induk sperma mempunyai kromoson sebanyak 23 pasang. Sel-sel ini disebut
spermatogonia.
 sperma diproduksi oleh tubulus seminiferus. kerja tubulus seminiferus adalah
mampu memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta spermatozoa.
 Jumlah yang normal spermatozoa berkisar antara 35 - 200 juta,
 Jika seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta sperma, maka orang
tersebut dapat dikatakan kurang subur. Biasanya faktor usia sangat berpengaruh
terhadap produksi sperma.
 Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55 tahun produksi spermanya berangsur-
angsur menurun. Pada usia di atas 90 tahun, seseorang akan kehilangan tingkat
kesuburan.
 Selain usia, faktor lain yang mengurangi kesuburan adalah frekuensi melakukan
hubungan kelamin. Seseorang yang sering melakukan hubungan kelamin akan
berkurang kesuburannya. Hal ini disebabkan karena sperma belum sempat dewasa
sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Berkebalikan dengan hal itu, apabila
sperma tidak pernah dikeluarkan maka spermatozoa yang telah tua akan mati lalu
diserap oleh tubuh.
a. Spermatogenesis

Proses pembentukan Mengalami perkembangan menjadi


sperma bermula dari spermatosit primer.
pembelahan secara mitosis
dari sel-sel spermatogonia
Spermatosit primer masih
bersifat diploid dan memiliki
Dalam proses tersebut kromosom sebanyak 23 pasang
kemudian akan
kehilangan banyak
sitoplasma dan pembelahan secara meiosis tahap I,
membentuk maka spermatosit primer yang diploid
spermatozoa / sel-sel itu akan menghasilkan spermatosit
sekunder yang bersifat haploid.

Setelah itu, spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis tahap II


yang menghasilkan 4 spermatid dan akan mengalami diferensiasi.
b. Struktur Sperma

1) Kepala
 terdapat inti sel.
 Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian = akrosom,
yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk agak
runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase yang
berfungsi untuk menembus dinding sel telur.
 Di bagian kepala ini terdapat 22 kromosom tubuh dan 1
kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau Y, kromosom X
untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan
kromosom Y untuk membentuk bayi berkelamin laki-laki.
Kromosom kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan
menentukan jenis kelamin pada seorang bayi.
2) Bagian tengah 3) Ekor
 mengandung  lebih panjang, bersifat
mitokondria yang motil atau banyak
berfungsi untuk bergerak.
pembentukan  Fungsi = untuk alat
energi. pergerakan sperma
 Energi tersebut sehingga dapat
berfungsi untuk mencapai sel telur.
pergerakan dan  Pergerakan sel ini
kehidupan sel maju didorong oleh
sperma. bagian ekor dengan
Bahan bakar dalam pergerakan
pembentukan energi menyerupai sirip
ini adalah fruktosa. belakang ikan.
Pembentukan sperma dipengaruhi
Pembentukan FSH dan LH
oleh hormon FSH (Folicel
Stimulating Hormone) dan LH dikendalikan oleh hormon
(Lutenizing Hormone). gonadotropin yaitu hormon
yang disekresikan oleh
kelenjar hipothalamus dari
otak.

Dari tempat itu kemudian


dikeluarkan melalui uretra
yang terdapat di dalam Proses spermatogenesis juga
penis. dibantu oleh hormon testosteron.

Sperma yang sudah terbentuk di dalam testis, akan


disalurkan ke bagian epididimis dan kemudian ke vas
deferens,dan bercampur dengan sekret dari kelenjar prostat
dan cowperi.
Ada pengaturan oleh saraf-
uretra saraf uretra untuk
juga merupakan pembagian kedua tugas ini.
saluran kencing. Ketika seorang laki-laki dan
sperma tidak seorang wanita
keluar bersenggama (melakukan
bersamaan air hubungan seksual) maka
kencing, karena saraf akan mengontrol katup
air kencing uretra agar tidak
bersifat asam terbuka. Bahkan, sebelum
sehingga terjadi ejakulasi, cairan basa
spermatozoa dari kelenjar cowperi akan
akan mati menetralkan sisa-sisa air
kencing yang terdapat di
dalam saluran tersebut.
A. Sistem Reproduksi Wanita

a. Organ Reproduksi Luar

1) Mons pubis/vulva, yang banyak tersusun oleh jaringan lemak


2) Labia mayora, merupakan lipatan kulit yang berfungsi
melindungi
vagina (dapat disamakan dengan skrotum pada pria).
3) Labia minora, merupakan lipatan kulit di antara labia mayora.
4) Klitoris, adalah organ erektil yang dapat disamakan dengan
penis pada pria. Banyak terkandung pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf perasa.
5) Kelenjar Bartholini, terletak di tepi lubang vagina dan
berfungsi untuk mensekresi lendir.
b. Alat Reproduksi Dalam

1) Ovarium

 terletak di sebelah kiri dan


kanan rahim.
 Bentuk ovarium lonjong
dengan panjang 2 - 2,5
cm, lebar 1-1,5 cm, tebal
0,5-1,5 cm & berat 15gram
 Umumnya sel telur
diproduksi setiap 28 hari.
 Sel telur yang dihasilkan
oleh ovarium ini
terbungkus dalam kantong
= folikel
folikel dan sel telur Seiring dengan bertambahnya usia
terlihat seolah-olah dengan dirangsang oleh hormon FSH
mati (Folicle Stimulating Hormon) dan LH
(Luteinizing Hormone) yang berasal dari
kelenjar hipofise di otak.

Folikel akan semakin besar dan mengha


silkan hormon estrogen dan progesteron
yang akan merangsang untuk menghenti
kan produksi hormon FSH dan LH.

Hormon estrogen dan progesteron akan


mempengaruhi sifat-sifat pada wanita
untuk menjadi dewasa.

Saat pertengahan terjadinya menstruasi, folikel semakin bertambah besar


dan akhirnya pecah untuk mengeluarkan sel telur yang ada di dalamnya,
yang disebut ovulasi
Sebelum terjadinya kehamilan, Setelah telur mengalami
hampir seluruh hormon estrogen pematangan, selanjutnya akan
dihasilkan oleh ovarium dan disalurkan melewati oviduk.
sebagian kecil kelenjar adrenal.

Oviduk ini merupakan saluran


yang panjang menuju ke
rahim.

Oviduk/saluran tuba fallopi :


 Di dalam saluran terjadi pembuahan antara sperma dan
ovum.
 Di dalam sepanjang saluran terdapat rambut-rambut getar
atau cilia yang berfungsi untuk mendorong atau
mempermudah jalannya zigot hasil pembuahan.
2) Uterus (rahim)

= suatu rongga pertemuan dari dua saluran tuba falopi bagian


kiri dan kanan.
Uterus berbentuk seperti buah pir.
Bagian bawah dari uterus = serviks (leher rahim).
Jaringan yang menyusun uterus berupa otot polos dan lapisan
endometrium (dinding rahim) yang tersusun dari epitel dan
menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah.
Ketika terjadi ovulasi, lapisan endometrium akan menebal,
tetapi ketika menstruasi lapisan endometrium akan meluruh.
Fungsi uterus (rahim) = sebagai tempat menempelnya janin.
Di sinilah janin akan tumbuh besar yang kemudian
kehidupannya ditopang oleh plasenta. Plasenta akan
mencukupi kebutuhan janin yang berupa O2 dan makanan yang
diperoleh dari ibunya.
3) Vagina Vagina terdiri atas bagian-bagian

 = suatu saluran a)Selaput lendir


tempat (membran mukosa)
berlangsungnya merupakan bagian
proses kopulasi, yaitu terluar dari vagina yang
pertemuan dapat mensekresikan
antara dua alat
kelamin.
lendir pada saat terjadi
 merupakan jalan rangsangan seksual.
keluar bayi apabila Lendir tersebut
sudah siap dilahirkan. dihasilkan oleh
 Vagina bermuara kelenjar bartholin.
pada vulva.
c) Jaringan ikat
b) Jaringan otot Jaringan otot dan ikat
Vagina tersusun ini juga sangat
dari otot-otot polos berperan dalam
yang dapat melebarkan uterus
berkontraksi untuk ketika janin akan
memperlebar dilahirkan. Pada saat
saluran dan uterus janin sudah dilahirkan
serta mengembali maka kedua jaringan
kan ke bentuk ini akan
semula. Ini sangat mengembalikan
penting dalam uterus ke bentuk
proses persalinan. semula.
Pembentukan Sel Telur (Ovum)

Proses pembentukan sel Berlangsung di dalam ovarium


(indung telur)
telur disebut oogenesis

Sel telur berasal dari sel induk


telur = oogonium

Dalam oogonium, terkandung


kromoson sebanyak 23
pasang

Di dalam ovarium ini, sel-sel Sel-sel oogonium ini


oogonium membelah secara mitosis bersifat diploid
Pada proses oogenesis Oosit primer masih memiliki kromosom
ini, oogonia akan yang sama dengan sel induknya, yaitu
berkembang menjadi 23 pasang dan badan kutub I
oosit primer

oosit sekunder akan mengalami


Fungsi hormon FSH : pembelahan lagi secara mitosis
a. mengatur proses pertumbuhan membentuk ootid dan badan kutub II
sel telur;
b. menghasilkan hormon
Ootid akan berkembang menjadi
estrogen, hormon estrogen
ovum
pada kadar tertentu dapat
menghambat produksi hormon
FSH;
c. mempengaruhi sel-sel folikel Ovum yang dihasilkan dari proses
yang berfungsi untuk memberi ini hanya berjumlah satu
nutrien pada sel telur.

Proses oogenesis ini diatur oleh hormon FSH (Follicle Stimulating


Hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dasar otak.
Ovulasi

Ovulasi adalah proses dipengaruhi oleh


pelepasan sel telur
hormon, yaitu LH dan FSH

dihasilkan oleh kelenjar hipofisis


di dalam otak

Pada saat inilah seorang wanita


dikatakan mengalami masa subur.
Masa subur bagi seorang wanita tidak
berlangsung setiap hari.
Satu siklus menstruasi (haid) akan dimulai pada hari pertama
setelah hari terakhir masa haid sebelumnya dan berakhir
pada hari pertama masa haid berikutnya

Mulai pada hari pertama siklus ini sel telur bersama


folikelnya akan mengalami pematangan.

sekitar 13 - 15 hari sebelum hari pertama haid akan terjadi


ovulasi.

Setelah sel telur masak, selanjutnya akan dikeluarkan dari


ovarium.
Dalam proses ini, sel telur berada di dalam folikel. Folikel dan dinding ovari robek,
akhirnya sel telur yang sudah matang akan keluar dan masuk ke dalam oviduk
(tuba falopi) melalui infundibulum, yaitu bagian yang berbentuk seperti jari-jari.

Telur yang telah dewasa ini akan masuk ke dalam saluran telur (tuba falopi) yang
akan menghanyutkannya ke dalam rahim dengan cairan khusus.

Sel telur dewasa ini baru akan dapat dibuahi dalam tempo 24 jam setelah
dilepaskan oleh indung telur (ovarium) yaitu pada saat dalam perjalanan menuju
rahim

Setelah sel telur dilepaskan, maka sel folikel menjadi kosong. Sel ini
kemudian akan berubah menjadi korpus luteum.

Pembentukan korpus luteum ini didukung oleh LH. Terbentuknya korpus luteum
akan memicu terbentuknya hormon estrogen dan progesteron.
Proses Terjadinya Menstruasi

Setelah pelepasan sel telur,


Menstruasi terjadi karena sel telur maka folikel akan kosong,
yang dilepaskan folikel tidak dapat selanjutnya akan
dibuahi oleh sel sperma membentuk korpus luteum
yang berwarna kuning

korpus luteum akan


berdegenerasi, yang Korpus luteum ini akan
diikuti peluruhan = memacu terbentuknya
peristiwa menstruasi. hormon progesteron.

Hormon ini akan menyebabkan terjadinya penebalan dinding rahim atau


endometrium, tetapi hormon ini akan mengalami penurunan jumlah
Menstruasi = peristiwa luruhnya sel telur yang tidak dibuahi yang sudah
menjadi mati bersama-sama dengan selaput lendir dinding rahim yang
merupakan lapisan yang kaya pembuluh darah.

Setelah itu siklus yang baru akan


berlangsung selama dimulai. Diawali dengan pulihnya kembali
2 - 7 hari dinding endometrium, selanjutnya FSH
mulai dihasilkan lagi dan mempengaruhi
pembentukan sel telur kembali.
Pada saat seorang wanita
mengalami menopouse
dikatakan indung telurnya
mengalami masa pensiun Kejadian seperti ini akan terjadi berulang-
secara gen dan ulang, lalu berhenti untuk sementara
progesteron akan waktu pada saat terjadinya kehamilan,
berhenti. lalu akan terjadi lagi setelah kelahiran.

Usia menopouse berkisar antara 45-50 tahun ke atas


Fertilisasi

Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan


spermatozoa.
Proses terjadinya fertilisasi

sel telur dilepaskan dari tuba fallopi (saluran Apabila terjadi


folikel di dalam ovarium oviduk) hubungan seksual,
maka spermatozoa
akan dapat
prostaglandin yang terdapat di membuahi ovum
Mulut rahim dalam semen dapat dalam saluran tuba
mengeluarkan merangsang pergerakan fallopi
cairan atau lendir dinding rahim.
encer agar
spermatozoa
dapat berenang
Pergerakan Spermatozoa akan bergerak
dengan lancar
spermatozoa dengan bantuan bagian
dalam rahim
dibantu oleh : ekornya. Pergerakan
menuju saluran
pergerakan dapat mencapai 12 cm per jam
telur untuk
di sepanjang tuba fallopi
menemui dan dinding rahim (saluran oviduk)
membuahi sel dinding tuba
telur falopi
Sesaat sebelum terjadinya Setelah dinding sel telur
fertilisasi, sperma melepaskan berlubang, maka sel sperma
enzim pencerna = hialuronidase masuk ke dalam sel telur.
yang bertujuan untuk melubangi
protein penyelubung telur.
Bagian yang masuk adalah
kepala dan bagian tengah,
sedangkan ekor dari sel sperma
terputus dan tertinggal

Akhirnya, terjadilah pembuahan itu. Dari


pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot
yang bersifat diploid dan memiliki
kromosom sebanyak 23 pasang atau 46
kromosom di antaranya 44 kromosom
tubuh dan 2kromosom kelamin. Di dalam
46 kromosom ini terdapat semua rumus
untuk membentuk seorang manusia
Sel akan langsung mengalami
zigot hasil pembuahan
pembelahan ganda dari yang semula
tersebut akan mengalami
satu sel menjadi dua, lalu menjadi
pembelahan secara
empat, delapan dan seterusnya
mitosis

Sumber makanannya adalah Pembelahan itu berlangsung di


kuning telur, yang menyediakan sepanjang saluran tuba fallopi,
makanan selama perjalanan zigot sambil berjalan menuju uterus.
sampai dapat tertanam di dalam
rahim.

Di sepanjang tuba fallopi terdapat


rambut-rambut getar yang selalu
bergerak melambai ke arah rahim
Selama berjalan menuju rahim, (uterus) yang berfungsi untuk
zigot aktif membelah. Pada saat itu memudahkan pergerakan zigot
dibutuhkan makanan untuk menuju rahim (uterus)
menjamin kehidupannya.
Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari
zigot sudah tertanam di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang
tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi
terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di
dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di
luar kandungan. Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh
dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan pada zigot maka keadaan
ini akan membahayakan ibunya, karena janin tersebut bisa
memecahkan tuba falopi
Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang
menjadi blastula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus)
dan sesampainya di rahim zigot yang aktif membelah akan mengebor lapisan
lendir rahim dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada
lapisan tersebut.

Proses pengeboran ini dapat terjadi selama 4 - 5 hari, kemudian blastula


akan tertanam pada dinding rahim.Peristiwa ini disebut implantasi, yang
terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi.

Pada saat ini, korpus luteum menghasilkan hormon progesteron, yang


berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim.

Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen


dan progesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi.

Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan


gastrula, kemudian menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang
menjadi janin di dalam rahim.
Kehamilan

zigot akan membelah terus untuk pada tahap awal, bentuk embrio
membentuk embrio yang kemudian manusia tidak jauh berbeda dari
tertanam di dalam rahim. bentuk embrio hewan vertebrata
Sewaktu berada di dalam rahim, lain, yaitu mirip kecebong yang
embrio ini juga selalu membelah memiliki panjangnya 5 mm.
dan mengalami perkembangan
untuk membentuk janin (fetus)

Tahap blastulasi terjadi pada


Pada proses pembentukan blastula,
minggu pertama setelah fertilisasi.
sel-sel membelah dengan cepat dan
Pada saat ini embrio masih
terjadi migrasi sel di dalam embrio,
sangat kecil. Walaupun dalam
yang membentuk dua bagian utama,
kurun waktu itu ia telah terdiri atas
yaitu embrio yang nantinya
ratusan sel-sel kecil yang
berkembang menjadi janin dan
berkumpul membentuk bola kecil
membran ekstra embrio yang
yang berukuran hampir sama
nantinya membentuk plasenta,
dengan kepala jarum pentul.
amnion, dan tali pusar
Ketiga bagian ini berfungsi
Plasenta juga dapat
untuk menunjang kehidupan
menghasilkan hormon-hormon
janin, antara lain :
tertentu, antara lain mengatur
a. untuk memberikan nutrisi,
hormon kelenjar dan relaksin
b. pertukaran gas, dan
yang berfungsi untuk fleksibilitas
c. menahan goncangan.
simfibis pubis dan organ-organ
lain di daerah tersebut sehingga
mempermudah kelahiran.

Setelah itu, dilanjutkan dengan proses gastrulasi yang terjadi pada


minggu ke-3. Pada proses gastrulasi, jaringan sudah membentuk 3
lapisan, yaitu :
ektodermis,
mesodermis, dan
endodermis.
Ketiga lapisan jaringan tersebut akan mengalami diferensiasi dan
spesialisasi membentuk organ dan sistem organ.

a. Lapisan ekstroderm akan membentuk organ-organ seperti saraf,


hidung, mata, kelenjar kulit dan berkembang menjadi jaringan
epidermis.

b. Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk organ ginjal,


limpa, kelenjar kelamin, jantung, pembuluh darah, getah bening,
tulang dan otot.

c. Lapisan endoderm akan membentuk organ hati, pankreas, saluran


pencernaan, saluran pernapasan, kelenjar gondok, dan anak gondok .

Fase itu disebut fase organogenesis. Fase ini terjadi pada minggu ke – 4
s/d ke - 8
Pada saat janin berusia
14 minggu, organ sudah Kadar hormon estrogen
terbentuk lengkap. Janin pada seorang wanita yang
terus mengalami hamil sedikit. Hormon
pertumbuhan dan estrogen ini akan membantu
penyempurnaan pada kontraksi uterus. Selain itu,
bagian-bagian organ dihasilkan pula hormon
tubuhnya, hingga usia 9 oksitosin yang fungsinya
bulan 10 hari sebagai sama seperti estrogen.
usia yang normal bagi
bayi untuk dilahirkan.
Selaput pembungkus janin.

Tali pusat
korion plasenta

Janin

Amnion Allantois

Rongga
Air Susu Ibu/Asi

Air susu ibu Perubahan fisiologis


dihasilkan oleh pada payudara
kelenjar susu pada disebabkan oleh
payudara seorang faktor-faktor
wanita yang dapat berikut.
memproduksi, 1) Pertumbuhan dan
biasanya dihasilkan proses penuaan.
setelah kehamilan 2) Daur haid.
tua atau setelah 3) Kehamilan
melahirkan
Pada masa kehamilan,
payudara wanita menjadi Payudara bisa
lebih penuh dan keras. mengalami kelainan,
Areola lebih gelap dan
puting susu menegak
di antaranya, tumor
ketika membesar. Ketika payudara, kista, dan
memasuki trisemester kanker payudara.
ketiga akan timbul kresi Karena payudara
kekuning-kuningan yang merupakan jaringan
disebut kolostrum.
Setelah lahirnya anak,
lunak sehingga
jika ibu tersebut menyusui kemungkinan terjadi
dalam 24 jam, sekresi kelainan tersebut
kolostrum berhenti dan lebih besar daripada
mulai timbul sekresi air organ tubuh yang lain
susu ibu
(ASI). Selama menyusui,
payudara membesar.
Air susu ibu (ASI) mempunyai peranan
yang penting bagi seorang bayi,
Ketika baru saja yaitu untuk menjaga kesehatan dan
dilahirkan, bayi sudah mempertahankan kelangsungan hidup
memerlukan makanan, bayi.
akan tetapi tidak setiap
makanan bisa diberikan
pada bayi, sebab bayi
membutuhkan Ketika seorang bayi berusia di
makanan khusus dan bawah 4 bulan, mereka belum
makanan itu sudah diberikan makanan tambahan,
disediakan oleh ibunya, karena pencernaannya masih
yakni (ASI)air susu ibu. halus sekali sehingga bayi
hanya memerlukan makanan
khusus yang berbentuk cair,
yaitu susu.
ASI mengandung Keutamaan ASI lainnya
zat gizi yang adalah bebas bakteri dan
diperlukan untuk dapat memberikan
pertumbuhan dan kekebalan pasif pada
sangat sesuai bayi, serta dapat
dengan pencernaan mengurangi resiko bayi
bayi. terkena infeksi.

Pemberian ASI Faktor-faktor yang


saja pada bayi menyebabkan seorang ibu
yang berumur di kurang bisa memberikan ASI
terhadap bayinya, antara lain
bawah 4 tahun ini
karena kesibukan kerja,
disebut pemberian hilangnya kepercayaan diri,
ASI eksklusif. kurangnya penerangan, dan
sosialisasi.
KELAINAN YANG TERJADI PADA ORGAN REPRODUKSI

Kelainan organ reproduksi biasanya menyebabkan ketidakmampuan


hamil/infertilitas. Sekitar 10% dari pasangan hasil perkawinan mempunyai
problem ini. Hampir 30% infertilitas ini disebabkan faktor pria.

Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem


reproduksi adalah
.
1. Penyempitan
Saluran Telur/Oviduk 2. Mandul (Infertilitas)
Kelainan ini Mandul dapat terjadi
merupakan faktor pada laki-laki
bawaan, tetapi maupun
adapula yang
perempuan. Mandul
disebabkan
karena infeksi kuman berarti seorang laki-
tertentu. Saluran laki atau wanita
oviduk yang sempit tidak dapat
akan membuat memproduksi sel-
sperma sulit untuk
sel sperma maupun
menjangkau bagian
dalam saluran ovum. Faktor paling
tersebut, sehingga besar dipengaruhi
menyebabkan oleh gangguan
pembuahan sulit hormon reproduksi.
terjadi.
3. Impotensi
Kelainan ini dialami 4. Kanker Cerviks
oleh laki-laki, yaitu (Mulut Rahim)
suatu keadaan penis Gangguan ini
yang tidak dapat dialami oleh wanita.
melakukan ereksi
(tegang),sehingga sulit Penyakit ini dapat
untuk melakukan disebabkan oleh
kopulasi (fertilisasi). virus atau bakteri
Biasanya impotensi dan biasanya
disebabkan oleh faktor menyerang seorang
hormonal, yaitu
terhambatnya fungsi wanita usia 45 ke
hormon reproduksi, atas. Pada mereka
bisa juga disebabkan persentase terbesar
oleh faktor psikologis penyakit kanker
atau emosional adalah kanker
seseorang.
cerviks
5. Kanker
Payudara 6. Sifilis
Penyakit ini juga Sifilis disebabkan
rentan oleh bakteri
menyerang Treponema
wanita. Seorang pallidum, penyakit
wanita yang ini dapat
tidak ditularkan melalui
pernah hubungan seksual,
menyusui besar transfusi darah,
kemungkinan atau luka
dapat menderita mikroskopis.
penyakit ini.
7. Herpes simplex
Penyakit ini 8. Endometriosis
disebabkan Endometriosis
karena virus merupakan
herpes simplex kelainan, antara
tipe II yang lain yaitu
menyerang kulit
terdapatnya
di daerah alat
reproduksi luar. jaringan
Gejala penyakit endometrium di luar
ini adalah rahim. Gejalanya
gatalgatal, ketika menstruasi
kemerahan di terasa nyeri.Rasa
kulit, pedih dan nyeri ini disebabkan
timbul beberapa pengelupasan
lepuh kecil, yang jaringan
kemudian endometriosis.
menjadi keruh

Anda mungkin juga menyukai