Interaksi Obat
dan Makanan
1. Amniyatul Auliya Amimi
2. Nur Jamilah
3.Selviana Rais
4.Siti Rahayu
5. Widia Ratna Sari
Pengertian Interaksi Obat
interaksi obat meruapakan satu dari delapan kategori masalah
terkait obat (drug-related problem) yang dapat mempengaruhi
outcome klinis pasien. Interaksi obat tidak hanya terjadi antar
obat namun jamun dapat terjadi antar obat dengan makanan.
MENIMBULKAN BERKURANGNYA
EFEK MERUGIKAN EFEK SAMPING EFEK OBAT
3. Karbohidrat
Karbohidrat tampaknya mempunyai efek sedikit pada metabolism obat, walaupun banyak makan glukosa,
terutama sekali dapat menghambat metabolism barbiturate, dan dengan demikian memperpanjang waktu
tidur. Kelebihan glukosa ternyata juga mengakibatkan berkurangnya kandungan sitokrom P-450 hati dan
memperendah aktivitas bifenil-4-hidroksilase (Gibson, 1991). Sumber karbohidrat:roti,biscuit, kurma, jelli,
dan lain.
4. Vitamin
Vitamin merupakan bagian penting dari makanan dan dibutuhkan untuk sintesis protein dan lemak,
keduanya merupakan komponen vital dari system enzim yang memetabolisasi obat. Oleh karena itu tidak
mengherankan bahwa perubahan dalam level vitamin, terutama defisiensi, menyebabkan perubahan dalam
Fase farmasetis merupakan fase awal dari hancur dan terdisolusinya obat. Beberapa makanan dan nutrisi
mempengaruhi hancur dan larutnya obat. Maka dari itu, keasaman makanan dapat mengubah efektifitas dan
solubilitas obat-obat tertentu. Salah satu obat yang dipengaruhi pH lambung adalah saquinavir, inhibitor
protease pada perawatan HIV. Ketersediaan hayatinya meningkat akibat solubilisasi yang diinduksi oleh
perubahan pH lambung. Makanan dapat meningkatkan pH lambung, disisi lain juga dapat mencegah disolusi
beberapa obat seperti isoniazid (INH).
Fase Farmakokinetik
Fase farmakokinetik adalah absorbsi, transport, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat. Interaksi obat dan makanan
paling signifikan terlibat dalam proses absorbsi. Usus halus, organ penyerapan primer, berperan penting dalam
absorbsi obat. Fungsi usus halus seperti motilitas atau afinitas obat untuk menahan sistem karier usus halus, dapat
mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorbsi obat. Makanan dan nutrien dalam makanan dapat meningkatkan atau
menurunkan absorbsi obat dan mengubah ketersediaan hayati obat.
Next
Fase FarmaKodinamik
Fase farmakodinamik merupakan respon fisiologis dan psikologis terhadap obat. Mekanisme obat
tergantung pada aktifitas agonis atau antagonis, yang mana akan meningkatkan atau menghambat
metabolisme normal dan fungsi fisiologis dalam tubuh manusia. Obat dapat memproduksi efek yang
diinginkan dan tidak diinginkan. Aspirin dapat menyebabkan defisiensi folat jika diberikan dalam
jangka waktu lama. Methotrexat memiliki struktur yang mirip dengan folat vitamin B, hal ini dapat
memperparah defisiensi folat.
Next
Kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan
dapat terjadinya interaksi obat dengan makanan
adalah :
Meningkatkan absorbsi
Jeruk Antasida (Al)
Al
Meningkatkan efek
Susu Bisakodil (laksatif)
laksatif
• Ginseng > hati-hati bila digunakan Bersama obat anti koagualn > resiko
pendarahan
• Ginseng merupakan stimulansia > bila digunakan Bersama kafein > menyebabkan
insomnia
• Garlic bila dikonsumsi Bersama obat DM > menyebabkan Penurunan kadar gula
drastis
• Garlic > mempunyai efek koagulan > hati-hati bila diberikan Bersama anti
koagulan
Kasus klinis
+
Seorang farmasis mendapati istrinya
yang minum parstelin
(tranilsipromin+trifluoroperazin) setelah =
makan keju tua segera wajahnya
memerah, kepala & jantung berdenyut
cepat & nafas tersengal sengal, berulang
kali muntah.
TERIMAKASIH