Anda di halaman 1dari 15

DAMPAK INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN PADA

TUBUH
KELOMPOK 1

NURUL WAHIDA NASIR YOSLIN SITURU


ADISTI ISLAMIYA YUSI YUSRIANI
M.MIFTA FAUZI NURINDAH SARI
ODE RATNASARI IMEL FAUD
REZKY FAJRIAH MUHAMMAD FARHAN PATTAH
PENGERTIAN INTERAKSI OBAT

 Interaksi obat adalah salah satu tipe dari permasalahan yang terkait dengan penggunaan obat yang secara
bersamaan dengan makanan atau minuman yang berpotensi untuk merubah efek dari obat yang bersangkutan, baik
meningkatkan efek atau justru malah menurunkan efek dari obat yang bersangkutan. Penggunaan obat dalam
terapi suatu penyakit mempunyai dua sisi yang saling berlawanan, yaitu di satu sisi obat mempunyai efek terapi
yang dapat mengobati pasien, dan di sisi lain menimbulkan efek yang tidak diharapkan.
 Obat dapat berinteraksi dengan obat lain maupun dengan makanan atau minuman yang di konsumsi oleh pasien.
Hal ini dapat terjadi karena dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang seorang penderita mendapat obat lebih dari
satu macam obat dan menggunakan obat bebas tertentu selain yang diresepkan oleh dokter maupun
mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu seperti yang mengandung kafein dan alcohol. Perubahan efek obat
akibat interaksi obat dapat bersifat membahayakan dengan meningkatnya toksisitas obat atau berkurangnya
khasiat suatu obat.
 Mekanisme interaksi obat dapat dibagi menjadi interaksi yang melibatkan aspek farmakokinetika obat dan
interaksi yang mempengaruhi respons farmakodinamik obat. Interaksi farmakokinetik dapat terjadi pada beberapa
tahap meliputi absorpsi, distribusi, metabolism, dan ekskresi. Interaksi farmakodinamik adalah interaksi dimana
efek suatu obat diubah oleh obat lain pada tempat aksi. Pengetahuan mengenai hal ini akan bermanfaat dalam
melakukan upaya pencegahan terhadap efek merugikan yang dapat ditimbulkan akibat interaksi obat.
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN

Interaksi obat dan makanan dapat terjadi ketika makanan yang dapat terjadi ketika makanan yang dimakan
mempengaruhi obat yang sedang kita gunakan sehingga mempengaruhi efek obat tersebut, contioh reaksi yang dapat
timbul :
 Makanan dapat mempercepat/memperlambat efek obat
 Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan vitamin dan mineral tidak bekerja secara cepat
 Menyebabkan hilang/bertambah nafsu makan
 Obat dapat mempengaruhi nutrisi tubuh
KEMUNGKINAN PENYEBAB INTERAKSI OBAT
 Dasar yang menentukan apakah obat diminum sebelum, selama atau setelah makan tentunya adalah karena absorbsi obat, ketersediaan
hayati serta efek terapeutik obat bersangkutan, yang amat tergantung dari waktu penggunanaan obat tersbut serta adanya kemungkinan
interaksi obat dengan makanan itu sendiri.
 Kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan dapat terjadinya interaksi obat dengan makanan adalah :
o Perubahan motilitas lambung dan usus, terutama kecepatan pengosongan lambung dari saat masuknya makanan.
o Perubahaan pH, sekresi asam serta produksi empedu
o Perubahan suplai darah di daerah di mukosa saluran cerna
o Dipengaruhi absorbsi obat oleh proses absorbsi dan pembentukan kompleks
o Dipengaruhi proses transport aktif obat oleh makanan
o Perubahan biotransformasi dan tereliminasi.
Dari semua pengaruh ini, pengaruh yang terbesar pada interaksi obat dan makanan adalah laju pengosongan lambung
pada antibiotika seperti penisilin, eritromisin, rifampisin, ketersediaan hayati lebih kecil karena sebagian senyawa ini tidak stabil dalam
susana atau seperti pada tetrasiklin dan rifampisin pada pH di atas 3 kelarutannya akan berkurang. Kurangnya kelarutan pada pH di atas 3 ini
juga berlaku untuk ktokonazol dan diazepam.Pada digoksin dan turunannya asetildigoksin atau metil- digoksin pH di bawah 3 akan
menyebabkan hidrolisis shg akan mengurangi absorpsinya.
 Berkurangnya ketersediaan hayati

Penggunaan obat bersama makanan tidak hanya dapat menyebabkan perlambatan absorpsi tetapi dapat pula mempengaruhi
jumlah yang diabsorpsi (ketersediaan hayati obat ketersediaan hayatinya jauh lebih kecil dibandingkan jika tablet tersebut
digunakan dalam keadaan lambung kosong. Ini akibat adanya pengaruh laju pengosongan lambung terhadap absorpsi
obat.bersangkutan). Penisilamin yang digunakan sebagai basis terapeutika dalam menangani reumatik, jika digunakan
setelah makan
 Pengaruh pH

Jika kita lihat pH lambung dan usus dua belas jari setelah makan, maka di lambung (sebagai akibat netralisasi lambung oleh
makanan) dalam waktu satu jam pH akan bergeser ke pH yang lebih tinggi, maksimum sekitar pH 5. Sebaliknya di usus dua
belas jari pH akan turun dan dalam waktu 0,5 sampai 3 jam setelah makan, rata-rata pH. sekitar 5,5. Jika obat diminum
setelah makan tentu saja di samping memperlambat absorpsi obat, perubahan pH ikut berpengaruh.
 Pembentukan kompleks

Pembentukan kompleks atau khelat dapat pula memperkecil ketersediaanhayati obat-obat yang diminum setelah makan.
Contoh yang paling dikenal adalah berkurangnya absorpsi tetrasiklin jika diminum bersama atau setelah makanan yang
kaya kalsium, seperti susu atau produk produk susu Juga dengan antasida misalnya gel aluminium hidroksida, kerja
tetrasiklinakan berkurang karena terhambatnya absorpsi. Kekecualian pada doksisiklin yang ketersediaan hayatinya hanya
sedikit dipengaruhi oleh susu. Kadar serum maksimum praktis tidak berubah, hanya eliminasinya lebih cepat.
 Terganggunya transport

Contoh lain berkurangnya ketersediaan hayati jika diminum seteran Download makan, adalah obat anti parkinson
levodopa. Mekanisme kerjanya agak berbeda dengan kebanyakan obat yang diabsorpsi secara pasif, levodopa diabsorpsi
secara aktif (pembawa asam amino), juga digunakan oleh asam amino lain, sehingga jika banyak asam amino dalam
makanan akan terjadi kompetisi dengan pembawa ini. Jadi makanan kaya protein, akan menurunkan kadar serum dan
akibatnya akan terjadi apa yang kita namakan fenomena onoff
ALASAN ATURAN PENGGUNAAN OBAT

 Beberapa alasan mengapa banyak obat yang harus diminum setelah makan adalah:

Mengurangi efek samping. Beberapa obat mempunyai efek samping, seperti mual dan muntah. Oleh karena itu, lebih baik untuk
minum obat ini setelah makan agar dapat mengurangi efek samping. Contoh dari obat ini adalah bromocriptine, allopurinol, dan
madopar. Obat lainnya juga ada yang harus diminum setelah makan karena mempunyai efek samping iritasi lambung , gangguan
pencernaan, dan radang atau tukak lambung. Obat-obat ini adalah aspirin, ibuprofen (atau obat nonsteroid antiinflamasi (NSAID)
lainnya), dan obat steroid.Mendukung kerja obat. Misalnya saja, obat antasida yang digunakan untuk mencegah heartburn, refluks,
dan gangguan pencernaan. Sakit ini terjadi karena asam lambung yang dihasilkan saat makanan masuk ke lambung Anda. Oleh
karena itu, makan dulu sebelum minum obat adalah cara yang efektif.Memastikan obat diserap tubuh dan tidak terbuang begitu
saja. Makan setelah minum obat bisa membuat beberapa obat justru keluar dari tubuh dengan cepat. Beberapa obat tersebut,
seperti obat kumur, nystatin cair, dan gel miconazole untuk sariawan atau ulkus di mulut.Memastikan obat diserap dalam aliran
darah. Beberapa obat membutuhkan adanya makanan dalam lambung dan usus agar penyerapan obat berjalan dengan baik.
Beberapa contoh obat ini adalah obat HIV.Membantu tubuh dalam mencerna makanan. Obat-obatan untuk diabetes biasanya harus
diminum setelah makan agar dapat membantu tubuh dalam mengurangi kadar gula darah setelah makan, dan juga untuk mencegah
hipoglikemia (gula darah rendah).
 Beberapa obat juga mempunyai aturan diminum sebelum makan, pada saat perut Anda masih kosong. Tentu, ini
bukan tanpa tujuan. Beberapa obat harus diminum sebelum makan karena mempunyai alasan, seperti:Makanan
dapat menghambat kerja obat. Beberapa obat mungkin kerjanya bisa terhambat jika ada makanan karena obat
mempunyai jalan yang sama dengan makanan untuk dicerna tubuh. Makanan juga dapat menyebabkan beberapa
obat dipecah terlalu cepat sebelum obat diserap ke aliran darah.Makanan dapat meningkatkan penyerapan obat.
Obat tertentu mungkin bisa diserap lebih banyak ketika ada makanan dalam tubuh Anda. Hal ini kemudian dapat
meningkatkan risiko efek samping obat yang bisa Anda alami.Meningkatkan efektivitas kerja obat. Beberapa obat
mungkin dapat bekerja lebih baik saat lambung Anda kosong. Biasanya obat ini adalah obat yang bekerja langsung
pada lambung Anda.
 Obat antihipertensi merupakan salah satu obat yabg berpotensi menimbulkan interaksi obat dan makanan. ACE-
inhibitor seperti captopril dan lisinopril merupakan drug of choice lini pertama pengobatan hipertensi. Mekanisme
kerjanya dengan cara supresi sistem renin agiotensin aldosteron. Angiotensin converting Enzyme (ACE) akan
merubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang bersifat aktif dan merupakan vasokontriktor endogen serta
dapat merangsang sintesis dan sekresi aldosteron dalam korteks adrenal. Peningkatan sekresi aldosteron akan
mengakibatkan ginjal meretensi natrium dan cairan serta meretensi kalium. ACEI mengurangi aldosteron dan
dapat menaikkan konsentrasi kalium serum. Biasanya kenaikannya sedikit, tetapi hiperkalemia dapat terjadi.
 Pisang menjadi buah primadona yang sering di konsumsi bersama obat untuk membantu menelan dan mengurangi
rasa pahit dari obat, terutama bagi beberapa orang yang tidak bisa minum obat dengan air putih. Namun, terdapat
beberapa obat yang tidak bisa di konsumsi bersamaan dengan pisang karena pisang memiliki kandungan kalium
yang tinggi. Obat tersebut adalah obat antihipertensi golongan ACE inhibitor (captopril dan lisinopril). Menurut
beberapa studi, obat ACE-inhibitor yang dikonsumsi bersamaan dengan suplemen tinggi kalium dapat
meningkatkan kadar kalium di dalam darah. Mekanisme kerja obat ini yaitu meningkatkan kadar kalium dalam
tubuh. Jika di konsumsi bersamaan dengan pisang, efeknya bisa terjadi hiperkalemia. Dengan tingginya kadar
kalium dalam darah akan berefek pada kerja jantung dan berisiko terhadap seseorang yang memiliki riwayat hiper
CONTOH INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN

 Beberapa contoh interaksi obat dan makanan

Jus jeruk menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-obatan
tertentu. Peningkatan pengaruh obat, jika obat diabsorpsi lebih dari yang diharapkan, obat tersebut akan memiliki efek
berlebihan.
Obat hipertensi dpt menurunkan tekanan darah terlalu rendah. Obat penurun kolesterol juga meningkatkan absorpsi
bahanaktifnya dan menyebabkan kerusakan otot yang parah.
Obat anti-inflamasi atau aspirin juga dapat memicu rasa panas dan asam di perut
Suplemen yang mengandung zat besi akan sangat bermanfaat karena vitamin C yang ada dalam jus akan meningkatkan
penyerapan zat besi
Kalsium atau makanan yang mengandung kalsium, seperti susu danproduk susu lainnya dapat mengurangi absorpsi
tetrasiklin.
• Makanan yang kaya vitamin K (kubis, brokoli, bayam, alpukat, selada) jika bersama terapi antikoagulan (warfarin),
harus dibatasi konsumsinya. Sayuran itu mengurangi efektivitas pengobatan dan meningkatkan risiko trombosis
(pembekuan darah). Efek sebaliknya terjadi dengan vitamin E, bawang dan bawang putih, karena bahan-bahan ini
menghasilkan efek yang mirip dgn efek warfarin, makanan ini dapat menyebabkan efek warfarin meningkat.Kafein
meningkatkan risiko overdosis antibiotik tertentu (enoxacin,ciprofloxacin, norfloksasin). Untuk menghindari keluhan
palpitasi,tremor, berkeringat atau halusinasi, hindari minum kopi, teh atausoda pada masa pengobatan
KESIMPULAN

“Interaksi obat dan makanan merupakan konsekuensi fisik, kimia atau


hubungan fisiologis antara obat dan makanan atau zat gizi yang di
konsumsi baik berasal dari makanan atau suplementasi. Interaksi makanan
terhadap obat merupakan suatu kondisi dimana faktor zat gizi yang
terkandung dalam makanan berpengaruh signifikan pada terapi suatu obat.”
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai