Anda di halaman 1dari 17

Interaksi Obat

dengan
Makanan
Kelompok 6

Indriyani 17330015
Pratiwi Ally F 17330034
Riki Mulyadi 17330046
Renisa Wiranti 17330108
Interaksi Obat
- Interaksi obat merupakan segala perubahan
efek yang ada dalam suatu obat dengan
pemakaiannya diselingi dengan obat lainnya.
- Interaksi obat juga dapat dikatakan sebagai
suatu reaksi obat yang dikonsumsi dengan
makanan atau obat tradisional lainnya.
“ Interaksi obat dapat
bersifat farmakodinamik
atau farmakokinetik
Interaksi Farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi
antara obat-obat yang  mempunyai efek
farmakologi atau efek samping yang serupa
atau yang berlawanan. Pada umumnya,
interaksi yang terjadi dengan suatu obat dan
akan terjadi juga dengan obat sejenisnya.

4
Interaksi Farmakokinetik
Yaitu interaksi yang terjadi apabila satu
obat mengubah absorpsi, distribusi,
metabolisme, atau ekskresi obat lain.
Interaksi farmakokinetik yang terjadi
pada satu obat belum tentu akan terjadi
pula dengan obat lain yang sejenis,
kecuali jika memiliki sifat-sifat
farmakokinetik yang sama .

5
Adakah Pengaruh
Makanan dan
Minuman dengan
Obat?

6
Interaksi obat dan makanan

Interaksi obat dan makanan dapat


mengurangi manfaat obat bahkan
dapat menimbulkan efek yang
merugikan pasien

7
Beberapa jenis makanan dan
minuman berpotensi
menyebabkan interaksi dengan
obat yang dikonsumsi.
Sebaiknya obat diminum dengan
air putih, kecuali untuk obat-
obatan tertentu.

8
• Meskipun beberapa interaksi obat mungkin

“ •
berbahaya bahkan fatal, interaksi yang lain bisa
bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Terdapat pula obat-obatan yang lebih mudah
ditoleransi oleh tubuh bila dikonsumsi
bersamaan dengan makanan.
• Salah satu cara yang paling umum makanan
mempengaruhi efek obat adalah dengan
mengubah cara obat-obat tersebut diuraikan
( dimetabolisme ) oleh tubuh.

9
Interaksi Makanan dengan
Obat Terdapat tiga fase yaitu :

1. Fase Farmasetika
2. Fase Farmakokinetika
3. dan Fase Farmakodinamik.

10
Interaksi makanan terhadap obat

2. Fase farmakokinetika
1. Fase farmasetika 3. Fase farmakodinamika
Makanan memiliki pengaruh
(disolusi dan disintergasi terpenting terhadap absorpsi karena Mekanisme kerja obat dapat
obat) saluran pencernaan merupakan organ berupa aktivitas antagonis
Makanan menyebabkan terpenting pada absorpsi obat. Serat atau agonis terhadap fungsi
perubahan pada pH dan makanan kaya lemak diketahui fisiologis dan metabolik
menurunkan laju pengosongan normal tubuh. Contohnya
saluran cerna yang lambung beberapa obat seperti Metotreksat mempunyai
berefek terhadap disolusi hidralazin diabsorbsi secara
struktur yang mirip dengan
dan disintergasi obat. maksimal ketika lambung dalam
asam folat sehingga pada
keadaan kosong. Hal ini berkaitan
Tingkat keasaman juga dengan pH lambung. Sedangkan obat kondisi defisiensi folat
akan berefek terhadap lain seperti l-dopa, Penicilin-G, dan Metotreksat bersifat
kelarutan dan efektivitas digoksin akan terdegradasi dan kompetitif dengan protein
obat. menjadi tidak aktif pada pH lambung carier folat.
rendah dalam waktu lama.

11
Kemungkinan-Kemungkinan Yang Menyebabkan


Interaksi Obat Dengan Makanan

 Perubahan motilitas lambung dan usus, terutama


kecepatan pengosongan lambung dari saat masuknya
makanan
 Perubahan Ph, serta sekresi asam serta peroduksi
empedu
 Perubahan suplai darah di daerah splanchnicus dan
dimukosa saluran cerna
 Dipengaruhi absorpsi obat oleh proses adsorpsi dan
pembentukan kompleks
 Dipengaruhinya proses transposrt aktif obat oleh
makanan
12
Cara Untuk Terhindar dari Interaksi
Obat yang Tidak Diinginkan
1.Baca label obat 2. Baca semua 3. Minum obat dengan
dengan teliti, apabila aturan pakai, air putih kecuali
kurang memahami peringatan dan mendapat
dapat ditanyakan pada pencegahan interaksi rekomendasi cara
Dokter yang obat yang tercantum pakai lainnya dari
meresepkan pada label obat dan Dokter atau Apoteker
kemasan

4. Jangan 5. Jangan 6. Vitamin atau


mencampur obat mencampur obat suplemen kesehatan
dengan makanan dengan air panas sebaiknya jangan
atau membuka ataupun minuman diminum bersamaan
cangkang kapsul berperisa denganobat
kecuali atas petunjuk
Dokter
13
Contoh Interaksi Obat dan Makanan

14
1. Antibiotik(Siprofloksasin, Tetrasiklin, Azitromisin) tidak boleh diminum bersama
susu maupun produk susu karena menyebabkan terbentuknya senyawa khealat yang
membuat Antibiotik sulit diserap dalam tubuh sehingga dapat terjadi gagal terapi.
2. Reaksi antara zat besi (misalnya dalam daging / bayam) dengan Antibiotik golongan
Fluorokuinolon akan menurunkan kinerja Antibiotik.
3. Meminum kopi bersamaan dengan obat pemacu Susunan Syaraf Pusat misalnya
Metilfenidat akan meningkatkan denyut jantung, menimbulkan rasa cemas dan
gangguan tidur.
4. Konsumsi obat lambung Antasida bersamaan dengan makanan yang mengandung
vitamin A dan B akan menurunkan penyerapan vitamin.
5. Kandungan zat tanin dalam teh akan menghambat penyerapan obat yang
mengandung zat besi maupun senyawa aktif lainnya.
6. Jangan minum Alkohol bila sedang mengonsumsi obat penurun panas seperti
Paracetamol karena dapat mengakibatkan kerusakan hati dan perdarahan saluran 15
cerna.
7. Obat asma (Teofilin, Albuterol, Ephinephrine)
bila berinteraksi dengan makanan berlemak tinggi
dapat meningkatkan kadarobat dalam darah
sehingga efek samping yang timbul semakin besar.
8. Konsumsi bawang dan makanan bervitamin E
bersamaan dengan obat Warfarin dapat
menimbulkan efek pengenceran darah yang
berlebihan.
9. Makanan atau minuman yang mengandung
tiramin seperti alkohol, keju dan daging olahan
tidak boleh dikonsumsi bersama-sama dengan
obat antidepresan, karena dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah. 16
TERIMAKAS
IH
17

Anda mungkin juga menyukai