Anda di halaman 1dari 3

INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN

Interaksi Obat
Adalah kejadian suatu zat yang mempengaruhi aktivasi obat sehingga terjadi perubahan pada
efek obat. Zat-zat tersebut dapat berupa obat jenis lain yang dikonsumsi secara bersamaan,
makanan, herbal, dan makronutrien.

Fase Dalam Interaksi Obat Dan Makanan


1. Farmasetis
Fase awal hancur dan terdisolusinya obat. Keasaman makanan dapat mengubah efektifitas
dan solubilitas obat-obat tertentu
2. Farmakokinetik
Absorbsi, transport, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat
3. Farmakodinamik
Hal-hal yang menimbulkan efek-efek obat yang aditif, sinergis (potensiasi), atau antagonis.

Proses Interaksi Obat Dengan Makanan Terhadap Absorbsi


Sifat fisika kimia obat menentukan tempat absorpsi obat. Obat biasanya bersifat asam lemah
atau basa lemah. Obat asam lemah akan diserap di lambung (jika diberikan secara oral dengan
diminum, bukan di bawah lidah atau di dinding mulut bucal), sementara yang bersifat basa lemah
akan diserap di usus yang lingkungannya memang lebih basa dibandingkan lambung.Kecepatan
pengosongan lambung juga tak kalah penting untuk absorpsi obat secara oral.

Interaksi Obat Dan Makanan Yang Dapat Menurunkan Kinerja Sistem


Digesti
a. Penurun Nafsu Makan
Efek samping obat atau pengaruh obat secara langsung, dapat mempengaruhi nafsu makan.
Kebanyakan stimulan CNS dapat mengakibatkan anorexia.
b. Perubahan Pengecapan/ Penciuman
Obat yang dapat menyebabkan perubahan terhadap kemampuan merasakan/ dysgeusia,
menurunkan ketajaman rasa/ hypodysgeusia atau membaui. Gejala-gejala tersebut dapat
mempengaruhi intake makanan
c. Gangguan Gastrointestinal
Obat dapat menyebabkan perubahan pada fungsi usus besar dan hal ini dapat berdampak pada
terjadinya konstipasi atau diare

Penyebab Terjadinya Interaksi Obat Dengan Makanan


 Perubahan kecepatan pengosongan lambung dari saat masuknya makanan
 Perubahan suplai darah di daerah mukosa saluran cerna
 Perubahan ph, sekresi asam serta produksi empedu
 Dipengaruhinya proses transport aktif obat oleh makanan
 Perubahan biotransfor-masi dan eliminasi

Contoh Interaksi Obat-Makanan


 Antibiotik (Siprofloksasin, Tetrasiklin, Azitromisin) tidak boleh diminum bersama susu
maupun produk susu membuat Antibiotik sulit diserap dalam tubuh sehingga dapat terjadi
gagal terapi
 Antibiotik golongan Fluorokuinolon tidak boleh bereaksi dengan zat besi (misalnya dalam
daging / bayam) akan menurunkan kinerja Antibiotik
 Meminum kopi bersamaan dengan obat pemacu Susunan Syaraf Pusat misalnya
Metilfenidat akan meningkatkan denyut jantung, menimbulkan rasa cemas dan gangguan
tidur
 Konsumsi obat lambung Antasida bersamaan dengan makanan yang mengandung vitamin
A dan B akan menurunkan penyerapan vitamin
 Obat yang mengandung zat besi maupun senyawa aktif lainnya tidak boleh diminum
bersamaan dengan teh karena akan menghambat penyerapan obat
 Jangan minum Alkohol bila sedang mengonsumsi obat penurun panas seperti Paracetamol
karena dapat mengakibatkan kerusakan hati dan perdarahan saluran cerna
 Obat asma (Teofilin, Albuterol, Ephinephrine) bila berinteraksi dengan makanan berlemak
tinggi
 Konsumsi bawang dan makanan bervitamin E bersamaan dengan obat Warfarin
 Makanan atau minuman yang mengandung tiramin seperti alkohol, keju dan daging olahan
tidak boleh dikonsumsi bersama-sama dengan obat antidepresan

Pasien Rentan Terhadap Interaksi Obat


 Pasien lanjut usia
 Orang yang minum lebih dari satu macam obat
 Pasien yang mempunyai gangguan fungsi ginjal dan hati
 Pasien dengan penyakit akut
 Pasien dengan penyakit yang tidak stabil
 Pasien yang memiliki karakteristik genetik tertentu
 Pasien yang dirawat oleh lebih dari satu dokter

Cara Menghindari Interaksi Obat Yang Tidak Diinginkan


 Baca label obat dengan teliti
 Baca aturan pakai obat
 Minum obat dengan air putih, kecuali anjuran dokter
 Jangan minum vitamin/ suplemen dengan obat bersamaan
 Jangan campur obat denga makanan kecuali petunjuk dokter
 Jangan campur obat dengan minuman berperisa
 Saat konsultasi, beritahu dokter obat dan vitamin yang sedang dikonsumsi

Kesimpulan
Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan mempengaruhi bahan dalam obat yang
diminum sehingga obat tidak dapat bekerja sebagimana mestinya. Makanan dapat menunda,
mengurangi atau meningkatkan penyerapan obat.

Anda mungkin juga menyukai