Anda di halaman 1dari 52

INTERAKSI OBAT DAN

MAKANAN
Makanan  meningkatkan, menurunkan
atau menunda absorbsi obat
Makanan dapat berikatan dengan obat shg
mengakibatkan absorbsi obat yang
berkurang atau lebih lambat
Contoh : interaksi tetrasiklin dgn susu.
Bbrp obat absorbsi justru meningkat dengan
adanya makanan.
contoh: obat anti infeksi,nitrofurantoin
antilipidemik
Interaksi obat – makanan jg terjadi jika obat
antidepresan dimakan bersama-sama dgn
makanan yang mengandung kaya tiramin
(keju), anggur, jeroan, anggur, bir,
yogurt,pisang krn lebih banyak epineprin
yang dilepas shg dpt terjadi krisis
hipertensi.
Suatu penyakit selalu membutuhkan terapi
pengobatan dengan frekuensi
penggunaan yg tetap dari bermacam-
macam obat.
Interaksi obat – makanan dapat merubah
efek obat,efek terapi dan efek samping
dari pengobatan tergantung dari keadaan
nutrisi.
• Secara klinik dan ekonomi perlu
dipertimbangkan.
• Interaksi obat –makanan dapat merubah
efikasi dgn hasil yang panjang/lama atau
pengulangan/kunjungan kembali ke
fasilitas kesehatan.
contoh : efek penggunaan jangka panjang
kortikosteroid pd metabolisme kalsium
pada kasus osteoporosis.
Dokter perlu memperhatikan kepentingan
terapi interkasi obat- makanan :
- Reaksi yg terjadi pada saat pengobatan
- Toksisitas obat
- Keadaan nutrisi normal
Kepedulian terhadap interksi obat- makanan
antara px dan dokter dpt meminimalkan/
mengurangi masalah.
MANFAAT MENURUNKAN INTERAKSI
OBAT
• Pengobatan scr efektif
• Px tdk menggunakan obat yg sama secara
terus menerus
• Perlu tambahan pengobatan minimal
• Efek samping dpt dihindari
• Dapat melindungi nutrisi scr maksimal
• Komplikasi dpt dihindari
• Biaya kesehatan murah
ASPEK FARMAKOLOGI INTERAKSI OBAT
- MAKANAN
• Proses pengobatan menghasilkan efek
farmakologi pada tubuh atau lebih spesifik
pd organ atau jaringan.
• Interaksi antara obat – makanan,
komponen makanan dan nutrisi dapat
merubah proses farmakodinamik maupun
farmakokinetik.
Interaksi secara Farmakodinamik

• Efek obat
• Mekanisme kerja obat tergantung pada ikatan
molekul dengan reseptor, enzym dan respon
obat yg terjadi

Interaksi secara Farmakokinetik


Absorbsi tergantung : (l) cara pemberian, (2) sifat
obat dlm menembus membran, (3) wkt
pengosongan lambung (4) kwalitas obat.
Makanan, komponen makanan dan asupan
nutrisi dapat merubah proses absorbsi
terutama pd pemberian obat secara oral

Distribusi
• Interaksi dalam ikatan protein plasma
banyak terjadi, ttp yang menimbulkan
masalah dlm klinik hanya obat yg bersifat
1. Menpunyai ikatan kuat dengan protein
plasma
2. Batas keamanan sempit shg kadar obat
bebas dlm plasma mencapai kadar
toksik
3. Efek toksis serius terjadi sebelum no 2
mis tjd pendarahan pd antikoagulan oral
dan hipoglikemi pd antidiabetik oral
4. Eliminasi mengalami kejenuhan
• Interaksi dalam jaringan
kompetisi dalam ikatan jaringan terjadi mis
antara digoxin dan kuinidin  kadar
digoxin dlm plasma miningkat.

Ekskresi
1. Mel batu empedu dan sirkulasi entero
hepatik.
gangguan dapat terjadi akibat antara obat dgn
hasil metabolit untuk sistim tranport
2. Sekresi tubuli ginjal
penghambatan sekresi terjadi akibat kompetensi
obat dan metabolit obat utk sistim transport
3. Perubahan pH urin
Perubahan dpt menghasilkan perubahan
bersihan ginjal ( mel perub reabsorbsi pasif di
tubuli ginjal.
Faktor Resiko Interaksi Makanan - Obat

Px  menilai dirinya sendiri bagaimana efek


makanan pada pengobotan dan efek obat
pd tubuh
Interaksi dpt tjd krn penggunaan obat yg
bervariasi, kead nutrisi, genetik, penyakit
dan diet ketat, suplemen nutrisi,
herbal,alkohol,penyalahgunaan obat, non
nutrisi dan pembawa dlm makanan or
obat, alergi atau inteleransi.
Obat mendorong tjdnya malnutrisi jika
penggunaan jangka panjang pada peny kronis
dan beresiko pada usia lanjut.
Terjadinya mal nutrisi, akibat tjdnya interaksi obat
– nutrisi terutama krn perubahan protein,
albumin yg rendah, perubahan komposis tubuh
mengakibatkan mal nutrisi yg menyebabkan
efek obat tersisihkan krn adanya ikatan protein
dn ditribisi obat.
Diet dan penggunaan suplemen atau kead nutrisi
seorg pasien dapat mengurangi efek obat atau
menambah/meningkatkan toksisitas.
Px dgn daya tahan tubuh rendah (AIDS) beresiko
malnutrisi, perubahan pada tubuh penting utk
melihat respon obat.
Px usia lanjut, interaksi dpt mengurangi resiko
bersihan obat di hati. Pd bayi,anak dan wanita
hamil beresiko tinggi utk terjadinya interaksi obat
– makanan.
Interaksi Obat – Makanan pada Usia Lanjut

Px cenderung mendapat bermacam-macam obat


 berdampak besar thd resiko tjdnya interaksi
obat – makanan krn perubahan fisik,
menurunnya fungsi tubuh, hati dan ginjal 
malnutrisi dan dehidrasi mengurangi efek pada
proses kinetik.
Efek obat pd ssp menambah nafsu makan.
Pd Px usia lanjut, obat2 anorexia, sakit kepala,
amnesia,tremor mampu berikatan dengn nutrisi.
• Obat spesifik mis: vit K dgn warfarin, Ca
dan vit D dgn K,Na,Mg dgn loop diuretik
(furosemid)
• utk px usia lanjut hrs diberi makanan
rendah lemak, rendah kolesterol
Pengaruh Makanan Terhadap Pengobatan

• Absorbsi Obat
Makanan dan nutrisi dlm saluran pencernaan
berpotensi untuk mengurangi proses absorbsi
obat.
Contoh : penurunan absorbsi pd penggunaan obat
antiosteoporosis (Ca).Absorbsi dpt diabaikan jk
obat diberikan bersama makan, berkurang jk
diberi bersama kopi, juice jeruk  dihindari dgn
waktu minum obat 30’ sblm makan
• Absorsbsi Fe dr suplemen dpt berkurang
sp 50% jk diberikan bersama makan dan
absorbsi Fe baik jika diberikan bersama
air,juice dan perut dlm keadaan kosong.
Fe hrs diberi bersama makan utk
menghindari kerja keras encernaan dan
jgn diberi bersama suplemen serat, teh,
kopi, dan Ca krn akan mengurangi
absorbsi Fe.
• Pengosongan lambung dapat dihambat dgn
mengkomsumsi tepung serat tinggi dan tepung
lemak tinggi
• Reaksi AB dgn Fe,Ca,Mg,Zn dan Al akan
membentuk chelat, shg absorbsi obat
terhambat. Contoh Ciprofloksasin dan tetrasiklin.
• Diet serat tinggi dpt mengurangi absorbsi obat
anti depresan (amitriptilin) dan obat
kardiovaskular (digoxin)
• pH lambung faktor terpenting utk absorsi
suatu obat. Pd situasi apapun perubahan pH
dapat mengurangi absorsbsi obat.Adanya
makanan dlm lambung dpt mempertinggi
absorbsi.
contoh : AB Cefuroxim dan obat antitetroviral
(HIV).Obat2 ini digunakan setelah dosisnya
dikurangi sampi dosis efektif.
Bioavaibility cefuroxim tinggi dlm makanan dan
kadar obat antiretroviral dalam darah bertambah
setelah makan pagi.
• Distribusi Obat
Albumin penting, agar obat padat membentuk
ikatan dengan protien dlm darah
Kadar albumin rendah  asupan protein dan
nutrisi kurang.
Px dengan kadar albumin 3 gr/100 dl dpt
meningkatkan resiko jika pemberian Fe dosis
tinggi, krn akakan terjadi ikatan dengan protein
dan nutrisi.
Dosis obat yg dibutuhkan akan berbeda
antara px dgn kadar albumin normal dgn
kadar albumin rendah.
Contoh: Pemberian antikoagulan warfarin pd
pasien usia lanjut, dgn kadar albumin
rendah  ikatan kurang kadar obat
dalam darah meningkat  resiko
terjadinya pembekuan darah dan
pendarahan.
• Metabolisme Obat
Enzym yang ada pada saluran pencernaan
dan hati sangat penting krn tdk hanya
mempengaruhi metabolit obat, panjangnya
ikatan protein dr hasil metabolit obat.
Makanan dapat menghalangi keduanya, dgn
mempertingi proses metaboisme.
Pd diet protein dan karbohidrat padat
meningkatkan proses metabolisme di hati.
• Anggur dan juice anggur dpt
meningkatkan proses metabolisme,
penurunan metabolisme obat akibat
sirkulasi dan bertambahnya kadar obat
dlm darah krn tdk termetabolisme
sempurna sehingga menurun efek
farmakologinya dan kemungkinan akan
menjadi toksik.
• Pada suatu pengobatan pengobatan,
kompetisi makanan – obat mis : propanol
dan metaprolol, proses metabolisme
enzym di hati, makanan akan diproses
metbolisme lebih dahulu, absorbsi obat dr
lambung didistribusikan melalui sirkulasi
darah ke hati.
• Jadi ketika makanan berkompetensi dgn
obat utk proses metabolisme mk enzym di
hati hrs bekerja keras . Bbp obat akan
menunpuk dihati shg kadar obat tinggi 
toksik.
• dosis obat diturunkan.
• Ekskresi Obat
Makanan dan nutrisi dapat dpt menghambat
reabsorpsi obat ginjal.
pH urine asam/basa mempengaruhi
reabsorbsi di ginjal. Perubahan pH dapat
terjadi krn mkanan.
Makanan spt susu, buah yg tidak asam san
sayuran dapat memperlanjar urine.
• Reaksi obat –obat diuretik dan tihipertesi
yg bersifat antagtagonis, mengakibatkan
hiperkalemia.
Pengaruh Obat Pada Makanan dan Nutrisi

• Absorbsi Nutrisi
Pengobatan dapat mengurangi atau
mencegah absorbsi nutrisi.
Reaksi obat dgn mineral membentuk chelat
dpt mengurangi mineral dlm jml banyak
utk diabsorbsi.
Contoh : ciprofloksasin dan tetrasiklin
Keduanya dpt membentuk chelat dgn Ca yg
terkandung dlm susu,yogurt, supelemen
Fe,Mg,Zn dlm bentuk tunggal/multivitamin/
mineral  diminum 2-6 jam setelah minum
obat.
Obat dapat mengurangi absorbsi nutrisi
- Antihiperlipida (Questran)  obat anti
diare questran mengabsorbsi vit A,D,E,K
yg larut dlm lemak defisiensi perlu
ditambah vit suplemen
- minyak mineral dpt melarutkan vit
ADEKabsorbsi berkurang  diberikan 2
-Obat mengurangi absorbsi dgn memper-
pendek waktu transit di usus,contoh;laxantif.
Pada kasus diare, yg pertama hilang: Ca, K,
-Obat selalu mencegah absorbsi nutrisi dgn
perubahan disekitar lambung. Contoh :
Obat tukak lambung : famotidin, ranitidin
Menghambat terbentuknya asam lambung dan
perubahan ph lambung, efek ini dpt meng-
Hambat absorbsi vit Bl2  beri2
Obat yg besar pengaruhnya terhadap
absorbsi nutrisi dapat merubah mucosa
lambung  terjadi kerusakan yg
menyebabkan dihambatnya enzym dan
sistim saluaran pencernaan dlm
mengabsorbsi nutrisi  malabsorbsi.
• Metabolisme Nutrisi
Obat dapat menambah proses metabolisme
Nutrisi yg berasal dr tubuh dan memang di
perlukan oleh tubuh.contoh :antikonvulsi
(phenobarbital,phenitoin) dpt mengurangi
Enzym di hati dan menambah metabolisme
Vit D, K dan asam folat. Pengobatan dgn
Obat tsb  ditambah vit suplemen,makanan
buah
Obat TBC (INH)dpt memblokade terbentuk Vit B6
dlm tubuh  difisiensi Vit b6
Gejala : semutan.

• Ekresi Nutrisi
Obat dpt menambah/mengurangi ekskresi
nutrisi dlm urin.
Obat2 yg dpt menambah eskresi dgn cara
Reabsorbsi nutrisi di ginjal.
Contoh: Furosemide menahan ekskresi vit
K,ttp menambah ekskresi Mg.Na,Cl,Ca.
Penggunaan loop diuretikjanka panjang
selalu di tambah suplemen K,Mg,Ca
Diuretik HCT menambah ekskresi vit K,Mg,
ttp mengurangi Ca dgn mempertinggi
reabsorsbsi Ca di ginjal.
HCT dosis tinggi + suplemen
hiperkalsemia
Kortikosteroid (prednison), dpt mengurangi
Ekskresi Na, penggunaan jangka panjang
(kasus rematoid), perlu di + sulpmemen Ca,
Vit D untuk mencegah osteoporosis.
Perubahan Reaksi Obat oleh
Makanan dan Nutrisi
Makanan dan nutrisi dpt mengubah reaksi
Obat -> reaksi dapat menembah /
mengurangi efek obat.contoh: kopi dlm
Makanan/minuman dpt menghambat efek
stimulant obat (amfetamin, teophilin) 
gelisah, tremor dan tidak dpt tidur.
• Antikoogulan oral (warfarin) dpt
mengurangi produksi vit K di hati, 
saling berlawanan  dosis warfarin dan
vit K hrs seimbang.
Px pengguna antikoagulan oral hrs di + Vit K
Atau dgn makanan /buah.
Pengaruh Obat Terhadap
Mulut.Rasa dan Bau
Beberapa obat mampu merubah rasa, bau
makanan dan rasa pengecap  reaksi
kimia obat yg tidak sempurna.

Obat dpt menekan nafsu makan,


perubahan krn nutrisi yg tidak imbang
Menurunkan nafsu makan t u pada anak2.
Penggunaan obat (amphetamin) dapat
Menurunkan nafsu makan tidak dianjurkan

Sistem Organ Keracunan.


Obat menyebabkan keracunan pada organ
Tertentu spt hepatotoksik (hepar), neprotoksik
(ginjal),pulmonari toksik(paru),
Pankreatitis (pankreas) cardiotoksik (jantung)
• Keracunan Akut
Makanan dpt menimbulkan keracunan
akut akibat tercemar dgn zat pencemar
mis: arsen, produk biologis yg muncul
bersama makanan mis: racun yg
ditimbulkan oleh c botolinum
racun anaerob berkembang tanpa ada O2
Produk Biologis : toksik
- Jamur : amanita, muscaria mengandung
muscarin mepengaruhi systim otonom
sympatis. Gejala :mual, muntah
- Tanaman penghasil obat: kecubung 
meracau,extrak beladona, terong2an
• Keracunan Kronis
Gejala nampak perlahan/menahun
Kapang : aspergilus flavis  toksin
aflatoksin  kanker hati.
Pengaruh Zat Tambahan pd
Interaksi Obat-Makanan
Penambahan zat sbg bufer, pengikat,
pengisi, pelarut,penambah rasa, pewarna
pada suatu produk dpt menutupi sesuatu
yg todak dinginkan, biasanya bersfat
netral n tidak menimbulkan alergi diatur
oled UUD Kes,
Pengaruh Obat Pada Kehamilan
dan Menyusui
• Pemakaian obat bebas dan obat resep hrs
diperhatikan sepanjang kehamilan  ada
perubahan fisilogik pada ibu hamil 
berpengruh pada kerja obat (hormon
steroid) dan pemakaiannya.
• Efek obat pd kehamilan dipengaruhi
faktor-faktor :
• Waktu paruh (tl/2) lebih pendek (antibiotik,
barbiturat)
• T l/2 lebih panjang (analgetik,
hipnotik,antibiotik)  kadar obat dlm
darah menurun
• Plesenta jg memiliki aktivitas enzymatik
tersendiri dlm metabolisme suatu obat
menjadi metabolit yg dapat mempengaruhi
janin.
Pemakaian Obat Terapeutik Dalam
Kehamilan.
• Obat terapeutik selama kehamilan utk
tambahan nutrisi dengan zat besi (Fe),vit
dan mineral dan pengobatan mual
muntah, asam lambung dan nyeri ringan
• Zat Besi (Fe)
dosis 2 x lipat pd tri semester pertama
Efek samping : nusea, muntah diare, tinja
berwarna hitam.
• Asam Folat
- diperlukan dlm jml banyak 400-800
mg/hari
- defisiensi aborsi spontan, berat badan
lahir rendah
Obat-obat UntuK Gangguan pd Kehamilan;
Mual , muntah dan nyeri ulu hati (tab 38-3
:38-4)
• Obat Hipertensi akibat Kehamilan
Hipertensi akibat kehamilan komplikasi
gawat paling sering dan sangat
mempengaruhi janin ibu.
Pre-eklamsi : kejang krn hipertensi
Pengobatan : segera melahirkan bayi
Konsul gizi : jml protein, diet natrium normal,
masukkan cairan elektrolit cukup.
• Obat yg diberikan pd waktu bayi baru lahir
1. Erytromycin/kloramphenicol salep mata :
mencegah konjungtivitis yg dpt menimbulkan
kebutaan.
2. Vit K : antagonis antikoagulan : bayi lahir tidak
menerima cukup vit K dari plesenta dan tidak
mampu mensintesa sendiri krn kurangnya flora
usus pembentuk faktor bembekuan
terhambat .

Anda mungkin juga menyukai