Anda di halaman 1dari 14

VITAMIN E

• Vitamin E termasuk dalam vitamin yang larut dalam


lemak dan berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin E
terbagi menjadi beberapa isomer, yaitu struktur α-
tokoferol, β- tokoferol, γ- tokoferol, δ-tokoferol, dan
tokotrienol (Świglo et al., 2007).
• Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan
dari biji-bijian, seperti; minyak kacang, minyak kulit
gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari.
Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau,
sereal, hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan,
kiwi, mangga dan mentega.
• Analisis vitamin E dapat dilakukan dengan
beberapa metode seperti Kromatografi Lapis
Tipis (KLT), Kromatografi Gas (KG),
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau
High Performance Liquid Chromatography
(HPLC), identifikasi penggunaan warna dan
Spektrofotometer.
UJI KUALITATIF VITAMIN E
Analisa kualitatif digunakan untuk mengetahui
adanya vitamin E dalam bahan pangan. Untuk
mengidentifikasi vitamin E dilakukan dengan
dua cara yaitu reaksi warna dan Kromatografi
Lapis Tipis (KLT).
a) Identifikasi menggunakan warna
Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui adanya vitamin E pada bahan
pangan.

Prinsip Percobaan
Berdasarkan reaksi antara vitamin E dengan alkohol
absolut dan HNO3 pekat disertai pemanasan sehingga
membentuk senyawa kompleks bewarna merah.
Pereaksi
Pereaksi yang digunakan dalam uji vitamin E adalah alkohol
absolut dan HNO3 pekat.

Bahan
Bahan yang digunakan dalam uji vitamin E adalah alkohol
absolut, HNO3 pekat, Mazola Soybean oil, Nature-E dan
vitamin C-IPI.

Alat
Alat yang digunakan dalam uji vitamin E adalah tabung
reaksi, gelas ukur, penangas air, dan pipet tetes.
Reaksi Percobaan
Metode Percobaan
Hasil Pengamatan
Mekanisme uji vitamin E adalah sampel akan bereaksi dan
alkohol dan HNO3 pekat yg akan merubah alfa-tokoferol menjadi
alfa-kuinon. Suatu sampel dinyatakan mengandung vitamin E
apabila terbentuk senyawa kompleks berwarna jingga hingga
merah.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat
melakukan percobaan uji vitamin E adalah waktu
pemanasan dan suhu yang tidak sesuai sehingga
vitamib E rusak, kesalahan memasukan pereaksi, dan
kesalahan dalam melakukan pengamatan warna
kompleks yang terbentuk.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat
diketahui bahwa sampel Nature-E dan Mazola Soybean
Oil mengandung vitamin E, sedangkan vitamin C-IPI
tidak mengandung vitamin E.
b) Identifikasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT)
Metode ini digunakan karena perlengkapan yang
sederhana, memerlukan cuplikan bahan yang sedikit,
memperoleh hasil yang tepat, dan membutuhkan
waktu yang singkat untuk pengerjaannya. Fase gerak
yang digunakan dalam KLT adalah kloroform, dan fase
diamnya adalah silika gel yang telah di oven selama 3
menit, supaya plat KLT tidak lembab sehingga
penyerapan bisa berlangsung cepat.
Bejana yang digunakan dijenuhkan terlebih dahulu
agar seluruh permukaan bejana terisi uap eluen
sehingga rambatan yang dihasilkan baik dan
beraturan. Kloroform akan bergerak naik melewati
butiran silika gel, dan pergerakan kloroform akan
diikuti oleh senyawa yang diidentifikasi. Berdasarkan
hasil identifikasi menggunakan KLT terlihat bercak
pada plat KLT sehingga diperoleh nilai Rf dan
bandingkan dengan nilai standar dari Rf.

Anda mungkin juga menyukai