Anda di halaman 1dari 21

JINTAN HITAM

Disusun Oleh:
Kelompok VII ( Tujuh)
Desi Andriani
Fivy Yuniarty
Masliana
Nur Aisyah
Ria Wahyuni
Yetri Ratna Ningsih
Klasifikasi Ilmiah
 Kerajaan:
Plantae
 Divisi:
Magnoliophyta
 Kelas:
Magnoliopsida
 Ordo:
Ranunculales
 Famili:
Ranunculaceae
 Genus:
Nigella
 Spesies:
N. sativa
 Nama Binomial
Nigella sativa Linn
PENGERTIAN
Jintan Hitam (Nigella sativa Linn.) atau
Habbattussauda adalah rempah-rempah yang
dapat pula digunakan sebagai tanaman obat.
Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna
hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu
dan digunakan secara luas oleh masyarakat
India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk
mengobati berbagai macam penyakit. Jenis
tanaman ini telah disebut-sebut sebagai
tanaman obat dalam perkembangan awal
agama islam.
Jintan Hitam dalam sejarah
pengobatan
Jintan Hitam banyak dikenal dengan berbagai nama,
diantaranya black seed, black caraway, black seed,
natura seed, Habbatussauda, black cumin, nigella sativa,
kaluduru, dll. Digunakan sebagai herbal pengobatan
sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat
dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan
terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni
(973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi.
Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di
bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua
buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup
antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat
Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan.
Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad
pertama Masehi juga telah mencatat manfaat
habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan
saluran pernafasan.
Manfaat utama Jintan Hitam
1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari
serangan Virus, dan Kuman dan bakteri
Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy, 1986 dan
laporan penelitian lainnya seperti tertera dalam Jurnal
Farmasi Pakistan, 1992.

2. Mempertahankan tubuh dari serangan kanker


dan HIV
Hasil penelitian Prof. G Reitmuller, Direktur Institut
Immonologi dari Universitas Munich dan laporan terpisah
dari penelitian tim Dr. Basil Ali, Universitas King Faisal,
Arab Saudi, serta laporan penelitian Immono Biology
Laboratory, California, AS. Laporan lain menyebutkan
bahwa Jintan Hitam dapat menghentikan pertumbuhan
sel tumor.
3. Meningkatkan fungsi otak
Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6)
dan asam linolenat (Omega 3), Jintan Hitam merupakan
nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan
daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar
tidak cepat pikun. Jintan Hitam juga memperbaiki mikro
(peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan
pada anak usia pertumbuhan dan lansia.

4. Menyembuhkan berbagai jenis penyakit


pernafasan
Menyembuhkan penyakit asma bronchial,
bronchitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit
pernafasan lainnya
5. Mengatasi gangguan tidur dan stress
Unsur Sapion terdapat pada Jintan Hitam
mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat
mempengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta
mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan
syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri
dari perubahan lingkungan, gangguan tidur,
menghilangkan stress, dan melancarkan air susu ibu
(penelitian Potchestroom, 1989).

6. Sebagai Anti Histamin & Anti Alergi


Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD
1993, dan penelitian lain oleh Dr. Med. Peter
Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich
Anatomi biji Jintan Hitam

Pada biji-bijinya sering kali dijumpai


embrio yang belum berkembang lengkap
dan terkurung dalam jaringan endosperma
yang melimpah, sebagai wujud proses
perkecambahan dua tahap: peretakan
testa dan peretakan endosperma.
Keadaan ini biasa dijumpai pada anggota
tumbuhan berbunga dasar.
Anatomi biji jintan secara umum (seperti
biji-biji lainnya):

1. Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit


dari Spermatophyta (tanaman berbiji), Gymnosperma
(conifer / jarum dan kultivarnya) dan Angiosperma
(tanaman berbunga).
2. Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah
struktur dari tanaman berbiji yang berisi gametophyte
betina dengan sel telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2
integumen. Dalam angiospermae penyuburan /
pembuahan ganda menghasilkan bentuk embrio diploid
dan endosperma triploid.
3. Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan
dalam pembuahan. Embrio dewasa berisi kotiledon
(daun biji), hypocotyl (batang seperti sumbu embrio, di
bawah cotyledon), radicel (akar embrio).

4. Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid


(3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3 genom
langsung dari induk.

5. Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji,


perkembangan dari integumen ovule, diploid jaringan
induk.

6. Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi banyak


biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari jaringan
induk.
7. Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji
yang matang dan bertindak sebagai organ
penyimpan makanan. Testa dan endosperma adalah
2 lapisan luar dari embrio.
8. Zat barkhasiat yang terkandung yaitu minyak
atsirih 1,5 %, karven 45 – 60 %,
glukosidasaponin, minyak lemak 37,5 %.
Anatomi secara
Makroskopik
 Biji agak keras, limas ganda dengan kedua ujungnya
meruncing, limas yang satu lebih pendek dari yang
lain, bersudut 3 sampai 4, panjang 1,5 mm sampai 2
mm, lebar lebih kurang 1 mm permukaan luar
berwarna hitam kecoklatan, hitam kelabu sampai
hitam, berbintik-bintik, kasar, berkerut, kadang-
kadang dengan beberapa rusuk membujur atau
melintang.
 Pada penampang melintang biji terlihat kulit biji
berwarna coklat kehitaman sampai hitam, endosperm
berwarna kuning kemerahan, kelabu, atau kelabu
kehitaman; lembaga berwarna kuning pucat sampai
kelabu.
Anatomi secara
Mikroskopik

Biji Jintan Hitam


Kulit Biji
 Epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat,
bentuk memanjang, kadang-kadang berupa papila
pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat
kehijauan.
 Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel
parenkimatik, bentuk memanjang, termampat, tidak
berwarna atau berwarna kehijauan; pada tiap rusuk
diduga tedapat berkas pembuluh, phloem dan xylem
sukar dibedakan karena selnya termampat; pada daerah
ini sel parenkim di bawah epidermis tidak termampat dan
selnya besar berbentuk polygonal;
 Kemudian berturut-turut terdapat selapis sel
berbentuk persegi empat, berdinding tipis, tidak
berwarna atau berwarna kehijauan, di dalam sel
terdapat hablur berbentuk prisma besar, kadang-
kadang hampir memenuhi ruangan sel, pada
penambahan asam klorida pekat P hablur tidak larut;
selapis sel berbentuk palisade, tinggi lebih kurang 65
μm, tersusun sangat teratur, dinding tangensial
dalam dan dinding radial sangat tebal.

 Warna agak kekuningan dan tidak berlignin, lumen


sangat kecil terdapat di ujung bagian luar, berbentuk
trapesium atau bundar telur, warna coklat
kekuningan; selapis sel parenkimatik, bentuk persegi
empat tidak teratur, dinding tipis, sel jernih.
 Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berbentuk
persegi empat tidak teratur, sel agak besar, lumen
jernih, dinding berwarna coklat berpenebalan jala,
dinding tangensial dalam lebih tebal. Endosperm
terdiri dari sel berbentuk polygonal, dinding tipis,
tidak berwarna, penuh berisi butiran aleuron dan
tetes-tetes minyak.

 Embryo sel nya lebih kecil dari sel endosperm,


dinding tipis, berisi butir aleuron dan tetes-tetes
minyak.
Serbuk
Warna kelabu kehitaman. Fragmen pengenal adalah
fragmen epidermis luar yang termampat dan
berpapila pendek, fragmen sel palisade terlihat
tangensial; fragmen kulit biji; fragmen epidermis
dalam; fragmen sel berhablur terlihat tangensial;
fragmen endosperm dan fragmen sel parenkimatik di
bawah lapisan palisade.
Gambar Tanaman Jintan Hitam
Gambar Obat-Obatan yang berasal dari
Biji Jintan Hitam

Anda mungkin juga menyukai