Uji Analisis Alkohol Secara Kualitatif dan
Kuantitatif
Tes K2Cr2O7
Dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi yang
berbeda 2 ml K2Cr2O7 2% dan tambahkan 5 tetes
H2SO4 pekat.
Tabung reaksi digoyangkan.
Kemudian ditambahkan pada tabung reaksi
1ml etanol.
Reaksi positif ditandai dengan terjadinya perubahan
warna dari jingga kehijauan.
Tes FeCl3
Dimasukkan kedalam tabung reaksi 20 tetes etanol.
Ditambahkan 5 tetes FeCl3 kedalam tabung reaksi.
Reaksi positif ditandai dengan terjadinya perubahan dari warna
kuning terang menjadi hijau hingga ungu.
Tes K2Cr2O7
Identifikasi alkohol menggunakan K2Cr2O7 menandai positif
dengan perubahan warna yang terjadi yaitu warna jingga
larutan menjadi hijau.
Tes FeCl3
Pengujian alkohol dengan metode ini hanya berlaku untuk
senyawa alifatik. Identifikasi alkohol siklik tidak akan terjadi
apa-apa.
Keterangan:
a = rata-rata hasil titrasi (ml)
M = molaritas NaOH (0,1 N)
Mr = masaa relatif C2H5OH = 46
PENENTUAN BERAT
JENIS ALKOHOL
Prosedur Pemeriksaan Perhitungan Kadar
Kadar Alkohol. Dipipet Alkohol,
Penaraan Piknometer
bahan 25 ml masukkan • Bobot pikno kosong = A
kedalam labu destilasi. gram
Ditambah 100 ml air • Bobot pikno + aquadest = B
kemudian didestilasi, Hasil gram (pada 200C)
destilasi ditampung pada labu • Bobot pikno + destilat
ukur 25 ml, Setelah proses alkohol = C gram (pada 200C)
• Berat jenis aquadest 200C =
destilasi labu ukur diaddkan
lihat tabel
sampai tanda garis,
Dimasukkan dalam lemari es,
Tentukan BJ larutan pada suhu
200C dengan menggunakan
Volume piknometer = B – A = X
BJ air 200C
BJ Alkohol = C – A = Y (lihat tabel)
X
Thank You…